Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

DASAR FISIOLOGIS PADA PSIKOLOGI


Nama : Achmad Safiruddin
NIM : 11020120038

1. Riset fisiologis yang dianggap sebagai riset permulaan perkembangan


psikologi adalah riset tentang otak dan sistem saraf. Apa yang dipelajari
dari otak dan sistem saraf sebagai riset permulaan psikologi. Jelaskan!
Awal mula munculnya gagasan mengenasi riset Fisiologis sebagai
permulaan psikologi modern berasal dari serang astronom bernama David
Kinnerbrook dari Inggris yang melakukan pengamatan bintang yang ternyata
memiliki perbedaan dalam mempersepsikan hasil pengamatannya. Oleh
karena itu, Willhem Bassel tertarik dengan kesalahan-kesalahan persepsi yang
dilakukakan Kinnerbrook. setelah melakukan berbagai penelitian mengenai
Hipotesisnya, Bassel menarik kesimpulan bahwa. (1) para astronom harus ikut
memperhitungkan sifat dasar pengamat manusia, karena karak- teristik-
karakterıstik dan persepsi personal memang dapat memengaruht hasil
pengamatan yang dilaporkan, dan (2) jika peran pengamat manusia
diperhitungkan dalam ilmu astronomi, pasti ia juga penting dalam setiap sains
lainnya yang mengandalkan metode-metode observasional. Akan (Schultz &
Schultz, 2014). Oleh karena itu lah Psikologi modern lahir sebagai sebuah
ilmu yang mempelajari mekanisme fisiologis manusia dalam mempersepsikan
dan mengindra. Selain dalam sistem syaraf para ahli fisiologis terdahulu,
sebagai langkah awalnya membentuk psikologi sebagi sebuah ilmu juga
melakukan riset terhadap studi mengenai berbagai macam fungsi otak pada
lapisan hypodermis otak (Schultz & Schultz, 2014).
2. Uraikan Metode apa yang digunakan dalam riset tersebut?
Metode yang digunakan dalam menjabarkan riset fisiologis difokuskan
terhadap pengamatan atau observasi secara langsung dan mencatat hasil-hasil
eksperimen atau metode eksperimental (Schultz & Schultz, 2014). Kemudian
hasil eksperimen akan menjadi dasar mengenai proses pengindraan serta
persepsi dalam organ-organ manusia. Setelah itulah langkah awal psikologi
menjadi sebuah disiplin ilmu yang mandiri
3. Simpulkan kenapa psikologi eksperimen lebih berkembang di Jerman?
Alasan mengapa Psikologi eksperimen lebih berkembang di Jerman adalah
karena awal mula gagasan bahwa proses mental atau kajian psikologi dapat
dijelaskan secara empiris dan melalui pengukuran berasal dari pendapat ahli
fisiologi jerman (Rahman, 2017). Selain itu, sebagian besar para ahli fisiologis
kebanyakan berasal dari jerman seperti Hermann von Helmholtz (1821-1894),
Gustav Theodor Fechner (1801-1887) dan Wilhelm Wundt (1832-1920).
4. Jelaskan sumbangan pemikiran Hermann Von Helmhotz pada psikologi
Helmhotz merupakan seorang pakar fisiologi berkebangsaan jerman yang
juga merupakan salah satu penggagas psikologi menjadi sebuah ilmu yang
mandiri dan bisa dibuktikan secara empiris. Dalam fisiologis Helmhotz
meneliti mengenai fungsi pengelihatan dan pendengaran. Dalam penelitiannya
lah ia menemukan alat untuk mengamati retina, yakni Opthalamoscope. Selain
itu ia juga berkontribusi secara langsung dengan melakukan eksperimen-
eksperimen terhadap persepsi indrawi (Rahman, 2017). Salah satu kontribusi
besarnya adalah pengukuran terhadap kecepatan impuls saraf. Dalam
eksperimennya ia beranggapan bahwa waktu reaksi antara stimulus dan reaksi
bisa diukur.
5. Deskripsikan hasil pemikiran Ernts Weber psikologi itu mempelajari apa
dan bagaimana mempelajarinya?
Ernts Heinrich Weber merupakan seorang tokoh psiklogi dari Jerman yang
juga pemikirannya menjadi salah satu sumbangsih besar dalam Psikologi
ekspiremen. Temuannya yang sangat penting adalah pada bidang pengukuran
psikis dengan bantuan metode yang sederhana dan alami. Dia berupaya
menemukan perbedaan stimulus yang setidaknya bisa dilihat (Klemm, 2019).
Dalam temuannya tersebutlah Weber kemudian melakukan berbagai macam
Eksperimen, yang salah satunya adalah pengukuran sensitivitas indra.
6. Deskrpsikan sumbangan Gustav Theodore Fechner pada psikologi, serta
bagaimana beliau melakukan penelitiannya?
Fechner juga merupakan seorang yang mengaskan bahwa pross mental
bukanlah suatu hal yang tidak dapat diukur dan dijelaskan secara empiris.
Kontribusiny dalam psikologi berawal ketika dia tertarik dengan masalah
hubungan jiwa dan raga. Berbekal pengalaman professor dibidang fisika, ia
kemudian merumuskan hukum Fechner (Rahman, 2017). Melalui penelitian
eksperimennya ia merumuskan S = k Log R dimana S adalah sensasi mental,
K untuk Konstanta, dan R Insitas stimulus . dengan rumusnya tersebut ia
menunjukan bahwa kekuatan sensasi mental merupakan fungsi logaritma
konstan intensitas stimulus.
7. Simpulkan bagaimana peran dan sumbangan fisiologis pada
perkembangan psikologi.
Sebelum adanya kontribusi fisiologi terhadap ilmu psikologi pada awalnya
psikologi mendapat berbagai pertentangan dalam menjadi sebuah disiplin
ilmu. Dalam hubungan antara observasi dan inttropeksi telah diputuskan
bahwa psikologi tidak bisa menjadi metode ilmiah. Namun setelah muncul
berbagai pemikiran yang melatarbelakangi lahirnya psikologi modern,
munculah bidang ilmu pengetahuan lain yakni fisiologi. Dalam fisiologi
metabolism organic di otak selalu mempengaruhi kesadaran. Selain itu analogi
lebih lanjutnya adalah oposisi kegiatan saraf sensorik dan saraf motoric dalam
kehidupan psikis individu disetiap kegiatan (Klemm, 2019). Setelah melalui
berbagai macam eksperimen dalam fisiologis, pembuktian secara empiris
bahwa psikologi dapat diukur menjadikan psikologi sebuah disiplin ilmu baru.
Setelah itu Wilhelm Wundt dianggap sebagai seorang yan mempelopori
lahirnya psikologi modern yang dimana menurutnya dalam (Rahman, 2017)
dapat mewadai realitas yang tidak bisa dipahami hanya oleh ilmu fisiologi
saja.

DAFTAR PUSTAKA
Klemm, O. (2019). A HISTORY 0F PSYCHOLOGY Sejarah Psikologi. DESA
PUSTAKA INDONESIA.

Rahman, A. A. (2017). SEJARAH PSIKOLOGI : Dari Klasik Hingga Modern. PT.


RAJAGRAFINDO INDONESIA.

Schultz, D. P., & Schultz, S. E. (2014). Sejarah Psikologi MOdern : A History of


Modern Psychology. Nusa Media.

Anda mungkin juga menyukai