Anda di halaman 1dari 10

OSCE Dermatologi

Infeksi virus

1. Veruka vulgaris
 Etiologi : virus hpv, dibagi
menjadi 2 yaitu veruka kutan
dan mukosa
 Ruam : papul dome shape,
jika ditekan keluar masa putih
seperti nasi, asymtomatik
 Ddx : veruka, varisela
 Pmx penunjang : giemsa
badan inkulsi moluskum
dalam sitoplasma )
histopatologi (handerson-
paterson bodies)
 Ttx : catharidin topical 0,7-
0,9%
3. Varisela
 Etiologi : varisela zoster virus

Ruam : papul dan plak


Ddx : moluskum kontagiosum,
skin tag
Pmx penunjang : dermoskopi,
histopatologi
Ttx : asam salisilat, TCA,
bedah beku

2. Moluskum kontagiosum
 Etiologi : poxvirus
 Predileksi : lipatan
wajah,ekstremitas, badan  Gejala klinis : gejala
prodormal, penyebaran ruam
dari wajah, sentrifugal
 Ruam : macula eritem,
vesikel, pustule kusta dan
menyembuh
 Ddx : impetigo, dermatitis
kontak
 Pmx penunjang : tzank smear, konjungtivitis, coryza, koplik
pcr spot
 Ttx : bedak mentol, acyclovir  Khas ruam : macula eritem,
800 mg 5x13 anak: 10 pada mukosa bukal dekat
mg/kgbb molar 2. Macula papul eritem
4. Herpes zoster dari dahi ke belekang telinga

 Etiologi reaktivasi varicella


zoster virus di ganglion radiks.
Berada di daerah dermatom.
 Gejala klinis :
-gejala prodormal, nyeri
Ruam : lesi makulopapular
eritem, vesikel berkelompok
dasar eritem, unilateral
 Ddx : herpes simoleks,
dermatitis kontak
 Pmx penunjang : tzank smear,
pcr
 Pmx penunjang : serologis
 Ttx : bedak salisil, analgesic,
igG igM, pcr
acyclovir sama kaya herpes.
 Ddx : rubella, alergi obat,
5. Post herpetic neuralgia
alergi lain
 Merupakan komplikasi dari
 Ttx : isolasi, terapi suportif
herpes zoster jika tidak
 Vitamin A pada anak,,
ditangani dengan baik, nyeri
immunoglobulin pada anak
menetap hingga 3 bulan
dinawah 1 tahun, antibiotic
pasca luka sembuh
untuk infeksi sekunder
 Ttx : Antidepresan trisiklik 10
mg tiap malam  ditingkatkan
7. Rubella
tiap 7 hari menjadi 50 mg, 100
8. Herpes simplek
mg dan 150 mg
 Etiologi : HSV 1, seringnya
pada anak, jika dewasa
6. Morbili
berkaitan dengan kontak
 Etiologi : paramyxovirus,
genital
mudah menular(campak)
 Gejala klinis :
dengan trias batuk
9. Hand,mouth and foot disease  Ddx : dermatitis atopi,
 Disebabkan enterevirus non seboroik, DKA
polio, sering terjadi pada anak  Ttx : (dapat sembuh spontan
 Gejala klinis : demam, ISPA, jika kecil) Ab topical :
lesi multiple nyeri di lidah, mupirocin acyclovir 200 mg
mukosa mulu, ruam 5x1 po, anak 15 mg/kgbb PO
macula/papul merah, vesikel
(Bulosa )

 Etiologi : s. Aureus toksin tipe


A dan B, umumnya pada bayi
dan anak, predileksi : lipatan,
dada, punggung
 Ruam : vesikel, kendor,
hipopion+ nikolsky sign –
 Ddx : varisela, alergi obat  Ddx : dermatitis kontak, S.
 Pmx penunjang : kultur virus, Scalded skin syndrome
PCR
 Ttx : isolasi, terapi suportif
dan simptomatik, lidokain
topical
 Dapat sembuh sendiri dan
jarang terjdi komplikasi

Infeksi bakteri

1. Impetigo non bulosa dan bulosa  Ttx : sama dengan non bulosa
(non bulosa )
 Etiologi : infeksi s. Aureus dan
streptococcus sp. Grup A
 Predileksi : area nares dan
mulut/ekstremitas, lesi awal
papul eritem,
vesikel/pustule,plask tertutuk
krusta kuning
2. Ektima
 Etiologi : s.aureus dan
streptococcus sp. Predileksi :
esktremitas bawah
 Lesi : ulkus dangkal tertutup
krusta tebal kuning keabuan,
dasar ulkus berbentuk punch
out, tepi meninggi, induras +
4. Furunkel karbunkel
 Ddx : impetigo non bulosa
 Etiologi : s. Aureus, inflamasi
Ttx : Ab topical mupirocin dan
folikel pada bagian yg sering
sistemik amoxicillin (jika
terjadi gesekan dan keringat
banyak)
seperti leher wajar ketiak,
pantat, untuk karbunkel
meruakan gabungan bbrpa
furunkel dengan predileksi
leher belakang punggung
 Nyeri, nodul eritem, keras,
padat, membesar, bisa pecah
dan mengeluarkan pus
 Ddx : acne kistik, kerion
 Ttx : jika besar perlu di insisi
drainase, antibiotic sistemik
3. Folikulitis amoxicillin
 Etiologi : s. Aureus. Pada
folikel rambut
 Superficial : pada anak di
scalp, dewasa di dagu, aksila,
ekstremitas, glutea
(pustule berbentuk kubah,
berukuran kecil multiple
mudah pecah/
 Folikulitis dengan inflamasa
perifolikular, predileksi : dagu
atas bibis (nodul eritem
hangat)
 Ddx : folikulitis fungal, viral
 Ttx l: antibiotic sistemik dan
topical, pake mupirocin aja
kali ya
5. Erysipelas  Ttx : topica dengan antiseptic,
 Infeksi superficial akibat pavidone iodine, obat tb 2
stresptococcus grup a, s. bulan tahap intensif INH,
Aureus, predileksi : Rifam, etambutol pirazinamid
ekstremitas bawah dan wajah 2 bulan lanjutan INH dan rifam

7. Lepra
 Etiologi : M.Leprae,
menyerang sel schwan, saraf
perifer dan kulit.
 Klinis : demam dan nyeri pada  Klinis : bercak tidak gatal,
nodus limfa femoral sebelum riwayat kontak/ endemis,
timbul gejala, lesi eritem  Cardinal :
merah cerah dan odem, hipopigentasi/eritem,
berbatas tegas, tampak macula/plak, mati rasa,
gambaran peau’d orage periksa dari cuping telinga
 Ddx : selulitis, dermatitis untu menemukan BTA
kontak, atopi, stasis  Pmx penunjang : BTA +, Histo
 Pmx penunjang : pengecatan : sel datia langhans dan
gram limfosit, sel Virchow, serologis
 Ttx : ab amoxicillin 3x1 7-10 MPLA
hari  Ddx : lupus vulgaris, tinea
6. Tb kutis/skrofuloerma versicolor
 Etiologi : M.tb
Terseringnya pada KGB
(skrofuloderma) kalau TB
kutis jenisnya banyak 
 Riwayat tb, pmx penunjang :
biopsy kulit, tuberculin, LED

 Ttx : pengobatan 12 bulan,


hari pertama tiap bulan
rifampisin 600 mg, klofazimin
300 mg dapson 100 mg
Hari ke2-28 klofazimin 50 mg,
dapson 100 mg

8. Sifilis primer laten (4)

Infeksi fungal

1. Pitiriasis versicolor
2. Tinea fasialis, korporis, kruris
3. Kandidiasis kutis
4. Ingrowing toenail
Ttx : hentikan kontak, kortikosteroid
Infestasi serangga topical hidrokortison 2,5% jika kronik
diberi clobetasol 0,05% anti
1. Pedukulosis capitis dan pubis
histamine ctm 3x1 4 mg jika
2. Scabies
diperlukan
3. Cutanerus larva migraine
4. Filariasis tanpa komplikasi 2. Dermatitis numularis
 Bentuk lesi seperti uang
Dermatitis eksim
logam/nummular, etiologi dan
1. DKA dan DKI pathogenesis tidak diketahui
 Ada riwayat kontak dengan  Predileksi : ekstremitas, ruam
bahan iritan/ alergi dengan : plak eritem, edema, vesikel
sesuatu, perhatikan bentuk eksudasi basah/oozing, jika
pola alergi kronik likenifikasi skuama
 Ruam : (eritem, edem kering
vesikel/bula, ulserasi,  Ttx : kompres, steroid topical,
likenifikasi, skuama) antihistamin
 Ttx : memperbaiki skin barrier
dengan emolien, mengurangi
garukan , topical : prednisone,
Ab sistemik cefalexin 500 mg
2x1, ctm untuk antihistamin,
uv terapi

3. Dermatitis atopi 4. Dermatitis stasis


 Riwayat atopi pada orang tua  Etiologi : insufiensi pembuluh
Criteria diagnosis : (pruritus, darah vena
tipikal morfologi dan distribusi)  Klinis : lesi eksematosa
likenifikasi fleksor pada adult, tungkai bawah, edem, eritem
pada tangan dan pipi pada  Ttx : elevasi dan steroid
anak sedang triamconolon 0,05-0,1,
pembedahan

5. Liken simplek(neurodermatitis)
 Karna garukan berulang,
etiologi dan pathogenesis
tidak diketahui
 Predileksi : bagian leher
belakang, pergelagan tangan,
dorsum pedis, skrotum, vulva,
klinisnya gatal

 Ttx : kurangin garukan,


berikan steroid topical
triamcinolon , ctm

6. Napkin eczema/ruam pampers


 Ruam akibat pake popok,  Ddx : morbus Hansen,
alergi popoknya/ urin dermatitis seboroik
 Ttx : kompres es, bedak  Ttx : belum ada obat hanya
caladin, hentikan/sering ganti menekan gejala. Foto terapi,
popok, anti histamine, topical steroid topical betametason,
steroid metotreksat

7. Pitiriasis alba

2. Dermatitis seboroik
Lesi erito-squamosa  Meningkatnya kel. Sebasea,
pada bayi cradle cap
1. Psoriasis vulgaris  Lesi : merah muda, batas
 Peradangan kulit proliferative, jelas, skuama berminyak,
etiologi dan pathogenesis predileksi kepala, belakang
belum jelas. telinga,wajah, dada,
 Predileksi : lutut, siku, kepala, punggung\
genital  Ddx : psoriasis, atopi
 Ruam : plak eritem, batas
jelas, skuama tebal,
fenomena bercak lilin,
koebner, auspit sign

Bisa pada kuku, mukosa


(geografik tounge)

 Pmx penunjang : histopatologi


: hyperkeratosis,
pemanjangan rete ridge,
meningkatnya mitosis stratum
basalis  Ttx : sampo selenium sulfida,
steroid topical triamcinolon,
jika parah foto terapi,
ketekonazol 200 mg/1 2
minggu

3. Pitiriasis rosea
 Erupsi kulit ringan, self limiting
disease 6-8 minggu, dugaan
karna virus HHV-7
 Predileksi : tertutup pakaian,
leher dagu  Ttx : oatmeal bath, emmolien,
 Klinis : flu like syndrome, gatal steroid rendah hidrokortison,
ringan (herald patch, mother ctm
plaq, medallion) seperti pohon
cemara

Penyakit kel. Sebasea dan ekrin

1. Rosasea
 Eritema sentral pada wajah
 Pmx penunjang : histo
 Klinis :
akantosis ringan, infiltrate
1. Eritemtelangiektasis(erite
limfosit
m dengan telangiektasism
 Ddx : psoriasis vulgaris,
rasa terbakarm skuama)
seborik,
 Ttx : antihistamin, asidum
salisikumm steroid topikal

4. Eritroderma
 Kelainan kulit ditandai dengan
eritem hamper seluruh
tubuhm disertai skuama,
disebabkan alergi obat, 2.papulopastular
perluasa psoriasis
Penyakit kulit alergi

1. Urtikaria
Taulah ya, bisa sembuh sendiri,
anti histamin cetirizin 1-2x1
2. Angioedema,
Sama aja sih cumin kan di
mukosa, bahaya jika di
pernafasan. Pokoknya hentikan
pemicu alergi, anti histamine,
kortikosteroid dexa 1-2 kali sehari
0,5 mg

Penyaki autoimun

1. Scleroderma/morfea

Gangguan keratinisasi
Ocular dan granulomatus
 Ddx : acne, dermatitis 1. Klavus
 Ttx : bindari pencetis, foto Mata ikan, pake kaus kaki,
preteksi, asal azelaic 15%, sepatu yg pas, asam salisilat
metronidazol 40% topical, kalau gede di eksisi
gk sih
2. Miliaria
 Obstruksi kel. Keringat, biang
Inflamasi non infeksi
keringat kali ya, pada bayi dan
anak 1. Liken planus
 Klinis : vesikel, no inflamasi 2. Granuloma anular
 Ddx : folikulitis, alergi obat
 Ttx : hindari pencetus panas,
mandi, bedak kocok caladin Kelainan pigmentasi
3. Akne vulgaris
1. Vitiligo
 Taulah ya jerawatm ddx L
folikulitis, rosasea
 Ttx : retinoid topical, salisilik
acid, jika parah ab doksi

Penyakit vesikobulosa

1. Pemphigus vulgaris
2. TEN dan SJS

Anda mungkin juga menyukai