Insomnia: gg polatidurkualitasdankuantitastidurtakefektif
Step 2
Step 3
2. Mengapapasienmengalamikejangsetelahminum alcohol?
Alkohltakmemilikireseptortapi alcohol bisamenempelkesemuareseptor, reseptor glutamate,
GABA, asetilkolin, NE.
Etanolmerangsangkerjadariasetilkolindan GABA
sehinggameningkatkaneksitatorymenimbulkankejang
Definisi
Gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/gangguan sistemik atau
otak
yang dapat didiagnosis tersendiri. Termasuk gangguan mental simtomatik, di
mana pengaruh terhadap otak merupakan akibat sekunder dari
penyakit/gangguan sistemik di luar otak (ekstra cerebral).
Gambaran
gangguan fungsi kognitif daya ingat, daya pikir, daya belajar
gangguan sensorium gangguan kesadaran dan perhatian
sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang persepsi, isi
pikiran, suasana, perasaan,dan emosi
onset sangat berpengaruh dalam penentuan diagnosis.
klasifikasi
MENURUT PPDGJ III
F00 – F09 GANGGUAN MENTAL ORGANIK`
(TERMASUK GANGGUAN MENTAL SIMTOMATIK)
o F00 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER
LAINNYA
o F06 GANGGUAN MENTAL LAINNYA AKIBAT KERUSAKAN dan
PPDGJ
Gangguan Psikotik Akibat Kondisi Medis Umum halusinasi visual
a. Harus menyingkirkan sindrom yang menampakkan gejala psikotik yang
disebabkan hendaya kognitif ( contoh : delirium dan demensia alzheimer) ,
biasanya tidak disertai perubahan sensorium.
b. Diagnosis dan Gambaran Klinis :
- Pasien tidak dalam keadaan delirium dengan tingkat kesadaran yang
stabil.
- Pemeriksaan status mental menyingkirkan hendaya kognitif seperti
yang ditemukan pada demensia atau gangguan amnesik.
- Mencari penyakit cerebral atau sistemik berhubungan dengan kausal
psikosis.
- Simptomatologi tidak bisa membedakan kausa sekunder dan primer
(idiopatik),
- Pemeriksaan fisik dan neurologis sitematis
- Pemeriksaan MRI Deteksi abnormalitas sistemik atau serebral seperti
tumor otak
c. Perjalanan penyakit dan prognosis
Tergantung pada etiologi :
- Trauma kepala : membaik selama masa penyembuhan
5/27/2018 modul JIWA lbm 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-jiwa-lbm-4 4/38
- Penyakt degeneratif : waham dapat berkurang saat penyakit memburuk
karena kapasitas membangun kognisi lebih kompleks hilang bertahap.
- Epilepsi : prognosis baik dengan mengobati etiologi penyakit mendasar.
- Gangguan psikotik sekunder terhadap penyakit infeksi : tidak dapat
membaik meski organisme penginfeksi telah dibasmi karena
kerusakan jaringan terjadi selama infeksi akut bersifat irreversible.
Buku Ajar Psikiatiri Klinik halaman 72
Gangguan Mood akibat Kondisi Medis Umum Agitasi, berbicara kacau.
Gangguan mood akibat kondisi medis umum dikenal sebagai gangguan mood
sekunder. Ditandai perubahan mood akibat efek fisiologis langsung dari
penyakit medis. Gambarannya mood depresif atau elevasi, ekspansif atau
iritable secara fungsional menyebabkan hendaya.
Kausa gangguan mood sekunder :
a. Intoksikasi obat
b. Keadaan putus obat
c. Tumor
d. Trauma
e. Infeksi demam tifoid
f. Kardiak dan vaskular
g. Fisiologis atau metabolik
h. Endokrim
i. Gizi
j. Demielinisasi
k. Neurodegeneratif
PENGGOLONGAN DIAGNOSIS
GANGGUAN MENTAL ORGANIK MENURUT PPDGJ III
Klasifikasi gangguan mental organik adalah sebagai berikut :
F00 Demensia pada penyakit Alzheimer
F00.0 Demensia pada penyakit Alzheimer dengan onset dini.
F00.1 Demensia pada penvakit Alzheimer dengan onset lambat.
F00.2 Demensia pada penyakit Alzheimer, tipe tak khas atau tipe campuran.
F00.9 Demensia pada penyakit Alzheimer Yang tidak tergolongkan ( YTT).
F02 Demensia pada penyakit lain yang diklasifikasikan di tempat lain (YDK)
F02.0 Demensia pada penyakit Pick.
F02.1 Demensia pada penyakit Creutzfeldt – Jakob.
F02.2 Demensia pada penyakit huntington.
F02.3 Demensia pada penyakit Parkinson.
F02.4 Demensia pada penyakit human immunodeciency virus (HIV).
F02.8 Demensia pada penyakit lain yang ditentukan (YDT) dan YDK
F04 Sindrom amnestik organik bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya
Tanpa gejala tambahan.
Gejala lain, terutama waham.
Gejala lain, terutama halusinasi
Gejala lain, terutama depresi
Gejala campuran lain.
F06 Gangguan mental lain akibat kerusakan dan disfungsi otak & penyakit fisik.
F07 Gangguan keperibadian dan prilaku akibat penyakit, kerusakan dan fungsi otak
F07.0 Gangguan keperibadian organik
F07.1 Sindrom pasca-ensefalitis
F07.2 Sindrom pasca-kontusio
F07.8 Gangguan kepribadian dan perilaku organik akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak
lainnya.
F07.9 Gangguan kepribadian dan perilaku organik akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak
YTT.
F08 . Gangguan mental organik atau simtomatik YTT
Kriteriauntukkeadaanputuszat:
1. Berkembangnyasindromspesifikzatakibatpenghentianataupenguranganzat yang
telahberlangsung lama danberat
2. Sindromspesifikzatmenyebabkanpenderitaanatauhendayadalamfungsi social, okupasi,
ataufungsipenting lain
3. Ada gejalatidakdisebabkansuatukondisimedisumum,
dantidaklebihbaikditerangkanolehgangguan mental lain.
7. Jenisnapzadanefeknya?
Penggolongannapzaberdasarkanperundang-undangan:
- Narkotika
a. Golongan 1:
berpotensisangattinggimenyebabkanketergantungandantidakdianjurkanuntukterapi
(heroin, kokain,dan ganja)
b. Golongan 2: berpotensitinggimenyebabkanketergantungan,
namunbisadigunakanuntukterapipilihanterakhir (morfin, petidindanmetadon)
c. Golongan 3:
berpotensiringanmenyebabkanketergantungandanbanyakdigunakanuntukterapi
(kodein)
- Psikotropika
a. Golongan1
:sangatkuatmenyebabkanketergantungandantidakdapatdigunakanuntukterapi (MDMA/
eksitasi)
b. Golongan 2:
kuatmenyebabkanketergantungandanbanyakdigunakanpadaterapipilihanterakhir
(amfetamin, sabu-sabu)
c. Golongan 3: potensisedangmenyebabkanketergantunganbanyakdigunakanuntukterapi
(pentobarbital)
d. Golongan 4: sedikitmenyebabkanketergantungandansangatluasdisebabkanuntyktrapi
(diazepam,fenobarbital)
- Bahanadiktiflainnya:
a. alcohol
b. inhalansi/solven
c. Nikotin
d. Dan kafein
8. Apasajatingkatpenggunaannapza?
1. User: penyaahgunaan NAPZA sekali
2. Abuser: penyaahgunaan NAPZAsudahlebihdarisekali
3. Addicted: penyaahgunaanNAPZAhampirsetiapharimemakaiuntukdirisendiri.
9. Apasajaetiologidari scenario?
Gg mental:
- Organic: kerusakan di otak: demensia, delirium akibat stroke, trauma kepaladan Alzheimer
Obat-obatan yang mempengaruhi SSP: NAPZA
- Non organic: kimiawi,
Alcohol lebihkekebpribadianantisosial
Teoripsikodinamik:
1. Oral: padaumur 0-1 th, lebihmemuaskandiridimulut, cth: mengisapasi,
jikatakpuasmelampiaskanke alcohol.
2. Anal: terjadi 2-3th, harusdiajarkantolet training. Jika yang
mengajarkanterlalugalakmakaterjadiOCD(obsesifcomfulsifdisolder),
jikaterlalulembutmengajarkanmakabisamelampiaskanke alcohol
3. Falik: pengenalan gender, wanit (elektrasindrom) laki2(odipal). Priaadafaseodipal:
mencintaiibunya, rebutandengan ayah untukmencintaiibunya.
