Anda di halaman 1dari 14

1

2.2 USG (ULTRASONOGRAFI)

USG payudara adalah pemeriksaan payudara menggunakan gelombang

suara. USG dapat membedakan benjolan berupa tumor padat atau kista. USG

biasa digunakan untuk mengevaluasi masalah payudara yang tampak pada

mammogram dan lebih direkomendasikan pada wanita usia muda (di bawah 30

tahun). Pemeriksaan USG saja tanpa mammografi tidak direkomendasikan untuk

deteksi kanker payudara. Tetapi dengan kombinasi USG dan mammografi,

kelainan pada payudara dapat ditentukan dengan lebih akurat.

Gambar A. Pemeriksaan USG Gambar B. Hasil pemeriksaan USG

Untuk usia di bawah 30 tahun USG direkomendasikan lebih dahulu

dilakukan sebelum mammografi karena pada usia muda (di bawah 30 tahun)

cukup sulit untuk menginterpretasikan hasil mammogram. Hal ini dikarenakan

payudara di usia muda lebih padat dan kelenjar susunya lebih banyak daripada

usia tua yang payudaranya lebih tersusun oleh lemak sehingga lebih muda

dideteksi dengan mammogram. USG saat ini cukup banyak dilakukan karena
2

tidak bersifat invasif dan tidak semahal pemeriksaan lainnya. Tetapi, efektifitas

pemeriksaan USG sangat tergantung dari pengalaman dan keahlian operator.

Tanda-tanda tumor ganas secara USG, ialah: 6

a. Lesi dengan batas tak tegas dan tak teratur

b. Struktur echo internal lemah dan heterogen

c. Batas echo anterior lesi kuat, posterior lesi lemah sampai tak ada

(posterior acoustic shadow)

d. Adanya perbedaan besar tumor secara klinis dan secara USG

Sedangkan tanda tumor jinak, ialah: 6

a. Lesi dengan batas tegas, licin dan teratur

b. Struktur echo internal biasa:

i. Tak ada (sonolusen), misalnya kista

ii. Lemah sampai menengah tetapi homogeny, misalnya pada

fibroadenoma

c. Batas echo anterior lesi dan posterior lesi bervariasi dari kuat atau

menengah

d. Lateral acoustic shadow dari lesi dapat bilateral atau unilateral (tedpole

sign)
3

Gambar 3.1 USG mammae normal

Gambar 3.2 Tempat patologis mammae


4

Pemeriksaan USG (Ultrasonografi)

Dengan USG selain dapat membedakan tumor padat atau kistik, juga dapat

membantu untuk membedakan suatu tumor jinak atau ganas. Ca mammae yang

klasik pada USG akan tampak gambaran suatu lesi padat, batas ireguler, tekstur

tidak homogen. Posterior dari tumor ganas mammae terdapat suatu Shadowing.

Selain itu USG juga dapat membantu staging tumor ganas mammae dengan

mencari dan mendeteksi penyebaran lokal (infiltrasi) atau metastasis ke tempat

lain, antara lain ke KGB regional atau ke organ lainnya (misalnya hepar). 7

Penggunaan USG merupakan pemeriksaan penunjang yang penting untuk

membantu hasil mammografi yang tidak jelas atau meragukan, baik digunakan

untuk menentukan massa yang kistik atau massa yang padat. Karsinoma mammae

disertai dengan dinding yang tidak beraturan, tetapi dapat juga berbatas tegas

dengan peningkatan akustik. USG juga digunakan untuk mengarahkan fine-needle

aspiration biopsy (FNAB), coreneedle biopsy dan lokalisasi jarum pada lesi

payudara. USG merupakan pemeriksaan yang praktis dan sangat dapat diterima

oleh pasien tetapi tidak dapat mendeteksi lesi dengan diameter 1 cm. 7

1. Pemeriksaan dilakukan dengan posisi penderita terlentang dengan ganjal

pada bahu sisi payudara yang akan diperiksa, lengan ipsilateral ditaruh di

belakang kepala dengan maksud agar daerah payudara yang akan diperiksa

menjadi lebih luas dan jelas

2. Dilakukan skening sistematis, dimulai dari daerah kuadran superior ke

daerah kuadran inferior kemudian dari kuadran lateral kearah medial.


5

Gambar 5 . Skening pada daerah lateral superior. Sumber : Sumber : Imaging anatomi
ultrasound, edit by Enil T Ahuja, 2007

Gambar 6 : skening daerah medial superior


Sumber : Imaging anatomi ultrasound, edit by Enil T Ahuja, 2007

3. Daerah selanjutnya, skening daerah retro papilla

Gambar 7 . Skening pada daerah retro papila


Sumber : Imaging anatomi ultrasound, edit by Enil T Ahuja, 2007

4. Dilakukan pemeriksaan pada daerah aksila, untuk mengetahui


adanya pembesaran pada kelenjar getah bening ( Lymp Node )
6

Gambar 8. Scan daerah axilla.


Sumber : Imaging anatomi ultrasound, edit by Enil T Ahuja, 2007

5. Dilakukan pada kedua payudara secara bergantian.

Gambar 9.Sumber : matkul USG Payudara, Dra Gando Sari

Tehnik lainnya :
Dilakukan searah dengan putaran jam

Gambar 10.Sumber : Mata kuliah USG, dosen : Dra. Hj Gando Sari


7

Gambar 11. Dua cara menilai lokasi lesi pada payudara. Pada payudara kanan jam 4 ada pada Lower inner
Quadran ( LIQ ) , sedangkan pada payudara kiri ada pada Lower Outer Quadran ( LOQ )
Sumber : Mammografi examination, Lange Q&A

Penggunaan Colour Doppler Ultrasound pada kelainan payudara

Tumor ganas payudara dengan ukuran beberapa millimeter saja akan

merangsang tumbuhnya pembuluh darah baru (neovaskularization). Pembuluh ini

akan memasuki lesi ganas payudara dari arah perifer dimana pada umumnya

pembuluh dara ini berdinding tipis serta tidak memiliki lapisan otot dan sering

memperlihatkan pintasan arteri-vena (A-V shunt).

Kesemuanya ini dapat dideteksi dengan penggunaan Doppler Ultrasound

yang akan memperlihatkan suatu peningkatan velositas aliran darah pada

Countinous Wave Doppleratau Pulse Wave Doppler. Pengalaman

menunjukkan tidak mudah mendeteksi aliran darah pada pembuluh darah kecil

sekitar tumor payudara (feeding artery) bahkan pembuluh darah didalam tumor

itu sendiri (tumour vessel) kadang-kadang juga sulit untuk dinilai.

Oleh karena itu para ahli akhir-akhir ini telah mencoba menggunakan

Colour Doppler Ultrasound ( CDUS ) guna mendeteksi dan menilai Feeding

Arteri dan Tumour Vessel. Menurut berbagai penyelidikan umumnya


8

dijumpai peningkatan Velositas aliran darah pada tumour vessel dan feeding

Arteri. Jadi, penggunaan CDUS dapat merupakan sarana yang penting dalam

membantu membedakan suatu lesi ganas dari suatu lesi jinak payudara.

Gambar adanya neovaskularisasi pada CDUS dan nodul di daerah axilla mengindikasikan
karsinoma .

2.3 Gambaran USG

2.3.1 Karsinoma Mammae

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan

pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami

pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Kanker

payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus

tumbuh. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika

benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa

menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa

terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak. Selain itu sel-sel kanker

bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit.7


9

Gambar 3.3 USG Ca mammae

Gambar USG ini mengungkapkan, gambaran hypoechoic dan

massa yang pada payudara. Ada juga bukti akustik membayangi posterior.

Temuan pada USG ini menunjukkan massa ganas payudara. 7

contoh kasus :
10

Pasien dengan massa yang nyeri pada payudara kiri. USG menunjukan

massa irregular yang ditandai dengan gambaran hypoechoic dan menunjukan

rigiditas pada tumor jaringan pada studi elastografi. Gambaran elastrogram pada

massa payudara menunjukan area merah, meningkatkan kemungkinan keganasan

pada tumor payudara. Gambar USG color juga menunjukan peningkatan vascular

yang signifikan pada tumor payudara. Mammografi juga mengkonfirmasi adanya

kemungkinan tumor ganas pada payudara kiri. Kasus study ini milik Dr Rahl

Patil,MD, India.
11

2.3.2 Galactocele Mammae

Saat tumor terbentuk akibat tersumbatnya saluran kelenjar susu pada ibu

yang sedang menyusui atau baru saja selesai masa laktasi. Gejalanya, tumor

berbatas tegas, bulat, berisi ASI yang kental berupa kantong. 7

Gambar 3.6 USG Galactocele mammae

Gambar 3.7 Galactocele dengan air fluid level

USG payudara menunjukkan 3 cm berukuran hypoechoic (hampir kistik)

lesi dengan melalui transmisi. Warna doppler gambar payudara tidak


12

menunjukkan peningkatan signficant dari vaskularisasi. Dibentuk oleh dilatasi

kistik dari saluran-saluran laktiferus. 7

2.3.4 Fibroadenoma mammae

Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di

payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan

glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai

tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval,

bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya tidak nyeri. Tumor ini tidak melekat ke

jaringan sekitarnya dan amat mudah digerakkan kesana kemari. Biasanya FAM

tidak nyeri, tetapi kadang dirasakan nyeri bila ditekan. Pertumbuhan FAM bisa

cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause, saat

rangsangan estrogen meninggi. 9

Pemeriksaan USG (Ultrasonografi)

Pada wanita usia muda tidak digunakan mammography, sebagai

gantinya digunakan USG, hal ini karena fibroadenoma pada wanita muda

tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan

mammography. Dengan pemeriksaan USG hanya dapat dibedakan lesi

solid dan kistik. 9

Dalam pemeriksaan USG, fibroadenoma terlihat rata, berbatas

tegas, berbentuk bulat, oval atau berupa nodul dan lebarnya lebih besar

dibandingkan dengan diameter anteroposteriornya. Internal echogenicnya

homogen dan ditemukan gambaran dari isoechoic sampai hypoechoic.


13

Gambaran echogenic kapsul yang tipis, merupakan gambaran khas dari

fibroadenoma dan mengindikasikan lesi tersebut jinak. Fibroadenoma

tidak memiliki kapsul, gambaran kapsul yang terlihat pada pemeriksaan

USG merupakan pseudocapsule yang disebabkan oleh penekanan dari

jaringan di sekitarnya. 9

Gambar 3.15 USG Fibroadenoma Mammae

Tampak massa hipoechoic yang rata, batas tegas pada sebagian

lobus merupakan khas dari fibroadenoma. 8

contoh kasus :
14

Seorang wanita muda saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan ada

massa kecil yang dapat dipalpas, lunak, mobile pada mamae dexter. Pada

USG mamae, massa dapat terlihat oval dengan ukuran 10 x 5 mm, dan batas

kurang jelas. Lesi ini nonkalsifikasi dan mobile saat tertekan oleh probe.

Gambaran USG ini mengarah ke fibroadenoma mamae. Pada lesi ini

didapatkan vaskularisasi yang rendah pada gambaran Doppler.

Anda mungkin juga menyukai