Anda di halaman 1dari 13

STRUKTURALISMEDewi Puri Astiti

2 Manusia dalam kungkungan Struktur


Strukturalisme adalah satu pemikiran bahwa manusia sangat dipengaruhi oleh sistem dalam
lingkungannyasosiologi, antropologi, psikologi, psikoanalisis , teori sastra dan arsitekturStrukturalis
mulai lahir di abad 19 – sampai sekarang4/10/2017

3 Alison Assiter, ada empat ide umum mengenai strukturalisme sebagai bentuk ‘kecenderungan
intelektual’ Pertama, struktur menentukan posisi setiap elemen dari keseluruhan. Kedua, kaum
strukturalis percaya bahwa setiap sistem memiliki struktur. Ketiga, kaum strukturalis tertarik pada
‘struktural’ hukum yang berhubungan dengan hidup berdampingan bukan perubahan. Empat ,
struktur merupakan ‘hal nyata’ yang terletak di bawah permukaan atau memiliki makna
tersirat.4/10/2017

4 FERDINAND DE SAUSSURE (1857-1913)

5 Sistem yang sangat mempengaruhi manusia adalah Bahasa


Bapak linguistik modern, tentang Semiotika.teori-teori bahasa Saussure sebagai suatu sistem
struktural untuk menganalisa semua proses kultural“Saussure tidak memfokuskan diri pada
penggunaan bahasa (parole, atau ucapan), melainkan pada sistem yang mendasari bahasa
(langue). Teori ini lalu muncul dan disebut semiologi. tanda-tanda linguistik terdiri atas dua bagian,
sebuah penanda (pola suara dari sebuah kata, baik dalam proyeksi mental – seperti pada saat kita
membaca puisi untuk diri kita sendiri dalam hati – atau sebenarnya, realisasi fisik sebagai bagian
dari tindak tutur) dan signified (konsep atau arti kata).”4/10/2017

6 4/10/2017

7 CLAUDE LEVI- STRAUSS (1908-2009)


uisCLAUDE LEVI- STRAUSS ( )

8 Ex: laki-laki dan perempuan hidup dan mati


oposisi biner pada struktur kesadaran manusia yang membentuk transformasi antara struktur
nirsadar (unconsciouss structure) dalam pikiran manusia yang memepengaruhi struktur
permukaanoposisi biner adalah 'the essence of sense making': struktur yang mengatur sistem
pemaknaan kita terhadap budaya dan dunia tempat kita hidup.Oposisi biner adalah sebuah sistem
yang membagi dunia dalam dua kategori yang berhubungan.Ex: laki-laki dan perempuanhidup dan
matiAnomalous catagories, yang mengotori batasan oposisi biner4/10/2017

9 4/10/2017

10 JACQUES LACAN( )

11 Psikoanalisa Sigmund Freud berbasis semiologi


Psikoanalisa Sigmund Freud berbasis semiologi. Fokus utama studinya adalah ketidaksadaran,
yang sebelumnya diperkenalkan Freud. Lacan menggali kembali ketidaksadaran ini dengan bantuan
model linguistik Saussure dan memusatkan kajiannya pada percakapan antara analis
(psikiater/psikolog) dan analisan (pasien). Percakapan itu, menurutnya, merupakan seuntai rantai
penanda-penanda. Penanda-penanda itu adalah mimpi, gejala neurosis, salah tindak, dan
lainnya.4/10/2017
12 EksistensialisStrukturalisFenomenologi4/10/2017

13 “manusia hanyalah produk dari sejarah”


Foucault (1984)

ALIRAN-ALIRAN DALAM PSIKOLOGI ( Strukturalisme )


Strukturalisme merupakan aliran pertama dalam psikologi, yang dikemukakan oleh Wilhelm
Wundt setelah is metakukan eksperimennya di taboratotium. Wundt dan pengikut-pengikutnya
berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks sebenarnya adalah halnya persenyawaan
kimiawi yang tersusun dari unsur-unsur kimiawi. Mereka bekerja atas premisnya-premis
menyelidiki struktur kesadaran dan mengembangkan hukum-hukum pembentukannya.
Pada pertengahan abad ke-19, yaitu pada awal berdirinya psikologi sebagai satu disiplin ilmu yang
mandiri, psikologi didominasi oleh gagasan serta usaha mempelajari elemen-elemen dasar dari
kehidupan mental orang dewasa normal, melalui penelitian taboratorium dengan menggunakan
metode intropeksi. Pada masa itu, tercatat aliran psikologi yang disebut psikologi strukturalisme.
Tokoh psokologi strukturalisme ini adalah Wilhelm Wundt. Wundt dan pengikut-pengikutnya
disebut strukturalis karena mereka berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks itu
sebenarnya adalah "struktur" yang terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana, seperti
halnya persenyawan-persenyawan kimiawi yang tersusun dari unsur-unsur kimiawi. Ciri-ciri dari
strukturalisme Wundt adalah penekanannya pada analisis atau proses kesadaran yang dipandang
terdiri atas elemen-etemen dasar, serta usahanya menemukan hukum-hukum yang membawahi
hubungan antar elemen kesadaran tersebut. Karena pandangan elementalistiknya ini, psikologi
strukturalisme disebut juga psikologi elementalisme. Selain dipandang terdiri atas elemen-elemen
dasar, yakni kesadaran, oleh Wundt dan para ahli psikologi lainnya pada masa itu, dipandang
sebagai aspek yang utama dari kehidupan mental. Segala sesuatu atau proses yang terjadi dalam
diri manusia, selalu bersumber pada kesadaran.
Metode yang dipakai dalam strukturalisme adalah metode instropektif. Metode introspeksi adalah
orang yang menjalani percobaan diminta untuk menceritakan kembali pengalamannya atau
perasaannya setelah is melakukan suatu eksperimen. Sensasi seperti manic, pahit, dingin dapat
diidentifikasi memakai introspeksi.
Menurut Jean Piaget, strukturalisme itu sulit dikenali karena mencakup bentuk-bentuk yang
beragam sehingga sulit menampilkan sifat umum dan karena "struktur-struktur" yang dirujuk
memperoleh arti yang cenderung berbeda-beda. Struktur adalah sistem transformasi yang
mengandung kaidah sebagai sistem dan yang melindungi diri atau memperkaya diri metalui peran
transformasi-transformasinya, tanpa keluar dari batas-batasnya atau menyebabkan masuknya
unsur-unsur luar. Piaget menyebutkan tiga sifat yang dimaksud dalam sebuah struktur, yakni:
totalitas, transformasi, dan pengaturan diri. Sebuah struktur, menurut Piaget, harus dilihat sebagai
sesuatu totalitas, meskipun terdiri atas sejumlah unsur, struktur unsur-unsur itu berkaitan satu sama
lain dalam sebuah kesatuan. Dilihat secara hierarkis, sebuah struktur terdiri atas sejumlah sub
struktur yang terikat oleh struktur yang lebih besar. Dengan demikian, pengertian struktur tidak
terbatas pada konsep terstruktur, tetapi sekaligus juga mencakup pengertian proses menstruktur.
Pengertian transformasi, pada dasarnya, sejalan dengan konsep tata bahasa generatif-
transformasional Chomsky. Sifat yang dinamis ini berkaitan dengan kaidah otoregulasi yang ada
pada sebuah struktur.

Tokoh strukturalisme lain adalah Edward Bradford Titcherner (1867-1927). Titcherener


merupakan orang Inggris yang pertama yang mewakili pandangan-pandangan psikologi Jerman
(Wundt) sebagai murid Wundt, ia menerjemahkan beberapa buku Wundt dalam bahasa Inggris.
Setelah belajar di Leipzig, Titchener ingin kembali ke Oxford, namun ditolak, karena psikologi di
Inggris tidak sejalan dengan Wundt. Oleh karena itu, ia pergi ke Cornell University di Amerika
Serikat, dan sebagai guru besar, ia mengembangkan strukturalisme di Amerika Serikat dari
universitas tersebut.
ALIRAN FUNGSIONALISME Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang pernah sangat
dominan pada masanya, dan merupakan hal penting yang patut dibahas dalam mempelajari psikologi.
Pendekatan fungsionalisme berlawanan dengan pendahulunya, yaitu strukturalisme. Aliran fungsionalisme
juga keluar dari pragmatism sebagai sebuah filsafat. Aliran fungsionalisme berbeda dengan psikoanalisa,
maupun psikologi analytis, yang berpusat kepada seorang tokoh. Fungsionalisme memiliki macam-macam
tokoh antara lain Willian James, John Dewey, J.R.Anggell dan James Mc.Keen Cattell. A. Definisi
Fungsionalisme Fungsionalisme adalah orientasi dalam psikologi yang menekankan pada proses mental
dan menghargai manfaat psikologi serta mempelajari fungsi-fungsi kesadaran dalam menjembatani antara
kebutuhan manusia dan lingkungannya. Maksudnya, Fungsionalisme memandang bahwa masyarakat
adalah sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling berhubungan satu sama lain dan tak bisa dipahami
secara terpisah. Fungsionalisme adalah sebuah studi tentang operasi mental, mempelajari fungsi-fungsi
kesadaran dalam menjembatani antara kebutuhan manusia dan lingkungannya. Fungsionalisme
menekankan pada totalitas dalam hubungan pikiran and perilaku. Dengan demikian, hubungan antar
manusia dengan lingkungannya merupakan bentuk manifestasi dari pikiran dan perilaku. Fungsionalisme
memandang bahwa pikiran, proses mental, persepsi indrawi, dan emosi adalah adaptasi organisme
biologis. Fungsionalisme lebih menekankan pada fungsifungsi dan bukan hanya fakta-fakta dari fenomena
mental, atau berusaha menafsirkan fenomena mental dalam kaitan dengan peranan yang dimainkannya
dalam kehidupan. Fungsionalisme juga memandang bahwa psikologi tak cukup hanya mempersoalkan apa
dan mengapa terjadi sesuatu (strukturalisme) tetapi juga mengapa dan untuk apa (fungsi) suatu tingkah
laku tersebut terjadi. Fungsionalisme lebih menekankan pada aksi dari gejala psikis dan jiwa seseorang
yang diperlukan untuk melangsungkan kehidupan dan berfungsi untuk penyesuaian diri psikis dan sosial.
1

2 B. Ciri ciri Fungsionalisme Aliran fungsionalisme memiliki beberapa ciri khas, yaitu : o Menekankan pada
fungsi mental dibandingkan dengan elemen-elemen metal. o Fungsi-fungsi psikologis adalah adaptasi
terhadap lingkungan sebagaimana adaptasi biologis Darwin. Kemampuan individu untuk berubah sesuai
tuntutan dalam hubungannya dengan lingkungan adalah sesuatu yang terpenting. o Sangat memandang
penting aspek terapan atau fungsi dari psikologi itu sendiri bagi berbagai bidang dan kelompok manusia. o
Aktivitas mental tidak dapat dipisahkan dari aktivitas fisik, maka stimulus dan respons adalah suatu
kesatuan. o Psikologi sangat berkaitan dengan biologi dan merupakan cabang yang berkembang dari
biologi. Maka pemahaman tentang anatomi dan fungsi fisiologis akan sangat membantu pemahaman
tentang fungsi mental. o Menerima berbagai metode dalam mempelajari aktivitas mental manusia,
meskipun sebagian besar riset dilakukan di Univ. Chicago ( pusat perkembangn fungsionalisme)
menggunakn metode eksperimen, pada dasarnya aliran fungsionalisme tidk berpegang pada satu metode
inti. Metode yang digunnakan sangat tergantung dari permasalahan yang dihadapi. C. Metode metode
dalam Fungsionalisme Aliran ini mempelajari fungsi dan tingkah laku atau proses mental, bukan hanya
mempelajari struktural. Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme dikenal sebagai metode observasi
tingkah laku dan instropeksi. 1. Metode observasi tingkah laku terbagi menjadi 2 (dua) yaitu: a. Metode
Fisiologis Menguraikan tingkah laku dari sudut pandang anatomi dan ilmu faal. Jadi, mempelajari perilaku
yang dikaitkan dengan organ-organ tubuh dan sistem sarafnya. b. Metode Variasi Kondisi Tidak semua
tingkah laku manusia dapat dijelaskan dengan anatomi dan fisiologi, karena manusia mempunyai sudut
psikologis. Metode variasi kondisi inilah yang merupakan metode eksperimen dari aliran fungsionalisme. 2

