Mata kuliah
Dr.Noor Yulia
PATOFISIOLOGI
GANGGUAN
MENTAL
PENGERTIAN MENTAL
Menurut Webster Dictionary, MENTAL adalah
way of thinking, berkenaan dengan
pikiran/gangguan saraf/kejiwaan.
Menurut
Purwodarminto,
merupakan way of sense.
MENTAL
KESEHATAN MENTAL
Menurut Kartini Kartono dan Jenny Andary dalam Yusak (1999: 9-10),
ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang mempelajari masalah
kesehatan mental/jiwa, yang bertujuan mencegah timbulnya
gangguan/penyakit mental dan gangguan emosi, berusaha
mengurangi
atau
menyembuhkan
penyakit
mental,
serta
memajukan kesehatan jiwa rakyat.
Kesehatan mental adalah ilmu yang meliputi sistem tentang prinsipprinsip,
peraturan-peraturan
serta
prosedur-prosedur
untuk
mempertinggi kesehatan ruhani (M. Buchori dalam Jalaluddin,2004).
orang yang sehat mental adalah orang yang terhindar dari gangguan
dan penyakit jiwa,dapat menyesuaikan diri, sanggup menghadapi
masalah dan kegoncangan ,adanya keserasian fungsi jiwa, dan
merasa bahwa dirinya berharga, berguna, dan berbahagia serta
dapat menggunakan potensi-potensi yang ada semaksimal mungkin
(Sururin,2004: 144).
Gangguan Mental
atau penyakit mental adalah gangguan pola
psikologis atau perilaku , pada umumnya
terkait dengan stress atau kelainan mental .
Gangguan tersebut didefinisikan sebagai
kombinasi afektif, perilaku, komponen
kognitif atau persepsi, yang berhubungan
dengan fungsi tertentu pada daerah otak
atau sistem saraf yang menjalankan fungsi
sosial manusia
PENYEBAB GANGGUAN
MENTAL
Penyebab gangguan mental bervariasi, pada beberapa
kasus tidak jelas,
PENGGOLONGAN DIAGNOSIS
GANGGUAN MENTAL ORGANIK MENURUT
PPDGJ III
Klasifikasi gangguan mental organik adalah sebagai berikut :
l. Demensia pada penyakit Alzheimer
1.1 Demensia pada penyakit Alzheimer dengan onset dini.
1.2.Demensia pada penvakit Alzheimer dengan onset lambat.
1.3.Demensia pada penyakit Alzheimer, tipe tak khas atau tipe
campuran.
1.4. Demensia pada penyakit Alzheimer Yang tidak tergolongkan ( YTT).
2. Demensia Vaskular
2.1.Demensia Vaskular onset akut.
2.2. Demensia multi-infark
2.3 Demensia Vaskular subkortikal.
2.4. Demensia Vaskular campuran kortikal dan subkortikal
2.5. Demensia Vaskular lainnya
2.6. Demensia Vaskular YTT
3. Gangguan amnestik
3.1.Gangguan amnestik karena kondisi medis
umum.
3.2 Gangguan amnestik menetap akibat zat
3.3 Gangguan amnestik yang tidak ditentukan
( YTT )
4. Gangguan kognitif yang tidak ditentukan
Delerium
Dementia
GANGGUAN
MENTAL
ORGANIK
GANGGUAN
PSIKOTIK
Skizofrenia
GANGGUAN
PSIKOTIK
FUNGSIONAL
GANGGUAN PSIKOTIK
a. Gangguan psikotik adalah semua kondisi yang
memberi indikasi tetang terdapatnya hendaya
( kerusakan/ impairment ) yang berat di dalam
kemampuan daya nilai realitas.
b. Bukti langsung hendaya dari daya nilai realitas
dapat ditentukan berdasarkan terdapatnya :
Waham
Halusinasi tanpa tilikan ( insight)
Inkoherensi
Disorientasi
tumor otak.
penyakit cerebrovaskuler,
intoksikasi obat : Intoksikasi dan Sindroma Putus
Zat
Delerium
Dementia
Sindroma Amnestik dan halusinosis organik
Sindroma waham organik
Sindroma afektif organik
Sindroma Kepribadian organik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1a.DELIRIUM
Definisi
Adalah suatu sindrom dengan gejala pokok adanya gangguan kesadaran
yang biasanya tampak dalam bentuk hambatan pada fungsi kognitif.
