Anda di halaman 1dari 14

Step 1

Anoreksia: gangguanmakan yang berupa penolakan


makandikarenakanolehketakutanbertambahberatbadandanbiasanyadisertaidenganperubahanpolamaka
n.

Insomnia: gg polatidurkualitasdankuantitastidurtakefektif

Kejang: peingkataneksitasi di SSP yang menyebabkanpeningkatanaktifitas motoric.

NAPZA: singkatandarinarkotika, psikotropika, danzatadiktiflainnya

Step 2

1. Mengapa pasien mual, anoreksia, keringatmeningkat, cemasdan insomnia?


2. Mengapapasienmengalamikejangsetalahminum alcohol?
3. Apa yang dimaksuddengangangguan mental organic?
4. Apasajaklasifikasidari GMO?
5. Apakriteria diagnosis dari GMO?
6. Apasajakatagoripenyalahgunaanzat?
7. Jenisnapzadanefeknya?
8. Apasajtingkatpenggunaannapza?
9. Apasajaetiologidari scenario?
10. Apapenatalaksanaandari scenario?

Step 3

1. Mengapapasienmual, anoreksia, keringatmeningkat, cemasdan insomnia?


Adanyanucleus danamigdala. Amygdala mengaturemosidanagresi.
Jikaorngmengonsumsietanol(terjadieuphoria:bahagia) bnyakminummualanoreksia.
Pada orang dengan euphoriasulittidur
Diserebral cortex: mengaturfungsipikiran. Etanoljugammpengaruhi di serebral
cortexsulitberfikirdanbicaratakjelas.
Alcohol masuktubuhmanusia 10%diabsorbsi di lambung, sisanya di usushalus. Jika di
lambungadapelindungdengancarameningkatkaneksresi mucus danmenutupkatup pylori
supayamencegahmasukkeusushalus. Terjadispasmepylorus :menyebabkanfasemualdanmuntah.
absorbsimasukkeperedarandarah (etanol)konsentrasi 30-90menitan,
tergantungkondisilambung, perutkosongmeningkatkanabsorbsinyajikapenuhlebih lama.
didistribusikan di tubuhdan di metabolism di hepar. 90% diaosidasi 10% dieksresikanlangsung
di usushalus. Dimetaboismeoleh 2 enzim: alcohol dehydrogenase atau ADHmengubah alcohol
menjadiasetaldehid toxic, aldehidrkinasemengubahasetaldehidmenjadiasamasetat.

2. Mengapapasienmengalamikejangsetelahminum alcohol?
Alkohltakmemilikireseptortapi alcohol bisamenempelkesemuareseptor, reseptor glutamate,
GABA, asetilkolin, NE.
Etanolmerangsangkerjadariasetilkolindan GABA
sehinggameningkatkaneksitatorymenimbulkankejang

3. Apa yang dimaksuddengangangguan mental organic?

Definisi
Gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/gangguan sistemik atau
otak
yang dapat didiagnosis tersendiri. Termasuk gangguan mental simtomatik, di
mana pengaruh terhadap otak merupakan akibat sekunder dari
penyakit/gangguan sistemik di luar otak (ekstra cerebral).
Gambaran
 gangguan fungsi kognitif daya ingat, daya pikir, daya belajar
 gangguan sensorium gangguan kesadaran dan perhatian
 sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang persepsi, isi
 pikiran, suasana, perasaan,dan emosi
 onset sangat berpengaruh dalam penentuan diagnosis.

Pada umumnya, gangguan mental organik disebabkan oleh kerusakan atau


trauma otak, penyakit (disease), ketidakseimbangan nutrisi.
Gambaran utama dari gangguan mental organik yaitu :
1. Gangguan fungsi kognitif
Meliputi gangguan daya ingat (memory), daya pikir (intelect), daya belajar
(learning)
2. Gangguan sensorium
Misalnya, gangguan kesadaran (consciousness) dan perhatian (attention)
3. Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang :
· persepsi (halusinasi)
· isi pikiran (waham/delusi)
· suasana perasaan dan emosi (depresi, gembira, dan cemas)
(PPDGJ-III, 1999)

• Menurut PPDGJ III gangguan mental organik meliputi berbagai


gangguan jiwa yang dikelompokkan atas dasar penyebab yang lama
dan dapat dibuktikan adanya penyakit, cedera atau ruda paksa otak,
yang berakibat disfungsi otak
• Disfungsi ini dapat primer seperti pada penyakit, cedera, dan ruda
paksa yang langsung atau diduga mengenai otak, atau sekunder,
seperti pada gangguan dan penyakit sistemik yang menyerang otak
sebagai salah satu dari beberapa organ atau sistem tubuh4
• Delirium, Demensia, Gangguan Amnestik
• Gangguan Kognitif lain, dan Gangguan Mental

• PPDGJ II membedakan antara Sindroma Otak Organik dengan


Gangguan Mental Organik.
– Sindrom Otak Organik yaitu sindrom (gejala) psikologik atau
perilaku tanpa kaitan dengan etiologi.
• Misal : Delirium , dementia, intoksikasi , sindroma putus zat
• Gambaran penyerta : gangguan emosi , gangguan motivasi,
gangguan perilaku
– Gangguan Mental Organik yaitu Sindrom Otak Organik yang
etiologinya diketahui (diduga) jelas.
Misal : Demensia degeneratif primer , onset senil , tanpa komplikasi (
demensia senil, tanpa komplikasi ) , Delirium putus alkohol , delirium sub akut
yang berkaitan dengan uremia ,demensia yang berkaitan dengan epilepsi
atau sindroma kepribadian organik

GMO disebabkankarnaadapenyakit di otakataugangguandiluarsistemtubuh ,ada 3 gejalautama:


- Gangguankognitif :mudahlupa
- Gangguansensori: gangguankesadaran
- Gangguan lain yang menonjol: gangguanpersepsi (halusinasi/ilusi), gangguanisipikir
(waham).

GMO: gg dalamfungsiberfikir, perilakuakibat NAPZA.


- Perilaku: inginberkelahi
- Fisiologis: caraberjalan yang sempoyongan
- Psikologis: mudahmarahtersinggung
4. Apasajaklasifikasidari GMO?

klasifikasi
MENURUT PPDGJ III
F00 – F09 GANGGUAN MENTAL ORGANIK`
(TERMASUK GANGGUAN MENTAL SIMTOMATIK)
o F00 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER

o F01 DEMENSIA VASKULAR

o F02 DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN YDK

o F03 DEMENSIA YTT

o F04 SINDROM AMNESIK ORGANIK BUKAN AKIBAT ALKOHOL dan

ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA


o F05 DELIRIUM BUKAN AKIBAT ALKOHOL dan ZAT PSIKOAKTIF

LAINNYA
o F06 GANGGUAN MENTAL LAINNYA AKIBAT KERUSAKAN dan

DISFUNGSI OTAK dan PENYAKIT FISIK


o F07 GANGGUAN KEPRIBADIAN dan PERILAKU AKIBAT

PENYAKIT,KERUSAKAN DAN DISFUNGSI OTAK


o F09 GANGGUAN MENTAL ORGANIK ATAU SIMTOMATIK YTT

PPDGJ
Gangguan Psikotik Akibat Kondisi Medis Umum halusinasi visual
a. Harus menyingkirkan sindrom yang menampakkan gejala psikotik yang
disebabkan hendaya kognitif ( contoh : delirium dan demensia alzheimer) ,
biasanya tidak disertai perubahan sensorium.
b. Diagnosis dan Gambaran Klinis :
- Pasien tidak dalam keadaan delirium dengan tingkat kesadaran yang
stabil.
- Pemeriksaan status mental menyingkirkan hendaya kognitif seperti
yang ditemukan pada demensia atau gangguan amnesik.
- Mencari penyakit cerebral atau sistemik berhubungan dengan kausal
psikosis.
- Simptomatologi tidak bisa membedakan kausa sekunder dan primer
(idiopatik),
- Pemeriksaan fisik dan neurologis sitematis
- Pemeriksaan MRI Deteksi abnormalitas sistemik atau serebral seperti
tumor otak
c. Perjalanan penyakit dan prognosis
Tergantung pada etiologi :
- Trauma kepala : membaik selama masa penyembuhan
5/27/2018 modul JIWA lbm 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-jiwa-lbm-4 4/38
- Penyakt degeneratif : waham dapat berkurang saat penyakit memburuk
karena kapasitas membangun kognisi lebih kompleks hilang bertahap.
- Epilepsi : prognosis baik dengan mengobati etiologi penyakit mendasar.
- Gangguan psikotik sekunder terhadap penyakit infeksi : tidak dapat
membaik meski organisme penginfeksi telah dibasmi karena
kerusakan jaringan terjadi selama infeksi akut bersifat irreversible.
Buku Ajar Psikiatiri Klinik halaman 72
Gangguan Mood akibat Kondisi Medis Umum Agitasi, berbicara kacau.
Gangguan mood akibat kondisi medis umum dikenal sebagai gangguan mood
sekunder. Ditandai perubahan mood akibat efek fisiologis langsung dari
penyakit medis. Gambarannya mood depresif atau elevasi, ekspansif atau
iritable secara fungsional menyebabkan hendaya.
Kausa gangguan mood sekunder :
a. Intoksikasi obat
b. Keadaan putus obat
c. Tumor
d. Trauma
e. Infeksi demam tifoid
f. Kardiak dan vaskular
g. Fisiologis atau metabolik
h. Endokrim
i. Gizi
j. Demielinisasi
k. Neurodegeneratif

PENGGOLONGAN DIAGNOSIS
GANGGUAN MENTAL ORGANIK MENURUT PPDGJ III
Klasifikasi gangguan mental organik adalah sebagai berikut :
F00 Demensia pada penyakit Alzheimer
F00.0 Demensia pada penyakit Alzheimer dengan onset dini.
F00.1 Demensia pada penvakit Alzheimer dengan onset lambat.
F00.2 Demensia pada penyakit Alzheimer, tipe tak khas atau tipe campuran.
F00.9 Demensia pada penyakit Alzheimer Yang tidak tergolongkan ( YTT).

F01 Demensia Vaskular


F01.0 Demensia Vaskular onset akut.
F01.1 Demensia multi-infark
F01.2 Demensia Vaskular subkortikal.
F01.3 Demensia Vaskular campuran kortikal dan subkortikal
F01.8 Demensia Vaskular lainnya
F01.9 Demensia Vaskular YTT

F02 Demensia pada penyakit lain yang diklasifikasikan di tempat lain (YDK)
F02.0 Demensia pada penyakit Pick.
F02.1 Demensia pada penyakit Creutzfeldt – Jakob.
F02.2 Demensia pada penyakit huntington.
F02.3 Demensia pada penyakit Parkinson.
F02.4 Demensia pada penyakit human immunodeciency virus (HIV).
F02.8 Demensia pada penyakit lain yang ditentukan (YDT) dan YDK

F03 Demensia YTT.

F04 Sindrom amnestik organik bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya
 Tanpa gejala tambahan.
 Gejala lain, terutama waham.
 Gejala lain, terutama halusinasi
 Gejala lain, terutama depresi
 Gejala campuran lain.

F05 Delirium bukan akibat alkohol dan psikoaktif lain nya


F05.0 Delirium, tak bertumpang tindih dengan demensia
F05.1 Delirium, bertumpang tindih dengan demensia
F05.8 Delirium lainya.
F05.9 Delirium YTT

F06 Gangguan mental lain akibat kerusakan dan disfungsi otak & penyakit fisik.

F06.0 Halusinosis organik.


F06.1. Gangguan katatonik organik.
F06.2 Gangguan waham organik (lir-skizofrenia)
F06.3. Gangguan suasana perasaan (mood, afektif) organik.
.30 Gangguan manik organik.
.31. Gangguan bipolar organik.
.32. Gangguan depresif organik.
.33. Gangguan afektif organik campuran.
F06.4. Gangguan anxietas organik
F06.5 Gangguan disosiatif organik.
F06.6. Gangguan astenik organik.
F06.7 Gangguan kopnitif ringan.
F06.8 Gangguan mental akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik lain YDT.
F06.9. Gangguan mental akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik YTT.

F07 Gangguan keperibadian dan prilaku akibat penyakit, kerusakan dan fungsi otak
F07.0 Gangguan keperibadian organik
F07.1 Sindrom pasca-ensefalitis
F07.2 Sindrom pasca-kontusio
F07.8 Gangguan kepribadian dan perilaku organik akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak
lainnya.
F07.9 Gangguan kepribadian dan perilaku organik akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak
YTT.
F08 . Gangguan mental organik atau simtomatik YTT

Menurut DSM IV, klasifikasi gangguan mental organik sebagai berikut:


