philosophy to psychology
Secara khusus, filsafat dapat memberikan pemikiran yang sistematis, logis, dan rasional
kepada para psikolog, baik praktisi maupun akademisi. Dengan ilmu logika, salah satu
cabang filsafat, psikolog dikaruniai pola pikir yang akan sangat berguna bagi mereka
dalam bekerja. Semua sains dibangun di atas dasar logika, seperti psikologi. Pendekatan
dan kesimpulan didasarkan pada prinsip-prinsip logis. Dengan mempelajari logika secara
sistematis, psikolog dapat mulai mengembangkan psikologi secara sistematis, rasional
dan rasional. Dalam hal ini, logika klasik dan logika kontemporer dapat menjadi
kontributor utama cara berpikir psikologi.
Filsafat juga memiliki cabang penting bagi perkembangan psikologi, yaitu etika. Yang
dimaksud dengan etika disini adalah ilmu tentang etika. Padahal, moralitas itu sendiri
berarti segala sesuatu tentang baik dan buruk. Dalam praktik ilmiah, para ilmuwan
membutuhkan etika sebagai pedoman, agar penelitiannya tidak melanggar nilai-nilai etika
dasar, seperti kebebasan dan hak asasi manusia. Sebagai praktisi, psikolog membutuhkan
bimbingan etis dalam pekerjaan mereka. Pedoman etik ini sering diterjemahkan ke dalam
kode etik profesi psikologi. Etika, atau yang biasa disebut filsafat moral, ingin
memberikan konsep ideologis yang jelas dan sistematis bagi kode moral, sehingga dapat
diterima secara rasional. Perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk psikologi, harus
berjalan seiring dengan perkembangan kesadaran etis para ilmuwan dan praktisi. Jika
tidak, sains akan menjadi kolonisasi umat manusia. Yang pasti tidak kita inginkan.
Eksistensialisme adalah salah satu cabang filsafat psikologi yang paling berpengaruh.
Karakternya adalah Soren Kierkegaard, Friedrich Nietzsche, Viktor Frankl, Jean-Paul
Sartre dan Rollo May. Eksistensialisme sendiri merupakan cabang filsafat yang
mencerminkan eksistensi manusia dalam kehidupannya. Dengan demikian, manusia
dipandang sebagai individu yang terus mencari makna dan tujuan dalam hidupnya.
Eksistensialisme mencerminkan masalah manusia sebagai individu, seperti makna,
kecemasan, keaslian, dan tujuan.