Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MINI REVIEW BLOK DERMATOLOGI

LUPUS ERITEMATOSUS KUTAN

Yulia Resty

21801101011
Definisi dan klasifikasi :

Lupus eritematosus merupakan penyakit autoimun yang memiliki beragam manifestasi


klinis salah satunya pada kulit. Berdasarkan histipatologi Secara garis besar Klasifikasi LE
kutan berdasarkan Gilliam dibagi menjadi 2 yaitu LE kutan spesifik dan non spesifik. Le
kutan Non-spesifik. Pada LE kutan Spesifik Terdapat 3 tipe yaitu :

- LE Kutan akut
- LE Kutan Subakut
- LE Kutan Kronik (discoid lupus) / DLE

Epidemiologi :

Discoid lupus merupakan bentuk yang paling sering ditemukan, prevalensi wanita lebih
banyak dibanding pria dengan rasio 3:1 rentang usia 20-50 tahun. Memiliki riwayat
keluarga dengan penyakit lupus atau penyakit autoimun lainnya.

Patogenesis :

Hingga saat ini penyebab dan patomekanisme LE kutan belum diketahui secara pasti,
akan tetapi diduga karna multifaktorial seperti genetik, hormonal, dan lingkungan
menyebabkan hilangnya self-tolerance den menginduksi proses autoimun

1. Lupus Eritematosus kutan akut


LE kutan akut biasanya ditemukan diwajah berupa lesi malar atau butterfly rash.
Gambaran khas berupa lesi eritematosa yang simetris dan melintasi batang hidung.
LE kutan akut dicetuskan dan dapat di eksaserbasi oleh pajanan sinar matahari, lesi
dapat bertahan dalam durasi yang bervariasi hingga menetap. Tidak ditemukan
jaringan parut kecuali bila terjadi infeksi bakteri sekunder. Memiliki differential
diagnosis erysipelas, dermatitis seboroik,dermatitis kontak
2. Lupus eritematosus kutan subakut
Gambaran klinis berupa macula atau papul eritematosa yang berkembang
menjadi papuloskuamosa atau plak anular hiperkeratotik, lesi yang sangat
fotosensitif ditemukan pada daerah yang mudah terpapar matahari seperti
punggung atas, bahu, lengan sisi ekstensor dan area V leher, bila mengenai
wajah pada bagian lateral. Menetap lebih lama dibanding LE kutan akut. Memiliki
beberapa diferential diagnosis diantaranya yaitu psoriasis vulgaris dan nummular
eczema

3. Lupus Eritematosus Kutan Kronik (DLE)


Merupakan bentuk yang paling sering ditemukan, predileksi 60-80% local dileher
dan 20-40% generalisata diatas dan bawah leher. dimulai dengan macula merah
keunguan, papul atau plak kecil yang cepat berkembang menjadi hiperkeratotik.
Lesi discoid awal berupa plak eritematosa dengan bentuk menyerupai uang logam
berbatas tegas dengan skuama, terdapat skar, hipopigmentasi dan hair loss
Pemeriksaan Penunjang :

Ditemukan titer tinggi pada ANA test dan anti-dsDNA, factor rhemuatouid + pada
sepertiga pasien LE kutan subakut. Pada pemeriksaan histopatologi LE kutan spesifik
dapat ditemukan hiperkeratotik, atropi epidermis, edema dermis serta infiltrat sel
mononuclear yang dominan

Tatalaksana :

-Langkah utama dalam tatalaksana LE kutan adalah evaluasi kemungkinan keterlibatan


sistemik

-menghindari radiasi uv, menggunakan tabir surya dan pakaian pelindung

-pada lesi lokalisata pemberian kortikosteroid topical :

 Potensi rendah : hydrocortisone 1% / fluocinolone acetonide 0,01% untuk area kulit


yang tipis seperti wajah
 Potensi sedang : triamcinolone acetonide untuk bagian ekstremitas
 Potensi tinggi : clobetasol propionate untuk bagian kulit yang tebal seperti scalp,
telapak tangan dan kaki

-LE kutan yang luas dapat diberikan terapi sistemik :

 Antimalaria : hydrochloroquine 6,5 gr/kgbb selama 8 minggu


 Kortikosteroid : prednisone 0,5-1 mg/kgbb tapering off setelah 2-4 minggu
 Imunosupresan : metothrexate 7,5-25 mg 1 kali seminggu

Daftar Pustaka

(Grönhagen & Nyberg, 2014)Cutaneous Lupus Erythematosus. (2014). 150(3), 2021.

Grönhagen, C. M., & Nyberg, F. (2014). Cutaneous lupus erythematosus : An update. 5(1),
7–14. https://doi.org/10.4103/2229-5178.126020

(Cutaneous Lupus Erythematosus, 2014)

Menaldi SL, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2018

Anda mungkin juga menyukai