Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN

PERILAKU MALADAPTIF SISWA DI SMP N 3 KEDUNGWUNI


KABUPATEN PEKALONGAN

Prima Khairunisa*, Elis Hartati**


1) Mahasiswa Jurusan Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro (email :
primakha@yahoo.co.id)
2) Dosen Pengajar Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas Jurusan Keperawatan, Fakultas
Kedokteran, Universitas Diponegoro (elis.hartati@gmail.com)

ABSTRAK
Perilaku maladaptif remaja adalah ketidakmampuan remaja dalam menyesuaikan diri terhadap aturan
yang berlaku di lingkungan sosial. Perilaku maladaptif pada remaja yang juga merupakan siswa
ditunjukkan dengan pelanggaran tata tertib sekolah. Faktor yang mempengaruhi perilaku remaja yaitu
perhatian, kasih sayang, empati dan simpati . Studi pendahuluan pada 10 siswa menunjukkan bahwa 7
diantaranya pernah melanggar tata tertib kategori ringan seperti mencontek dan terlambat ke Sekolah,
sedangkan 3 siswa lain melanggar tata tertib kategori berat seperti merokok di Sekolah dan membolos
lebih dari 5 kali. Hasil wawancara dengan guru bidang kurikulum menyebutkan bahwa orangtua dan
keluarga bisa menjadi salah satu penyebab utama perilaku maladaptif remaja karena orangtua yang
mayoritas berpendidikan rendah kurang peduli pada perilaku siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara dukungan keluarga emosional dengan perilaku maladaptif. Desain yang
digunakan adalah desain deksriptif korelatif dengan metode cross sectional. Sampel penelitian berjumlah
135 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64% siswa mendapatkan dukungan keluarga cukup dan
62,2% siswa memiliki perilaku maladaptif sedang. Hasil uji statistik Spearman Rank dengan nilai alpha
0,005 diperoleh p value : 0,000 dan koefisien korelasi -0,528. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku maladaptif, dengan arah hubungan
terbalik, yaitu semakin baik dukungan keluarga maka akan semakin ringan perilaku maladaptif yang
ditunjukkan siswa. Hasil tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi Sekolah untuk melibatkan
keluarga dalam mendidik siswa agar dapat membentuk siswa dengan kepribadian baik dan berperilaku
baik ataupun adaptif terhadap aturan.

Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Dukungan Keluarga Emosional, Perilaku Maladaptif

ABSTRACT
Maladaptive behaviour is unability of adaption to the rules in each social environment. Students
maladaptive behaviour showed by ban the School’s Rules. Maladaptive behavior caused by lack of family
support in attention, emphaty and symphatyc. Preliminary study in 10 students showed that 7 of them ever
banned School’s Rules such as cheating and coming late to the School. Otherwise, 3 of them ever banned
School’s Rules such as smoking in the School and did not come to the School more than 5 times. The
teacher said that the causes of students maladaptive behaviour were lack of parent’s attention, empathy
and sympathic. Because most of parents were low education, and they did not care about students
behaviour. The purpose of this study was to know the relationships between emotional family support
with students maladaptive behaviour. The design was correlative descriptive with cross sectional method.
The sample were 135 students. The result of this research showed 80% respondent got adequate
emotional family support and 62,2% students performed quite maladaptive behaviour. The result of
Spearman statistic test showed p value 0,000, with correlation coefitien -0,279. The conclusion was there
was a relationships between emotional maladaptive behaviour and students maladaltive behavior with
negative correlation. These result, are expected to be a reference for the School to involved the family in
behavior education for the students. It is will create a better personality and better behavior of the
students.

Keywords : Family Support, Emotional Family Support, Maladaptive Behaviour

Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Maladaptif 11


Siswa di SMP N 3 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan
Prima Khairunisa, Elis Hartati
PENDAHULUAN yang diberikan keluarga kepada remaja.
Remaja merupakan masa transisi dari Dukungan keluarga emosional berdampak
masa kanak- kanak menuju dewasa. pada motivasi anggota keluarga, perilaku
Lingkungan sosial seorang remaja akan anggota keluarga dan peningkatan
berkembang, dari yang semula hanya di pengetahuan anggota keluarga .
lingkungan rumah, berkembang menjadi Studi pendahuluan dengan metode
lingkungan sekolah. Di masing- masing wawancara pada 10 siswa menunjukkan
lingkungan sosial tersebut, remaja terikat bahwa 7 diantaranya pernah melanggar tata
pada suatu aturan yang berlaku, termasuk tertib kategori ringan seperti tidak
Sekolah (Perry,2005). Namun, remaja mengerjakan PR dan membolos, sedangkan
memiliki kecenderungan merusak aturan 3 siswa lain melanggar tata tertib kategori
yang berlaku dan berkeinginan melanggar berat seperti merokok di Sekolah,
aturan tersebut. Perilaku tersebut disebut membolos lebih dari 7 kali. Dari data
perilaku maladaptif (Hastomo dan Sekolah diperoleh bahwa sebagian besar
Rumini,2008).. orangtua siswa bekerja sebagai buruh atau
Perilaku maladaptif pada remaja karyawan pabrik dengan jam kerja tidak
yang juga seorang siswa ditunjukkan menentu dan tingkat pendidikan rendah.
dengan pelanggaran tata tertib sekolah. Hasil wawancara dengan guru bidang
Beberapa data pelanggaran tata tertib kurikulum menyebutkan bahwa orangtua
sekolah di Indonesia cukup tinggi. dan keluarga bisa menjadi salah satu
Berdasarkan data dari Kementrian penyebab utama perilaku maladaptif remaja
Kesehatan, di Indonesia tercatat perokok karena orangtua berpendidikan rendah
usia pelajar mencapai 43,3% pada tahun kurang peduli terhadap perilaku remaja.
2013 (Kementrian Kesehatan RI, 2014).
Data tawuran pelajar di Indonesia terdapat METODE
128 kasus di tahun 2012. Pada tahun 2012, Penelitian menggunakan metode
penyalahgunaan narkoba 50-60% deskriptif korelatif dengan pendekatan
oknumnya adalah pelajar (Kuwado, cross sectional. Populasi dalam penelitian
2015).Perilaku merokok pada pelajar SMP ini adalah siswa kelas VII dan kelas VIII
di Jawa Tengah, tercatat mencapai 43,3% SMP N 3 Kedungwuni. Teknik
(Suratno, 2015). Data tawuran pelajar pada pengambilan sampel yang digunakan
tahun 2013 mencapai 225 kasus dengan 20 adalah teknik proportionate stratified
pelajar meninggal akibat tawuran. Kedua random sampling (Setiadi, 2005). Sampel
contoh tersebut menunjukan bahwa angka pada penelitian ini ditentukan berdasarkan
pelanggaran tata tertib pelajar remaja di kesediaan responden, kehadiran responden
Jawa Tengah cukup tinggi. Sedangkan di pada saat penelitian dan mendapatkan
Kabupaten Pekalongan, angka pelanggaran persetujuan orangtua responden. Penelitian
tata tertib ditunjukan dengan perilaku ini dilaksanakan di SMP N 3 Kedungwuni
merokok pelajar tercatat 33,5% (Sujono, Kabupaten Pekalongan. Instrumen
2015). Pelanggaran tata tertib lain seperti penelitian ini menggunakan kuesioner yang
berkelahi, membolos minum- minuman terdiri dari data identitas responden,
keras dan mencuri juga mengalami kuesioner tentang dukungan keluarga
peningkatan di tahun 2006 hingga 2011 sebanyak 10 item dan kuesioner tentang
sebanyak 30% dari tahun sebelumnya perilaku maladaptif sebanyak 20 item.
(Udin, 2015). Instrumen penelitian yang digunakan
Perilaku maladaptif salah satunya merupakan instrumen yang dibuat sendiri
dipengaruhi oleh keluarga. Keluarga oleh peneliti mengacu pada teori dukungan
merupakan lingkungan sosial terkecil yang keluarga dan perilaku maladaptif. Uji
pertama kali dan paling sering ditemui validitas kuesioner dukungan keluarga
remaja memiliki peran pembentukan emosional dinyatakan valid 0,371-0,711
perilaku remaja. Dukungan keluarga dan kuesioner perilaku maladaptif
emosional, merupakan dukungan berupa dinyatakan valid 0,615-0,866. Analisis data
perhatian, kasih sayang, empati dan simpati menggunakan analisis univariat dan analisis

12 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 3, No. 1, Mei 2015; 11-16


bivariat. Uji analisis bivariat menggunakan c. Analisa Bivariat
uji Spearman Rank dengan hasil p value
0,000 (<0,05) dengan koefisien korelasi - Dukungan Perilaku Maladaptif Tot
0,297 sehingga terdapat hubungan antara Keluarga Ringan Sedang Berat al
Emosional N % N % N %
dukungan keluarga dengan perilaku
Kurang 0 0 4 40 6 60 10
maladaptif dengan tingkat korelasi lemah. Cukup 20 18,2 67 62 21 19,4 108
Baik 5 29,4 12 70,6 0 0 17
HASIL Total 25 47,6 83 172,6 27 79,4 135
a. Karakteristik Responden
PEMBAHASAN
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Dukungan Keluarga
Responden di SMP N 3 Kedungwuni Dukungan keluarga yang diberikan
Kabupaten Pekalongan (n=135) meliputi dukungan emosional, dukungan
Karakteristik Frekuensi Presentase informasi, dukungan instrumental dan
(%) dukungan penilaian (Friedman, 2008).
Usia Dukungan keluarga emosional berupa
12 tahun 46 34,1 perhatian, kasih sayang dan empati kepada
13 tahun 62 45,9 anggota keluarga. Hasil penelitian ini
14 tahun 26 19,3 menunjukkan bahwa 80% responden
15 tahun 1 7 mendapatkan dukungan keluarga emosional
kategori cukup. Hal ini didukung dengan
Jenis Kelamin setiap item dukungan keluarga emosional
Perempuan 79 56,3 yang menunjukkan 50,4% responden
Laki- laki 59 43,7 mendapatkan perhatian yang cukup, 64%
mendapatkan simpati dan empati yang
b. Analisa Univariat cukup dan 50% responden mendapat kasih
1. Dukungan Keluarga sayang yang cukup.
Dukungan emosional berpengaruh
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Dukungan pada motivasi anggota keluarga dan
Keluarga Emosional Responden di SMP N pembentukan perilaku (Khulaifah,dkk,
3 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan 2010). Hal tersebut sesuai dengan hasil
(n=135) penelitian ini yang menunjukkan siswa
Dukungan Keluarga dengan dukungan keluarga baik tidak
Emosional menunjukkan perilaku maladaptif berat.
Kurang Penelitian lain yang mendukung adalah
Cukup 21 7,4 penelitian mengenai hubungan antara
Baik 72 80 dukungan keluarga emosional dengan
42 2,6 perilaku miras pada remaja, yang
menunjukkan hasil bahwa 79,4% remaja
2. Perilaku Maladaptif dengan dukungan emosional kurang pernah
mengonsumsi miras.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Perilaku
Maladaptif Responden di SMP N 3 Perilaku Maladaptif
Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Hasil penelitian, dapat diketahui
(n=135) bahwa responden menunjukan perilaku
Kategori Frekuensi Persentase maladaptif sedang, yaitu sebanyak 84
(f) (%) (62,2%) responden. Hal- hal yang
Ringan 25 18,5 menyebabkan perilaku maladaptif pada
Sedang 84 62,2 remaja salah satunya adalah faktor eksternal
Berat 26 19,3 individu yang berasal dari keluarga. Hal
Total 135 100 tersebut sejalan dengan penelitian yang
menyebutkan bahwa dukungan keluarga
(31,6%) berpengaruh pada penyesuaian diri

Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Maladaptif 13


Siswa di SMP N 3 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan
Prima Khairunisa, Elis Hartati
remaja(Widyaningsih dan Widyarini, perilaku menyimpang (Morgan,dkk, 2009).
2009). Hal ini sejalan dengan penelitian yang
Faktor internal yang mempengaruhi menyebutkan bahwa dukungan keluarga
adalah sikap dan kepribadian, dimana dua (31,6%) berpengaruh pada penyesuaian diri
hal tersebut dapat dipengaruhi oleh usia dan remaja (Widyaningsih dan Widyarini,
jenis kelamin seseorang. Penelitian ini juga 2014). Penelitian lain yang mendukung
menunjukan bahwa usia responden berada adalah penelitian tentang hubungan antara
pada usia remaja awal (45,9%) memiliki pendidikan di Sekolah dan perhatian
perilaku maladaptif kategori sedang. Hal ini keluarga pada perilaku remaja,
sejalan dengan teori bahwa remaja menunjukkan bahwa terdapat hubungan
mengalami perubahan psikologis dan sosial antara pendidikan di Sekolah dan perhatian
yang menimbulkan remaja cenderung pendidikan yang ditanamkan keluarga pada
bersikap destruktif. Perbedaan jenis remaja terhadap perilaku remaja (Agabrian,
kelamin juga mempengaruhi perilaku 2007).
maladaptif pada remaja. Pada penelitian ini Berdasarkan hasil uji statistik
menunjukkan bahwa 56,3% responden Spearman Rank diperoleh nilai p value =
berjenis kelamin perempuan dan 43,7% 0,000 (< 0,05). Sedangkan, nilai koefisien
responden berjenis kelamin laki- laki. korelasi pada uji Spearman Rank
Sedangkan penelitian lain mengenai menunjukkan hasil -0,279, yang berati
karakter dan jenis kelamin yang bahwa tingkat korelasi variabel dukungan
mempengaruhi perilaku prososial remaja, keluarga dan perilaku maladaptif berada
menyebutkan bahwa mahasiswa perempuan pada korelasi lemah. Hal tersebut sesuai
memiliki perilaku prososial yang lebih dengan hasil penelitian ini yang
tinggi. menunjukkan bahwa responden dengan
Faktor eskternal dipengaruhi oleh dukungan keluarga emosional yang baik
lingkungan masyarakat dan teman sebaya tidak menunjukkan perilaku maladaptif
mempengaruhi pembentukan perilaku pada berat dan 60% responden dengan dukungan
remaja. Hal tersebut sejalan dengan hasil keluarga emosional kurang menunjukkan
penelitian tentang pengaruh teman sebaya perilaku maladaptif berat.
dengan motivasi belajar pada siswa. Penelitian lain yang mendukung
Perilaku teman sebaya peserta didik adalah penelitian tentang hubungan
menunjukkan bahwa peserta didik memiliki dukungan keluarga emosional dengan
pengaruh perilaku teman sebaya yang perilaku konsumsi miras remaja,
cukup baik dengan presentase 81,7% dan menunjukkan bahwa semakin tinggi
motivasi belajar peserta didik menunjukkan dukungan keluarga maka perilaku miras
bahwa peserta didik memiliki motivasi dikalangan remaja akan semakin ringan,
belajar tinggi dengan presentase 63,3% begitu pula sebaliknya semakin rendah
(Susana, 2013). dukungan keluarga emosional semakin
tinggi pula perilaku konsumsi miras
Hubungan antara Dukungan Keluarga dikalangan remaja (Damayanti,dkk, 2013).
dengan Perilaku Maladaptif Penelitian mengenai hubungan antara
Dukungan keluarga secara kepedulian keluarga dengan perilaku sosial
emosional, instrumental, informasi dan remaja juga menunjukkan bahwa, tingkat
penilaian berpengaruh terhadap kepedulian keluarga yang baik akan
pertumbuhan atau transisi dari remaja menunjukkan perilaku sosial yang tinggi
menuju dewasa. Keluarga sebagai unit (Sugiyanti, 2012).
lingkungan sosial terkecil yang ditemui Interpretasi tabulasi silang
individu dalam kehidupan, memiliki menunjukkan 19,4% responden dengan
kewajiban untuk memberikan dukungan dukungan keluarga emosional yang cukup
bagi anggota keluarga. Dampak- dampak namun menunjukkan perilaku maladaptif
yang muncul apabila remaja tidak berat. Hal ini dapat terjadi karena perilaku
mendapatkan dukungan keluarga adalah maladaptif tidak hanya dipengaruhi oleh
kenakalan remaja dan munculnya beberapa dukungan keluarga emosional saja, tetapi

14 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 3, No. 1, Mei 2015; 11-16


juga akan dipengaruhi oleh unsur dukungan kepada siswa secara emosional, informasi,
keluarga lain seperti dukungan keluarga instrumental dan penilaian, agar siswa
informasi, instrumental dan penilaian dapat berperilaku adaptif. Bagi Sekolah,
(Lukman, 2008). Selain itu, faktor individu diharapkan dapat bekerja sama dengan
dan faktor lingkungan teman sebaya orangtua dalam mendidik perilaku siswa.
dianggap sebagai faktor pendukung Hal tersebut dapat dilakukan dengan
perilaku maladaptif. Individu dengan memberikan konseling terkait hasil belajar
kepribadian kurang baik yang ditunjukkan penilaian perilaku siswa kepada orangtua
dengan sikap tidak percaya diri dan saat pengambilan rapor. Bagi peneliti
melalaikan tanggung jawab akan cenderung selanjutnya, dapat meneliti faktor-faktor
berperilaku maladaptif, walaupun lain yang menyebabkan perilaku
mendapatkan dukungan keluarga emosional maladaptif.
yang cukup. Demikian pula dengan
lingkungan teman sebaya yang buruk akan UCAPAN TERIMA KASIH
memicu munculnya perilaku maladatif pada Peneliti mengucapkan terimakasih kepada
remaja. seluruh keluarga besar SMP N 3
Penelitian yang mendukung adalah Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, dosen
penelitian mengenai motivasi remaja pembimbing, dosen penguji dan rekan-
menyalahgunakan narkoba yang rekan yang telah membantu penelitian baik
menunjukkan bahwa 32% motivasi remaja secara tenaga maupun moril.
menyalahgunakan narkoba adalah ikut-
ikutan teman (Siregar, 2004). Penelitian DAFTAR PUSTAKA
lain menunjukan bahwa remaja dengan
teman sebaya atau teman dekat 2-4 orang Agabrian, Mircea. 2007. Relationships
yang merokok tinggi, memiliki between School and Family Education
kemungkinan merokok sebesar 67,13%, : The Adolescent Perspective.
sedangkan remaja yang tidak memiliki Socialforszhung Forum. Vol 8 (1).
teman dekat atau teman sebaya yang Budhisetyani and Sanjiwani. 2014. Pola
merokok memiliki kemungkinan merokok Asuh Permisif dan Perilaku Merokok
sebesar 32,7%(Budisetyani dan Sanjiwani, pada Remaja Laki- Laki di SMA 1
2014). Semarapura. Udayana Psychology
Journal, Vol. 1(2), hal. 344-352.
KESIMPULAN DAN SARAN Damayanti,dkk. 2013. Studi tentang
Responden yang berada pada usia Perilaku Membolos pada Siswa SMA
remaja awal ( 45,9%) memiliki Swasta di Surabaya. BK UNESA
kecenderungan bersikap destruktif dan Journal 3(1). 454-461.
tidak mampu menyesuaikan diri terhadap Friedman, Bowden, Jones. 2008.
aturan. Hal tersebut disebabkan karena Keperawatan Keluarga, Teori dan
keinginan remaja terhalang oleh adanya Praktik. Jakarta : Penerbit Buku
suatu aturan. Dukungan keluarga yang Kedokteran EGC.
diperoleh berada pada kategori cukup Habsari, Sri. 2005Bimbingan dan
(64%) dan memiliki perilaku maladaptif Konseling SMA. Jakarta : PT
kategori sedang (62,2%). Terdapat Grasindo.
hubungan antara dukungan keluarga dengan Hastomo dan Rumini. 2008. Sosiodrama
perilaku maladaptif dengan korelasi cukup sebagai Metode Membimbing.
kuat. Publikasi Inotek Universitas Negeri
Bagi siswa diharapkan melakukan Yogyakarta.
kegiatan yang positif dan dapat memilih Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
lingkungan pergaulan yang baik, sehingga Menkes Luncurkan Iklan Layanan
siswa dapat memiliki kepribadian dan sikap Masyarakat (ILM) Korban Rokok.[
yang baik dan terhindar dari perilaku Online]. 2014 (diakses pada 11 April
maladaptif. Bagi orangtua siswa diharapkan 2015).http://depkes.ri.go.id/menkes/lu
dapat meningkatkan dukungan keluarga

Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Maladaptif 15


Siswa di SMP N 3 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan
Prima Khairunisa, Elis Hartati
ncurkan/iklan/layanan/ Siregar. 2004. Faktor- Faktor yang
masyarakat/korban/rokok/html. Mempengaruhi Penyalahgunaan
Khulaifah,dkk. 2010. Hubungan Dukungan Narkotika pada Remaja. Jurnal Ilmu
Keluarga dengan Kemandirian Lansia Kesejahteraan Sosial Pemberdayaan
dalam Pemenuhan Activity Daily Komunitas. Vol 3. 2.
Living di Dusun Sembayat Timur Sugiyanti. 2012. Hubungan antara
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Kepedulian Keluarga terhadap
Program Studi Pendidikan Ners. Perilaku Sosial Keagamaan Remaja
Universitas Airlangga Surabaya. pada Keluarga Tenaga Kerja Indonesia
Kuwado, Fabian Januarius. 82 Pelajar (TKI) di Desa Krandon Lor,
Tewas Sia- Sia karena Tawuran. Kecamatan Suruh, Semarang. Skripsi.
[Online]. 2012. (diakses pada 11 April Pendidikan Agama Islam. Sekolah
2015). http://republika.co.id. Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Lukman, Hakim. Seri Pengembangan Sujono,Edi. Miras Merenggut Kebahagiaan
Pribadi Remaja. Solo : Era Intermedia, Masa Muda. 2013. (diakses pada 11
2007 April 2015).
Morgan, dkk. 2010. Introduction to http://tribunnews.com/MirasMerenggu
Psychology 7th Edition. Austin : tKebahagiaan MasaMuda. html.
Library of Congress Cataloging. Suratno. Pelajar Merokok di Jawa Tengah
Perry, Potter. 2005. Fundamental Tinggi. [Online]. 2012. (diakses pada
Keperawatan . Jakarta : Penerbit Buku 11 April 2015).
Kedokteran EGC. http://merdeka.news.com/PelajarMero
Rahmi, Eka Vera. 2011. Pengaruh kokdiJawa TengahTinggi.html.
Dukungan Orangtua dan Motivasi Susana, Novi. 2013. Pengaruh Perilaku
Belajar terhadap Prestasi Belajar Teman Sebaya terhadap Motivasi
Musik pada Remaja. Skripsi. Fakultas Belajar Peserta Didik di SMP N 1
Psikologi UIN Syarif HIdayatullah Ranah Batahan Kabupaten Pasaman
Jakarta. Barat. Skripsi. STKIP PGRI Sumatera
Renata, Sarah. Perilaku Prososial pada Barat.
Mahasiswa Ditinjau dari Jenis Udin, Muhammad. Pelajar Perokok di
Kelamin dan Tipe Kepribadian. Tesis. Pekalongan, Tetringgi di Jateng.
Unika Soegijapranata. 2012. Online. 2012. (diakses pada 11 April
Samiasih dan Putra. 2010 Dukungan 2015). http://tribunnews.jateng.com.
Keluarga dengan Perilaku Miras Widayaningsih dan Widyarini. 2009.
Remaja Desa Sambirejo, Kecamatan Dukungan Orangtua dan Penyesuaian
Plupuh , Kabupaten Sragen. Jurnal Diri Remaja Mantan Pengguna
Keperawatan. 3 (2). 51-55. Narkoba. Jurnal Psikologi Indonesia 3
Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset (1). 10-15
Keperawatan. Yogyakarta : PT Graha
Ilmu, 2007.

16 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 3, No. 1, Mei 2015; 11-16

Anda mungkin juga menyukai