Anda di halaman 1dari 22

FENOMENA TINGKAT KEBAHAGIAAN (HAPPINESS) REMAJA

KELAS VIII G SMP N 35 BANDUNG

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Seminar BK Remaja
yang diampu oleh Dr. Ipah Saripah, M.Pd. dan Nadia Aulia Nadhirah, M.Pd.

Oleh:
Maghisya Shafalita (1607596)

DEPARTEMEN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. karena atas rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fenomena Tingkat
Kebahagiaan Remaja Kelas VIII G SMP N 35 Bandung”. Adapun makalah ini ditulis untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar BK Remaja.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah
Seminar BK Remaja, Dr. Ipah Saripah, M.Pd. dan Nadia Aulia Nadhirah, M.Pd. yang telah
membimbing serta berbagai pihak yang telah ikut membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap
pembaca berkenan memberikan saran dan kritik demi perbaikan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, khususnya bagi sesama rekan mahasiswa
dan umumnya bagi pembaca lain.

Bandung, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
A. Deskripsi ............................................................................................................................. 1
B. Etologi (Faktor Penyebab) .................................................................................................. 6
C. Ilustrasi ............................................................................................................................... 9
D. Daftar Pustaka................................................................................................................... 10
E. Lampiran ........................................................................................................................... 11

ii
FENOMENA TINGKAT KEBAHAGIAAN (HAPPINESS) REMAJA
KELAS VIII G SMP N 35 BANDUNG

A. Deskripsi
1. Latar Belakang
Setiap individu pasti memiliki tujuan yang sama dalam hidupnya. Salah satu tujuan
tersebut adalah tercapainya kebahagiaan. Richards (dalam Yulia Woro Puspitorini, 2012)
menjelaskan bahwa tujuan hidup tertinggi yang diinginkan individu salah satunya adalah
menjadi kaya dan bahagia. Kekayaan yang dimiliki membuat individu merasa memiliki
segala yang diinginkan. Melalui terpenuhinya kebutuhan, maka tercapailah suatu kepuasaan
berupa kebahagiaan yang diimpikan. Kebahagiaan yang dirasakan individu memunculkan
kedamaian dan kepuasan di kehidupan. Semakin tinggi harapan dan kebutuhan individu, serta
semakin banyak yang dapat diraih, maka individu lebih bahagia.
Kebahagiaan juga tidak mengenal gender, namun orientasi kebahagiaan pada remaja
laki-laki dan perempuan berbeda-beda. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Yulia Woro Puspitorini (2012) bahwa peristiwa yang membuat responden remaja laki-laki
sangat bahagia adalah peristiwa yang berhubungan dengan prestasi, spiritualitas, teman, dan
waktu luang. Sedangkan pada remaja perempuan, peristiwa yang berhubungan dengan
keluarga, mencintai dan dicintai, serta uang. Namun dalam penelitian Seligman (2005)
ditemukan bahwa perempuan lebih bahagia dan sekaligus lebih sedih daripada laki-laki. Hal
tersebut disebabkan karena perempuan lebih ekspresif dalam memanggapi suatu peristiwa
yang terjadi di kehidupannya.
Menurut Hall (1904), sudah sejak lama masa remaja dinyatakan sebagai masa badai
emosional. Namun menurut Rosenblum & Lewis pada (2003), dalam bentuknya yang
ekstrem, pandangan ini terlalu bersifat stereotip karena remaja tidak selalu dalam kondisi
“badai dan stress”. Meskipun demikian, tidak dapat disangkal bahwa pada masa remaja awal
merupakan suatu masa dimana fluktuasi emosi (naik dan turun) berlangsung lebih sering.
Menurut Steinberg & Levine pada (1997), remaja muda dapat merasa sebagai orang yang
paling bahagia di suatu saat dan kemudian merasa sebagai orang yang paling malang di saat
lain. Dalam banyak kasus, intensitas dalam emosi remaja agaknya berada di luar proporsi dari
peristiwa yang membangkitkannya (Santrock, 2007).
Reed Larson dan Maryse Richards (dalam Santrock, 2007) menemukan bahwa remaja
melaporkan emosi yang lebih ekstrem dan berlalu cepat dibandingkan orangtuanya. Sebagai
1
contoh, dibandingkan orangtuanya, remaja memiliki kecenderungan lima kali lebih besar
untuk melaporkan dirinya berada dalam kondisi “sangat bahagia” dan tiga kali lebih besar
untuk melaporkan dirinya berada dalam kondisi “sangat sedih”. Temuan ini cenderung
mendukung persepsi bahwa remaja memiliki suasana hati yang berubah-ubah. Menurut
Larson & Lampman-Petraitis (dalam Santrock, 2007), para peneliti juga menemukan bahwa
dari kelas lima hingga kelas Sembilan, baik remaja laki-laki maupun remaja perempuan
mengalami kemunduran sebesar 50 persen dari kondisi “sangat bahagia”. Dalam studi ini
juga ditemukan bahwa remaja cenderung memiliki suasana hati yang sedikit lebih negatif
dibandingkan praremaja.
Kurangnya kebahagiaan membuat individu terlihat murung dan seperti mengucilkan diri
dari lingkungan sekitar. Ketika muram, individu menjadi gampang curiga, suka menyendiri,
dan defensif berfokus pada kebutuhan diri sendiri, sedangkan mementingkan diri sendiri lebih
merupakan karakteristik kesedihan daripada kebahagiaan (Seligman, 2005). Kurangnya
kebahagiaan yang dialami individu mengakibatkan kepribadian dan kehidupan sosial
terganggu.
Ketidakbahagiaan dapat menimbulkan hancurnya penyesuaian diri baik secara sosial
maupun pribadi (Hurlock, 1997). Individu yang kurang bahagia memiliki penilaian yang
negatif mengenai diri maupun kepada orang yang ada di sekitarnya. Oleh sebab itu individu
yang kurang bahagia memiliki penyesuaian diri yang kurang baik. Apabila hal tersebut terus
terjadi, maka individu dapat mengalami kegagalan tugas perkembangan, khususnya pada
aspek pribadi dan sosialnya.
Pada kenyataannya, masih terdapat remaja yang kurang bahagia. Dibuktikan dengan
ditemukannya masalah pada remaja. Masalah yang timbul tersebut dapat mempengaruhi
kebahagiaan yang dirasakan oleh remaja. Sedangkan kebahagiaan sangat mempengaruhi
perkembangan remaja, khususnya pada aspek pribadi dan sosialnya. Kebahagiaan dapat
membantu terbentuknya kepribadian yang sehat serta kehidupan sosial yang baik.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka timbul persoalan yang perlu dikaji lebih dalam
mengenai kebahagiaan yang dialami oleh remaja. Selain itu belum adanya penelitian
mengenai kebahagiaan pada remaja mendorong untuk diadakannya penelitian mengenai
kebahagiaan pada remaja untuk mengetahui tingkat kebahagiaan remaja Kelas VIII SMP N
35 Bandung.

2
2. Konsep
a. Definisi Kebahagiaan
Kebahagiaan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan tanpa melihat batas
usia seseorang. Kebahagiaan merupakan sebongkah perasaan yang dapat dirasakan berupa
perasaan senang, tentram, dan memiliki kedamaian (Wenas, et all., 2015).
Manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan pikiran dan hati. Hal ini membuat
manusia selalu berupaya untuk mencapai kebahagiaan. Hurlock (1997) menyatakan bahwa,
kebahagiaan timbul dari pemenuhan kebutuhan atau harapan, dan merupakan penyebab atau
sarana untuk menikmati. Kebahagiaan dapat diraih apabila kebutuhan serta harapan dapat
diraih. Melalui pemenuhan tersebut, individu akan mendapatkan kepuasan sebagai tanda
kebahagiaan. Kepuasan yang dirasakan membuat individu dapat menikmati kehidupannya
dengan tenang dan damai.
Menurut Seligman (2005) kebahagiaan merupakan konsep yang mengacu pada emosi
positif yang dirasakan individu serta aktivitas-aktivitas positif yang disukai oleh individu
tersebut. Kebahagian merupakan sebongkah perasaan yang dapat dirasakan berupa perasaan
senang, tentram, dan memiliki kedamaian. Kebahagiaan membuat individu memiliki
kepribadian yang sehat. Suasana hati yang positif dapat membuat individu lebih obyektif
menyikapi sesuatu, kreatif, toleran, tidak defensif, murah hati dan lateral atau mampu
memecahkan masalah secara kreatif.
Happiness atau kebahagiaan menurut Diener (dalam Anwar, 2015) merupakan kualitas
dari keseluruhan hidup manusia – apa yang membuat kehidupan menjadi baik secara
keseluruhan seperti kesehatan yang lebih baik, kreativitas yang tinggi ataupun pendapatan
yang lebih tinggi. Menurut Mappiare dilihat berdasarkan intensitasnya, kebahagiaan dalam
masa remaja dapat digolongkan dalam: (1) kebahagiaan sesaat atau dalam kehidupan sehari-
hari, (2) kebahagiaan taraf menengah tentang penerimaan dan rasa puas terhadap diri dan apa
yang dimilikinya, (3) kebahagiaan dalam taraf yang relatif tetap/konstant bersangkutan
dengan keadaan-keadaan positif yang dicapai dalam untaian pertumbuhan dan
perkembangannya, tugas-tugas perkembangannya, kebutuhan-kebutuhannya dan
penyesuaian-penyesuaian pribadi yang berhasil dicapainya (dalam Azizah, 2013). Menurut
Chaplin (dalam Rienneke dan Setianingrum, 2018) guna menanggulangi permasalahan yang
mungkin dialami remaja, kebahagiaan bisa menjadi anteseden atau stimulus berbagai
keuntungan, contoh: kesehatan mental. Adapun sumber kebahagiaan menurut Mustofa

3
(dalam Herbyanti, 2009) adalah kekayaan, jabatan atau posisi, prestasi di bidang tertentu, dan
penerimaan positif oleh lingkungan.
b. Aspek-aspek Kebahagiaan
Menurut Seligman (2005), terdapat lima aspek utama yang dapat menjadi sumber
kebahagiaan sejati, sebagai berikut.
1) Terjalinnya hubungan positif dengan orang lain
Hubungan positif atau positive relationship bukan sekedar memiliki teman, pasangan,
ataupun anak, tetapi dengan menjalin hubungan yang positif dengan individu yang ada di
sekitar.
2) Keterlibatan Penuh
Keterlibatan penuh bukan hanya pada karier, tetapi juga dalam aktivitas lain seperti
hobi dan aktivitas bersama keluarga. Dengan melibatkan diri secara penuh, bukan hanya
fisik yang beraktivitas, tetapi hati dan pikiran juga turut serta dalam aktivitas tersebut.
3) Penemuan Makna dalam Keseharian
Dalam keterlibatan penuh dan hubungan positif dengan orang lain tersirat satu cara
lain untuk dapat bahagia, yakni menemukan makna dalam apapun yang dilakukan.
4) Optimise yang Realistis
Orang yang optimis ditemukan lebih bahagia. Mereka tidak mudah cemas karena
menjalani hidup dengan penuh harapan.
5) Resiliensi
Orang yang berbahagia bukan berarti tidak pernah mengalami penderitaan.karena
kebahagiaan tidak bergantung pada seberapa banyak peristiwa menyenangkan yang
dialami, melainkan sejauh mana seseorang memiliki resiliensi, yakni kemampuan untuk
bangkit dari peristiwa yang tidak menyenangkan sekalipun.
Hal serupa juga dijelaskan Diener, dkk (dalam Carr, 2004) yang mengelompokkan
komponen aspek dari kebahagiaan di dalam tabel sebagai berikut:

4
Dijelaskan bahwa, komponen aspek kebahagiaan terdiri dari komponen kognitif yang
berasal dari aspek diri sendiri, keluarga, teman sebaya, kesehatan, keuangan, pekerjaan, dan
waktu luang. Selain itu kebahagiaan juga didapatkan dari komponen afektif yang berupa afek
positif dan afek negatif.
Sedangkan menurut Myers (2012), ada empat karakteristik yang selalu ada pada orang
yang memiliki kebahagiaan dalam hidupnya, yaitu:
1) Menghargai diri sendiri, orang yang bahagia cenderung menyukai dirinya sendiri.
Pernyataan seperti “Saya individu yang menyenangkan” akan disetujui oleh individu
yang bahagia.
2) Memiliki optimisme, Individu yang bahagia akan menunjukkan optimisme yang tinggi.
Individu tersebut akan memprediksi atau membayangkan masa depan mereka secara
lebih optimis dan yakin dibandingkan orang lain. Hal ini akan membuat mereka lebih
sukses, sehat, dan lebih bahagia.
3) Terbuka (extrovert), Individu yang bahagia akan lebih terbuka terhadap orang lain.
Penelitian menunjukkan bahwa individu yang masuk dalam kategori extrovert dan
mudah bersosialisasi dengan orang lain akan memiliki kebahagiaan lebih tinggi.
4) Mampu mengendalikan diri, Individu yang bahagia pada umumnya akan mempunyai
kontrol pada hidupnya. Mereka merasa memiliki kekuatan atau kelebihan sehingga
mereka akan sukses, lebih baik dalam menghadapi tekanan, dan memiliki hidup yang
bahagia.

5
B. Etologi (Faktor Penyebab)
Kebahagiaan timbul akibat faktor yang mempengaruhi emosi seseorang. Emosi yang
mempengaruhi kebahagiaan adalah emosi positif. Seligman (2005) membagi emosi positif
yang mempengaruhi kebahagiaan menjadi tiga jenis, yaitu emosi masa lalu, masa sekarang
dan masa depan. Ketiga jenis emosi tersebut merupakan faktor internal dari kebahagiaan.
Selain itu terdapat pula faktor eksternal dari kebahagiaan yaitu faktor yang berasal dari
lingkungan (Seligman, 2005).
1. Faktor Internal
Seligman (dalam Carr, 2004) mengklasifikasikan kebahagiaan dalam tiga kategori, yaitu
masa lalu, masa depan, dan masa sekarang. Ketiga kategori ini berbeda dan tidak selalu
saling berkaitan.
a. Masa Lalu
Kategori kebahagiaan ini merupakan suatu sikap seseorang dalam menanggapi kenangan
masa lalu. Sikap positif dalam menanggapi masa lalu dapat menghasilkan emosi positif
berupa kepuasan, kelegaan, kesuksesan, kebanggaan, dan kedamaian atau ketenangan
(Seligman, 2005). Kepuasan terhadap masa lalu dapat dicapai melalui tiga cara:
1) Melepaskan pandangan masa lalu sebagai penentu masa depan.
Kejadian buruk pada masa lalu tidak menentukan timbulnya permasalahan di saat
dewasa. Sehingga, lebih baik membebaskan masa lalu yang tidak menguntungkan dan
mengubah pemikiran tentang masa sekarang dan masa depan.
2) Bersyukur terhadap apa yang dimiliki dan dilalui dalam hidup.
Individu yang mampu bersyukur akan merasa lebih bahagia dan puas terhadap
kehidupannya. Dengan bersyukur, individu tidak akan membanding-bandingkan
hidup dan segala yang dimiliki dengan milik orang lain.
3) Memaafkan dan melupakan.
Salah satu cara untuk menata ulang pandangan individu mengenai emosi negatif pada
kehidupan masa lalu yang buruk adalah dengan cara memaafkan. Memaafkan
mengubah kepahitan menjadi kenangan yang netral dan positif sehingga kepuasan
hidup akan lebih mudah didapatkan.
b. Masa Depan
Kategori kebahagiaan ini mengandung optimisme, harapan, keyakinan, dan kepercayaan
seseorang. Optimisme dan harapan memberikan kemampuan yang lebih baik dalam
menghadapi depresi, meningkatkan kinerja, serta meningkatkan kesehatan. Orang yang

6
optimistis percaya bahwa peristiwa baik yang telah dialami akan meningkatkan kualitas diri
pada setiap hal yang dilakukan, sedangkan orang yang pesimistis meyakini bahwa peristiwa
baik yang telah dialami terjadi akibat faktor tertentu.
Menurut Seligman (2005) ada dua dimensi yang dipakai untuk menilai apakah sesorang
termasuk optimis atau pesimis, yaitu permanen (menentukan berapa lama seseorang
menyerah) dan pervasive (menentukan apakah ketidakberdayaan melebar ke banyak situasi
atau terbatas pada wilayah asalnya). Orang yang optimis meyakini peristiwa baik memiliki
penyebab permanen dan peristiwa buruk bersifat sementara sehingga mereka berusaha lebih
keras pada setiap kesempatan agar dapat mengalami peristiwa baik lagi. Selain itu, Seligman
(2005) juga menambahkan, orang yang optimis percaya bahwa peristiwa buruk terjadi pada
satu area tertentu pada kehidupannya (spesifik) tetapi dapat melangkah dengan mantap pada
area lain. Sedangkan orang pesimis menyerah pada segala aspek ketika mengalami peristiwa
buruk di area tertentu (universal).
c. Masa Sekarang
Kategori kebahagiaan pada masa sekarang mencakup kegembiraan, ketenangan,
keriangan, semangat yang meluap-luap, rasa senang dan flow. Selain itu menurut Seligman
(2005), kebahagiaan masa sekarang melibatkan dua hal, yaitu:
1) Kenikmatan (Pleasure) yaitu kesenangan yang memiliki komponen sensori dan
emosional yang kuat, sifatnya sementara dan melibatkan sedikit pemikiran.
Kenikmatan diperoleh setelah satu motif terpenuhi. Kenikmatan terbagi menjadi dua,
yaitu kenikmatan ragawi yaitu kenikmatan yang didapat melalui indera dan sensori,
dan kenikmatan yang lebih tinggi yang didapat melalui aktivitas yang lebih rumit.
Terdapat tiga hal yang dapat meningkatkan kebahagiaan sementara, yaitu
menghindari habituasi dengan cara memberi selang waktu cukup panjang antar
kejadian menyenangkan; savoring (meresapi) yaitu menyadari serta dengan sengaja
memperhatikan sebuah kenikmatan; serta mindfullness (kecermatan) yaitu
mencermati dan menjalani segala pengalaman dengan tidak terburu–buru karena
terpaku pada masa depan.
2) Gratifikasi (Gratification) adalah kegiatan yang sangat disukai individu, namun tidak
selalu melibatkan perasaan dasar, serta memiliki durasi yang lebih lama dibandingkan
pleasure. Gratifikasi merupakan keadaan menyenangkan yang mengikuti pencapaian
hasrat. Kegiatan yang memunculkan gratifikasi umumnya memiliki komponen
tantangan, membutuhkan keterampilan dan konsentrasi, memiliki tujuan, serta

7
terdapat umpan balik secara langsung, sehingga individu dapat tenggelam di
dalamnya.
2. Eksternal
Adapun faktor kebahagiaan eksternal menurut Seligman (2005) adalah sebagai berikut.
a. Harta
Terdapat banyak data tentang pengaruh kekayaan dan kemiskinan terhadap kebahagiaan.
Pada tingkatan paling umum, para peneliti membandingkan kesejahteraan subjektif rata-rata
orang-orang yang tinggal di Negara kaya dengan orang-orang yang tinggal di Negara miskin.
Namun, penilaian seseorang terhadap uang akan memengaruhi kebahagiaannya, lebih
daripada uang itu sendiri.
b. Pernikahan
Pernikahan terkadang dicerca sebagai belenggu dan terkadang dipuji sebagai kenikmatan
abadi. Tak satu pun dari kedua penggambaran itu tepat sasaran. Namun, secara keseluruhan,
data-data lebih mendukung penggambaran kedua. Tidak seperti uang, yang hanya sedikit
pengaruhnya, pernikahan sangat erat hubungannya dengan kebahagiaan.
Pusat Riset Opini Nasional Amerika Serikat melakukan survey 35.000 warga Amerika
30 tahun terakhir; 40% dari orang yang menikah mengatakan mereka “sangat bahagia”,
sedangkan hanya 24% dari orang yang tidak menikah, bercerai, berpisah, dan ditinggal mati
pasangan yang mengatakan “sangat bahagia”.
c. Kehidupan sosial
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Martin Seligman dan Ed Diener menemukan
bahwa semua orang (kecuali satu) yang termasuk dalam 10% orang yang paling berbahagia
sedang terlibat dalam sebuah hubungan romantisme. Orang yang sangat bahagia jauh berbeda
dengan rata-rata orang dan orang yang tidak bahagia, yaitu mereka menjalani kehidupan
sosial yang kaya dan memuaskan. Orang-orang yang sangat bahagia paling sedikit
menghabiskan waktu untuk sendirian dan lebih banyak bersosialisasi.
d. Usia
Banyak kajian yang membahas tentang hubungan antara bertambahnya usia dengan
kebahagiaan. Penelitian yang dilakukan terhadap 60.000 orang dewasa dari 40 negara
membedakan kebahagiaan dalam tiga bagian: 1) kepuasan hidup, kepuasan hidup meningkat
seiring dengan bertambahnya usia; 2) afek menyenangkan, bertambahnya usia membuat afek
ini sedikit melemah; 3) afek tidak menyenangkan atau afek negatif tidak berubah. Yang
mengalami perubahan adalah intensitas emosional, sedangkan perasaan “mencapai puncak

8
tertinggi kehidupan” dan rasa “terpuruk dengan penyesalan” akan berkurang sejalan dengan
bertambahnya usia dan pengalaman hidup (Seligman, 2005).
e. Kesehatan
Kesehatan yang baik merupakan kunci menuju kebahagiaan, karena kesehatan yang baik
biasanya dinilai sebagai segi terpenting dalam kehidupan manusia. Namun ternyata,
kesehatan objektif yang baik tidak begitu berkaitan dengan kebahagiaan, yang terpenting
adalah persepsi subjektif pribadi terhadap kesehatan dirinya. Berkat kemampuan untuk
beradaptasi terhadap penderitaan yang dialami, seseorang bisa menilai kesehatan dirinya
secara positif bahkan ketika sedang sakit.
f. Agama
Dalam tiga puluh tahun terakhir penelitian-penelitian tentang peranan kehidupan
beragama terhadap kebahagiaan telah berkembang secara massive. Misalnya: orang yang
religious lebih kecil kemungkinannya terlibat kejahatan, penggunaan narkoba, perkelahian,
dan bunuh diri. Keluarga yang dibangun atas dasar agama relative lebih kondusif
dibandingkan keluarga yang dibangun tanpa landasan agama. Orang yang beragama relative
lebih optimis dalam menjalani kehidupan dan mereka lebih memiliki harapan untuk terus
berkembang. Di Indonesia sendiri berkembang penelitian-penelitian tentang pengaruh
kehidupan beragama terhadap kebermaknaan hidup dan kebahagiaan, hasilnya menunjukkan
bahwa semakin tinggi kualitas keberagamaan seseorang maka semakin bermakna dan bahagia
hidupnya.
C. Ilustrasi
1. Ilustrasi Umum
Ilustrasi umum digambarkan berdasarkan instrumen Authentic Happiness Inventory
melalui pengambilan sampel siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Bandung dengan total
responden 32 orang yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 19 orang perempuan. Rentang
tingkat kebahagiaan responden tersebar pada tiga kategori yaitu kategori tinggi, kategori
sedang, dan kategori rendah. Hasil mengungkapkan bahwa 16% responden memiliki tingkat
kebahagiaan tinggi, 53% responden memiliki tingat kebahagiaan sedang, dan 31% responden
memiliki tingkat kebahagiaan rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa sebanyak 22 responden
sudah memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi dan cukup bahagia. Sedangkan 10 responden
memiliki tingkat kebahagiaan rendah maka dari itu dapat diartikan bahwa responden
memiliki beberapa permasalahan yang menjadi hambatan dalam mencapai hidup yang
bahagia.
9
2. Ilustrasi Khusus
Berdasarkan hasil sebaran instrumen Authentic Happiness Inventory di kelas VIII SMP
Negeri 35 Bandung, terdapat 10 responden yang memiliki tingkat kebahagiaan rendah dengan
inisial SS, HS, AR, FA, MP, MR, NA, ZA, MPH, dan RR. Adapun yang memiliki tingkat
kebahagiaan tinggi yaitu ZM, MA, CH, FD, dan JR.
D. Daftar Pustaka
Anwar, Z. (2015). Penerapan Konseling Kelompok Untuk Meningkatkan Happiness Pada
Remaja Panti Asuhan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol. 3 (1). hlm. 144-153.
Azizah. (2013). Kebahagiaan dan Permasalahan di Usia Remaja. Jurnal Bimbingan
Konseling Islam. Vol. 4. (2). hlm. 295-316.
Carr, A. (2004). Positive Psychology. The Science of Happiness and Human Strengths. New
York: Brunner Routledge.
Hall, G. S. (1904). Adolescene: It’s Psychology and its Relations to Physiology,
Anthropology, Sociology, Sex, Crime, Religion and Education Vol. 2. New York.
Herbyanti, D. (2009). Kebahagiaan (Happiness) Pada Remaja di Daerah Abrasi. Jurnal
Ilmiah Berkala Psikologi. Vol. 11 (2). hlm. 60-73.
Hurlock, E. B. (1997). Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Myers, D. (2012). Psikologi Sosial Edisi Kesepuluh. Jakarta : Salemba Humanika.
Rienneke, T. C., & Setianingrum, M. E. (2018). Hubungan Antara Forgiveness dengan
Kebahagiaan Pada Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi Indonesia.
Vol. 7. (1). hlm. 18-31.
Rosenblum, G. D., & Lewis, M. (2003) Emotional Development in Adolescene. Blackwell
Handbook of Adolescene, 269-289.
Santrock, J. (2007). Remaja. Penerjemah: Benedictine Widyasinta. Jakarta: Erlangga.
Seligman E. P. M. (2005). Authentic Happiness. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Steinberg, L., & Levine, A. (1997). You and Your Adolescene: A Parent’s Guide for Ages 10
to 20. New York: HarperPerennial.
Wenas, E. G., et all. (2015). Hubungan Kebahagiaan dan Status Sosial Ekonomi Keluarga di
Kelurahan Artembaga II Kota Bandung. Jurnal e-Biomedik. Vol. 3 (1). hlm. 532-538.
Yulia Woro Puspitorini. (2012). Tingkah Laku Prososial dan Kebahagiaan. Skripsi Publikasi:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata.

10
E. Lampiran
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar angket yang telah di uji
cobakan oleh Qisti Nurul Husna (2016) dalam skripsi yang berjudul “ Profil Tingkat
Kebahagiaan Remaja di Panti Asuhan Serta Implikasinya Terhadap Bimbingan dan
Konseling”.

Kisi-kisi Instrumen Variabel Penelitian


Variabel Aspek Indikator Butir Pernyataan
a. Memiliki hubungan 8
baik dengan orang
1. Terjalinnya
lain
hubungan positif
b. Memiliki dampak 12
dengan orang lain
positif akan
keberadaan di dunia
a. Memiliki perhatian 3
terhadap setiap hal
yang terjadi di
lingkungan sekitar
b. Memiliki 7
ketertarikan terhadap
kegiatan yang
dilakukan
c. Melakukan suatu 9,13
kegiatan dengan baik
2. Keterlibatan d. mampu 11
penuh memanfaatkan waktu
Kebahagiaan dengan baik ketika
melakukan suatu hal
e. Menyukai 15
keberadaannya di
panti asuhan
f. Mampu 19
menghadapi
tantangan dalam
setiap keterampilan
yang dimiliki
a. Memiliki makna 4
dan tujuan dalam
hidup
b. Memiliki 17
3. Penemuan makna
pencapaian dalam
dalam keseharian
hidup
c. Mampu 20
memanfaatkan
seluruh waktu yang

11
dimiliki dengan baik
d. Memiliki kemajuan 21
dalam hidup
e. Dapat menikmati 23
rutinitas sehari-hari
a. mendapatkan suatu 5
hal yang diinginkan
b. Memiliki 10
kebanggaan dengan
diri sendiri
4. Optimisme yang c. Memiliki 14
realistis antusiasme yang baik
d. Memiliki 16
optimisme akan masa
depan
e. Merasa bahagia 18
dengan diri sendiri
a. Memiliki 1
kesuksesan dalam
hidup
b. Memiliki suasana 2
hati yang baik
c. Memiliki sukacita 6
5. Resiliensi dalam hidup
d. Memiliki 22
kesenangan dalam
hidup
e. Mampu merasa 24
bahwa hidup adalah
anugerah

12
INSTRUMEN KEBAHAGIAAN

PETUNJUK PENGISIAN

1. Terdapat 24 pernyataan yang mendeskripsikan emosi/perasaan Anda;

2. Isilah identitas dengan jelas;

3. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama;

4. Jawaban dikerjakan langsung pada lembar soal dengan


cara memberi tanda silang ( X ) salah satu pilihan jawaban
sebagai alternatif jawaban yang paling menggambarkan
emosi/perasaan Anda;

5. Apabila ingin mengubah pilihan yang telah ditandai,


berilah tanda lingkaran (O) pada pilihan yang akan
dibatalkan;

Anda dimohon untuk menjawab semua pernyataan


secara jujur dan bukan berdasarkan pemikiran mengenai
situasi dan kondisi yang dianggap ideal. Tidak ada jawaban
yang salah, setiap orang mempunyai jawaban masing-masing
yang sesuai dengan kondisi dirinya. Jawablah semua
pernyataan yang tersedia dan jangan sampai ada yang
terlewat. Terima kasih.

13
Nama :...............................................(L/P)
Usia :…………...................................
Kelas :...................................................
Sekolah :....................................................
Tanggal Tes :…………………….....................

Authentic Happiness Inventory

Bacalah setiap kelompok pernyataan dengan hati-hati. Kemudian pilih satu pernyataan
dalam setiap kelompok yang paling menggambarkan perasaan Anda selama seminggu
terakhir, termasuk hari ini. Pastikan Anda membaca semua pernyataan di masing-masing
kelompok sebelum membuat pilihan berikutnya.
1. Kelompok # 1
a. Saya tidak pernah merasa sukses.
b. Saya kadang-kadang merasa sukses.
c. Saya biasanya merasa sukses.
d. Saya sering merasa sukses.
e. Saya selalu merasa sukses.
2. Kelompok # 2
a. Saya tidak pernah berada dalam suasana hati yang baik.
b. Saya kadang-kadang berada dalam suasana hati yang baik.
c. Saya biasanya berada dalam suasana hati yang baik.
d. Saya sering berada dalam suasana hati yang baik.
e. Saya selalu berada dalam suasana hati yang baik.
3. Kelompok # 3
a. Saya tidak pernah memerhatikan hal-hal yang terjadi di sekitar
saya.
b. Saya kadang-kadang memerhatikan hal-hal yang terjadi di sekitar
saya.
c. Saya biasanya memerhatikan hal-hal yang terjadi di sekitar saya.
d. Saya sering memerhatikan hal-hal yang terjadi di sekitar saya.
e. Saya selalu memerhatikan hal-hal yang terjadi di sekitar saya.
4. Kelompok # 4
a. Saya tidak memiliki makna atau tujuan hidup.
b. Saya kadang-kadang memiliki makna atau tujuan hidup.
c. Saya biasanya memiliki makna atau tujuan hidup.
d. Saya sering memiliki makna atau tujuan hidup.
e. Saya selalu memiliki makna atau tujuan hidup.
5. Kelompok # 5
a. Saya tidak pernah mendapatkan yang saya inginkan.
b. Saya kadang-kadang mendapatkan yang saya inginkan.
c. Saya biasanya mendapatkan yang saya inginkan.
d. Saya sering mendapatkan yang saya inginkan.
e. Saya selalu mendapatkan yang saya inginkan.
6. Kelompok # 6
a. Saya tidak pernah merasakan sukacita dalam hidup.

14
b. Saya kadang-kadang merasakan sukacita dalam hidup.
c. Saya biasanya merasakan sukacita dalam hidup.
d. Saya sering merasakan sukacita dalam hidup.
e. Saya selalu merasakan sukacita dalam hidup.

7. Kelompok # 7
a. Saya tidak pernah tertarik dengan kegiatan yang saya lakukan.
b. Saya kadang-kadang tertarik dengan kegiatan yang saya lakukan.
c. Saya biasanya tertarik dengan kegiatan yang saya lakukan.
d. Saya sering tertarik dengan kegiatan yang saya lakukan.
e. Saya selalu tertarik dengan kegiatan yang saya lakukan.
8. Grup # 8
a. Saya tidak pernah merasa dekat dengan orang lain.
b. Saya kadang-kadang merasa dekat dengan orang lain.
c. Saya biasanya merasa dekat dengan orang lain.
d. Saya sering merasa dekat dengan orang lain.
e. Saya selalu merasa dekat dengan orang lain.
9. Kelompok # 9
a. Saya tidak pernah melakukan suatu hal dengan baik.
b. Saya kadang-kadang melakukan suatu hal dengan baik.
c. Saya biasanya melakukan suatu hal dengan baik.
d. Saya sering melakukan suatu hal dengan baik.
e. Saya selalu melakukan suatu hal dengan baik.
10. Kelompok # 10
a. Saya tidak pernah bangga dengan diri sendiri.
b. Saya kadang-kadang bangga dengan diri sendiri.
c. Saya biasanya bangga dengan diri sendiri.
d. Saya sering bangga dengan diri sendiri.
e. Saya selalu bangga dengan diri sendiri.
11. Kelompok # 11
a. Saya tidak pernah merasa waktu berlalu begitu cepat, ketika
saya melakukan sesuatu.
b. Saya kadang-kadang merasa waktu berlalu begitu cepat, ketika
saya melakukan sesuatu.
c. Saya biasanya merasa waktu berlalu begitu cepat,
ketika saya melakukan sesuatu.
d. Saya sering merasa waktu berlalu begitu cepat,
ketika saya melakukan sesuatu.
e. Saya selalu merasa waktu berlalu begitu cepat,
ketika saya melakukan sesuatu.
12. Kelompok # 12
a. Saya tidak pernah merasa keberadaan saya
memiliki dampak besar dan positif pada dunia
b. Saya terkadang merasa keberadaan saya memiliki
dampak besar dan positif pada dunia.
c. Saya biasanya merasa keberadaan saya memiliki
dampak besar dan positif pada dunia.
d. Saya sering merasa keberadaan saya memiliki
dampak besar dan positif pada dunia.
e. Saya selalu merasa keberadaan saya memiliki

15
dampak besar dan positif pada dunia.
13. Kelompok # 13
a. Saya tidak pernah melakukan banyak hal dengan baik.
b. Saya kadang-kadang melakukan banyak hal dengan baik.
c. Saya biasanya melakukan banyak hal dengan baik.
d. Saya sering melakukan banyak hal dengan baik.
e. Saya selalu melakukan banyak hal dengan baik.
14. Kelompok # 14
a. Saya tidak memiliki tingkat antusiasme yang baik.
b. Saya kadang-kadang memiliki tingkat antusiasme yang baik.
c. Saya biasanya memiliki tingkat antusiasme yang baik.
d. Saya sering memiliki tingkat antusiasme yang baik.
e. Saya selalu memiliki tingkat antusiasme yang baik.
15. Kelompok # 15
a. Saya tidak pernah menyukai berada di panti asuhan.
b. Saya kadang-kadang menyukai berada di panti asuhan.
c. Saya biasanya menyukai berada di panti asuhan.
d. Saya sering menyukai berada di panti asuhan.
e. Saya selalu menyukai berada di panti asuhan.
16. Kelompok # 16
a. Saya tidak pernah optimis tentang masa depan.
b. Saya kadang-kadang optimis tentang masa depan.
c. Saya biasanya optimis tentang masa depan.
d. Saya sering optimis tentang masa depan.
e. Saya selalu optimis tentang masa depan.
17. Kelompok # 17
a. Saya tidak memiliki pencapaian dalam hidup.
b. Saya kadang-kadang memiliki pencapaian dalam hidup.
c. Saya biasanya memiliki pencapaian dalam hidup.
d. Saya sering memiliki pencapaian dalam hidup.
e. Saya selalu memiliki pencapaian dalam hidup.
18. Kelompok # 18
a. Saya tidak pernah bahagia dengan diri saya sendiri.
b. Saya kadang-kadang bahagia dengan diri saya sendiri.
c. Saya biasanya bahagia dengan diri saya sendiri.
d. Saya sering bahagia dengan diri saya sendiri.
e. Saya selalu bahagia dengan diri saya sendiri.
19. Kelompok # 19
a. Keterampilan saya tidak pernah ditantang oleh situasi yang saya
hadapi.
b. Keterampilan saya kadang-kadang ditantang oleh
situasi yang saya hadapi.
c. Keterampilan saya biasanya ditantang oleh situasi yang saya
hadapi.
d. Keterampilan saya sering ditantang oleh situasi yang saya hadapi.
e. Keterampilan saya selalu ditantang oleh situasi yang saya hadapi.
20. Kelompok # 20
a. Saya tidak pernah menghabiskan seluruh waktu
saya untuk melakukan hal-hal yang penting.
b. Saya kadang-kadang menghabiskan seluruh

16
waktu saya untuk melakukan hal-hal yang penting.
c. Saya biasanya menghabiskan seluruh waktu saya
untuk melakukan hal- hal yang penting.
d. Saya sering menghabiskan seluruh waktu saya
untuk melakukan hal-hal yang penting.
e. Saya selalu menghabiskan seluruh waktu saya
untuk melakukan hal-hal yang penting.
21. Kelompok # 21
a. Saya tidak pernah merasa maju.
b. Saya kadang-kadang merasa maju.
c. Saya biasanya merasa maju.
d. Saya sering merasa maju.
e. Saya selalu merasa maju.
22. Kelompok # 22
a. Saya tidak pernah mengalami kesenangan.
b. Saya terkadang mengalami kesenangan.
c. Saya biasanya mengalami kesenangan.
d. Saya sering mengalami kesenangan.
e. Saya selalu mengalami kesenangan.
23. Kelompok # 23
a. Saya tidak menikmati rutinitas sehari-hari.
b. Saya kadang-kadang menikmati rutinitas sehari-hari.
c. Saya biasanya menikmati rutinitas sehari-hari.
d. Saya sering menikmati rutinitas sehari-hari.
e. Saya selalu menikmati rutinitas sehari-hari.
24. Kelompok # 24
a. Saya tidak pernah merasa hidup saya adalah anugerah.
b. Saya kadang-kadang merasa hidup saya adalah anugerah.
c. Saya biasanya merasa hidup saya adalah anugerah.
d. Saya sering merasa hidup saya adalah anugerah.
e. Saya selalu merasa hidup saya adalah anugerah.

17
NO NAMA JK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 TOTAL KATEGORI
Zahra Maulida
4 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 1 5 4 5 5 5 5 5 4 4
1 Rahmah P 101 Tinggi
Muhammad
1 4 2 5 4 4 5 5 4 5 3 2 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 2
2 Azka Fardani L 97 Tinggi
Chelsea
Herliana Amalia 5 2 4 5 3 4 5 3 4 3 4 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 4 5
3 R. P P 89 Tinggi
Frensiska
Dwiharisno 5 4 5 5 3 2 2 3 5 2 2 2 4 3 2 5 4 5 3 2 3 5 5 5
4 Putri P 86 Tinggi
Jelita
4 2 4 5 2 2 5 5 3 5 2 2 3 3 2 5 4 5 3 2 4 4 3 5
5 Rismayanti P 84 Tinggi
6 Nenda Dhila Z P 2 2 3 5 2 5 5 4 2 5 2 2 3 5 1 5 5 3 2 3 2 5 3 5 81 Sedang
Neysa Hawa
1 3 5 2 5 5 3 5 2 5 2 2 2 2 1 1 5 5 2 2 5 5 5 5
7 Shafarillah P 80 Sedang
8 Pasya Pratama P L 3 5 2 4 3 3 4 4 3 5 4 3 3 3 1 4 3 4 1 2 4 5 3 4 80 Sedang
9 Wina Juliantina P 2 2 3 4 2 5 3 4 5 5 1 4 4 5 1 4 4 4 1 5 2 2 4 2 78 Sedang
Muhammad
2 4 3 5 2 2 5 4 5 5 2 1 4 3 1 5 2 5 3 1 2 2 4 5
10 Rafli Suryadi L 77 Sedang
11 Dhiya Kamilah P 5 4 3 5 2 5 3 4 3 4 4 1 2 2 1 2 4 4 2 2 2 4 3 5 76 Sedang
Mega Nova
1 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 2 1 2 4 2 5
12 Sesilia P 76 Sedang
Arya Malik
3 2 2 5 3 3 3 5 5 2 5 2 3 2 4 5 5 2 2 2 2 2 2 3
13 Pratama L 74 Sedang
Pevita Yulia
4 4 3 5 2 2 2 4 5 2 2 2 2 2 1 2 3 5 2 2 5 4 4 5
14 Ananda P 74 Sedang
Chika Eka
4 4 3 5 2 2 2 4 5 2 2 2 2 2 1 2 3 5 2 3 2 4 5 5
15 Destiani P 73 Sedang
Citra Shella
4 3 2 5 2 2 4 3 3 5 2 2 2 2 1 3 4 3 3 2 3 3 3 5
16 Aprilia P 71 Sedang
17 Amalia Azizah P 2 3 4 5 4 2 1 5 2 5 5 2 3 2 1 2 2 2 3 1 2 4 4 3 69 Sedang
Rendi M.
2 2 3 2 2 3 4 3 2 5 4 1 2 3 1 5 5 2 5 2 3 2 4 2
18 Wildan L 69 Sedang
19 Muhammad L 2 3 2 5 2 2 3 5 3 1 3 2 3 3 1 4 3 2 3 1 3 2 5 5 68 Sedang

18
Rizkika H T S
Destiani Dwi
2 2 3 5 2 2 2 3 2 5 1 2 2 2 3 5 2 5 2 2 2 2 3 5
20 Arimbi P 66 Sedang
Ahmad Ghidan
2 4 5 3 2 2 3 3 5 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3
21 Jamaludin L 65 Sedang
Jackie
Muhammad 1 3 1 3 3 2 5 2 4 5 3 2 2 1 2 2 5 1 2 2 4 3 1 4
22 Saputra L 63 Sedang
Sanda Syaklella
2 2 3 4 3 1 3 2 2 1 3 3 2 4 3 3 3 1 3 2 1 1 4 4
23 R P 60 Rendah
Humaira
2 2 2 3 1 3 1 4 1 1 5 1 1 2 1 5 5 2 4 2 2 2 2 2
24 Septiani Putri P 56 Rendah
25 Aida Rahma P 2 2 3 5 2 2 2 4 4 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 55 Rendah
Farisya Anggun
1 2 2 2 1 5 1 4 1 1 5 1 1 2 1 5 5 2 5 1 1 2 1 1
26 Nabila P 53 Rendah
Melody Palma
2 2 3 5 2 2 2 2 4 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2
27 Dua Maliorca P 53 Rendah
Mochamad
1 2 2 5 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 5
28 Rifki L 52 Rendah
29 Nabil Ahmad L 2 2 3 2 2 1 2 3 3 2 4 2 3 3 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 49 Rendah
Zikri Aditian
2 2 3 2 3 2 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2
30 Putra L 49 Rendah
Muhamad Putra
2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 3 1 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2 2 5
31 Husni Tamrin A L 48 Rendah
Rafi Rizal
2 1 2 2 2 1 2 4 2 1 5 1 4 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2
32 Antoni L 45 Rendah

19

Anda mungkin juga menyukai