1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Mei 2019
2
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Mei 2019
tentang adanya hubungan pola asuh orang editing, coding, tabulating, dan analisa
tua dengan kematangan emosi remaja di univariat dilakukan untuk menganalisa
SMA N 1 Sinonsayang. variabel pola asuh orang tua dan variabel
kematangan emosi. Analisa bivariat yang
METODE PENELITIAN digunakan adalah hasil tabulasi silang.
Desain penelitian ini adalah cross sectional Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa
yaitu Variabel independen dan Variabel kemaknaan 95% (P.Value < 0, 05). Setelah
dependen akan dilakukan serta diuji hasil memenuhi syarat dan di Tarik
dikumpulkan secara bersamaan (Setiadi, suatu kesimpulan dimana nilai p-value<0,
2013). Penelitian ini dilaksanakan di SMA 05). Maka sesuai dengan Hipotesis awal
N 1 Sinonsayang dalam waktu 1 bulan bahwa ada hubungan antara variabel
yaitu bulan Maret 2019. Populasi dalam dependen dan variabel independen.
penelitin ini adalah seluruh siswa di SMA
N 1 Sinonsayang. Penentuan jumlah HASIL dan PEMBAHASAN
sampel pada penelitian ini dilakukan 1. Analisa Univariat
perhitungan menggunakan rumus Slovin. Tabel 1. Distribusi Responden Menurut
Setiadi (2013) dan didapati hasil 95 Pola Asuh Orang Tua
responden yang memenuhi kriteria inklusi
yaitu: siswa yanag bersedia menjadi Pola asuh orang n %
responden, siswa yang hadir saat tua
pengambilan data. Kriteria eksklusi: siswa
Baik 50 52,6
yang tidak hadir saat pengambilan data,
siswa yang tidak mengisi kuesioner, siswa
Kurang Baik 45 47,4
yang tidak tinggal serumah dengan orang
tua kandung (ayah dan ibu). Penelitian ini Total 95 100%
menggunakan instrumen berupa kuesioner Sumber: data primer, 2019
dan kuesioner ini sudah pernah di teliti
oleh Cici Devi (2012). Kuesioner pola Sebagian besar responden mendapatkan
asuh terdiri dari 48 pertanyaan dimana pola pola asuh orang tua yang baik yaitu
asuh Baik dengan skor ≤ 120, pola asuh sebanyak 50 (52, 6%). Dilihat juga dari
yang kurang baik ≥ 120 kuesioner penelitian yang dilakukan, terdapat
kematangan emosi terdiri dari 30 responden yang telah mendapatkan pola
pertanyaan dan kuesioner ini sudah pernah asuh yang baik seperti mengahargai
diteliti oleh Yahya (2012) pertanyaan penulis dalam melakukan penelitian, sopan
dibagi dalam dua kategori terkontrol dan dalam berkomunikasi dan mengisi
tidak terkontrol jika skor >75 terkontrol kuesioner dengan baik. Peneliti juga
jika skor <= 75 tidak terkontrol. Penelitian berasumsi bahwa pola asuh orangtua yang
ini menggunakan Data primer adalah data diterapkan di rumah pada responden
yang diperoleh langsung dari responden kebanyakan responden sudah mendapatkan
dan data sekunder data yang diperoleh dari pola asuh yang baik dari orang tua.
dari rekaptulisasi jumlah siswa di SMA N Menurut Wong (2009) pola
1 Sinonsayang. pengasuhan merupakan suatu proses
Pengolahan data pada penelitian ini mendidik, membimbing, dan
menggunakan pengolahan data dari mendisiplinkan serta melindungi anak
Notoatmojo (2012) diperoleh dari hasil untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan
secara manual dengan mengelompokan norma dalam masyarakat, pola asuh dibagi
hasil dari lembar kuesioner yang dibagikan menjadi tiga tipe yaitu otoriter, demokratis,
dan selanjutnya dilakukan analisis dan permisif. Menurut Petranto (Suarsini,
menggunakan uji statistik. Setelah itu 2013) pola asuh orang tua merupakan pola
diolah menggunakan system perilaku yang diterapkan pada anak
komputerisasi, tahap-tahap tersebut yaitu bersifat relative, konsisten dari waktu ke
3
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Mei 2019
waktu. Pola perilku ini dirasakan oleh dikatakan bahwa pola asuh yang
anak, dari segi negative maupun positif. diterapkan orangtua di rumah akan
Pola asuh yang diterapakan tiap keluarga berdampak kepada perilaku yang
berbeda, hal ini tergantung pandangan dari ditimbulkan remaja. Kondisi ini akan
tiap orang tua. Pola asuh orang tua adalah mendorong tumbuh dan berkembangnya
salah satu faktor yang mempengaruhi aspek kematangan emosi remaja. Namun
kematangan emosi remaja karena dalam penelitian ini tidak sejalan dengan
pengalamannya berinteraksi dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwanti
keluarga akan menentukan pola-pola (2013) dimana dalam penelitian ini
perilaku anak terhadap orang lain dalam mengatakan tidak ada hubungan antara
lingkungannya serta cara-cara orang tua pola asuh dengan kematangan emosi.
dalam memperlakukan anak-anaknya akan
memberikan akibat yang permanen dalam Tabel 2. Distribusi Responden
kehidupan anak. Berdasarkan Kematangan Emosi Remaja
Pola asuh orang tua memilki
pengaruh yang sangat besar bagi Kematangan n %
keperibadian anak yang tungguh sehingga emosi
anak berkembang menjadi pribadi yang Terkontrol 47 49,5
percaya diri, berinisiatif, berambisi, Tidak 48 50,5
beremosi stabil bertanggung jawab, dan terkontrol
mampu menjalin hubungan interpersonal Total 95 100%
yang posifit. Pola asuh orang tua juga Sumber: data primer, 2019
berpengaruh bagi kematangan emosi
remaja. Orang tua merupakan lembaga Penelitian tentang kematangan emosi yang
pertama dan utama dalam kehidupan anak, telah dilakukan didapatkan bahwa sebagian
tempat belajar dan menyatakan diri sebagai besar responden sudah memiliki
makhluk sosial. Karena keluarga kematangan emosi yang tidak terkontrol
merupakan kelompok social yang pertama sebanyak 50, 5 (48 orang) dan sisanya
termpat anak dapat berinterksi. Dari terkontrol sebanyak 49,5 (47 orang).
pengalamannya berinteraksi di dalam Penelitian dapat dilihat melalui gejala-
keluarga ini akan menentukan pola gejala dalam bentuk tingkah laku, respon
perilaku anak terhadap orang lain di dalam maupun sikap remaja dalam berinteraksi
lingkungannya. Pola asuh orang tua adalah terhadap lingkungan sekitarnya. Istilah
salah satu faktor yang mempengaruhi kematangan emosi sering kali membawa
kematangan emosi remaja. Karena implikasi adanya kontrol emosi. Dari
keluarga sebagai pengasuh dan kematangan emosi ini, maka para siswa di
pembimbing dalam meletakkan dasar- harapkan untuk menjadi lebih bisa
dasar perilaku remaja karena sikap, bersikap dewasa dalam berpikir dan
perilaku dan kebisan orang tua selalu bertindak. Siswa mampu mengendalikan
dilihat, dinilai dan ditiru oleh anaknya perasaan dan tidak mementingkan
yang kemudian semua itu secara sadar atau kepentingan ego masing-masing sehingga
tidak sadar diresapinya dan kemudian akan tercipta lingkungan sekolah yang
menjadi kebiasaan pula bagi anaknya. baik, disiplin, aman, berprestasi dengan
Sejalan dengan penelitian dari Ferieska memiliki kematangan emosi yang stabil
(2016) terdapat hubungan yang signifikan siswa mampu melakukan kontrol terhadap
antara pola asuh orang tua dengan emosinya dalam menghadapi situasi yang
kematangan emosi remaja. Pola asuh orang ada.
tua merupakan pola asuh yang dapat Hasil penelitian (Astuti 2012) juga
menimbulkan sikap kematangan emosi mengindikasikan berbagai permasalahan
pada remaja dengan demikian dapat emosional remaja disebabkan oleh dampak
kasus-kasus keluarga atau lingkungan
4
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Mei 2019
5
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Mei 2019
menunjukkan adanya hubungan antara pola dengan baik dalam lingkungan keluarga
asuh orang tua dengan kematangan emosi yang baik dan sehat, yaitu anggota
remaja di SMA N 1 Sinonsayang, dimana keluarga hidup selaras satu sama lain.
nilai P = 0,018 < α = 0, 05. Remaja yang Hubungan yang sangat hangat dan terbuka
sudah memilki kematangan emosi, dia antara orang tua dan anak-anak akan
akan mampu untuk berperilaku sesuai memudahkan komunikasi antara kedua
dengan karakteristik kematangan emosi bela pihak, sehingga kedua pihak bisa
tersebut. Remaja yang belum memiliki berkomunikasi dengan baik dan orangtua
kematangan emosi akan cenderung dapat mengontrol kematangan emosi anak-
melakukan perilaku yang tidak sesuai anak. Sejalan dengan pendapat Desmita
dengan karakteristik dari kematangan (2011) bahwa munculnya emosi seseorang
emosi itu sendiri. Intinya remaja yang telah sangat tergantung atau dipengaruhi
memilki kematangan emosi akan mampu lingkungan, pengalaman, dan kebudayaan.
melakukan kontrol terhadap emosinya. Perkembangan emosional individu
Anak usia remaja, status remaja merupakan perkembangan yang paling
mendorong mereka menuntut diperlakukan sulit untuk diklasifikasikan, hal ini
sebagai orang dewasa dan berupaya ditunjukkan pada gejala kehidupan sehari-
melepaskan diri dari ikatan emosional hari bahwa tidak jarang orang dewasa juga
dengan orang tua. Tuntutan ini merupakan mengalami kesulitan untuk menyatakan
dilema bagi kebanyakan orang tua, perasaannya. Artinya tidak hanya jenis
sehingga orang tua perlu tepat dalam pola asuh orangtua dan jenis kelamin saja
memilih cara mengasuh anak-anak remaja yang menjadi faktor tercapainya
dengan baik. kematangan emosi usia remaja, tetapi
Hasil Penelitian ini sejalan dengan masih ada faktor lainnya seperti
penelitian yang dilakukan oleh Yuni lingkungan teman sebaya, pengalaman,
(2018) yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh dunia luar dan kebudayaan.
hubungan yang signifikan antara Faktor yang mempengaruhi
kematangan emosi remaja di Desa kematangan emosi yang pertama yaitu,
Kumbang Padang Permata Kabupaten rangsangan yang menimbulkan emosi,
Banyuasin, dimana pola asuh yang paling emosi akan berlangsung terus selama
banyak diterapkan pada remaja dalam stimulasinya ada dan yang menyertainya
mengontrol kematangan emosinya adalah masih aktif, karena emosi mempengaruhi
pola asuh demokratis. Sejalan dengan tingkah laku, tingkah lakunya akan terus
penelitian Ferieska (2016) terdapat terpengaruh selama stimulasinya aktif,
hubungan yang signifikan antara pola asuh namun demikian emosi bukan salah
orang tua dengan kematangan emosi satunya faktor yang menentukan tingkah
remaja. Pola asuh orangtua yang baik akan laku. Kemudian faktor yang kedua yaitu,
berdampak kepada kematangan emosi perubahan fisik dan psikologis, dapat
remaja, hal ini dikarenakan remaja yang dipengaruhi oleh rangsangan yang
diasuh dengan pola asuh yang baik akan menimbulkan emosi. Emosi ini akan
memiliki kemampuan untuk dapat menghasilkan berbagai perubahan yang
menghindari permusuhan karena pola asuh mendalam (visceral changes) dan akan
orangtua yang selalu menjelaskan mempengaruhi urat-urat kerangka dalam
mengenai dampak perbuatan baik dan tubuhnya (Djaali 2008). Anak tumbuh dan
buruk kepada dirinya, serta remaja mampu berkembang di bawah asuhan orang tua,
berfikir positif mengenai diri pribadinya. melalui orang tua, anak beradaptasi dengan
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungannya dan mengenal dunia
pola asuh orang tua dalam kematangan sekitarnya serta pola pergaulan hidup yang
emosi yaitu: faktor lingkungan keluarga, berlaku di lingkungannya. Ini disebabkan
kematangan emosi dapat berkembang karena orang tua merupakan dasar pertama
6
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Mei 2019
bagi pembentukan pribadi anak. Pola asuh dengan kematangan emosi remaja pada
orang tua sangat erat hubungannya dengan siswa SMA Theresiana Salatiga.
kepribadian anak setelah dia menjadi
dewasa. Orang tua diharapkan dapat
menerapkan pola asuh yang bijaksana atau
SIMPULAN
menerapkan pola asuh yang sebaiknya
Sebagian besar responden sudah
tidak membawa kehancuran atau merusak
mendapatkan pola asuh yang baik.
jiwa dan watak seorang anak (Anggreni &
Sebagian dari siswa SMA N 1
Notobroto, 2017).
Sinonsayang sudah memilki kematangan
Pemberian pola asuh orang tua
emosi yang baik, dan terahkir adanya
kepada anak seharusnya diberikan sejak
hubungan antara pola asuh orang tua
dini ketika emosi anak mulai terbentuk
dengan kematangan emosi remaja di SMA
karena sudah tugas orang tua melengkapi
N 1 Sinonsayang.
dan mempersiapkan anak menuju ke
kedewasaan dengan memberikan DAFTAR PUSTAKA
bimbingan dan pengarahan yang dapat Ali, M & Asrori, M. (2010). Psikologi
membantu anak dalam menjalani Remaja, Perkembangan Peserta
kehidupan karena dapat dilihat pada masa Didik. Jakarta: Bumi Aksara
usia dewasa awal tidak sedikit diantara
anak yang kurang mampu mencapai Anggreni, D. & Notobroto, B. (2017).
kematangan dalam emosinya. Hal ini Hubungan Pola Pengasuhan Orang
disebabkan karena banyaknya masalah Tua Dengan Tindakan Pencegahan
yang dihadapinya dan tidak mampu Kekerasan Seksual Pada Anak (Studi
mengatasinya. Induvidu yang stabil Kasus Dalam Rangka Pencegahan
emosinya atau matang dalam emosi akan Kekerasan Seksual Pada Anak Di
memiliki muatan emosi yang rendah, Kota Mojokerto) Dhonna, 9(1), 9–17.
mampu menanggulangi permasalahan yang
dihadapi dan tidak mengalami kesulitan Astuti, Indri. (2012). Hubungan Konsep
emosi yang berlebih. Diri dengan Kematangan Emosi
Hasil penelitian ini dapat Remaja di Dukuh Jetis, Kunden,
disimpulkan dimana orang tua lebih lagi Karanganom, Klaten. Skripsi.
dalam mengawasi pergaulan anak dan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
menerapakan pola asuh orang tua yang Institut Agama Islam Negeri
baik dan sesuai dengan anak-anak remaja Surakarta
karena pola asuh sangat berpengaruh pada
Asih, G. Y & Pratiwi, M. M. S. (2010).
kematangan emosi remaja. Jika pola asuh
Perilaku Prososial Ditinjau dari
yang diterapkan orang tua baik, maka
Empati dan Kematangan Emosi.
kematangan emosi remaja baik namun jika
Jurnal Psikologi Vol 1, No 1.
penerapan pola asuh yang kurang tepat
untuk anak usia remaja maka mereka Baumrind, (2012). Jenis Pola Asuh Anak.
cenderung melakukan hal-hal yang Jakarta: Galia Indonesia.
mengarah ke perilaku negatif. Penelitian
ini didukung oleh penelitian yang Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan.
dilakukan Aditya Pranata Kusuma (2009) Jakarta: Bumi Aksara
terdapat hubungan yang signifikan dan
positif antara pola asuh demokratis dengan Devi. (2012). Hubungan Pola Asuh Orang
kematangan emosi. Namun hal ini tidak Tua Dengan Kecerdasan Sosial Pada
sejalan dengan penelitian Jayanti (2012) Siswa Kelas IV SD Jatimulyo
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan 01.SKRIPSI.
yang signifikan antara pola asuh orang tua
7
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Mei 2019