1. Delirium
1.1. Delirium karena kondisi medis umum.
1.2. Delirium akibat zat.
1.3. Delirium yang tidak ditentukan (YTT)
2. Demensia.
2.1. Demensia tipe Alzheimer.
2.2. Demensia vaskular.
2.3. Demensia karena kondisi umum.
2.3.1. Demensia karena penyakit HIV.
2.3.2. Demensia karena penyakit trauma kepala.
2.3.3. Demensia karena penyakit Parkinson.
2.3.4. Demensia karena penyakit Huntington.
2.3.5. Demensia karena penyakit Pick
2.3.6. Demensia karena penyakit Creutzfeldt – Jakob
2.4. Demensia menetap akibat zat
2.5. Demensia karena penyebab multipeL
2.6. Demensia yang tidak ditentukan (YTT)
3. Gangguan amnestik
3.1.Gangguan amnestik karena kondisi medis umum.
3.2 Gangguan amnestik menetap akibat zat
3.3 Gangguan amnestik yang tidak ditentukan ( YTT )
4. Gangguan kognitif yang tidak ditentukan

1. Demensia: keadaan yang menunjukan gg padamemorikognisidanperubahanprilaku (short


memory)
2. Delirium: bingung
3. Sindromaamnesti organic bukanakibat alcohol danzatpsikoaktiflainnya.
4. Gg mental lainnyaakibatkerusakandandisfungsiotakdanpenyfisik.
5. Gg kepribadiandanperilakuakibatpenyakitkerusakandandisfungsiotak.

5. Apakriteria diagnosis dari GMO?


Tergantung di kortikaldansubkortikal
- Kortikal:
a. Menyerangotak di korteks
b. Menyebabkan gg memory, Bahasa, danaktivitas social. Cth: Alzheimer
- Subkortinal
a. Menyerangotak di bawahkorteks,
b. Mempengaruhiemosidan movement. Cth: pnyhuntington disease (keluhan motoric
menonjoldan gg bahasa minimal), danParkinson(kemunduranfungsikognitif,
mukatopeng, tremor)
Bagian yang disebut “Gangguan Mental Organik” dalam DSM III -R sekarang disebut
sebagai
Delirium, Demensia, Gangguan Amnestik Gangguan Kognitif lain, dan Gangguan Mental
karena suatu kondisi medis umum yang tidak dapat diklasifikasikan di tempatlain.
Kaplan.H.I, Sadock. B.J, Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan Perilak Psikiatri Klinis, Edisi
ketujuh, Jilid satu. Binarupa Aksara, Jakarta 2010. hal 481-570.
Menurut PPDGJ III gangguan mental organik meliputi berbagai gangguan jiwa yang
dikelompokkan atas dasar penyebab yang lama dan dapat dibuktikan adanya penyakit,
cedera atau ruda paksa otak, yang berakibat disfungsi otak, disfungsi ini dapat primer
seperti pada penyakit, cedera, dan ruda paksa yang langsung atau diduga mengenai
otak,
atau sekunder, seperti pada gangguan dan penyakit sistemik yang menyerang otak
sebagai
salah satu dari beberapa organ atau sistem tubuh.
Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, Editor Dr, Rusdi Maslim.
Jakarta
2003. hal 3-43.
6. Apasajakatagoripenyalahgunaanzat?
DSM-IV
Dimanifestasikanoleh 1 ataulebihhalberikut, yang terjadidalamperiode 12 bulan
1. Penggunaanzatberulangmengakibatkankegagalan
2. Penggunaanzatberulangpadasituasisecarafisikberbahaya
3. Masalahhukumberulangterkaitzat, msl: penahanperilakuterkaitzat
4. Penggunaanzatberlanjut

Kriteriauntukkeadaanputuszat:

1. Berkembangnyasindromspesifikzatakibatpenghentianataupenguranganzat yang
telahberlangsung lama danberat
2. Sindromspesifikzatmenyebabkanpenderitaanatauhendayadalamfungsi social, okupasi,
ataufungsipenting lain
3. Ada gejalatidakdisebabkansuatukondisimedisumum,
dantidaklebihbaikditerangkanolehgangguan mental lain.
7. Jenisnapzadanefeknya?
Penggolongannapzaberdasarkanperundang-undangan:
- Narkotika
a. Golongan 1:
berpotensisangattinggimenyebabkanketergantungandantidakdianjurkanuntukterapi
(heroin, kokain,dan ganja)
b. Golongan 2: berpotensitinggimenyebabkanketergantungan,
namunbisadigunakanuntukterapipilihanterakhir (morfin, petidindanmetadon)
c. Golongan 3:
berpotensiringanmenyebabkanketergantungandanbanyakdigunakanuntukterapi
(kodein)
- Psikotropika
a. Golongan1
:sangatkuatmenyebabkanketergantungandantidakdapatdigunakanuntukterapi (MDMA/
eksitasi)
b. Golongan 2:
kuatmenyebabkanketergantungandanbanyakdigunakanpadaterapipilihanterakhir
(amfetamin, sabu-sabu)
c. Golongan 3: potensisedangmenyebabkanketergantunganbanyakdigunakanuntukterapi
(pentobarbital)
d. Golongan 4: sedikitmenyebabkanketergantungandansangatluasdisebabkanuntyktrapi
(diazepam,fenobarbital)
- Bahanadiktiflainnya:
a. alcohol
b. inhalansi/solven
c. Nikotin
d. Dan kafein
8. Apasajatingkatpenggunaannapza?
1. User: penyaahgunaan NAPZA sekali
2. Abuser: penyaahgunaan NAPZAsudahlebihdarisekali
3. Addicted: penyaahgunaanNAPZAhampirsetiapharimemakaiuntukdirisendiri.
9. Apasajaetiologidari scenario?
Gg mental:
- Organic: kerusakan di otak: demensia, delirium akibat stroke, trauma kepaladan Alzheimer
Obat-obatan yang mempengaruhi SSP: NAPZA
- Non organic: kimiawi,
Alcohol lebihkekebpribadianantisosial
Teoripsikodinamik:
1. Oral: padaumur 0-1 th, lebihmemuaskandiridimulut, cth: mengisapasi,
jikatakpuasmelampiaskanke alcohol.
2. Anal: terjadi 2-3th, harusdiajarkantolet training. Jika yang
mengajarkanterlalugalakmakaterjadiOCD(obsesifcomfulsifdisolder),
jikaterlalulembutmengajarkanmakabisamelampiaskanke alcohol
3. Falik: pengenalan gender, wanit (elektrasindrom) laki2(odipal). Priaadafaseodipal:
mencintaiibunya, rebutandengan ayah untukmencintaiibunya.
Wanitafaseelektrasindrom: mencintaiayahnya,
rebutandenganibuuntukmencintaiayahnya.
4. Faselaten: usia 5 th- remaja: menyimpan ego
seksualuntukmenjadikansebagaipelampiasan
5. Fase genital: mengarahkan ego seksualkelawanjenis.

Factor resiko(psikologis):

1. Riwayatperilaku yang antisosial


2. Penghargaandiri yang rendah
3. Impulsive

Factor lingkungan:

Gaya hidup yang penuh stress bisadarikeluarga, temandanlingkungankerja.


Latarbelakangpendidikandansosioekonomimeningkatnkanpenggunaan alcohol:
karnaadauangdan tau gunanya.

DEMENSIA

Demensia merupakan suatu gangguan mental organik yang biasanya diakibatkan oleh
proses degeneratif yang progresif dan irreversible yang mengenai arus pikir. Demensia
merupakan sindroma yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif tanpa gangguan
kesadaran. Fungsi kognitif yang dipengaruhi pada demensia adalah inteligensia umum,
belajar dan ingatan, bahasa, memecahkan masalah, orientasi, persepsi, perhatian, dan
konsentrasi, pertimbangan, dan kemampuan sosial. Kepribadian pasien juga terpengaruh.

Epidemiologi

Demensia sebenarnya adalah penyakit penuaan. Dan semua pasien demensia, 50 – 60%
menderita demensia tipe Alzheimer yang merupakan ripe demensia yang paling sering. Kira-
kira 5% dari semua orang yang mencapai usia 65 tahun menderita demensia tipe Alzhermer,
dibandingkan 15 – 25% dan semua orang yang berusia 85 tahun atau lebih. Tipe demensia
yang paling sering kedua adalah demensia vaskular yaitu demensia yang secara kausatif
berhubungan dengan penyakit serebrovaskular, berkisar antara 15 – 30% dari semua kasus
demensia, sering pada usia 60 – 70 tahun terutama pada laki-laki. Hipertensi merupakan
faktor predisposisi terhadap penyakit demensia vaskular.

Penyebab
1. Penyakit Alzheimer

2. Demensia Vaskular

3. Infeksi

4. Gangguan nutrisional

5. Gangguan metabolik

6. Gangguan peradangan kronis

1. Obat dan toksin (termasuk demensia alkoholik kronis)

2. Massa intrakranial : tumor, massa subdural, abses otak

3. Anoksia

4. Trauma (cedera kepala, demensia pugilistika (punch-drunk syndrome))

Hidrosefalus tekanan normal

Delirium

Delirium adalah suatu sindrom dengan gejala pokok adanya gangguan kesadaran yang
biasanya tampak dalam bentuk hambatan pada fungsi kognitif.1,3

Etiologi

Delirium mempunyai berbagai macam penyebab. Semuanya mempunyai pola gejala serupa
yang berhubungan dengan tingkat kesadaran dan kognitif pasien. Penyebab utama dapat
berasal dari penyakit susunan saraf pusat seperti ( sebagai contoh epilepsi ), penyakit
sistemik, dan intoksikasi atau reaksi.3 putus obat maupun zat toksik. Penyebab delirium
terbanyak terletak di luar sistem pusat, misalnya gagal ginjal dan hati. Neurotransmiter yang
dianggap berperan adalah asetilkolin, serotonin, serta glutamat Area yang terutama terkena
adalah formasio retikularis.1

Penyebab Delirium

Penyakit intrakranial

1. Epilepsi atau keadaan pasca kejang

2. Trauma otak (terutama gegar otak)

3. Infeksi (meningitis.ensetalitis).

4. Neoplasma.

1. Gangguan vaskular

Penyebab ekstrakranial

1. Obat-obatan (di telan atau putus),


Obat antikolinergik, Antikonvulsan, Obat antihipertensi, Obat antiparkinson. Obat
antipsikotik, Cimetidine, Klonidine. Disulfiram, Insulin, Opiat, Fensiklidine, Fenitoin,
Ranitidin, Sedatif(termasuk alkohol) dan hipnotik, Steroid.

1. Racun

Karbon monoksida, Logam berat dan racun industri lain.

1. Disfungsi endokrin (hipofungsi atau hiperfungsi)

Hipofisis, Pankreas, Adrenal, Paratiroid, tiroid

1. Penyakit organ nonendokrin.

Hati (ensefalopati hepatik), Ginjal dan saluran kemih (ensefalopati uremik),

Paru-paru (narkosis karbon dioksida, hipoksia), Sistem kardiovaskular (gagal jantung,


aritmia, hipotensi).

1. Penyakit defisiensi (defisiensi tiamin, asam nikotinik, B12 atau asain folat)

2. Infeksi sistemik dengan demam dan sepsis.

3. Ketidakseimbangan elektrolit dengan penvebab apapun

4. Keadaan pasca operatif

5. Trauma (kepala atau seluruh tubuh)

6. Karbohidrat: hipoglikemi.1,3,4

Faktor predisposisi terjadinya delirium, antara lain:

 Usia

 Kerusakan otak

 Riwayatdelirium

 Ketergantungan alkohol

 Diabetes

 Kanker

 Gangguan panca indera

 Malnutrisi.3

Kaplan.H.I, Sadock. B.J, Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, edisi
ketujuh, jilid satu. Binarupa Aksara, Jakarta 1997. hal 502-540.

Ingram.I.M, Timbury.G.C, Mowbray.R.M, Catatan Kuliah Psikiatri, Edisi keenam, cetakan


ke dua, Penerbit Buku kedokteran, Jakarta 1995. hal 28-42
10. Apapenatalaksanaandari scenario?
Gg mental organic disebabkan NAPZA khususnya alcohol
Tergantungsintom
Masalahklini obat jalu dosis Ket
s r
Agitasiringan Clordiazipoxin Oral 25- Dosisawaldapatdiulangisampaipasientena
-sedang, e oral 100mg/4- ng
tremor diazepam 6jam
5-20 mg/4-
6jam
Halusinasi, Clorazepam Oral 2-10mg/4- Berikansampaipasientenang
agitasiberat clordiazipoxin IV 6jam
e 0.5mg/kgB
B
Kejangputus diazepam IV 0,15-
2,5mg/kgB
B
Delirium lorazepam IV 0,1-0,2 mg/
tremens

_ Terapi :
- Beberapa kasus dementia bisa diobati yg mana hal ini
tergantung pd pengobatan thdp penyakit yg
mendasarinya
- Pendekatan pengobatan yg umum pd dementia :
1. perawatan medik
2. sokongan emosional pd pasien dan keluarganya
3. obat2an utk simtom2 spesifik termasuk
tindakannya yg merusak
- Mempertahankan kesehatan fisik pasien, adanya suatu
lingkungan yg menyokong, dan pengobatan
psikofarmakologik yg simtomatik adalah diindikasikan
pd kebanyakan tipe dementia

Anda mungkin juga menyukai