Anda di halaman 1dari 35

GORDON ALLPORT

Individual Psychology

Muhammad Ridwan Dwi Y. NIM 1702356

Finka Nur Indira NIM 1702784

Putri Nabilah Bre C. NIM 1703232

Nuri Lanjar Sari NIM 1703977

Tiara Ramadhanti NIM 1704812


MIND MAPPING Traits Sifat

Fungsi

Hubungan traits,
Definisi habits, attitudes, types
Evaluasi Biografi Kepribadian
Perkembangan
Struktur Proprium
Proprium
Psikoterapi
Sifat dan Disposisi Personal
Dokumen Pribadi
Disposisi Kardinal, Sentral, Sekunder
Gordon
Studies of Expressive Behavior Allport Otonomi Perseverative Functional
Motivasi
Fungsional Autonomy (terbiasa)
Idiografik
Unity of Personality Propriate Functional
Pendekatan
Autonomy
Nomotetik
Perkembangan Kepribadian

Research Emphares and Penanda Kepribadian


Methods Dewasa
Masa Bayi Masa Dewasa
GORDON ALLPORT
1897−1967

 “Pertemuan dengan Freud di Wina”  Allport tidak setuju dengan teori


psikoanalisis.

 Manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur terutama oleh tujuan
kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa yang akan datang, bukan di
masa lalu.

 Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menerus bergerak mengalir.

 Konsep utama teori kepribadian Allport menyangkut motivasi.


Definisi Kepribadian
GORDON ALLPORT

“ Organisasi yang dinamis dalam sistem-sistem psiko-fisik


dalam individu, yang ikut menentukan penyesuaian diri
secara unik terhadap lingkungan. ”
Struktur Kepribadian
GORDON ALLPORT

KEPRIBADIAN TERSUSUN ATAS:

1. DISPOSISI PERSONAL

2. PROPRIUM
Sifat dan Disposisi Personal
SIFAT UMUM VS DISPOSISI PERSONAL

Karakteristik umum yang dimiliki Struktur neuropsikis umum yang


oleh banyak orang. khas bagi individu untuk
Contoh: memberikan respons terhadap
• Cara berkomunikasi dalam banyak stimulus. Bertanggung
suatu budaya tertentu jawab untuk memulai dan
• Orang Jawa cenderung mengarahkan perilaku adaptif dan
penurut dan sopan dalam ekspresif yang konsisten.
berbicara
Bagaimana Kita Tahu Traits itu ada ?

• Traits adalah kecenderungan untuk merespons secara sama kelompok stimulus


yang mirip.

• Contoh : ketika kita mengamati seorang pria berulang kali membuat


pernyataan sarkastik dalam situasi sosial, kita dapat menyimpulkan bahwa dia
memiliki sifat permusuhan.

• Penelitian empiris belum berhasil dalam menunjukkan konsistensi perilaku


lintas situasional.
Sifat-sifat Penting dari Traits
Berikut merupakan sifat-sifat penting dari traits, sebagai berikut :

 Nyata

 Membuat banyak stimulus berfungsi ekuivalen

 Mengubah/menentukan tingkah laku

 Empiris
Disposisi Kardinal, Sentral, dan Sekunder

• Disposisi kardinal adalah sifat khas yang hanya dimiliki sedikit orang, sifat
yang mendominasi keseluruhan hidupnya.

• Disposisi sentral adalah kecenderungan sifat yang menjadi ciri seseorang,


cenderung menggunakan kata sifat yang mencerminkan disposisi sentral.

• Disposisi sekunder adalah sifat yang semakin tidak umum, terbatas, jarang
dipakai atau hanya dipakai pada kesempatan yang khusus.
Hubungan Traits, Habits, Attitudes, Types

• Traits adalah kecenderungan merespons secara sama kelompok stimulus yang


mirip, bersifat umum. Traits merupakan kombinasi 2 habits atau lebih.

• Habits adalah seperti traits tetapi bersifat khusus.

• Attitudes berada diantara traits dan habits.

• Types adalah konsep yang lebih luas, mengelompokkan manusia menjadi


beberapa jenis atau model tingkah laku.
Intensionalitas

Dua karakteristik paling khas dari teori motivasi Allport, yaitu :

1. Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis. Penolakan untuk


mengakui masa lalu sebagai elemen penting motivasi.

2. Desakannya pada pentingnya proses kognitif.


Proprium

 Propium berasal dari bahasa Latin “proprius”, artinya milik.

 Propium adalah istilah untuk aspek kepribadian yang diciptakan


oleh Allport. Sedangkan ahli teoritis lain menyebut proprium
dengan sebutan self atau ego.

 Proprium tidak dibawa sejak lahir, tetapi berkembang di dalam


perkembangan individu.
Proprium

 Propium berasal dari bahasa Latin “proprius”, artinya milik.

 Propium adalah istilah untuk aspek kepribadian yang diciptakan


oleh Allport. Sedangkan ahli teoritis lain menyebut proprium
dengan sebutan self atau ego.

 Proprium tidak dibawa sejak lahir, tetapi berkembang di dalam


perkembangan individu.
Perkembangan Proprium
AGE ASPEK PENTING PROPRIUM

 Aspek diri fisik (sense of bodily self); muncul kesadaran tentang fisik, “ini
0-3
tanganku, ini jariku”.
tahun  Aspek identitas diri berkesinambungan (sense of continuiting self identity); anak
menyadari bahwa dirinya tetap orang yang sama, walaupun terus berubah dan
berkembang.
 Aspek bangga diri (self esteem/pride); mengembangkan perasaan bangga dengan
kemampuan diri sendiri, untuk mengontrol dunia seseorang.

 Aspek perluasan diri (extension of self); anak mulai menyadari keberadaan objek
4-6
dan orang lain, “mainanku, ayahku, sekolahku”.
tahun  Aspek gambaran diri (self image); pandangan aktual dan ideal mengenai diri,
“ingin menjadi siapa, akan menjadi siapa”.
Perkembangan Proprium

AGE ASPEK PENTING PROPRIUM

6-12  Aspek penguasaan rasional (self as rational coper); anak menyadari dirinya
dapat menangani masalah secara rasional dan logis.
tahun

Usia  Aspek berusaha memiliki (propriate striving); kesadaran eksistensi diri


dalam tujuan atau pencapaian jangka panjang dengan menyusun rencana.
Remaja

Usia  Diri sebagai si Tahu (self as knower): Totalitas dari semua 7 aspek yang
sebelumnya, kesadaran tentang diri sendiri.
Dewasa
Motivasi

 Ada dua ciri teori motivasi dari Allport, yaitu : (1) menolak masa
lalu sebagai elemen penting dari motivasi ; (2) pentingnya proses
kognitif, seperti tujuan dan perencanaan, sebagai dasar motivasi.

 Allport bahwa manusia adalah makhluk sadar dan rasional, yang


bertingkah laku berdasar apa yang diharapkan dapat dicapai, bukan
karena keinginan primitif atau pengalaman traumatik masa lalu.
Motivasi
Menurut Abraham Maslow, bahwa jika ingin memahami motivasi, maka kita harus memahami
sifat dasar dari motivasi, seperti :

(1) Kontemporer, yaitu motivasi merupakan kekuatan pendorong bagi masa depan.

(2) Pluralistik, yaitu motivasi sifatnya kompleks, tidak dapat disederhanakan menjadi beberapa
dorongan saja.

(3) Proses Kognitif, yaitu motivasi akan melibatkan proses kognitif, seperti adanya perencanaan
tujuan secara sadar

(4) Kongkrit dan Nyata, yaitu motivasi bukanlah sesuatu yang abstrak, melainkan nyata.
Otonomi Fungsional

 Otonomi Fungsional memandang motif orang dewasa beraneka ragam, mandiri


sebagai sistem kontemporer, berkembang dari sistem anteseden, tetapi secara
fungsi tidak bergantung kepada sistem. Artinya, suatu tingkah laku dapat
merupakan tujuan akhir dari tingkah laku itu sendiri, walaupun awalnya memiliki
tujuan lain.

 Terdapat dua tingkat otonomi fungsional menurut Allport, yaitu : Perseverative


Functional Autonomy dan Propriate Functional Autonomy
Tingkat Otonomi Fungsional
1 Perseverative Functional Autonomy (otonomi fungsional terbiasa)

yaitu kecenderungan suatu pengalaman mempengaruhi pengalaman berikutnya.


Perilaku yang masuk dalam kategori ini adalah perilaku yang berulang dan rutin.
Misalnya, kita minum kopi karena ingin mengatasi rasa kantuk. Namun setelah itu,
kita minum kopi bukan untuk mengatasi rasa kantuk lagi, tetapi karena sudah
terbiasa.
Tingkat Otonomi Fungsional
2 Propriate Functional Autonomy (otonomi fungsional propriate)

yaitu kecenderungan yang dekat dengan inti kepribadian, seperti minat yang
dipelajari, nilai, tujuan, motif pokok, disposisi pribadi, gambaran diri, atau gaya
hidup. Misalnya, X bekerja karena ingin mendapat uang. Ketika mulai bekerja,
pekerjaan itu tampak membosankan. Namun, setelah satu tahun, X menyukai
pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, kemudian bukan uang yang menahan X di
tempat kerja, melainkan pekerjaan itu sendiri yang menjadi motivasi dalam bekerja.
Tingkat Otonomi Fungsional
2 Propriate Functional Autonomy (otonomi fungsional propriate)

Otonomi jenis ini berfungsi dengan menggunakan tiga prinsip kerja, yaitu:

1) Mengorganisir tingkat energi, agar energi tidak digunakan untuk hal yang
merusak atau membahayakan.

2) Kompetensi dan penguasaan (competence and mastery), Mendorong orang


untuk mencapai tingkat tertinggi dalam memuaskan motifnya.

3) Pola Propriate, yaitu usaha untuk memiliki kepribadian yang konsisten dan
integral.
The Unity of Personality
 Menurut Allport, manusia hidup dalam proses menjadi (more) unitas.

 Orang tidak pernah mencapai unitas, tetapi akan berada pada tingkat unitas
tertentu.

 Beberapa fenomena unitas bisa dilihat dari:

a) Tingkah laku bayi

b) Mekanisme homeostatic

c) Cardinal dispostion
Perkembangan Kepribadian
1 Perkembangan Masa Bayi

 Allport memandang bayi sebagai makhluk hereditas, primitive drive, dan reflex
behavior.

 Bayi tidak memiliki kepribadian, tetapi memiliki potensi-potensi tertentu, seperti


fisik dan temperamen.

 Menurut Allport, sumber motivasi tingkah laku bayi adalah tegangan yang
menuntut kepuasan dan menghindar dari rasa sakit.

 Tahun pertama kehidupan itu penting dalam perkembangan kepribadian.


Perkembangan Kepribadian
2 Perkembangan Masa Dewasa

Tidak semua orang dewasa itu mengalami kematangan, ada saja mereka yang
mengalami gangguan pada saat melakukan perbuatan mereka tidak tahu mengapa ia
melakukannya. Tingkah laku mereka lebih dekat hubungannya dengan peristiwa
anak-anak.

Allport lebih tertarik dengan tingkah laku normal daripada tingkah laku yang
neurotik. Allport pun mengusulkan beberapa penanda kematangan kepribadian.
Penanda Kepribadian Dewasa
Extension of Kemampuan dalam berpartisipasi dan menikmati jangkauan aktifitas, kemampuan untuk
the sense of mengidentifikasi diri sendiri dan memiliki minat yang sama dengan orang lain dan
self mereka memiliki minat yang sama, kemampuan dalam membangun masa depan yaitu
berharap dan berencana

Warm relating Kapasitas keintiman dan kasih sayang, keintiman melibatkan hubungan percintaan
of self to other dengan keluarga dan teman, kasih sayang adalah ekspresi dalam perduli dan
mengapresiasi hubungan dengan semua orang.

Emotional kemampuan menghindari perilaku berlebih mengenai dorongan tertentu(contoh,


security (self- menerima dorongan sex, melakukan yang terbaik untuk memuaskannya, dan tidak
acceptance) terhambar atau tidak sembarangan) dan mentoleransi frustrasi, kontrol diri, sense of
proportion
Realistic Kemampuan untuk melihat seseorang, objek, dan situasi, untuk kapasitas dan minat
perception, dalam pemecahan masalah,memiliki keterampilan untuk mencapai suatu tugas, mampu
skills, “kehilangan diri” sementara dalam pekerjaan, bisa menemukan permintaan ekonomi
assignments dalam hidup tanpa memberi kepanikan, mengasihani diri, atau kebiasaan buruk
lainnya.

