Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Teori Kepribadian Harry Stack Sullivan, Hans Eysenck,

BigFive Personality dan Erich Froom.


Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Kepribadian

Oleh :
Fadilla Yana Putri
200701552014

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2021
Teori Kepribadian Harry Stack Sullivan, Hans Eysenck,
BigFive Personality dan Erich Froom.
A. Harry Stack Sullivan
interpersonal theory of psychiatry. Ajaran pokok dari teori ini dalam hubungannya
dengan teori kepribadian ialah bahwa kepribadian adalah “pola relatif menetap dari situasi-
situasi antarpribadi yang berulang menjadi ciri kehidupan manusia. Kepribadian
merupakan suatu entitas hipotesis yang tidak dapat dipisahkan dari situasi-situasi
antarpribadi, dan tingkah laku antarpribadi merupakan satu-satunya segi yang dapat
diamati sebagai kepribadian.
B. Hans Eysenck
Teori kepribadian dari Hans Eysenck mempunyai komponen biologis dan
psikometri yang kuat. Akan tetapi, Eysenck berargumen bahwa kecanggihan psikometri
saja tidak cukup untuk mengukur struktur kepribadian manusia dan dimensi kepribadian
yang didapatkan dari metode analisis faktor yang bersifat steril dan tidak bermakna, kecuali
jika sudah terbukti mempunyai suatu ekstensi biologis
C. BigFive Personality
Big five merupakan salah satu pendekatan untuk melihat kepribadian manusia
melalui trait yang tersusun dalam 5 dimensi kepribadian yang telah dibentuk dengan
menggunakan anlisis factor. 5 trait kepribadian tersebut adalah extraversion,
agreeableness, conscientiousness, neuriticism dan openness.
D. Erich Froom
Fromm menyangka bahwa kepribadian seseorang dipengaruhi oleh kekuatan sosial,
ekonomi, politik, sejarah dan masyarakat yang sakit akan menghasilkan masyarakat yang
sakit pula. Menurut Fromm, hakekat manusia juga bersifat dualistik, paling tidak ada empat
dualistik di dalam diri manusia:
Manusia sebagai binatang dan sebagai manusia Manusia sebagai binatang memiliki
banyak kebutuhan fisiologis yang harus dipuaskan, seperti kebutuhan makan, minum, dan
kebutuhan seksual. Manusia sebagai manusia memiliki kebutuhan kesadaran diri, berpikir,
dan berimajinasi yang terwujud dalam pengalaman manusia, spt cinta, norma, kebebasan,
dan lain sebagainya.
Hidup dan mati Kesadaran diri dan pikiran manusia telah mengetahui bahwa dia
akan mati, tetapi manusia berusaha mengingkarinya dengan meyakini adanya kehidupan
sesudah mati, dan usaha-usaha yang tidak sesuai dengan fakta bahwa kehidupan akan
berakhir dengan kematian.
Ketidak sempurnaan dan kesempurnaan Manusia mampu mengkonsepkan realisasi
diri yang sempurna, tetapi karena hidup itu pendek, kesempurnaan tidak dapat tercapai.
Kesendirian dan kebersamaan Manusia menyadari diri sebagai individu yang
terpisah, dan pada saat yang sama juga menyadari kalau kebahagiaannya tergantung pada
kebersamaan dengan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai