org/wiki/Wilhelm_Wundt
https://tmtimes.id/wilhelm-wundt-bapak-psikologi-modern/
https://www.researchgate.net/publication/
341342729_Psikologi_Awal_Wundt_dan_Aliran_Strukturalisme
Pada tahun 1863 Wundt untuk pertama kalinya memberikan kelas kuliahnya
mengenai psikologi. Kemudian pada tahun selanjutnya ia juga memberikan kelas
sebagai associate professor di bidang psikologi medis dan antropologi.
Pada tahun 1874 Wilhelm mulai mengajar filsafat induktif di Universitas Zurich dan
hanya mengajar selama satu tahun. Karena pada tahun 1875 ia menerima tawaran
untuk mengajar kelas filsafat di Leipzig. Bagi Wundt, mengajar di Leipzig dianggap
sebagai berkah yang penting.
Karena disana dia mendapat kebebasan berpikir dan menggali lebih banyak
pengetahuan. Di Leipzig pula dia menemukan sejumlah teori psikologi modern yang
kelak meletakkan fondasi bagi perkembangan ilmu psikologi.
Pada tahun 1875 – 1876 ia kemudian diangkat sebagai profesor di Institut Fisiologi di
Heidelberg. Syahdan Hermann Von Helmholtz akan menempati pos mengajar dan
tadinya dia berencana mengangkat Wundt sebagai asistennya.
Namun ketika Hermann von Helmholtz pergi ke Berlin pada tahun 1871, Wundt
sempat vakum mengajar selama tiga tahun.
Sejarah psikologi tentu saja tidak bisa melepaskan diri dari Wundt. “Wundt adalah
psikolog senior dalam sejarah psikologi. Dia adalah orang pertama, yang tanpa
diragukan lagi, pantas disebut psikolog,” tulis E.G Boring seperti dikutip artikel
berjudul Wilhelm Wundt 1832–1920: A brief biographical sketch.
Wilhelm Wundt adalah seorang psikolog asal Jerman yang mendirikan klinik
psikologi pertama di Leipzig, Jerman pada 1879.
Pernah suatu kali Wundt belajar dengan Johanne Muller dan Hermann von Helmholtz.
Pekerjaan Wilhlem dengan dua individu ini dianggap sangat mempengaruhi
pemikirannya di bidang psikologi eksperimental.
Pada tahun 1874 dia menulis buku berjudul Principles of Psychology yang membantu
menetapkan prosedur eksperimental dalam penelitian psikologi.
Wundt percaya bahwa psikologi adalah ilmu tentang pengalaman sadar dan bahwa
seorang psikolog semestinya terlatih untuk menggambarkan pikiran, perasaan dan
emosi manusia secara akurat.
Karena pandangan dan pemikirannya itu, dedikasi Wundt di dunia psikologi semasa
hidupnya memang harus diacungi jempol.
Wundt disebut sebagai sarjana psikologi yang pertama karena ia mulai membedakan
dengan tegas psikologi daripada fisika. Psikologi bersangkutan dengan apa yang
disebutnya “immediate experience” dan data-datanya bersifat phenomenal, sedangkan
fisika bersangkutan dengan “mediate experience” data-datanya adalah konseptual
karena wujud “matter” bersifat permanen, sehingga dapat disusun konsep yang
mantap. Untuk mendapatkan data-data yang fenomenal dari “immediate experience”
yang tidak bersifat permanen melainkan berubah-ubah itu, Wundt menggunakan
metode “selbsbeobachtung” atau introspeksi. Metode introspeksi ini tidak terdapat
dalam fisika. Jiwa “mind” dan tubuh atau wujud “matter” adalah dua hal yang
berbeda, tidak dapat saling diperbandingkan. Dalam hal ini Wundt adalah seorang
dualis dan sekaligus penganut paham pararrelisme psikophisik. Jiwa dan badan berdiri
sendiri-sendiri tidak saling mempengaruhi karena itu ilmu alam tidak ada
hubungannya dengan ilmu psikologi.
Psikologi harus berdiri sendiri sebgai ilmu, punya hukum – hukum sendiri yang tidak
dipengaruhi oleh hukum – hukum ilmu alam. Tiga persoalan yang harus dibahas
dalam psikologi yang berdiri sendiri menurut Wundt adalah :
1. Analisa dari proses kesadaran kedalam elemen-elemen.
2. Penyelidikan mengenai bagaimana terjadinya hubungan antara elemen -elemen itu.
3. Penentuan hukum -hukum yang mengatur hubungan-hubungan tersebut.
Pada pendapat yang terakhir ini nampaklah inkonsistensi teori -teori Wundt. Di atas ia
telah mengatakan bahwa “immediate experience” sebagai data dalam psikologi
bersifat fenomenal yang artinya adalah bahwa keseluruhanlah yang penting. Tetapi ia
kemudian mengatakan bahwa Psikologi harus menganalisa kesadaran dalam elemen-
elemen, yang artinya tidak lain daripada elemen – elemen penting. Yang dimaksud
wundt dengan elemen-elemen tidak lain daripada abstraksi-teoritis untuk
memudahkan kita mendeskripsikan gejala-gejala kejiwaan.
http://ejournal.kopertais4.or.id › article › download
https://dosenpsikologi.com/teori-belajar-behavioristik
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_belajar_behavioristik
https://pgsd.binus.ac.id/2018/11/23/teori-belajar-abad-21-behaviorisme-vs-
kognitivisme/
https://id.wikipedia.org/wiki/B.F._Skinner