3 2. Metode Instrospeksi Stimulus berasal dari lingkungan secara alamiah, bisa pada banyak bagian
sekaligus sehingga jiwa menunjukkan fungsinya. Metode ini terlalu bersifat subjektif sehingga sulit di
sistematikan dan sulit dikuantitatifkan. D. Aliran dalam Fungsionalisme Fungsionalisme mempunyai 2 (dua)
aliran, namun pendiri fungsionalisme itu sendiri adalah : William James ( ) James termasuk pendukung
aliran evolusionalisme dan bersamaan John Dewey mendirikan aliran fungsionalisme. James tergolong
orang yang berpikiran bebas. Yaitu bebas mengeluarkan dan mengembangkan ide atau kritik yang orisinil.
Salah satu ciri jalan pikirannya adalah berusaha sedekat mungkin dengan kenyataan. Teori emosi
Menjelaskan tentang hubungan antara perubahan fisiologis dengan emosi Emosi identik dengan
perubahan-perubahan peredaran darah Emosi adalah hasil dari persepsi seseorang tentang perubahan-
perubahan yang terjadi pada tubuh terhadap rangsang dari luar Membantah pernyataan bahwa emosilah
yang menyebabkan perubahan pada tubuh. 1. Aliran Fungsionalisme Chicago Terdapat banyak tokoh
Fungsionalisme di Universitas Chicago sehingga dapat dikatakan menjadi aliran tersendiri yang disebut
Fungsionalisme Chicago. a. John Dewey ( ) Pada tahun 1886 menulis buku yang berjudul Psychology dan
dalam bukunya ini beliau mengenalkan cara orang Amerika belajar ppsikologi yaitu melalui cara
pragmatisme Sarjana-sarjana di Amerika kurang tertarik dengan pertanyaan Apakah jiwa itu? tetapi lebih
tertarik pada pertanyaan Apakah kegunaan jiwa? John Dewey juga menganjurkan metode yang Ia sebut
dengan Learning by doing (belajar sambil melakukan) 3

4 Dewey berpendapat bahwa segala pemikiran dan perbuatan harus selalu mempunyai tujuan, oleh karena
alasan itulah ia menentang teori elementarisme. b. James Rowland Angell James memiliki tiga pandangan
terhadap fungsionalisme, yaitu: Fungsionalisme adalah psikologi tentang mental operation (aktivitas
bekerjanya jiwa) sebagai lawan dari psikologi tentang elemen-elemen mental, Fungsionalisme adalah
psikologi tentang kegunaan dasar-dasar kesadaran. Ini juga disebut sebagai teori emergensi dari
kesadaran, Fungsionalisme adalah psiko-phisik, yaiitu psikologi tentang keseluruhan organisme yang
terdiri dari badan dan jiwa. 2. Aliran Fungsionalisme Columbia Selain di Chhicago, Fungsionalisme juga
mempunyai banyak tokoh di Teachers College Columbia yang disebut aliran Columbia. Ciri aliran ini adalah
kebebasannya meneliti tingkah laku yang dianggap sebagai kesatuan yang tak dapat dipisahkan dan
psikologi tak perlu ersifat deskriptif karena yang penting adalah korelasi tingkah laku dengan tingkah laku
lain. a. James MC Keen Cattel ( ) Keen Cattel mengusung teori mengenai kebebasan dalam mempelajari
tingkah laku. Ia mempunyai dua pandangan mengenai aliran fungsionalisme, yaitu: Fungsionalisme tidak
perlu menganut paham dualisme karena manusia dianggap sebagai keseluruhan yang merupakan suatu
kesatuan, Fungsionalisme tidak perlu deskriptif dalam mempelajari tingkah laku, karena yang penting
adalah fungsi tingkah laku. Sehingga yang harus dipelajari adalah hubungan (korelasi) antara satu tingkah
laku dengan tingkah laku lainnya. Dapat dikatakan bahwa semua cabang-cabang psikologi modern
merupakan perkembangan dari fungsionalisme. Dalam percobaanya Cattel menemukan kapasitas
individual kemudian ia menciptakan alat-alat untuk mengukur 4

5 kapasitas, kemampuan individual yang sekaran kita kenal sebagai psikotes / mental test. b. Edward Lee
Thorndike ( ) Edward Lee pernah bekerja di Teachers College of Columbia dibawah kepemimpinan James
Mc. Keen Cattel. Thorndike lebih menekankan penelitiannya pada cara dan dasar belajar. Dasar
pembelajaran yaitu asosiasi dan cara coba-salah (trial and error). Ia merumuskan beberapa prinsip: The
Law of Effect yaitu hukum yang menyatakan intensitas hubungan antara stimulus-respons akan meningkat
jika mengalami keadaan yang menyenangkan, sebaliknya akan melemah jika keadaan tak
menyenangkan.jika terjadi suatu keadaan akan terjadi asosiasi dengan keadaan yang sebelumnya yaitu
hubungan stimulus-respon atau responsrespons. The Law of Exercise atau The Law of use and disuse
adalah hukum bahwa stimulus-respons dapat timbul atau didorong dengan latihan berulangulang. Jika tak
dilatih hubungan tersebut akan melemah dan kemudian menghilang. F. Sumbangsih bagi Dunia Psikologi
Mengembangkan ruang lingkup psikologi dari segi kelompok subyek (anak, binatang) maupun bidang
kajian (psikologi abnormal, psychological testing, psikologi terapan). Hal ini dimungkinkan karena aliran
fungsionalisme lebih terbuka kepada perbedaan individual dan bidang aplikasi daripada strukturalisme.
Salah satu pelopor psychological testing adalah James McKeen Cattell, mantan murid Wundt. Selanjutnya
bidang psychological testing ini menjadi salah satu bidang kajian penting dan paling populer dalam
psikologi. Memperkenalkan pentingnya perilaku nyata sebagai representasi dari aktivitas mental.
Pandangan ini mempersiapkan jalan bagi berkembangnya aliran baru, behaviorisme yang berpegang pada
perilaku nyata sebagai satu-satunya obyek psikologi 5

6 Memperkenalkan konsep penyesuaian diri sebagai obyek psikologi. Konsep adaptasi dan adjustmen ini
menjadi konsep yang sangat penting dan sentral bagi beberapa bidang studi psikologi selanjutnya, seperti
kesehatan mental dan psikologi abnormal. Kritik terhadap Fungsionalisme Kritik utama dari aliran
strukturalisme adalah lebih pentingnya isi/elemen mental daripada prosesnya. Pada masa dimana terjadi
persaingan ketat antara fungsionalisme dan strukturalisme, kritik ini cukup mendapat perhatian penting.
Kurang adanya fokus yang jelas dan terarah dalam aliran fungsionalisme. Para tokoh tidak pernah terlalu
jelas dan elaboratif dalam mengungkapkan konsep-konsepnya dalam karya mereka. Akibatnya aliran ini
dianggap tidak terlalu utuh dan terintegrasi dan berdampak pada posisinya yang kurang kuat sebagai
sebuah sistem. Bersifat teleological, sesuatu ditentukan oleh tujuannya. Hal ini menggambarkan orientasi
pragmatisme yang seringkali dikritik sebagai lebih berorientasi pada hasil dan tidak memperhatikan proses.
Terlalu eklektik, mencampurkan berbagai ide dan konsep dari beragam sumber sehingga terkesan
kompromistis dan kehilangan bentuk asli. Pada dasarnya, fungsionalisme memang tidak ingin muncul
sebagai sebuah aliran yang strict dan lebih memilih untuk dapat lebih fleksibel dalam mencapai tujuan-
tujuannya. 6

7 Kesimpulan Fungsionalisme adalah aliran psikologi yang memandang bahwa manusia harus dipandang
secara menyeluruh. Apa yang dilakukan manusia sebagai aksi adalah hal yang kompleks yang merupakan
manifestasi dari jiwa dan mempunyai maksud tertentu bukan hanya disebabkan oleh sesuatu hal.
Fungsionalisme memandang bahwa pikiran, proses mental, persepsi indrawi, dan emosi adalah adaptasi
organisme biologis. Beberapa ciri fungsionalisme diantaranya adalah menekankan fungsi dibanding
elemen mental, memandang penting kemampuan individu untuk berubah sesuai tuntutan lingkungannya,
serta menerima berbagai metode dalam mempelajari aktivitas mental manusia. Terdapat dua metode yang
digunakan dalam fungsionalisme, yaitu : Metode observasi tingkah laku terbagi menjadi Metode Fisiologis
dan Metode Variasi Kondisi, serta Metode Instrospeksi. Pendiri fungsionalisme adalah William James dan
John Dewey. Aliran Fungsionalisme terdiri atas aliran fungsionalisme Chicago ( John Dewey, James
Rowland Angel ) dan fingsionalisme California ( James Cattel dan Thorndike ). Aliran fungsionalisme dapat
memberi pengaruh positif dalam dunia psikologi, yaitu mengembangkan ruang lingkup psikologi dari segi
kelompok subyek (anak, binatang) maupun bidang kajian (psikologi abnormal, psychological testing,
psikologi terapan), memperkenalkan pentingnya perilaku nyata sebagai representasi dari aktivitas mental
dan memperkenalkan konsep penyesuaian diri sebagai obyek psikologi. Fungsionalisme juga menuai
kritikan dari banayak pihak, yaitu Ditentang oleh Aliran strukturalisme, kurang adanya fokus yang jelas dan
terarah dalam aliran fungsionalisme; Bersifat teleological, sesuatu ditentukan oleh tujuannya; terlalu
eklektik, mencampurkan berbagai ide dan konsep dari beragam sumber sehingga terkesan kompromistis
dan kehilangan bentuk aslinya. 7