Self- Kemampuan objektif tentang diri sendiri dan orang lain. Insight seseorang yaitu
objectification: kemampuan untuk memahami diri sendiri dan orang lain. Dan humor yaitu tidak
insight and hanya menemukan kenyamanan dan tertawaan di dunia tapi bisa menemukan
humor hubungan yang positif ke diri sendiri dan orang lain pada waktu yang bersamaan tidak
ada yang melihat ketidak sesuaian dan keabsuran dalam diri dan orang lain

Unifying Harus ada sesuatu yang mendasari yang akan memberikan tujuan dan makna ketika
philosophy of melakukan sesuatu. Agama adalah sumber terpenting dalam filsafat, meskipun bukan
life satu satunya.
Research Emphases and Methods
• Allport memiliki 2 metode utama dalam penelitiannya yaitu Ascendence-Submission
dan A Study of Values. Metode ini bangun oleh teknik nomotetik dan idiografik.

• Allport membuat penelitian menggunakan a Study of Values dengan cara, menguji


seseorang dalam mendukung dari masing masing nilai

• Nilai-nilai tersebut adalah teoritis (truth), ekonomi (usefulnes), estetik (harmony), sosial
(altruistic love), politik (power), dan agama (unity)
Research Emphases and Methods
• Dalam hal ini, Allport memaksa subjek memberikan peringkat pada nilai-nilai dalam
pasangan berurut-urut, setiap nilai dipasangkan dengan jumlah yang sama dengan
masing-masing dari lima lainnya.

• Hasil dari teknik idiografik adalah sejauh itu hanya mencerminkan pentingnya relatif
dari nilai-nilai yang diberikan individu. Karena semua peringkat bersifat tetap dan
komparatif. Jika salah satu skor naik satu, pada skor lainnya akan berkurang.

• Namun hasil nomotetik yang dilakukan allport menunjukan, test yang digunakan
menghasilkan norma-norma yang telah rusak melalui kategori seks dan kedudukan,

• Jadi inilah keuntungan dari kedua metode idiografis dan nomotis.


Pendekatan
NOMOTETIK VS IDIOGRAFIK/MORFOGENIK

Menemukan hukum-hukum umum fungsi Memahami keunikan/fungsi spesifik


jiwa manusia. individual.
Studies of Expressive behavior
• Menurut allport semua perilaku yang muncul dari seseorang adalah hasil dari kesesuaian
dan saling terkait satu sama lain.

• Allport membuat 3 kesimpulan, pertama fitur ekspresif dari tubuh tidak diaktifkan secara
independen. Yang artinya salah satu dari mereka dapat terpengaruh dengan cara yang
sama seperti yang lainnya.

• Kedua, kesesuaian tidak pernah sempurna. Dikarenakan satu fitur bukan sebuah replika
yang sama dari yang lain. Jika dikatakan “Ya” maka kita dapat menilai kepribadian dari
salah satu fitur seperti tulisan tangan, mata, tangan, atau anggota tubuh lainnya.

• Ketiga, kesatuan ekspresi seperti kesatuan kepribadian adalah masalah tingkat. Masalah
tingkat disini adalah tentang minat dan sifat mereka.
Studies of Expressive behavior
• Contohnya :

• Ketika seseorang mengendarai sebuah mobil, ia melibatkan perilaku memutar


kunci, menggeser gigi, dan kemudi. Semua orang akan melakukan hal yang
sama ketika hendak mengendarai sebuah mobil. Namun, meskipun semua
orang melakukannya sama tetapi cara untuk melakukan aktifitas tersebut
berbeda seperti. Seseorang akan memutar kunci kontak terlebih dahulu lalu
melompat ke kursi kemudi, ada juga yang membuat posisi duduknya nyaman
terlebihd dahulu, lalu ia memutar kunci. Dan lain-lain
Dokumen Pribadi: Surat “Jenny”

Sentral Trait Jenny

SukaBertengkar Agresif BerpusatpadaDiriSendiri Independen

Sentimental Estetis-Artistik Sinis Dramatis


Psikoterapi
• Pribadi yang sehat dan matang adalah orang yang terus menerus dalam kondisi
berubah (becoming), sedangkan pribadi yang tidak sehat dan tidak matang
adalah mereka yang perkembangannya mandeg.
• Perkembangan indvidu dapat terpenjara sebagai akibat kesalahan hubungan
dengan orang tua, terutama dengan ibunya pada masa awal kanak-kanak.
• Mendapat tekanan untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat dan penyesuaian
tersebut sering menghambat pertumbungan positif.
Evaluasi
• Teori Allport sulit diterjemahkan kedalam batasan operasional.
• Konsep keunikan dikritik karena pendekatan ilmiah selalu berisi keunikan dan
keumuman.
• Allport cenderung mengabaikan penentu tingkah laku yang bersifat sosial dan
kultural.
Sama - sama

Anda mungkin juga menyukai