Anda di halaman 1dari 16

ALIRAN STRUKTURALISME & FUNGSIONALISME DALAM

PSIKOLOGI

Dosen pengampu:
Aris Soleman

Disusun Oleh :
Rivna Katili (20136002)
Affan Arasj (20136023)
Wulan Shafa Inayah (20136030)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MANADO (IAIN)
2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Atas izin dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam, semoga syafaatnya mengalir
pada kita di akhir kelak.
Dengan izinnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aliran Strukturalisme &
Fungsionalisme dalam Psikologi.”
Dengan kerendahan hati kami memohon maaf apabila ada ketidak sesuaian kalimat dan
kesalahan. meskipun demikian kami terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah.
Manado, 08 November 2020
Kelompok lll

Daftar isi
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I : PENDAHULUAN
• Latarbelakang
• Rumusan masalah
• Manfaat pembahasan
BAB II: PEMBAHASAN
• Aliran Strukturalisme
• Aliran Fungsionalisme
BAB III: PENUTUP
• Kesimpulan
• Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
• Secara etimologis struktur berasal dari kata structure, bahasa latin yang berarti
bentuk atau bangunan. Struktur berasal dari kata struktura (latin) bentuk, bangunan
( kata benda), system ( latin) =cara (kata kerja).
Dalam sosiologi, antropologi dan linguistik strukturalisme adalah metodologi yang
unsur budayanya manusia harus dipahami dalam hal hubungan mereka dengan
yang lebih besar, sistem secara menyeluruh atau umum disebut struktur. Ia bekerja
untuk mengungkapkan struktur yang mendasari semua hal yang manusia lakukan,
pikirkan, rasakan, dan merasa.
• Fungsionalisme filsafat yang menganggap fenomena mental dalam kesatuan dinamis
sebagai suatu sistem dari fungsi untuk pemuasan kebutuhan yang sifatnya biologis.
adalah sebuah pemikiran yang tidak menolak substansi imaterial, tetapi menyatakan
bahwa pada akhirnya semua substansi bersifat material. Fungsionalisme melihat
masyarakat sebagai sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling berhubungan satu
dengan lainnya. Satu bagian tidak bisa dipahami terpisah dari keseluruhan. Dengan
demikian, dalam perspektif fungsionalisme ada beberapa persyaratan atau kebutuhan
fungsional yang harus dipenuhi agar sebuah sistem sosial bisa bertahan.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini diuraikan sebagai berikut.
• Apa yang dimaksud dengan aliran strukturalisme dan fungsionalisme ?
• Siapakah tokoh- tokoh yang mempegaruhi kedua aliran tersebut ?

C. Manfaat Pembahasan
Manfaat serta tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
dan pengetahuan ilmu psikologi mengenai aliran strukturalisme dan aliran
fungsionalisme dan bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah dan
Aliran Psikologi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aliran strukturalisme
Pengertian Aliran Strukturalisme
Aliran strukturalisme merupakan studi analisis tentang generalisasi pikiran manusia
dewasa melalui metode introspeksi. Dalam hal ini psikologi dimaksudkan untuk
mempelajari isi (konten) pikiran, sehingga system ini juga disebut dengan psikologi
konten. Aliran strukturalisme ini berasal dari pemikiran Wilhem Wundt yang kemudian
di Amerika dikembangkan oleh muridnya yang bernama Edward Bradford Tichnerner.
Psikologi strukturalisme dari Wundt dan Edward memiliki 3 tujuan yaitu:
• Menggambarkan komponen-komponen kesadaran sebagai elemen-elemen dasar.
• Menggambarkan kombinasi kesadaran sebagai elemen-elemen dasar tersebut.
• Menjelaskan hubungan elemen-elemen kesadaran dengan system saraf.

