Anda di halaman 1dari 34

Erich Fromm

psikoanalisis humanistik
KELOMPOK 3

Desy Wulandari Aditya Rizky


Velia Amastha Meantaya
Keke Sepitri Ilham Hidayatullah

2
Biografi Erich
Fromm
Erich Fromm lahir pada tanggal 23 Maret 1900
di Frankfurt Jerman. Ia merupakan anak tunggal
dari orang tua Yahudi Ortodoks kelas menengah.
Ayahnya, Naphtali Fromm adalah anak seorang
rabi dan cucu dari rabi. Ibunya, Rosa Krause
Fromm adalah keponakan Ludwig Krause,
seorang ahli Talmud yang terpandang. Ia
tumbuh di dua dunia yang sangat berbeda, yaitu
dunia Yahudi Ortodoks, dan dunia kapitalis
modern.
✣ Fromm berusia empat belas tahun saat pecahnya
perang dunia I. Setelah perang, Fromm menjadi
seorang sosialis, walaupun pada saat itu ia tidak
mau bergabung dengan partai sosialis, ia
berkonsentrasi pada sekolahnya di bidang psikologi,
filosofi, dan sosiologi di Universitas Heidelberg.
✣ Dari tahun 1925 sampai 1930, ia mempelajari
psikoanalisis pertama di Munich lalu di Frankfurt
dan akhirnya di Berlin Psychoanalitic Institute

5
✣ Pada tahun 1930, Fromm dan beberapa orang
lainnya mendirikan South German Institute for
Psychoanalytic di Frankfurt.
✣ Pada tahun 1933, Fromm menerima undangan
untuk mengajar kuliah di Chicago Psychoanalitic
Institute. Di Chicago dan New York, Fromm
berteman dengan Karen Horney yang ia kenal di
Berlin Psychoanalitic Institute.

6
✣ Fromm dan Horney pernah menjadi sepasang
kekasih, mereka menjadi lawan ketika terjadi
perpecahan dalam asosiasi pada tahun 1943.
Dengan Horney di sisi lawan, Fromm berencana
untuk memulai organisasi alternatif.
✣ Pada tahun 1968 Fromm menderita serangan
jantung akut dan terpaksa mengurangi
kesibukannya. Pada tanggal 18 Maret Fromm
meninggal dunia di Swiss.

7
Asumsi dasar fromm
Menurut Fromm, kemampuan bernalar manusia adalah anugerah dan juga
kutukan. Di satu sisi, kemampuan ini membiarkan manusia bertahan,
namun di sisi lain, hal ini memaksa manusia berusaha untuk
menyelesaikan dikotomi dasar yang tidak ada jalan keluarnya. Fromm
menyebut hal tersebut sebagai dikotomi eksistensial karena hal ini
berakar dari keberadaan atau eksistensi manusia.

8
Asumsi dasar fromm
Terdapat 3 jenis dikotomi :
1. Dikotomi pertama adalah antara hidup dan mati. Realisasi diri dan mengatakan
bahwa kita akan mati, namun kita berusaha mengingkari hal ini dengan
menganggap adanya kehidupan setelah kematian.
2. Dikotomi eksistensial kedua adalah bahwa manusia mampu membentuk konsep
tujuan dari realisasi diri utuh, namun kita juga menyadari bahwa hidup terlalu
singkat untuk mencapai tujuan itu.
3. Dikotomi eksistensial ketiga adalah bahwa manusia pada akhirnya hanya sendiri,
namun kita tetap tidak bisa menerima pengecualian atau isolasi.

9
Kebutuhan Manusia
✣ Manusia mempunyai kebutuhan khusus yang disebut sebagai kebutuhan eksistensial.
Kebutuhan ini muncul saat evolusi budaya manusia, tumbuh dari usaha mereka untuk
menemukan jawaban atas keberadaan mereka dan untuk menghindari ketidakwarasan.

✣ Individu yang sehat secara mental lebih mampu menemukan cara untuk bersatu
kembali dengan dunia, dengan secara produktif memenuhi kebutuhan manusiawi akan
keterhubungan, keunggulan, keberakaran, kepekaan akan identitas, dan kerangka
orientasi.

10
A. Keterhubungan

Keterhubungan yaitu dorongan untuk bersatu dengan satu


orang atau lebih. Fromm menyatakan tiga cara dasar bagi
manusia untuk terhubung dengan dunia yaitu: (1)
kepasrahan, (2) kekuasaan, dan (3) cinta.

11
B. Keunggulan
✣ Keunggulan di definisikan sebagai dorongan untuk
melampaui keberadaan yang pasif dan kebetulan menuju
“alam penuh makna dan kebebasan”.
✣ Keunggulan dapat dicari melalui pendekatan positif dan
negatif.

12
B. Keunggulan
✣ Pendekatan positif dilakukan dengan cara menciptakan, seperti kemampuan
manusia dalam menciptakan kehidupan (bereproduksi) dan kemampuan
untuk menciptakan kreasi dalam seni, agama, gagasan, hukum, produksi
materi dan cinta.
✣ Melalui pendekatan negatif, manusia dapat melakukan penghancuran.
Fromm menyatakan bahwa manusia adalah satu-satunya spesies yang
menggunakan agresi keji, yaitu membunuh untuk alasan selain
mempertahankan diri.

13
C. Keberakaran
✣ Keberakaran adalah kebutuhan untuk berakar atau merasa
berpulang kembali di dunia. Dengan kata lain manusia butuh
pegangan dalam hidupnya, apakah itu orang lain atau dirinya
sendiri tergantung pada bagaimana dirinya berkembang selama
hidupnya.
✣ Keberakaran dapat dicari melalui cara produktif dan
nonproduktif.

14
D. Kepekaan Akan Identitas
✣ Kepekaan akan identitas adalah kemampuan untuk
menyadari diri sendiri sebagai wujud terpisah.
Fromm percaya bahwa manusia primitif
mengidentifikasi diri mereka lebih dekat dengan klan
mereka dan tidak melihat dirinya sebagai individu
yang terpisah dari kelompok.

15
E. Kerangka Orientasi
✣ Manusia yang mempunyai kerangka orientasi yang kuat dapat menjelaskan
kejadian dan fenomena yang terjadi, sedangkan mereka yang tidak
memilikinya akan berusaha menempatkan kejadian-kejadian tersebut dalam
suatu kerangka agar ia mendapat penjelasan yang masuk akal mengenainya
✣ Contoh: seorang warga Amerika dengan kerangka orientasi yang rapuh dan
pengertian yang lemah akan sejarah mungkin berusaha untuk mengerti
kejadian 11 September 2001 dengan menyalahkan para pelaku sebagai orang
yang “biadab” dan “jahat”

16
Beban kebebasan
✣ Sebagai satu-satunya hewan yang memiliki kesadaran diri, imajinasi, dan
akal pikiran, manusia adalah “suatu keganjilan dalam alam semesta”
✣ Akal pikiran adalah kutukan dan juga anugrah. Menurut sejarah, seiring
manusia semakin memperoleh kebebasan ekonomi dan politik, mereka
semakin merasa terasing.

17
Mekanisme Pelarian

Karena kecemasan dasar menghasilkan rasa keterasingan dan kesendirian yang


menakutkan, maka manusia berusaha untuk lari dari kebebasan melalui
berbagai macam mekanisme pelarian. Terdapat tiga mekanisme dasar dari
pelarian yaitu authoritarianism, merusak, dan konformitas. Mekanisme
pelarian fromm adalah kekuatan yang mendorong manusia, baik secara
individu maupun kolektif.

18
1. Authoritarianism
✣ Merupakan kecenderungan untuk
menyerahkan kemandirian seseorang
secara individu dan meleburkannya dengan
seseorang atau sesuatu diluar dirinya demi
mendapatkan kekuatan yang tidak
dimilikinya.

19
1. Authoritarianism
Kebutuhan untuk bersatu dengan mitra yang kuat ini berupa dua hal yaitu
masokisme atau sadisme.
1) Masokisme timbul dari rasa ketidakberdayaan, lemah, serta rendah diri
dan bertujuan untuk menggabungkan diri sendiri dengan orang atau
institusi yang lebih kuat.
2) Sadisme bertujuan mengurangi kecemasan dasar dengan mencapai
kesatuan dengan satu orang atau lebih.

20
2. Sifat Merusak
✣ Sifat merusak berasal dari perasaan kesendirian,
terasingkan, dan ketidak berdayaan.
✣ Sifat merusak tidak bergantung pada hubungan
berkesinambungan dengan orang lain, melainkan
mencari jalan untuk menghilangkan orang lain.

21
3. Konformitas
✣ orang yang melakukan konformitas
berusaha melarikan diri dari rasa
kesendirian dan keterasingan dengan
menyerahkan individualitas mereka dan
menjadi apapun yang orang lain inginkan.

22
Kebebasan Positif
✣ Manusia dapat mencapai kebebasan yang disebut sebagai kebebasan
positif dengan pengungkapan penuh dan spontan dari potensi
rasional maupun emosionalnya. Kebebasan positif
mempresentasikan keberhasilan mencari solusi bagi dilema manusia
yang menjadi bagian dari dunia alam.
✣ Dengan kebebasan positif dan aktivitas spontan, manusia dapat
mengatasi ketakutan akan kesendirian, mencapai kesatuan dengan
dunia, dan mempertahankan individualitas.

23
Orientasi karakter
Orientasi Nonproduktif Orientasi produktif
Manusia dapat memperoleh Memiliki tiga dimensi, yaitu:
sesuatu melalui keempat orientasi 1. Bekerja
nonproduktif ini, yaitu:
2. Mencintai
1. Reseptif
3. Bernalar
2. Eksploitatif
3. Menimbun
4. Memasarkan

24
Gangguan Kepribadian
tiga gangguan kepribadian yang berat, yaitu nekrofilia,
narsisme berat, dan simbiosis inses.

25
Gangguan Kepribadian Berat
1. NEKROFILIA 2. NARSISME BERAT
Merupakan cinta akan kematian dan Bentuk narsisme yang baik, yaitu
biasanya mengacu pada kelainan ketertarikan akan tubuh sendiri. Dalam
seksual di mana seseorang bentuk buruknya, narsisme
menginginkan kontak seksual dengan
menghalangi persepsi akan kenyataan
mayat
sehingga segala sesuatu yang dimiliki
. orang narsistis dinilai tinggi dan
sesuatu milik orang lain tidak bernilai

26
Gangguan Kepribadian berat
3. SIMBIOSIS INSES
✣ Simbiosis inses adalah bentuk berlebihan dari fiksasi terhadap ibu
yang lebih umum dan lebih baik. Pria dengan fiksasi terhadap ibu
membutuhkan wanita yang peduli, memanjakan, dan mengagumi
mereka.
✣ Simbiosis inses bermula ketika masa bayi sebagai keterikatan alami
dengan ibu.

27
PSIKOTERAPI
Fromm terlatih sebagai analisis Freudian yang ortodoks, namun ia
menjadi bosan dengan teknik analisis yang standar. Ia percaya
bahwa tujuan dari terapi adalah untuk pasien mengenali dirinya
sendiri. Tanpa pengenalan diri sendiri, kita tidak bisa mengetahui
orang atau hal lain.

28
METODE INVESTIGASI
FROMM
A. Karakter Sosial Sebuah Desa di Meksiko
Dimulai pada akhir 1950-an - pertengahan 1960-an. Dari penelitian ini ditemukan bukti-
bukti mengenai beberapa tipe karakter.
1) Tipe Reseptif Nonproduktif = cenderung untuk mengidolakan orang lain dan untuk
berusaha menyenangkan orang yang mereka anggap superior.
2) Tipe Menimbun Produktif = tergolong pekerja keras, produktif, dan mandiri.
3) Kepribadian eksploitatif nonproduktif = cenderung terlibat perkelahian dengan pistol
atau pisau, sedangkan wanitanya cenderung menjadi penyebar gosip.

29
Studi Psikohistoris Mengenai Adolf
Hitler
Fromm menganggap Hitler sebagai contoh manusia dengan
sindrom pembusukan yang paling jelas didunia. Hitler memiliki
kombinasi nekrofilia, narsisme berat, dan simbiosis inses. Ia
sangat tertarik pada kematian dan kehancuran.
Dia digerakkan oleh pengabdian bersifat inses pada “ras” jerman
dan berdedifikasi untuk mencegah darah ras tersebut dikotori
oleh Yahudi atau “non-Aria” lainnya.

30
Kerenggangan Kultur dan
Kesejahteraan
✣ Manusia telah disingkirkan dari lingkungan alam dan mereka
dirancang untuk menetap dan tepisah dari satu-sama lain. Selain itu,
menurut Fromm, kekayaan materi yang diciptakan oleh kapitalisme
memberikan kebebasan berlebihan yang begitu banyak, sehingga
terus terang kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan terhadap diri
kita sendiri. Kecemasan dan keterasingan, ironisnya, adalah hasil dari
kebebasan yang berlebihan.

31
Kritik terhadap Fromm

Erich Fromm mungkin salah satu penulis esai paling cerdas dart semua
teoretikus kepribadian. Pemahamannya akan sifat manusia disambut gembira
oleh banyak orang, terbukti dengan popularitas buku-bukunya. Dari sudut
pandang ilmiah, kita harus mempertanyakan bagaimana gagasan- gagasan
Fromm memenuhi keenam kriteria teori yang berguna.

32
Kritik terhadap Fromm
1) Istilah-istilah Fromm yang tidak jelas dan samar menjadikan gagasan-gagasannya
tidak dapat dijadikan generator penelitian empiris sebenarnya
2) Teori Fromm terlalu filosofis untuk dapat dibenarkan atau diverifikasi.
3) nilai utama tulisan Fromm terlalu mendorong pembaca untuk berpikir
produktif.
4) Fromm enggan untuk meninggalkan konsep-konsepnya yang terdahulu dan
untuk menghubungkannya dengan gagasan-gagasan selanjutnya, maka teorinya
kurang memiliki kelugasan dan kesatuan.

33
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai