PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
remaja, mereka juga diharapkan pada tugas-tugas yang berbeda dari tugas
juta jiwa atau 25% dari 255 juta jiwa jumlah penduduk.2
agresif.
1
2
tergantung pada kapasitas mental dari sang anak. Jika mental seorang
mengaku pernah melakukan bullying terhadap orang lain, lebih dari 70%
mengaku pernah melihat bullying di sekolah, dan lebih dari 70% staf
atas di dapat bahwa dari total sampel 1.738 sebanyak 20,83% melaporkan
adalah korban bullying, 8,60% adalah pem-bully dan 6,74% adalah mem-
periode Januari 2011 hingga Juli 2015 menyebutkan, ada lima kategori
dalam aduan tentang anak, dari data itu kategori “anak korban kekerasan
283 orang, dan anak korban tawuran pelajar sebanyak 271 orang.8
Angka tersebut lebih tinggi dari tren di kawasan Asia yakni 70%.9
para siswa. Salah satu bentuk emosi yang diidentifikasi oleh Daniel
mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit,
kentara. Menurut Bourdieu, bahwa selera gaya hidup serta konsepsi yang
depresi pada pelaku dan korban bullying. Sejiwa juga mengatakan bahwa
hal yang paling berat mengenai dampak psikologis dari bullying yaitu
keinginan untuk bunuh diri juga munculnya gejala gangguan stress pasca
trauma.12
remaja mereka berinteraksi dengan sesama mereka pada tingkat umur yang
Peer Group (2013) menunjukkan bahwa lebih dari tiga per lima remaja
laki dan 8,0% perempuan merupakan pelaku assisting the bully (menemani
sebesar 31,6%. Dengan kata lain 68,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Maka
kepuasan tersendiri dan enam anak lainnya setuju, jika mengejek ada
jika berbuat salah, dua lainnya mendukung untuk mengucilkan teman yang
berbuat salah, lima lainnya tidak setuju untuk melakukan hal tersebut. Tiga
dua lainnya menolak untuk melakukan hal tersebut. Delapan dari sepuluh
anak suka meneriaki, menjahili, dan mencibir anak yang lemah, dua
yang lain. Enam dari sepuluh anak memilih tidak perduli jika temannya
mencela.
B. Rumusan Masalah
remaja?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
program anti bullying yang tepat bagi siswa dalam lingkungan sekolah
maupun luar.
E. Ruang Lingkup
F. Keaslian Penelitian
seorang bully
(pelaku langsung
bullying).
Sementera 22,0%
8,0% perempuan
merupakan pelaku
(menemani
temannya
melakukan
diketahui pula
remaja perempuan
yang merupakan
pelaku reinforcing
the bully
(mendukung
temannya
melakukan
10
beda menunjukkan
perbedaan yang
nyata (p<0,05)
bullying antara
remaja perempuan
dan laki-laki.
2 Setiawan Pengaruh Variabel Hasil penelitian ini
31,6%. Dengan
dipengaruhi oleh
diartikan bahwa
dukungan sosial
11
teman sebaya
mempengaruhi
agresivitas siswa.
3 Fika Hubungan Deskriptif Variabel Hasil penelitian ini
maupun tingkatan
kelas anak.