Anda di halaman 1dari 33

PRESENTASI KASUS

TUMOR MAMMAE

Yuanita Hasna Rahmadhani


IDENTITAS PASIEN

 Nama : Nn. E
 Usia : 18 Tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Mahasiswa
 Alamat : Congol 5/1, Suruh
 Masuk Rumah Sakit : 7 Desember 2018
 Keluar Rumah Sakit : 11 Desember 2018
ANAMNESIS
Keluhan • Benjolan di payudara kiri
Utama

• Pasien datang ke poliklinik bedah dengan keluhan


terdapat benjolan di payudara kiri yang sudah dirasakan
sejak 2 minggu yang lalu. Benjolan awalnya berukuran
RPS kecil, lama kelamaan ukuran benjolan semakin
membesar. Benjolan berbentuk bulat, teraba seperti
karet, namun masih dapat digerakkan. Benjolan terasa
nyeri dan panas. Tidak ada cairan yang keluar dari
benjolan,. Pasien tidak merasa pusing, demam (-),
sesak (-), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK lancar.

• Pasien mengaku pernah mengalami keluhan


RPD seperti ini 5 bulan yang lalu dan sudah dioperasi
RPK • Dikeluarga tidak ada yang mengalami
seperti ini.

Riw. • Belum pernah berobat


pengobatan

RPSos • Diakui keluarga riwayat imunisasi lengkap


sesuai bulan.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang


Kesadaran : Compos Mentis
TTV:
T : 130/70 mmHg N : 88 x/menit
R : 20x/menit S : 37,2 ºC
 Assesment I
Tumor mammae sinistra
 Plan I
 USG
 Biopsi – uji PA
 Pemeriksaan laboratorium
PEMERIKSAAN USG

Kesan: complex cyst di


arah jam 11sesuai BI-
RADS 3 (probably benign)
Hasil Nilai Normal Satuan
Leukosit 8,38 4,5 – 11,5 ribu/ul
Eritrosit 4.85 4,5 – 6,5 juta/ul
Hb 13.7 13-18 g/dl
Ht 40,9 35 – 47 vol%
MCV 84,3 80 - 96 Fl
MCH 28,2 28 - 33 Pg
MCHC 33,5 33 – 36 g/dl
Eosinophil 3,3 2-4 %
Basophil 0.4 0-1 %
Limfosit 38,3 25 - 60 %
Monosit 1,5 2-8 %
Neutrophil 56,5 50 – 70 %

GDS 112 <140 Mg/dl


HBs AG negative negative
 Assessment II
 Pemeriksaan PA
Tumor mammae sinistra
Sediaan berasal dari mammae sinistra
 Terapi
menunjukkan neoplasma fibroepitelial
Operatif jenis tak tampak tanda ganas. Kesimpulan:
Eksisi – biopsi - PA Fibroadenoma mammae.
 Medikamentosa post op
Awasi KU
Infus RL 20 tpm  PROGNOSIS
Injeksi ketorolac 30 mg/8 jam Dubia ad Bonam
Injeksi ranitidine 50 mg/8 jam
Injeksi cefixim 2x1
TINJAUAN PUSTAKA

 Definisi
Tumor payudara secara umum di artikan sebagai benjolan atau pembengkakan di
payudara yang disebabkan pertumbuhan sel abnormal dalam tubuh. Pertumbuhan
tumor dapat bersifat ganas (malignan) atau jinak (benign).
JINAK GANAS
FAM
Kista mamae
Papiloma intraductus
Fibrokistik
Tumor filoides CA MAMMAE
Adenosis sclerosis
Galaktokel
Ductus ectasia
Nekrosis lemak
FAM (Fibroadenoma mammae)

Fibroadenoma adalah lesi yang sering terjadi pada mammae.

Insidens : wanita muda berusia 15-25 tahun

Gambaran Klinis : D: 2-3 cm, namun FAM dapat tumbuh dengan ukuran yang lebih besar
(giant fibroadenoma). Pada pemeriksaan, benjolan FAM kenyal dan halus. Benjolan tersebut
tidak menimbulkan reaksi inflamasi (merah, nyeri, panas), permukaannya licin, konsistensi
kenyal padat, mobile (dapat digerakkan) dan tidak menyebabkan pengerutan kulit payudara
ataupun retraksi puting (putting masuk).
Diagnosis : Diagnosa bisa ditegakkan melalui pemeriksaan fisik walaupun
dianjurkan juga untuk dilakukan aspirasi sitologi. Fine-needle aspiration (FNA)
sitologi merupakan metode diagnosa yang akurat. Diagnosa fibroadenoma bisa
ditegakkan melalui gambaran klinik pada pasien usia muda dan karena itu,
mammografi tidak rutin dikerjakan. Fibroadenoma dapat dengan mudah
didiagnosa melalui Biopsi Aspirasi Jarum Halus (BAJAH) atau biopsi jarum dengan
diameter yang lebih besar (core needle biopsy).

Penatalaksanaan : Eksisi
Kista Mammae

Kista adalah ruang berisi cairan yang dibatasi sel-sel glandular. Kista
terbentuk dari cairan yang berasal dari kelenjar payudara.

Insidens : Dikatakan bahwa kista ditemukan pada 1/3 dari wanita berusia antara
35 sampai 50 tahun, dan menurun setelah wanita melewati masa menopause.

Gambaran Klinis : Karakteristik kista mammae adalah licin dan teraba kenyal pada palpasi.
Kista dapat tunggal maupun multipel, unilateral atau bilateral dan biasanya terasa nyeri bila
di palpasi. Kista teraba sebagai massa yang berbatas jelas, mobile, dan berisi cairan.
Gambaran klasik dari kista ini bisa menghilang jika kista terletak pada bagian dalam
mammae.
Diagnosis : Diagnosis kista mammae ditegakkan melalui pemeriksaan klinis,
aspirasi sitologi dan ultrasonografi. Kista biasanya berisi cairan yang keruh
dan debris. Cairan dari kista bisa berbeda warnanya, mulai dari kuning
pudar sampai hitam, kadang terlihat translusen dan bisa juga kelihatan
tebal dan bengkak.

Penatalaksanaan : Eksisi
Papiloma intraductus

Papilloma Intraduktus merupakan tumor benigna pada epithelium duktus


mammae dimana terjadinya hipertrofi pada epithelium dan mioepithelial.

Insidens : Papilloma Intraduktus soliter sering terjadi pada wanita


paramenopausal atau postmenopausal dengan insidens tertinggi pada
dekade ke enam.
Gambaran Klinis : nipple discharge yang serous dan bercampur
darah.

Penatalaksanaan :
- konservatif dan papilloma serta nipple discharge dapat menghilang secara spontan
dalam waktu beberapa minggu.
- eksisi lokal duktus yang terkait bisa dilakukan.
- Apabila lesi benigna ini dicurigai mengalami perubahan kearah maligna, terapi yang
diberikan adalah eksisi luas disertai radiasi.
Fibrokistik

Gambaran Klinis : Bengkak, nyeri bila


disentuh, Penatalaksanaan:
Kelainan fibrokistik Medikamentosa
Kelainan ini terdapat benjolan fibrokistik simptomatis, operasi
pada payudara adalah biasanya multipel, keras, adanya kista, apabila medikamentosa
kondisi yang ditandai fibrosis, benjolan konsistensi lunak, terdapat tidak menghilangkan
penambahan jaringan penebalan, dan rasa nyeri. Kista dapat keluhannya dan ditemukan
fibrous dan glandular. membesar dan terasa sangat nyeri selama pada usia pertengahan
periode menstruasi karena hubungannya sampai usia lanjut.
dengan perubahan hormonal tiap bulannya.
Galaktokel
Galaktokel merupakan lesi benigna yang luar biasa pada payudara dan merupakan
timbunan air susu yang dilapisi oleh epitel kuboid. Seperti kista lainnya, galaktokel
tidak bersifat seperti kanker.

Gambaran Klinis : Biasanya galaktokel tampak rata, Kista menimbulkan benjolan yang
nyeri dan mungkin pecah sehingga memicu reaksi peradangan lokal serta dapat
menyebabkan terbentuknya fokus indurasi persisten. Benjolan dapat digerakkan
(mobile) dan berbatas jelas.

Penatalaksanaan : Penatalaksanaan galaktokel dilakukan dengan aspirasi jarum halus


untuk mengeluarkan sekret susu. Pembedahan dilakukan jika kista terlalu kental dan
sulit di aspirasi atau jika terjadi infeksi pada galaktokel tersebut.
Ductus Ectasia
Ektasia duktus merupakan lesi benigna yang ditandai adanya pelebaran dan
pengerasan dari duktus. Kelainan ini merupakan kelainan jinak akibat kerusakan
elastin dinding duktus payudara, diikuti infiltrasi sel radang dan hasil akhirnya
adalah dilatasi dan pemendekan duktus.

Insidens : wanita 40-5-th

Gambaran Klinis : Adanya massa berupa ductus yang membesar dicirikan dengan
sekresi puting yang berwarna hijau atau hitam pekat, dan lengket. Pada puting serta
daerah disekitarnya akan terasa sakit serta tampak kemerahan
 Tatalaksana : pengkompresan dengan air hangat dan obat-obat antibiotik
KANKER PAYUDARA

Faktor resiko
Manifestasi klinis
•Benjolan di payudara yang tidak nyeri
•Nyeri lokal di salah satu payudara
•Retraksi puting
• Usia •Keluarnya cairan dari putting, radang dan
• Genetik ulserasi
•Pembesaran KGB pada ketiak
• Reproduksi dan hormonal •Retraksi kulit (skin dimpling) akibat infiltrasi
• Gaya hidup kanker pada otot pektoralis akan bertambah
jelas saat otot dikontraksikan
• Lingkungan •Limfangitis karsinomatosa dapat tampak
sebagai inflamasi infeksius (nyeri, bengkak,
merah, demam dan malaise)
•Peau d’orange
Tatalaksana

Tindakan pembedahan
 Mastektomi radikal klasik: Pengangkatan  Breast conserving surgery (BCS).
seluruh kelenjar payudara dengan Prosedur ini membuang massa tumor
sebagian besar kulitnya, otot pektoralis
mayor, minor dan kelenjar limfe kadar I, II dengan memastikan batas bebas tumor
dan III. dan diseksi aksila kadar I dan II atau
dilakukan sentinel node biopsy terlebih
 Mastektomi radikal modifikasi: Sama
dahulu.
dengan mastektomi radikal klasik namun
otot pektoralis mayor dan minor  Radioterapi
dipertahankan.
 Terapi hormonal
 Mastektomi sederhana: seluruh kelenjar
payudara diangkat, tanpa pengangkatan  Kemoterapi
kelenjar limfe aksila dan otot pektoralis.
Dilakukan jika dipastikan tidak ada
penyebaran ke kelenjar limfe.
Pemeriksaan payudara
Pemeriksaan fisik
 Status generalis
 Status lokalis :
Anamnesis Payudara kanan atau kiri atau bilateral
Keluhan Utama
Massa tumor :
 Benjolan di payudara
 Lokasi
 Kecepatan tumbuh dengan/tanpa rasa
sakit  Ukuran
 Nipple discharge, retraksi puting susu, dan  Konsistensi
krusta
 Bentuk dan batas tumor
 Kelainan kulit, dimpling, peau d’orange,
ulserasi,venektasi  Terfiksasi atau tidak ke kulit, m.pectoral
atau dinding dada
 Benjolan ketiak dan edema lengan
 Perubahan kulit (kemerahan, dimpling,
Keluhan Tambahan edema, Peau de orange
 Nyeri tulang (vertebra, femur)  Perubahan putting susu (tertarik, krusta,
 Sesak dan lain sebagainya discharge)
 Status kelenjar getah bening (jumlah,
ukuran, konsistensi, terfiksir terhadap
sesame atau jaringan sekitar)
Pemeriksaan penunjang
 USG
 Mammografi
Hasil pemeriksaan USG maupun mamografi dapat
Mamografi dapat bertujuan skrining diklasifi kasikan menurut panduan The American
College of Radiology yang dikenal sebagai ACR-
kanker payudara, diagnosis kanker BIRADS, sebagai berikut:
payudara, dan follow up / kontrol  Kategori 0: Harus dilakukan mamografi untuk
dalam pengobatan. menentukan diagnosis
 Kategori 1: Negatif atau tidak ditemukan lesi
 Kategori 2: Jinak. Biasanya kista simpleks.
Ulang USG 1 tahun lagi
 Kategori 3: Kemungkinan jinak. Sering
ditemukan pada FAM. Ulang USG 3-6 bulan
 Kategori 4: Curiga abnormal. Harus dibiopsi
 Kategori 5: Sangat curiga ganas. Dikelola
sesuai panduan kanker payudara dini
 Kategori 6: Kanker. Hasil biopsi memang
benar keganasan payudara, dikelola sebagai
kanker payudara dini.
DIAGNOSIS PASTI
pemeriksaan dapat diambil dengan
beberapa cara, yaitu
 Biopsi aspirasi (fine needle biopsy)
 Needle core biopsi dengan jarum
Silverma
 Excisional biopsy dan pemeriksaan
frozen section (potong beku) waktu
operasi
Pembahasan

Anamnesis
 benjolan di payudara kiri yang sudah dirasakan sejak 2 minggu yang lalu.
 Benjolan awalnya berukuran kecil, lama kelamaan ukuran benjolan semakin
membesar.
 Benjolan kadang terasa nyeri, panas dan teraba keras.
 Tidak ada cairan yang keluar dari benjolan,
 terdapat benjolan di tempat lain yaitu di axilla kaan.
Pemeriksaan Fisik
 Status lokalis: inspeksi tidak tampak kemerahan pada bagian benjolan
dipayudara, payudara tampak simetris kanan kiri, retraksi papil (-),
dimpling (-), peau d’orange (-), nipple discharge (-), ulkus (-).
 Pada palpasi ditemukan benjolan berukuran d= 1 cm superior, bentuk
bulat, konsistensi kenyal, mobile, nyeri tekan (+), teraba panas (+).
Pemeriksaan penunjang
 pemeriksaan USG yaitu didapatkan kesan complex cyst di arah jam 11 sesuai
BI-RADS 3 (probably benign).
 Tatalaksana pada pasien ini yaitu dilakukan tindakan operatif eksisi tumor
mammae. Kemudian akan diperiksa laboratorium patologi anatomi untuk
mengetahui diagnosis pasti.
 Tatalaksana medikamentosa setelah pembedahan diantaranya infus RL 20
tpm, Injeksi Ketorolac 30 mg/8 jam, Injeksi Ranitidine 50 mg/8 jam, Injeksi
cefixim 2x1.
 Prognosis dari pasien yaitu dubia ad bonam. Kondisi prognosis dari penyakit ini
dipengaruhi oleh beberapa farktor diantarnya lama diagnosis, ketepatan
pengobatan, adanya kegagalan organ sebelum penanganan, usia pasien, dan
keadaan umum pasien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai