Individual Psychology
Fungsi
Hubungan traits,
Definisi habits, attitudes, types
Evaluasi Biografi Kepribadian
Perkembangan
Struktur Proprium
Proprium
Psikoterapi
Sifat dan Disposisi Personal
Dokumen Pribadi
Disposisi Kardinal, Sentral, Sekunder
Gordon
Studies of Expressive Behavior Allport Otonomi Perseverative Functional
Motivasi
Fungsional Autonomy (terbiasa)
Idiografik
Unity of Personality Propriate Functional
Pendekatan
Autonomy
Nomotetik
Perkembangan Kepribadian
Manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur terutama oleh tujuan
kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa yang akan datang, bukan di
masa lalu.
1. DISPOSISI PERSONAL
2. PROPRIUM
Sifat dan Disposisi Personal
SIFAT UMUM VS DISPOSISI PERSONAL
Nyata
Empiris
Disposisi Kardinal, Sentral, dan Sekunder
• Disposisi kardinal adalah sifat khas yang hanya dimiliki sedikit orang, sifat
yang mendominasi keseluruhan hidupnya.
• Disposisi sekunder adalah sifat yang semakin tidak umum, terbatas, jarang
dipakai atau hanya dipakai pada kesempatan yang khusus.
Hubungan Traits, Habits, Attitudes, Types
Aspek diri fisik (sense of bodily self); muncul kesadaran tentang fisik, “ini
0-3
tanganku, ini jariku”.
tahun Aspek identitas diri berkesinambungan (sense of continuiting self identity); anak
menyadari bahwa dirinya tetap orang yang sama, walaupun terus berubah dan
berkembang.
Aspek bangga diri (self esteem/pride); mengembangkan perasaan bangga dengan
kemampuan diri sendiri, untuk mengontrol dunia seseorang.
Aspek perluasan diri (extension of self); anak mulai menyadari keberadaan objek
4-6
dan orang lain, “mainanku, ayahku, sekolahku”.
tahun Aspek gambaran diri (self image); pandangan aktual dan ideal mengenai diri,
“ingin menjadi siapa, akan menjadi siapa”.
Perkembangan Proprium
6-12 Aspek penguasaan rasional (self as rational coper); anak menyadari dirinya
dapat menangani masalah secara rasional dan logis.
tahun
Usia Diri sebagai si Tahu (self as knower): Totalitas dari semua 7 aspek yang
sebelumnya, kesadaran tentang diri sendiri.
Dewasa
Motivasi
Ada dua ciri teori motivasi dari Allport, yaitu : (1) menolak masa
lalu sebagai elemen penting dari motivasi ; (2) pentingnya proses
kognitif, seperti tujuan dan perencanaan, sebagai dasar motivasi.
(1) Kontemporer, yaitu motivasi merupakan kekuatan pendorong bagi masa depan.
(2) Pluralistik, yaitu motivasi sifatnya kompleks, tidak dapat disederhanakan menjadi beberapa
dorongan saja.
(3) Proses Kognitif, yaitu motivasi akan melibatkan proses kognitif, seperti adanya perencanaan
tujuan secara sadar
(4) Kongkrit dan Nyata, yaitu motivasi bukanlah sesuatu yang abstrak, melainkan nyata.
Otonomi Fungsional
yaitu kecenderungan yang dekat dengan inti kepribadian, seperti minat yang
dipelajari, nilai, tujuan, motif pokok, disposisi pribadi, gambaran diri, atau gaya
hidup. Misalnya, X bekerja karena ingin mendapat uang. Ketika mulai bekerja,
pekerjaan itu tampak membosankan. Namun, setelah satu tahun, X menyukai
pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, kemudian bukan uang yang menahan X di
tempat kerja, melainkan pekerjaan itu sendiri yang menjadi motivasi dalam bekerja.
Tingkat Otonomi Fungsional
2 Propriate Functional Autonomy (otonomi fungsional propriate)
Otonomi jenis ini berfungsi dengan menggunakan tiga prinsip kerja, yaitu:
1) Mengorganisir tingkat energi, agar energi tidak digunakan untuk hal yang
merusak atau membahayakan.
3) Pola Propriate, yaitu usaha untuk memiliki kepribadian yang konsisten dan
integral.
The Unity of Personality
Menurut Allport, manusia hidup dalam proses menjadi (more) unitas.
Orang tidak pernah mencapai unitas, tetapi akan berada pada tingkat unitas
tertentu.
b) Mekanisme homeostatic
c) Cardinal dispostion
Perkembangan Kepribadian
1 Perkembangan Masa Bayi
Allport memandang bayi sebagai makhluk hereditas, primitive drive, dan reflex
behavior.
Menurut Allport, sumber motivasi tingkah laku bayi adalah tegangan yang
menuntut kepuasan dan menghindar dari rasa sakit.
Tidak semua orang dewasa itu mengalami kematangan, ada saja mereka yang
mengalami gangguan pada saat melakukan perbuatan mereka tidak tahu mengapa ia
melakukannya. Tingkah laku mereka lebih dekat hubungannya dengan peristiwa
anak-anak.
Allport lebih tertarik dengan tingkah laku normal daripada tingkah laku yang
neurotik. Allport pun mengusulkan beberapa penanda kematangan kepribadian.
Penanda Kepribadian Dewasa
Extension of Kemampuan dalam berpartisipasi dan menikmati jangkauan aktifitas, kemampuan untuk
the sense of mengidentifikasi diri sendiri dan memiliki minat yang sama dengan orang lain dan
self mereka memiliki minat yang sama, kemampuan dalam membangun masa depan yaitu
berharap dan berencana
Warm relating Kapasitas keintiman dan kasih sayang, keintiman melibatkan hubungan percintaan
of self to other dengan keluarga dan teman, kasih sayang adalah ekspresi dalam perduli dan
mengapresiasi hubungan dengan semua orang.
Self- Kemampuan objektif tentang diri sendiri dan orang lain. Insight seseorang yaitu
objectification: kemampuan untuk memahami diri sendiri dan orang lain. Dan humor yaitu tidak
insight and hanya menemukan kenyamanan dan tertawaan di dunia tapi bisa menemukan
humor hubungan yang positif ke diri sendiri dan orang lain pada waktu yang bersamaan tidak
ada yang melihat ketidak sesuaian dan keabsuran dalam diri dan orang lain
Unifying Harus ada sesuatu yang mendasari yang akan memberikan tujuan dan makna ketika
philosophy of melakukan sesuatu. Agama adalah sumber terpenting dalam filsafat, meskipun bukan
life satu satunya.
Research Emphases and Methods
• Allport memiliki 2 metode utama dalam penelitiannya yaitu Ascendence-Submission
dan A Study of Values. Metode ini bangun oleh teknik nomotetik dan idiografik.
• Nilai-nilai tersebut adalah teoritis (truth), ekonomi (usefulnes), estetik (harmony), sosial
(altruistic love), politik (power), dan agama (unity)
Research Emphases and Methods
• Dalam hal ini, Allport memaksa subjek memberikan peringkat pada nilai-nilai dalam
pasangan berurut-urut, setiap nilai dipasangkan dengan jumlah yang sama dengan
masing-masing dari lima lainnya.
• Hasil dari teknik idiografik adalah sejauh itu hanya mencerminkan pentingnya relatif
dari nilai-nilai yang diberikan individu. Karena semua peringkat bersifat tetap dan
komparatif. Jika salah satu skor naik satu, pada skor lainnya akan berkurang.
• Namun hasil nomotetik yang dilakukan allport menunjukan, test yang digunakan
menghasilkan norma-norma yang telah rusak melalui kategori seks dan kedudukan,
• Allport membuat 3 kesimpulan, pertama fitur ekspresif dari tubuh tidak diaktifkan secara
independen. Yang artinya salah satu dari mereka dapat terpengaruh dengan cara yang
sama seperti yang lainnya.
• Kedua, kesesuaian tidak pernah sempurna. Dikarenakan satu fitur bukan sebuah replika
yang sama dari yang lain. Jika dikatakan “Ya” maka kita dapat menilai kepribadian dari
salah satu fitur seperti tulisan tangan, mata, tangan, atau anggota tubuh lainnya.
• Ketiga, kesatuan ekspresi seperti kesatuan kepribadian adalah masalah tingkat. Masalah
tingkat disini adalah tentang minat dan sifat mereka.
Studies of Expressive behavior
• Contohnya :