8 Daftar Rujukan Boeree, C. Geroge Sejarah Psikologi : Dari Masa Kelahiran Sampai Modern. Jakarta :
Primasophie Brennan, James F Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada Lundin
Theories and Systems of Psychology. 4 rd Ed. Toronto: D.C. Heath and Company. Wade, Carole Psikologi.
Jakarta : Penerbit Erlangga 8

9 Disusun Oleh : Lydia Sepvirna E P Maratus Sholihah UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI OKTOBER
Aliran Strukturalisme Dalam Psikologi
- September 28, 2017

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi
Secara etimologis, psikologi terbentuk dari dua kata yakni psyche yang
berarti ilmu dan logos berarti jiwa. Sedangkan menurut
istilah psikologi adalah ilmu yang menjelaskan tentang jiwa atau bisa
disebut ilmu jiwa. Sedangkan pengertian dari psikologi
umum adalah suatu ilmu yang mengambil lingkup kajian pada
penghayatan dan tingkah laku individu secara umum yang mencakup
semua tingkatan usia, semua jenis kelamin, kelompok, suku bangsa, ras,
dan semua fase perkembangan psikologi manusia. Jiwa yang dimaksud
adalah tentang perilaku-perilaku atau sikap mental manusia.
Banyak para ahli berpendapat mengenai arti psikologi salah satunya
adalah menurut Al Ghazali, MA, psikologi adalah ilmu yang mempelajari
penghayatan dan tingkah laku manusia. Dan beberapa para ahli psikologi
mengembangkan sistematika dan metode sendiri, dengan begitu
mulailah timbul aliran-aliran dalam psikologi.
Sejak dahulu, aliran-aliran itu sangat penting artinya untuk membina
semangat para ahli dalam berkompetisi mendapatkan penemuan-
penemuan baru dan saling memberikan kritik dan koreksi terhadap
aliran-aliran yang lainnya. Aliran-aliran itu mengajukan teorinya
masing-masing dan banyak diantaranya menjadi dasar dari teori-teori
psikologi modern masa kini. Beberapa aliran-aliran tersebut salah
satunya adalah aliran strukturalisme.

