Anda di halaman 1dari 6

Nama: Nuraisyah

Nim : 21200012074
Kelas : Psikologi Pendidikan Islam

Strukturalisme lahir dari semangat Wundt dalam meneliti pikiran sebagai komponen-
komponen dasar yang ada pada manusia. Pikiran ini menurutnya seperti senyawa kimia yang
kompleks yang dapat dipecahkan sebagaimana yang dilakukan oleh ahli kimia. Semangat ini
dilanjutkan oleh mahasiswanya yakni Edward Titchener yang kemudian mendirikan
laboratorium psikologi di Amerika Serikat dan berusaha mengidentifikasi blok bangunan dasar
atau struktur dari pikiran. Dalam eksperimen mereka menggunakan metode intropeksi (melihat
ke dalam) untuk mempelajari sensasi yang mereka anggap sebagai elemen dasar kesadaran.
Mereka memaparkan tentang berbagai rangsangan sensorik seperti cahaya, suara dan rasa yang
dialami peserta yang diteliti oleh mereka dan melatih mereka untuk menggambarkan kembali
pengalan batin tersebut.

Sedangkan fungsionalisme lahir atas dasar kritik dari strukturalisme yang menganggap
bahwa psikologi harus mempelajari fungsi kesadaran daripada strukturnya. Fungsionalisme ini
dipelopori oleh William James, para penganut teori ini mengajukan pertanyaan berupa proses
mental dan perilaku. Dari sudut pandang James, pertanyaan kunci untuk psikologi bukanlah
apakah psikologi itu? (strukturnya) melainkan apa kegunaan pikiran? (tujuan atau fungsinya)
Ketika strukturalis melihat ke dalam pikiran dan mencari struktur pikiran, fungsionalis akan
berfokus pada interaksi manusia dengan dunia luar dengan tujuan pikiran-pikiran yang ada. Jika
strukturalisme menekankan pada sisi apa dari pikiran, fungsionalisme menekankan pada sisi
mengapa? Tidak seperti Wundt, James tidak mempercayai struktur yang secara kaku dalam
pikiran manusia. Sebaliknya, James melihat pikiran sebagai sesuatu yang fleksibel dan bersifat
cair, yang ditandai oleh perubahan konstan dalam merespon arus informasi yang terus-menerus
mengalir di dunia. James menyebut arus aliran alami pikiran ini sebagai "Arus kesadaran".
Sebagian mereka dipengaruhi oleh teori evolusi Darwin yang menekankan pentingnya adaptasi
dalam membantu organisme bertahan hidup. Dari aliran ini membantu dalam studi proses
biologis, proses mental dan perilaku dan kemudian tradisinya bertahan pada psikologi kognitif
yang mempelajari proses mental dan psikologi evalusioner yang menekankan adaptasi perilaku.
Adapun tokoh-tokoh dari strukturalisme yakni:

1. Wilhelm Wundt (1832-1920)

Willhelm Wundt menghabiskan tahun-tahun awal kehidupannya di beberapa kota kecil di


dekat Mannheim, Jerman. Ayah Wundt adalah seorang pastor. Sejak kelas dua SD
pendidikannya diserahkan pada asisten ayahnya seorang pastor muda yang terhadapnya anak ini
membangun kelekatan emosional yang kuat. Ketika sang pastor pindah, Wundt sangat sedih
sehingga orang tuanya mengizinkannya tinggal bersama pastor muda itu sampai usia menginjak
usia 13 tahun.

Tradisi intelektual yang kuat di dalam keluarga Wundt, dengan para nenek moyang yang
dikenal sebagai kaum intelektual hampir dalam segala bidang. Wundt memutuskan untuk
menjadi seorang dokter untuk mengejar dua tujuan yakni bekerja dalam bidang sains dan
mencari nafkah. Dia mengambil studi medis di Universitas Tubingen dan Universitas
Heidelberg; di Heidelberg dia mengambil mempelajari anatomi, fisiologis, fisika, pengobatan
dan kimia. Dia kemudian menyadari bahwa praktik pengobatan tidak akan menjadi sesuatu yang
disukainya, lalu dia mengubah jurusannya menjadi fisiologis. Sambil mengikuti ketertarikannya
yang begitu besar terhadap fisiologi, Wundt mulai mengonsepkan studi psikologi sebagai sebuah
disiplin ilmiah eksperimental independen. Dia pertama kali menjabarkan ide-idenya dalam
sebuah buku berjudul Contribution to the Theory of Sensory Perception, diterbitkan dalam
beberapa bagian pada 1858 dan 1862. Dia menggambarkan sejumlah eksperimen awalnya yang
dilakukan di sebuah laboraturium permanen di rumahnya dan dia menjelaskan metode-metode
yang menurut pendapatnya sesuai untuk psikologi baru, menggunakan istilah "psikologi
eksperimental" untuk pertama kalinya. Bersama buku Element of Psycho-physic (1860) karya
Fechner buku Contribution Wundt dianggap sebagai tonggak kelahiran literer sebuah sains baru.

Pada tahun 1873 dan 1874 Wundt kemudian menerbitkan buku baru lagi yakni Principles
of Psychological Psychology yang diterbitkan dalam dua bagian. Selama bertahu-tahun, edisi-
edisi berikutnya dari Principles of Psychological Psychology menjadi sumber informasi dan
memberikan catatan kemajuan psikologi bagi para psikolog eksperimental.

Tahun 1879 yang menjadi tahun berdirinya laboratorium Wundt disebut-sebut sebagai
tahun lahirnya psikologi ilmiah modern. Wundt, yang membantu melatih psikolog ilmiah
generasi pertama ingin memodelkan studi pikiran setelah ilmu alam. Dia percaya bahwa pikiran
dapat dipelajari dengan memecahnya menjadi komponen-komponen dasar, seperti yang
dilakukan ahli kimia dalam mempelajari senyawa kimia yang kompleks. Kemudian, salah satu
mahasiswa pascasarjananya dari Inggris Edward Titchener (1867-1927), mendirikan
laboratorium psikologi di Amerika Serikat di Cornell University. Ia berusaha mengidentifikasi
blok bangunan dasar atau struktur dari pikiran. Pendekatan Wundt dan Titchener kemudian
dikenal sebagai strukturalisme.

2. Edward Branford Titchener (1867-1927)

Titchener dilahirkan di Chichester, Inggris dalam sebuah keluarga dengan silsilah yang
mengesankan tetapi tak punya banyak uang. Titchener mengandalkan kemampuan intelektualnya
yang besar untuk mendapatkan beasiswa ke perguruan tinggi. Dia mendaftar di Malven Collage
kemudian Universitas Oxford, tempat dimana dia belajar filsafat dan hal-hal klasik lalu bekerja
sebagai asisten riset fisiologi.

Titchener menjadi tertarik pada psikologi Wundtian ketika dia berada di Oxford, sebuah
antusias yang tidak dimiliki atau didukung oleh siapapun di Universitas tersebut. Yang pasti
kemudian dia melakukan perjalanan ke ke Leipzig untuk belajar pada Wundt sendiri. Teitchener
memperoleh gelar doktornya di Leipzig pada tahun 1892. Begitu menerima gelar doktoralnya,
Titchener berharap menjadi orang Inggris pertama yang melakukan psikologi eksperimental
Wundt. Namun, ketika ia kembali ke Oxford, para koleganya masih tetap skeptis terhadap
pendekatan-pendekatan ilmiah pada topik-topik filsafat. Setelah tinggal hanya beberapa bulan,
Titchener sadar bahwa kesempatan yang lebih baik ada di tempat lain sehingga ia memutuskan
untuk ke Universitas Cornell di Amerika Serikat. Di Universitas Cornell dia mengajarkan
psikologi dan memimpin laboratorium dan tetap berada di Cornell selama sisa hidupnya. Dia
meninggal karena tumor otak pada umur 60 tahun.

Titchener menerjemahkan buku-buku Wundt dari bahasa Jerman ke Inggris. Pada saat ia
selesai menerjemahkan edisi ketiga dari buku Principles of Psychological Psychology, Wundt
telah menyelesaikan edisi keempat. Buku-buku Titchener sendiri antara lain An Outline of
Psychology (1896), Primer of Psychology (1898), dan Experimental Psychology: A Manual of
Laboratory Practice (1901-1905) yang terdiri dari empat volume. Semua volume-volume dari
karya ini disebut menstimulasi pertumbuhan pekerjaan laboratorium dalam ilmu psikologi di
Amerika Serikat dan mempengaruhi sebuah generasi para psikoloh eksperimental. Buku-buku
teks Titchner banyak digunakan dalam bahasa Rusia, Italia, Jerman, Spanyol dan Prancis.

Meskipun Tetchiner mengakui sebagai pengikut loyal Wilhelm Wundt, Titchener secara
dramatis telah mengubah sistem psikologi Wundt ketika ia membawanya dari Jerman ke
Amerika Serikat. Titchener menawarkan pendekatan barunya yang disebut sebagai
strukturalisme dan menyatakan bahwa sistemnya ini merepresentasikan psikologi seperti yang
dimulai oleh Wundt. Dalam kenyataannya, kedua sistem tersebut sangat berbeda dan label
"strukturalisme" dapat diaplikasikan sesuai hanya untuk psikologi Titchener. Strukturalisme
mampu mencapai kemasyuran di Amerika Serikat dan bertahan hingga kurang lebih dua dekade
sebelum digulingkan oleh gerakan-gerakan yang baru.

Wundt sudah mengenal adanya unsur-unsur atau konten-konten kesadaran, tetapi fokus
perhatiannya adalah pada pengelolaanya yakni sintesis-sintesisnya menjadi proses-proses
kognitif tingkat tinggi melalui apersepsi. Dalam pandangan Wundt, pikiran punya kekuatan
untuk mengelola unsur-unsur mental secara sukarela, sebuah posisi yang berlawanan dengan
penjelasan pasif mekanistik yang didukung oleh sebagian besar kalangan empirisis dan asosianis
Inggris. Sedang Titchener memfokuskan pada unsur-unsur dan konten-konten mental dan tautan
mekanisnya melalui proses asosiasi tetapi dia menghilangkan doktrin apresepsi Wundt. Dalam
pandangan Titchener, tugas fundamental psikologi adalah untuk menemukan hakikat
pengalaman-pengalaman sadar elementer untuk menganalisis kesadaran menjadi bagian-bagian
komponennya sehingga dapat menentukan strukturnya.

Tokoh Fungsionalisme yakni sebagai berikut:

1. William James (1824-1910)

William James dilahirkan di Astor House, sebuah hotel di New York City dalam sebuah
keluarga kaya dan terkenal. Masa sekolah James ditempuh di Inggris, Prancis, Jerman, Italia,
Swiss dan Amerika Serikat. Keadaan ini memberikan James keuntungan-keuntungan intelektual
dan kultural tentang wilayah Eropa lainnya.
James memperoleh gelar medisnya dari Harvard pada 1869, tetapi ketidakstabilan dan
depresinya semakin parah. Digerogoti oleh perasaan takut yang tak beralasan dan mengerikan,
dia bahkan mempertimbangkan untuk bunuh diri. Ketakutannya yang berlebihan membuat ia
takut pula untuk keluar malam sendirian. Hal ini membuat ia dikirim ke rumah perawatan jiwa di
Somervill, Massachussetts, tetapi perawatan apapun yang ditawarkan padanya tidak memberikan
perubahan apapun padanya ataupun mengurangi penderitaannya. Pada masa itu, James bukanlah
satu-satunya yang mengalami keadaan demikian, para kolega dan kerabat dekatnya pun
mengalami gejala-gejala yang melemahkan ini.

Perusahaan obat Rexall merasakan keuntungan besar dari kesempatan yang ditawarkan
oleh penyakit ini. Rexall memperkenalkan obat paten yang disebut Americanistis Elixir yang
direkomendasikan untuk gangguan syaraf, kepenatan dan semua masalah yang ditimbulkan oleh
Americanistis. Selama berbulan-bulan kelam di tahun 1869, James mulai membangun filsafat
kehidupan, tidak terlalu tertarik pada dunia intelektual karena putus asa. Dia banyak membaca
karya-karya filsafat, termasuk essay-essay karya Charles Renouvier tentang kemauan bebas yang
mempenagruhi James akan eksitensinya. Dia memutuskan bahwa kemauan bebas pertama adalah
percaya pada kemauan bebas. Selanjutnya dia percaya bahwa dia dapat sembuh depresinya
dengan mempercayai kekuatan kemauan ternyanta dia berhasil pada batas terntentu dan
menerima posisi mengajar ilmu fisiologi di Harvard pada tahun 1872.

Kira-kira pada waktu yang sama, James tertarik pada efek bahan-bahan kimia yang dapat
mempengaruhi pikiran. Dia membaca kisah pengalaman orang-orang yang berada di bawah
pengaruh nitrogen oksida dan amil-nitrit yang mempengaruhi pengiriman oksigen ke otak dan
dapat menyebabkan ruam. Dan dia memutuskan untuk mencoba senyawa-senyawa ini ke
tubuhnya. Hal ini menjadi eksperimen pertama yang dilakukan James akan mempengaruhi
kondisi kesadaran yang begitu memukaunya karena perubahan-perubahan pada tubuh yang
mempengaruhi kesadaran.

Selama tahun akademik 1875-1876, untuk pertama kali James mengajarkan mata kuliah
psikologisnya yang disebut "Hubungan antara psikologi dan fisiologi" sehingga Harvard menjadi
Universitas pertama di Amerika Serikat yang menawarkan pengajaran ilmu psikologi
eksperimental baru. James tak pernah menempuh pendidikan formal dalam bidang psikologi;
kuliah psikologi pertama yang dihadirinya adalah kuliah yang disampaikannya sendiri.
Buku James, The Principle of Psychology akhirnya diterbitkan pada 1890 dalam dua
volume. Buku ini menjadi kontribusi yang signifikan dalam bidang ini, bagi beberapa generasi
mahasiswa, The Principle of Psychology menjadi buku teks psikologi paling berpengaruh yang
pernah ditulis. Namun demikian, tidak semua bereaksi positif terhadap buku tersebut. Wundt dan
Titchener melihat serangan James dalam The Principle of Psychology dan tidak menyukainya.
Wundt menulis, " Buku ini memang sebuah literatur, memang bagus, tetapi bukan psikologi".

Meskipun James adalah orang yang memulai dan melengkapi laboratorium psikologi
Hawrvard, dia bukanlah seorang eksperimentalis. Dia tidak pernah yakin dengan nilai pekerjaan
laboratorium dan secara pribadi tidak menyukainya. Dalam The Principle of Psychology dia
mengingatkan hasil-hasil laboratorium tidak sesuai dengan besarnya kerja keras yang harus
dilakukan. Sehingga tidak mengherankan jika dia tidak memberi banyak kotribusi terhadap kerja
eksperimental penting dalam psikologi.

Referensi

A. King, Laura. (2017). Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta Selatan:
Salemba Humanika.
P. Schultz, Duene dan Sydney Ellen. (2016). Sejarah Psikologi Modern. Bandung: Nusa Media.
W. Passer, Michael dan Ronald E. Smith. (2008). Psychology: The Scince of Mind and
Behavior. New York: McGraw-Hill Higher Education.

Anda mungkin juga menyukai