Anda di halaman 1dari 37

REFERA T  

TUMOR MAMMAE
Disusun Oleh :
Zelvira Ebirtha
1610070100023

Pembimbing :

dr. Jon Hadi, Sp.B

Bidang Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah


RSUD M. Natsir Solok
Anatomi
•terletak pada hemi thorax
kanan dan kiri.

•Memiliki 12-20 lobulus


kelenjar yg masing2
mempunyai saluran ke
duktus laktiferus
FISIOLOGI MAMMAE

PUBERTAS KEHAMILAN
MENSTRUASI MENOPAUSE

Pengaruh esterogen dan   Epitelduktus dan lobus   Lobulus berinvolusi
• •

progesteron

Fase premenstruasi
berproliferasi •
  Jaringan lemak
menyebabkan terjadi pembesaran •
  Sekresi hormon menggantikan
berkembangnya duktus , vascular & perbesaran prolaktin mmicu laktasi parenkim
terjadi pembesaran kelenjar
payudara 

DEFINISI

Tumor Mammae
Tumor payudara secara umum di artikan
sebagai benjolan atau pembengkakan di
payudara yang disebabkan pertumbuhan sel
abnormal dalam tubuh. Pertumbuhan tumor
dapat bersifat ganas (malignan) atau jinak
(benign).
JINAK :
KLASIFIKASI A. Fibroadenoma Mammae
B. Kista Mammae
C. Papilloma Intraduktus
D. Kelainan Fibrokistik
V
E.Tumor Filoides (Kistosarkoma filoides)
F. Adenosis Sklerosis
G. Galaktokel
TUMOR H. Mastitis
I. Ductus Ectasia
MAMMAE J. Nekrosis Lemak

GANAS :
Noninvasif 
1. Karsinoma duktal in situ (DCIS)
2. Penyakit paget
3. Karsinoma lobular in situ (LCIS)

Invasif 
1. Karsinoma lobular invasif 
2. Karsinoma duktal invasif 
3. Karsinoma inflamasi
TUMOR JINAK
FIBROADENOMA MAMMAE

• Definisi : neoplasma jinak yang


terutama dijumpai pada usia muda (15-
25 tahun)
• Etiologi : Idiopatik   esterogen
• Patofisiologi : proliferasi abnormal
jaringan periduktus ke dalam lobulus
• G.klinis : diameter 2-3 cm, benjolan
kenyal padat, permukaan licin, reaksi
inflamsi (-), mobile,tidak menyebabkan
pengkerutan kulit dan retraksi putting,
biasanya tdk nyeri
• Tatalaksanaan : eksisi local atau
general
KISTA MAMMAE

• Definisi : ruang berisi cairan yang


dibatasi sel-sel glandular
• Etiologi : Kista terbentuk dari cairan
yang berasal dari kelenjar payudara
• Patofisiologi : terjadi karena distensi
duktus atau involusi lobus
• G.klinis : Konsistensi kenyal padat,
Permukaan licin, Mobile, biasanya
pasien merasa nyeri, Batas tegas, Berisi
air
• Tatalaksanaan: Simple aspiration dan
eksisi
PAPILLOMA INTRADUKTUS
• Definisi : proliferasi benign papillary dari epitel

duktus laktiferus

• Insiden : >> 40th

• Gejala:

 70% dari pasien datang dengan nipple

discharge yang serous dan bercampur

darah.

 Massa di subaerola

• Tatalaksana: Konservatif atau eksisi dengan

anestesi lokal
TUMOR FILOIDES

• Definisi : tumor fibroepitelial yang ditandai


dengan hiperselular stroma dikombinasikan
dengan komponen epitel dan berasal dari jaringan
penyokong nonepitel.
• Etiologi : Idiopatik (FAM yang sudah ada
sebelumnya atau de novo)
• Insidensi : terbanyak pada usia 30 an
• G. klinis : hampir sama dengan FAM, Berbentuk
bulat lonjong dengan permukaan berbenjol-benjol,
berbatas tegas dengan ukuran yang lebih besar
dari FAM,Benjolan ini jarang bilateral
• Patofisiologi : proliferasi abnormal jaringan
periduktus ke dalam lobules
• Tatalaksana : Jika tumor sudah besar, biasanya
perlu dilakukan mastektomi simpel.
KELAINAN FIBROKISTIK

• Definisi : benjolan payudara yang sering dialami oleh


sebagian besar wanita dan bukanlah merupakan suatu
kelainan. perubahan fibrokistik timbul pada berbagai
usia,
• Etiologi: terjadi akibat ketidakseimbangan hormonal,
dan terkait dengan proses penuaan alami
• Insiden : pada wanita berusia 25- 50 tahun (>50%).
• G.klinis : bengkak, nyeri ketika di tekan, membesar
sesaat sebelum menstruasi, ada kista dan fibrosis
• Tatalaksana : Medikamentosa simptomatis, operasi
apabila medikamentosa tidak menghilangkan
keluhannya
ADENOSIS SKLEROSIS

• Definisi: Pembesaran lobulus payudara yang mencakup


kelenjar kelenjar yang lebih banyak dari biasanya.
• Gejala:
Konsistensi keras
Tidak berbatas jelas
Ditemukan kista
• Diagnosis: biopsi melalui aspirasi jarum halus biasanya
dapat menunjukkan tumor ini jinak atau tidak
GALAKTOKELE
• Kista berisi susu yang terjadi pada wanita yang
sedang hamil atau menyusui , merupakan
dilatasi kistik suatu duktus yang tersumbat
yang terbentuk selama masa laktasi.
• Gejala: benjolan yang nyeri, terdapat fokus
indurasi persisten, mobile dan berbatas jelas

Diagnosis : skrining sonografi, akan
terlihat dimana dan
penyebaran kepadatan t umor


tersebut.
Tatalaksana :

Aspirasi =>> keluarkan sekret

Pembedahan =>> Kista kental/infeksi
MASTITIS
• Infeksi yang sering menyerang wanita yang
sedang menyusui

• Etiologi : kerusakan diseitar putting akan


memudahkan bakteri dipermukaan kulit
memasuki duktus.

• Gejala : payudara merah, nyeri, dan rasa


hangat saat perabaan

• Tatalaksana : pemberian antibiotik, pada


beberapa kasus mastitis dapat menjadi abses
yang harus dikeluarkan melalui pembedahan
DUCTUS ECTASIA

• Pelebaran dan pengerasan dari duktus.


• Etiologi: kerusakan elastin dinding
duktus payudara, diikuti infiltrasi sel radang
• Gejala : sekresi puting yang berwarna hijau
atau hitam pekat, dan lengket, daerah
disekitarnya akan terasa sakit, tampak
kemerahan dan teraba massa berupa duktus
yang membesar dan retraksi puting
• Tatalaksana: Kompres air hangat, jikatidak
membaik dilakukan nsisi tepi areola.
Pemdahan dilakukan jika sekret yang keluar
terlalu banyak.
TUMOR GANAS
NON INVASIF

Karsinoma duktal in situ (DCIS)


• Timbul sel-sel abnormal ditemukan pada lapisan duktus
laktiferus

Penyakit Paget
• Penyakit pada puting payudara yang disebabkan oleh
perluasan karsinoma duktal in situ ke duktus laktiferus,
tampak sebagai erupsi eksematosa (eritema, edema, papul,
vesikel) kronik yang berkembang menjadi ulkus basah.

Karsinoma lobular in situ (LCIS)


• Sel-sel abnormal tumbuh dalam lobus, kelenjar penghasil
susu pada akhir saluran payudara.
INVASIF

Karsinoma lobular invasif


• Karsinoma lobular invasif telah menembus dinding
lobulus dan mulai menyerang jaringan payudara sekitar.
Karsinoma duktal invasif
• Kanker ini yang telah menembus dinding duktus laktiferus
dan menyerang jaringan payudara sekitarnya. Terjadi fiksasi
lesi, melekat ke kulit sehingga menyebabkan retraksi dan
cekungan (dimpling) kulit payudara
FAKTOR RESIKO

Reproduksi
& Hormonal
Genetic Life Style

RISK Lingkunga
Usia
FACTOR n
PATOGENESIS

Faktor Genetik Faktor Hormonal Faktor Lingkungan

Mutasi gen Ketidakseimbangan


BRCA 1 dan hormon estrogen dan
BRCA 2 progesteron

Perubahan genetik sel

Sel berkembang tidak


terkendali

Hiperplasia pada sel


mammae

Ca Mammae
I. DIAGNOSIS
1. ANAMNESIS
Keluhan Benjolan, luka, keluar cairan dari putting, perubahan
Utama kulit payudara, nyeri
Onset Benjolan yang cepat membesar, berkaitan dengan doubling time
Gejala penyerta Demam, nyeri (menyingkirkan diagnosis banding)
Gejala metastasis Batuk atau sesak nafas (paru), rasa penuh diperut (liver),nyeri
kepala (otak), nyeri tulang (tulang)
Faktor resiko Paparan hormon estrogen (usia menarce, menikah, usia punya
anak, riwayat menyusui, pemakaian kontrasepsi, hormon
replacement terapi, menopuase)

Riwayat keluarga Kanker payudara,kanker ovarium atau kanker lain, BRCA 1&
BRCA 2
Riwayat penyakit Riwayat tumor, radiasi, pengobatan sebelumnya
dahulu
Lifesytle Kurang olah raga, sedentary lifestyle
DIAGNOSIS

2. PEMERIKSAAN FISIK

1. Status Generalisata
• Keadaan umum
• Status gizi
• Status penampilan
• Tanda vital

2. Status Lokalis
Posisi duduk dan berbaring
DIAGNOSIS

Status Lokalis
Inspeksi :
Simetris : jarak antara papila ke garis tengah kiri dan
kanan sama
Papila : nipple discharge, pointing papil, retraksi
Kulit : Warna, dimpling, peau d’orange, ulkus, edema
Nodul : Tumor, nodul satelite,pada payudara maupun
aksilla
Retraksi nipple
Nipple discharge Peradangan pada payudara

Peau d’orange Skin dimpling Ulkus


DIAGNOSIS
Palpasi :
• Deskripsi tumor: lokasi tumor, ukuran,konsistensi, batas
tumor, permukaan, melekat pada kulit, melekat pada dinding
dada, nyeri
• KGB Aksila level I, Level II, Infraklavikula dan Supraklavikula
SADARI
DIAGNOSIS

3. IMAGING
o
Imaging untuk diagnosis : USG Payudara,
Mammografi, atau MRI

o
Imaging untuk staging : Foto thorax, USG
Abdomen, Bone Scan, Head CT scan, atau PET
Scan sesuai indikasi, diperiksa setelah terdiagnosis
ganas
KRITERIA BI-RADS
(Breast maging reporting and dat system )
o
MAMMOGRAFI
DIAGNOSIS

4. HISTOPATOLOGI
 Pengambilan sampel untuk pemeriksaan patologi :

FNAB –Cytologi  u/ melihat selnya

Core Biopsy

Biopsi Insisi/Eksisi

Frozen Section

Ultrasound Guided Vacuum Assisted Breast Biopsy
(US-VABB)
 Penilaian
• Jenis Histopatologi
• Grading
• Vascular invasion & Surgical Margins (Post Mastectomy)
• Lymph node status (Post Mastectomy)
• Immunohistokimia
estrogen reseptor (ER), progesteron reseptor (PR), HER 2
US-VABB
II. STAGING
Stadium kanker payudara ditentukan berdasarkan sistem TNM dari AJCC (American
Joint Committee on Cancer), terbaru adalah adalah edisi 7 dipublikasikan tahun 2010.
TATALAKSANA

Stadium I, II, II awal (stadium operable) : sifat pengobatannya


kuratif
Stadium I, II pengobatan : radikal mastektomi atau modified
radikal mastektomi dengan atau tanpa radiasi dan sitostatika
ajuvan
Stadium IIIA : simple mastektomi dengan radiasi dengan
sitostatika ajuvan
Stadium IIIB dan IV : sifat pengobatan : paliatif
KESIMPULAN

Benjolan pada payudara dapat merupakan tumor jinak ataupun ganas,


untuk mendiagnos kelainan ini diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang yang mendukung terutama biopsi pada benjolan
untuk mengetahui prognosis penyakit tersebut.

Tumor payudara dapat dicegah dengan mengetahui faktor risiko


dan mengetahui cara pencegahannya. Pencegahan yang dapat dilakukan
adalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Deteksi dini penyakit
tumor payudara dapat dilakukan untuk meningkatkan harapan hidup
serta memberikan pilihan terapi yang tepat pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai