Anda di halaman 1dari 37

Gangguan Mental Organik

Yekti Mumpuni, dr, SpKJ


Klasifikasi (ICD X /PPDGJ III)
F00-F09

1. Demensia dengan berbagai tipenya


2. Delirium
3. Sindroma Amnestik Organik
4. Gangguan Mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak
dan penyakit fisik
5. Gangguan Kepribadian dan perilaku akibat penyakit,
kerusakan dan disfungsi otak
6. Gangguan Mental Organik atau Simptomatik yang tidak
tergolongkan
2
Pendahuluan

Pasien datang  non jiwa  psikis ??

jiwa psikotik

organik Non organik/


(delirium, demensia) fungsional

non psikotik/neurotik 3
Gangguan Mental Organik

▪ Gangguan Mental Organik : Gggn Mental yg berkaitan dgn ggg fungsi


jar. otak. Yg dpt disebabkan oleh peny. badaniah yg mengenai otak
(GMO ) atau yg diluar otak /sistemik (Gangguan Mental Simptomatis)
▪ Istilah organik : sindrom yang diklasifikasikan dapat berkaitan dengan
gangguan / penyakit sistemik / otak yang secara bebas dapat di diagnosis
▪  akibat primer  meningitis, encephalitis, Tu otak, CVA
▪ Istilah simtomatik : untuk G.M.O yang pengaruhnya terhadap otak
merupakan akibat sekunder dari gangguan / penyakit ekstra serebral
sitemik  otak: Keracunan, gagal jantung, typhoid, toxemia gravidarum

4
KERUSAKAN OTAK
STRUKTURAL(PRIMER)

PENYAKIT
SISTEMIK
(SEKUNDER

PERUBAHAN STATUS MENTAL

GANGGUAN
MENTAL ORGANIK

5
Manifestasi psikopatologi

▪ Gangguan Fungsi Kognitif


misal : daya ingat (memory), daya pikir (intellect ), daya belajar (learning )
▪ Gangguan Sensorium
misal : gangguan kesadaran ( conciousness ) dan perhatian (attention )
▪ Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang:
▫ Persepsi ( halusinasi )
▫ Isi pikiran ( waham / delusi )
▫ Suasana perasaan dan emosi ( depresi, gembira, cemas )

6
Penyakit yang dapat menyebabkan GMO:

1. Trauma: Cedera kepala


2. Degeneratif: Dementia dengan penyakit akut
3. Epileptik: Keadaan post-ictal, status petit mal
4. Vaskuler: Infark miokard, anemia, gagal jantung, hemoragia internal;
trombosis/emboli serebral, hemoragi subarakhnoid, TIA, ensefalopati
hipertensif.
5. Infeksi: Septisemia, pneumonia, influenza, tifoid, malaria serebral;
ensefalitis, meningitis, abses serebral

7
6. Metabolik: Uremia, gagal hati, alkalosis, gangguan asam-basa, hiperkapnea,
gangguan elektrolit, anoksia.
7. Endokrin: Krisis hipertiroid, misedema, krisis Addison, prekoma diabetikum,
gangguan paratiroid.
8. Toksik: Obat, alkohol, logam berat.
9. Neoplasma

8
DEMENSIA ( F00 )

9
Demensia…

▪ Suatu sindrom akibat penyakit / gangguan otak, bersifat kronik progresif


dimana terdapat gangguan fungsi luhur ( fungsi kortikal yang multipel )

▪ Termasuk di dalamnya : daya ingat, daya pikir, orientasi, daya tangkap,


berhitung, kemampuan belajar, berbahasa dan kesadaran tidak berkabut.

▪ Umumnya disertai hendaya fungsi kognitif dan ada kalanya di awali dengan
kemerosotan (deterioration) dalam pengendalian emosi, perilaku
sosial, atau motivasi hidup

10
Demensia…

Disebabkan kerusakan jar. otak yg tidak dpt kembali lagi


( irreversible ) Atau hilangnya kemampuan fungsi intelektual yg
demikiam beratnya hingga menghalangi fungsi sosial /
pekerjaan.

Epidemiologi : prevalensi :
Usia > 65 < 85 tahun 5 %
Usia > 85 tahun 20 % - 40 %

11
Kriteria Diagnosis menurut PPDGJ III
Demensia
 Hilangnya kemampuan intelektual yang sedemikian berat sehingga
menghalangi fungsi sosial atau pekerjaan
 Hendaya daya ingat
 Hendaya kemampuan daya pikir abstrak
 Hendaya daya nilai
 Gangguan fungsi kortikal : Afasia; Apraksia; Agnosia dll
 Perubahan Kepribadian atau ciri kepribadian premorbid
 Kesadaran Jernih/tidak berkabut
 Terdapat faktor organik sebagai penyebab.

12
Jenis-jenis Demensia
▪ PPDGJ III membagi Demensia menjadi :
▫ Demensia pada penykit Alzheimer
■ Onset Dini
■ Onset Lambat
■ Tipe Campuran
▫ Demensia Vaskular
■ Onset Akut
■ Multi infark
■ Subkortikal
■ Campuran Subkortikal dan Kortikal
▫ Demensia pada Penyakit Pick
▫ Demensia pada Penyakit Creutzfeldt-Jakob
▫ Demensia pada Penyakit Huntington
▫ Demensia pada Penyakit Parkinson
▫ Demensia pada Penyakit HIV
13
DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER
▪ Penyakit degeneratif otak primer
▪ Etiologinya tidak diketahui
▪ Biasanya onset dan berkembang secara lambat laun tetapi pasti dalam beberapa
tahun ( 2 atau 3 tahun, dapat lebih lama )
▪ Timbul antara usia 50 – 60 tahun
▪ 50 % dari seluruh kasus Demensia
▪ Gambaran neuropatologis dan neurokimia yang khas  Terdpt degenerasi korteks
yg difus pada otak tu. regio frontal dan temporal
▪ Pneumo-encefalogram didapati : Sisterna Ventrikel membesar; Giri mengecil dan
Sulkus2 melebar

14
Demensia pada penyakit Alzheimer onset dini

▪ Mulai sebelum usia 65 tahun


▪ Relatif deteriorasi yang cepat
▪ Gangguan multipel yang nyata dari fungsi kortikal luhur
▪ Afasia, agrafia, aleksia, apraksia- terjadi relatif dini

Demensia pada penyakit Alzheimer onset lambat


• Sesudah usia 65 tahun, biasa akhir 70-an
• Kemerosotan yang lamban
• Gambaran utama : gangguan daya ingat
15
Demensia Vaskuler
▪ Disebut juga Dementia Multi infark
▪ Suatu Dementia subkortikal dengan gejala motorik yg lebih menonjol, afek yang
labil dan tanda2 pseudobulbar.
▪ Progresif yg bercirikan “Stepwise”
▪ Faktor resiko : hipertensi; semua faktor resiko dari penyakit pembuluh darah
koroner.
▪ Pengurangan peredaran darah ke otak timbul hipoksia shg metabolisme sel2 otak
terggg akhirnya timbul degenerasi dan kematian sel.
▪ Mungkin terjadi perdarahan dan emboli dgn infark, tapi tersering thrombosis
( 85% dari ggg pemb. Darah otak)

16
BPSD

▪ Behaviour and Psychological Symptoms of Dementia


 Keluhan dan gejala yg diakibatkan oleh terganggunya
persepsi, isi pikiran, suasana perasaan/mood atau
perilaku yg sering terdapat pada penderita
Demensia.

 Gangguan Perilaku  agresivitas, agitasi, ber-


teriak2, berjalan/keluyuran tanpa tujuan, perilaku
yg tak senonoh, melanggar nilai budaya setempat,
perilaku seksual yg menyimpang.
 Gangguan psikologis  kecemasan, depresi,
halusinasi dan waham 17
Terapi

psikoterapi
 Menjelaskan kepada keluarga bahwa kemunduran daya ingat terjadi
lambat tapi progresif. Dapat menyebabkan gangguan perilaku dan
emosi.

18
Terapi..

psikfarmaka
▪ Memperbaiki fungsi kognitif :
1. Choline Esterase Inhibitor :Donepezil 5 -10 mg/hari oral; Rivastigmine 2 X 1,5
mg /hari oral 2 minggu kmd disesuaikan
2. Piracetam 3 X 800 mg/hari oral 6 minggu kmd maintenance 3 X 400mg /hari oral
▪ Mengatasi masalah perilaku :
▫ Bila Pasien Agitasi, Agresi dan tanda2 Ggg Psikosis lainnya, beri Antipsi kotika
dosis rendah :
■ Haloperidol, risperidon, olanzapine dll

19
▫ Anti cemas : Lorazepam 2 X 0,5 – 1 mg/hari oral,
Alprazolam 2 X 0,25- 1 mg /hari oral; Clobazam 2 X 5
– 7,5 mg/hari oral
▫ Bila depresi : Amitriptyline 2 X 5 – 25 mg/hari
oral; Sertraline 25 – 50 mg /hari oral dosis
tunggal; Fluoxetine 5 – 80 mg/hari oral dosis
tunggal ( bila >20mg dalam dosis terbagi)

20
delirium

21
▪ Definisi : suatu gangguan mental organik dengan ciri khas
penurunan kesadaran yang mengakibatkan gangguan fungsi
kognitif

▪ Adalah suatu disfungsi metabolisme otak yang menyeluruh, bersifat


sementara dan reversibel (tergantung dari penyebab dasar organiknya),
biasanya terjadi secara akut (kadang-kadang subakut)

22
▪ HIPOTESIS : turunnya aktifitas asetilkolin di formatio
retikularis, pelepasan dopamin yang berlebihan, aktifitas
serotonin yang menurun

23
Gejala dan tanda

▪ Adanya etiologi organik

▪ Gangguan atau penurunan kesadaran (berkurangnya) kejernihan


kesadaran/awareness terhadap lingkungan dalam rangkaian taraf kesadaran
berkabut sampai koma.

