PENDAHULUAN
persolan, salah satu diantaranya yang sampai saat ini masih menjadi perhatian
atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang atau sekelompok
orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain dan dapat berlangsung
secara terus menerus.1 Secara umum, 9-73 % siswa di berbagai dunia melaporkan
akan adanya perilaku bullying.2 Hal ini dapat berdampak pada prestasi dan
Programme) dan ICRW (Center for Research on Women) 2015, yang dilakukan
pada lima negara di Asia. Penindasan di sekolah sangat tinggi terjadi di indonesia,
Indonesia), dalam kurun waktu 2011-2018 terjadi 3.184 kasus bullying dan
Pendidikan KPAI tahun 2019, terdapat 85 laporan kasus bulying dan kekerasan di
tingkat sekolah yang tersebar di 13 Propinsi dengan kasus tertinggi salah satunya
SMU.6 Pada tahun 2018, terdapat pengakuan siswa yang mengungkap terjadinya
kekerasan yang berujung maut, peristiwa ini terjadi pada saat pelaksanaan
prinsip orang tua terutama ayah yang menganggap bahwa bullying sebagai bagian
dari norma kehidupan sekolah, sistem senioritas serata adanya balas dendam
korban untuk mencari retribusi atau keadilan sepihak. Bullying di sekolah dapat
terjadi selama perjalanan, dalam ruangan kelas, toilet dan halaman sekolah.3
menyebabkan masalah mengenai pengaturan diri, agresi terhadap diri sendiri atau
orang lain, devisit perhatian, gejala somatik, kesulitan dalam konsep diri dan
somatik seperti kesulitan tidur, mengompol, sakit kepala, kelelahan dan masalah
terkait sekolah, selain itu mereka juga akan mengalami harga diri rendah,
kecemasan, depresi dan resiko untuk bunuh diri.10,11 Sebaliknya pelaku bullying
(bullies) sering menderita tekanan dalam penyesuaian dengan lingkungan sekolah
berupa minimnya kompetensi dan pembolosan, terlebih lagi akan muncul perilaku
merusak diri sendiri (konsumsi alkohol, merokok, narkoba, dan konsumsi obat-
hukum.10
sekitar karena merasa jenuh dengan sikap pelaku. Disisi lain, pelaku bullying bisa
berdampak positif berupa eksistensi yang muncul, wibawa yang meningkat dan
faktor, salah satu diantaranya adalah faktor keluarga.13 konflik orang tua dengan
anak dapat memberikan dampak psikologis dan sosial yang lebih buruk.14
remaja adalah pola asuh orang tua (parenting style).15 Pola asuh orang tua dapat
diartikan sebagai suatu keseluruhan interaksi orang tua dan anak, dimana orang
tua memberikan dorongan bagi anak dengan mengubah tingkah laku, pengetahuan
dan nilai-nilai yang dianggap paling tepat bagi orang tua agar anak bisa mandiri,
tumbuh serta berkembang secara sehat dan optimal, memiliki rasa percaya diri,
seorang anak dan lingkungan yang pertama kali anak temui adalah keluarga,
orang tua agar dapat beradaptasi dengan baik, sebab pola asuh yang salah dapat
orang tua yang terdiri dari ayah dan ibu. Dalam mendidik anak keduanya
memiliki peran yang berbeda, dimana dalam budaya jawa dikenal dengan asah
dan asuh. Peran seorang ayah membimbing dengan asah dalam bentuk kegiatan
bersifat informal dan rekreatif sedangkan ibu membimbing dengan asuh dalam
peran berkaitan dengan tugas rumah tangga.18 Perbedaan peran ini secara tidak
remaja.
