Anda di halaman 1dari 18

Psikologi Bagian Dari Ilmu Berdiri Sendiri

Pada mulanya psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia dan itu tidak lepas dari filsafat sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan. Terbukti dalam setiap cabangcabang psikologi ditemukan pemikiran-pemikiran para filsuf seperti Plato, Socrates, Descartes dan lain-lain. Dan dalam perkembangannya psikologi terbagi dalam beberapa cabang. Pada tahun 1832-1920 muncullah psikologi sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri pencetusnya adalah Wihelm Wundt.

Wilhelm Wundt (1832 1920)


Wilhelm Wundt adalah seorang sosiolog, filsuf, dan ahli hukum. Gelar-gelar kesarjanaan yang dimilikinya adalah dari bidang hukum dan kedokteran. Pada tahun 1879 ia mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig, yang menjadi titik tolak berdirinya psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Wundt sangat dipengaruhi oleh 2 tokoh yang dianggap sebagai gurunya yaitu Helmholtz dan J.P. Muller. Wundt adalah orang pertama yang disebut sebagai sarjana Psikologi karena dapat membedakan dengan tegas psikologi dari fisika.

Buku-buku yang dihasilkan oleh Wundt untuk dunia psikologi antara lain Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung (Persepsi yang Dipengaruhi Kesadaran) (1862), Grund Zuge der Physiologischen Psychologie (Dasra Fisiologis dari Gejala-gejala Psikologi) (1873) dan masih banyak yang lainnya.

Tahun 1860-an : disebut periode pra-sistematik. Disini ia mengemukakan teori-teori tentang persepsi dan perbedaan antara perasaaan (feeling) dan penginderaan (sensation), yang didasarkan pada doktrin unconscious inference. Tahun 1874-1887 : Dengan ditulisnya buku Physiologische Psychologie konsepunconscious inference ditinggalkannya. Jiwa digambarkannya dalam elemen-elemen seperti penginderaan, perasaan dan sebagainya yang satu sama lain dihubungkan dengan asosiasi (suatu konsepyang dipinjamnya dari yokohtokoh Inggris).

Tahun 1869 : Dalam bukunya Grundiss der Psychologie Wundt mengatakan bahwa ada tiga pasang kutub perasaan yaitu: lust-unlust = senang-taksenang (pleasantness-unpleasantness), spannung-losung = tegangtak-tegang (strainrelaxation), dan erregung-beruhigung = semangat-tenang (excitenient-calm
Tahun 1902-1903 : Dalam buku Physiologische Psychologie, edisi ke-5, Wundt beragumentasi lagi mengenai teorinya yang terbaru tentang perasaan. Pada periode ini pula Wundt menulis bukunya Volker Psychologie Dalam buku ini ia mengemukakan tentang the higher mental processes, yaitu prose-proses mental yang lebih tinggi dari penginderaan, perasaan, persepsi, dan apersepsi. Ia berpendapat bahwa sekelompok atau serumpun bangsa tertentu dikuasai oleh suatu the higher mental processes tertentu yang menyebabkan mereka bisabertingkah laku secara seragam dan teratur.

Analisa dari proses kesadaran ke dalam elemenelemen Penyelidikan mengenai bagaimana terjadinya hubungan-hubungan antara elemen-elemen itu. Penentuan hukum-hukum yang mengatur hubungan-hubungan tersebut.

Hukum resultan psikis (the law of psychis resultants) yang disebut prinsip sintesa kreatif yang berbunyi bahwa setiap gejala psikis yang kompleks selalu mempunyai sifat-sifat baru yang berbeda dari elemenelemennya.disebut juga prinsip kimia mental. Hukum hubungan psikis (the law of phychis relations) yaitu sebuah elemen kesadaran atau konten psikis akan mempunyai arti hanya dalam hubungan dengan elemenelemen atau konten-konten psikis (psychis contents) lainnya. Hukum kontras psikis (the law of psychis contrast) yaitu elemen-elemen kesadaran atau konten psikis yang paling bertentangan/berlawanan justru saling memperkuat satu sama lain.

Asosiasi persepsi langsung (immediate perceptual association) terdiri dari :


Fusi (Fusion) , pencampuran antara dua elemen kesadaran yang melebur menjadi satu dimana elemen yang satu lebih dominan daripada elemen yang lainnya. Asimilasi yaitu dua elemen yang sama kuatnya dan digabungkan karena memiliki persamaan-perasamaan atau karena kontras yang mencolok. Komplikasi (complication) yaitu asimilasi antara indera yang berbeda.

Asosiasi Memori (Memori Association) yaitu asosiasi yang tidak segera, melainkan terjadi didalam ingatan, antara elemen-elemen yang terlebih dahulu disimpan dalam ingatan.
Doktri-doktri mengenai apersepsi sebagai berikut: Apresepsi sebagai fenomena dan sebagai gejala ada dua tingkat kesadaran yaitu :
Lapangan kesadaran (field of consciousness atau blickfield) yaitu segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera disebut oleh Wundt dengan nama presepsi. Pusat kesadaran (focus of consciousness atau blickpunkt) yaitu sebagian dari persepsi yang secara aktif kita perhatikan bener-bener, disebut oleh Wundt dengan nama apersepsi. Pusat kesadaran ini disebut perhatian (attention)

Apersepsi sebagai kognisi. Sebagai salah satu bagian dari kesadaran atau kognisi apersepsi dikatakan mempunyai dua fungsi :
Analisa yaitu menguraikan data-data yang tertangkap oleh pancaindera dan memberikan penilaian (judgement) Sintesa yaitu mempersatukan data-data yang saling berhubungan dan menyusunnya menjadi konsepkonsep.

Apersepsi sebagai aktivitas. Apersepsi adalah aliran yang konstan dalam arus kesadaran

Ivan Pavlov (1849-1936)


Sebuah konsep mendunia yang diproklamirkan oleh ahli psikolog kelahiran Rjasan ini adalah teori Classical Conditional.Sebuah teori yang merupakan buah dari percobaannya dari seekor Anjing yang dihadapkan makanan. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa sebuah makanan yang dipadukan dengan panggilan gemerincing sebuah bel, maka keduanya akan menghasilkan respon sama yang menyebabkan keluarnya air liur anjing percobaan tersebut. Hingga kini, konsep ini telah dijadikan sebagai dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviourisme sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang belajar. Melalui percobaan ini pula, mengantarkan Ivan pada sebuah prestasi yang mendapatkan anugerah hadiah Nobel.

EmilKraepelin (1856-1926)
Sebuah Konsep yang cukup popular dalam dunia psikologi ialah Diagnosticand Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), konsep yang ia sampaikan ini pada perkembangannya dijadikan sebagai dasar penggolongan penyakit-penyakit kejiwaan atau dikenal dengan psikosis. Emil membagi Psikosis ini menjadi dua golongan utama yaitu dimentiapraecox (gejala awal dari penyakit kejiwaan) dan psikosismanic-depresif. Dalam konsep ini pula ia percaya bahwa jika klasifikasi gejala-gejala penyakit kejiwaan dapat diidentifikasi maka asal usul dan penyebab penyakit kejiwaan pun akan lebih mudah diteliti. Selain itu, iapun dikenal sebagai tokoh yang pertama kali menggunakan metode psikologi pada pemeriksaan psikiatri, antara lain ia menggunakan test psikologi untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan kejiwaan Tes Kraepelin

Edward Bradford Titchener (1867-1927)


Titchener adalah salah satu murid W. Wundt serta menjadi pengikut Wundt yang hampir-hampir tidak mempunyai kritik terhadap Wundt.Karena itu Titchener bukan tokoh yang mempunyai aliran sendiri, sekalipun peranannya dalam sejarah psikologi cukup besar, karena dialah yang memperkenalkan ajaran Wundt ke Amerika Serikat. Pada masa itu sarjana-sarjana psikologi Amerika tetap pada pendiriannya sendiri yang pada waktu itu dikenal dengan nama aliran fungsionalisme. Dalam bukunya, Experimental Psychology, Titchener menegaskan definisi eksperimen menurut Wundt yang menentang eksperimen-eksperimen dengan hewan, orang-orang abnormal dan anak-anak, padahal eksperimen-0eksperimen seperti ini justru banyak dilakukan oleh penganut-penganut fungsionalisme.Ada juga suatu ajaran dari Wundt yang tidak disetujui Titchener, yaitu tentang emosi. Menurut Titchener hanya ada satu pasang kutub emosi yaitu lust-unsulust.

Hermann Ebbinghaus ( 1850-1909)


Ia adalah orang yang pertama melakukan penelitian eksperimental mengenai proses belajar dan ingatan. Dalam eksperimennya tentang ingatan Ebbinghaus menggunakan objek yang netral, yaitu kata-kata tak berarti (nonsense syllables).Banyaknya kata-kata tak berarti yang disebut dengan benar merupakan skor untuk mengukur daya ingat seseorang. Dari eksperimennya ini Ebbinghaus membuat kurva ingatan yangh dikenal dengan nama Kurve Retensi dari Ebbinghaus. Karya Ebbinghaus yang terkemuka ialah Uber das Gedachtnis (1885).

George Elias Muller (1850-1934)


Pada waktu ia mencapai gelar doctor, tesis yang dipertahankannya berjudul Sensory Attention. Sejak itulah ia dikenal sebagai tokoh dalam psikologi, bahkan sering dianggap salah satu pelopor psikologi eksperimen sebagaimana halnya dengan Wundt. Karya-karyanya antara lain adalah On the Fundamentals of Psychopysics (1878) dan Standpoints and Facts of Psychopysical Methodology

(1903).v dalam kedua bukunya ini ia menentang hukum WeberFechner dan mengemukakan pendapatnya sendiri tentang hukum psikofisik dari hubungan antara persepsi dan rangsangan syaraf (neural stimulation). G.E Muller menlanjutkan karya-karya Ebbinghaus tentang ingatan dan ia mengemukakan apa yang disebut The Right Associative Procedure (prosedur asosiatif yang benar) yang menyatakan bahwa proses mengingat dan lupa tidak semata-mata mekanisme dan otomatis, tetapi ada unsur aktivitas dari individu yang bersangkutan.

Oswald Kulpe (1862-1915)


Pada tahun 1887 ia mendapatkan gelar doktornya setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul Teori Penginderaan Perasaan. Delapan tahun ia tinggal di Leipzig sebagai dosen dan asisten Wundt, pada tahun 1896 ia mendirikan laboraturium di Wurzbug dan laboratorium inilah yang kemudian menjadi pusat kegiatan aliran Psikologi Wurzbug. Ia mengemukakan suatu kertas kerja yang berjudul On the Modern Psychology of Thought, dimana ia mengemukakan bahwa proses berfikir yang tinggi tidak terikat

Karl Buhler (1879-1963)


Buhler adalah salah satu pendukung aliran Wurzbug , ia pun menentang elementisme dan sensualitas. Pendekatannya terhadap masalah kejiwaan adalah pendekatan holistik. Proses kejiwaan harus didekati, dilihar, dan dianggap sebagai suatu keseluruhan atau totalitas (ganzheit). Sumbangan lainnya yang juga penting dari Buhler adalah usahanya untuk meneliti bahasa (spoken language) dari sudut psikologi kemudian berkembang sebagai suatu cabang psikologi yang disebut psikolinguistik.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai