Anda di halaman 1dari 46

F0-f09.

Gangguan
Mental Organik

F1-F19. Gangguan
Mental
Dan Perilaku Akibat Penggunaan
Zat Psikoaktif

Y U A N I TA H A S N A R A H M A D H A N I
(1813020037)
DEFINISI GANGGUAN MENTAL
ORGANIK
• Gangguan mental organik (GMO) adalah gangguan
mental yang berkaitan dengan penyakit/gangguan
sistemik atau otak.
• Berdasarkan Revisi Diagnostic Statistical of Mental
Disorders edisi ke IV (DSM-IV-TR) istilah Gangguan
Mental Organik diubah menjadi Gangguan Kognitif
(memori, bahasa, atau atensi) yang merupakan gejala
kardinal pada delirium, demensia, dan gangguan
amnesik.
Gambaran utama :
1. Gg fungsi kognitif : daya ingat, daya pikir, daya
belajar
2. Gg sensorium : gg kesadaran
3. Sindrom dengan manifestasi yg menonjol dlm
bidang : persepsi (halusinasi), isi pikiran (waham),
suasana perasaan dan emosi (depresi, gembira,
cemas)
ETIOLOGI
Serebral / Primer Ekstraserebral / Sekunder

• Epilepsi • Neoplasma ekstrakranial


• Lupus eritematosus
• Ensefalitis limbik
• Penyakit endokrin
• Penyakit Huntington (hipo/hipertiroid, penyakit
Cushing)
• Trauma kepala
• Gangguan metabolik (hipoglikemia,
• Neoplasma kepala porfiria, hipoksia)
• Malformasi pada otak. • Penyakit Infeksi
• Parasit tropis (tripanosomiasis)
• Efek toksik obat non psikotropik
(propanolol, levodopa, metildopa,
steroid, anti HT, anti malaria)
F00 – F09 Gangguan Mental
Organik
• F00 Demensia pada Penyakit Alzheimer
• F01 Demensia Vaskular
• F02 Demensia Pada Penyakit Lain YDK
• F03 Demensia YTT
• F04 Sindrom Amnesik Organik bukan Akibat Alkohol dan Zat
Psikoaktif Lainnya
• F05 Delirium Bukan Akibat Alkohol dan Psikoaktif Lainnya
• F06 Gangguan Mental Lainnya Akibat Kerusakan dan Disfungsi
Otak dan Penyakit Fisik
• F07 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Akibat Penyakit,
Kerusakan dan Disfungsi Otak Pendahulua
I. DELIRIUM

• Ditandai dengan kebingungan jangka pendek serta gangguan kognisi


yang timbul dalam waktu singkat.
• Delirium bukan merupakan penyakit tetapi merupakan gejala.

• Berdasarkan penyebabnya terbagi atas:


1) Delirium yang berhubungan dengan kondisi medik umum
2) Delirium yang diinduksi oleh zat
3) Delirium yang berhubungan dengan etiologi multipel
4) Delirium yang tak tergolongkan
ETIOLOGI

• Penyakit susunan saraf pusat (epilepsi), Penyakit sistemik


• (gagal jantung), Intoksikasi zat, keadaan withdrrawal obat
• dari zat farmakologis atau toksik.
TANDA DAN GEJALA
DELIRIUM
- Gejala utama :
• Gangguan kesadaran sehingga terjadi gangguan kognitif secara menyeluruh
- Gejala psikiatri:
• Abnormalitas mood, persepsi dan perilaku
- Gejala neurologis :
• Tremor, asteriksis, nistagmus, inkoordinasi, inkontinensia urin

• Awitannya mendadak (dalam hitungan jam atau hari)


• Perjalanannya singkat, berfluktuasi, perbaikan cepat jika faktor kausatif
DELIRIUM, BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN
ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA
• Gg kesadaran : kesadaran berkabut – koma; gg
perhatian : << kemampuan memusatkan,
mengarahkan, mempertahankan, mengalihkan perhatian
• Gg kognitif secara umum :
1. Distorsi persepsi, halusinasi, ilusi
2. Hendaya daya pikir & abstrak, dgn/tanpa waham bersifat
sementara & selalu ada inkoherensi ringan
3. Hendaya daya ingat segera & jangka pendek, jangka
panjang relatif utuh
4. Disorientasi waktu, kalau berat juga tempat & orang
• Ggn psikomotor
– Hipo/hiperaktivitas
– Waktu bereaksi lebih panjang
– Arus pembicaraan bertambah atau berkurang
– Reaksi terperanjat meningkat
• Ggn siklus tidur-bangun
– Insomnia atau waktu tidur terbalik
– Gejala memburuk pd malam hari
– Mimpi buruk, berlanjut halusinasi
• Ggn emosional
– Depresi, cemas, cepat marah, euforia, apatis,
kehilangan akal
• Onsetnya cepat, fluktuasi sepanjang hari, bisa
membaik atau berlanjut tetapi < 6 bln
FARMAKOTERAPI

• 2 gejala utama yang memerlukan pengobatan:


- Psikosis : Haloperidol 2 – 10 mg I.M, bila pasien sudah
tenang berikan per oral 1/3 dosis saat pagi hari dan 2/3
dosis saat tidur. Dosis efektif kisaran 5 – 50 mg.
- Insomnia : Golongan benzodiazepine yang punya waktu
paruh pendek atau menengah seperti Lorazepam 1 – 2 mg
sebelum tidur.
II. DEMENSIA
• Ditandai dengan hendaya berat dalam memori, daya nilai,
orientasi dan kognisi

• Dibagi menjadi 6 subkategori:


- Demensia alzheimer
- Demensia vaskular
- Kondisi medis lain seperti HIV
- Terinduksi zat seperti asap bensin, atropin, dll
- Etiologi multiple
- Tak tergolongkan
• Demensia tidak disertai gangguan kesadaran,
sifatnya stabil, inilah yang membedakan demensia
dengan delirium.
PEDOMAN DIAGNOSIS

o Adanya penurunan kemampuan daya ingat, daya pikir yang sampai


mengganggu kegiatan harian seseorang seperti: mandi , berpakaian,
makan, kebersihan diri, BAB, BAK
o Tidak ada gangguan kesadaran
o Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan
DEMENSIA TIPE
ALZHEIMER
• Penyakit degeneratif otak primer
• Etiologinya faktor genetik, protein prekursor amiloid, gen
E4 multiple, neuropatologi, kelainan neurotransmitter,
kelainan lainnya.
• Awitan perlahan dan progresif.
• Secara patologik ditandai dengan penumpukan amiloid
beta protein berbentuk plak neuritik, pembentukan tangles-
tangles neurofibrilar intraselular dan sel-sel saraf yang mati.
PEDOMAN DIAGNOSIS
DEMENSIA TIPE
ALZHEIMER
• Timbul defisit kognitif (Penurunan memori)
• Afasia (gangguan berbahasa), Apraksia (gangguan
kemampuan aktifitas motorik), Agnosia (kegagalan kenali
dan identifikasi objek), Gangguan lakukan fungsi eksekutif
– merencanakan, merangkai, mengorganisasi, abstraksi
DIMENSIA VASKULAR

• Paling sering pada pria, terutama apabila disertai hipertensi


atau faktor risiko kardiovaskular lainnya.
• Gangguan ini terutama mempengaruhi pembuluh darah
serebral kecil sampai sedang yang mengalami infark dan
menyebabkan lesi parenkim multiple yang tersebar luas di
otak.
• Demensia vaskular dan demensia alzheimer dibedakan dari
perburukan klinisnya.
DIMENSIA LAINNYA

• - Penyakit Creutzfeldt-Jakob
• - Penyakit Huntington
• - Penyakit Parkinson
• - Demensia yang berhubungan dengan penyakit HIV
• - Demensia yang Berhubungan dengan Trauma Kepala
TERAPI

Pengobatan untuk gejala:


• - Insomnia dan kecemasan: benzodiazepin
•- Depresi: antidepresan
•- Waham dan halusinasi: antipsikotik
•- Gangguan kognitif: penghambat kolinesterase (co:
• donepezil, rivastigmin, galantamin.
III. GANGGUAN
AMNESTIK
• Terganggunya kemampuan mempelajari dan mengingat
informasi baru yang didapat disertai ketidakmampuan
mengingat pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya atau
peristiwa masa lalu.

• Awitan gejala dapat mendadak (trauma, peristiwa


serebrovaskular, cedera kimiawi neurotoksik)
TERAPI
• Pendekatan primer mengatasi kausa yang mendasari.
• Pada pasien cedera, klinisi harus menghargai dan empati dengan
kebutuhan pasien menyangkal kenyataan yang telah terjadi.
• Pada pendekatan sensitif, klinisi membantu pasien menerima
keterbatasan kognitif dengan memanjakan defisit sedikit demi
sedikit seiring berjalannya waktu.
• Evaluasi tentang gangguan kepribadian seperti gangguan kepribadian
ambang, antisosial, dan narsisistik. Dikaji keseluruhan.
GANGGUAN MENTAL AKIBAT
KONDISI MEDIS UMUM
• Gangguan mood: perubahan mood prominen yang dianggap
merupakan efek fisiologis langsung dari penyakit medis
atau zat spesifik.

• Gangguan psikotik: untuk menegakkan diagnosis harus


dipastikan bahwa pasien tidak dalam keadaan delirium,
yang dibuktikan oleh tingkat kesadaran yang stabil.
GANGGUAN MENTAL AKIBAT
KONDISI MEDIS UMUM
• Gangguan ansientas: adanya gejala kecemasan yang prominen,
yang dapat meliputi kecemasan umum, serangan panik, obsesi,
kompulsi, atau fobia yang dianggap disebabkan oleh kondisi
medis.
• Gangguan tidur: hipersomnia, insomnia, parasomnia, gangguan
tidur irama sirkadian.
• Disfungsi seksual: sindrom spesifik yang ditandai disfungsi
seksual yang secara psikologis dianggap disebabkan oleh
kondisi medis umum.
• Gangguan mental yang tidak tergolongkan
F1

GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU


AKIBAT PENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF

F10. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Alkohol


F11. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Opioida
F12. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Kanabinoida
F13. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Sedativa/Hipnotika
F14. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Kokain
F15. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Stimulansia lain tmsk
Kafein
F16. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Halusinogenika
F17. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Tembakau
F18. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Pelarut yang Mudah
Menguap
F19. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Multipel dan Zat
Psikoaktif lainnya
KLASIFIKASI GANGGUAN MENTAL DAN
PRILAKU (GMP) AKIBAT ZAT PSIKOAKTIF –
PPDGJ III

• GMP akibat penggunaan alkohol


• GMP akibat penggunaan opioid
• GMP akibat penggunaan kanabinoid
• GMP akibat penggunaan sedativa dan hipnotika
• GMP akibat penggunaan kokain
• GMP akibat penggunaan stimulansia lain termasuk kafein.
• GMP akibat penggunaan halusinogenika
• GMP akibat penggunaan tembakau
• GMP akibat penggunaan pelarut yang mudah menguap
• GMP akibat penggunaan zat multipel dan psikoaktif lainnya
1. INTOKSIKASI AKUT/F1X.0

• Adalah suatu kondisi peralihan yang timbul akibat menggunakan


alkohol atau zat psikoaktif lainnya sehingga terjadi gangguan kesadaran,
fungsi kognitif persepsi, afek atau perilaku, atau fungsi dan respon
psikofisiologis lainnya.

• Ini merupakan diagnosis utama intoksikasi akut yg tjadi tanpa


berkaitan dg alkohol atau penggunaan zat yg menetap
PEDOMAN DIAGNOSTIK

• Intoksikasi akut sering dikaitkan dg dosis yang digunakan, namun


pengecualian pada pasien dg suatu keadaan yg mendasari seperti
insufisiensi ginjal atau hati

• Intensitas intoksikasi bekurang dg berlalunya waktu & akhirnya


menghilang bila tdk ada penggunaan zat lg jika terjadi komplikasi
lainnya
2. PENGGUNAAN YG
MERUGIKAN/F1X.1
• Adalah pola penggunaan zat psikoaktif yang merusak kesehatan

• Kerusakan dapat berupa fisik maupun mental


PEDOMAN DIAGNOSTIK

• Untuk menegakkan diagnostik harus ada cedera nyata pada kesehatan


jiwa atau fisik pengguna

• Bila suatu pola penggunaan suatu zat tertentu tdk dstujui oleh orang
lain atau oleh budaya setempat atau menjurus ke arah konsekuensi
negatif scr sosial (penahanan, cekcok dlm perkawinan) bukan
merupakan bukti adanya penggunaan yang merugikan
3. SINDROM
KETERGANTUNGAN/F1X.2
• Gambaran utama yg khas dr sindrom ketergantungan a/ keinginan yg
kuat u/ menggunakan obat psikoaktif, alkohol, dan tembakau
PEDOMAN DIAGNOSTIK
• Diagnostik ditegakkan jika ditemukan 3/lbh tanda dibawah ini dalam
setahun terakhir :
– Adanya keinginan yg kuat atau dorongan yg memaksa (kompulsi) u/
menggunakan zat
– Kesulitan mengendalikan perilaku menggunakan zat sejak awal
– Keadaan putus zat secara fisiologis ketika penghentian/pengurangan zat
– Adanya bukti toleransi, berupa peningkatan dosis zat psikoaktif yg
diperlukan guna memperoleh efek yg sama yg biasany diperoleh dg dosis
lbh rendah
– Meningkatnya jumlah waktu yg diperlukan u/ mendapatkan atau
menggunakan zat atau pulih dr akibatny
– Terus menggunakan zat walaupun ia sadar akan akibat yg merugikan
• Syarat diagnostik di atas mengecualikan u/ pasien pasca bedah yg dpt
opioida u/ hilangkan rasa nyeri dan kemudian menunjukkan tanda2
putus zat bila zat tdk diberikan, namun sbnrnya mereka tdk ingin
mlanjutkan penggunaan zat
4. KEADAAN PUTUS
ZAT/F1X.3
• Adalah sekelompok gejala dengan aneka bentuk dan keparahan yg tjadi
pd penghentian pemberian zat secara absolut atau relatif sesudah
penggunaan zat yg terus menerus
• Onset dan perjalanan keadaan putus zat biasanya terbatas tergantung
jenis dan dosis zat yg digunakan sebelumnya
PEDOMAN DIAGNOSTIK

• Keadaan putus zat merupakan salah satu indikator dr sindrom


ketergantungan dan diagnosis sindrom ketergantungan harus
dipertimbangkan
• Gambaran umum : gang.psikologis (anxietas, depresi, gang.tidur)
• Khas : gejala putus zat akan mereda dg meneruskan
pengguanaan zat
• Diagnosis keadaan putus zat lebih lanjut:
– Tanpa komplikasi / F1x.30
– Dengan konvulsi / F1x.31
5. KEADAAN PUTUS ZAT DG
DELIRIUM / F1X.4

• Delirium tremens adalah khas pada keadaan ini

• Delirium tremens merupakan suatu keadaan gaduh gelisah


toksik yang berlangsung singkat tp adakalanya membahayakan
jiwa yg disertai gang.somatik

• Biasanya merupakan akibat dari putus alkohol pada pengguna


yg sgt tergantung dan onsetnya terjadi setelah putus alkohol
PANDUAN DIAGNOSIS
• Onset dpt didahului o/ kejang akibat putus zat
• Gejala prodromal khas: insomnia, gemetar, ketakutan
• Gejala klasik: kesadaran berkabut, kebingungan, halusinasi, ilusi salah
satu sensorik, tremor hebat
• Gejala lainny: waham
– Trias yang klasik dari gejalanya adalah :
• Kesadaran berkabut dan kebingungan
• Halusinasi & ilusi yang mengenai satu panca indera
• Tremor berat
• Diagnosis keadaan putus zat lebih lanjut:
– Tanpa konvulsi / F1x.40
– Dengan konvulsi / F1x.41
6. GANGGUAN
PSIKOTIK/F1X.5
• Adalah sekelompok fenomena psikotik yg tjadi selama atau segera
sesudah penggunaan zat psikoaktif dan ditandai dg halusinasi nyata,
kekeliruan identifikasi, waham, gang.psikomotorik, dan afek yg
abnormal
PEDOMAN DIAGNOSTIK

–Diagnosis gangguan psikotik jangan hanya


ditegakkan berdasarkan distorsi persepsi
atau pengalaman halusinasi bila zat yang
digunakan adalah halusigenika primer
(Lisergide,meskalin, kanabis dosis tinggi)
7. SINDROM AMNESIK/F1X.6

• Adalah suatu sindrom yg berhubungan dg gang memori jangka pendek,


kadang terdapat gang memori jangka panjang, sedangkan memori
segera masih baik
PEDOMAN DIAGNOSTIK

• Memenuhi kriteria sindrom amnesik organik (F04)


• Syarat utama :
– Gang.daya ingat jangka pendek, gang.sensasi waktu
– Tdk ada gang daya ingat segera, gang kesadaran, gang kognitif scr umum
– Ada riwayat atau bukti objektif penggunaan alkohol dan obat yg kronis
8. GANGGUAN PSIKOTIK RESIDUAL
DAN ONSET LAMBAT

• Adalah gang fungsi kognitif, afek, dan kepribadian, atau perilaku yang
disebabkan oleh alkohol atau zat psikoaktif yang berlangsung
melampaui jangka waktu khasiat psikoaktifnya
PEDOMAN DIAGNOSTIK

• Gang memperlihatkan suatu perubahan atau peningkatan yg nyata dr


fungsi normal

• Gang berlangsung melampaui suatu jangka waktu yg dianggap sbg efek


langsung zat psikoaktif tsb
• Diagnosis lanjut :
– Kilas balik (flashback) / F1x.70
• Sering berlangsung dlm jangka waktu sangat singkat dan memiliki gambaran
duplikasi (mirip) dg pengalaman sebelumnya yg berhub dg zat
– Gang kepribadian atau perilaku/ F1x.71
– Gang afektif residual / F1x.72
– Demensia / F1x.73
– Hendaya kognitif menetap lainnya / F1x.74

• a/ kategori residual u/ gang hendaya kognitif


menetap tp tdk memenuhi kriteria u/ sindrom
amnesik akibat zat psikoaktif atau demensia F1x.73
– Gangguan psikotik onset lambat / F1x.75
9. GANGGUAN MENTAL DAN
PRILAKU LAINNYA/F1X.8

• Akibat penggunaan zat yg dapat diidentifikasi psikotik tapi tdk


memenuhi kriteria u/ dimasukkan ke dlm slh satu gang di atas

Anda mungkin juga menyukai