Tokoh Strukturalisme

Wilhem Wundt (1832-1920)

Lahir di NeckarauMannheim Jerman pada tanggal 16 Agustus tahun 1832 dan


meninggal di usiana yang ke-88 tahun di Leipzig Jerman pada tanggal 31 Agustus 1920.
Pria yang berkebangsaan Jerman ini dianggap sebagai titik tolak berdirinya ilmu
psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang terpisah dari ilmu-ilmu induknya, hal itu
disebabkan karena Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig pada
tahun 1879. Memang pada tahun-tahun sebelum Wundt mendirikan Laboratoriumnya
sudah dikenal psikologi, tetapi belum ada orang yang menyebut dirinya sarjana
psikolog. Biasanya sarjana yang mempelajari psikologi adalah filsuf, ahli ilmu faal atau
dokter. Meskipun Wundt adalah seorang dokter, tetapi dengan berdirinya Laboratorium
miliknya, itu yang membuat dia tidak disebut lagi sebagai dokter atau ahli imu faal,
karena dia mengadakan eksperimen psikologi di laboratorium miliknya itu.
Wundt pernah bersekolah di Universitas Heidelberg , Tubingen dan berlin,
gelar-gelar sarjana yang dia dapatkan adalah dalam bidang hukum dan kedokteran.
Awalnya dia dikenal sosiolog, filsuf dan ahli hokum, tetapi semuanya berubah saat dia
mendirikan Laboratorium psikologinya itu.

Buah Pemikiran
Psikologi strukturalisme Menurut Wundt memiliki 3 tujuan yaitu:

1. Menggambarkan komponen-komponen kesadaran sebagai elemen-elemen dasar.


2. Menggambarkan kombinasi kesadaran sebagai elemen-elemen dasar tersebut.
3. Menjelaskan hubungan elemen-elemen kesadaran dengan system saraf.

Tiga Hukum Mental (mental chemistry) dari Wundt, yaitu:

1. Hukum resultan psikis (the law of phychis resultans) yang sering disebut juga sebagai
sintesa kreatif (the principle of creative synthesis). Yang berbunyi bahwa setiap gejala
psikis yang kompleks selalu mempunyai sifat-sifat baru yang berbeda dari elemen-
elemen lainnya.

2. HUkum hubungan psikis (the law of psychis relations), yaitu bahwa sebuah elemen
kesadaran atau konten psikis akan mempunyai arti hanya dalam hubungan dengan
elemen-elemen atau konten-konten psikis (psychis contents) lainnya.

3. Hukum kontras psikis (the law of psychis contrast), yaitu bahwa elemen-elemen
saling memperkuat satu sama lain.

2 Jenis Asosiasi menurut wundt

1. Asosiasi persepsi langsung (Immediate perceptual association), yang terdiri dari:


a. Fusi (fusion), percampuran antara dua elemen kesadaran, sehingga dua-duanya
melebur jadi satu, tidak lagi independen, atau salah satu sangat dominan sehingga sifat
elemen yang lain hilang sama sekali, masuk kedalam elemen yang dominan itu.

b. Asimilasi, yaitu dua elemen masih saling independen, sama kuat, dan dihubungkan
satu sama lain karena ada persamaan-persamaan (similarity), atau karena adanya
kontras yang mencolok.

c. Komplikasi (complication), yaitu asimilasi antar indra-indra yang berbeda, misalnya


asimilasi antara sesuatu yang didapat dari indra penglihatan dengan hal lain yang
diperoleh dari indra pendengaran.

2. Asosiasi memori (memorial association), yaitu asosiasi yang tidak segera, melainkan
terjadi dalam ingatan, antara elemen-elemen yang terlebih dahulu disimpan dalam
ingatan. Jenisa asosiasi ini kemudian dikembangkan penyelidikannya oleh seorang
yang bernama Ebbinghaus.

2 Jenis Apresiasi sebagai fenomena menurut Wundt:

a. Lapangan kesadaran (field of consciousness atau blickfield), yaitu segala sesuatu


yang dapat ditangkap oleh indra kita, yang disebut dngan persepsi menurut Wundt.
b. Pusat kesadaran (focus of consciousness atau blickpunkd), yaitu sebagian dari
persepsi yang secara aktif kita perhatikan benar-benar, disebut oleh Wundt dengan
nama apersepsi. Hal-hal yang termasuk dalam pusat kesadaran ini disebut juga dengan
perhatian atau attention.

2 Fungsi apersepsi sebagai kognisi menurut Wundt:

a. analisa, yaitu menguraikan data-data yag tertangkap oleh pancaindra dan


memberikan peniaian (judgement).
b. sintesa, yaitu mempersatukan data-data yang saling berhubungan dan menyusunya
menjadi konsep.

Edward Bradford Titchener (1867-1927)

Lahir di Chichester, Inggris pada tanggal 11 Januari 1867 dan meninggal di New York
pada tanggal 3 Agustus 1927. Dia pernah belajar filsafat di Oxford selama 5 tahun lalu
pergi ke Leipzig untuk belajar pada Wundt. Jasanya sangat besar dan dihargai oleh
psikologi di Amerika Serikat karena telah menerjemahkan karya-karya Wundt ke dalam
bahasa Inggris agar bisa dibaca oleh orang lain yang tidak mengerti bahasa Jerman.
Titchener tidak selamanya setuju dengan ajaran Wundt, hal ini ditegaskan
dalam bukunya yang berjudul Experimental Psychology, dimana Titchener
menegaskan definisi eksperimen menurut Wundt yang menentang eksperimen-
eksperimen dengan hewan, orang-orang abnormal dan anaka-anak, padahal
eksperimen-eksperimen seperti ini yang justru akan dilakukan oleh para penganut
Fungsionalisme.
Menurut Tichener hanya ada satu pasang kutub emosi taitu “lust-unlust”. Dan
dua pasang kutub yang lain dikembalikan kepada lust-unlust. Dan perbedaan lainnya
adalah dalam hal perhatian (attention).

Perbedaan aliran strukturalisme dan fungsionalisme dari dialog Titchner dengan


penganut-penganut fungsionalisme di Amerika Serikat, yaitu
STRUKTURALISME
FUNGSIONALISME
Cara pendekatan
Struktural, Pengalaman kesadaran dianalisa untuk diketahui strukturnya.
Mempelajari fungsi tingkah laku dalam hubungan dengan lingkungan fisik maupun
sosial
Pertanyaan dasar
Apakah jiwa itu ?
Untuk apakah tingkah dasar laku itu ?
Titik berat
Isi kesadaran
Aksi atau perbuatan
Perumusan tentang jiwa
Jiwa adalah jumlah dari pengalaman-pengalaman kesadaran.
Jiwa adalah penjaga kelangsungan hidup seseorang yang memungkinkan orang itu
menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Hermann Ebbinghaus (1850-1909)

Lahir di Barman pada tanggal 24 Januari 1850 dan meninggal di Halle, pada tanggal 26
Februari 1909. Dia adalah salah satu pelapor dan pendiri Psikologi Eksperimen, dan
orang pertama yang melakukan penelitian eksperimental mengenai proses belajar dan
ingatan (memory). Beliau adalah Profesor dari Bresalai dan Halle.

Ebbinghaus mengemukakan hukumnya tentang rasio antara hal-hal yang dipelajari


dengan waktu yang digunakan untuk mempelajari hal-hal itu sebagaiberikut : Makin
banyak hal yang harus dipelajari, makin banyak pula waktu yang diperlukan untuk
mempelajarinya secara sebanding. Hukum ini disebut sebagai Hukum Ebbinghaus.
Dapat disimpulkan bahwa Ebbinghaus berpendirian bahwa proses mengingat dan
proses lupa terjadi secara otomatis atau dengan sendirinya dan mekanistis.

Georg Elias Müller (1850-1934)


Lahir di Grimma Jerman pada tanggal 20 Juli1850 dan meninggal pada tanggal 23
Desember 1934 di Gottingen Jerman. Dia adalah salah satu sarjana lulusan Leipzig dan
Gottingen University dalam bidang filsafat dan sejarah. Pada tahun 1873 ia mencapai
gelar doctor dengan tesis yang berjudul “Sensory Attention”. Dan itulah yang
mengangkat dia sebagai tokoh psokologi, bahkan sering dianggap sebagai salah satu
pelopor Psikologi Eksperimen sebagaimana halnya dengan Wundt.
Müller pernah menjadi dosen di Gottingen dan guru dari Külpe yang
memberikan sumbangannya kepada psikologi khususnya dalam psikofisik, ingatan dan
persepsi visual.
Dalam bukunya yang berjudul On the Fundamental of Psychophyics (1878) dan
Standpoints and Facts of psychophysical Methodology (1903) ia menentang hokum
Qeber-Fechner dan mengemukakan pendapatnya sendiri tentang hokum psikopisik dari
hubungan antara persepsi dan rangsangan saraf (neural stimulation). Dia mengatakan
bahwa persepsi menimbulkan jeja-jejak tertentu pada otak, seperti lensa kamera yang
menimbulkan jejak-jejak gambar tertentu pada film dalam kamera. Prinsip ini
kemudian akan menjadi dasar dari prinsip isomotfi dari psikologi Gesalt.
G.E Müller melanjutkan karya-karya Ebbinghaus tenang ingatan dan
mengemukakan “Ther Right Associative Procedure” yang menyaakan bahwa proses
mengingat dan lupa tidak semata-mata mekanistis dan otomatis, tetapi ada unsur
aktivitas individu yang bersangkutan. Proses mengingat ada unsur aktifnya, karena
mengandung asosiasi. Hal-hal yang dapat diasosiasikan akan lebih mudah diingat.
Proses lupa bersifat aktif juga, karena adanya unsur hambatan (retroactive inhibition),
yaitu rangsang-rangsang yang dating kemudian menghambat ingatan terhadap hal-hal
yang sudah terlebih dahulu ada. Perbedaan lain dengan Ebbinghaus adalah bahwa
Müller menggunakan pula hasil introspeksi sebagai bahan studinya selain
menggunakan data-data obyektif.

Oswald Külpe(1862-1915)
Lahir di Candau pada tanggal 3 agustus 1862 dan meninggal pada tanggal 30 zdesember
1915, di Munch, pada awalnya dia adalah sorang sejarawan kemudian, dia belajar
Psikologi pada Wundt di Leipzig, lalu belajar pada G.E Müller di Gottingen. Pada tahun
1887 mendapatkan gelar doctor dan telah menjadi asisten dosen Wundt selama delapan
tahun. Lalu dia menjadi professor di Wurzburg dan mendirikan laboratorium yang
kemudian menjadi pusat kegiatan aliran “Psikologi Wurzburg”.
Buah pemikiran Külpe yang terbesar adalah meletakkan dasar stuudi tentang
proses berpikir. Ia mengemukakan suatu kertas kerja yang berjudul On the Modern
Psychology of Thought, dia mengemukakan bahwa proses berpikir yang tinggi tidak
terkait pada pengindraan dan dapat pula diselidiki secara eksperimental. Berbeda
dengan Wundt yang berpendapat bahwa setiap proses berpikir hanya dapat diselidiki
melalui pengindraan atau bayangan (image dari pengindraan itu.
Külpe telah mengadakan eksperimen-eksperimen dengan menggunakan metode
intropeksi eksperimental yang sistematis, dimana orang yang sedang melakukan
percobaan diminta untuk menceritakan kembali penghayatannya selama melakukan
tugas-tugas yang rumit. Dengan metode itulah dia berhasil membuktikan bawa proses
berpikir adalah bebas dari pengindraan (sensation free atau imageless).
Karl Buhler (1879-1963)

Lahir di Meckesheim, Baden, Jerman pada tahun 1879 dan meninggal di Los Angeles,
California pada tanggal 23 October 1963 di usianya yang ke 84 tahun, dia pernah
bersekolah di Freiburg University, Vienna University dan Southern California
University.
Dia menentang elementisme dan sensualisme, pendekatannya terhadap masalah
kejiwaan adalah dengan pendekatan holistic. Dimana proses kejiwaan harus didekati,
dilihat dan dianggap sebagau suatu keseluruhan atau totalitas (ganzheit). Dari Buhlerlah
kemudian munculnya aliran Ganzheit.

Buah pemikiran :
(spoken language) atau usaha untuk meneliti bahasa dari sudut pandang psikologi

B. Aliran fungsionalisme

Aliran Fungsionalisme
Aliran ini mempelajari fungsi dan proses mental, bukan hanya
mempelajari strukturnya saja. Untuk mempelajari fungsi dan tingkah laku ini,
kaum fungsionalis mengembangkan metode eksperimen selain dari metode
introspeksi yang seringkali digunakan merkipun mendapat banyak kritik.
Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme ini dikenal dengan nama
metode observasi tingkah laku yang terdiri dar dua bagian yaitu metode fisiologi
dan metode variasi kondisi.
Pelopor aliran Fungsionalisme ini bernama William James, yang sering
disebut sebagai “Bapak Psikologi Amerika” dan aliran ini lahir di Amerika
Serikat. Selain William James ada juga tokoh fungsionalisme yang lain yaitu
James Rownland, Angel dan John Dewey. Menurut pandangan mereka pikiran,
proses mental, persepsi indrawi, dan emosi adalah sebuah adaptasi organisme
biologis. Aliran ini lebih menekankan pada fungsi-fungsi dan bukan hanya
fakta-fakta dari fenomena mental, atau berusaha menafsirkan fenomena mental
dalam kaitannya dengan peran yang dimainkannya dalam kehidupan. Hal itu
bertujuan untuk mempelajari bagaimana pikiran bekerja, sehingga organisme
dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Tokoh Fungsionalisme

William James (1842-1910)


Lahir pada tanggal 1 Novemer 1842 di New York City, dan meninggal pada
tangal 16 Agustus di Mount Chocura, New Hampshire, Amerika Serikat. Pada
tahun 1861 dia masuk Universitas Harvard. Awalnya James mempelajari ilmu
kimia, kemudian anatomi perbanfingan, biologi dan ilmu faal, lalu masuk ke
fakultas ilmu kedokteran di Harvard.
James mendirikan Laboratorium pertama di dunia pada tahun 1875, Bukunya
yang berjudul Principles of Psychology (1890)

merupakan dasar bagi psikologi modern.

James adalah pelopor psikologi Amerika dan sering disejajarkan dengan Wundt
di Jerman.
Salah satu teori William James adalah hubungan antara perubahan fisiologis
dengan keadaan emosional. Teori tersebut pada awalnya dikemukakan oleh
filsuf Denmark, Carl Large. Carl Large mengemukakan bahwa emosi itu identic
dengan perubahan-perubahan dalam system peredaran darah.
Temuan ini kemudian dikembangkan oleh James yang kemudian
mengemukakan teori bahwa emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi sebagai respons terhadap rangsangan dari
luar. Contohnya bila seseorang sedang menonton sinetron yang mengharukan,
ia merasakan emosi sedih dan haru lalu keluar air mata.
James juga mengembangkan teori tentang
kesadaran dan konsep diri (self). Ia melihat kesadaran sebagai adaptasi manusia
dalam usahanya mempertahannkakn jenis dan dirinya (teori evolusi). Kesadaran
bukan sesuatu yang statis, melainkan merupakan suatu proses yang terus
mengalir. Oleh karena itu sifatnya yang berubah setiap saat berarti tidak ada
keadaan tentu. Pengetahuan tentang kesadaran tidak dapat diterangkan tanpa
mempelajari keadaan-keadaan tentu dari kesadaran itu sendiri. Mengenai
konsep diri, William James membedakan dua aspek diri yang berbeda tetapi
tidak terpisahkan, yaitu aku (I) adalah diri sebagai yang mengetahui suatu dan
Aku social (social atau me) adalah diri sebagai suatu yang diketahui secara
material, social maupun spiritual.
John Dewey (1859-1952)

