Anda di halaman 1dari 7

MASA PSIKOLOGI SUDAH BERDIRI SENDIRI

A. Perkembangan Psikologi Sebagai Ilmu Yang Berdiri Sendiri

Di jerman pada abad ke-19,psikologi muncul sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
Tugas psikologi didefinisikan sebagai analisis dan upaya mempelajari elemen-elemen dasar
dari kehidupan mental orang denelitiwasa normal melalui pean laboraturium dengan
menggunakan metode intropeksi. Masa itu tercatat satu aliran psikologi yang di sebut
psikologi strukturalisme.

B. Tokoh Tokoh Psikologi Dan Teorinya

1. WILHELM WUNDT ( 1832 – 1920 )


wilhelm wundt dilahirkan di neckarau pada tanggal 18 agustus 1832 dan
meninggal di lepzing pada tanggal 31 agustus 1920. Ia dikenal dengan bapak
psikologi modern atas jasanya mendirikan laboraturium psikologi pertama kali di
leipzing . Karena sebgai pemula atau perintis ilmu psikologi . Dia belum menuliskan
terperinci tentang konsep yang di cetuskan tentang ilmu yang sangat asing dan belum
dikenal dalam masyarakat luas, namun iya telah bnyak melakukan berbagai
ekperimen – eksperimen untuk mengeluarkan ilmu psikologi dari ilmu filsafat dan
ilmu faal.
Buku buku karya wilhelm wundt
 beitrage zur theorie der sines wahrnemung ( persepsi yang di
pengaruhi kesadaraan ) ( 1873 )
 grund zuge der physiologishen phychologie ( dasar fisiologis dari gejala
–gejala psikologi ) (1873 )

Perkembangan sistematika wundt dari awal hingga akhirnya dibagi dalam empat
periode :

 Tahun 1860-an: disebut periode pra-sistematik. Di sini ia mengemukakan teori –


teori tentang presepsi dan perbedaan antara perasaan (feeling) dan pengindraan
(sensation), yang di dasarkan pada doktrin “ unconcious inference”
 Tahun 1874 – 1887: dengan ditulisnya buku physiologische psychologie pada
periode ini mulai jelas konsep – konsep wundt. Unconcious inference di
tingalkannya. Jiwa digambarkannya dalam elemen –elemen seperti pengindraan,
perasaan dan sebagai nya yang satu sama lain dihubungkan dengan asosiasi.
Periode ini disebut sebagai fase elementisme, sensasionisme dan assosiasisme.
 Tahun 1896: wundt mengajukan teori tiga demensi dari perasaan (feeling) dalam
bukunya gundriss der psychologie . Dalam teori tentang perasaan ini, wundt
mengatakan bahwa ada tiga pasang kutub perasaan yaitu : “lust-unlust” = senang
tidak senang, “spannung-losung “ = tegang tak tegang, dan “ erregung-
beruhigung “ semangat-tenang . Pada periode ini wundt sudah menekankan
pentingnya empiri, tetapi belum secara mantap menggunakan metode
eksperimental. Disebut sebagai fase empirisme.
 Tahun 1902-1903: pada periode ini wundt menulis bukunya volker psychologie.
Dalam buku ini dia mengemukakan tentang “ the higher mental processes” , yaitu
proses-proses mental yang lebih tinggi dari pengindraan, perasaan ,persepsidan
apersepsi. Proses mental yang lebih tinggi inilah yang memungkinkan orang
mengadakan kontak sosial dengan orang lain di sekitanya. Ia berpendapat bahwa
sekelompok atau serumpun bangsa tertentu di kuasi oleh suatu “higher mental
processces” tertentu,yang menyebkan mereka bisa bertingkah laku secara seragam
dan teratur. Konsep “volker psychologie” ini kemudian hari akan berkebang
menjadi psikologi sosial.

Tiga persoalaan yang harus di bahas dalam psikologi yang berdiri sendiri menurut wundt

 Analisa dan proses kesadaran dalam elemen-elemen


 Penyelidikan mengenai bagaimana terjadinya hubungan- hubungan anatara
elemen – elemen itu.
 Penentuan hukum- hukum yang mengatur hubungan hubungan tersebut.

Tiga hukum mental dikatakan wundt :

 Hukum resultan psikis (the law of psychi resultants) atau disebut juga prinsip
sintesa kreatif ( the principle of creative synthensis), yang berbunyi bahwa setiap
gejala psikis yang kompleks selalu mempunyai sifat-sifat baru yang berbeda dari
elemen-elemenya. Ini sering di sebut sebagai prinsip kimia mental ( mental
chemistry) dari wundt.
 Hukum hubungan psikis (the law of psychis relations) yaiu bahwa sebuah elemen
kesadaran atau konten psikis akan mempunyai arti hanya dalam hubungan dengan
elemen-elemen atau atau konten psikis lainya .
 Hukum kontras psikis ( the law of psychis contrast) yaitu bahwa elemen
kesadaran atau konten psikis yang paling bertentangan atau berlawanan justru
saling memperkuat satu sama lain.

Jenis jenis asosiasi menurut wundt

1). Asosiasi persepsi langsung ( immediate perceptual association ) yang terdiri dari:

a. Fusi ( fusion ), percampuran antara dua elemen kesadaran, sehingga keduanya


melebur jadi satu, tidak lagi independen, atau salah satu sangat dominan sehingga
sifat elemen yang lain hiliang sama sekali, masuk kedalam elemen yang dominan
itu.
b. Asimilasi, yaitu dua elemen masih saling independen, sama kuat, dan dihubugkan
satu sama lain karena adanya persamaan-persamaan (similatry ), atau karena
adanya kontras yang mencolok.

c. Komplikasi ( complication ) yaitu asimilasi antara indra-indra yang berbeda,


misalnya asimilasi antara sesuatu yang di dapat dari indra penglihatan dengan hal
lain yang di peroleh dari indra pengengaran.

2). Asosiasi memori ( memorial association ), yaitu asosiasi yang tidak segera,
melainkan terjadi dalam ingatan, antara elemen- elemen yang terlebih dahulu di
simpan dalam ingatan. Jenis asosiasi ini kemudian dikembangkan penyelidikanya
oleh seorang bernama ebbinghaus.

Mengenai Apersepsi wundt mengemukakan pula doktrin- doktrinnya sebagai berikut :

a. Apersepsi sebagai fenomena


wundt mengatakan sebagai gejala punya dua tingkat kesadaran yaitu :
 Lapang kesadaraan ( field of consciousnessn atau blickfield ) yaitu segala sesuatu
yang dapat ditangkap oleh indra kita .
 Pusat kesadaran ( focus of consciounsnessn atau blickpunkt ) yaitu sebagian dari
persepsi yang secara aktif kita perhatikan benar benar. Disebut oleh wundt dengan
b. Apersepsi sebagai kognisi . Sebagai sati bagia dikatakan menpunyai dua fungsi yaitu.
 Analisa , yaitu menguraikan data- data yang tertangkap oleh panca indra dan
memberikan penelitian ( judgement )
 Sintesa, yaitu mempersatukan data- data yang saling berhunbungan dan
menyusunya menjadi konep konsep.
c. Apersepsi sebagai aktivitas.
Apersepsi adalah aliran yang konstan dalam arus kesadaraan.

2. Edward brandford titchener ( 1867-1927 )


Titchener dilahirkan di sussex ( sebelah selatan london ) dari keluarga miskin dan
tradisional. Untuk melanjutkan pelajaranya ia harus mengantungkan pada beasiswa-
beasiswa. Titchener adalah salah satu murid Wundt serta menjadi pengikut Wundt
karena itu titchener bukan tokoh yang mempunyai aliran sendiri ,sekalipun perannya
dalam psikologi cukup besar, karena dialah yang memperkenalkan ajaran wundt ke
amerika serikat . Pada masa itu sarjana – sarjana psikologi amerika tetap pada
pendiriannya sendiri yang pada waktu itu dikenal dengan nama aliran fungsionalisme.
dalam bukunya, experimental psychology, eksperimen_eksperimen dengan hewan,
orang orang abnormal dan anak anak ,padahal eksperimen seperti ini justru banyak
dilakukan oleh penganut fungsionalisme. Ada juga teori suatu ajaran wundt tidak di
setujui titchener yaitu tentang emosi . Menurut tithener hanya ada satu pasang kutub
emosi yaitu “lust – unlust”.
3. Herman Ebbinghaus
profesor dari universitas breslau dan helleyang dianggap salah satu pelopor
dan pendiri psikologi eksperimen ini dilehirkan di barmen pada tanggal 24 januari
1850 dan meninggal di halle pada tanggal 26 februari 1909. ia adalah orang yang
pertama kali melakukan penelitian eksperimen mengenai prose belajar dan ingatan (
memory ). Dalam eksperimenya tentang ingatan ebbinghaus mengunakan objek
netral,yaitu kata – kata tak berarti ( non sense syllables ), kata kata tak berarti tadi
dibaca berulang kali dan berusaha untuk di ingat. Ia harus menyebutkan kata – kata
tak berarti tadi sebanyak banyaknya , setlah kata-kata itu di singkirkan dari
hadapanya. Banyaknya kata – kata yang di sebut dengan menjadi skor untuk untuk
mengukur daya ingat seseorang. Dari eksperimenya ini ebbighaus membuat kurva
ingatan yang di kenal dengan nama “ kurva retensi dari ebbinghaus.
Selanjutnya ebbinghaus mengemukakan hukumnya tentang rasio antara hal
hal yang di pelajari dengan waktu yang di gunakan untuk mempelajari hal- hal itu
sebagai berikut: makin banyak hal yang harus dipelajari , makin banyak pula waktu
yang diperlukan untuk mempelajarinya secara sebanding. Hukum ini di sebut sebagai
hukum ebbinghaus. Dari penemuan-penemuannya dapat dikatakan bahwa ebbighaus
berpendirian bahwa proses mengingat dan proses lupa terjadi secara otomatis
( dengan sendirnya ) dan mekanitis . Karya ebinghaus yang terkemuka adalah “ uber
das gedachtnis “

4. George elliah muller ( 1850-1934 )


muller dilahirkan pada tangal 20 juli 1850 di grimma dan meninggal pada
23desember 1934 di gottingen. Pendidikan kesarjaannya adalah dalam bidang sejarah
dan filsafat yang diperoleh di leipzing dan gottingen. Tetapi pada tahun 1873 pada
waktu iya mencapai gelar dokter ,tesis yang dipertahankanya berjudul “ sensory
attention” . Sejak itulah dikenal sebagai tokoh dalam psikologi, bahkan sering
diangap sebagai salah satu pelopor psikologi eksperimen sebagaimana halnya dengan
wundt.karya- Karya lainya adalah on the fundamentals of psychopyics (1878) dan
stabd points and facts of osychopysical methodology ( 1903 ).Dalam kedua buku nya
ia menentang hukum Weber-Fechner dan mengemukakan pendapatnya sendiri tentang
hukum psikofisik dari hubungan antara persepsi dan rangsangan syaraf(neural
stimulation).G.E Muller melanjutkan karya-karya Ebbinghaus tentang ingattan dan ia
mengemukakan apa yang disebut “The Right Associative Procedure” (Prosedur
assosiatif yang benar)yang menyatakan proses mengingat dan lupa tidak semata-mata
mekanisme dan otomatis ,tetapi ada unsur aktif dari individu bersangkutan.
5. Oswald Kulpe (1862-1915)
Lahir tanggal 3 agustus 1862 di Candau dan meninggal 30 desember 1915, di
Munich. Mula-mula ia adalah seorang sejarawan yang pindah ke psikologi setealah ia
belajar pada Wundt di Leipzig dan kemudian belajar pada G.E Muller di
Gottingen.Pada tahun 1887 ia mendapatkan gelar doktornya setelah mempertahan kan
disertasi nya yang berjudul” Teori PengindraanPerasaan”.Delapan tahun ia tinggal di
leipzig sebagai dosen dan asisten Wundt.Pada tahun 1894 ia menjadi profesor di
Wurzburg dan pada 1896 ia mendiri kan laboratorium Wurzburg dan laboratorium
inilah yang kemudian pusat kegiatan aliran”Psikologi Wurzburg”.Ia mengemukakan
suatu kertas kerja yang berjudul On The Modern Psycology Of Thought dimana ia
mengemukan bahwa proses berpikir yang tinggi tidak terikat pada pengindraan dapat
pula diselidiki secara eksperimental.

6. Karl Buhler (1879-1963)


Lahir pada tanggal 27 mei 1879 di Mechesheim (Baden), meninggal pada 24
oktober 1963 di Pasadena,California (Amerika Serikat).Ia mencapai gelar dokter
medis pada tahun 1903 dan gelar doctor (Ph.D) tahun 1904.Antar 1907-1909 ia
adalah salat satu peneliti yang penting di Wurzburg antara 1909-1938 ia berpindah-
pindah ke Bonn, Munich, Deresden dan Wina. Pada 1938 di tangkap Nazi dan
mengungsi ke Oslo dan 1940 melarikan diri ke Amerika Serika (di Minnesota). Sejak
1945 ia menetap di Los Angeles. Buhler adalah salah satu mendukung aliran
Wurzburg, ia menentang elementisme dan sensualitas. Pendekatan nya terhadap
masalah kejiwaan adalah pendekatan holistik. Proses kejiwaan harus dilihat. Dan
dianggap sebagai suatu keseluruhan atau totalitas (ganzheit) sumbangan lainnya dan
juga penting bagi Buhler adalah usaha nya untuk mengerti bahasa (spoken language)
dari sudut psikologi kemudian berkembang sebagai suatu cabang psikologi yang
disebut psikolinguistik.

C. Pendekatan Kontemporer Dalam Psikologi


a) Pendekatan Biologis
Beberapa psikolog meneliti perilaku dan proses mental melalui
pendekatan biologis yang berfokus pada tubuh terutama pada sistem saraf. Ilmu
saraf adalah studi Ilmiah mengenai struktur, fungsi, perkembangan, genetika,
biokimia dari sistem saraf. Ilmu Saraf menekan kan bahwa otak punya sistem
saraf adalah komponen penting untuk memahami perilaku pikiran dan emosi.
Ilmuan saraf meyakini bahwa pikiran dan emosi memiliki dasar fisik di otak.
Implus-implus listrik dialirkan melalui sel otak,melepaskan zat-zat kimia
sehingga kita dapat berpikir, merasakan, dan berperilaku.

b) Pendekatan Prilaku
pendekatan prilaku menekankan pada studi ilmiah terhadap respons
prilaku yang dapat diamati dan faktor lingkungan yang memicu muncul nya
prilaku tersebut. Pendekata ini berfokus pada interaksi rill organisme dengan
lingkungannya dengan kata lain berfokus pada prilaku,bukan perasaan. Prinsip
pendekatan prilaku telah di terapkan secara luas untuk membantu menusia
mengubah prilaku mereka ke arah yang lebih baik.psikolog yang mengadopsi
pendekatan ini di sebut behavioris.

c) Pendekatan evolusi
meskipun terdapat keraguan bahwa psikologi lahir sebagai hasil dari teori
evolusi, beberapa psikologi mengunakan pendekatan evolusi yang menggunakan
gagasan-gagasan dari evolusi, seperti adaptasi, reproduksi,dan seleksi alam
sebagai dasar untuk menjelaskan prilaku manusia tertentu.oleh kerena
itu,psikologi evolusi berpendapat bahwa kita beradaptasi dapat di telusuri melalui
permasalahan yang di hadapi oleh pendahulu kita dalam proses adaptasi mereka
terhadap lingkungannya.psikolog evolusi meyakini bahwa pendekatan ini
memberikan suatu payung yang menyatukan berbagai bidang psikologi yang
berbeda.

d) Pendekatan sosiokurtural
pendekatan sosio kultural meneliti cara ketika lingkungan sosial dan kultur
memengaruhi prilaku.ahli dalam bidang ini (siciocultarutlis) berpendapat bahwa
untuk memahami prilaku individu kita perlu mengetahui konteks kultural tempat
prilaku tersebut muncul.peneliti yang berfokus pada pengaruh sosiokultural akan
membandingkan orang -orang dari berbagai kultur yang berbeda untuk melihat
apakah mereka memiliki kemiripan atau sepenuhmya berbeda dalam satu dan lain
hal. Pandangan sosiokultural ini tidak hanya berfokus pada perbandingan prilaku
antara negara yang berbeda, namun juga berfokus pada prilaku indivindu yang
berasal dari etnis dan kelompok budaya yang berbedadalam suatu negara.

e) Pendekatan Psikodinamik
pendekatan psikodinamik menekankan pada pikiran bawah sadar, konflik
antara dorongan biologis (seperti dorongan seks) dan tuntutan dari lingkungan
sosial, serta pengalaman masa kecil dalam keluarga.praktisi pendekatan ini
menyakini bahwa impuls seksual dan agresif tersimpan dalam area bawah sadar
yang mempengaruhi berpikir,merasakan dan berprilaku. Sigmund Freud, bapak
pendekatan psikodinamik, mengeluarkan teori bahwa hubungan dengan orang tua
pada masa-masa awal kehidupan membentuk kepribadian individu. Teori Freud
(1917) menjadi dasar dari teknik terapeutik yang ia sebut sebagai psikoanalisis ,
yaitu analis yang akan membuka konflik bawah sadar individu dengan bebricara
kepada individu tersebut menggenai memori masa kecil nya,serta tentang mimpi-
mimpi,pikiran, dan perasaan nya.

f) Pendekatan Humanistik
Pendekatan humanistik menekankan pada sifat positif manusia, kapasitas
untuk bertumbuh secara positif , dan kebebasan untuk menentukan nasip nya
sendiri. Psikolog humanistik menekankan bahwa manusia memiliki kemampuan
untuk mengontrol kehidupan mereka dan tidak sekedar di kontrol oleh
lingkungan. Mereka mengemukakan teori bahwa bukan di dorong oleh impuls
bahwa sadar (seperti yang dinyatakan oleh pendekatan psikodinamik),manusia
dapat memilih untuk hidup dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lebih tinggi
seperti altruisme , kepedulian yang besar untuk berbuat baik kepada orang lain
dan juga manusia meiliki kebebasan untuk berkehendak.

g) Pendekatan kognitif
Menurut psikolog kognitif, otak menusia menjadi rumah bagi ”pikiran”,
yaitu proses mental yang membantu kita untuk mengingat, membuat keputusan,
membuat perencanaan, menentukan tujuan, serta lebih kreatif. Pendekatan
kognitif ini menekankan pada proses mental yang terlibat dalam proses
mengetahui : cara kita mengarahkan atensi, merasakan, mengingat, berpikir, dan
memecahkan masalah. Banyak ilmuan yang menggunakan pendekatan ini
berfokus pada pemrosesan informasi, cara pikiran manusia menginterpretasikan
informasi yang masuk, mempertimbangkanya, menyimpannya, serta
menerapkanya untuk membuat keputusan. psikolog kognitif berusaha mencari
jawaban atas pertanyaan-pertayaan seperti, bagaimana kita menyelesaikan soal
matematika, mengapa kita harus mengingat satu hal dalam periode pendek
sementara kita dapat mengingat hal lain sepanjang hidup kita, dan bagaimana kita
mengunakan imajinasi untuk merencanakan masa depan.

Anda mungkin juga menyukai