Disusun Oleh :
1. M. Fahmi N
2.Tarmizi Anan
3.Thomas Emanuelie
4. M. Rofi
5. Rizki Maulana S
6. Fajri Maulana
7. Syifa Hasina
8. Intan Wulandari
9. Dwiki Herdian S
10. Cepi Arif R
11. Farid Romadhon
12. Fakhrul Syahprima P
13. Rusliandi
14. Asep Andi S
XI IIS I
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Sosial dengan
judul Dampak Konflik Pada Tawuran Antar Siswa Terhadap Prestasi Siswa dan
Upaya Mengatasinya Di SMA I Cawang Baru Tahun Ajaran 2014/2015. Laporan
penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas sosiologi kelas XI IIS I.
Penelitian ini tak lepas dari bantuan segenap pihak yang telah membimbing, memberi
semangat dan arahan, serta berbagai penjelasan. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Dedi Sukmana Mulyadi, SH., selaku Kepala SMA I Cawang Baru.
2. Siti Sahara, S.Pd., selaku guru sosiologi kami yang senantiasa membimbing dan
mengarahkan kami dalam pembuatan laporan penelitian ini.
3. Teman-Teman XI IPS I SMA I Cawang Baru, yang telah bersedia menjadi
responden kami.
4. Orang tua dan teman-teman, yang namanya tidak bisa kami sebut satu-persatu
karena telah memberi dukungan dan motivasi kepada kami sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan Laporan
Penelitian ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kebaikan di kemudian hari. Penulis berharap semoga Laporan
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Mengetahui,
Guru Pembimbing
DAFTAR ISI
SAMPUL i
KATA PENGANTAR... 2
3
DAFTAR ISI.. 4
BAB I PENDAHULUAN.. 6
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 6
1.2 IDENTIFKASI MASALAH 8
1.3 TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN 8
1.4 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN.. 10
BAB II LANDASAN TEORI.. 11
2.1 PENGERTIAN KONFLIK 11
2.2 MACAM MACAM KONFLIK. 15
2.3 PELAJAR DAN REMAJA 18
2.4 FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TAWURAN.. 21
2.5 DAMPAK TAWURAN. 23
2.6 SOLUSI MENCEGAH TAWURAN 24
2.7 PENGERTIAN PENDIDIKAN 25
2.8 HUBUNGAN SECARA TEORI.. 26
BAB III METODE PENELITIAN.. 27
3.1 TEKNIK PENULISAN. 27
3.2 SEJARAH SMA I CAWANG BARU... 28
3.3 KEGIATAN... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN... 29
4.1 PENYAJIAN DATA.. 29
4.2 PEMBAHASAN PENELITIAN 37
4.3 ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA.. 39
BAB V PENUTUP... 41
5.1 KESIMPULAN.. 41
5.2 SARAN.. 43
DAFTAR PUSTAKA.. 44
BIODATA.... 45
BAB I
PENDAHULUAN
terhadap
langkah-langkah
yang
dilakukan
guru
dalam
rangka
Terjadinya konflik dalam setiap siswa merupakan sesuatu hal yang tidak dapat
dihindarkan. Hal ini terjadi karena di satu sisi orang-orang yang terlibat dalam
komunitas tersebut mempunyai karakter, tujuan, visi, maupun gaya yang berbedabeda.
Didalam makalah ini, penulis mencoba memaparkan beberapa pengertian serta
beberapa konflik yang terjadi dikalangan pelajar saat ini.
Tawuran antar pelajar atau mahasiswa, sepertinya sudah menjadi kegiatan rutin para
pelajar atau mahasiswa di Indonesia. Tawuran layaknya penyaluran identitas diri akan
kemampuan dan kebanggannya terhadap diri sendiri, kelompok, atau almamater.
Mereka tidak memikirkan buruknya berkelahi atau tawuran. Mereka hanya
memikirkan kepentingan sesaat Inilah Aku.
Tawuran pelajar bukan hal yang bisa dianggap enteng, tawuran pelajar sekarang
tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja melainkan juga menjalar ke daerah-daerah.
