Anda di halaman 1dari 10

COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP HARGA DIRI REMAJA DI

LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA)

Zuhriya Meilita
1. Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam
As-syafi’iyah Jakarta, Indonesia
2. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam As-syafi’iyah Jakarta, Indonesia
*email : zuhriya27@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan Kenakalan remaja berupa tindak kriminal dapat membawa remaja berhadapan dengan
hukum. Remaja yang berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) mengalami masalah
psikososial, merasakan perubahan hidup, kehilangan kebebasan, kesepian karena terpisah dari orang tua
dan keluarga tercinta. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh cognitive behavior therapy
terhadap harga diri remaja di LPKA. Metode Penelitian Desain Quasy Experimental Pre-Post Test
With Control Group. Jumlah sampel terdiri dari 38 kelompok intervensi dan 38 kelompok kontrol.
Instrumen pengukuran harga diri menggunakan kueisoner CSEI (Coopersmith Self Esteem Inventory).
Hasil penelitian menunjukkan terdapatnya perbedaaan harga diri remaja pada kelompok intervensi
sebelum dan setelah diberikan intervensi cognitive behavior therapy ( nilai p value= 0,000), dan terjadinya
sebanyak 7% peningkatan harga diri pada kelompok intervensi sebelum dan setelah intervensi. Simpulan
Pemberian cognitive behavior therapy mengatasi masalah psikososial pada remaja di LPKA dan
diharapkan terapi ini dapat diaplikasikan oleh perawat yang ada di LPKA. Saran Perawat kesehatan jiwa
melakukan penyegaran kepada perawat atau petugas di lapas berupa pelatihan untuk kesehatan jiwa pada
narapidana remaja di lapas. Pihak Lembaga Pembinaan Khusus Anak dapat melaksanakan bimbingan
konseling yang intensif terhadap narapidana remaja

Kata Kunci: harga diri, narapidana, penjara, perilaku, pikiran, remaja

ABSTRACT
Introduction Adolescent delinquency in the form of a criminal act can bring teenagers to deal with the
law. Adolescents who are in the Special Guidance Institute for Children (LPKA) experience psychosocial
problems, feel a change of life, lose their freedom, be lonely because they are separated from their parents
and beloved family. The aim of the study was to determine the cognitive influence of behavioral therapy
on adolescent self-esteem in LPKA. Research Methods Quasy Experimental Design Pre-Post Test With
Control Group. The number of samples consisted of 38 intervention groups and 38 control groups. Self-
esteem measurement instrument using the CSEI Kueisoner (Coopersmith Self Esteem Inventory). Results
showed that there were differences in adolescent self-esteem in the intervention group before and after
being given cognitive behavior therapy interventions (p value = 0,000), and a 7% increase in self-esteem
in the intervention group before and after the intervention. Conclusions Giving cognitive behavior
therapy overcomes psychosocial problems in adolescents in LPKA and it is hoped that this therapy can be
applied by nurses in LPKA. Suggestion Mental health nurses refresh the nurse or officers in prison in the
form of mental health training for juvenile prisoners in prison. The Special Guidance Agency for Children
can carry out intensive counseling for juvenile inmates

Keywords: Adolescents, behavior, inmates, prisons, self-esteem, thoughts

COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP HARGA DIRI… Zuhria Meilita 593


LATAR BELAKANG (BPS), pada tahun 2013 angka kenakalan
Masa remaja merupakan masa remaja di Indonesia mencapai 6325 kasus,
peralihan antara masa anak-anak menuju sedangkan pada tahun 2014 jumlahnya
masa dewasa yang mengalami perkembangan mencapai 7007 kasus dan pada tahun 2015
mencapai kematangan fisik, mental, sosial, mencapai 7762 kasus. Artinya dari tahun
dan emosional (Ali & Asrori, 2016). Pada 2013-2014 mengalami kenaikan sebesar
masa remaja, tugas penting yang dihadapinya 10,7%, kasus tersebut terdiri dari berbagai
adalah mencari identitas diri, yaitu kasus kenakalan remaja diantaranya,
menemukan jawaban dari pertanyaan pencurian, pembunuhan, pergaulan bebas dan
mengenai dirinya, mencakup keputusan, dan narkoba.
standar tindakan, semua dievaluasi secara Menurut Penelitian Armeliza (2013),
pribadi atau orang lain (Pieter & lubis, 2012). menunjukkan bahwa jumlah remaja di Lapas
Masa remaja ini, masa dimana individu Anak Kelas II B Pekanbaru yang memiliki
cenderung mengeksplorasi identitasnya, dan harga diri negatif dengan persentase yaitu
meningkatkan pemahaman dirinya berupa sebanyak 55 %, menujukkan pikiran dan
representasi kognitif remaja mengenai diri perilaku negatif seperti narapidana remaja
dan harga diri remaja (Sciences & Sc, 2014). tidak ingin ikut bersosialisasi, mereka merasa
Harga diri meningkat seiring usia dan malu, tidak mengikuti kegiatan pembinaan
paling terancam selama masa remaja, ketika sebagai bekal untuk diri mereka, karena
konsep diri berubah dan banyak keputusan mereka beranggapan bahwa dengan
diri yang dilakukan. Harga diri rendah telah mengikuti kegiatan yang ada, tidak akan
diidentifikasi sebagai salah satu penyebab berpengaruh bagi kehidupan mereka
berbagai masalah yang dihadapi para remaja selanjutnya, mereka merasa minder dan tidak
saat ini. Pentingnya harga diri dalam tau ingin menjadi apa nantinya.
membantu remaja mengatasi tantangan dasar Menurut Beck & Judith (2011),
kehidupan, seperti penyesuaian psikologis, Cognitive behavior therapy adalah sebuah
keberhasilan akademik, kepuasan fisik, psikoterapi terstruktur, jangka pendek,
kesehatan dan hubungan sosial dengan orang berorientasi pada masa sekarang untuk
lain (Anyamene & Chinyelu, 2016). Remaja mengurangi distres, yang diarahkan untuk
yang memiliki harga diri tinggi akan memecahkan masalah saat ini dan
membangkitkan rasa percaya diri, rasa yakin memodifikasi pemikiran dan perilaku yang
akan kemampuan diri, rasa berguna, memiliki negatif. Pelaksanaan Cognitive behavior
kepercayaan diri serta rasa bahwa therapy membutuhkan waktu 45 menit per
kehadirannya diperlukan di dunia ini. sesi yang bisa dilaksanakan pada tatanan
Sementara itu remaja dengan harga diri komunitas seperti, di sekolah, kantor, dan
rendah akan lebih rentan berperilaku negatif penjara.
karena harga diri dapat mempengaruhi
perilaku seseorang (Haris & Clemes, 2012). METODE PENELITIAN
WHO (2016), mengatakan anak-anak Penelitian ini adalah penelitian
perserikatan bangsa-bangsa, UNICEF, kuantitatif dengan desain yang digunakan
memperkirakan bahwa lebih dari 1 juta anak- dalam penelitian ini adalah “Quasy
anak berada di balik jeruji besi di seluruh Experimental Pre-Post Test With Control
dunia dengan kasus kriminilitas. Data Group”. Penelitian dilakukan untuk
peningkatan kenakalan remaja dari tahun mengetahui adanya perubahan harga diri pada
ketahun diambil dari Badan Pusat Statistik narapidana remaja yang ada di lapas baik

594 JURNAL AFIAT VOL.4 NO.2 TAHUN 2018 “KESEHATAN JIWA”


sebelum maupun setelah dilakukan cognitive Berdasarkan tabel 2 didapatkan
behavior therapy. Analisa statistik yang rata-rata harga diri pada narapidana
digunakan yaitu univariat dan bivariat dengan remaja sebelum diberikan cognitive
analisis paired t-test dindependent sample t- behavior therapy adalah 16,66 dengan
test dengan tampilan dalam bentuk tabel dan nilai minimal 14 dan maksimal 19. Dari
distribusi frekunesi. Penelitisn ini
hasil estimasi interval dapat disimpulkan
menggunkan total sampling, yaitu jumlah
sampel 76. bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata
harga diri narapidana remaja adalah
HASIL PENELITIAN diantara 16,12 sampai dengan 17,17.
Tabel 1. Karakteristik Usia Narapidana
Hasil statistik diperoleh p value > 0,05,
Remaja dengan Harga Diri Rendah Di artinya tidak ada perbedaan yang
Lembaga Pembinaan Khususa Anak bermakna antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol.
Varia Kelom N Media Min- P
bel pok n maks Value
Tabel 3 Analisis Harga Diri Setelah
Usia Intervensi 38 18 15-20 0,137
Kontrol 38 18 15-20
Diberikan Cognitive Behavior Therapy Di
Lembaga Pembinaan Khusus Anak
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa Varia Kelom N Mean Min- P
usia pada kelompok intervensi maupun bel pok maks Value
kelompok kontrol, usia paling muda yaitu 15 Harga Intervensi 38 24,45 21-27 0,000
tahun dan usia paling tua yaitu 20 tahun Diri
dengan nilai median 18. Pada tabel 1 Kontrol 38 16,39 14-19
menjelaskan hasil uji statistik kesetaraan Total 76 20,42 14-27
karakteristik berdasarkan usia pada
narapidana remaja yang mengalami harga diri Berdasarkan tabel 3 didapatkan
rendah didapatkan tidak ada perbedaan yang rata-rata harga diri narapidana remaja
bermakna antara kelompok yang setelah diberikan cognitive behavior
mendapatkan terapi kognitif perilaku dan
therapy adalah 20,42 (95% CI: 15,95-
kelompok yang tidak mendapatkan terapi
kognitif perilaku, ini berarti kedua kelompok 24,90), dengan standar deviasi 1,36 dan
memiliki varian yang sama atau homogen (p nilai minimum 14 dan nilai maksimal 27.
value α > 0,05). Dari hasil estimasi interval dapat
disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa
Tabel 2 Analisis Harga Diri Sebelum rata-rata harga diri pada narapidana
Diberikan Cognitive Behavior Therapy Di remaja adalah diantara 15,95 sampai
Lembaga Pembinaan Khusus Anak
dengan 24,90. Hasil statistik diperoleh p
Varia Kelom N Mean Min- P value < 0,05, artinya ada perbedaan yang
bel pok maks Value bermakna antara kelompok intervensi dan
Harga Intervensi 38 16,74 15-19 0,611 kelompok kontrol.
Diri
rendah Kontrol 38 16,58 14-19

Total 76 16,66 14-19

COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP HARGA DIRI… Zuhria Meilita 595


