Anda di halaman 1dari 29

INGROWN TOENAIL

Oleh : Wina Nafullani (2015730132)


Pembimbing : dr. Fajar Sidik, Sp. BP – RE
Pendahuluan
 Ingrown toenail atau onychocryptosis atau unguis
incarnatus terjadi ketika bagian lateral dari lempeng kuku
tumbuh ke dalam lipatan kuku lateral dan menghasilkan
respons peradangan
 Merupakan kejadian yang cukup umum dengan ibu jari
kaki yang paling sering terkena

Marks James. Lookingbill & Mark’s Principles of Dermatology. 5 th Ed.ition. 2013. p.


Etiologi
 Cara memotong kuku yang tidak benar
 Sepatu yang tidak pas
 Abnormalitas lempeng kuku
 Keringat yang berlebih
 Obesitas
 Obat – obatan
 Onychomycosis
 Herediter
 Diabetes
Mayeaux E.J. Ingrown Toenail Management. University of South Carolina. 2019. Downloaded from the American Family Phycisian
website at www. Aafp.org/afp
Anatomi

Mayeaux E.J. Ingrown Toenail Management. University of South Carolina. 2019. Downloaded from the American Family Phycisian
website at www. Aafp.org/afp
Stadium I Stadium II Stadium III
(Stadium Inflamasi) (Stadium Abses) (Stadium Granulasi)

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
Tatalaksana Non Operatif
Stadium I
(Stadium Inflamasi)
Pasien
Teknik : mengalami eritema ringan, pembengkakkan dan
1. Kaki pasien direndam agar kuku lebih lembut dan
nyeri
lentur tekan di sepanjang lipatan kuku bagian lateral
2. Tatalaksana
Letakkan kapas yakni
non absorben, wol atau akriliktepi lateral lempeng kuku
pengangkatan
dibawah sudut kuku
3. dari tempat
Lakukan secaratertanamnya di dermis
hati – hati karena tindakan tsb lipatan kuku lateral.
menimbulkan nyeri

Setelah Tindakan :
4. Minta pasien untuk merendam kakinya dengan air
hangat, gunakan cut out shoes, serta modifikasi
aktivitas sebelum peradangan mereda
5. Ulangi perawatan yang sama setiap hari sampai
kuku tumbuh dan dipotong dengan benar

Tindakan ini berhasil dalam 2 – 3 minggu

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
Tatalaksana Konservatif Lain
1. Nail splinting
 Memisahkan lempeng kuku dengan
jaringan lunak untuk memberikan tempat
untuk kuku tumbuh.
 Gutter splint ditempelkan pada tepi kuku
yang tumbuh ke dalam dengan pita perekat.
Dapat dibuat dari tabung infus vinyl steril
yang dibelah dan ujungnya dipotong
diagonal.
 Durasi pemakaiannya 9 bulan
 Tingkat kekambuhannya adalah 8% - 48%.

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
2. Teknik koreksi dinamis atau Orthonyxia
 Menggunakan kekuatan langsung untuk
mengangkat kuku dari lipatan kuku dan
melepaskan tekanan yang diberikan pada
jaringan lunak yang meradang.
 Umumnya alat ini terdiri dari 2 kait yang
ditempatkan di sisi kuku dan dihubungkan
dibawah tekanan dengan kawat yang super
elastis
 Perbaikan dapat terjadi dalam waktu 3
minggu

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
3. Metode “Balutan kuku”
 Menarik lipatan kuku dari kuku untuk mengurangi tekanan

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
Stadium II
(Stadium Abses)
Tatalaksana
 Merupakan nonkelanjutan
– operatif dari
untukstadium
mengurangi
I tekanan :
 1. Dengan
Eritema, memakai
edema, kaos kakidan nyeri tekan meningkat
hiperhidrosis
2.Pasien
Merendam kaki 10 – 15 menit dalam air hangan 4 sampai
sulit berjalan dan tidak bisa memakai sepatu
5 kali sehari
 Drainase (+)
• Cairan drainase dikultur dan tentukan sensitivitasnya lalu
kemudian dapat mulai tatalaksana antibiotik spektrum luas
• Bila pembengkakkan mereda, nyeri tekan mulai berkurang,
penggunaan
Drainase bahan di sudut kuku bagian distal sepertiBernanah
yang
Mikroorganisme
dijelaskan
awalnya cair,pada tahap I dapat dimulai.Infeksi
di kulit
&
lengket, serous Berbau busuk

Tidak boleh dilakukan bila drainase tidak berhenti dan peradangan


tidak berkurang secara signifikan

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
Stage III
(Stadium Granulasi)
 Jaringan granulasi menutupi lipatan kuku lateral dan
menghambat drainase.
 Jika tidak ditatalaksana
 Epitel akan menjalar ke tepi granulasi  Menghambat drainase
Menghalangi kemungkinan mengangkat tepi kuku dari dermis
lipatan kuku lateral.
 Stadium ini bisa berkembang menjadi kondisi kronis yang
relatif tanpa gejala selama beberapa minggu, biasanya
diikuti dengan episode inflamasi akut yang berulang.
 Sangat diragukan pada stadium ini dapat diobati secara
nonoperatif dengan hasil yang bermanfaat dan bertahan
lama.
Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
 Ingrown nail stadium II dan III  Pembedahan
 Tatalaksana non operatif stadium II dan III memakan
waktu lama dan kepatuhan pasien tidak dapat diprediksi

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
Tatalaksana Operatif
Total Nail Plate Removal
Teknik
 Pengangkatan total lempeng kuku tanpa
1. Setelah di anestesi, letakkan hemostat yang lurus dan tipis
pengangkatan
dibawah kuku di garis matrix secara
tengah dari bersamaan
hyponychium beberapajarang
milimeter proksimal dari lipatan kuku
diindikasikan, kecuali abses telah mengelilingi kuku
2. Jangan mnggeser hemostat atau elevator maju mundur; tarik
dikedua
dan masukkansisidengan
dan cara
dibawah eponychium
longitudinal dibawah setiapsehingga
pinggiran lateral kuku yang berdekatan dengan lipatan kuku
pengangkatan
lateral
sebagian lempeng kuku tidak
3. memberikan
Kuku harus cukupdrainase yang
longgar untuk memadai
diekstraksi dengan tarikan
ke arah distal
4. Jika akar kuku masih menempel pada eponychium, jangan
melepas paksa akar kuku, diseksi tajam dengan pisau kecil
antara lempeng kuku dari alasnya dengan lembut
(kemungkinan merusak matriks germinal kecil dan
mengurangi perdarahan)
5. Pilihan yang terakhir untuk melepas kuku adalah dengan
menggunakan nasal elevator yang lebar dan datar.

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
Perawatan pasca operasi
 Nonadherent, dressing lapis tunggal digunakan
pada bantalan kuku diikuti dengan perban
kompresi yang dibungkus dengan lembut.
 Kaki ditinggikan selama 24 jam dan kemudian
balutan dilepas dan mulai rendam dengan air
hangat.
 Tidak boleh menggunakan kaus kaki yang kencang
atau sepatu selama 1 minggu.
 Kuku tumbuh  4 – 6 bulan
 Pasien harus diberitahu sebelum operasi bahwa
kelainan bentuk bantalan kuku bagian distal dan
pulpa yang bertumbuh
 Deformitas ini biasanya terjadi pada pasien dengan
avulsi kuku multipel

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
Partial Nail Plate Removal
Teknik :
1. Angkat bagian lateral kuku dari alasnya dengan probe kecil
bersudut atau salah satu lengan hemostat yang sempit, licin dan
lurus dan lepaskan.
2. Jangan angkat kuku terlalu kuat untuk menghindari terlepasnya
kuku dari alasnya ke arah lateral
3. Gunakan gunting lurus, potong lempeng kuku secara longitudinal
sambil mengangkat ¼ bagian sisi lateral dari alasnya.
4. Kuku harus di insisi ke ujung proksimal dibawah eponychium
5. Lepaskan jaringan granulasi dengan mengikis lembut
menggunakan pisau bedah atau dengan melepas seluruhnya
dengan memotong bagian lipatan kuku secara elips.

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
Perawatan Postoperatif
 Sama dengan complete nail plate removal
 Pada partial nail plate removal, pasien dapat memakai
sepatu kotak dengan bagian jari kaki lebar tertutup pada
hari ketiga atau keempat

Kekambuhan pada partial nail plate removal lebih


tinggi daripada yang komplit

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
Removal Of The Nail Edge And Ablation Of
The Nail Matrix
Semua petugas yang terlibat harus
menggunakan sarung tangan untuk
menghindari kontak langsung dengan fenol
yang bersifat kaustik
1. Tempatkan torniquet atau handscoon
(untuk diikat) di dasar ibu jari untuk
membuat dry dissecting area setelah
anestesi lokal
2. Ujung kuku diangkat secara
longitudinal pada 1/4 atau 1/5 ujung
kuku dari distal ke proksimal, termasuk
beberapa mm dari kuku dibawah
eponychium
Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
3. Ketika lempeng kuku telah diangkat,
beri antibiotik gel disekitar lipatan
kuku untuk melindungi kulit dari efek
phenol.
4. Letakkan lidi kapas yang sudah
dicelupkan kedalam larutan phenol 80
– 89% pada kuku hingga kebawah
eponychium untuk memastikan
germinal matrix juga terkena phenol.
 Seluruh bagian harus bloodless atau phenol
akan membekukan darah

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
5. Putar aplikator kapas
selama 30 – 40 detik dan
ulangi 3 kali selama 2 – 3
menit
6. Kemudian aplikasikan 70%
isopropil alkohol untuk
mengencerkan phenol.
7. Ujung kuku ditutup dengan
perban nonadherent dan toe
dressing dan torniquet
dilepaskan

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
 Perawatan Postoperative
 Pasien diminta untuk meningggikan kakinya
 Pasien diberi informasi bahwa kulitnya akan tampak hangus
saat mereka membuka balutannya setelah 2 – 3 hari.
 Rendam dengan garam epsom hangat yang dimulai saat balutan
dilepas sampai jaringan sembuh.
 Nonconstricting shoes dipakai sampai nyeri hilang dan drainase
berhenti
 Drainase biasanya mungkin terjadi hingga 2 – 6 minggu.

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
Partial Nail Plate And Matrix Removal
(WINOGRAD)
 Merupakan prosedur yang paling sering digunakan pada
ingrown toenail
 Bermanfaat pada kelainan stadiun II dan III terutama
setelah partial atau complete nail removal sebelumnya
yang tidak berhasil

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
1. Pertama, lakukan insisi 5 – 8 mm proksimal dari lanula

2. Lakukan inisisi longitudinal dari eponychium (jangan


sampai menembus) hingga ke bagian distal kuku

3. Dengan menggunakan nasal elevator atau hemostat lurus,


angkat bagian lateral lipatan kuku

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
4. Potong pinggiran kuku dengan nail splitter (pastikan
mengenai ujung proksimal dari kuku)

5. Lepaskan kuku yang telah dipotong dengan hemostat lurus

6. Ketika matrix yang berwarna seperti mutiara sudah terlihat,


matrix curves yang berada dibawah permukaan paronychium
dan eponychium harus diangkat.

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
7. Lipatan germinal matrix pada eponychium dan
paronychium harus diangkat melalui diseksi tajam dengan
scalpel

8. Kembalikan proximal eponycal flap ke tempat asalnya


dengan penjahitan

9. Tutup dengan pembalut nonadherent pada jari yang terbuka


dan balut dengan kasa yang tidak terlalu kencang

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
 Perawatan pasca bedah
 Ekstremitas ditinggikan 48 jam setelah pembalut dilepas
 Perendaman dimulai selama 10 menit beberapa kali sehari dan
luka hanya ditutup dengan perban perekat
 Tidak ada kaos kaki atau sepatu yang dikenakan selama 5
sampai 7 hari

Canale, S. T. Disorder Of Nails and Skin, In: Campbell’s Operative Orthopaedic, 13 th Edition, Mosby, United States of America. 2017. p
4252 - 4264
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai