PSIKOLOGI
Dosen pengampu:
Aris Soleman
Disusun Oleh :
Rivna Katili (20136002)
Affan Arasj (20136023)
Wulan Shafa Inayah (20136030)
Daftar isi
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I : PENDAHULUAN
• Latarbelakang
• Rumusan masalah
• Manfaat pembahasan
BAB II: PEMBAHASAN
• Aliran Strukturalisme
• Aliran Fungsionalisme
BAB III: PENUTUP
• Kesimpulan
• Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
• Secara etimologis struktur berasal dari kata structure, bahasa latin yang berarti
bentuk atau bangunan. Struktur berasal dari kata struktura (latin) bentuk, bangunan
( kata benda), system ( latin) =cara (kata kerja).
Dalam sosiologi, antropologi dan linguistik strukturalisme adalah metodologi yang
unsur budayanya manusia harus dipahami dalam hal hubungan mereka dengan
yang lebih besar, sistem secara menyeluruh atau umum disebut struktur. Ia bekerja
untuk mengungkapkan struktur yang mendasari semua hal yang manusia lakukan,
pikirkan, rasakan, dan merasa.
• Fungsionalisme filsafat yang menganggap fenomena mental dalam kesatuan dinamis
sebagai suatu sistem dari fungsi untuk pemuasan kebutuhan yang sifatnya biologis.
adalah sebuah pemikiran yang tidak menolak substansi imaterial, tetapi menyatakan
bahwa pada akhirnya semua substansi bersifat material. Fungsionalisme melihat
masyarakat sebagai sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling berhubungan satu
dengan lainnya. Satu bagian tidak bisa dipahami terpisah dari keseluruhan. Dengan
demikian, dalam perspektif fungsionalisme ada beberapa persyaratan atau kebutuhan
fungsional yang harus dipenuhi agar sebuah sistem sosial bisa bertahan.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini diuraikan sebagai berikut.
• Apa yang dimaksud dengan aliran strukturalisme dan fungsionalisme ?
• Siapakah tokoh- tokoh yang mempegaruhi kedua aliran tersebut ?
C. Manfaat Pembahasan
Manfaat serta tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
dan pengetahuan ilmu psikologi mengenai aliran strukturalisme dan aliran
fungsionalisme dan bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah dan
Aliran Psikologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aliran strukturalisme
Pengertian Aliran Strukturalisme
Aliran strukturalisme merupakan studi analisis tentang generalisasi pikiran manusia
dewasa melalui metode introspeksi. Dalam hal ini psikologi dimaksudkan untuk
mempelajari isi (konten) pikiran, sehingga system ini juga disebut dengan psikologi
konten. Aliran strukturalisme ini berasal dari pemikiran Wilhem Wundt yang kemudian
di Amerika dikembangkan oleh muridnya yang bernama Edward Bradford Tichnerner.
Psikologi strukturalisme dari Wundt dan Edward memiliki 3 tujuan yaitu:
• Menggambarkan komponen-komponen kesadaran sebagai elemen-elemen dasar.
• Menggambarkan kombinasi kesadaran sebagai elemen-elemen dasar tersebut.
• Menjelaskan hubungan elemen-elemen kesadaran dengan system saraf.
Tokoh Strukturalisme
Buah Pemikiran
Psikologi strukturalisme Menurut Wundt memiliki 3 tujuan yaitu:
1. Hukum resultan psikis (the law of phychis resultans) yang sering disebut juga sebagai
sintesa kreatif (the principle of creative synthesis). Yang berbunyi bahwa setiap gejala
psikis yang kompleks selalu mempunyai sifat-sifat baru yang berbeda dari elemen-
elemen lainnya.
2. HUkum hubungan psikis (the law of psychis relations), yaitu bahwa sebuah elemen
kesadaran atau konten psikis akan mempunyai arti hanya dalam hubungan dengan
elemen-elemen atau konten-konten psikis (psychis contents) lainnya.
3. Hukum kontras psikis (the law of psychis contrast), yaitu bahwa elemen-elemen
saling memperkuat satu sama lain.
b. Asimilasi, yaitu dua elemen masih saling independen, sama kuat, dan dihubungkan
satu sama lain karena ada persamaan-persamaan (similarity), atau karena adanya
kontras yang mencolok.
2. Asosiasi memori (memorial association), yaitu asosiasi yang tidak segera, melainkan
terjadi dalam ingatan, antara elemen-elemen yang terlebih dahulu disimpan dalam
ingatan. Jenisa asosiasi ini kemudian dikembangkan penyelidikannya oleh seorang
yang bernama Ebbinghaus.
Lahir di Chichester, Inggris pada tanggal 11 Januari 1867 dan meninggal di New York
pada tanggal 3 Agustus 1927. Dia pernah belajar filsafat di Oxford selama 5 tahun lalu
pergi ke Leipzig untuk belajar pada Wundt. Jasanya sangat besar dan dihargai oleh
psikologi di Amerika Serikat karena telah menerjemahkan karya-karya Wundt ke dalam
bahasa Inggris agar bisa dibaca oleh orang lain yang tidak mengerti bahasa Jerman.
Titchener tidak selamanya setuju dengan ajaran Wundt, hal ini ditegaskan
dalam bukunya yang berjudul Experimental Psychology, dimana Titchener
menegaskan definisi eksperimen menurut Wundt yang menentang eksperimen-
eksperimen dengan hewan, orang-orang abnormal dan anaka-anak, padahal
eksperimen-eksperimen seperti ini yang justru akan dilakukan oleh para penganut
Fungsionalisme.
Menurut Tichener hanya ada satu pasang kutub emosi taitu “lust-unlust”. Dan
dua pasang kutub yang lain dikembalikan kepada lust-unlust. Dan perbedaan lainnya
adalah dalam hal perhatian (attention).
Lahir di Barman pada tanggal 24 Januari 1850 dan meninggal di Halle, pada tanggal 26
Februari 1909. Dia adalah salah satu pelapor dan pendiri Psikologi Eksperimen, dan
orang pertama yang melakukan penelitian eksperimental mengenai proses belajar dan
ingatan (memory). Beliau adalah Profesor dari Bresalai dan Halle.
Oswald Külpe(1862-1915)
Lahir di Candau pada tanggal 3 agustus 1862 dan meninggal pada tanggal 30 zdesember
1915, di Munch, pada awalnya dia adalah sorang sejarawan kemudian, dia belajar
Psikologi pada Wundt di Leipzig, lalu belajar pada G.E Müller di Gottingen. Pada tahun
1887 mendapatkan gelar doctor dan telah menjadi asisten dosen Wundt selama delapan
tahun. Lalu dia menjadi professor di Wurzburg dan mendirikan laboratorium yang
kemudian menjadi pusat kegiatan aliran “Psikologi Wurzburg”.
Buah pemikiran Külpe yang terbesar adalah meletakkan dasar stuudi tentang
proses berpikir. Ia mengemukakan suatu kertas kerja yang berjudul On the Modern
Psychology of Thought, dia mengemukakan bahwa proses berpikir yang tinggi tidak
terkait pada pengindraan dan dapat pula diselidiki secara eksperimental. Berbeda
dengan Wundt yang berpendapat bahwa setiap proses berpikir hanya dapat diselidiki
melalui pengindraan atau bayangan (image dari pengindraan itu.
Külpe telah mengadakan eksperimen-eksperimen dengan menggunakan metode
intropeksi eksperimental yang sistematis, dimana orang yang sedang melakukan
percobaan diminta untuk menceritakan kembali penghayatannya selama melakukan
tugas-tugas yang rumit. Dengan metode itulah dia berhasil membuktikan bawa proses
berpikir adalah bebas dari pengindraan (sensation free atau imageless).
Karl Buhler (1879-1963)
Lahir di Meckesheim, Baden, Jerman pada tahun 1879 dan meninggal di Los Angeles,
California pada tanggal 23 October 1963 di usianya yang ke 84 tahun, dia pernah
bersekolah di Freiburg University, Vienna University dan Southern California
University.
Dia menentang elementisme dan sensualisme, pendekatannya terhadap masalah
kejiwaan adalah dengan pendekatan holistic. Dimana proses kejiwaan harus didekati,
dilihat dan dianggap sebagau suatu keseluruhan atau totalitas (ganzheit). Dari Buhlerlah
kemudian munculnya aliran Ganzheit.
Buah pemikiran :
(spoken language) atau usaha untuk meneliti bahasa dari sudut pandang psikologi
B. Aliran fungsionalisme
Aliran Fungsionalisme
Aliran ini mempelajari fungsi dan proses mental, bukan hanya
mempelajari strukturnya saja. Untuk mempelajari fungsi dan tingkah laku ini,
kaum fungsionalis mengembangkan metode eksperimen selain dari metode
introspeksi yang seringkali digunakan merkipun mendapat banyak kritik.
Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme ini dikenal dengan nama
metode observasi tingkah laku yang terdiri dar dua bagian yaitu metode fisiologi
dan metode variasi kondisi.
Pelopor aliran Fungsionalisme ini bernama William James, yang sering
disebut sebagai “Bapak Psikologi Amerika” dan aliran ini lahir di Amerika
Serikat. Selain William James ada juga tokoh fungsionalisme yang lain yaitu
James Rownland, Angel dan John Dewey. Menurut pandangan mereka pikiran,
proses mental, persepsi indrawi, dan emosi adalah sebuah adaptasi organisme
biologis. Aliran ini lebih menekankan pada fungsi-fungsi dan bukan hanya
fakta-fakta dari fenomena mental, atau berusaha menafsirkan fenomena mental
dalam kaitannya dengan peran yang dimainkannya dalam kehidupan. Hal itu
bertujuan untuk mempelajari bagaimana pikiran bekerja, sehingga organisme
dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Tokoh Fungsionalisme
James adalah pelopor psikologi Amerika dan sering disejajarkan dengan Wundt
di Jerman.
Salah satu teori William James adalah hubungan antara perubahan fisiologis
dengan keadaan emosional. Teori tersebut pada awalnya dikemukakan oleh
filsuf Denmark, Carl Large. Carl Large mengemukakan bahwa emosi itu identic
dengan perubahan-perubahan dalam system peredaran darah.
Temuan ini kemudian dikembangkan oleh James yang kemudian
mengemukakan teori bahwa emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi sebagai respons terhadap rangsangan dari
luar. Contohnya bila seseorang sedang menonton sinetron yang mengharukan,
ia merasakan emosi sedih dan haru lalu keluar air mata.
James juga mengembangkan teori tentang
kesadaran dan konsep diri (self). Ia melihat kesadaran sebagai adaptasi manusia
dalam usahanya mempertahannkakn jenis dan dirinya (teori evolusi). Kesadaran
bukan sesuatu yang statis, melainkan merupakan suatu proses yang terus
mengalir. Oleh karena itu sifatnya yang berubah setiap saat berarti tidak ada
keadaan tentu. Pengetahuan tentang kesadaran tidak dapat diterangkan tanpa
mempelajari keadaan-keadaan tentu dari kesadaran itu sendiri. Mengenai
konsep diri, William James membedakan dua aspek diri yang berbeda tetapi
tidak terpisahkan, yaitu aku (I) adalah diri sebagai yang mengetahui suatu dan
Aku social (social atau me) adalah diri sebagai suatu yang diketahui secara
material, social maupun spiritual.
John Dewey (1859-1952)
Lahir di Burlington, Vermont pada tanggal 8 Mei 1921 dan meninggal pada
tanggal 4 Maret 1949 pada usianya yang ke 79 tahun. Angell adalah lulusan dari
Universitas Michigan. Sejak tahun 1906 Angell menjadi Presiden dari
American Psichological Assosiation (APA). Dia adalah pemimpin yang
berhasil mempersatukan sarjana-sarjana di Chicago dan cukup disegani karena
kewibawaannya.
Angell dikenal dengan paper-nya yang berjudul “The Province of Functional
Psychology” dan mengemukakan tiga macam pandangan terhadao
fungsionalisme:
Kesimpulan
• Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang pernah sangat dominan pada
masanya, dan merupakan hal penting yang patut dibahas dalam mempelajari psikologi.
Pendekata n fungsionalisme berlawanan dengan pendahulunya, yaitu strukturalisme.
Aliran fungsionalisme juga keluar dari pragmatisme sebagai sebuah filsafat. Aliran
fungsionalisme berbeda dengan psikoanalisa, maupun psikologi analitis, yang berpusat
kepada seorang tokoh. Fungsionalisme memiliki rnacam-macam tokoh antara lain
Willian James, John Dewey, J.RAnggell dan James Mc.Keen Cattell.
Daftar Pustaka
Nadhira,2014.Mengenal Aliran Strukturalisme dan Fungsionalisme Psikologi
http://itsnadhifa.blogspot.com/2014/03/mengenal-aliran-strukturalisme-
dan.html?m=1#:~:text=Aliran%20strukturalisme%20merupakan%20studi
%20analisis,manusia%20dewasa%20melalui%20metode%20introspeksi.
&text=Psikologi%20strukturalisme%20dari%20Wundt%20dan,kesadaran
%20sebagai%20elemen-elemen%20dasar.