PERKEMBANGAN DAN
PENGARUHNYA PADA
KESEHATAN
CHAIRUNNISA
TOPIK
1.Nafsu/emosi menurut al-quran
2.Pengertian emosi
3.Emosi dasar manusia dan teori emosi
4.Bentuk-bentuk perilaku/respon emosi
5.Emosi dan perasaan
6.Perkembangan emosi dan perubahan psichologis saat terjadi
emosi
7.Pengaruh emosi terhadap kesehatan
8.Kecerdasan emosional
NAFSU (EMOSI) MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN
1.
Id: nafsu rendah yang
ditandai dengan
selalu terpenuhinya
keinginannya (seperti
kanak-kanak) Sigmund Freud (Tokoh 3.
Psichoanalisa) Ego: Nafsu yang berada
Jiwa Manusia terdiri dari di tengah, ditandai
tiga lapisan dengan adanya
pertimbangan untuk
2. merealisasikan
Super Ego: kondisi keinginan/kondisi
paripurna, bijaksana ambivalensi (remaja)
dalam pengambilan
keputusan untuk
memanuhi Ke tiga lapisan ini dimiliki oleh setiap individu,
keinginan/kemauannya dan dapat muncul sebagai respon terhadap
(dewasa) stimulus yang mendukungnya
PENGERTIAN EMOSI
• Emosi adalah motus anima, yg berarti “Jiwa yg menggerakkan kita”
• Santrock 2001 : feeling or affect that can involve physiological arousal,
concius experience and behavioral expression
• Atkinson : Emosi menggambarkam perasaan manusia menghadapi
berbagai situasi yang berbeda
• Menurut Chaplin (1972): keadaan individu sebagai akibat dari persepsi
terhadap stimulus baik internal maupun eksternal .
• Oxford English Dictionary: setiap kegiatan atau pengolahan pikiran, perasaan,
nafsu setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap
• Suatu keadaan perasaan yang hebat dan meluap-luap, seperti kegembiraan,
ketakutan, kebencian dsb, yang menggerakkan seseorang bertindak lebih jauh.
• Berlaku sebagai sumber energi, autentisitas dan semangat manusia yang paling
kuat, sumber kebijakan intuitif.
Clifford Morgan, Richard King (1956):
Daniel Goleman:
Gembira
Takut Amarah
Marah Kesedihan
Atkinson (1983) Rasa takut
Menyenangkan Kenikmatan
Tidak menyenangkan
Cinta
Paul Ekman, Richard Lazarus: Terkejut
Bahagia Jengkel
Sedih
Kaget Malu
Jijik
Marah
Takut
BENTUK PERILAKU SEBAGAI RESPON EMOSI
TEORI – TEORI EMOSI
2. Perasaan psikis/kejiwaan:
Intelektual – dapat memecahkan soal, menciptakan hal baru
Perasaan kesusilaan – mengalami hal baik/buruk
Perasaan keindahan – mengalami sesuatu indah/tak indah
Perasaan sosial/kemasyarakatan – hubungan dengan interaksi sosial
Perasaan harga diri – menyertai harga diri (positif – negatif)
Perasaan keTuhanan – kepercayaan terhadap sang Pencipta
PERUBAHAN FISIOLOGIS SAAT TERJADI EMOSI
•Amarah: Saat kita merasa marah, tubuh melepaskan adrenalin yang dapat meningkatkan ketegangan otot dan mempercepat
pernapasan. Marah yang tidak disalurkan dengan tepat akan mengakibatkan berbagai kosekuensi fisik jangka panjang, marah dapat
meningkatkan berbagai risiko kesehatan, seperti hipertensi, irama jantung jadi abnormal, dan proses metabolik tubuh.
•Cemas: bisa menyebabkan banyak tekanan pada perut, termasuk asam lambung, dapat berpengaruh terhadap proses pencernaan
makanan dan air dalam tubuh, kecemasan juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh yang membuat kita rentan jatuh sakit.
•Rasa malu dan bersalah: seringkali membuat perut terasa berat. Jika terjadi secara terus-menerus, hal ini tentu menganggu
pencernaan, rasa malu atau bersalah yang berlebihan membuat tubuh menjadi stres yang memicu gangguan fisik seperti sakit kepala
dan sakit punggung. Selain itu, rasa malu atau bersalah yang berlebihan juga membuat kita berisiko mengalami gangguan
kardiovaskular.
PERKEMBANGAN EMOSI
Menjadi populer berkat buku Daniel Goleman: “Emotional Intelligence: Why It Can Matter
More Than IQ” (1995)
Cooper : Kemampuan merasakan , memahami dan menerapkan secara efektif daya dan
kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi
Daniel Goleman
Teori Emotional Inteligence
IQ
Relatif permanen
EQ:
Titik berat pada
logika dan analisis Dapat dipelajari dan berubah
menjadi baik
Berperan sekitar
Titik berat pada emosi dan biologis
4% keberhasilan
Berperan lebih dari 40 % thd
keberhasilan bersama bentuk
kecerdasan lain
CIRI-CIRI IQ dan EQ
IQ EQ
Perspective listening
• Information collection Sensitivity
• Problem analysis Flexibility
Achievement Orientation
• Numerical interpretation
Stress tolerance
• Judgment Resilience (kemampuan unt bangkit kembali)
• Detail consciousness Persuasiveness
• Planning Negotiating
• Organizing Adaptability
Decisiveness
• “Helicopter” perspective
Ascendency (keinginan unt maju, menguasai)
• Organizational perspective Energy
• External awareness Impact
• Creativity Integrity
•
31
DEPDIKNAS RI, 2007
Risk taking Motivating others 09/13/2021
Leadership
LETAK PERSAMAAN IQ DAN EQ
IQ EQ