Anda di halaman 1dari 1209

01

FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 42 tahun, dibawa ke IGD RS dengan keluhan kejang,


nyeri kepala dan penurunan kesadaran. Pasien tampak mengalami agitasi, delirium dan
hydrophobia. Pada pemeriksaan fisik dijumpai kesadaran somnolen, suhu badan 38,5°C,
tekanan darah 140/60 mmHg, denyut nadi 100 kali/menit, GCS E2V2M4, Kaku kuduk (-).
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil jumlah leukosit normal. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan kadar glukosa normal disertai dengan peningkatan protein.
Berapakah dosis VAR yang harus di berikan di hari ke-7?
A. 2x0,5 cc IM
B. 1x0,5 cc IM
C. 1x1 cc IV
D. 2x 0,5 cc IV
E. 1x0,5 cc IV

© FDI2020
B. 1x0,5 cc IM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
perempuan 42 tahun, dengan keluhan kejang,
nyeri kepala dan penurunan kesadaran. Pasien tampak
mengalami agitasi, delirium dan
hydrophobia. Pemeriksaan fisik dijumpai kesadaran
somnolen, suhu badan 38,5°C, Kaku kuduk (-). Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar glukosa
normal disertai dengan peningkatan protein. Berapakah
Dx: rabies
dosis VAR yang harus di berikan di hari ke-7….
© FDI2020
RABIES
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: penyakit infeksi akut sistem saraf pusat


• Etiologi: virus rabies yang termasuk genus Lyssa-virus,
family Rhabdoviridae dan menginfeksi manusia melalui
gigitan hewan yang terinfeksi (anjing, monyet, kucing,
serigala, kelelawar)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
KRITERIA DIAGNOSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis ditegakkan dengan riwayat gigitan (+) dan hewan


yang menggigit mati dalam 1 minggu. Gejala fase awal
tidak khas: gejala flu, malaise, anoreksia, kadang ditemukan
parestesia pada daerah gigitan.
• Gejala lanjutan: agitasi, kesadaran fluktuatif, demam tinggi
yang persisten, nyeri pada faring terkadang seperti rasa
tercekik (inspiratoris spasme), hipersalivasi, kejang, hidrofobia
dan aerofobia.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Tatalaksana
1. Isolasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2. Fase awal:
• Luka gigitan harus segera dicuci dengan air sabun (detergen) 5- 10 menit
kemudian dibilas dengan air bersih,
• Dilakukan debridement dan diberikan desinfektan seperti alkohol 40-70%,
tinktura yodii atau larutan ephiran,
• Jika terkena selaput lendir seperti mata, hidung atau mulut, maka cucilah
kawasan tersebut dengan air lebih lama;
• Pencegahan dilakukan dengan pembersihan luka dan vaksinasi.
3. Fase lanjut:
• Tidak ada terapi untuk penderita rabies yang sudah menunjukkan gejala
rabies,
• Penanganan hanya berupa tindakan suportif dalam penanganan gagal
jantung dan gagal nafas.
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

4. Pemberian Serum Anti Rabies (SAR)


• bila serum heterolog (berasal dari serum kuda) Dosis 40 IU/ kgBB disuntikkan
infiltrasi pada luka sebanyakbanyaknya, sisanya disuntikkan secara IM.
• bila serum homolog (berasal dari serum manusia) dengan dosis 20 IU/ kgBB,
dengan cara yang sama.
5. Pemberian serum dapat dikombinasikan dengan Vaksin Anti Rabies (VAR)
pada hari pertama kunjungan.
6. Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) dalam waktu 10 hari infeksi secara IM
pada otot deltoid atau anterolateral paha dengan dosis 0,5 ml pada hari 0, 3,
7,14, 28, atau pemberian VAR 0,5 ml pada hari 0, 7, 2.
7. Pada orang yang sudah mendapat vaksin rabies dalam waktu 5 tahun
terakhir, bila digigit binatang tersangka rabies, vaksin cukup diberikan 2 dosis
pada hari 0 dan 3, namun bila gigitan berat vaksin diberikan lengkap.
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

8. Pada luka gigitan yang parah, gigitan di daerah leher ke


atas, pada jari tangan dan genitalia diberikan SAR 20
IU/kgBB dosis tunggal.
• Cara pemberian SAR: setengah dosis infiltrasi pada sekitar
luka dan setengah dosis IM pada tempat yang berlainan
dengan suntikan SAR, diberikan pada hari yang sama
dengan dosis pertama SAR.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 2x0,5 cc IM → tidak tepat


C. 1x1 cc IV → tidak tepat
D. 2x 0,5 cc IV → tidak tepat
E. 1x0,5 cc IV → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, dosis VAR yang harus di berikan di hari


ke-7….

B. 1x0,5 cc IM

© FDI2020
02
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke praktek dokter mandiri bersama


suaminya ingin konsultasi penggunaan obat anti kejang. Pasien sudah menikah 11 bulan
dan sekarang hamil 2 bulan. Riwayat kejang sejak usia 26 tahun dan berobat teratur
sampai sekarang. Pasien kejang kelojotan seluruh tubuh, sebelum kejang pasien sadar,
saat kejang pasien tidak sadar, setelah kejang pasien merasa kelelahan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456, tekanan darah 130/90, laju pernafasan 18x/mnt,
denyut nadi 80x/menit, suhu 36,7°C. Apakah terapi yang tepat pasien tersebut ?
A. Lamotrigin + vit B6 1x100 mg
B. As. Valproat + vit B6 1x400 mg
C. Lamotrigin + vit B9 1x400 mcg
D. Lamotrigin + vit B9 1x4000 mcg
E. As. Valproat + vit B9 1x 400 mcg

© FDI2020
D. Lamotrigin + vit B9 1x4000 mcg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• perempuan 28 tahun konsultasi penggunaan obat anti kejang.
sekarang hamil 2 bulan. Riwayat kejang sejak usia 26 tahun
dan berobat teratur sampai sekarang. Pasien kejang kelojotan
seluruh tubuh, sebelum kejang pasien sadar, saat kejang
pasien tidak sadar, setelah kejang pasien merasa kelelahan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456, tekanan darah
130/90, laju pernafasan 18x/mnt, denyut nadi 80x/menit, suhu
36,7°C.

terapi yang tepat pasien tersebut….

© FDI2020
EPILEPSI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Epilepsi
→ ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang berselang >
24 jam, timbul tanpa provokasi

• Bangkitan epilepsi
→ manifestasi klinis yang disebabkan oleh aktivitas listrik
yang abnormal

• PP: EEG
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2020
Jenis-Jenis Kejang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kejang Fokal/ Parsial Kejang Umum/ Generalized


• Sederhana: kesadaran tidak terganggu • Absans/petit mal: pasien menjadi bengong, dapat
• Kompleks: kesadaran terganggu, pasien tidak ingat disertai automatisme
saat kejang • Mioklonik: gerakan motorik singkat, jerking, < 1
• Umum-sekunder: awalnya kejang fokal kompleks, detik
lalu menjadi kejang umum tonik-klonik • Klonik: pergerakan motorik - ritmik
• Tonik: tonus otot meningkat, tubuh jadi kaku
• Tonik-klonik: campuran tonik dan klonik
• Atonik: tonus otot hilang, tiba-tiba jatuh

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• OAE diberikan bila:


a. Dx epilepsi sudah tegak
b. Pastikan faktor pencerus dapat dihindari (alkohol, stress,
kurang tidur, dan lain-lain)
c. Terdapat minimum 2 bangkitan dalam setahun
d. Pasien dan keluarga sudah menerima penjelasan terhadap
tujuan pengobatan
e. Pasien dan keluarga telah diberitahu kemungkinan efek
samping yang timbul dari OAE
• Terapi dimulai dengan monoterapi menggunakan OAE pilihan
sesuai dengan jenis bangkitan
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan © FDI2020
Kesehatan Primer, Edisi I
Obat Anti Epilepsi
(OAE)
Keamanan penggunaan obat anti epilepsi pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ibu hamil

Sumber: Ginsberg, L. 2007. Lecture Notes: Neurologi, Edisi Kedelapan © FDI2020


Status Epileptikus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• bangkitan yang berlangsung lebih dari 30 menit, atau


• adanya dua bangkitan atau lebih dan di antara bangkitan-
bangkitan tadi tidak terdapat pemulihan kesadaran

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2016. Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Lamotrigin + vit B6 1x100 mg → asam folat bukan


B6
B. As. Valproat + vit B6 1x400 mg → asam folat
bukan B6
C.Lamotrigin + vit B9 1x400 mcg → dosis asam folat
4000mcg pada penggunaan obat anti epilepsi
E. As. Valproat + vit B9 1x 400 mcg → asam valproat
tidak digunakan pada ibu hamil karena resiko
teratogenic tinggi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat pada pasien ini


adalah...

D. Lamotrigin + vit B9 1x4000 mcg

© FDI2020
03
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki, 60 tahun diantar istrinya ke UGD rumah sakit dengan keluhan mata kiri
kabur dan kelemahan pada anggota gerak kanan, namun masih bisa berjalan. Pasien
mempunyai riwayat hipertensi sejak 8 tahun ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 140/90, denyut nadi 88x/menit, laju pernafasan 20x/mnt, suhu 36,6OC. Setelah
dilakukan observasi dan tatalaksana selama 12 jam, penglihatan normal kembali dan satu
jam kemudian anggota gerak kanan kembali pulih. Apakah diagnosis yang tepat pada
pasien ini ?
A. Transient Ischemic Attack
B. Reversible Ischemic Neurological Deficit
C. Prolonged Reversible Ischemic Neurological Deficit
D. Stroke Infark
E. Stroke Hemorrhage