Lahir pada tanggal 20 oktober 1859 di Burlington, Vermont dan meninggal di


New York pada usianya yang ke-92 tahun tanggal 1 Juni 1952. John Dewey
telah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Vermont dan Universitas
Johns Hopikins lalu dia menjadi guru besar di Chicago. Pada tahun 1886 ia
menulis buku psikologi tentang psikologi untuk memperkenalkan bagaimana
cara orang Amerika mempelajari Psikologi, yaitu dengan mengutamakan
pradigmatisme.
Bagi pada sarjana psikologi Amerika yang lebih penting adalah menemukan
jawaban-jawaban atas pertanyaan apa kegunaan dari jiwa (perilaku) sehingga
berdirilah aliran fungsionalisme.
Ia menganjurkan metode “learning by doing” dalam teorinya ia berpendapat
bahwa untuk mempelajari sesuatu, orang tidak perlu terlalu banyak
mempelajarinya melainkan dengan cara langsung mengerjakan tugas
(pekerjaan). Dengan cara demikian orang akan dengan sendirinya menguasai
gerakan-gerakan atau perbuatan-perbuatan yang tepat, sehingga ia akan
menguasai kemampuan yang diharapkan.
Sikap pradigmatisme dari Dewey ini didasari antara lain oleh
pemikiran filsafatnya bahwa “manusia selalu berpikir tentang perubahan.”
Dewey berpendapat bahhwa segala pemikiran dan segala perbuaan selalu
bertujuan atau memiliki tujuan. Maka ia menentang elementisme. Dalam
bukunya yang berjudul The Reflexes are Concept (1896), ia menjelaskan bahwa
perilaku tidak dapat dipisahkan dari rangsangan dan tidak diuraikan dalam
elemen-elemen perilaku yang lebih kecil. Perilaku (respons) dan rangsang
(stimulus) adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebab stimulus itu ada
bila ada respons, demikian pula respons tidak akan terjadi bila tidak ada
stimulus. Oleh karena itu, kita harus memandang respons dan stimulus sebagai
suatu totalitas. Pandangan ini kelak menumbuhkan teori psikologi gestalt.
James Rowland Angell (1869-1949)

Lahir di Burlington, Vermont pada tanggal 8 Mei 1921 dan meninggal pada
tanggal 4 Maret 1949 pada usianya yang ke 79 tahun. Angell adalah lulusan dari
Universitas Michigan. Sejak tahun 1906 Angell menjadi Presiden dari
American Psichological Assosiation (APA). Dia adalah pemimpin yang
berhasil mempersatukan sarjana-sarjana di Chicago dan cukup disegani karena
kewibawaannya.
Angell dikenal dengan paper-nya yang berjudul “The Province of Functional
Psychology” dan mengemukakan tiga macam pandangan terhadao
fungsionalisme:

1. Fungsionalisme adalah psikologi tenang aktivitas bekerjanya jiwa (mental),


sebagai lawan terhadap psikologi tentang elemen-elemen mental.

2. Fungsionalisme adalah psikologi tentang kegunaan-kegunaan dasar dari


kesadaran, dimana jiwa (mind) merupakan perantara antara lingkungan dan
kebutuhan-kebutuhan organisme. Teori ini disebut juga dengan teori emergensi
dari kesadaran. Untuk keadaan yang tidak bersifat emergensi (darurat) yang
berfungsi bukan emergensi tetapi kebiasaan (habit).

3. Fungsionalisme adalahpsikofisik, yaitu psikologi tentang keseluruhan


organisme yang terdiri dari badan dan jiwa. Ia mempelajari pula hal-ha di luar
kesadaran, misalnya kebiasaan (habit) dan setengah sadar.

James McKeen Cattell (1860-1944)


Lahir pada tanggal 25 Mei 1860 di Pennsylvania dan meninggal pada tanggal
20 Januari 1944 di New Jersey, Amerika Serikat. Ia pernah menjadi mahasiswa
di Eropa dan pernah belajar di Universitas-universitas Gottingen, Leipzig, Paris
dan Janewa. Ia pernah menjadi murid Wundt dan Lotze. Ciri khas aliran ini
adalah kebebasan dalam mempelajari perilaku yang dicerminkan dalam dua
pandangan tentang fungsionalisme, yaitu:
1. Fungsionalisme tidak perlu menganut paham dualism, karena manusia
sebagai keseluruhan, merupakan kesatuan.

2. Fungsionalisme tidak perlu deskriptif dalam mempelajari perilaku karena


yang pentig adalah fungsi prilaku, jadi yang harus dipelajari adalah hubungan
(kolerasi) antara satu perilaku dengan perilaku lainnya, atau suatu perilaku
dengan satu hal yang terjadi di lingkungan.

Karena sifatnya yang praktis dan pragmatis, maka aliran fungsionalisme


merangsang tumbuhnya cabang-cabang psikologi, seperti psikologi abnormal,
psikologi klinis, psikologi industry, psikologi pendidikan, dan sebagainya.
Cattel tidak selalu setuju dengan teori Wundt, khususnya mengenai individu.
Cattel melakukan percobaan-percobaan untuk menemukan kapasitas individu.
Dan hasilnya adalah, iya berhasil menciptakan alat ukur kapasitas dan
kemampuan individual yang kemudian disebut sebagai psikotest.

Quotes : “I felt myself making brilliant discoveries in science and philosophy.


My only fear being that I could not remember them until morning” James
McKeen Cattell (D. Schultz, S. Schultz p.219).

Edward Lee Thorndike (1874-1949)

Thorndike lahr di Williamsburg pada tanggal 31 Agustus 1874 dan meninggal


di Montrose, New York pada tanggal 10 Agustus 1949, Ia menyelesaikan
pendidikannya di Harvard dan termasuk salah satu tokoh aliran fungsionalisme
kelompok Columbia. Setelah itu da bekerja di Teacher’s College od Columbia
dibawah pimpinan JM Cattel. Thorndike berminat untuk mempelajari proses
pelajar, pendidikan dan intelegensi. Pada tahun 1898, ia menerbitkan hasil
penelitiannya tentang prilaku beberapa jenis hewan seperti kucing, anjing dan
burung yang mencerminkan prinsip dasar dari proses belajar yang dianutnya,
yaitu bahwa belajar itu adalah asosiasi.
Buah pemikiran Edward Lee Thorndike:
Suatu stimulus (S) akan menimbulkan respons (R) tertentu, yang seringkali
disebut dengan teori S-R. dalam teori ini dikatakan bahwa dalam proses belajar,
pertama kali organisme (hewan, orang) itu belajar dengan cara coba-coba (trial
and error) atau organisme akan mengeluarkan berbagai prilaku dari kumpulan
prilaku yang ada padanya untuk memecahkan masalah yang baru dihadapi.
Salah stau atau beberapa prilaku tersebut secara kebetulan dapat memberikan
solusi yang sesuai dan berdasarkan pengamatan tersebut maka dalam
menghadapi situasi masalah adalah yang serupa.
Dalam proses belajar yang mengikuti prinsip coba-coba ini, ada
beberapa hukum yang dikemukakan oleh Edward Lee Thorndike:
a. Hukum Efek (the law of effect): intensitas hubungan antara S dan R akan
meningkat apabila hubungan itu diikuti oleh keadaan yang menyenangkan, dan
sebaliknya.
b. Hukum Latihan terdiri dari dua hukum, yaitu the law of exercise dan the law
of use disuse: hubungan antara S-R melemah bila tidak dilatih atau dilakukan
berulang-ulang karena kegunaan (peranan) R terhadap suatu S tertentu dalam
hal yang terakhir ini makin lama makin kecil pada organisme yang bersangkutan
(karena system respons tidak sering dilakukan).

Robert Serrions Woodworth (1869-1962)

Lahir di Balchertown, Massachusetts pada taggal 17 Oktober tahun1869 dan


meninggal pada 4 Juli 1962 di New York. Woodworth mendapat gelar M.A.
dari Universitas Harvard di tahun 1897, dan kemudian mendapatkan gelar Ph.D
pada tahun 1912.
Meskipun Woodworth penganut fungsionalisme, ia merasa tidak cukup
dengan mempelajari S-R saja, ia mempelajari dinamika hubungan S-R.
bagaimana terjadinya hubungan itu, bagaimana perkembangan hubungannya
dalam situasi yang berubah-ubah. Menurut Woodworth hal itu harus dipelajari
bila ingin mengenali perilaku manusia dengan baik. Dalam karyanya yang
berjudul Dynamic Psychology (1918) membawa Woodworth juga patut
digolongkan kedalam penganut psikodinamik. Woodworth memiliki pendirian
bahwa metode instropesksi tidak mesti harus di buang begitu saja dalam
penelitian psikologi. Bahkan untuk mempelajari motivasi, yaitu suatu hal yang
mendasari tingkah laku, seorang oeneliti harus menggunaka metode intopeksi
ini. Minatnya akan motivasi membuat Woodworth dikenal sebagai tokoh yang
merintis ilmu tentang motif.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

• Aliran Strukturalis atau Strukturalisme merupakan suatu pendekatan ilmu humanis


yang mencoba untuk menganalisis bidang tertentu (misalnya, mitologi) sebagai sistem
kompleks yang saling berhubungan. Ferdinand de Saussure (1857-1913) dianggap
sebagai salah satu tokoh penggagas aliran ini, meskipun masih banyak intelektual
Perancis lainnya yang dianggap memberi pengaruh lebih luas. Aliran ini kemudian
diterapkan pula pada bidang lain, seperti sosiologi, antropologi, psikologi, psikoanalisis
, teori sastra dan arsitektur. Ini menjadikan strukturalisme tidak hanya sebagai sebuah
metode, tetapi juga sebuah gerakan intelektual yang datang untuk mengambil alas
eksistensialisme di Perancis tahun 1960-an.

• Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang pernah sangat dominan pada
masanya, dan merupakan hal penting yang patut dibahas dalam mempelajari psikologi.
Pendekata n fungsionalisme berlawanan dengan pendahulunya, yaitu strukturalisme.
Aliran fungsionalisme juga keluar dari pragmatisme sebagai sebuah filsafat. Aliran
fungsionalisme berbeda dengan psikoanalisa, maupun psikologi analitis, yang berpusat
kepada seorang tokoh. Fungsionalisme memiliki rnacam-macam tokoh antara lain
Willian James, John Dewey, J.RAnggell dan James Mc.Keen Cattell.

Daftar Pustaka
Nadhira,2014.Mengenal Aliran Strukturalisme dan Fungsionalisme Psikologi
http://itsnadhifa.blogspot.com/2014/03/mengenal-aliran-strukturalisme-
dan.html?m=1#:~:text=Aliran%20strukturalisme%20merupakan%20studi
%20analisis,manusia%20dewasa%20melalui%20metode%20introspeksi.
&text=Psikologi%20strukturalisme%20dari%20Wundt%20dan,kesadaran
%20sebagai%20elemen-elemen%20dasar.

Anda mungkin juga menyukai