Tabel 4 Analisis Harga Diri Sebelum dan PEMBAHASAN
Setelah Diberikan Cognitive Behavior 1. Harga Diri Narapidana Remaja
Therapy Pada Kelompok Intervensi dan Sebelum Mendapatkan Cognitive
Kontrol di Lembaga Pembinaan Khusus Behavior Therapy Pada Kelompok
Anak Intervensi Dan Kontrol
Kelom Harga N Mean SD P Hasil analisis harga diri pada
pok Diri Valu narapidana remaja menunjukkan rata-rata
e
harga diri rendah pada kelompok
Intervensi Sebelum 38 16,74 1,30 0,000
Sesudah 24,45 1,38 intervensi yaitu 16,74 dengan skor
Selisih 7,71 2,05 0,090 terendah 15 dan skor tertinggi 19,
Kontrol Sebelum 38 16,58 1,38 sedangkan rata-rata harga diri pada
Sesudah 16,39 1,34 kelompok kontrol yaitu 16,58 dengan skor
Selisih 0,18 0,65
terendah 14 dan skor tertinggi 19 dan nilai
Pada narapidana remaja yang p value = 0,611. Hal ini menunjukkan
diberikan cognitive behavior therapy rata-rata bahwa tidak ada perbedaan yang
harga diri remaja sebelum diberikan terapi bermakna harga diri pada narapidana
adalah 16,74 dengan strandar deviasi 1,30, remaja antara kelompok intervensi dan
sedangkan setelah pemberian terapi adalah kelompok kontrol.
24,45 denga standar deviasi 1,38. Terlihat Hasil penelitian ini sesuai dengan
nilai mean perbedaan antara pengukuran penelitian Yuda (2015), menjelaskan
sebelum dan setelah diberikan terapi adalah bahwa remaja yang berada di lapas
7,71 dengan standar deviasi 2,05. Hasil uji menunjukkan kondisi psikologis seperti
statistik didapatkan (p value= 0,000 < α 0,05), perasaan yang tertekan, merasa takut,
artinya ada perbedaan yang bermakna harga kehilangan kepercayaan diri, harga diri
diri narapidana remaja antara sebelum dan rendah, kehilangan kasih sayang bersama
setelah mendapatkan cognitive behavior keluarga dan menjadi pemurung. Hal ini
therapy pada kelompok intervensi. terjadi karena narapidana remaja yang
Pada remaja yang tidak mendapatkan merasa jauh dari keluarga, kesepian,
cognitive behavior tehrapy rata-rata harga diri merasa terkurung, dan tidak memiliki
narapidana remaja sebelum intervensi adalah aktivitas. Sesuai dengan penelitian
16,58 dengan standar deviasi 1,38, sedangkan Effendi, Poeranto, & Supriati (2016),
setelah intervensi adalah 16,39 dengan Remaja yang berada ditahanan memiliki
standar deviasi 1,34. Terlihat nilai mean pengalaman kehidupan yang penuh
perbedaan antara pengukuran sebelum dan dengan tekanan, keadaan yang jauh dari
setelah intervensi adalah 0,184 dengan orang tua dan keluarga, penyesalan yang
standar deviasi 0,652. Hasil uji statistik menimbulkan penilain negatif terhadap
didapatkan (p value= 0,09 > 0,05), artinya diri sendiri, merasa tidak memiliki
tidak ada perbedaan yang bermakna harga diri harapan, dan merasa gagal.
rendah pada narapidana remaja antara Hasil dari penelitian menunjukkan
sebelum dan setelah cognitive behavior narapidana remaja mengalami harga diri
therapy pada kelompok yang tidak rendah sebelum diberikan intervensi.
mendapatkan cognitive behavior therapy. Menurut pernyataan Coopersmith Self
Esteem Inventory, narapidana remaja
mengatakan bahwa 48,7% sering
melamun, 27,6% sulit berbicara didalam

596 JURNAL AFIAT VOL.4 NO.2 TAHUN 2018 “KESEHATAN JIWA”


kelompok, 31,6% mengatakan banyak hal yang bermakna harga diri narapidana
yang ingin saya ubah dari diri saya jika remaja sebelum dan setelah diberikan
saya bisa, 40,8% mengatakan saya tidak cognitive behavior therapy pada kelompok
cukup bahagia, 31,6% mengatakan cukup intervensi dengan rata-rata nilai harga diri
berat rasanya menjadi saya,42,2% rendah pada kelompok intervensi
memiliki opini yang jelek tentang dirinya, (sebelumnya 16,74 dan sesudahnya
34,2% merasa gagal, dan 30,3% 24,45). Terdapat peningkatan harga diri
mengatakan penampilan saya tidak pada narapidana remaja sebesar 7,71.
sebagus orang lain. Sedangkan pada kelompok kontrol
Penurunan harga diri narapidana menunjukkan rata-rata nilai harga diri
remaja pada kelompok intervensi dan rendah (sebelumnya 16,58 dan sesudahnya
kontrol, dikarenakan remaja mengalami 16,3). Terdapatnya penurunan harga diri
perubahan hidup selama di tahanan, sebanyak 0,18.
remaja merasakan hilangnya kebebasan, Beck Jodith (2011) mengatkan
terpisah dengan orang-orang yang cognitive behavior therapy telah
dicintainya, remaja merasakan kesepian disesuaikan untuk pasien dengan beragam
hidup di tahanan, hingga perolehan label tingkat pendidikan, serta berbagai budaya
penjahat. Hasil penelitian ini sesuai dan usia, dari usia kanak-kanak hingga
dengan penelitian Effendi, Poeranto, & usia dewasa. Terapi ini diterapkan
Supriati (2016), mengatakan sebelum diberbagai lingkup, seperti rumah sakit, di
diberikan intervensi narapidana remaja kantor, sekolah , dan di penjara. Tujuan
memiliki pikiran otomatis negatif yang dari cognitive behavior therapy adalah
timbul dari pikirannya, antara lain merasa untuk melawan pemikiran disfungsional
dirinya gagal, merasa tidak berguna, yang mempengaruhi suasana hati dan
merasa tidak memiliki masa depan, merasa perilaku pasien yang mengalami gangguan
diriya bodoh, merasa tidak bisa jiwa. Pemikiran dan perilaku yang negatif
membanggakan orang tua, merasa takut dapat diubah menjadi pemikiran dan
tidak diterima lingkungan sekitar ketika tingkah yang realistis, dan adaptif.
keluar dari penjara. Menurut Xi-Jing Penelitian Hapsari,D., Kamsih Astuti &
Chen, Niels Hannibal, & Christian Gold Sriningsih (2105), cognitive behavior
(2015) narapidana memiliki masalah therapy bertujuan untuk memecahkan
kesehatan mental, yaitu memiliki harga masalah tentang disfungsional emosi,
diri rendah. Rendah nya harga diri pada perilaku dan kognitif melalui prosedur
tahanan dikaitkan dengan meningkatnya yang berorientasi pada tujuan, dan
kecemasan dan depresi yang tinggi mengubah status pikiran dan perasaan,
individu dapat mengubah perilakunya dari
2. Harga Diri Narapidana Remaja negatif menjadi positif.
Setelah Mendapatkan Cognitive Hasil penelitian ini sesuai dengan
Behavior Therapy Pada Kelompok penelitian Polly Waite a, Freda Mc
Intervensi Dan Kontrol Manusb, & Roz Shafran (2012),
Berdasarkan hasil analisis harga mengatakan bahwa cognitive behavior
diri pada narapidana remaja setelah therapy efektif dalam meningkatkan harga
diberikan cognitive behavior therapy diri rendah, hal ini dalam penelitiannya
didapatkan hasil p value = 0,000, artinya menunjukkan perubahan yang signifikan
menunjukkan bahwa adanya perbedaan terhadap harga diri. Intervensi cognitive

COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP HARGA DIRI… Zuhria Meilita 597


behavior therapy membantu mengubah peneliti hanya memberikan sebuah
penilaian negatif menjadi postif, pendidikan kesehatan terkait harga diri
mengkompensasi keyakinan negatif yang pada remaja setelah dilakukan post test.
dimiliki responden, sehingga perilaku Kelompok kontrol tidak diberikan
yang negatif dapat berubah menjadi intervensi khusus untuk meningkatkan
perilaku positif. Penelitian ini diperkuat harga diri, sehingga remaja masih
dari hasil penelitian Huzili Hussin (2014), memiliki pikiran bahwa dirinya tidak
mengatakan bahwa terjadinya peningkatan berguna, merasa bodoh, dan merasa
rata rata harga diri sebesar 67,7% terhadap dibenci oleh keluarganya. Narapidana
pengguna narkoba setelah mendapatkan remaja pada kelompok kontrol
intervensi cogitive behavior therapy. mengatakan bahwa hidup ditahanan
Hasil penelitian menunjukkan dengan rutinitas- rutinitas yang sama dari
bahwa pada kelompok intervensi hari kehari membuat perasaan bosan,
mengalami peningkatan harga diri, dengan kesepian, tertekan, hingga keadaan stres
nilai mean perbedaan antara pengukuran yang berdampak terhadap perilaku yang
sebelum dan setelah diberikan terapi menyendiri dan perasaan tidak berharga
adalah 7,71 pada remaja yang berada di dan gagal.
tahanan. Hal ini terjadi karena pada 3. Perbedaan Harga Diri Remaja Sebelum
pelaksanaan terapi ini, pertemuan pertama dan Sesudah Diberikan Cognitive
dan kedua remaja dilatih untuk melawan Behavior Therapy Pada Kelompok
pikirian otomatis negatif muncul pada Intervensi dan Kelompok Kontrol
responden. Pada remaja yang berada di Hasil penelitian ini diketahui
tahanan ini memiliki perubahan hidup bahwa rata-rata harga diri pada kelompok
yang membuat remaja menajdi stres intervensi sebelum diberikan cognitive
hingga berdampak terhadap pikiran dan behavior tehrapy adalah 16,74 dan setelah
perilaku yang maladaptif. Peneliti terapi adalah 24,45. Selisih perubahan
membantu remaja untuk melawan distorsi sebelum dan setelah terapi adalah 7,71
kognitif sehingga menciptakan dengan nilai p value = 0,000. Hasil ini
keterampilan remaja untuk meningkatkan menunjukkan adanya peningkatan nilai
kemampuan merubah pikiran dan perlilaku harga diri pada narapidana remaja setelah
maladaptif menjadi adptif. diberikan cognitive behavior therapy pada
Pada kelompok kontrol kelompok intervensi. Artinya, harga diri
menunjukkan hasil bahwa terjadinya pada narapidana remaja kelompok
penurunan harga diri pada remaja yang intervensi mengalami peningkatan yang
berada di tahanan, yaitu nilai mean bermakna setelah diberikan cognitive
perbedaan antara pengukuran sebelum dan behavior therapy. Peningkatan yang
setelah terapi pada kelompok intervensi bermakna dimaksud dalam penelitian ini
adalah 0,184. Hal ini karena remaja pada adalah bahwa harga diri rendah narapidana
kelompok kontrol yang berada di tahanan remaja meningkat menjadi harga diri
mengalami tekanan mental, seperti yang tinggi setelah remaja mendapatkan
dialami oleh remaja pada kelompok cognitive behavior therapy.
intervensi. Narapidana remaja memiliki Peningkatan harga diri dalam
pikiran negatif serta perilaku negatif yang penelitian ini didukung oleh beberapa
menunjukkan bahwa remaja mengalami pernyataan bahwa cognitive behavior
harga diri rendah. Pada kelompok kontrol, therapy ini dapat meningkatan harga diri

598 JURNAL AFIAT VOL.4 NO.2 TAHUN 2018 “KESEHATAN JIWA”


pada remaja. Penelitian Hussin, H (2014) Pernyataan ini sesuai dengan
mengatakan bahwa Hasil analisis penelitian Hussien Abeer Khayat (2017),
menunjukkan pada kelompok intervensi menunjukkan bahwa cognitive behvaior
Cognitive Behavior Therapy mengalami therapy dapat meningkatkan harga diri
peningkatan harga diri dibandingkan pada responden yang mengalami
dengan kelompok kontrol yang tidak gangguan penglihatan, dengan nilai p
mendapatkan Cognitive Behaviora value= 0,017. Penelitian Mousa Alavi,
Therapy. Penelitian Polly Waite a,, Freda Houshang Molavi &, Razieh Molavi
McManusb, & Roz Shafran (2012), (2017) menunjukkan bahwa cognitive
mengatakan bahwa pelaksanaan cognitive behavior therapy dapat secara signifikan
behavior therapy untuk mengatasi harga yaitu p <0,05, meningkatkan skor harga
diri rendah, terdiri dari empat tahapan : diri pada pasien yang diamputasi dari
pertama, pengkajian individu, penetapan kelompok intervensi. Penelitian
tujuan dan psikoedukasi, kedua Hapsari,D., Kamsih Astuti & Sriningsih
mengevaluasi kembali pikiran, keyaninan (2105) Kelompok eksperimen yang
yang negatif, dan perilaku negatif serta mendapatkan intervensi cognitive
melatih melawan pikiran dan perilaku behavior therapy menghasilkan skor harga
negatif, ketiga meningkatkan Penerimaan diri yang meningkat (Mean pretest sebesar
diri, dan keempat mengevaluasi pikiran 24,80 dan mean post-tes sebesar 26,00.
dan perilaku negtaif menjadi positif dan Hal ini berarti pada kelompok eksperimen
perencanaan untuk masa depan. ada peningkatan harga diri pada remaja.
Perbedaan harga diri pada Perbedaan harga diri pada
kelompok intervensi sebelum dan sesudah kelompok kontrol sebelum dan setelah
mendapatkan cognitive behavior therapy dilakukan intervensi pada kelompok
mengalami peningkatan, yaitu dengan intervensi mengalami penurunan harga diri
selisih rata-rata 7. Nilai harga diri , yaitu dengan selisih nilai rata-rata
minimum pada kelompok intervensi 16,74 sebesar 0,18. Penurunan harga diri pada
dan nilai maksimal 24,45. Hasil penelitian kelompok kontrol narapidana remaja di
ini menunjukkan bahwa kelompok lapas dikarenakan keadaan lingkungan di
intervensi mengalami harga diri tinggi, lapas yang terpisah dari keluarga, perasaan
yaitu narapidana remaja memiliki terkurung karena menghabiskan waktu
penilaian positif terhadap dirinya, serta sehari-hari di kamar, bahkan dukungan
pemikiran positif terhadap masalah yang keluarga yang tidak optimal yaitu berupa
dialami saat ini setelah pemberian kunjungan keluarga yang jarang. Hal ini
cognitive behavior therapy. Hal ini sesuai membuat remaja semakin menikmati
dengan tujuan dari cognitive behavior perasaan dan pikiran negatif seperti,
therapy, dapat melawan pikiran otomatis perasaan tidak berguna, gagal, keluarga
negatif yang dimiliki remaja akibat dari yang membencinya, tidak ada yang peduli
masalah psikososial berupa penurunan dengannya, dan merasa tidak memiliki
harga diri dan berdampak pada perilaku masa depan. Narapidana remaja juga
negatif. Hal ini menunjukan bahwa merasakan ruang gerak yang terbatas,
cognitive behavior therapy efektif dalam hilangnya kebebasan, dan perubahan
meningkatkan harga diri pada narapidana kehidupan. Peneliti hanya memberikan
remaja. pendidikan kesehatan pada kelompok
kontrol, berupa lefleat harga diri remaja

COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP HARGA DIRI… Zuhria Meilita 599


setelah dilakukan post-test pada masing- DAFTAR PUSTAKA
masing kelompok. Hasil penelitian Ali, M & Asrori, M., (2016). Psikologi
menunjukkan bahwa pada kelompok Remaja: Perkembangan Peserta Didik.
kontrol tidak memiliki perbedaan Jakarta : Bumi Aksara
bermakna dengan nilai p value = 0,090. Anyamene, A., & Chinyelu, N. (2016).
Sedangkan pada kelompok intervensi Effects of Assertive Training on the
menunjukkan bahwa nilai p value = 0,000, Low Self-Esteem of Secondary School
artinya adanya pengaruh cognitive Students in Anambra State, 4(1), 65–
behavior therapy terhadap harga diri pada 78.
narapidana remaja. https://doi.org/10.15640/jpbs.v4n1a7
Armeliza, V. (2013). Gambaran konsep diri
SIMPULAN remaja di lembaga pemasyarakatan.
Pemberian cognitive behavior PSIK UNRI: Pekanbaru
therapy memberikan pengaruh yang Beck, Judith S. (2011). Cognitive Behavior
signifikan terhadap peningkata harga diri Therapy : Basics and Beyond. New
remaja yang ditandai dengan adanya York: The Guilford Press.
perbedaan harga diri remaja sebelum dan Boeree, C. George. (2016). General
setelah diberikan intervensi cognitive Psychology: Psikologi Kepribadian,
behavior therapy pada kelompok intervensi Persepsi, Kognisi, Emosi dan Perilaku.
Jogjakarta: Prismasophie
SARAN Chen, X., Hannibal, N., & Gold, C. (2015).
Terkait dengan simpulan hasil Randomized Trial of Group Music
penelitian ada beberapa hal yang dapat Therapy With Chinese Prisoners :
disarankan demi keperluan pengembangan Impact on Anxiety , Depression , and
hasil penelitian pengaruh cognitive behavior Self-Esteem.
therapy terhadap harga diri narapidana https://doi.org/10.1177/0306624X1557
remaja. Pihak Lembaga Pembinaan Khusus 2795
Anak lebih melihat masalah psikososial Clemes, & Harris. (2012). Bagaimana
narapidana remaja. Perawat kesehatan jiwa Meningkatkan Harga Diri Remaja.
melakukan penyegaran kepada perawat atau Jakarata: Binarupa Aksara Publisher
petugas di lapas berupa pelatihan untuk Cully, J A., Teten, A L. (2008). A therapist's
kesehatan jiwa pada narapidana remaja di guide to Brief Cognitive Behavioural
lapas. Pihak Lembaga Pembinaan Khusus Therapy. Departement of Veterans
Anak dapat melaksanakan bimbingan Affairs. Houston.
konseling yang intensif terhadap narapidana Effendi, Z., Poeranto, S., & Supriati, L.
remaja. Sehingga masalah psikososial (2016). Pengaruh terapi kognitif
narapidana remaja dapat teratasi segera. terhadap peningkatan harga diri remaja.
Bekerja sama dengan pemberdayaan anak Universitas Brawijaya.
untuk mengatasi masalah psikososial Hapsari, D., & Astuti, K. (2016). Cognitive
narapidana remaja, terutama masalah harga Behaviour Therapy For Male Orphan
diri rendah pada narapidana remaja. Adolescent Self-Esteem Improvement
In Orphanage “ M ,” 32–48.
Hastono, Sutanto Priyo & Sabri Luknis.
(2011). Statistik Kesehatan. Jakarta:
Rajawali Pers

600 JURNAL AFIAT VOL.4 NO.2 TAHUN 2018 “KESEHATAN JIWA”


Hidayat, A.A.. (2014). Metode penelitian Pasudewi, C. Y. (2012). Resiliensi pada
keperawatan dan teknis analisis data. Remaja Binaan Lapas Ditinjau dari
Jakarta : Salemba Medika Coping Stress. Journal of Social and
Huzili Hussin Nur, Salimah Binti Alias, Industrial Psychology
Mohamad Hashim Othman, & Nordin Paterline, B. A., & Orr, D. (2016).
Abd Razak. (2014). The Effects Of Adaptation to Prison and Inmate Self-
Cognitive Behavioural Therapy Group Concept, 4(2), 70–79.
Intervention On Self Esteem Among https://doi.org/10.15640/jpbs.v4n2a6
Drug Users Based On Age, 4(11), 618– Pieter, H. Lubis. (2012). Pengantar
630. Psikologi. Jakarta: Prenada Media
Judith S. Beck. (2011). Cognitive Behavior Group
Therapy Basics And Beyond Second Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing:
Edition (Second). New York London: generating and assessing evidence for
The Guilford Press. nursing practice. Ninth Edition.
Khayat, A. H. (2017). Analysis of the Impact Potter, Perry. (2010). Fundamental Of
of Cognitive Behavior Counselling on Nursing: Consep, Proses and Practice.
the Self-esteem of Visually Impaired Edisi 7. Vol. 3. Jakarta : EGC
Subjects, 7(5), 110–116. Sciences, M., & Sc, M. (2014). The influence
https://doi.org/10.5923/j.ijap.20170705. of assertiveness training on self- esteem
02 in female students of government high-
Laga, Y., Kusuma, H., & Majapahit, P. K. schools of Shiraz .
(2017). Pengaruh Bimbingan Metode Stuart, G. W. (2016). Prinsip dan Praktik
Diskusi Terhadap Perubahan Harga Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Diri Narapidana Di Lapas Kelas II B Philadelphia: Elsevier Singapore.
Kota Mojokerto . Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Mousa, A., Houshang, M., & Razieh, M. Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
(2017). The Impact of Cognitive Bandung: Alfabeta.
Behavioral Therapy on Self Esteem
and Quality of Life of Hospitalized
Amputee Elderly Patients, 2–7.
https://doi.org/10.4103/nms.nms
Mukiza Felix. (2014). Physical Activity And
Prisoner’s Health. Department of
community medicine
Nelfice, Elita, E., & Dewi, Y.I. (2014).
Hubungan dukungan keluarga dengan
harga diri remaja di Lembaga JOM Vol
2 No 2, Oktober 2015 1230
Pemasyarakatan. Jurnal online
mahasiswa, 1(3), 1-10.
Notoatmodjo. (2012). Metodologi penelitian
kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Nurihsan, J.; Agustin, M. (2012). Dinamika
Perkembangan Anak dan Remaja,
Bandung, Refika Aditama

COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP HARGA DIRI… Zuhria Meilita 601


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Islam As-Syafi’iyah
Mengucapkan Selamat

Pada Tanggal 12 November 2018

“Indonesia Cinta Sehat”

602 JURNAL AFIAT VOL.4 NO.2 TAHUN 2018 “KESEHATAN JIWA”

Anda mungkin juga menyukai