JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
Diusulkan Oleh:
SEMARANG
2017
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.5 Manfaat..............................................................................................................3
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja seringkali disebut sebagai periode “badai dan tekanan”.
Suatu masa dimana remaja mengalami ketidkstabilan dari waktu ke waktu sebagai
konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan
sosial yang baru. Kebahagiaan, depresi, serta bunuh diri merupakan beberapa
masalah yang banyak dialami oleh remaja. Kebahagiaan merupakan harapan yang
paling dicari oleh setiap manusia, tidak terkecuali bagi remaja. Namun, pada
kenyataannya kasus-kasus depresi karena tidak tercapainya harapan marak terjadi
di kalangan remaja. Bahkan tidak sedikit di antara remaja yang memilih untuk
melakukan bunuh diri dalam menyelesaikan masalah.
Kebahagiaan akan membuat remaja dapat menjalani hari-harinya secara
lebih bermakna dan terhindar dari perasaan-perasaan negatif.. Ukuran
kebahagiaan relatif berbeda pada setiap individu. Namun penilaian secara umum
dapat dilakukan melalui survei. Seperti survei yang dilakukan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2014 menyatakan bahwa Indonesia memiliki indeks
kebahagiaan sebesar 68,28 pada skala 0-100. Angka indeks kebahagiaan tersebut
mengantarkan Indonesia menjadi peringkat ke 79 dari 157 negara di dunia.
Sedangkan indeks kebahagiaan warga kota Semarang sebesar 71,55 pada skala 0-
100, terlihat lebih tinggi dari indeks kebahagiaan masyarakat Indonesia secara
umum. Namun angka tersebut belum bisa menggambarkan secara pasti tingkat
kebahagiaan yang dimiliki remaja secara khusus.
Selain kebahagiaan, depresi juga merupakan masalah yang banyak dialami
remaja. Depresi merupakan salah satu gangguan emosi yang ditandai oleh
hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subjektif adanya penderitaan berat
(Lestari, 2015). Depresi merupakan salah satu masalah emosi yang perlu
diwaspadai mengingat masalah ini terus meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun
serta dapat dialami oleh remaja. Graber dan Sontag, 2009 (dalam Santrock, 2011)
menyatakan bahwa tingkat remaja yang pernah mengalami depresi berkisar 15
hingga 20 persen. Pada penelitian Fergusson dan Woodword (dalam Borlow &
Durand, 2011) ditemukan bahwa simpton depresi muncul pada masa remaja
pertengahan antara usia 14-16 tahuun, dan mencapai puncaknya pada usia 17-21
tahun. Pada sekitar usia 15 tahun, tingkat depresi remaja perempuan dua kali lebih
besar dari remaja laki-laki.
Masa remaja tidak selalu menjadi waktu untuk gejolak psikologis tetapi
dapat menjadi waktu kerentanan. Salah satu bentuk kerentanan ini adalah
keinginan bunuh diri (Cho et al. 2010). Bunuh diri pada remaja telah menjadi
masalah global. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), pada tahun
2005 tercatat 50 ribu penduduk Indonesia bunuh diri setiap tahun. Dari kejadian
kasus bunuh diri tersebut, ternyata kasus yang paling tinggi terjadi pada rentang
usia remaja hingga dewasa muda, yakni 15-24 tahun, fakta ini berhubungan
2
dengan peningkatan tajam angka depresi pada remaja (dalam Pontianak Post, 25
September 2012
Sebuah penelitian di New Zealand oleh Adolescent Health Research
Group The University of Auckland secara rutin mengkaji hasil survey mengenai
kesehatan remaja termasuk kebahagiaan, depresi, dan ide bunuh diri yang
terangkum dalam bab kesehatan emosi. Pada seri yang dipublikasikan tahun 2012
menunjukkan bahwa secara keseluruhan (92%) siswa melaporkan merasa baik-
baik saja, puas atau sangat bahagia dengan kehidupan mereka (94% laki-laki dan
90% perempuan). Kemudian persentase laki-laki dengan gejala depresi yang
signifikan (menggunakan RADS-SF) turun dari 2001 hingga 2007 dan kemudian
meningkat lagi pada tahun 2012 sementara gejala depresi yang signifikan antara
perempuan tetap relatif stabil (laki-laki 9% pada tahun 2001, 7% pada tahun 2007
dan 9% pada 2012; perempuan 15% pada tahun 2001, 15% pada tahun 2007 dan
16% pada tahun 2012) siswa. Kemudian usaha bunuh diri yang telah dilakukan
pada tahun 2001 sekitar 8%, sedangkan pada 2007 dan 2012 sekitar 5 % dari
keseluruhan siswa (Adolescent Health Research Group, 2012).
Penelitian mengenai survei pada remaja mengenai kebahagiaan pernah
diteliti oleh Hills dan Arglye pada tahun 2002 lalu penelitian mengenai depresi
pernah diteliti oleh Back pada tahun 1967 dan keinginan/ide bunuh diri
sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Posner dan Brown pada tahun 2011,
tetapi belum pernah ditemukan penelitian yang meniliti kebahagiaan, depresi dan
ide bunuh diri secara bersama-sama. Oleh karena itu penelitian survei mengenai
kebahagiaa, depresi, dan ide bunuh diri pada remaja perlu dilakukan. Selain itu
kasus bunuh diri remaja yang meningkat, angka depresi yang meningkat setiap
tahun, serta indeks kebahagiaan yang masih lebih rendah menjadi dasar
pertimbangan pentingnya penelitian ini dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaiamana gambaran kebahagiaan pada remaja di Jawa Tengah?
2. Bagaiamana gambaran depresi pada remaja di Jawa Tengah?
3. Bagaimana gambaran keinganan/ide bunuh diri pada remaja di Jawa Tengah?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui gambaran kebahagiaan pada remaja di Jawa Tengah.
2. Mengetahui gambaran depresi pada remaja di Jawa Tengah.
3. Mengetahui gambaran keinginan/ide bunuh diri pada remaja di Jawa Tengah.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah dijadikan jurnal dan artikel
ilmiah.
3
merupakan inventori untuk mengungkap depresi pada anak dengan rentang usia 7-
19 tahun .CDI berbentuk pilihan ganda yang terdiri atas tiga pilihan jawaban yang
diskor dengan nilai 0, 1, 2. Semakin tinggi skor yang didapatkan pada sebuah item
menunjukkan tingkat depresi yang semakin tinggi. Respon terhadap item di dalam
CDI didasarkan atas pilihan yang paling menggambarkan keadaan diri subjek
dalam waktu seminggu terakhir. CDI mencakup aspek kognitif, afektif/emosional,
motivasional dan fisik dari gangguan depresi. Item ‐ item yang dimuat dalam CDI
meliputi kelompok simtom suasana hati negatif, problem interpersonal,
ketidakmampuan, anhedonia, dan harga diri negatif.
Peneltian ide bunuh diri menggunakan skala dari Posner (2011) yaitu C-
SSRS (Columbia-Suicide Rating Scale) yang telah diadaptasi oleh Jeli Pratiwi
(2014). Skala ini tersusun dalam dua tipe yang berbeda. Tipe pertama mengenai
aspek keparahan ide bunuh diri mengungkap lima indikator yang terdiri dari lima
item. Setiap item berupa pernyataan yang mempunyai dua pilihan jawaban yaitu
“ya” dengan skor 1 dan “tidak” dengan skor 0. Sementara untuk tipe kedua yaitu
mengenai aspek intensitas ide bunuh diri yang juga mengungkap lima indikator
dengan lima item. Akan tetapi, dalam tipe ini menggunakan skala yang
berperingkat (rating scale). Dimana setiap pilihan jawaban memiliki nilai yang
berbeda dengan rentang 0 sampai 5 pada setiap item. Semakin tinggi jumlah skor
yang diperoleh maka semakin tinggi tingkat keinginan/ide bunuh diri orang
tersebut.
3.4.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
3.4.2.1 Validitas
Dalam penelitian ini validitas yang digunakan yaitu validitas konstrak atau
validitas isi. Validitas isi yaitu validitas yang menyangkut sejauhmana suatu
pengukuran mewakili semua domain aspek dari sebuah konsep yang harus diukur
(Azwar S. , 2001).
3.4.2.2 Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini digunakan analisis
statistic koefisien Alpha (α) berdasarkan teknik.
3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah cara yang ditempuh untuk mengurai data
menurut unsur-unsur yang ada di dalamnya sehingga mudah di baca dan
dipresentasikan. Data yang terkumpul perlu diolah untuk mengetahui kebenaran
sehingga diperoleh hasil yang meyakinkan.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif, yang bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek yang
ditelliti dan tidak di maksudkan untuk penguji hipotesis (Azwar, 2012).
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program pengolahan data statistik.
Adapun rumus statistik deskriptif presentase yaitu sebagai berikut:
7
R X 100%
𝑁𝑃 =
SM
Keterangan:
NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R : Skor mentah yang diperoleh subjek
SM : Skor maksimal ideal tes yang bersangkutan
100% : Bilangan tetap
DAFTAR PUSTAKA
3. Transportasi
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
pemkaian Satuan
Perjalanan Untuk 25 x (pp) Rp. Rp. 875.000,-
dari kampus pengumpulan 35.000,-
ke sekolah data
Perjalanan Untuk 5 x (pp) Rp. Rp. 125.000,-
dari kampus melengkapi 25.000,-
ke toko untuk perlengkapan
membeli penelitian
perlengkapan
Total Rp.
1.000.000,-
19
4. Lain-lain
Material Justifiksi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan
Diskusi, Prnyusunan 1 paket Rp.5.0000 Rp.500.000,-
analisis, artikel,
Editing, laporan
pencetakan
Total Rp.500.000,-
5. Total Anggaran
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan Penunjang Rp. 1.000.000,-
2. Bahan Habis Pakai Rp.10.000.000,-
3. Perjalanan Rp. 1.000.000,-
4. Lain-lain Rp. 500.000,-
Jumlah Rp.12.500.000,-
20