▫ Berkurangnya kemampuan untuk memusatkan mempertahankan &


mengalihkan perhatian terhadap stimulus luar (auditorik, sensorik)

24
Gejala dan tanda ..
Gangguan daya kognitif (mis : daya ingat, disorientasi, gangguan
berbahasa) atau gangguan persepsi yang tidak disebabkan oleh demensia
yang telah ada sebelumnya atau demensia yang sedang berkembang

Gangguan ini berkembang dalam waktu yang cepat (beberapa


jam/hari),sering berfluktuasi sepanjang hari

Terbukti dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik atau laboratorium


bahwa gangguan ini disebabkan langsung oleh akibat fisiologis dari
gangguan medis/fisik, akibat intoksikasi obat/zat,atau timbul selama
terjadi sindrom putus zat

25
Gejala dan tanda …

▪ Disorientasi
▪ Halusinasi  visual
▪ Gangguan proses berfikir

26
PENYAKIT
SISTEMIK KERUSAKAN OTAK
(SEKUNDER STRUKTURAL (PRIMER)

PERUBAHAN STATUS MENTAL

ATASI KEGELISAHANNYA,
SEBAGAI TERAPI SIMPTOMATIS
(antipsikotik dan manipulasi lingk) 27
PEMERIKSAAN PENUNJANG:

• Tahap awal: hitung jenis, LED, urea dan elektrolit, LFT,


thyroid, gula darah, serologi untuk neurosifilis, mikroskopik
dan kultur urine, foto thorax
• Membedakan delirium dan penyakit fungsional: EEG 28
gelombang lambat pada delirium
• Mungkin perlu: LP, CT scan,MRI

28
Etiologi :

Intra kranial : epilepsi, cedera otak, infeksi, neoplasma,


gangguan vaskuler

Ekstra kranial : obat, racun ( CO2, zat kimia), disfungsi


endokrin, penyakit hati, ginjal, paru, kardiovaskuler,
defisiensi vitamin, infeksisistematik, gangguan
keseimbangan elektrolit, keadaan paska operasi, trauma
kepala / tubuh

29
PENATALAKSANAAN
(atasi sebab)
▪ Perlu kerjasama dengan bidang-bidang lain yang terkait sesuai dengan
etiologinya
▪ Mengatasi penyakit organik yang mendasari segera untuk menyelamatkan
nyawa penderita
▪ Melakukan pemeriksaan sesuai dengan dugaan etiologi dan segera
mengatasi kausanya sedapat mungkin

30
PENATALAKSANAAN  atasi penyebab

▪ Perlu kerjasama dengan bidang-bidang lain yang terkait sesuai


dengan etiologinya
Mengatasi penyakit organik yang mendasari segera untuk
menyelamatkan nyawa penderita
Melakukan pemeriksaan sesuai dengan dugaan etiologi dan
segera mengatasi kausanya sedapat mungkin

31
▪ Mengatasi kegelisahannya : (antipsikotik “Start low go slow”)
▫ Haloperidol 0.5-2 mg p.o/i.v tiap 4 jam prn
▫ Risperidone 0.5-1 mg p.o tiap 4 jam prn
▫ Quetiapine 25mg-50mg/day dosis terbagi (dapat untuk mengatasi
agresifitas pada demensia tumpangtindih delirium, as a second line
after haloperidol)
▫ Lorazepam 0.5-1mg tiap 4 jam prn (delirium oleh karena alkohol atau
“benzodiazepine withdrawl”)

32
Terapi simtomatis (manipulasi lingkungan)

▪ Ruang yang tidak berisik, terang, dan nyaman


▪ Suasana familiar
▪ Caregiver yang dikenal penderita dan dekat dengan penderita.
Sikap caregiver yang tenang.
▪ Penderita perlu dijaga agar tidak melukai dirinya sendiri
(fixaxi fisik)

33
Sindrom Amnesik Organik Bukan Akibat Alkohol dan Zat Psikoaktif
Lainnya

▪ Hendaya daya ingat, berupa berkurangnya daya ingat jangka pendek


(lemahnya kemampuan belajar materi baru) Amnesia Anterograd dan
Retrograd, menurunkan kemampuan mengingat dan mengungkap
pengalaman lalu
▪ Riwayat cedera / penyakit pada otak ( jaringan diensefalon dan lobus
temporalis medialis)
▪ Daya ingat segera tidak berkurang
▪ Daya perhatian dan kesadaran tidak terganggu, hendaya intelektual
menyeluruh kurang.

34
Gangguan Katatonik Organik

▪ Kriteria umum sama


▪ Disertai salah satu keadaan di bawah ini :
▫ Stupor ( berkurangnya atau hilangnya sama sekali gerakan spontan
dengan mutisme,negativisme, dan sikap yang kaku total atau parsial )
▫ Gaduh gelisah
▫ Keduanya ( silih beganti, secara cepat dan tak terduga dari hipo ke
hiperaktivitas )

35
36
Terima kasih

37

Anda mungkin juga menyukai