Gangguan Jiwa
Dr.Noor Yulia MM
PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa mampu menjelaskan dan menguraikan terjadinya
gangguan jiwa atau gangguan mental
PENDAHULUAN
• GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU F00 – F99
• Diagnosis adalah kunci utama terapi
• Dalam ICD 10 terdapat pada CHAPTER V (F00-F99) Mental and behavioural
disorders (Gangguan mental dan perilaku)
– F00-F09 Organik, termasuk, gejala gangguan mental
– F10-F19 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif
– F20-F29 Skizofrenia, schizotypal dan gangguan delusional
– F30-F39 Mood [afektif] gangguan
– F40-F48 Neurotik, gangguan stres terkait dan somatoform
– F50-F59 Sindrom Perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor
fisik
– F60-F69 Gangguan kepribadian dewasa dan perilaku
– F70-F79 keterbelakangan Mental
– F80-F89 Gangguan perkembangan psikologis
– F90-F98 Perilaku dan gangguan emosional dengan onset biasanya terjadi pada
masa kanak-kanak dan remaja
– F99- Gangguan mental Unspecified
• Merupakan kelompok kelainan jiwa akibat penyakit otak,
kerusakan otak, atau keadaan lain yang merusak fungsi otak.
• Kerusakan fungsi bisa primer atau sekunder
– kelainan primer disebabkan oleh keadaan yang secara langsung
dan selektif mengganggu otak
– Kelainan sekunder adalah penyakit yang melibatkan otak atau
berbagai sistem – organ tubuh diserang
• PPDGJ : Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa ,
merupakan alat bantu utama dalam menegakkan diagnosis
gangguan jiwa di Indonesia
•
Gangguan mental
• F00 – F09
• Gangguan mental atau penyakit kejiwaan adalah pola psikologis atau
perilaku yang pada umumnya terkait dengan stres atau kelainan mental
yang tidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal manusia.
• didefinisikan sebagai Gangguan kombinasi afektif , perilaku ,kognitif atau
persepsi yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada sistem saraf yang
menjalankan fungsi sosial manusia.
• Penyebab gangguan mental bervariasi dan pada beberapa kasus tidak jelas
• Terdapat dua sistem yang mengklasifikasikan kelainan mental
– ICD-10 Chapter V: Mental and behavioural disorders, bagian dari
International Classification of Diseases (ICD) yang diterbitkan oleh
World Health Organization (WHO),
– Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV)
diterbitkan oleh Psychiatric Association (APA).
GANGGUAN PSIKOTIK
• Gangguan yang ditandai dengan ketidakmampuan atau hendaya berat
dalam menilai realita, berupa sindroma (kumpulan gejala), yang
dimanifestasikan dengan adanya halusinasi dan waham.
• Pasien mungkin datang dengan keluhan:
– Sulit berpikir/sulit berkonsentrasi
– Tidak dapat tidur, tidak mau makan
– Perasaan gelisah, tidak dapat tenang, ketakutan
– Bicara kacau yang tidak dapat dimengerti
– Mendengar suara orang yang tidak dapat didengar oleh orang lain
– Adanya pikiran aneh yang tidak sesuai realita
– Marah tanpa sebab yang jelas,
– kecurigaan yang berat,
– perilaku kacau, perilaku kekerasan
– Menarik diri dari lingkungannya dan
– tidak merawat diri dengan baik
• Timbulnya keluhan tidak disertai adanya penyakit fisik seperti tidak ada
demam , kejang, tauma kepala ataupun pemakaian zat psikoaktif
• Faktor Risiko’
– Adanya faktor biologis yang mempengaruhi, antara lain hiperaktivitas
sistem dopaminergik dan faktor genetik.
– Ciri kepribadian tertentu yang imatur, seperti ciri kepribadian skizoid,
paranoid, dependen.
– Adanya stresor kehidupan.
• Pemeriksaan fisik :
– Dapat timbul gangguan fisik akibat perawatan diri kurang
– Tidak ditemukan gangguan organik
• Pemeriksaan Penunjang :
– Darah lengkap , tes fungsi hati, tes fungsi ginjal , Elektrolit, gula darah
– Radiologi, EKG
• Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Kriteria diagnosis gangguan psikotik
• Halusinasi merupakan gangguan persepsi (persepsi palsu), tanpa adanya
stimulus sensori eksternal.
• Halusinasi dapat terjadi pada setiap panca indra, yaitu halusinasi dengar, lihat,
cium, raba, dan rasa.
• Waham (delusi);merupakan gangguan pikiran, yaitu keyakinan yang salah, tidak
sesuai dengan realita dan logika, namun tetap dipertahankan dan tidak dapat
dikoreksi dengan cara apapun serta tidak sesuai dengan budaya setempat.
• Contoh: waham kejar, waham kebesaran, waham kendali, waham pengaruh.
• Perilaku kacau atau aneh
• Gangguan proses pikir (terlihat dari pembicaraan yang kacau dan tidak
dimengerti)
• Agitatif
• Isolasi sosial (social withdrawal)
• Perawatan diri yang buruk
Penata laksanaan gangguan psikotik dengan cara :
• Intervensi Psikososial
– Informasi penting bagi pasien dan keluarga
• perilaku aneh , gejala dapat hilang timbul
– Konseling pasien dan keluarga
• Dukungan keluarga penting untuk ketaatan berobat
• Keluarga atau teman harus menjaga pasien.
