Disusun Oleh:
Periode:
1 – 14 Maret 2021
Pembimbing:
dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ(K)
1
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 1.2 Meta-Analisis Studi Yang Meneliti Efek Intervensi Psikologis pada
Gangguan Kecemasan Sosial (dengan Analisis Subkelompok), Efikasi,
Penerimaan, Kualitas Hidup / Fungsi, dan Ukuran Depresi Dibandingkan dengan
Kondisi Kontrol: Hasil Keseluruhan dan Analisis Subkelompok..........................12
Tabel 2.1 Metode Telaah Kritis: JBI Critical Appraisal Checklist for Systematic
Reviews and Research Syntheses.....................................................................17
2
BAB I
ARTIKEL JURNAL
Abstrak
Gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder [SAD]) sangat prevalen dan
persisten pada anak dan remaja. Namun, bukti efikasi dan akseptabilitas
intervensi gangguan kecemasan sosial pada anak dan remaja masih belum jelas.
Pencarian dilakukan di tujuh basis data elektronik (PubMed, CENTRAL, Embase,
Web of Science, PsycINFO, CINAHL, dan ProQuest). Uji coba terkontrol acak
(randomized controlled trials [RCT]) yang membandingkan intervensi psikologi
untuk SAD dengan kondisi kontrol pada anak-anak dan remaja dimasukkan
dalam penelitian. Hasil primer adalah efikasi (rata-rata perubahan skor gejala
kecemasan) dan akseptabilitas (keluar penelitian karena alasan apapun). Hasil
sekunder adalah remisi, perbaikan kualitas hidup/ fungsional, dan pengukuran
gejala depresi. Tujuh belas RCT dimasukkan dalam meta-analisis ini. Intervensi
psikologis (termasuk terapi perilaku kognitif dan terapi perilaku) secara signifikan
lebih efektif daripada kondisi kontrol, dengan rata-rata diferensi standar
(standarized mean difference [SMD]) -1,13, dan remisi dengan rasio risiko (risk
ration [RR]) 8,99, jumlah yang diperlukan untuk pengobatan (number needed to
treat) adalah 3,3. Tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara
intervensi psikologis dan kondisi kontrol untuk semua penyebab keluar penelitian
(RR = 1.00). Intervensi psikologis lebih unggul dari kondisi kontrol dalam
meningkatkan kualitas hidup/ fungsi (SMD = 0,79) dan mengurangi gejala
depresi (SMD = -0,39). Mengingat heterogenitas yang cukup besar dari hasil
efikasi primer, serangkaian analisis subkelompok dari variabel yang berbeda
dilakukan. Intervensi psikologis mungkin efektif dalam pengobatan SAD di antara
anak-anak dan remaja, dan dapat secara nyata meningkatkan kualitas hidup dan
3
fungsi populasi ini. Namun, temuan ini harus ditafsirkan dengan hati-hati karena
heterogenitas uji coba yang tinggi dan kualitas literatur yang rendah.
Pendahuluan
Gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder [SAD]) adalah
gangguan kejiwaan yang sangat umum dan persisten pada anak-anak dan
remaja dan dikaitkan dengan penurunan fungsi sosial dan skolastik. SAD
cenderung berkembang lebih awal dan memiliki prevalensi seumur hidup hingga
10% pada anak-anak dan remaja, dengan tingkat pemulihan alami yang rendah.
Gejala SAD pada anak-anak dan remaja mungkin berbeda dari orang dewasa;
anak-anak dan remaja mungkin lebih mungkin untuk tersipu, menangis,
menempel, mematung, atau mengamuk. SAD memiliki frekuensi komorbiditas
dengan gangguan kejiwaan lainnya yang tinggi, seperti jenis gangguan
kecemasan lainnya, gangguan depresi, dan gangguan obsesif kompulsi. Karena
presentasi atipikal dan frekuensi komorbiditas yang tinggi, SAD sering kurang
dikenali pada anak-anak dan remaja, yang berarti mereka tidak menerima
pengobatan yang mereka butuhkan. Selain itu, pada remaja dengan SAD
terdapat peningkatan tingkat ide bunuh diri, suport sosial yang terganggu, dan
performa di sekolah yang sangat terganggu (misalnya, prestasi sekolah yang
buruk dan masalah hubungan dengan anggota keluarga dan teman sebaya).