Permasalahan remeh dapat menyulut pertengkaran individual yang berlanjut menjadi
perkelahian massal dan tak jarang melibatkan penggunaan senjata tajam, senjata api,
bahkan akhir-akhir ini banyak pelajar menggunakan bahan kimia seperti air keras
sebagai senjatanya.
Dewasa ini, kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat efektif
yang dilakukan oleh para remaja. Hal ini seolah menjadi bukti nyata bahwa seorang
yang terpelajar pun leluasa melakukan hal-hal yang bersifat anarkisme dan
premanisme. Tentu saja perilaku buruk ini tidak hanya merugikan orang yang terlibat
dalam perkelahian itu sendiri tetapi juga merugikan orang lain yang tidak terlibat
secara langsung.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Dari latar belakang di atas, maka dapat diambil identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Fenomena tawuran yang masih terus menerus terjadi dikalangan pelajar.
2. Faktor-faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar.
3. Dampak yang ditimbulkan dengan adanya tawuran.
4. Keterlibatan peran serta orang tua, guru, pihak sekolah, serta lingkungan sekitar.
5. Pengertian tentang konflik.
6. Penyebab terjadinya konflik.
7. Macam macam konflik.
8. Jenis jenis suatu konflik.
1.3 TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
Tujuan Penelitian
1. Mengantisipasi terjadinya konflik antar siswa.
2. Memberikan wawasan yang lebih luas lagi kepada siswa supaya tidak berbuat
anarki yang dapat menyebabkan konflik.
3. Mencetak generasi penerus bangsa yang mawas diri dan bertanggung jawab.
BAB II
LANDASAN TEORI
10
1 http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
11
1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan
kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada
berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua
pihak atau lebih pihak secara berterusan.
2. Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama,
hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika
masing masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri
sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
3. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh
persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di
dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya,
jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka
konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
4. Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk interaktif yang terjadi pada
tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi
(Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat
hubungannya dengan stres.
5. Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau
lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun
terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
6. Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang
sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak
12
mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif
(Robbins, 1993).
7. Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain,
kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini,
pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang
diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).
8. Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku
komunikasi (Folger & Poole: 1984).
9. Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang
ingin dicapai, alokasi sumber sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil,
maupun perilaku setiap pihak yang terlibat (Myers,1982:234-237; Kreps, 1986:185;
Stewart, 1993:341).
10. Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya,
tak dapat disangkal akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda beda
(Devito, 1995:381)2
Penyebab Terjadinya Konflik
1. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian
dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan
perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor
penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak
2http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
13
5
konflik
konflik
kecenderungan:
menyebabkan
memunculkan
tidak
nyaman
pemenang
Kompromi: ada kompromi & negosiasi dalam konflik untuk meminimalisasi kerugian
Akomodasi: ada pengorbanan tujuan pribadi untuk mempertahankan hubungan
Kolaborasi: mementingkan dukungan & kesadaran pihak lain untuk bekerja bersamasama.
2.2 MACAM-MACAM KONFLIK DI SEKOLAH
TAWURAN
Tawuran menurut kamus bahasa Indonesia adalah perkelahian yang meliputi
banyak orang. Sedangkan pelajar dapat diartikan seorang manusia remaja yang
belajar. Jadi tawuran antar pelajar sekolah dapat diartikan perkelahian yang
dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh
3 https://omlay.wordpress.com/makalah-n-artikel/sebab-timbulnya-konflik/
15
pelajar antar sekolah. Secara psikologi tawuran antar pelajar sekolah dapat
dikatakan sebagai kenakalan remaja.4
Permasalahan tawuran kini telah meluas lingkupnya hingga ke hal-hal yang sudah
tergolong dalam lingkup kriminalitas. Hal ini karena dalam sebuah fenomena sosial
pasti terdapat efek beruntun ataupun efek bersamaan. Efek yang ditimbulkan tersebut
diantaranya adalah pemerasan, penodongan, pembajakan angkutan umum hingga ke
tindakan penculikan. Namun sayangnya, tindakan ini masih dianggap sebagai
deviance dalam masyarakat. Hal ini terjadi apabila tingkat penyimpangan yang
diasosiasikan terhadap keinginan atau kondisi masyarakat rata-rata telah melanggar
batas-batas tertentu yang dapat ditolerir sebagai masalah gangguan keamanan dan
kenyamanan masyarakat.
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat termasuk dinamika, dan
gejala-gejala yang terjadi di dalamnya yang dapat ditangkap dan dianalisis. Tawuran
pelajar sekolah menengah yang terus mengalami perkembangan yang mengarah
kepada tindakan kejahatan merupakan sebuah gejala sosiologis yang dapat dipelajari
dan ditelusuri sebabnya. Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa kejahatan
merupakan fenomena yang selalu dihadapi oleh setiap masyarakat. Kejahatan tidak
mungkin dihilangkan, tetapi hanya dapat dikurangi intensitas dan kualitasnya.
Sekalipun hanya dikurangi, namun hingga kini belum ada upaya yang serius untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Akibatnya fenomena tersebut kini mengkristal
menjadi hal yang bersifat sistemik. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam alasan,
4 http://balai-it.blogspot.com/2013/02/contoh-makalah-penelitiann-tentang.html
16
artinya tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan. Bahasa primitif dan
orang-orang purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda
dengan periode lain dalam rentang kehidupan. Anak sudah dianggap dewasa
apabiala sudah mampu mengadakan reproduksi.6
Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence sesunguhnya memilki arti yang luas,
mencakup kematangan mental, emosioanl, sosial, dan fisik. Pandangan ini didukung
oleh Piaget dalam Mulyana yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah
suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke masayrakat dewasa, suatu usia di
mana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua
melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Memasuki masayarakat dewasa ini
mengandung banyak aspek afektif, lebih kurang dari usia pubertas.
Menurut Hurlock dalam Mulyana (2013) rentang masa usia remaja antara 13-21
tahun, yang juga dibagai dalam masa remaja awal, antara usia 13/14 samapai 17 tahun,
dan masa remaja akhir 17 sampai 21 tahun.
Setiap periode penting selama rentang kehidupan mampunya H ciri tertentu yang
membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Begitu juga dengan masa
remaja ada H ciri umum yang membedakannya dengan periode-periode yang lain.
Meneurut Al-mighwar dalam Mulyana masa remaja mempunyai H ciri umum yaitu :
A. Masa yang penting
Semua periode dalam rentang kehidupan memang penting, tetapi ada perbedaan
dalam tingkat perbedaannya. Adanya akibat langsung terhadap sikap dan tingkah laku
6 http://calonsosiologsejati.blogspot.com/2014/05/masalah-sosial-tawuran.html
18
19
Banyak cara yang dilakukan oleh remaja untuk menunjukkan identitasnya, antara
lain penggunaan simbol-simbol status dalam bentuk kendaraan, pakaian, dan
pemilikan barang-baramg lain yang mudah dilihat.
F. Masa munculnya ketakutan
Kehidupan pada masa remaja muda cenderung tidak simpatik dan takut bertanggung
jawab.
G. Masa yang tidak stabil
Pandangan subjektif cenderung mewarnai remaja. Mereka memandang diri sendiri
dan orang lain berdasarkan keinginannya, dan bukan berdasar kenyataan yang
sebenarnya, apalagi dalam cita-cita. Tidak hanya berakibat bagi dirinya sendiri,
bahkan bagi keluarga dan teman-temanya, cita-cita yang tidak terkait ini berakibat
pada tingginya emosi yang merupakan perkembangan awal masa remaja. Semakin
tidak
stabil
cita-citanya,
semakin
tinggi
kemarahannya.
Bila
orang
lain
mengecewakannya atau kalau dia tidak berhasil mancapai tujuan yang ditetapkannya
dia akan sakit dan kecewa.
H. Masa menuju masa remaja
Saat usia kematangan kian dekat, para remaja merasa gelisah untuk meninggalkan
streotipe usia belasan tahun yang indah di satu sisi, dan harus bersiap-siap menuju usia
dewasa di sisi lainnya. Kegelisahan itu timbul akibat kebimbangan tentang bagaimana
meninggalkan masa remaja dan bagaimana pula memasuki masa dewasa.
Semua individu, dalam rentang kehidupannya, memiliki tugas dan peran tersendiri.
Begitu juga dengan masa remaja mempunyai tugas perkembangan yang tidak dapat
20
21
B. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini adalah faktor yang datangnya dari luar, yang sangat
mempengaruhi individu, antara lain :
1. Faktor Orang Tua atau Keluarga
Peran serta orang tua atau keluarga sangatlah penting, karena didikan pertama
berasal dari sini. Maka dari sinilah dituntut peran orang tua dalam mendidik anaknya
dengan benar, karena orang tua akan menjadi teladan untuk anak-anaknya,
pendidikan moral, rasa kasih dan perhatian kepada anak-anaknya bisa membuat anak
merasa menjadi pribadi yang baik dan anak akan merasa nyaman, serta
keharmonisan atau kedekatan antara orang tua dengan anak sangatlah dibutuhkan
untuk membangun komunikasi yang baik dari sedini mungkin.
2. Faktor Sekolah
Sekolah merupakan tempat untuk menuntut ilmu, namun tidak bisa dipungkiri
bahwa asal mula pemilihan sekolah bisa berdampak baik/buruk untuk para siswanya,
jadi jangan salah pilih.
Sekolah tidak hanya untuk menjadikan para siswa pandai secara akademik namun
juga pandai secara akhlaknya. Sekolah merupakan wadah untuk para siswa
mengembangkan diri menjadi lebih baik. Namun sekolah juga bisa menjadi wadah
untuk siswa menjadi tidak baik. sebagai contoh perilaku seorang guru haruslah
menjadi teladan bagi murid-muridnya dan pengawasan yang ekstra saat berada
dilingkungan sekolah.
3. Faktor Lingkungan dan Masyarakat
22
Selain faktor keluarga dan sekolah, faktor lingkungan juga sangatlah penting baik
itu lingkungan disekitar rumah ataupun sekolah, karena dalam kesehariannya
seorang individu haruslah bersosialisasi, dalam hal ini bisa diartikan sebagai teman
sepermainan. Apabila kita berada dalam lingkungan yang kurang baik maka secara
lambat laun apabila kita tidak bisa mengendalikan atau mengontrol diri maka akan
terbawa ke pergaulan yang kurang baik juga, begitupula sebaliknya, dan sering
terjadi peristiwa dimasyarakat yang bersifat buruk bisa langsung dilihat dengan
media-media seperti tv, radio, sosial networking, dll. , hal ini juga bisa membuat pola
fikir seorang siswa tersulut bilamana tidak bisa membedakan mana yang baik dan
yang benar.7
2.5 DAMPAK TAWURAN ANTAR PELAJAR SEKOLAH
Berikut ini beberapa dampak tawuran antar pelajar sekolah :
Merupakan aib bagi sekolah, guru, orang tua serta masyarakat dll.8
Agar tidak terjadi konflik antar siswa sekolah maka dapat dicegah melaui peran serta
semua pihak seperti berikut ini.
1. Lingkungan keluarga
Orang tua harus memperhatikan apa yang di tonton, dan dimainkan anak
lewat game. Perilaku mereka sangat dipengaruhi oleh model-model yang disajikan
lewat media masa berupa, tindak kekerasan dan perkelahian akan cepat ditiru oleh
remaja. Dipengaruhi oleh agresifitas model dalam game yang mereka mainkan.
Oleh karena itu orang tua harus mampu membatasi remaja dalam menonton TV
yang menontonkan kekerasan atau memainkan game yang dapat menigkatkan
agresifitas mereka. Orang tua harus menjadi model yang baik bagi anak-anaknya.
Perilaku dari orang tua harus bisa ditiru dan dicontoh oleh anak-anaknya, sehingga
dia punya model yang baik dalam hidupnya berupa ayah dan ibunya. Dari segi
identitas diri, orang tua harus bisa memahami keinginan remaja. Mereka tidak bisa
dikekang sekehendak orang tua, tetapi harus diarahkan dengan bimbingan dari orang
tua agar tidak timbul kekacauan identitas yang dilampiaskan dengan kenakalan
berupa konflik.
2. Lingkungan sekolah
Untuk mecegah konflik antar siswa, sekolah harus mampu megakomodasi bakatbakat dan keahlian yang dimilki oleh anak didik. Menyediakan kegiatan ekstra
kulikuler yang bermanfaat bagi anak didiknya. Tidak ada waktu yang terbuang
percuma, hanya untuk konflik. Fasilitas dan sarana yang mendukung untuk
24
sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau
magang.10
Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat
global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan
Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan. Meskipun pendidikan adalah
wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir
di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk
pendidikan home-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.
2.8 HUBUNGAN SECARA TEORI
Pengaruh konflik terhadap prestasi siswa disekolah :
1. Perilaku menyimpang merupakan bentuk perilaku yang dilakukan oleh seseorang
siswa yang tidak sesuai dengan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat,
baik secara langsung maupun secara tidak langsung akan mempengaruhi belajarnya
yang pada akhirnya menurutnya prestasi yang diperoleh di sekolah.
2. Jenis-jenis perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan siswa yang dapat
mempengaruhi prestasi belajarnya antara lain: tawuran, penyalahgunaan narkotika,
obat-obatan terlarang, dan minuman keras, serta tindak kriminal dan penyimpangan
seksual yang dapat berakibat pada penularan penyakit HIV/AIDS.
BAB III
METODE PENELITIAN
10 http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
26
27
SMA 1 Cawang Baru didirikan oleh KH. Basri Al-Jawi, dll. Sekolah ini berdiri
karena wakaf warga sekitar Cawang Baru. Sekolah ini dibangun pada tahun 1983,
yayasannya berdiri tahun 1951 awalnya nama Cawang Baru ini adalah Madrasah
I`Tidayah atau MI, dengan kepala sekolah pertamanya Bapak Kahari Siswanto,
menjabatan mulai dari tahun 1983 1990. Tahun 1991 1996 kepala sekolah berganti
menjadi Bapak Afdi Nurdin dan sekolah masuk pada pagi hari, sebelumnya masuk
pada siang hari pukul 01.00. Berganti kepala sekolah dan sekarang adalah Bapak Dedi
Sukmana Mulyadi, SH. Menjabat dari tahun 2011 Sekarang.
3.3 KEGIATAN
Kegiatan SMA 1 Cawang Baru ini meliputi:
1) Ekstrakurikuler/Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah).
2) Kegiatan Olahraga:
a. Basket.
b. Futsal.
c. Takraw, dll.
3) Hari Hari Besar:
a. Maulid Nabi Muhammad SAW.
b. Isra Miraj.
c. Buka Puasa Bersama di Bulan Ramadhan.
d. Pesantren Kilat.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penyajian data penelitian ini berbentuk pertanyaan berupa wawancara. Berikut ini
merupakan pertanyaan dari kami dan jawaban dari para narasumber - narasumber yang
kami wawancara :
1) Apakah tawuran sangat berpengaruh buruk bagi prestasi siswa?
2) Ketika anda sedang terlibat dalam suatu konflik dengan teman anda, dapat
berpengaruhkan terhadap prestasi belajar anda?
3) Menurut anda, ketika anda sedang terlibat konflik, bisakah anda mengatasinya agar
prestasi belajar anda tidak terganggu?
4) Bagaimanakah cara mengatasi agar konflik tidak mengganggu terhadap pola pikir
kita?
5) Konflik apa saja yang pernah anda alami?
6) Apakah anda pernah mengalami konflik?
31
Faktor yang menyebabkan tawuran remaja tidak lah hanya datang dari individu
siswa itu sendiri. Melainkan juga terjadi karena faktor-faktor lain yang datang dari luar
individu, diantaranya faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor lingkungan.
Para pelajar yang umumnya masih berusia remaja memiliki kencenderungan untuk
melakukan hal-hal diluar dugaan yang mana kemungkinan dapat merugikan dirinya
sendiri dan orang lain, maka inilah peran orangtua dituntut untuk dapat mengarahkan
dan mengingatkan anaknya jika sang anak tiba-tiba melakukan kesalahan.
Keteladanan seorang guru juga tidak dapat dilepaskan. Guru sebagai pendidik bisa
dijadikan instruktur dalam pendidikan kepribadian para siswa agar menjadi insan
yang lebih baik.
Begitupun dalam mencari teman sepermainan. Sang anak haruslah diberikan
pengarahan dari orang dewasa agar mampu memilih teman yang baik. Masyarakat
sekitar pun harus bisa membantu para remaja dalam mengembangkan potensinya
dengan cara mengakui keberadaanya.
Berikut adalah hasil data tabel jawaban dari responden pada soal nomor 5 6, tabel
dapat dilihat sebagai berikut :
32
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Nama Siswa/i
Mailina
Dimas Saputra
Fadil Muhammad Haryawan
Putri Ayu Larasati
Putri Ramadhanti
Diana Tomasoa
Alia Nursalamah
Muhammad Fadli Noegroho
Nurhanah
Larasyati
Humairoh
Citra Ika Yudhiastira
Karina Putri Djanuwarso
Ridwan Firdaus
Kelas
X MIA
X IIS 2
X IIS 1
X IIS 2
XI MIA
XI MIA
XI MIA
XI MIA
XI IIS 1
XI IIS 1
XI IIS 1
XI IIS 1
XI IIS 2
XI IIS 2
Jawaban
No.5
C. Konflik dengan teman
C. Konflik dengan teman
C. Konflik dengan teman
C. Konflik dengan teman
C. Konflik dengan teman
C. Konflik dengan teman
C. Konflik dengan teman
C. Konflik dengan teman
C. Konflik dengan teman
C. Konflik dengan teman
C. Konflik dengan teman
C. Konflik dengan teman
C. Konflik dengan teman
C. Konflik dengan teman
No.6
B. Tidak
A. Iya
A. Iya
A. Iya
A. Iya
A. Iya
A. Iya
A. Iya
A. Iya
A. Iya
A. Iya
A. Iya
A. Iya
A. Iya
Dapat kami simpulkan dari hasil tabel diatas pada pertanyaan nomor 5 & 6 bahwa, responden
sebanyak 14, 4 SISWA dan 10 SISWI sering mengalami adanya konflik, konflik yang paling
sering responden alami adalah konflik dengan teman.
4.2 PEMBAHASAN PENELITIAN
Dapat kita simpulkan dari hasil metode wawancara yang kita dapat, bahwa tawuran
itu sangatlah buruk bagi prestasi siswa, selain menganggu prestasi akan membuat
siswa menjadi malas untuk belajar dan hanya tawuran yang akan selalu mereka
pikirkan. Tawuran juga dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa, dapat kita lihat
anak yang terlibat dalam aksi tawuran tidak ada kemauan untuk belajar padahal
tawuran itu perilaku yang tidak baik yang harus kita tinggalkan.
Karena adanya tawuran siswa yang tidak terlibat pun dapat menjadi terlibat karena
adanya ajakan yang ingin membela temannya, dan proses dalam pembelajaran
33
disekolah pun menurun akibat dari ikut dalam pergaulan remaja yang sangatlah buruk
bagi siswa. Tawuran juga merupakan perbuatan yang dapat merusak diri siswa dan
moral siswa sehingga prestasi yang ada pada diri siswa tidak terjamin. Pengaruh buruk
lain pun, karena adanya tawuran bisa membuat siswa menjadi bandel, dan
meremehkan pelajaran disekolah, hal negatif pun timbul didalam diri siswa yang
sering terlibat dalam aksi tawuran. Dapat kita pikirkan, ketika siswa/pelajar yang
sering melakukan aksi tawuran, pasti akan kena hukuman dari pihak keamanan bila
mereka sudah habis tertangkap dan akan masuk ke kerana hukum.
Siswa yang sedang terlibat dalam suatu konflik dengan temannya dapat berpengaruh
terhadap prestasi sesuai dari tindakan teman tersebut. Jika teman tersebut selalu
memikirkan masalah / konflik pasti dia akan sulit untuk meleraikan masalah bukan
untuk dilakukan. Mungkin saja sewaktu berada disekolah siswa tersebut
membutuhkan teman tetapi karena konflik, dan menjadi terhambat. Manusia itu adalah
makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dan konflik itu dapat dikatakan
karena hal yang wajar. Jika, permasalahan dalam konflik benar benar sulit untuk
diatasi, maka akan selalu mengganggu pada pola pikir siswa dalam melalukan sesuatu
terutama pada saat belajar yang mengakibatkan siswa tidak terkonsentrasi.
Sebagian mengatakan tidak terhadap konflik yang berpengaruhkah dengan prestasi
belajar siswa, konflik terhadap teman pun adalah hal yang wajar, kecuali konflik yang
melibatkan pihak sekolah setempat. Dan menurut siswa suatu masalah tidak harus
dilibatkan dalam pendidikan sekolah.
Ketika siswa sedang terlibat konflik hal yang dapat diatasi adalah :
1. Berusaha untuk tidak menganggu konsentrasi belajar
34
36
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jadi, faktor yang menyebabkan seorang remaja melakukan tawuran ada berbagai
macam faktor, dari faktor internal dan eksternal (keluarga, sekolah, lingkungan).
Ketika seorang remaja melakukan tawuran, maka mereka akan menghasilkan
dampak yang buruk bagi diri mereka dan lingkungan mereka, karena pada saat remaja,
emosi seseorang masih labil / belum stabil sehingga jika ada masalah kecil, masalah
itu bisa menjadi masalah yang besar sehingga mereka melakukan tawuran. Dampak
untuk diri mereka adalah kerugian fisik, moralitas dalam diri mereka berkurang, dan
hilangnya perasaan peka, toleransi, tegang rasa,dan saling menghargai. Dampak untuk
lingkungan mereka adalah rusaknya fasilitas di sekitar mereka, terganggunya proses
belajar saat di sekolah untuk para pelajar dan yang paling membahayakan adalah
mengakibatkan korban jiwa untuk orang yang disekitarnya pada saat terjadi tawuran
Dari berbagai dampak yang ditimbulkan oleh tawuran antar pelajar, kita dapat
melakukan berbagai macam solusi terhadap tawuran antar pelajar, diantaranya adalah
menciptakan lingkungan yang baik dan kondusif pada saat di sekolah, untuk sekolah
dapat melakukan solusi dengan cara memberi perhatian lebih kepada muridnya dan
menjadi contoh yang baik bagi muridnya.
Konflik dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu
interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
37
38
5. 2 Saran
Sebaiknya pelajar sekarang harus menyelesaikan masalah harus dengan kepala
dingin, tanpa melakukan konflik seperti tawuran-tawuran yang mengakibatkan
resahnya masyarakat yang ada disekitar.
Sebaiknya pelajar-pelajar tidak mudah terpengaruhi ajakan teman-temanya untuk
melakukan konflik/seperti mengikuti tawuran.
Keluarga sebagai awal tempat pendidikan para pelajar harus mampu membentuk
pola pikir yang baik untuk para pelajar.
Masyarakat mesti menyadari akan perannya dalam menciptakan situasi yang
kondusif.
Lembaga pendidikan formal sudah semestinya memberikan pelayanan yang baik
untuk membantu para pelajar mengasah kemampuan dan mengembangkan segala
potensi yang ada didalam dirinya.
Keluarga harus menciptakan suasana yang baik dan mengajarkan norma-norma
yang dilarang untuk dilakukan.
Banyak mengikuti organisasi sehingga bisa menghargai orang lain.
Berteman dengan teman yang dapat membawa kita ke jalan yang baik bukan yang
buruk.
39
http://nusantarapendidikan.blogspot.com/2013/01/menengahi-konflik-antar-siswa.html
http://sosbud.kompasiana.com/2012/10/28/cara-mengatasi-tawuran-504193.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
https://omlay.wordpress.com/makalah-n-artikel/sebab-timbulnya-konflik/
http://balai-it.blogspot.com/2013/02/contoh-makalah-penelitiann-tentang.html
http://calonsosiologsejati.blogspot.com/2014/05/masalah-sosial-tawuran.html
http://bilikbambu276.blogspot.com/2013/06/karya-tulis-ilmiah-bahasa-indonesia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
http://iftitahnj.blogspot.com/2011/06/makalah-tawuran-pelajar.html
http://kumpulanmakalahsosiologi.blogspot.com/2014/05/tawuran-antar-pelajar.html
40
BIODATA PENELITI
NAMA
Tarmizi Anan
Thomas Emanuelie
Muhammad Rofi
Fajri Maulana
Syifa Hasina
Intan Wulandari
Rusliandi
Cepi Arif R.
Farid Romadhon
41