• Pastikan kebutuhan dasar terpenuhi (misalnya makan dan minum).
• Meminimalisasi stres dan stimulasi: Sedapat mungkin hindari konfrontasi
dan kritik.
• Farmakologi
– Berikan obat antipsikotik
• Kunjungan Rumah (home visit)
– Memastikan kepatuhan dan kesinambungan pengobatan
– Melakukan asuhan keperawatan
– Melakukan pelatihan bagi pelaku rawat
PENGERTIAN MENTAL
• Menurut Webster Dictionary, :
– MENTAL adalah “way of thinking”, berkenaan dengan
pikiran/gangguan saraf/kejiwaan.
• Menurut Purwodarminto,:
– MENTAL merupakan “way of sense”.
• MENTAL merupakan cara berpikir & berperasaan
berdasarkan atas nurani yang tercermin pada perilaku
seseorang.
KESEHATAN MENTAL
• Menurut Kartini Kartono dan Jenny Andary dalam Yusak (1999: 9-10), ilmu
kesehatan mental adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan
mental/jiwa, yang bertujuan mencegah timbulnya gangguan/penyakit
mental dan gangguan emosi, berusaha mengurangi atau menyembuhkan
penyakit mental, serta memajukan kesehatan jiwa rakyat.
• orang yang sehat mental adalah orang yang terhindar dari gangguan dan
penyakit jiwa,dapat menyesuaikan diri, sanggup menghadapi masalah dan
kegoncangan ,adanya keserasian fungsi jiwa, dan merasa bahwa dirinya
berharga, berguna, dan berbahagia serta dapat menggunakan potensi-
potensi yang ada semaksimal mungkin (Sururin,2004: 144).
Gangguan Mental
• atau penyakit mental adalah gangguan pola
psikologis atau perilaku , pada umumnya terkait
dengan stress atau kelainan mental .
• Skizofrenia
GANGGUAN • Gangguan afektif berat
PSIKOTIK •Gangguan Paranoid
FUNGSIONAL
•Psikosis Non Organik lainnya
GANGGUAN PSIKOTIK
a. Gangguan psikotik adalah semua kondisi yang
memberi indikasi tetang terdapatnya hendaya
( kerusakan/ impairment ) yang berat di dalam
kemampuan daya nilai realitas.
b. Bukti langsung hendaya dari daya nilai realitas dapat
ditentukan berdasarkan terdapatnya :
• Waham
• Halusinasi tanpa tilikan ( insight)
• Inkoherensi
• Disorientasi
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
• sebagai gangguan dimana terdapat suatu patologi yang dapat
diidentifikasi
• Contohnya :
• tumor otak.
•penyakit cerebrovaskuler,
• intoksikasi obat : Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
•Delerium
• Dementia
•Sindroma Amnestik dan halusinosis organik
•Sindroma waham organik
•Sindroma afektif organik
•Sindroma Kepribadian organik
GANGGUAN PSIKOTIK FUNGSIONAL
• gangguan psikotik fungsional adalah gangguan otak
dimana tidak ada dasar organik yang dapat diterima
secara umum
• Contoh :
–Depresi
–Skizofrenia
– Gangguan afektif berat
–Gangguan Paranoid
–Psikosis Non Organik lainnya
Gangguan Mental Organik
( DMO )
• Menurut PPDGJ III gangguan mental organik meliputi berbagai
gangguan jiwa yang dikelompokkan atas dasar penyebab yang
lama dan dapat dibuktikan adanya penyakit, cedera atau ruda
paksa otak, yang berakibat disfungsi otak
• Disfungsi ini dapat
– primer seperti pada penyakit, cedera, dan ruda paksa yang
langsung atau diduga mengenai otak, atau
– sekunder, seperti pada gangguan dan penyakit sistemik yang
menyerang otak sebagai salah satu dari beberapa organ atau
sistem tubuh4
• Yang termasuk DMO : Delirium, Demensia, Gangguan Amnestik
• Gangguan Kognitif lain, dan Gangguan Mental
SINDOMA OTAK ORGANIK (SOO)
• PPDGJ II membedakan antara Sindroma Otak Organik dengan
Gangguan Mental Organik.
– Sindrom Otak Organik yaitu sindrom (gejala) psikologik atau
perilaku tanpa kaitan dengan etiologi.
• Misal : Delirium , dementia, intoksikasi , sindroma putus zat
• Gambaran penyerta : gangguan emosi , gangguan motivasi,
gangguan perilaku
– Gangguan Mental Organik yaitu Sindrom Otak Organik yang
etiologinya diketahui (diduga) jelas.
• Misal : Demensia degeneratif primer , onset senil , tanpa
komplikasi ( demensia senil, tanpa komplikasi ) , Delirium putus
alkohol , delirium sub akut yang berkaitan dengan uremia
,demensia yang berkaitan dengan epilepsi atau sindroma
kepribadian organik
SINDROM OTAK ORGANIK
• Sindrom Otak Organik dikatakan akut atau menahun
berdasarkan
– reversibel / ireversibel
– Lama perjalanan penyakit
– Penyebabnya