Etiologi
Delirium mempunyai berbagai macam penyebab.
Semuanya mempunyai pola gejala serupa yang berhubungan dengan
tingkat kesadaran dan kognitif pasien.
Penyebab utama :
berasal dari penyakit susunan saraf pusat ( contoh epilepsi), Area
yang terutama terkena adalah formasio retikularis
penyakit sistemik, misalnya gagal ginjal dan hati. terbanyak
intoksikasi atau reaksi putus obat maupun zat toksik.
Neurotransmiter yang dianggap berperan adalah :
asetilkolin,
serotonin,
glutamat
.
Gambaran utama :
Kesadaran berkabut yang berarti terdapat suatu
penurunan kejernihan kesadaran( awarness) akan
lingkungan ,
Ditandai oleh :
Kesukaran memusatkan , memindahkan dan memper
tahan kan perhatian pada stimulus luar dan dalam
Gangguan persepsi sensorik hingga terjadi salah
tafsir kadang disertai keyakinan yang salah akan
gangguan persepsi tersebut , misal ilusi dan
halusinasi
Proses pikir yang tidak teratur, tidak jelas dan tak
tentu arah tujuan , misal disorientasi , gangguan
daya ingat , gangguan konsentrasi
Ditemukan juga gangguan dalam siklus tidur
bangun , gangguan aktifitas psikomotor , onsetnya
relatif cepat
Penyebab Delirium
Penyakit intrakranial
Epilepsi atau keadaan pasca kejang
Trauma otak (terutama gegar otak)
Infeksi (meningitis.ensetalitis).
Neoplasma.
Gangguan vaskular
Penyebab ekstrakranial
Obat-obatan (di telan atau putus) :Obat
antikolinergik, Antikonvulsan, Obat antihipertensi,
Obat antiparkinson. Obat antipsikotik, Cimetidine,
Klonidine. Disulfiram, Insulin, Opiat, Fensiklidine,
Fenitoin, Ranitidin, Sedatif(termasuk alkohol) dan
hipnotik, Steroid.
Racun : Karbon monoksida, Logam berat dan
racun industri lain.
Diagnosis
Kriteria Diagnostik untuk Delirium Karena Kondisi Medis Umum:
1. Gangguan kesadaran (yaitu, penurunan kejernihan kesadaran
terhadap lingkungan) dengan penurunan kemampuan untuk
memusatkan, mempertahankan, atau mengalihkan perhatian.
2. Gangguan timbul setelah suatu periode waktu yang singkat
(biasanya beberapa jam sampai hari dan cenderung berfluktuasi
selama perjalanan hari.
3. Perubahan kognisi (seperti defisit daya ingat disorientasi, gangguan
bahasa)
4. disebabkan oleh akibat fisiologis langsung dan kondisi medis umum
( riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan Iaboratorium )
1b. DEMENSIA
suatu gangguan mental organik yang biasanya diakibatkan oleh
proses degeneratif yang progresif dan irreversible yang mengenai
arus pikir.( penyakit penuaan)
Demensia merupakan sindroma yang ditandai oleh berbagai
gangguan fungsi kognitif tanpa gangguan kesadaran.
Fungsi kognitif yang dipengaruhi pada demensia adalah :
inteligensia umum, belajar dan ingatan,
bahasa,
pertimbangan, dan memecahkan masalah,
orientasi, persepsi,
perhatian, dan konsentrasi,
kemampuan sosial, Kepribadian
Penyebab Dimentia
Penyakit Alzheimer
Demensia Vaskular
Infeksi
Gangguan nutrisional
Gangguan metabolik
Gangguan peradangan kronis
Obat dan toksin (termasuk demensia alkoholik kronis)
Massa intrakranial : tumor, massa subdural, abses otak
Anoksia
Trauma (cedera kepala )
Hidrosefalus
Penyebab
1. Kondisi medis sistemik
a. Defisiensi tiamin (Sindroma Korsakoff)
b. Hipoglikemia
adalah waham
Tidak ada kesadaran yang berkabut
Tidak ada kehilangan kemampuan
intelektual yang bermakna
Terdapat faktor organik spesifik yang
berhubungan dengan etiologik
gangguan tersebut , terbukti dari
riwayat penyakit , pemeriksaan fisik
atau laboratorium
4. Sindrom Kepribadian
Organik
Bila ciri-ciri kepribadian seseorang tidak fleksibel dan sulit
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya
Mengakibatkan hendaya didalam fungsi sosial atau
pekerjaannya
Menimbulkan penderitaan subyektif bagi dirinya
Manifestasi biasanya sudah tampak pada saat remaja atau
usia dini dan berkelanjutan pada usia dewasa
Sering kali ciri-ciri karakteristik beberapa gangguan
kepribadian dapat terlihat dalam suatu episode gangguan
mental lain , misal depresi berat pada gangguan
kepribadian dependen , paranoid atau skizotipal .
Contoh ; gangguan kepribadian skizoid ; menghindar
,tingkah laku, kepribadian antisosial, menentang pada
remaja
5a. INTOKSIKASI
Gambaran klinis yang disebabkan oleh zat eksogen yang
tidak sesuai dengan salah satu dari Sindrom Otak
Organik spesifik
Gambaran klinik spesifik bergantung dari zat yang
digunakan , paling sering mencakup :
Gangguan persepsi, keadaan jaga ( wake fullness),
perhatian ,proses berpikir, daya nilai, pengendalian
emosi , perilaku motorik
Terdapat tingkah laku mal adaptif
Komplikasi yang berlebihan dapat menimbulkan koma
dan kematian. Zat yang bersifat simultan dapat
menimbulkan kejang
Contoh Intoksikasi Amfetamin .Intoksikasi methil alkohol
Kriteria diagnostik
Intoksikasi
GANGGUAN MENTAL
ORGANIK
Penjelasan
VASCULAR DEMENTIA
Hasil infark diotak akibat penyakit pembuluh darah ,
termasuk hipertensif cerebrovascular disease ,
Infark biasanya kecil namun dampaknya kumulatif ,
onset seri ng lambat
Vascular dementia onset acut
Multi infark dementia
Subcortical vascular dementia
Mixed cortical dan subcortical vascular dementia
Vascular dementia lain
Vascular dementia yang tak ditentukan
( unspecified)
EPILEPSI
Definisi : Suatu kejang (seizure) adalah suatu gangguan
patologis paroksismal sementara dalam gangguan
patologis paroksismal sementara dalam fungsi cerebral
yang disebabkan oleh pelepasan neuron yang spontan dan
luas
Pasien dikatakan menderita epilepsi jika mereka
mempunyai keadaan kronis yang ditandai dengan kejang
yang rekuren.
Dua kategori utama suatu sistem klasifikasi untuk kejang
adalah parsial dan umum (generalized).
Kejang parsial melibatkan aktivitas epileptiformis di
daerah otak setempat;
kejang umum melibatkan keseluruhan otak.
KEJANG UMUM
Kejang tonik klonik umum mempunyai gejala klasik :
hilangnya kesadaran,
gerakan tonik klonik umum pada tungkai,
menggigit lidah, dan
inkotinensia.
Walaupun diagnosis peristiwa kilat dari kejang adalah relatif
langsung, keadaan pascaiktal yang ditandai oleh pemulihan
kesadaran dan kognisi yang lambat dan bertahap kadangkadang memberikan suatu dilema diagnostik bagi dokter
psiktatrik di ruang gawat darurat.
Periode pemulihan dan kejang tonik klonik umum terentang
dari beberapa menit sampai berjam-jam.
Gambaran klinis delirium yang menghilang secara bertahap.
GEJALA PRAIKTAL
Peristiwa praiktal (aura) pada epilepsi parsial kompleks adalah
termasuk :
sensasi otonomik (sebagai contohnya rasa penuh di perut,
kemerahan, dan perubahan pada pernafasan),
sensasi kognitif(sebagai contohnya, deja vu, jamais vu,
pikiran dipaksakan, dan keadaan seperti mimpi).
keadaan afektif (sebagai contohnya, rasa takut, panik,
depresi, dan elasi) dan secara klasik.
automatisme (sebagai contohnya, mengecapkan bibir,
menggosok, dan mengayah)
GEJALA IKTAL
Perilaku yang tidak terinhibisi, terdisorganisasi, dan singkat
menandai serangan iktal.
jarang sesorang menunjukkan perilaku kekerasan yang terarah
dan tersusun selama episode epileptik
Gejala kognitif termasuk amnesia untuk waktu selama kejang
dan suatu periode delirium yang menghilang setelah kejang.
Pada pasien dengan epilepsi parsial kompleks, suatu fokus
kejang dapat ditemukan pada pemeriksaan EEG pada 25
sampai 50 % dari semua pasien.
Penggunaan elektroda sfenoid atau temporalis anterior dan
EEG pada saat tidak tidur dapat meningkatkan kemungkinan
ditemukannya kelainan EEG.
GEJALA INTERIKTAL
Gangguan kepribadian Kelainan psikiatrik yang paling sering
dilaporkan pada pasien epileptik adalah gangguan kepribadian,
dan biasanya kemungkinan terjadi pada pasien dengan epilepsi
dengan asal lobus temporalis.
Ciri yang paling sering adalah perubahan perilaku seksual, suatu
kualitas yang biasanya disebut viskositas kepribadian,
religiositas, dan pengalaman emosi yang melambung.
Sindroma dalam bentuk komplitnya relatif jarang, bahkan pada
mereka dengan kejang parsial kompleks dengan asal lobus
temporalis.
Banyak pasien tidak mengalami perubahan kepribadian, yang
lainnya mengalami berbagai gangguan yang jelas berbeda dari
sindroma klasik.
GEJALA PSIKOTIK
Keadaan psikotik interiktal lebih sering dari psikosis iktal.
Episode interpsikotik mirip dengan skizofrenia
dapat terjadi pada pasien dengan epilepsi, khususnya yang berasal
dan lobus temporalis , Diperkirakan 10 sampal 30 persen dari
semua pasien dengan epilepsi partial kompleks mempunyai gejala
psikotik
Faktor risiko untuk gejala tersebut adalah :
jenis kelamin wanita
onset kejang selama pubertas,
dan lesi di sisi kiri ( kidal ) .
SCHIZOPHRENIA
PENJELASAN
SKIZOFRENIA
A.
PENGERTIAN SKIZOFRENIA
Skizofrenia : gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang
mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi
fungsi normal kognitif, emosional dan tingkah laku
adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri
hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan
menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering
kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan
halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
Gangguan Skizofenik : sekelompok gangguan jiwa berat
yang umumnya ditandai oleh distorsi proses pikir dan
persepsi yang mendasar, alam perasaan yang menjadi
tumpul dan tidak serasi, tetapi kesadarannya tetap jernih
dan kemampuan intelektual biasanya dapat
dipertahankan.
B. Epidemiologi
Prevalensi 1 %
Puncak onset : pria
15-25 th
wanita 25 35 th
Gejala negatif : pria > wanita
Fungsi sosial memburuk : pria > wanita
Lebih sering lahir pada musim dingin dan awal
semi
50 % pernah mencoba bunuh diri, dan 10 %
meninggal
Lebih banyak pada sosial ekonomi lemah, dan
penduduk perkotaan.
3.
4.
5.
6.
7.
KATATONIA SCHIZOPHRENIA
JENIS SKIZOFRENIA
Paranoid Skizofrenia
Skizofrenia Tidak Teratur/ un
differentiated schizophrenia
Katatonia Skizofrenia
Dibedakan Skizofrenia / diferential Sz
Sisa Skizofrenia/ Residual
schizophrenia
SKIZOFRENIA PARANOID
SKIZOFRENIA HEBREFRENIK
SKIZOFRENIA KATATONIK
Gaduh gelisah
Mematung (katatonik)
Negativisme katatonik
SKIZOFRENIA RESIDUAL
A.
Penyebab Skizofrenia
Pengaruh Neurobiologis
Ada beberapa teori tentang pengaruh neurobiologis yang
menyebabkan Skizorenia.
Salah satunya adalah ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu
salah satu sel kimia dalam otak.
Pada pasien penderita, ditemukan penurunan kadar
transtiretin atau pre-albumin yang merupakan
pengusung hormon tiroksin, yang menyebabkan
permasalahan pada aliran serebrospinal
Skizofrenia bisa mengenai siapa saja. Data American Psychiatric
Association (APA) tahun 1995 menyebutkan 1% populasi
penduduk dunia menderita skizofrenia.
Kekurangannya :
Chlorpromazine ( 100 )
Trifluoperazine (
5)
Haloperidol
( 2-5 )
Thionidazine
( 100 )
Lebih efektif
Efek samping neurologik sangat berkurang
Dapat mengatasi poitif dan negatif symtomps
(III) Clozapine
PSIKOSOSIAL
PENJELASAN
PSIKOSOSIAL
Terapi perilaku , Famili terapi , Grup terapi , Psikoterapi
individual
Penderita skizofrenia memerlukan perhatian dan empati,
namun keluarga perlu menghindari reaksi yang
berlebihan seperti sikap terlalu mengkritik, terlalu
memanjakan dan terlalu mengontrol yang justru bisa
menyulitkan penyembuhan. Perawatan terpenting dalam
menyembuhkan penderita skizofrenia adalah perawatan
obat-obatan antipsikotik yang dikombinasikan dengan
perawatan terapi psikologis.
Kesabaran dan perhatian yang tepat sangat diperlukan
oleh penderita skizofrenia. Keluarga perlu mendukung
serta memotivasi penderita untuk sembuh.
. Mental Breakdown
Dalam dunia yang serba cepat, gangguan saraf adalah masalah yang sangat
umum yang dihadapi oleh orang di seluruh dunia. Mental Breakdown adalah
istilah non medis yang digunakan oleh masyarakat umum. Ini menandakan
serangan akut penyakit mental yang ditandai oleh depresi atau kecemasan.
Nervous Breakdown juga disebut sebagai gangguan mental.
Ada banyak penyebab yang berkontribusi pada masalah
gangguan saraf. Tapi isolasi sosial dianggap sebagai salah
satu penyebab utama gangguan saraf. Mungkin ada
beberapa alasan di balik isolasi sosial. Ini tidak masalah,
karena kerusakan yang disebabkan oleh faktor ini dapat
diperbaiki.
X. PROGNOSIS
A. PROGNOSIS KEARAH BAIK
(1) Onset akut dengan faktor pencetus yang jelas
(2) Riwayat hubungan sosial & pekerjaan yang
baik ( premorbid )
(3) Adanya gejala afektif ( depresi )
(4) Subtipe paranoid
(5) Subtipe katatonik
(6) Sudah menikah
(7) Banyak symptoms positif
(8) Kebingungan
(9) Tension, Cemas hostilitas