Luasnya, dampak, dan gejala sisa jangka panjang SAD di antara anak-anak dan
remaja mempertegas kebutuhan akan intervensi yang efektif.
Selama beberapa dekade terakhir, berbagai intervensi psikologis telah
dikembangkan untuk mengurangi beban pada individu dengan SAD, termasuk
terapi kognitif, eksposur, pelatihan keterampilan sosial, relaksasi, dan beberapa
kombinasi yang berbeda dari intervensi ini. Sejak akhir 1990-an, sejumlah uji
coba telah meneliti efek intervensi psikologis untuk SAD pada anak-anak dan
remaja. Baru-baru ini, meta-analisis oleh Scaini menemukan bahwa terapi
perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy [CBT]) menunjukkan besaran efek
(effect size) sedang hingga besar (0,99) bila dibandingkan dengan kondisi kontrol
untuk SAD pada anak-anak dan remaja. Namun, penelitian itu hanya
mengevaluasi efikasi CBT untuk SAD pada pasien muda, yang menginklusi studi
non-acak dan tidak terkontrol, sehingga mungkin telah menghasilkan perkiraan
efek yang berlebihan. Untuk mengevaluasi kemanjuran dan penerimaan
psikoterapi pada anak-anak dan remaja dengan SAD, kami melakukan meta-
4
analisis dengan menginklusi berbagai jenis intervensi psikologis (misalnya, CBT,
terapi perilaku, terapi psikodinamik, eksposur dan pelatihan keterampilan sosial).
Kami ingin memeriksa apakah intervensi psikologis efektif dan dapat diterima
untuk anak-anak dan remaja dengan SAD, dan intervensi psikologis mana yang
optimal. Kami juga ingin mempelajari format intervensi mana (individu, kelompok,
atau gabungan individu dan kelompok; tatap muka atau dengan bantuan internet;
dengan atau tanpa keterlibatan orang tua) yang lebih efektif untuk anak-anak dan
remaja dengan SAD.
Metode
Sumber data dan pencarian
Kami melakukan meta-analisis intervensi psikologis untuk SAD pada anak-
anak dan remaja berdasarkan pedoman Preferred Reporting Items for
Systematic reviews and MetaAnalyses. Kami menelusuri tujuh basis data
elektronik (PubMed, CENTRAL, Embase, Web of Science, CINAHL, PsycINFO,
dan ProQuest) dari awal hingga Mei 2017, menggunakan kata kunci:
“kecemasan sosial” atau “fobia sosial”, “anak-anak” atau “remaja” dan “intervensi
psikologis” atau “psikoterapi”. Rincian strategi pencarian tersedia di Suppl. Tabel
1. RCT tambahan yang memenuhi syarat diperoleh dengan memindai daftar
referensi artikel yang diidentifikasi dan tinjauan makalah yang relevan. Tidak ada
pembatasan bahasa.
Pemilihan studi
RCT yang membandingkan intervensi psikologis dengan kondisi kontrol
pada anak-anak dan remaja dengan SAD diidentifikasi. Dua peninjau
independen (LY dan JP) meninjau artikel yang berpotensi relevan untuk
memastikan studi yang dipilih memenuhi kriteria inklusi: (1) semua RCT,
termasuk cross-over dan cluster RCT; (2) pasien berusia ≤ 18 tahun saat
pertama kali terdaftar dalam penelitian; (3) pasien dengan diagnosis klinis primer
dari SAD saat ini sesuai dengan kriteria diagnostik standar (misalnya, Diagnostic
and Statistical Manual of Mental Disorders, atau International Classifcation of
Diseases); (4) intervensi psikologis manual atau terstruktur termasuk terapi
perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy [CBT]), terapi perilaku (behavioral
therapy [BT]), terapi psikodinamik, eksposur, pelatihan keterampilan sosial, dll;
(5) perbandingan dengan kondisi kontrol termasuk daftar tunggu (waitlist [WL]),
tanpa pengobatan (no treatment [NT]), pengobatan seperti biasa, dan plasebo
5
psikologis (psychological placebo [PBO]). PBO didefinisikan sebagai intervensi
psikologis aktif yang mencakup fitur-fitur umum untuk terapi psikologis yang
paling baik dilakukan (yaitu, komponen pengobatan non-spesifik). Percobaan
yang melibatkan anak-anak/ remaja dan orang dewasa memenuhi syarat untuk
diinklusi jika data untuk anak-anak/ remaja dapat diekstraksi secara terpisah atau
diperoleh dari penulis percobaan. Komorbiditas dengan kondisi medis sekunder
atau kesehatan mental lainnya (gangguan kecemasan tipe lain, gangguan
depresi, dan gangguan hiperaktif defsit perhatian) tidak digunakan sebagai
kriteria eksklusi. Namun, kami mengeksklusi RCT yang terutama ditujukan untuk
mengobati kondisi komorbiditas; percobaan SAD yang resistan terhadap
pengobatan, karena peserta tersebut sulit untuk diobati dan respon pengobatan
mereka berbeda; dan uji coba dengan ukuran sampel keseluruhan kurang dari
10.
