Anda di halaman 1dari 17

REFERA

T
Crohn’s Disease
Disusun oleh :
Cresia Adelia Wibowo

Pembimbing
dr. Herman Widjaja Hadiprodjo Sp.Rad

KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI


RUMAH SAKIT ROYAL TARUMA
PERIODE 20 April 2020 – 27 April 2020
DAFTAR
ISI
• Definisi Crohn’s Disease
• Anatomi dan Histologi Normal Ileum
• Etiologi
• Patogenesis dan Patofisiologi
• Diagnosis
• Diagnosis Banding
• Terapi
• Komplikasi
• Prognosis
Definisi Anatomi dan Histologi Ileum

Crohn’s Disease  salah satu


Inflammatory Bowel Disease (IBD), yaitu
suatu penyakit peradangan
granulomatosa kronik yang mengenai
traktus gastrointestinal, mulai dari mulut
hingga anus.
Etiologi
Patogenesis dan Patofisiologi Sitokin pro inflamasi
Dibawa oleh (IL-1 dan TNF-a)
Mikroba, virus,
Antigen Menuju Thelper1
rokok (antigen) Presenting Cell
Rangsang  asam
arachidonate, protease, radikal
Bagian ileum Inflamasi bebas scr local di bag.ileum
Gen CARD15 dan colon – granulomatosa terminal
( pd org lbh rentan tjd
tertentu) pd kripta
“injury”

Meluas ke seluruh dinding intestinal,


mesenterium, limfa nodi regional Infiltrasi sel
(inflamasi transmural) limfoid COBBLESTONE
APPEARANCE

Inflamasi kronik  ulserasi Ulkus, fisura, dan dpt


mukosa superficial  menembus dinding luar
profunda intestinal  fistula
Diagnosis
Pemeriksaan
Anamnesis Fisik Pemeriksaan Penunjang
a) Tanda vital : normal, kadang a) Laboratorium
• Demam takikardi dan demam -Darah lengkap
• Malaise b) Gastrointestinal : nyeri tekan -Elektrolit
• Mual muntah abdomen, pada pemeriksaan rektal -Inflammatory
• Berat badan dapat ditemukan fistula, ulkus, -Serologi
turun abses, tonus sphincter abnormal, b) Radiologi
• Depresi dan mukosa rektal abnormal,
cemas hematochezia
• Konstipasi dan c) Genitourinary : ditemukan fistula,
obstipasi abses dan ulkus pada region
perianal
d) Dermatologi : ulkus mukokutan,
eritema nodosum, pioderma
RADIOLOGI  X-RAY

Pemeriksaan barium enema kontras ganda pada Crohn’s Pemeriksaan barium enema
disease menunjukkan sejumlah ulkus aptosa kontras ganda pada Crohn’s disease
(X foto polos) menunjukkan ulserasi, inflamasi, dan
penyempitan lumen colon
Pemeriksaan small-bowel follow-
Pemeriksaan small-bowel follow-through dengan fokus through dengan fokus pada ileum
pada ileum terminalis memperlihatkan ulserasi linear, terminalis memperlihatkan beberapa
longitudinal dan transversal yang membentuk penyempitan dan striktura, yang
“cobblestone appearance”. memberikan gambaran “string sign”.
Pemeriksaan small-bowel follow-
through dengan fokus pada ileum
terminalis memperlihatkan gambaran
“string sign”.
CT-Scan

Gambaran CT Scan pada pasien CT scan pada Crohn’s disease


dengan Crohn’s disease, tampak menunjukkan
penebalan dinding ileum dan inflamasi penebalan dinding usus halus, dan
mesenterium. inflamasi dan adenopati pada
mesenterium.
CT scan pada Crohn’s disease menunjukkan penebalan CT scan pada Crohn’s disease fase kronis
dinding colon kanan dengan inflamasi pada jaringan lemak menunjukkan penebalan dinding colon
mesenterium yang berhubungan. kanan tanpa inflamasi pada jaringan
lemak mesenterium yang berhubungan,
dan sejumlah besar proliferasi lemak
MRI

● Pencitraan MRI pada pasien dengan Crohn’s


disease menunjukkan penebalan dinding colon
kanan dengan peningkatan sinyal intramural
pada pencitraan T1-weighted. Hal ini dipercaya
sebagai gambaran adanya deposisi lemak
intramural.
USG

● A dan B, hasil pencitraan USG pada pasien


dengan Crohn’s disease, terlihat adanya
penebalan dinding usus yang hypoechoic,
hilangnya “gut signature”, dan garis
hyperechoic yang menunjukkan
penyempitan lumen usus.
 Cholangitis

 Colitis iskemik

 Colitis pseudomembranosa


Diverticulitis colon DIAGNOSI
S BANDING
Tuberculosis gastrointestinalis

 Colitis ulserativa

 Enteritis infeksiosa

 Colitis infeksiosa
TERAPI
Farmakoterapi Tindakan pembedahan
• Antidiare : loperamid, difenoksilate • Reseksi bagian intestinal
• Derivate agen asam 5-aminosalisilat (5- yang terkena inflamasi
ASA) : sulfasalazine, • Ileostomi
mesalamine, balsalazide) • Strikturplasti
• Kortikosteroid : prednisone, • Dilatasi Balon Endoskopi
metilprednisolon, budesonide • Manajemen Fistula
• Agen imunosupresan: mercaptopurin,
methotrexat (6-MP)

Pengobatan Biologis
• Infliximab
• Adalimumab
• Natalizumab
Komplikasi dan Prognosis

Komplikasi

● infeksi luka operasi


● pembentukkan abses-abses intraabdominal
● kebocoran anastomosis.

Prognosis
● Prognosis Crohn’s Disease dikarakteristikkan dalam periode perbaikan dan
kekambuhan.
● Pada tahun pertama setelah diagnosis, angka kekambuhan mencapai 50% dengan
10% masuk kategori kronik.
● 5 tahun setelah diagnosis, yang membutuhkan tindakan bedah 49%.
● 10 tahun setelah diagnosis, yang membutuhkan tindakan bedah 62%.
● 15 tahun setelah diagnosis, yang membutuhkan tindakan bedah mencapai 70%.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai