Anda di halaman 1dari 4

Gangguan jiwa histeria

Gangguan Jiwa Hysteria


Prof. Dr. Zakiah Daradjat

Gangguan jiwa yang sudah lama di kenal sejak dulu ialah hysteria. Pada
permulan orang menyangka bahwa yang dihinggapi penyakit ini hanya kaum
wanita. Akan tetapi kemudian pendapat itu berudah setelah Freud menemukan
bahwa laki-laki pun dapat dihinggapi penyakit ini.

Seperti gangguan jiwa lainnya hysteria juga terjadi akibat ketidakmampuan


seseorang menghadapi kesukaran-kesukaran, tekanan perasaan, kegelisahan,
kecemasan, dan pertentangan batin. Dalam menghadapi kesukaran ia tidak
mampu menghadapinya dengan cara yang wajar, lalu melepaskan tanggung jawab
dan lari secara tidak sadar kepada gejala-gejala hysteria. Gejala hysteria
yang merupakan gejala fisik adalah :

1.Lumpuh hysteria
Lumpuhnya salah satu anggota fisik, akibat tekanan atau pertentangan batin
yang tidak dapat diatasi. Biasanya penderita menggunakan gejala ini secara
tidak sadar untuk membela diri dan untuk mengatasi kesukaran-kesukaran
yang dihadapinya. Biasanya gejala lumpuh itu terjadi tiba-tiba dan
penderita sebelum itu tidak merasa apa-apa.

Contoh :
Di waktu perang, seorang anggota militer tiba-tiba mengalami lumpuh pada
jari telunjuknya (tidak bis digerakkan) diwaktu ia berhadapan dengan musuh.
Pada waktu dioperasi ternyata tidak terdapat apa-apa pada jarinya tersebut.
Dari penelitian selanjutnya terbukti bahwa kelumpuhan telunjuk itu adalah
akibat dari perasan bimbang waktu ia akan menembak musuhnya. Ia bimbang
antara menembak (matinya musuh) dengan tak ingin menembaknya. Akhirnya
kelumpuhan jarinya itu menolongnya dalam mengatasi problemnya.

2.Cramp hysteria
Disebabkan pula oleh tekanan perasaan, yang sering kali terjadi pada
penulis yang mencari penghidupan dengan tulisan-tulisannya. Apalagi ia
mengalami bahwa tulisannya tidak banyak mendapat sambutan dari orang, ia
kadang-kadang dihinggapi oleh cramp pada jari-jarinya waktu menulis. Tapi
untuk mengerjakan pekerjaan lain jari-jarinya masih dapat digunakan. Cramp
hysteria banyak pula terjadi pada pemain biola, juru tik, tukang jam,
pegawai kantor telephone. Penyakit ini terjadi karena kegelisahan dan
kecemasan yang dirasakannya akibat kebosanan menghadapi pekerjaan-pekerjaan
itu.

3.Kejang hysteria
Seluruh badan terasa kaku, tidak sadar akan diri, kadang-kadang sangat
keras, disertai dengan teriakan-teriakan dan keluhan-keluhan, tapi tidak
mengeluarkan air mata. Kejang-kejang ini biasa terjadi pada siang hari
selama beberapa menit saja, tapi mungkin juga sampai beberapa hari lamanya.

Diantara tanda-tanda kejang hysteria adalah dalam pandangan matanya


terlihat kebingungan. Setelah kejadian itu biasanya penderita kebingungan,
tidak mau berbicara atau menjawab pertanyaan-pertanyaan. Biasanya serangan
ini terjadi karena serangan emosi yang sangat menekan, seperti rasa
tersinggung, tertekan perasaan, penyesalan, sedih dan sebagainya. Orang
yang terserang biasanya memegang atau menarik apa yang dapat ia capai.
Sebaiknya orang yang diserang kejang hysteria itu ditinggalkan saja
sebagaiamana adanya.

Contoh :
Seorang calon mahasiswi berusia 20 tahun sedang menjalakan masa prabakti.
Ketika apel tengah hari dengan kawan-kawannya tiba-tiba ia jatuh pingsan.
Teman-teman bingung dan berusaha menolongnya, tetapi tak berhasil. Setelah
akhirnya dia sadar, si gadis memandang sekelilingnya dengan mata
kebingungan, dan ia minta gado-gado. Kawan-kawannya semakin bingung.
Setelah penelitian, terbukti bahwa si gadis dengan ibu tirinya yang sangat
membatasi kebebasan dan belanjanya. Waktu masa prabakti ia merasa sangat
sedih, karena memerlukan uang jajan lebih banyak, tetapi takut memintanya
pada orang tuanya. Ketika ia merasa lapar ia teringat akan kesusahan
sehari-hari yang selalu dialaminya di rumah dan terlihatlah gejala-gejala
itu.

Banyak ditemukan contoh-contoh seperti itu yang terlihat dalam kehidupan


sehari-hari. Orang tiba-tiba pingsan, tegang dan kaku badannya, yang
disangkanya sakit ayan,sawan atau kena guna-guna. Padahal gejala ini adalah
akibat dari rasa tertekan dan kegelisahan yang terlalu hebat.

4.Mutism (hilang daya bicara)


Mutism itu ada dua macam, pertama tak sanggup berbicara dengan keras dan
kedua tak mampu berbicara sama sekali.

Hilangnya kemampuan untuk berbicara itu bukan disebabkan oleh kerusakan


pada alat-alat percakapan seperti lidah, kerongkongan, pernapasan dan
sebagainya. Alat-alat itu masih dapat melakukan fungsinya, tetapi orang
tidak dapat berbicara. Biasanya gejala ini terjadi akibat tekanan
perasaan, kecemasan, putus asa, merasa hina, gagal dan sebagainya. Demikian
besarnya pertentangan batin sehingga menyebabkan lidah menjadi lumpuh.

5.Amnesia (hilang ingatan)


Hilang ingatan atau lupa pada kejadian-kejadian tertentu dalam hidup
sangat erat hubungannya dengan emosi. Ia lupa akan sesuatu, kejadian
tertentu, lupa pada orang yang dikenalnya bahkan lupa pada dirinya sendiri,
namanya, rumahnya, pekerjaannya, dan sebagainya.

6. Kepribadian kembar (double personality)


Kepribadian kembar adalah salah satu gejala hysteria, yang disebabkan oleh
kegelisahan yangamat sangat, dan dijadaikan cara untuk menghukum dirinya
atau melepaskan diri dari ketegangan batin, kecemasan, atau konflik yang
dirasakannya. Dalam hal ini penderita secara tidak sadar mengurung
kepribadiannya yang pertama, sampai terpisah sama sekali dengan alam
kenyataan. Disamping menghukum diri, hal ini digunakan sebagai penarik
perhatian orang padanya.

Dalam kepribadian kembar, tindakan-tindakan yang negatif terlihat jelas


sekali dimana penderitanya tidak mungkin bekerja sama dengan orang –orang
yang sebelum sakit sering berhubungan dengannya. Penderita mendapat dua
keuntungan yang jelas tanpa disadarinya yaitu pertama penderita menjauhkan
sama sekali dari kesadarannya. Semua aspek kehidupan yang mencakup
perasaan, tindakan, pengalaman,-pengalaman dan keseluruhan kepribadian yang
lama, terpisah dari kesadarannya. Dalam hal kedua, salah satu kepribadian
ditekan dengan jalan melupakan segala pengalaman-pengalaman yang dilaluinya
dan menghapusnya dari ingatan. Hal ini dilakukan oleh kepribadian yang
kedua.

7.Mengelana secara tidak sadar (fugue)


Salah satu gejala hysteria lain ialah, orang pergi mengelana berjalan tanpa
tujuan, tidak tahu mengapa ia pergi dan kemana ia pergi.

8.Jalan-jalan sedang tidur (somnabulism)


Orang yang diserang gejala ini di kuasai oleh sejumlah pikiran dan
kenangan-kenangan yang berhubungan satu sama lain. Meskipun ia sedang
tidur, tapi masih dapat mengenal dan membedakan mana pintu yang tertutup
dan mana pintu yang terbuka, dan mudah disuruh kembali ke tempat tidurnya.
Waktu bangun pagi harinya, ia tidak tahu apa yan terjadi pada dirinya waktu
tidur itu.

Contoh :
Seorang anak berumur 6 tahun, tiap-tiap malan sedang tidur selalu berjalan-
jalan, kadang-kadang naik ke jendela, membuka pintu dan sebagainya. Setelah
dperiksa terbukti bahwa si anak mempunyai watak yang keras, pendiam, dan
suka mengganggu dengan suatu cara yangmenyebabkan orang tidak menyangka
bahwa ia yang bersalah. Orang tua anak ini, mempunyai banyak anak, semuanya
masih kecil-kecil. Dalam mendidik anak-anaknya mereka sering menggunakan
kekerasan, sering memukul kadang-kadang sampai berbekas pada badan anak-
anaknya, dan yang paling sering dipukul adalah anaknya yang menderita
penyakit itu. Rupanya si anak yang ingin lari dari orang tua yang sangat
kejam itu, akan tetapi ia tidak berani, karena tidak tahu kemana ia akan
pergi. Timbul pertentangan dalam batinnya antara ingin menghindari
kekerasan orang tua, dengan takut berpisah dari mereka. Akhirnya sedang
tidur ia masih dikuasai oleh pikiran-pikiran ingin lari itu. Gejala-gejala
itu disebabkan oleh kegoncangan jiwa, kecemasa, tekanan perasaan,.
Ketakutan dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai