Gangguan jiwa yang sudah lama di kenal sejak dulu ialah hysteria. Pada
permulan orang menyangka bahwa yang dihinggapi penyakit ini hanya kaum
wanita. Akan tetapi kemudian pendapat itu berudah setelah Freud menemukan
bahwa laki-laki pun dapat dihinggapi penyakit ini.
1.Lumpuh hysteria
Lumpuhnya salah satu anggota fisik, akibat tekanan atau pertentangan batin
yang tidak dapat diatasi. Biasanya penderita menggunakan gejala ini secara
tidak sadar untuk membela diri dan untuk mengatasi kesukaran-kesukaran
yang dihadapinya. Biasanya gejala lumpuh itu terjadi tiba-tiba dan
penderita sebelum itu tidak merasa apa-apa.
Contoh :
Di waktu perang, seorang anggota militer tiba-tiba mengalami lumpuh pada
jari telunjuknya (tidak bis digerakkan) diwaktu ia berhadapan dengan musuh.
Pada waktu dioperasi ternyata tidak terdapat apa-apa pada jarinya tersebut.
Dari penelitian selanjutnya terbukti bahwa kelumpuhan telunjuk itu adalah
akibat dari perasan bimbang waktu ia akan menembak musuhnya. Ia bimbang
antara menembak (matinya musuh) dengan tak ingin menembaknya. Akhirnya
kelumpuhan jarinya itu menolongnya dalam mengatasi problemnya.
2.Cramp hysteria
Disebabkan pula oleh tekanan perasaan, yang sering kali terjadi pada
penulis yang mencari penghidupan dengan tulisan-tulisannya. Apalagi ia
mengalami bahwa tulisannya tidak banyak mendapat sambutan dari orang, ia
kadang-kadang dihinggapi oleh cramp pada jari-jarinya waktu menulis. Tapi
untuk mengerjakan pekerjaan lain jari-jarinya masih dapat digunakan. Cramp
hysteria banyak pula terjadi pada pemain biola, juru tik, tukang jam,
pegawai kantor telephone. Penyakit ini terjadi karena kegelisahan dan
kecemasan yang dirasakannya akibat kebosanan menghadapi pekerjaan-pekerjaan
itu.
3.Kejang hysteria
Seluruh badan terasa kaku, tidak sadar akan diri, kadang-kadang sangat
keras, disertai dengan teriakan-teriakan dan keluhan-keluhan, tapi tidak
mengeluarkan air mata. Kejang-kejang ini biasa terjadi pada siang hari
selama beberapa menit saja, tapi mungkin juga sampai beberapa hari lamanya.
Contoh :
Seorang calon mahasiswi berusia 20 tahun sedang menjalakan masa prabakti.
Ketika apel tengah hari dengan kawan-kawannya tiba-tiba ia jatuh pingsan.
Teman-teman bingung dan berusaha menolongnya, tetapi tak berhasil. Setelah
akhirnya dia sadar, si gadis memandang sekelilingnya dengan mata
kebingungan, dan ia minta gado-gado. Kawan-kawannya semakin bingung.
Setelah penelitian, terbukti bahwa si gadis dengan ibu tirinya yang sangat
membatasi kebebasan dan belanjanya. Waktu masa prabakti ia merasa sangat
sedih, karena memerlukan uang jajan lebih banyak, tetapi takut memintanya
pada orang tuanya. Ketika ia merasa lapar ia teringat akan kesusahan
sehari-hari yang selalu dialaminya di rumah dan terlihatlah gejala-gejala
itu.
Contoh :
Seorang anak berumur 6 tahun, tiap-tiap malan sedang tidur selalu berjalan-
jalan, kadang-kadang naik ke jendela, membuka pintu dan sebagainya. Setelah
dperiksa terbukti bahwa si anak mempunyai watak yang keras, pendiam, dan
suka mengganggu dengan suatu cara yangmenyebabkan orang tidak menyangka
bahwa ia yang bersalah. Orang tua anak ini, mempunyai banyak anak, semuanya
masih kecil-kecil. Dalam mendidik anak-anaknya mereka sering menggunakan
kekerasan, sering memukul kadang-kadang sampai berbekas pada badan anak-
anaknya, dan yang paling sering dipukul adalah anaknya yang menderita
penyakit itu. Rupanya si anak yang ingin lari dari orang tua yang sangat
kejam itu, akan tetapi ia tidak berani, karena tidak tahu kemana ia akan
pergi. Timbul pertentangan dalam batinnya antara ingin menghindari
kekerasan orang tua, dengan takut berpisah dari mereka. Akhirnya sedang
tidur ia masih dikuasai oleh pikiran-pikiran ingin lari itu. Gejala-gejala
itu disebabkan oleh kegoncangan jiwa, kecemasa, tekanan perasaan,.
Ketakutan dan sebagainya.