ABSTRAK
Masa remaja merupakan periode transisi menuju masa dewasa yang mengalami perubahan biologis,
intelektual, psikososial, spiritual, bahasa dan emosional. Tugas perkembangan psikososial remaja yaitu
identitas versus kebingungan peran. Perilaku kekerasan yang dilakukan oleh remaja baik secara fisik
maupun verbal merupakan manifestasi dari sikap agresif remaja yang mengalami masalah kesehatan jiwa.
Terapi kelompok terapeutik merupakan psikoterapi yang dapat membantu remaja untuk memenuhi
kebutuhannya secara positif, bermakna bagi kelompok sebaya dan pembentukan identitas diri. Tujuan
Penelitian adalah mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik remaja terhadap sikap agresif pada
siswa SMAN 1 Ngaglik Sleman Propinsi DIY. Penelitian: Jenis penelitian ini quasi experiment pretest-
posttest with control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 1 Ngaglik Sleman.
Sampel pada penelitian ini ditetapkan secara random sampling yang sesuai dengan kriterai inklusi dan
ekslusi terdiri dari 31 responden kelompok intervensi dan 31 responden kelompok kontrol. Variabel bebas
berupa pemberian terapi kelompok terapeutik remaja sebanyak 7 sesi. Variabel terikat berupa sikap
agresif. Instrumen atau alat ukur data yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan
analisis Wilcoxon Signed Rank Test pada taraf signifikan 5% (p=0,05). Hasil Penelitian: Rerata sebelum
diberikan terapi kelompok terapeutik remaja pada kelompok kontrol yaitu 55,39 dan sesudah yaitu 58,23
dengan nilai p-value = 0,046 < 0,05. Rerata sebelum diberikan terapi kelompok terapeutik remaja pada
kelompok intervensi yaitu 55,94 dan sesudah yaitu 52,32 dengan p-value = 0,008 < 0,05. Hasil uji
statistik didapatkan nilai p-value = 0,285 > 0,05. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang signifikan sikap
agresif siswa di SMAN 1 Ngaglik Sleman di Propinsi DIY yang diberikan dengan yang tidak diberikan
terapi kelompok terapeutik remaja.
Kata Kunci: Logoterapi Kelompok, Makna Hidup, Panti Rehabilitasi, Residen NAPZA
ABSTRACT