Wanitafaseelektrasindrom: mencintaiayahnya,
rebutandenganibuuntukmencintaiayahnya.
4. Faselaten: usia 5 th- remaja: menyimpan ego
seksualuntukmenjadikansebagaipelampiasan
5. Fase genital: mengarahkan ego seksualkelawanjenis.
Factor resiko(psikologis):
Factor lingkungan:
DEMENSIA
Demensia merupakan suatu gangguan mental organik yang biasanya diakibatkan oleh
proses degeneratif yang progresif dan irreversible yang mengenai arus pikir. Demensia
merupakan sindroma yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif tanpa gangguan
kesadaran. Fungsi kognitif yang dipengaruhi pada demensia adalah inteligensia umum,
belajar dan ingatan, bahasa, memecahkan masalah, orientasi, persepsi, perhatian, dan
konsentrasi, pertimbangan, dan kemampuan sosial. Kepribadian pasien juga terpengaruh.
Epidemiologi
Demensia sebenarnya adalah penyakit penuaan. Dan semua pasien demensia, 50 – 60%
menderita demensia tipe Alzheimer yang merupakan ripe demensia yang paling sering. Kira-
kira 5% dari semua orang yang mencapai usia 65 tahun menderita demensia tipe Alzhermer,
dibandingkan 15 – 25% dan semua orang yang berusia 85 tahun atau lebih. Tipe demensia
yang paling sering kedua adalah demensia vaskular yaitu demensia yang secara kausatif
berhubungan dengan penyakit serebrovaskular, berkisar antara 15 – 30% dari semua kasus
demensia, sering pada usia 60 – 70 tahun terutama pada laki-laki. Hipertensi merupakan
faktor predisposisi terhadap penyakit demensia vaskular.
Penyebab
1. Penyakit Alzheimer
2. Demensia Vaskular
3. Infeksi
4. Gangguan nutrisional
5. Gangguan metabolik
3. Anoksia
Delirium
Delirium adalah suatu sindrom dengan gejala pokok adanya gangguan kesadaran yang
biasanya tampak dalam bentuk hambatan pada fungsi kognitif.1,3
Etiologi
Delirium mempunyai berbagai macam penyebab. Semuanya mempunyai pola gejala serupa
yang berhubungan dengan tingkat kesadaran dan kognitif pasien. Penyebab utama dapat
berasal dari penyakit susunan saraf pusat seperti ( sebagai contoh epilepsi ), penyakit
sistemik, dan intoksikasi atau reaksi.3 putus obat maupun zat toksik. Penyebab delirium
terbanyak terletak di luar sistem pusat, misalnya gagal ginjal dan hati. Neurotransmiter yang
dianggap berperan adalah asetilkolin, serotonin, serta glutamat Area yang terutama terkena
adalah formasio retikularis.1
Penyebab Delirium
Penyakit intrakranial
3. Infeksi (meningitis.ensetalitis).
4. Neoplasma.
1. Gangguan vaskular
Penyebab ekstrakranial
1. Racun
1. Penyakit defisiensi (defisiensi tiamin, asam nikotinik, B12 atau asain folat)
6. Karbohidrat: hipoglikemi.1,3,4
Usia
Kerusakan otak
Riwayatdelirium
Ketergantungan alkohol
Diabetes
Kanker
Malnutrisi.3
Kaplan.H.I, Sadock. B.J, Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, edisi
ketujuh, jilid satu. Binarupa Aksara, Jakarta 1997. hal 502-540.
_ Terapi :
- Beberapa kasus dementia bisa diobati yg mana hal ini
tergantung pd pengobatan thdp penyakit yg
mendasarinya
- Pendekatan pengobatan yg umum pd dementia :
1. perawatan medik
2. sokongan emosional pd pasien dan keluarganya
3. obat2an utk simtom2 spesifik termasuk
tindakannya yg merusak
- Mempertahankan kesehatan fisik pasien, adanya suatu
lingkungan yg menyokong, dan pengobatan
psikofarmakologik yg simtomatik adalah diindikasikan
pd kebanyakan tipe dementia