Disusun Oleh:
Idrus Anas
22020120220117
Kelompok II
A. Pengertian
Nyeri merupakan sebuah pengalaman sensori serta emosional yang tidak
menyenangkan yang berkaitan pada kerusakan jaringan, aktual maupun potensial
atau menggambarkan suatu kerusakan.7 Nyeri dibagi menjadi 2 macam, nyeri akut
dan nyeri kronik. Nyeri kronik adalah pengalaman sensorik atau emosional yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset
mendakdak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan, yang
berlangsung lebih dari 3 bulan.8
B. Etiologi
Fisiologi nyeri dapat dijelaskan bahwa reseptor nyeri adalah organ yang
berfungsi untuk menerima ransangan nyeri. Orang tubuh yang berperan sebagai
reseptor adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap
stimulus kuat yang secara potensional merusak.9
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)8, nyeri kronis
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
1. Kondisi muskuloskeletal kronis
2. Kerusakan sistem saraf
3. Penekanan saraf
4. Infiltrasi tumor
5. Ketidakseimbangan neurotransmiter, neuromodulator dan reseptor
6. Gangguan imunitas
7. Gangguan fungsi metabolic
8. Penyakit posisi kerja statis
9. Peningkatan indeks massa tubuh
10. Tekanan emosional
11. Riwayat penganiayaan
12. Riwayat penyalahgunaan obat/zat
Etiologi Gangguan rasa nyaman: Nyeri menurut North American Nursing
Diagnosis Association (NANDA) antara lain:
1. Usia lebih dari 50 tahun
2. Perubahan pola tidur
3. Kondisi musculoskeletal kronik
4. Crush injury
5. Kerusakan system syaraf
6. Distress emosional
7. Fraktur
8. Agen injuri
9. Kompresi syaraf, dll.
Penyebab umum terjadinya nyeri kronis pada lansia adalah gangguan
musculoskeletal seperti degenerasi spinal dan artritis. Penyebab lain antara lain:
neuropathic pain, ischemic pain dan nyeri akibat kanker dan penanganannya. Pada
lansia wanita, terdapat prevalensi yang tinggi terjadi fraktur akibat kompresi
vertebral yang menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.10
A. DATA UMUM
1. Nama Lansia : Ny. S
2. Usia : 61 Tahun
3. Agama : Islam
4. Suku : Ambon, Maluku
5. Jenis kelamin : Perempuan
6. Pendidikan : SD
7. Riwayat Pekerjaan : Petani
8. Status Pekerjaan : Tani
B. DIMENSI BIOFISIK
1. Riwayat Penyakit (Dalam 6 bulan terakhir)
Klien mengatakan bahwa memiliki riwayat penyakit gastritis sejak lama dan
selalu terjadi kekambuhan. Dalam enam bulan terakhir ia pernah menderita/
didiagnosis penyakit Arthritis, Hal ini diketahui klien saat merasakan gejala nyeri
pada kedua lutu dan melakukan kunjungan ke klinik dokter praktek.
2. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan dalam riwayat anggota keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TB Paru dan HIV AIDS. Penyakit yang sering diderita
oleh anggota keluarga biasanya hanya demam ringan, batuk, pilek dan dispepsia.
Klien mengatakan ibu dan ayahnya dulu juga sering mengelu sakit pinggang dan
sakit lutut.
3. Riwayat Pencegahan Penyakit
Klien mengatakan bahwa, untuk mencegah kekambuhan dari penyakit yang
pernah diderita, klien selalu melakukan aktifitas sehari-hari dan menjaga pola
makan. Informasi mengenai menjaga pola makan diperoleh dari petugas kesehatan
saat posyandu lansia.
4. Riwayat Monitoring Tekanan Darah
Klien mengatakan bahwa ia selalu rutin mengikuti kegiatan posyandu lansia
setiap bulanan, dan selalu dilakukan pemariksaan tekanan darah oleh petugas
kesehatan. Selain itu tekanan darah klien juga rutin diperiksa oleh anaknya sendiri
yang merupakan seorang bidan desa di desa tempat ia tinggal. Berdasarkan hasil
wawancara dengan anak klien yang merupakan bidan desa tersebut, diperoleh
hasil pemeriksaan tekanan darah dalam 6 bulan terakhir yaitu:
Waktu
No Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan
1 Januari 2021 TD: 110/100mmHg, Nadi 80x/mnt, BB: 57 Kg
2 Februari 2021 TD 120/100mmHg, Nadi 80x/menti, BB: 57 Kg
3 Maret 2021 TD: 120/100mmHg, Nadi 80x/mnt, BB: 57 Kg
4 April 2021 TD: 110/90mmHg, Nadi 80x/menti, BB 57 Kg
5 Mei 2021 TD: 110/100 mmHg, Nadi 80x/mnt, BB: 57 Kg
6 Juni 2021 TD: 110/100 mmHg, Nadi 80x/menit, BB: 57 Kg,
5. Riwayat Vaksinasi
Klien mengatakan bahwa tidak memiliki riwayat imunisasi sejak kecil, dan
saat ini klien belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 karena belum dilaksanakan
di daerah tempat tinggal klien berada. Klien berencana akan mengikuti progran
vaksinasi Covid-19 bila sudah dijadwalkan.
6. Skrining Kesehatan yang Dilakukan
Skrining kesehatan yang rutin dilakukan setiap bulan oleh klien adalah
pengukuran tekanan darah, nadi, dan seskali melakukan pemeriksaan gula darah
sewaktu dan asam urat. Klien tidak memiliki riwayat hipertensi, DM dan klien
memiliki kadar asam urat nornal (6,3).
C. STATUS GIZI
Berat Badan : 57 Kg
Tinggi Badan : 154 cm
IMT : BB/TB²
: 57/2,37
: 24,05 (Normal)
D. MASALAH KESEHATAN TERKAIT STATUS GIZI
1. Masalah Pada Mulut
Klien mengatakan bahwa beberapa gigi sudah tidak ada, termasuk 2 gigi
seri bagian bawah dan 2 gigi geraham bagian belakang. Kedua gigi seri sudah
diganti dengan gigi palsu sedangkan gigi geram tidak diganti. Klien
mengatakan bahwa keempat giginya dicabut karena berlubang dan sakit,
sehingga di bawa ke puskesmas dan dicabut. Saat ini ada 2 gigi geraham klien
yang sudah karies namun tidak terasa sakit, dan klien selalu menggosok gigi
saat mandi sore atau setelah makan malam.
2. Perubahan Berat Badan
Klien mengatakan bahwa sejak 6 bulan terakhir memiliki berat badan
yang stabil, karena klien tidak memiliki perubahan nafsu makan atau
mengalami sakit tertentu.
3. Masalah Nutrisi
Klien mengatakan bahwa dalam sehari makan 3 kali, yakni pada waktu
pagi, siang dan malam. Pada waktu pagi biasanya klien mengkonsumsi 4 buah
roti dan teh manis hangat, sedangkan pada siang hari dan malam ia makan
nasi, sayur dan ikan. Minuman yang selalu dikonsumsi saat makan adalah air
puti. Jenis buah yang dikonsumsi oleh klien adalah pisang, pepaya, mangga,
sirsak dan buah-buahan lain lain bila tiba musimnay.
H. STATUS FUNGSIONAL
Klien mengatakan bahwa ia masih kuat sehingga dapat bekerja dan
beraktivitas seperti biasanya tanpa bantuan. Klien selalu melakukan aktifitas
kegiatan sehari-hari dengan bertani dan berdagang. Menurut klien dengan
beraktivitas seperti bertani maka akan meningkatkan kekuatan tubuh dari berbagai
penyaki.
Hasil pengkajian Index KATS:
Aktivitas sehari-hari Mandiri Tergantung Skor
Mandi √ - 1
Berpakaian √ - 1
Toileting √ - 1
Berpindah √ - 1
Kontinensia BAK/BAB √ - 1
Makan √ - 1
Jumlah 6
Nilai Index KATZ klien dalam kategori A yang berarti klien mampu melakukan
keenam aktivas sehari-hari secara Mandiri
Keterangan:
Nilai :
Pertanyaan Favourable : 1,4,5,6,9,10,15,16,19,20
Tidak Pernah (4), Jarang (3), Kadang-kadang (3), Selalu (4)
Pertanyaan Unfavourable : 2,3,7,8,11,12,13,14,17,18
Tidak Pernah (1), Jarang (2), Kadang-kadang (3), Selalu (4)
20-34 : Tidak kesepian
35-49 : Kesepian rendah
50-64 : Kesepian sedang
65-80 : Kesepian berat
K. DIMENSI FISIK
1. Luas Rumah
Luas rumah 9x14m² (140m²) yang terdiri dari; teras (depan dan samping
rumah), 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 2 kamar tidur, 2 kamar mandi/WC, 1
ruang makan, dan sebuah gudang.
2. Keadaan Lingkungan didalam rumah
a. Penerangan: Klien mengatakan bahwa kondisi penerangan disetiap
ruangan cukup baik pada malam hari dan siang hari. Hal ini terlihat dari
banyaknya jendela, ventilasi dan tersedianya lampu disetiap ruangan.
b. Kebersihan dan kerapian: berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
saat pengkajian, kondisi lingkungan dalam rumah terlihat bersih dan
tertata rapi. Begitupun dihalaman rumah, cukup bersih dan tampak
sayuran hijau (katok) dan beberapa pohon ditanam dihalamn rumah. Klien
mengatakan setiap har ia selalu membersihkan ruangan dalam rumah,
sedangkan halaman rumah dibersihkan jika sudah tampak ada kotoran.
c. Sirkulasi Udara (Jumlah jendela, pintu, kondisi lubang angin, kondisi
jendela/pintu terbuka/ tertutup): Berdasarkan hasil pengamatan saat
pengkajian, sirkulasi udara dalam rumah cukup baik karena disetiap
ruangan terdapat jendela dan disetiap jendela dilengkapi dengan ventilasi
yang terbuka (lubang angin diatas jendela).
d. Keamanan (Kondisi lantai, Pegangan untuk pengaman , alarm tanda
bahaya): Klien mengatakan bahwa rumanya aman dari resiko jatuh karena
lantai rumahnya adalah kayu, namun karena bentuk rumahnya adalah joglo
(rumah panggung) jadi harus lebih berhati-hati ketika naik tangga. Sesuai
hasil pengamatan saat pengkajian, bahwa rumah klien adalah rumah
panggung dan terdapat tangga masuk/keluar rumah yang dapat
menimbulkan risiko jatuh bila tidak berhati-hati karena pada tangga rumah
tersebut tidak dilengkapi dengan tempat untuk pegangan.
e. Sumber Air Minum (Sumber air yang digunakan, kualitas sumber air,
pengelolaan air minum, Jarak sumber air dengan septic tank): Klien
mengatakan, sumber air minum dan keperluan rumah tangga berasal dari
mata air (artesis) didekat rumah dan ditarik menggunakan mesin pompa
air. Berdasarkan hasil pengamatan saat pengkajian, air yang digunakan
adalah mata air artesis yang berjarak ± 30 meter dari rumah dengan
kualitas baik (jerni, tidak ada bau dan tidak berasa).
f. Ruang Berkumpul Bersama Keluarga (Kondisi ruangan, fasilitas : Televisi
, radio, tape recorder, dll): Hasil pengamatan saat pengkajian; kondisi
ruangan berkumpul bersama keluarga cukup luas dan tertata rapi. Dalam
ruangan keluarga terdapat sebuah televisi dan lemari yang diletakkan
berbagai hiasan didalamnya. Klien mengatakan mereka dan keluarga
sering berkumpul diteras depan rumah karena sejuk dan bisa menikmati
hembusan angin dari pantai.
3. Keadaan Lingkungan Di Luar Rumah
a. Pemanfaatan Halaman
Hasil pengamatan saat pengkajian di halaman rumah bagian depan
terdapat pohon mangga dan pohon pisang dan disekeliling rumah ditanami
sayuran katok, cabai, sirkaya dan sirsak. Halaman rumah tampak bersih
dan dikelilingi pagar.
b. Pembuangan Air Limbah (Kondisi saluran pembuangan , terbuka/
tertutup)
Hasil pengamatan saat pengkajian ditemukan terdapat saluran limbah yang
terbuka menuju saluran utama (tidak ada genangan air limba).
c. Pembuangan Sampah (Jenis pembuangan sampah, pengelolaan sampah,
jarak tempat pembuangan sampah)
Hasil pengamatan terdapat sebuah lubang sampah dibelakang rumah
dengan jarak ±7 meter. Tidak ada pemisahan jenis sampah organik
maupun anorganik. Klien mengatakan untuk sampah yang dapat dibakar,
biasanya akan langsung dibakar dibelakang rumah.
d. Sanitasi
Hasil pengamatan sanitasi lingkungan cukup bersih.
e. Sumber Pencemaran (polusi udara, polusi air polusi suara)
Hasil pengkajian ditemukan adanya sumber polusi udara yakni klien
memiliki kebiasaan membakar sampah dan memasak menggunakan kayu
bakar. Sedangkan sumber polusi air dan suara tidak ditemukan.
L. DIMENSI SOSIAL
1. Hubungan Lansia dengan Anggota Keluarga:
Klien mengatakan bahwa ia tinggal bersama suaminya, dan mereka memiliki
hubungan yang baik, begitupun hubungan dengan ketiga anaknya baik.
2. Hubungan Antara Lansia Dengan Komunitas
Klien mengatakan, selalu menjaga silaturahmi dengan keluarga maupun
tetangga yang merupakan lansia dan mengikutu pengajian rutin setiap
minggu.
3. Hubungan Lansia Dengan Care Giver Utama Keluarga
Klien mengatakan; selalu dirawat oleh 2 orang anaknya yang tinggal tidak
jauh dari rumahnya ±300meter.
4. Kegiatan Organisasi Sosial
Klien mengatakan, ia memiliki kesibukan mengikuti pengajian setiap
minggunya dan merupakan anggota majelis taklim didesa.
No Pertanyaan
.
1. Sekitar pukul berapa anda biasanya tidur di malam hari? (Pukul 22.00 WIT)
2. Berapa menit anda membutuhkan waktu untuk dapat tertidur di malam hari?
(30 menit)
3. Sekitar pukul berapa anda biasanya bangun tidur di pagi hari? (pukul 05.00
WIT)
4. Selama satu bulan terakhir, berapa jam anda tidur di malam hari? (6 jam)
5. Seberapa sering anda terjaga Tidak <1 kali 1 atau 2 3 kali
karena... pernah semingg kali lebih
u semingg
u Dalam
seminggu
a. Tidak dapat tertidur dalam √
waktu 30 menit
b. Terbangun ditengah malam √
atau pagi-pagi sekali
c. Terbangun karena ingin ke √
kamar mandi
d. Terganggu pernafasan √
e. Batuk/mendengkur terlalu √
keras
f. Merasa kedinginan √
g. Merasa kepanasan √
h. Mimpi buruk √
i. Merasa kesakitan √
j. Alasan lain : (memikirkan √
anak)
6. Seberapa sering anda
mengkonsumsi obat untuk
√
membantu agar anda dapat
tertidur (resep/bebas)?
7. Berapa sering anda tidak dapat
menahan kantuk ketika bekerja, √
makan atau aktifitas lainnya?
8. Berapa sering anda mengalami
kesukaran berkonsentrasi ke √
pekerjaan?
Baik Baik Buruk Buruk
sekali sekali
9. Bagaimana anda menilai √
kualitas tidur anda sebulan ini?
SKOR TOTAL 8 (kualitas tidur buruk)
Total Skor : 8
Komponen 1 : Skor soal nomor 9 = 2
Komponen 2 : Skor soal 2 + skor soal 5a = 1 + 3 = 4 (2)
Komponen 3 : Skor soal 4 = 2
Komponen 4 :7/7.5 x 100% = 95% (0)
Komponen 5 : Skor 5b s/d 5j = 9 (1)
Komponen 6 : Skor 6 = 0
Komponen 7 : Skor 7 + skor 8 = 2(1)
Interpretasi Nilai :
<5 : Kualitas tidur baik
>5 : Kualitas tidur buruk
b. BAB
Keterangan Saat dikaji
Frekuensi Setiap hari (pagi hari)
Warna Kuning
Bau Khas
Konsistensi Lembek
Masalah
Bagian/
No Hasil pemeriksaan keperawatan yang
Region
muncul
1. Kepala Rambut sudah memutih Tidak ada
sebagian (beruban), terlihat
di beberapa tempat rambut
tipis dan terlihat kulit kepala,
tidak ada ketombe, tidak ada
lesi, rambut bersih tidak ada
benjolan dan tidak ada nyeri
tekan.
2. Wajah/ muka Bentuk muka simetris terlihat Tidak ada
kerutan di beberapa bagian
kecil saja seperti area ujung
luar mata.
3. Mata Mata simetris kanan dan kiri, Tidak ada
Masalah
Bagian/
No Hasil pemeriksaan keperawatan yang
Region
muncul
konjungtiva merah/ tidak
anemis, sklera tidak ikterik,
visus 5/4.
4. Telinga Telinga simetris kanan dan Tidak ada
kiri, bersih dari serumen,
tidak ada cairan telinga yang
keluar, klien masih bisa
mendengar dengan normal
dan jelas
5. Mulut dan gigi Mukosa bibir lembab, tidak Tidak ada
ada sariawan, tidak ada
keluhan pada gusi, lidah
tampak bersih, dan beberapa
gigi geraham dan seri sudah
lepas.
6. Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada
kelenjar limfe dan kelenjar
tiroid, reflek menelan baik
7. Dada/Jantung I: Bentuk dada simetris, Tidak ada
tidak ada lesi
P: Tidak terdapat nyeri
tekan, Apeks jantung teraba
P: Suara pekak, suspect
adanya pelebaran batas
jantung di bagian apeks
A: Suara paru vesikuler,
suara jantung normal, tidak
terdengar suara tambahan
jantung
8. Abdomen I: Warna kulit abdomen Tidak ada
merata, tidak ada luka
A: Bising usus 10 kali per
menit
P: Terdapat nyeri tekan pada
daerah epigastrium.
P: suara perkusi abdomen
tympani
9. Punggung Klien tampak menggunakan Nyeri
korset lumbal.
Tidak tampak adanya bentuk
tulang belakang yang
abnormal, namun klien
mengeluh nyeri pada bagian
pinggang jika duduk terlalu
lama (20 menit)
Masalah
Bagian/
No Hasil pemeriksaan keperawatan yang
Region
muncul
10 Ekstremitas Tidak ada gangguan rentang Tidak ada
. Atas gerak sendi
Tidak ada oedema
Kekuatan otot ekstrimitas
baik
11 Ekstremitas Klien mengalami Nyeri
Bawah keterbatasan melakukan
rentang gerak dan merasa
nyeri pada daerah pinggang
dan menjalar pada lutut dan
paha.
P. PENGKAJIAN NYERI
P : Ny S mengatakan, tersasa sakit pada pinggang bila duduk dalam waktu yang
lama
1. Analisa Data
2. Pohon Masalah
Nyeri
HNP
Masalah muskoleskeletal
5. Implementasi Keperawatan
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
HARI KE-1
Selasa, Nyeri Kronis Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Mengkaji tingkat nyeri S:
15/06/20 berhubungan perawatan selama 7 perawatan, - Memberikan edukasi - Ny.S mengatakan, “Saya sudah
21, Jam dengan kondisi x 24 jam, diharapkan klien manajemen nyeri: cukup paham, karena waktu kita
09.00 muskuloskletetal diharapkan klien dapat mengontrol - Menggunakan analgetik panjang, biasanya saya hanya
kronis (D.0078) mengalami nyeri dengan kriteria dengan tepat mendengar penjelasan secara
penurunan tingkat hasil (L.08066) singkat.”
nyeri dengan - Klien mampu O:
kriteria hasil: melakukan teknik - Klien terlihat senang
Skala nyeri kurang relaksasi otot - Klien beberapa kali mengubah
dari 5 progresif posisi duduk
- Klien mampu - Klien mampu menyebutkan
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
duduk dengan manfaat, tata cara minum
durasi yang lama analgetik dan hal-hal yang wajib
- Klien mampu diperhatikan selama konsumsi
duduk dengan analgetik secara ringkas
durasi ≥20 menit A:
Masalah nyeri kronis belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi:
Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri:
McKenzie exercise
Selasa, Gangguan pola Pola Tidur Pola Tidur (L. Dukungan Tidur S:
15/06/20 tidur (L.05045) 05045) (I.05174)) - Ny.S berkata,”tadi malam saya
21, Jam berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Mengidentifikasi pola tidur masih terjaga
09.00 dengan kurang tindakan perawatan, aktivitas dan tidur - Saya akan memulai istirahat
kontrol tidur keperawatan diharapkan pola - mengidentifikasi faktor sesuai jadwal istirahat yang
(0055) selama 5x24 jam, tidur Ny. S pengganggu tidur telah dibuat
diharapkan pola membaik: - mengidentifikasi - Ny.S berkata mendengarkan
istirahat tidur Ny S - Tidur malam makanan dan minuman murotal sebelum tidur membuat
membaik. selama 8 jam yang mengganggu tidur saya lebih rileks dan tenang.
- - Tidur siang - menetapkan jadwal - Ny.S berkata tidur malam
selama 1-2 jam tidur rutin sekitar 5 jam
- melakukan prosedur O:
untuk meningkatkan - Ny.S mengeluh tidur malam
kenyamanan masih terjaga
- mengnjurkan A:
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
menghindari makanan Masalah gangguan pola tidur
dan minuman yang belum teratasi
mengganggu tidur. P : Intervensi dilanjutkan
- Memberikan terapi - Mengidentifikasi pola aktivitas
relaksasi murotal dan tidur
Edukasi aktivitas - mengidentifikasi faktor
istirahat (I.12362) pengganggu tidur
- Mengidentifikasi - Memberikan terapi relaksasi
kesiapan dan murotal
kemampuan menerima
informasi
- Menyediakan materi
dan media pengaturan
aktifitas dan istirahat
- Menjadwalkan
pemberian pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
- Memberikan
kesempatan kepada
klien dan keluarga
untuk bertanya
- menganjurkan
menyusun jadwal
aktifitas dan istirahat
HARI KE-2
Rabu, Nyeri Kronis Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Melakukan pengkajian S:
16/06/20 berhubungan perawatan selama 7 perawatan, nyeri dengan metode - Ny.S mengatakan, “Rasanya
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
21, Jam dengan kondisi x 24 jam, diharapkan klien PQRST masih nyeri mas”
09.00 muskuloskletetal diharapkan klien dapat mengontrol - Mengidentifikasi respon P: Ny.S mengatakan, “Pinggang
kronis (D.0078) mengalami nyeri dengan kriteria nyeri non-verbal saya terasa sakit jika digunakan
penurunan tingkat hasil (L.08066) untuk duduk terlalu lama sekitar
nyeri dengan - Klien mampu 20 menit, tapi kalau terus dipake
kriteria hasil: melakukan teknik berbaring nyerinya akan
Skala nyeri kurang relaksasi Mc berkurang”
dari 5 Kenzie Q: Ny.S mengatakan, “Rasa sakit
- Klien mampu seperti senut-senut dan linu saat
duduk dengan kambuh”
durasi yang lama R: Ny.S mengatakan, “Rasa sakit
- Klien mampu dirasakan menjalar hingga paha
duduk dengan dan lutut kanan dan kiri”
durasi ≥20 menit S: Ny.S mengatakan, “Ya sama
seperti kemarin-kemarin sekitar
5”
T: Ny.S mengatakan, “Sakit
pinggang yang dirasakan hilang
timbul tidak menentu tapi akan
segera berkurang jika digunakan
untuk berbaring”
O:
- Klien terlihat duduk dengan
tidak nyaman
- Klien berkali-kali
menggerakkan pinggang/
menegakkan punggung
A:
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
Masalah nyeri kronis belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi:
- Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri:
Latihan relaksasi otot progresif
Rabu, Gangguan pola Pola Tidur Pola Tidur (L. Dukungan Tidur S:
16/06/20 tidur (L.05045) 05045) (I.05174)) - Ny.S mengatakan merasa lebih
21, Jam berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Mengkaji pola istirahat tenang ketika mendengar
09.00 dengan kurang tindakan perawatan, klien murotal saat tidur.
kontrol tidur keperawatan diharapkan pola - Mengidentifikasi pola - Ny S mengatakan tidur malam
(0055) selama 5x24 jam, tidur Ny. S aktivitas dan tidur masih terjaga karena rasa nyeri
diharapkan pola membaik: - Memberikan terapi yang sering timbul saat ada
istirahat tidur Ny S - Tidur malam relaksasi murotal membelik badan dalam tidur
membaik. selama 8 jam O:
- Tidur siang - Keluarga Ny.S tampak antusias
selama 1-2 jam dalammendengarkan terapi
murotal sebelum tidur
- Ny.S masih tampak tegang.
A:
Masalah gangguan pola tidur
berhubungan kurang kontrol tidur.
P:
Lanjutkan Intervensi
- Berikan terapi mendengarkan
murotal
- Lakukan pemeriksaan tanda-
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
tanda vital
HARI KE-3
Kamis, Nyeri Kronis Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Melakukan pengkajian S:
17/06/20 berhubungan perawatan selama 7 perawatan, nyeri dengan metode - Ny.S mengatakan, “Nyeri masih
21, Jam dengan kondisi x 24 jam, diharapkan klien PQRST dirasakan sepertibiasa.
09.00 muskuloskletetal diharapkan klien dapat mengontrol - Memberikan teknik - Ny.S mengatakan, “Latihan ini
kronis (D.0078) mengalami nyeri dengan kriteria nonfarmakologis untuk cukup mudah ya, kalau latihan
penurunan tingkat hasil (L.08066) mengurangi rasa nyeri: terus saya kira bisa lebih rileks
nyeri dengan - Klien mampu Latihan McKenzie tetapi mungkin lupa urutannya”
kriteria hasil: melakukan teknik exercise - Ny.S mengatakan, “setelah
Skala nyeri kurang relaksasi otot latihan gerakan rasanya lebih
dari 5 progresif rileks, walaupun awalnya saya
- Klien mampu merasa nyeri saat lakukan
duduk dengan gerakan awal
durasi yang lama O:
- Klien mampu - Klien mampu mengikuti latihan
duduk dengan relaksasi McKenzi
durasi ≥20 menit - Klien mampu mengikuti latihan
McKenzi exercise
A:
Masalah nyeri kronis belum
teratasi
P: melanjutkan intervensi:
- memberikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri: Latihan
relaksasi McKenzi
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
Kamis, Gangguan pola Pola Tidur Pola Tidur (L. Dukungan Tidur S:
17/06/20 tidur (L.05045) 05045) (I.05174)) - Ny.S mengatakan merasa lebih
21, Jam berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Mengkaji pola istirahat tenang ketika mendengar
09.00 dengan kurang tindakan perawatan, klien murotal saat tidur.
kontrol tidur keperawatan diharapkan pola - Mengidentifikasi pola - Ny S mengatakan tidur malam
(0055) selama 5x24 jam, tidur Ny. S aktivitas dan tidur masih terjaga karena rasa nyeri
diharapkan pola membaik: - Memberikan terapi yang sering timbul saat ada
istirahat tidur Ny S - Tidur malam relaksasi murotal membelik badan dalam tidur
membaik. selama 8 jam - Ny S mengatakan tidur malam
Tidur siang selama akan jauh lebih baik kalau rasa
1-2 jam nyeri yang dialaminya hilang
O:
- Keluarga Ny.S tampak antusias
menjalani terapi mendengarkan
murotal sebelum tidur
A:
Masalah gangguan pola tidur
berhubungan kurang kontrol tidur.
P:
Lanjutkan Intervensi
- Berikan terapi mendengarkan
murotal
HARI KE-4
Sabtu Nyeri Kronis Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Melakukan pengkajian S:
19/06/20 berhubungan perawatan selama 7 perawatan, nyeri dengan metode - Ny.S mengatakan, “Saya suka
21, Jam dengan kondisi x 24 jam, diharapkan klien PQRST latihan ini”
09.00 muskuloskletetal diharapkan klien dapat mengontrol - Mengidentifikasi respon P: Ny.S mengatakan, “Nyeri
kronis (D.0078) mengalami nyeri dengan kriteria nyeri non-verbal terasa setiap duduk dalam jangka
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
penurunan tingkat hasil (L.08066) - Memberikan teknik waktu lama sekitar 20 menit.
nyeri dengan - Klien mampu nonfarmakologis untuk Dulu saya tidur telentang saja
kriteria hasil: melakukan teknik mengurangi rasa nyeri: untuk mengurangi nyeri,
Skala nyeri kurang Mc Kenzie Latihan McKenzie sekarang saya sambil latihan
dari 5 exercise exercise yang kemarin itu”
- Klien mampu - mengidentifikasi resiko Q: Ny.S mengatakan, “Rasanya
duduk dengan latihan linu”
durasi yang lama - Memfasilitasi/ R: Ny.S mengatakan, “Sakitnya
- Klien mampu mendapatan sumber di daerah pinggang kadang
duduk dengan daya yang dibutuhkan di menjalar ke paha kanan dan kiri”
durasi ≥20 menit lingkungan rumah S: Ny.S mengatakan, “Sekarang
sudah agak mendingan sekitar 4
setelah latihan”
T : Ny.S mengatakan, “Sakit
pinggang yang dirasakan hilang
timbul tidak menentu tapi akan
segera berkurang jika digunakan
untuk berbaring”
O:
- Klien terlihat lebih rileks
- Resiko latihan yang mungkin
dialami klien: peningkatan rasa
nyeri, salah posisi, cidera
musculoskeletal
A:
Masalah nyeri kronis teratasi
sebagian
P:
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
- Pertahankan intervensi: Latihan
relaksasi Mc Kenzie exercise
- Lanjutkan Intervensi: Fasilitasi
mengembangkan program
latihan yang sesuai dengan
tingkat kebugaran otot, kendala
musculoskeletal, tujuan
fungsional kesehatan,
sumberdaya peralatan olahraga
dan dukungan sosial
Sabtu Gangguan pola Pola Tidur Pola Tidur (L. - Memberikan terapi S:
19/06/20 tidur (L.05045) 05045) relaksasi murotal - Ny S berkata, “ saya sudah
21, Jam berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Menganjurkan untuk bisa tidur dengan nyaman
09.00 dengan kurang tindakan perawatan, menjadikan murotal karena rasa nyeri semakin
kontrol tidur keperawatan diharapkan pola sebagai teman sebelum berkurang
(0055) selama 5x24 jam, tidur Ny. S tidur - Ny.S berkata bahwa terapi
diharapkan pola membaik: mendengarkan murotal
istirahat tidur Ny S - Tidur malam membuatnya relaks
membaik. selama 8 jam O:
- Tidur siang - Tanda-tanda vital :
selama 1-2 jam - Tekanan Darah : 110/80
mmHg
A : Masalah gangguan pola tidur
berhubungan dengan kurang
kontrol tidur teratasi sebagian
HARI KE-5
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
Senin Nyeri Kronis Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Melakukan pengkajian S:
21/06/20 berhubungan perawatan selama 7 perawatan, nyeri dengan metode P: Ny.S mengatakan,
21, Jam dengan kondisi x 24 jam, diharapkan klien PQRST “Sebenernya, masih terasa nyeri
09.00 muskuloskletetal diharapkan klien dapat mengontrol - Memberikan teknik setiap kelamaan duduk tapi
kronis (D.0078) mengalami nyeri dengan kriteria nonfarmakologis untuk sekarang sudah agak mendingan
penurunan tingkat hasil (L.08066) mengurangi rasa nyeri: bisa duduk 30 menitan. Latihan
nyeri dengan - Klien mampu Latihan McKenzie rileks otot itu membantu biar
kriteria hasil: melakukan teknik exercise nyerinya cepat hilang”
Skala nyeri kurang relaksasi - Mengidentifikasi Q: Ny.S mengatakan, “Rasanya
dari 5 McKenzie respon nyeri non-verbal masih seperti linu-linu”
- Klien mampu - Melakukan latihan R: Ny.S mengatakan, “Sakitnya
duduk dengan teknik nonfarmakologis di daerah pinggang kadang
durasi yang lama untuk mengurangi rasa menjalar ke kedua paha”
- Klien mampu nyeri: Latihan relaksasi S: Ny.S mengatakan, “Nilai
duduk dengan otot progresif nyerinya sekarang jadi 2 setelah
durasi ≥20 menit - Membantu klien latihan”
melakukan terapi T : Ny.S mengatakan, “Sekarang
Willian Flexion sudah mendingan kalau duduk 30
Exercise menitan baru terasa nyeri”
- Memfasilitasi klien O:
mengembangkan - Klien terlihat duduk dengan
program latihan yang nyaman
sesuai dengan tingkat - Klien mampu melakukan
kebugaran otot, kendala latihan Mc Kenzie secara
musculoskeletal, tujuan mandiri meskipun beberapa
fungsional kesehatan, kali lupa urutannya
sumberdaya peralatan - Klien mampu melakukan
olahraga dan dukungan teknik McKenzie exercise
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
sosial A:
Masalah nyeri kronis teratasi
sebagian
P:
- Pertahankan intervensi:
Latihan relaksasi McKenzie
exercise
- Edukasi penggunaan teknik
McKenzie exercise sebanyak
2-3 kali seminggu
Senin Gangguan pola Pola Tidur Pola Tidur (L. - Mengkaji tingkat pola S:
21/06/20 tidur (L.05045) 05045) istirahat klien - Ny S berkata, “ saya sudah
21, Jam berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Memberikan terapi merasa jauh lebih nyaman
09.00 dengan kurang tindakan perawatan, relaksasi murotal karena bisa tidur dengan lama
kontrol tidur keperawatan diharapkan pola - Menganjurkan untuk (6-7 jam) akibat rasa nyeri
(0055) selama 5x24 jam, tidur Ny. S menjadikan murotal semakin berkurang
diharapkan pola membaik: sebagai teman sebelum - Ny.S berkata bahwa terapi
istirahat tidur Ny S - Tidur malam tidur mendengarkan murotal
membaik. selama 8 jam - membuatnya relaks
- Tidur siang O:
selama 1-2 jam - Tanda-tanda vital :
- Tekanan Darah : 110/80
mmHg
A : Masalah gangguan pola tidur
berhubungan dengan kurang
kontrol tidur teratasi sebagian
6. Evaluasi
Diagnosa
Intervensi Yang Telah Dilakukan Rencana Tindak Lanjut Paraf
Keperawatan
Nyeri Kronis Pemantauan nyeri (I.08242) Tingkatkan peran keluarga Idrus A
berhubungan dengan - Mengkaji nyeri dengan metode PQRST untuk mendampingi klien
kondisi Manajemen nyeri (I.08238) selama latihan McKenzi
muskuloskletetal - Mengidentifikasi respon nyeri non-verbal
kronis (D.0078) - Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri: Mc Kenzie exercise
- Memberikan edukasi manajemen nyeri: menggunakan
analgetik secara tepat
Teknik latihan penguatan otot (I.05184)
- Mengidentifikasi resiko latihan
- Memfasilitasi mendapatan sumber daya yang dibutuhkan di
lingkungan rumah
- Memfasilitasi mengembangkan program latihan yang sesuai
dengan tingkat kebugaran otot, kendala musculoskeletal,
tujuan fungsional kesehatan, sumberdaya peralatan olahraga
dan dukungan sosial
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil pengkajian yang dilakukan terhadap lansia Ny.S di rumah, ditemukan
diagnosa sebagai berikut:
1. Nyeri Kronis berhubungan dengan kondisi muskuloskeletal kronis.
Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi nyeri berfokus pada pemantauan
nyeri, manjemen nyeri menggunakan terapi non-farmakologis berupa Teknik
McKenzie exercise. Setelah dilakukan intervensi selama 5 hari, Ny.S
mengalami penurunan skala nyeri dari skala 5 (nyeri sedang) menjadi skala 2
(nyeri ringan).
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi gangguan pola tidur pasien Ny S
adalah terapi murotal sebelum tidur. Terapi murotal memberikan dampak yang
signifikan pada perubahan pola tidur klien serta meningkatkan kenyamanan
pada Ny S.
B. Saran
1. Lansia
Kedisiplinan Ny.S dalam menjalankan latihan McKenzie sangat penting untuk
untuk meningkatkan kualitas hidup, minimal selama 1 minggu ke depan Selain
itu diharapkan Ny.S tetap meminum obat dan mengikuti program fisioterapi
sesuai dengan petunjuk dokter.
2. Keluarga
Peran keluarga sangat penting dalam mengontrol status kesehatan Ny S agar
sakit tidak berlanjut dan semakin parah. Selain itu diharapkan Ny.S agar
mengaplikasikan terapi murotal setiap istirahat tidur untuk memperoleh
kualitas tidur yang maksimal.
Daftar Pustaka
1. Vesty P. Buku ajar lansia. Nasrullah D, editor. Surabaya: UMSurabaya
publishing; 2018. 1–7 p.
2. Sunarti S, Ratnawati R, Nugrahenny D, Nurlaila G, Ramadhan R, Buduanto R, et
al. Prinsip dasar kesehatan lanjut usia (geriatri). Sunarti S, editor. Malang: UB
Press; 2019. 3–4 p.
3. Utomo AS. Status kesehatan lansia berdayaguna. Lutfiah, editor. Surabaya:
Media sahabat cendikia; 2019. 2–6 p.
4. Jusuf L. Kiat menghadapi masalah kesehatan lansia (usia lanjut) +35 resep
pilihan hidangan sehat. Hardiman I, Asmoro Y, editors. Jakarta: PT Gramedia
pustaka utama; 2011. 6–7 p.
5. Urits I, Burshtein A, Sharma M, Testa L, Gold PA, Orhurhu V, et al. Low Back
Pain, a Comprehensive Review: Pathophysiology, Diagnosis, and Treatment.
Curr Pain Headache Rep. 2019;23(3):1–10.
6. Kurniawan GPD. Mckenzie excercise dalam penurunan disabilitas pasien non-
specific low back pain. Qual J Kesehat. 2019;10(1):5–8.
7. Andarmoyo S. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media; 2013.
8. PPNI. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia,Definisi dan Indikator
Diagnostik. Edisi 1. Jakarta; 2017.
9. Budi M. Elektronical games untuk mengatasi nyeri perawatan luka pada anak
post operasi. Yogyakarta: UNY Press; 2018. 8 p.
10. Ali, A., Arif, A. W., Bhan, C., Kumar, D., Malik, M. B., Sayyed, Z., Ahmad MQ.
Managing Chronic Pain in the Elderly: An Overview of the Recent Therapeutic
Advancements. Cureus. 2018;10(9).
11. Muttaqin A. Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
persarafan. Jakarta: Salemba medika; 2008. 515–521 p.
12. Potter, Perry. Fundamental keperawatan. Jakarta: Salemba medika; 2012.
13. Anggiat L, Fransisko IJ, SSt.Ft S. Terapi konvensional dan metode mckenzie
pada lansia dengan kondisi low back pain karena hernia nukleus pulposus lumbal.
J Fisioter dan Rehabil. 2020;4(2):44–57.
14. Prasadja A. Ayo bangun! dengan bugar karena tidur yang benar. Rahman, editor.
Jakarta: Penerbit Hikmah; 2009. 51 p.
15. Sitskoorn M. Asah pikiran; jadilah brilian dan jadi diri sendiri. Irene, editor.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo; 2021. 177 p.
16. Iksan RR, Hastuti E. Terapi murotal dalam upaya meningkatkan kualitas tidur
lansia. J Keperawatan Silampari. 2020;3(2):597–606.
17. Maher C, Underwood M, Buchbinder R. Non-specific low back pain. Lancet.
2017;389(10070):736–47.
18. Lakshmi TR, Aravindaswami. A Review of Etiology Pathogenesis, Treatment of
Sciatica. Int J Sci Res. 2018;7(1):1477–9.
19. McKenzie RA, May S. The lumbar spine: mechanical diagnosis and therapy.
Orthop Phys Ther. 2003;2(1):12–21.
20. Clare HA, Adams R, Maher CG. A systematic review of efficacy of McKenzie
therapy for spinal pain. Aust J Physiother [Internet]. 2004;50(4):209–16.
Available from: http://dx.doi.org/10.1016/S0004-9514(14)60110-0
21. Nugroho. Keperawatan gerontik & geriatrik. 3rd ed. Jakarta: Buku kedokteran
EGC; 2010.
22. Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Buku modul daftar penyakit
kepaniteraan klinik. Percetakan Syiah Kuala university press; 2015. 88–90 p.
23. Vaughans B. Keperawatan dasar. Yogyakarta: Rapha Publishing; 2013.
24. Sumiarsih T. The effect of progressive relaxation techniques on changes in
fulfilling sleep needs in the elderly in Sijambe Village, Wonokerto District,
Pekalongan Regency. STIKes Muhammadiyah Pekajangan. 2013;
25. Apriyeni E, Patricia H. The improvement of elderly sleeping quality with
progressive muscle relaxation therapy. Int J Community Med Public Heal
[Internet]. 2020;7(5):1684–7. Available from:
doi:http://dx.doi.org/10.18203/2394-6040.ijcmph20201967
26. Idris N, Astarani K. Therapy of effective progressive muscle relaxation to reduce
insomnia in elderly. Str J Ilm Kesehat. 2019;8(2):165–71.
27. Suprianto. Jejak ingatan. Yuniar F, editor. Jakarta: PT Gramedia Jakarta; 2015.
47–49 p.
28. Napitupulu M, Sutriningsih. Pengaruh terapi musik klasik terhadap lansia
penderita insomnia. J Kesehat Ilm Indones. 2019;4(2):70–5.
29. Handayani S, Swasana AE, Purnomo RT, Agustina NW. The improvement of
sleep quality through the combination of progressive muscle relaxation and
murottal therapy among elderly. J Phys Conf Ser. 2019;1179(1).
30. Mottaghi E, Esmaili R, Rohani Z. Effectofquranrecitationonthe levelofanxietyin
athletics. Quranand Med. 2011;1(1):1–4.