B. Sejarah aliran strukturalisme


Pada tahun 1879, seorang fisiolog jerman yang bernama Wilhem
Wundt menciptakan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri
sendiri. Menurut wundt untuk mempelajari gejala-gejala kejiwaan, kita
harus mempelajari isi dan struktur jiwa seseorang. Metode yang
digunakan adalah instropeksi atau elemen mawas diri.
Obyek yang dipelajari dalam psikologi ini adalah tentang kesadaran yang
mana merupakan salah satu dari ketiga mental atau elemen-elemen kecil
yakni jiwa dan penginderaan (penangkapan terhadap rangsang yang
datang dari luar dan dapat dianalisa sampai elemen-elemen yang
terkecil). Perasaan sesuatu yang dimiliki dalam diri kita tidak terlalu
dipengaruhi rangsangan dari luar. Dan untuk pertama kalinya Wundt
mengadakan eksperimen dalam psikologi dan dalam awal- awal
studinya, Wundt meneliti gejala sensasi dan khayal, sebab itulah aliran
strukturalisme muncul karena kerja keras Wilhem Wundt dan mendapat
sebutan “Bapak psikologi” karena telah mendirikan laboratorium
psikologi pertama kali di Jerman.
Setelah itu, bermunculanlah laboratorium-laboratorium psikologi di
Eropa dan Amerika salah satunya Edward Titchener (1867-1927)
seorang mahasiswa sastra inggris dan penerjemah ajaran Wundt yang
pergi ke Amerika Serikat (1893) untuk membangun laboratorium
psikologi di Cornell (Nigel C. Benson, 2000:42)
Wundt dan pengikut-pengikutnya disebut strukturalis karena mereka
berpendapat bahwa pengalaman yang mental itu sebenarnya adalah
“struktur” yang terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana.
Mereka bekerja atas dasar premis bahwa bidang psikologi itu terutama
adalah menyelidiki “struktur” kesadaran dan mengembangkan hukum-
hukum pembentukannya.
Wundt mengemukakan bahwa ada tiga hukum mental yaitu :
Resultan psikis, setiap gejala psikis yang kompleks selalu mempunyai
sifat-sifat dari elemen-elemennya.
Hubungan psikis, sebuah elemen kesadaran atau konten psikis akan
mempunyai arti hanya dalam hubungan dengan elemen-elemen atau
konten-konten psikis.
Kontras psikis, elemen-elemen kesadaran atau konten psikis yang paling
bertentangan justru saling memperkuat satu sama lain.
Ciri-ciri psikologi strukturalisme Wundt adalah penekanannya pada
analisis atas proses kesadaran yang dipandang terdiri atas elemen-
elemen dasar, serta usahannya menemukan hukum-hukum yang
membawahi hubungan antar elemen kesadaran tersebut. Aliran ini
disebut juga aliran elementalisme karena pandangannya terdiri atas
elemen-elemen dasar dan kesadaran juaga dianggap sebagai aspek yang
utama dari kehidupan mental.
Wundt juga percaya bahwa jiwa yang terdiri dari elemen-elemen dan
ada mekanisme terpenting dalam jiwa yang menghubungkan elemen-
elemen kejiawaan satu sama lain sehingga membentuk suatu struktur
kejiwaan yang utuh disebut asosiasi. Lalu Wundt mengemukakan bahwa
adanya beberapa jenis asosiasi, yaitu :
1. Asosiasi persepsi langsung yang terdiri dari
a. Fusi
Yaitu percampuran antara dua elemen kesadaran sehingga melebur jadi
satu, tidak ada lagi independensi.
b. Asimilasi
Yaitu dua elemen masih independen, sama kuat dan dihubungkansatu
sama lain karena ada persamaan-persamaan, atau adanya kontras yang
menyolok.
c. Komplikasi
Asimilasi antara indera-indera yang berbeda. Misalnya asimilasi antara
sesuatu yang didapat dari indera penglihatan dengan hal lain yang
diperoleh dari indera pendengaran.
2. Asosisasi memori, yaitu asosiasi yang tidak segera, melainkan terjadi
dalam ingatan, antara elemen-elemen yang terlebih dahulu disimpan
dalam ingatan.
Pendapat dan pandangan psikologi Wundt yang strukturalis dan
eksperimentalis tersebut akibat terpengaruh aliran asosiasi dari inggris
dan aliran materialisme dari Helmhots yang dianggap sebagai guru
Wundt.

C. Definisi aliran strukturalisme


Mengenai definisi aliran strukturalisme, banyak pendapat para ahli
yang mengemukakan pendapatnya mengenai arti aliran strukturalisme
itu sendiri yakni sebagai berikut :
a. Strukturalisme adalah pemikiran yang mencari struktur terdalam dari
realitas yang tampak kacau dan beragam di permukaan. (Menurut Gui do
Carmo da Silva)
b. Strukturalisme adalah pemikiran yang menekankan pentingnya
struktur yang tersembunyi di dasar kesadaran manusia tetapi
menentukan. (Menurut Octavio Paz)
c. Strukturalisme adalah pendekatan yang melihat berbagai gejala
budaya dan alamiah sebagai sebuah struktur yang terdiri atas unsur-
unsur yang saling berkaitan dalam satu kesatuan. (Menurut Piaget)
Psikologi strukturalis atau strukturalisme merupakan studi analitis
tentang generalisasi pikiran manusia dewasa melalu metode instropeksi.
Dalam hal ini psikologi dimaksudkan untuk mempelajari isi (konten)
pikiran, sehingga sistem ini kadang juga disebut dengan psikologi
konten. Aliran Strukturalisme menganalisis kesadaran ke dalam unsur-
unsur atau pengamalan untuk menentukan strukturnya berdasarkan
hasil intropeksi yang bersifat mekanik. Wundt beserta pengikutnya
disebut strukturalis karena mereka berbendapat bahwa pengalaman-
pengalaman mental kompleks itu sebenarnya adalah struktur yang
terdiri dari keadaan mental yang sederhana.
Seperti halnya persenyawaan kimiawi yang tersusun dari unsur-unsur
kimiawi. Struktur kesadaran yang memiliki unsur-unsur sekaligus
dilengkapi dengan hukum-hukum pembentukannya. Pendekatan mereka
yang utama adalah dengan analisis introspektif.
- Konsep strukturalisme
Dalam konsep dan sistem ini psikologi strukturalisme yang dibawa oleh
Wundt dan Titchener memiliki 3 tujuan :
1. Menggambarkan komponen-komponen kesadaran sebagai elemen-
elemen dasar,
2. Menggambarkan kombinasi kesadaran sebagai elemen-elemen dasar
tersebut,
3. Menjelaskan hubungan elemen-elemen kesadaran dengan sistem
saraf.

D. Tokoh – tokoh aliran strukturalisme


1. Wilhelm Wundt
Wilhelm Wundt dilahirkan di Neckarau 18 Agustus 1832 dan meninggal
di Leipzig 31 Agustus 1920. Semula ia dikenal sebagai seorang sosiolog
filsuf dan ahli hukum ia mendapat pendidikan di Heidelberg, Tubingen,
dan Berlin. Gelar kesarjanaannya adalah hukum dan kedokteran. Tahun
1857 ia pernah menjadi dosen ilmu faal di Heidelberg. Tahun 1874
menjadi professor filsafat di Zurich kemudian pindah ke Leipzig, juga
menjadi professor filsafat dan juga mendirikan laboratorium pertama
(1879). Berdirinya laboratrium oertama tersebut dianggap sebagai titik
tolak berdirinya psikologi sebagai ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu
induknya.

2. Edward Bradford Titchener


Edward Bradford Titchener dilahirkan di Sussex 19 Januari 1667 dan
mninggal di Ithaca 3 Agustus 1927. Ia dosen di Cornell university.
Tichener ialah orang Inggris yang mewakili pandangan-pandangan
psikologi Wundt di Amerika Serikat. Ia juga menerjemahkan karya
Wundt ke dalam bahasa Inggris.

3. Herman Ebbinghaus
Herman Ebbinghaus dilahirkan di Barmen 24 Januari 1850 dan
meninggal di Halle 26 Februari 1909. IA orang pertama yang melakukan
penelitian eksperimental mengenai proses belajar dan ingatan atau
memori. Ia juga mendirikan laboratorium 3 Wilhelm Wundt dan GE
Muller di Jerman.

Kesimpulan
Secara istilah psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa
namun jiwa yang dimaksud ialah tentang perilaku atau sikap mental
manusia. Dalam psikologi terdapat beberapa aliran yang mana aliran-
aliaran tersebut mengemukakan tentang teorinya masing-masing. Salah
satu aliran tersebut adalah aliran strukturalisme. Aliran ini adalah aliran
yang pertama kali muncul dalam ilmu psikologi yang mana aliran
tersebut diciptakan oleh Wilhelm Wundt pada tahun 1879 di Jerman.
Dalam aliran ini, objek yang dipelajari ialah tentang elemen-elemen kecil
manusia yakni jiwa, kesadaran, penginderaan, dan perasaan. Maka dari
itulah aliran ini biasa juga disebut dengan elementalisme karena objek
yang di pelajari berupa elemen-elemen kecil tersebut. Definisi dari aliran
strukturalisme adalah studi analitis tentang generalisasi pikiran manusia
dewasa melalu metode instropeksi.
Ciri-ciri psikologi strukturalisme Wundt adalah penekanannya pada
analisis atas proses kesadaran yang dipandang terdiri atas elemen-
elemen dasar, serta usahannya menemukan hukum-hukum yang
membawahi hubungan antar elemen kesadaran tersebut. Tokoh-tokoh
penganut aliran ini ialah Wilhelm Wundt, Edward Titchener, dan
Herman Ebbinghaus.

Daftar Pustaka
Fauzi, Ahmad. (2004). Psikologi Umum.Bandung : Pustaka Setia

Marliani, Rosleny, M.Si. (2010). Psikologi Umum.Bandung : Pustaka Setia

Imtichanah, Lailatu. Aliran aliran psikologi.


https://www.academia.edu/9059867/ALIRAN_ALIRAN_PSIKOLOGI (Di
akses pada tanggal 14 September pukul 07:30 WIB)

Valalangi, Lest. Sejarah perkembangan psikologi dan aliran-alirannya


pendahuluan.
https://www.academia.edu/5350095/Sejarah_Perkembangan_Psikologi
_dan_Aliran-alirannya_Pendahuluan (Diakses pada tanggal 15 September
pukul 10:20 WIB)

Al-mina, Hasina. Aliran strukturalisme


https://www.academia.edu/11903879/Aliran_strukturalisme (Diakses
pada tanggal 16 September pukul 19:21 WIB)

Anda mungkin juga menyukai