Pada mulanya psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia dan itu tidak lepas dari filsafat sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan. Terbukti dalam setiap cabangcabang psikologi ditemukan pemikiran-pemikiran para filsuf seperti Plato, Socrates, Descartes dan lain-lain. Dan dalam perkembangannya psikologi terbagi dalam beberapa cabang. Pada tahun 1832-1920 muncullah psikologi sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri pencetusnya adalah Wihelm Wundt.
Buku-buku yang dihasilkan oleh Wundt untuk dunia psikologi antara lain Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung (Persepsi yang Dipengaruhi Kesadaran) (1862), Grund Zuge der Physiologischen Psychologie (Dasra Fisiologis dari Gejala-gejala Psikologi) (1873) dan masih banyak yang lainnya.
Tahun 1860-an : disebut periode pra-sistematik. Disini ia mengemukakan teori-teori tentang persepsi dan perbedaan antara perasaaan (feeling) dan penginderaan (sensation), yang didasarkan pada doktrin unconscious inference. Tahun 1874-1887 : Dengan ditulisnya buku Physiologische Psychologie konsepunconscious inference ditinggalkannya. Jiwa digambarkannya dalam elemen-elemen seperti penginderaan, perasaan dan sebagainya yang satu sama lain dihubungkan dengan asosiasi (suatu konsepyang dipinjamnya dari yokohtokoh Inggris).
Tahun 1869 : Dalam bukunya Grundiss der Psychologie Wundt mengatakan bahwa ada tiga pasang kutub perasaan yaitu: lust-unlust = senang-taksenang (pleasantness-unpleasantness), spannung-losung = tegangtak-tegang (strainrelaxation), dan erregung-beruhigung = semangat-tenang (excitenient-calm
Tahun 1902-1903 : Dalam buku Physiologische Psychologie, edisi ke-5, Wundt beragumentasi lagi mengenai teorinya yang terbaru tentang perasaan. Pada periode ini pula Wundt menulis bukunya Volker Psychologie Dalam buku ini ia mengemukakan tentang the higher mental processes, yaitu prose-proses mental yang lebih tinggi dari penginderaan, perasaan, persepsi, dan apersepsi. Ia berpendapat bahwa sekelompok atau serumpun bangsa tertentu dikuasai oleh suatu the higher mental processes tertentu yang menyebabkan mereka bisabertingkah laku secara seragam dan teratur.
Analisa dari proses kesadaran ke dalam elemenelemen Penyelidikan mengenai bagaimana terjadinya hubungan-hubungan antara elemen-elemen itu. Penentuan hukum-hukum yang mengatur hubungan-hubungan tersebut.
Hukum resultan psikis (the law of psychis resultants) yang disebut prinsip sintesa kreatif yang berbunyi bahwa setiap gejala psikis yang kompleks selalu mempunyai sifat-sifat baru yang berbeda dari elemenelemennya.disebut juga prinsip kimia mental. Hukum hubungan psikis (the law of phychis relations) yaitu sebuah elemen kesadaran atau konten psikis akan mempunyai arti hanya dalam hubungan dengan elemenelemen atau konten-konten psikis (psychis contents) lainnya. Hukum kontras psikis (the law of psychis contrast) yaitu elemen-elemen kesadaran atau konten psikis yang paling bertentangan/berlawanan justru saling memperkuat satu sama lain.
Asosiasi Memori (Memori Association) yaitu asosiasi yang tidak segera, melainkan terjadi didalam ingatan, antara elemen-elemen yang terlebih dahulu disimpan dalam ingatan.
Doktri-doktri mengenai apersepsi sebagai berikut: Apresepsi sebagai fenomena dan sebagai gejala ada dua tingkat kesadaran yaitu :
Lapangan kesadaran (field of consciousness atau blickfield) yaitu segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera disebut oleh Wundt dengan nama presepsi. Pusat kesadaran (focus of consciousness atau blickpunkt) yaitu sebagian dari persepsi yang secara aktif kita perhatikan bener-bener, disebut oleh Wundt dengan nama apersepsi. Pusat kesadaran ini disebut perhatian (attention)
Apersepsi sebagai kognisi. Sebagai salah satu bagian dari kesadaran atau kognisi apersepsi dikatakan mempunyai dua fungsi :
Analisa yaitu menguraikan data-data yang tertangkap oleh pancaindera dan memberikan penilaian (judgement) Sintesa yaitu mempersatukan data-data yang saling berhubungan dan menyusunnya menjadi konsepkonsep.
Apersepsi sebagai aktivitas. Apersepsi adalah aliran yang konstan dalam arus kesadaran
EmilKraepelin (1856-1926)
Sebuah Konsep yang cukup popular dalam dunia psikologi ialah Diagnosticand Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), konsep yang ia sampaikan ini pada perkembangannya dijadikan sebagai dasar penggolongan penyakit-penyakit kejiwaan atau dikenal dengan psikosis. Emil membagi Psikosis ini menjadi dua golongan utama yaitu dimentiapraecox (gejala awal dari penyakit kejiwaan) dan psikosismanic-depresif. Dalam konsep ini pula ia percaya bahwa jika klasifikasi gejala-gejala penyakit kejiwaan dapat diidentifikasi maka asal usul dan penyebab penyakit kejiwaan pun akan lebih mudah diteliti. Selain itu, iapun dikenal sebagai tokoh yang pertama kali menggunakan metode psikologi pada pemeriksaan psikiatri, antara lain ia menggunakan test psikologi untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan kejiwaan Tes Kraepelin
(1903).v dalam kedua bukunya ini ia menentang hukum WeberFechner dan mengemukakan pendapatnya sendiri tentang hukum psikofisik dari hubungan antara persepsi dan rangsangan syaraf (neural stimulation). G.E Muller menlanjutkan karya-karya Ebbinghaus tentang ingatan dan ia mengemukakan apa yang disebut The Right Associative Procedure (prosedur asosiatif yang benar) yang menyatakan bahwa proses mengingat dan lupa tidak semata-mata mekanisme dan otomatis, tetapi ada unsur aktivitas dari individu yang bersangkutan.
Terima kasih