pada pola asuh secara umum yang melibatkan kedua orang tua dengan tanpa
hubungan antara pola asuh dengan perilaku bulyying.17,19 perbedaan pola asuh
hubungan antara pola asuh ibu dengan perilaku bullyng.20 sejauh ini, belum ada
penelitan secara spesifik pada pola asuh ayah dengan prilaku bullying pada
remaja, sehingga perlunya untuk mempelajari dan meneliti hubungan anatara pola
Penelitian ini akan dilakukan pada anak remaja, sebab tahap awal
perkembangan perilaku bullying terjadi pada remaja dan dapat dijadikan sebagai
bullying pada tingkat pendidikan paling tinggi terjadi pada tingkat SMU.6 Sesuai
hasil studi pengamata awal yang dilakukan pada 122 siswa di salah satu SMAN
dampak negatif pada perilaku remaja.17,19,22 Hal ini dapat disimpulkan bahwa pola
asuh orang tua erat kaitannya dengan perilaku bullying pada remaja. Secara
umum, orang tua terdiri dari ayah dan ibu, dalam memberikan pengasuhan pada
anak, keduanya tentu memiliki pola dan persepsi yang berbeda.23 Menurut Annisa
(2012), terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan perilaku
bullying pada remaja yang artinya perilaku bullying seseorang dapat dipengaruhi
hanya mengarah pada pola asuh orang tua secara umum dan ibu secara spesifik.
Oleh karena keduanya memiliki peran dan pola asuh yang berbeda, sebagai bagian
dari orang tua, tentu ayah juga memiliki peranan penting dalam pengasuhan anak.
Dengan demikian peneliti tertarik untuk mempelajari dan mencari tahu adakah
1.3. Tujuan
Dapat mengetahui hubungan pola asuh ayah dengan perilaku bullying remaja di
1.3.2.1. Dapat mengetahui pola asuh ayah pada remaja di SMU Negeri Semarang
1.3.2.3. Mengetahui keeratan hubungan antara pola asuh ayah dengan dengan
Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis
wawasan dan referensi mengenai hubungan antara pola asuh ayah dengan perilaku
bullying. Selain itu diharapkan dapat memperkuat teori yang ada terkait
Dapat memberikan informasi kepada pihak sekolah dan para guru tentang perilaku
bullying.
Orang tua, terutama ayah turut berperan penting dalam perkembangan pengasuhan
mengenai pola asuh dan perilaku bullying, serta dapat memahami dan menerapkan
pola asuh yang benar, sesuai dengan karakter anak masing-masing dalam
bullying.
Dapat memberikan informasi kepada para siswa mengenai perilaku bullying dan
dampaknya sehingga siswa dapat mengendalikan diri dan jauh dari perilaku
bullying
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai data dasar untuk melakukan
yang terjadi, terutama mengenai pola asuh ayah dan perilaku bullying.
Daftar Pustaka
3. Bhatla N, Achyut P, Khan N, Walia S. Are school safe and gender equal
violence in five countries in Asia. Plan Int Int Cent Res women. 2015;259.
Available from:
https://www.tribunnews.com/nasional/2019/05/03/pelanggaran-hak-anak-
di-bidang-pendidikan-didominasi-bullying-dan-kekerasan-fisik?page=all
2015;14(1):29–39.
yang anaknya tewas tenggelam dikolam renang. 2018 Mar; Available from:
https://jateng.tribunnews.com/2018/03/02/mengejutkan-pengakuan-
orangtua-siswa-sman-1-semarang-yang-tewas-tenggelam-di-kolam-
renang?page=all
J BK Unesa. 2017;7:32–9.
9. Delara EW. Bullying Scars: The Impact on Adult Life and Relationships
from:
https://books.google.co.id/books?id=IybnCwAAQBAJ&printsec=frontcove
r&dq=The+Impact+on+Adult+Life+and+Relationships&hl=id&sa=X&ved
=0ahUKEwjVm-
GJj_7kAhXlILcAHRXSDY0Q6AEIKTAA#v=onepage&q=The Impact on
https://www.jstor.org/stable/42732467%0A
p.
14. Cheung RYM, Leung MC, Chan KKS, Lam CB. Effects of mother-
offspring and father-offspring dynamics on emerging adults’ adjustment:
http://dx.plos.org/10.1371/journal.pone.0212331
2017;15(2):125–45.
16. Ayun Q. Pola asuh orang tua dan metode pengasuhan dalam membentuk
17. Petros M. The relation ship between parenting style and tendency to
19. Korua S, Kanine E, Bidjuni H. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan
2015;3(2).
20. Annisa. Hubungan Antara Pola Asuh Ibu Dengan Perilaku Bullying
Di Susun Oleh :
Idrus Anas
Nim : 22020118183011
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2019