Pengukuran hasil
Hasil efikasi primer diukur menggunakan perubahan rata-rata skor gejala
kecemasan dalam skala penilaian kecemasan dari awal hingga pasca intervensi.
Skala kecemasan ini termasuk Social Phobia and Anxiety Inventory for Children,
Social Anxiety Scale, Spence Children’s Anxiety Scale, dan Social Phobia
Screening Questionnaire for Children up to 18 Years Old. Jika gejala kecemasan
diukur menggunakan lebih dari satu skala kontinyu dalam sebuah uji coba, kami
memilih skala berdasarkan frekuensi penggunaan skala tersebut dalam
metaanalisis ini. Hasil sekunder untuk efikasi adalah remisi dari diagnosis
kecemasan, yang diukur dengan proporsi pasien yang tidak lagi memenuhi
kriteria diagnostik untuk SAD pasca-intervensi. Jumlah yang dibutuhkan untuk
mengobati (number needed to treat [NNT]) dengan 95% CI dihitung.
Akseptabilitas intervensi didefinisikan sebagai keluar penelitian dengan alasan
apapun, diukur dengan proporsi peserta yang mengundurkan diri dari penelitian
karena alasan apa pun sampai dengan pasca-intervensi.
Kami menilai peningkatan kualitas hidup / fungsional (kualitas hidup /
fungsi) melalui perubahan rata-rata skor dari awal hingga pasca-intervensi
menggunakan skala yang divalidasi (misalnya, Quality of Life Inventory,
Children’s Global Assessment Scale). Ketika kedua data tentang kualitas hidup
dan peningkatan fungsional dilaporkan, kami lebih memilih data kualitas hidup.
6
Kami juga menilai efikasi pengobatan untuk gejala depresi, mengingat
frekuensi komorbid depresi yang tinggi. Hal ini didefinisikan sebagai perubahan
rata-rata pada skor gejala depresi dari awal hingga pasca intervensi.
7
dianggap sebagai non-responder. Analisis dilakukan dengan menggunakan
Review Manager (RevMan) versi 5.3 dan Stata versi 14.0 (StataCorp, College
Station, Texas).
Hasil Penelitian
Secara total, 17 RCT paralel dengan 1134 peserta yang diterbitkan antara
tahun 2000 dan 2017 dimasukkan dalam meta-analisis ini [28-44] (Gbr. 1).
Secara keseluruhan, 696 peserta diacak untuk intervensi psikologis (CBT, n =
593; BT, n = 103), dan 438 peserta diacak untuk mengontrol kondisi (WL, n =
227; NT, n = 23; PBO, n = 188).
Karakteristik klinis dan demografi utama dari uji coba yang disertakan
dirangkum dalam Tabel 1. Ukuran sampel rata-rata adalah 67 peserta (kisaran
12-138), usia rata-rata peserta adalah 13,77 tahun (kisaran 7-18 tahun), dan
lebih dari setengah peserta (64,49%) adalah perempuan. Jumlah sesi intervensi
berkisar antara 10 sampai 24, dan satu studi menggunakan modul [39]. Durasi
intervensi total berkisar antara 9 sampai 20 minggu. Hanya satu RCT [37] yang
tidak melaporkan semua penyebab putus sekolah.
8
Tabel 1.1 Karakteristik Uji Coba yang Disertakan
Hasil Efikasi
9
Gambar 1.2 Hasil efikasi primer dan hasil akseptabilitas. a Forest plot dari standardized
mean difference (SMD) / perbedaan rata-rata terstandarisasi untuk skor perubahan dalam skala
peringkat kecemasan. b Rasio risiko forest plot (dengan interval kepercayaan 95%) putus sekolah
karena alasan apa pun
Hasil Penerimaan
10
Intervensi psikologis menunjukkan manfaat yang jelas dalam hal kualitas
hidup / hasil fungsi dibandingkan dengan kondisi kontrol (SMD = 0,79, 95% CI
0,41–1,17; p <0,001), dengan heterogenitas tinggi (I2 = 74%, 95% CI 40–85%, p
<0,001) (Gbr. 3a).
Hasil Depresi
Analisis Subkelompok
Karena heterogenitas yang cukup besar dari hasil efikasi primer, peneliti
melakukan serangkaian analisis subkelompok dari hasil efikasi primer untuk
variabel penelitian yang berbeda untuk memeriksa kemungkinan sumber
heterogenitas, misalnya, jenis kondisi intervensi (CBT atau BT), jenis kondisi
kontrol (WL atau kondisi kontrol lainnya), format intervensi (gabungan kelompok,
individu, individu dan kelompok, atau bantuan internet), program intervensi
(Intervensi pada Remaja dengan Fobia Sosial Umum [IAFS], Keterampilan untuk
Kesuksesan Sosial dan Akademik [SASS], Pelatihan Efektivitas Sosial untuk
Anak-anak [SET-C], atau lainnya), keterlibatan orang tua (dengan atau tanpa),
kelompok usia (usia rata-rata <13 tahun atau usia rata-rata ≥ 13 tahun), dan
ukuran sampel (≤ 50 atau > 50 peserta). Hasil dari semua analisis subkelompok
disajikan pada Tabel 2 dan Suppl. Gambar 2–8.
11
Gambar 1.3 Hasil kualitas hidup / fungsi dan hasil depresi. a Forest plot dari perbedaan rata-rata
terstandarisasi (standardized mean difference / SMD) untuk peningkatan kualitas hidup /
fungsional. b Forest plot SMD untuk hasil depresi
Tabel 1.2 Meta-analisis studi yang meneliti efek intervensi psikologis pada gangguan kecemasan
sosial (dengan analisis subkelompok), efikasi, penerimaan, kualitas hidup / fungsi, dan ukuran
depresi dibandingkan dengan kondisi kontrol: hasil keseluruhan dan analisis subkelompok
12
Analisis Sensitivitas
Plot corong untuk hasil efikasi primer dapat dilihat di Suppl. Gambar 12A,
dan uji Egger tidak memberikan indikasi bias publikasi (t = - 1.63, p = 0.123). Plot
13
corong untuk hasil penerimaan dapat dilihat di Suppl. Gambar 12B, dan uji Egger
menunjukkan tidak adanya bias publikasi juga (t = 0,69, p = 0,502).
Diskusi
Sepengetahuan kami, ini adalah meta-analisis pertama yang mensintesis
RCT pada intervensi psikologis untuk anak-anak dan remaja dengan SAD. Kami
menemukan bahwa tanggapan SAD baik untuk semua intervensi psikologis yang
tersedia (termasuk CBT dan BT) dalam hal pengurangan gejala kecemasan
social (SMD=-1,13) dan remisi diagnosis SAD (RR = 8,99) pada anak-anak dan
remaja. Temuan kami konsisten dengan studi sebelumnya [13, 45]. Namun,
Scaini [13] hanya mengevaluasi efikasi CBT untuk SAD pada anak dan remaja
dan termasuk studi non-acak dan tidak terkontrol, yang mungkin mengakibatkan
perkiraan efek yang berlebihan. Dalam meta-analisis kami, intervensi psikologis
(termasuk CBT dan BT) terbukti efektif untuk SAD pada anak-anak dan remaja
bila terbatas pada RCT, dan saat delapan studi baru dimasukkan [13].
Untuk hasil yang dapat diterima, tingkat peserta yang menarik diri dari
studi lebih tinggi di kelompok intervensi psikologi (21,28%) dibandingkan
kelompok kontrol (15,01%), tetapi perbedaannya secara statistik tidak signifikan.
Angka drop out yang lebih tinggi dari CBT (125/565, 22,12%) daripada BT
(11/74, 14,86%) tampaknya mendukung bahwa kaum muda mengalami lebih
banyak kesulitan berpegang pada intervensi yang menekankan perubahan
kognitif [46].
Heterogenitas yang tinggi (I2 = 89%) untuk hasil utama dari meta-analisis
kami menyarankan kemungkinan perbedaan sistematis di antara studi yang
disertakan. Analisis subkelompok kami menunjukkan beberapa kemungkinan
14
sumber heterogenitas. Pertama, hasil penelitian kami menunjukkan bahwa
waitlist lebih rendah dari kondisi kontrol lainnya (termasuk plasebo psikologis
dan tanpa pengobatan), yang mendukung bahwa penggunaan WL dapat
mempengaruhi pengobatan efek psikoterapi [46]. Kedua, analisis subkelompok
yang berdasarkan program intervensi yang berbeda menunjukkan perbedaan
yang signifikan, dan studi dengan program IAFS memiliki ukuran efek jelas lebih
besar daripada studi dengan program lain. Namun, semua program IAFS
dilakukan oleh kelompok penelitian yang sama di satu pusat, dan hampir semua
peserta dari studi tersebut direkrut dari Murcia, Spanyol [41]. Karena potensi
risiko bias yang tinggi, hasil ini harus ditafsirkan dengan hati-hati.
15
memberikan kesempatan eksposur regular untuk situasi sosial dan praktek
dalam keterampilan interaksi sosial dengan teman sebaya [28, 51].
16
BAB II
Tabel 2.1 Metode Telaah Kritis: JBI Critical Appraisal Checklist for
Systematic Reviews and Research Syntheses
No Question Yes No Unclear Not
applicable
1. Is the review question clearly and √
explicitly stated?
2. Were the inclusion criteria √
appropriate for the review question?
3. Was the search strategy √
appropriate?
4. Were the sources and resources √
used to search for studies adequate?
5. Were the criteria for appraising √
studies appropriate?
6. Was critical appraisal conducted by √
two or more reviewers
independently?
7. Were there methods to minimize √
errors in data extraction?
8. Were the methods used to combine √
studies appropriate?
9. Was the likelihood of publication bias √
assessed?
10 Were recommendations for policy √
. and/or practice supported by the
reported data?
11 Were the specific directives for new √
. research appropriate?
17
psikologis mana yang optimal, dengan pembanding kelompok kontrol
(pasien dalam daftar tunggu (waitlist [WL]), tanpa pengobatan (no
treatment [NT]), mendapat pengobatan seperti biasa, dan plasebo
psikologis). Hasil primer yang diukur adalah efikasi (rata-rata perubahan
skor gejala kecemasan) dan akseptabilitas (keluar penelitian karena alasan
apapun). Hasil sekunder yang diukur adalah remisi, perbaikan kualitas
hidup/ fungsional, dan pengukuran gejala depresi.
18
PsycINFO and ProQuest) dan pencarian studi tambahan dilakukan dengan
memindai daftar referensi artikel yang sudah diidentifikasi dan tinjauan
makalah yang relevan. Pada penelitian ini juga tidak ada pembatasan
bahasa dalam pencarian, sehingga dapat dikatakan pencarian sudah
dilakukan dengan adekuat.
19
Risiko bias dalam studi pada penelitian ini yang teridentifikasi dinilai dengan
menggunakan Cochrane Handbook Risk of Bias Assessment Tool (Alat
Penilaian Risiko Bias Cochrane Handbook) untuk meminimalkan error
dalam ekstraksi data.
Yes
Yes
20
11. Were the specific directives for new research appropriate? (Apakah
arahan khusus untuk penelitian baru sesuai?)
Yes
21
DAFTAR PUSTAKA
Yang, L., Zhou, X., Pu, J., Liu, L., Cuijpers, P., Zhang, Y., et al. 2018. Efficacy
and acceptability of psychological interventions for social anxiety disorder
in children and adolescents: a meta-analysis of randomized controlled
trials. Eur Child Adolesc Psychiatry 28, 79–89.
https://doi.org/10.1007/s00787-018-1189-x
22