Anda di halaman 1dari 6

Nama : Bianca Bella Dina

Nim : 192030100044

Kelas : B1

PSIKOLOGI GESTALT : FOKUS PADA KESELURUHAN DARIPADA ELEMEN


KESADARAN

A. Karakteristik Psikologi Gestalt

Kata “Gestalt” memiliki arti yang hampir sama dengan “form” atau
“configuration” dalam Bahasa inggris, yang kemudian Johann Wolfgang von
Goethe memaknainya dengan keseluruhan atau “wholeness”.

Psikologi Gestalt berdiri pada tahun 1910-an. Pendiri psikologi Gestalt adalah
Mark Weitheimer. Selain Weitheimer, Wofgang Kohler dan Kurt Koffka pun
memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan psikologi Gestalt.

Psikologi Gestalt bermula dari Jerman dan kemudian berkembang di Amerika


Serikat. Psikologi Gestalt menerima kesadaran sebagai subject matter
psikologi.

Psikologi Gestalt lebih focus pada keseluruan daripada elemen.

Menurut psikologi Gestalt, kesadaran bukan sekedar penjumlahan dari


elemen-elemennya dan kesadaran tidak bisa di reduksi ke dalam elemen-
elemen.

Menurut Pickren dan Rutherford (2010). 3 pandangan dasar dari


psikologi Gestalt :

1. Struktur kesadaran, bukan elemen kesadaran

2. Lingkungan merupakan konteks yang mempengaruhi struktur


kesadaran seseorang

3. Struktur kesadaran juga di pengaruhi proses kognitif


Robinson (1995) menyimpulkan beberapa temuan dan hipotesis
psikologi Gestalt.

1. Sebagai manusia, kita tidak merespon lingkungan, tapi bertransaksi


dengan lingkungan.

2. Lingkungan yang di maksud tidak terbatas pada objek-objek fisik, tapi


juga meliputi hasil interaksi antara medan persepsi dan objek fisik
tersebut.

3. Relasi antara pengalaman sadar dan aktifitas otak bersifat isomorphic.

4. Persepsi kita di kendalikan oleh prinsip-prinsip pengorganisasian


persepsi atau biasa di sebut dengan prinsip Gestalt.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUNCULNYA PSIKOLOGI GESTALT

1. Perkembangan ilmu filsafat

2. Sains

3. Psikologi

Pandangan psikologi Gestalt yang menganggap penting konteks dari suatu


kejadian tidak lepas dari pengaruh Teori Einstein yang disebut
electrodynamics of moving bodies.

B. Tokoh Kunci Psikologi Gestalt

1. Max Wertheimer (1880-1943)

Wertheimer terlahir di Prague Jerman pada tahun 1880-an.

Ide Wertheimer mengenai Psikologi Gestalt muncul pertama kali dalam


perjalanannya ke Rhineline dari Vienna untuk berlibur dengan menggunakan
kereta apai. Dalam perjalanannya, ia mengamati benda-benda seperti tiang
telepon dan gunung, yang seakan-akan bergerak, padahal kenyataannya tidak
bergerak. Dia berpikir bahwa persepsi itu terstruktur sedemikian rupa, dan
berbeda dengan sensasi yang lebih bersifat elementer.
Dalam eksperimennya, Wertheimer menggunakan Tachistoscope, suatu alat
yang dapat menampilkan suatu cahaya dalam jangka waktu tertentu.

Bagi Wertheimer objektivitas bisa di peroleh justru jika berupaya memahami


fenomena apa adanya.

2. Wolfgang Kohler (1887-1967)

Kohler lahir pada tanggak 21 Januari 1887 di Reval Estonia. Kohler pernah
bekerja sama dengan Wertheimer dan Koffka di University of Frankfurt dalam
mengembangkan Psikologi Gestalt.

Namun, tidak seperti kebanyakan peneliti, ia lebih tertarik untuk mengamati


bagaimana simpanse memecahkan suatu masalah

3.Kurt Koffka (1886-1941)

Kurt koffka di lahirkan pada tanggal 18 Maret 1886 di Berlin Jerman. Pada
tahun 1924, ia menulis buku yang berjudul The Growth of The Mind An
Introduction to Child Psychology. Dengan buku tersebut, Koffka ingin
mengembangkan Psikologi Gestalt dalam memahami perkembangan psikologi
anak.

C. Penerus Psikologi Gestalt

1. Wolfgang Metzger (1899-1979)

Metzger di lahirkan di Helderber Jerman pada tanggal 22 Juli 1899 dan


meninggal pada tanggal 20 Desember 1979. Ia merupakan tokoh psikologi
Gestalt yang sangat penting di Jerman, terutama setelah migrasinya dari
Wertheimer ke Amerika Serikat.

Perhatian Metzger bukan saja pada tema-tema yang berhubungan dengan


persepsi, tapi juga mengenai penglihatan, ingatan, kehendak, kepribadian,
hubungan social, psikologi pendidikan dan perkembangan (Heckausan, 1983)

Metzger dikenal dengan eksperimennya mengenai Ganzfeld effect yaitu


deprivasi persepsi yang muncul akibat terpapar pada stimulus homogeny dan
tidak terstruktur.
Dalam bukunya yang berjudul Laws of Seeing, Metzger menjelaskan panjang
lebar bahwa melihat itu tidak hanya di tentukan oleh hukum fisiologis.
Menurut Metzger, objek yang kita lihat bukanlah objek apa adanya, tapi objek
yang sudah di kontruksikan oleh otak kita dengan menggunakan hukum
Gestalt.

2. Kurt Lewin (1890-1947)

Lewin dilahirkan di Mogilno Jerman pada tahun 1890. Lewin tertarik dengan
bahasan mengenai motivasi, kepribadian, psikologi social, dinamika
kelompok, resolusi konfliks, dan perilaku organisasi.

a. Teori Medan
Lewin terkenal dengan teori medan. Menurut Lewin, setiap orang
memiliki life space-nya masing-masing. Life space ini terdiri dari
berbagai macam hal yang mungkin mempengaruhi manusia pada suatu
saat tertentu
Life space bukanlah sesuatu yang statis, akan tetapi bersifat dinamis
bias berubah dari suatu waktu ke waktu.
b. Motivasi
Lewin pun memiliki pandangan bahwa keseimbangan psikologis
merupakan hal yang penting. Jadi, motivasi itu bersumber dari
kebutuhan biologis dan psikologis yang tidak terpenuhi yang
menyebabkan ketegangan. Jika kebutuhan tersebut terpenuhi, maka
ketidakseimbangan yang menyebabkan ketegangan itu otomatis tidak
terjadi.

D. Prinsip-prinsip Gestalt

1. Figure-Ground

Figure : bagian yang jelas dan menjadi pusat perhatian.

Ground : bagian yang kabur dan tidak menjadi pusat perhatian


2. Principle of Contiunity

Kita persepsi suatu stimulus tidak dalam bentuk titik-titik yang


terpisah, tapi dalam suatu konfigurasi tertentu.

3. Principle of Proximity

Kita akan mempersepsi dua stimulus yang berdekatan sebagai


satu kelompok.

4. Principle of Inclusiveness

Kita akan cenderung mempersepsi stimulus yang paling besar


dibanding yang lebih kecil.

5. Principle of similary

Kita cenderung mempersepsi dua stimulus yang memiliki ciri


yang sama sebagai satu kelompok.

6. Principle of closure

Kita cenderung akan mempersepsi gambar yang belum selesai


seperti sudah selesai.

E. Belajar dan Berpikir

Wertheimer membedakan antara reproductive thinking dan productive


thinking. Reproductive thinking : menunjuk pada pengulangan, pembiasaan,
pengkondisian, dan rutinitas. Reproductive thinking ini lebih pada
menghubungkan apa-apa yang sudah di pelajari dan diperkuat dengan
pengalaman dan pembiasaan.

Productive thinking : menunjuk pada pembentukan ide-ide baru, terobosan,


ataupun insight.
Kesimpulan

Psikologi Gestalt muncul sebagai salah satu ekspresi dari ketidakpuasan


terhadap psikologi Wundt yang lebih menekankan pada elemen-elemen.
Psikologi Gestalt menggunakan pendekatan yang lebih komprehensif atau
moral approach.

Psikologi Gestalt berpandangan bahwa kesadaran bukan sekedar


penjumlahan dari elemen-elemennya dan kesadaran tidak bisa di reduksi ke
dalam elemen-elemen.

Psikologi Gestlat yakin bahwa manusia secara aktif melakukan pengolahan


terhadap elemen-elemen tersebut sehingga menjadi suatu kesadaran
menyeluruh.

Daftar Pustaka

Rahman, agus abdul 2018. Buku Sejarah Psikologi dari Klasik hingga Modern

Anda mungkin juga menyukai