© FDI2020
A. Transient Ischemic Attack
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
laki laki, 60 tahun ke UGD rumah sakit dengan keluhan mata kiri
kabur dan kelemahan pada anggota gerak kanan, Pasien
mempunyai riwayat hipertensi sejak 8 tahun ini. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90, denyut
nadi 88x/menit, laju pernafasan 20x/mnt, suhu 36,6OC. Setelah
dilakukan observasi dan tatalaksana selama 12 jam,
penglihatan normal kembali dan satu jam kemudian anggota
gerak kanan kembali pulih.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
STROKE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: defisit neurologis fokal yang terjadi mendadak,


berlangsung > 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler.
• Klasifikasi:
1. Stroke hemoragik
→ sakit kepala hebat, muntah, penurunan kesadaran,
tekanan darah tinggi (+)
2. Stroke iskemik
→ sakit kepala hebat, muntah, penurunan kesadaran,
tekanan darah tinggi (-)
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I
© FDI2020
Klasifikasi Stroke
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik


• Transient Ischemic Attack (TIA) • Perdarahan intraserebral
• Reversible Ischemic Neurological • Perdarahan subarachnoid
Deficite (RIND)
• Stroke in evolution
• Stroke in resolution
• Completed stroke
Sumber: Dewanto, G. et al. 2009. Panduan Praktik Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf, Cetakan I. Jakarta: EGC

© FDI2020
Iskemik vs Hemoragik
(Siriraj Score Stroke)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

= (2,5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan diastolik) –


(3 x penanda ateroma) – 12

Keterangan:
Derajat kesadaran → 0 = komposmentis; 1 = somnolen; 2 = sopor/koma
Muntah → 0 = tidak ada; 1 = ada
Nyeri kepala → 0 = tidak ada; 1 = ada
Ateroma → 0 = tidak ada; 1 = salah satu atau lebih (DM, angina, penyakit
pembuluh darah)

Hasil:
• Skor > 1 : sroke perdarahan
• Skro < 1 : stroke iskemik

Sumber: Dewanto, G. et al. 2009. Panduan Praktik Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf, Cetakan I. Jakarta: EGC
© FDI2020
Stroke Iskemik vs Stroke Hemoragik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

STROKE ISKEMIK STROKE HEMORAGIK


Klinis: Klinis:
• Defisit neurologis akut • Defisit neurologis akut
• Kesadaran umumnya tidak menurun • Penurunan kesadaran
• Nyeri kepala
• Muntah proyektil
Pemeriksaan Penunjang: Pemeriksaan Penunjang:
CT-Scan Kepala non kontras: lesi hipodens CT-Scan Kepala non kontras: lesi hiperdens

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Reversible Ischemic Neurological Deficit →


perbaikan klinis setelah 24 jam namun kurang dari 3
hari
C. Prolonged Reversible Ischemic Neurological
Deficit → perbaikan klinis setelah 24 jam namun
kurang dari 7 hari
D. Stroke Infark → tidak ada perbaikan klinis
E. Stroke Hemorrhage → tidak ada perbaikan klinis

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Transient Ischemic Attack

© FDI2020
04
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang ke UGD rumah sakit di bawa oleh keluarganya
dengan riwayat kejang. Kejang terjadi berupa kelojotan seluruh tubuh. Selama kejang
pasien tampak tidak sadar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456, tekanan darah
130/90, laju pernafasan 20x/mnt, denyut nadi 80x/menit, suhu 37,9°C. Dalam pemeriksaan CT
scan didapatkan gambaran abses pada frontal. Pasien riwayat keluar cairan dari telinga.
Tidak ada defisit neurologis lain pada pemeriksaan. Apakah kemungkinan diagnosis kejang
pasien di atas ?
A. Epilepsi Parsial Idiopatik
B. Epilepsi Umum Simptomatik
C. Epilepsi Parsial Simptomatik
D. Riwayat Epilepsi Dengan Status Epileptikus
E. Epilepsi Umum Idiopatik

© FDI2020
B. Epilepsi Umum Simptomatik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
laki-laki 54 tahun ke UGD rumah sakit dengan riwayat kejang.
Kejang terjadi berupa kelojotan seluruh tubuh. Selama kejang
pasien tampak tidak sadar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
GCS 456, tekanan darah 130/90, laju pernafasan 20x/mnt,
denyut nadi 80x/menit, suhu 37,9°C. Dalam pemeriksaan CT
scan didapatkan gambaran abses pada frontal. Pasien riwayat
keluar cairan dari telinga. Tidak ada defisit neurologis lain pada
pemeriksaan.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
EPILEPSI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Epilepsi
→ ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang berselang >
24 jam, timbul tanpa provokasi

• Bangkitan epilepsi
→ manifestasi klinis yang disebabkan oleh aktivitas listrik
yang abnormal

• PP: EEG
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2020
Jenis-Jenis Kejang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kejang Fokal/ Parsial Kejang Umum/ Generalized


• Sederhana: kesadaran tidak terganggu • Absans/petit mal: pasien menjadi bengong, dapat
• Kompleks: kesadaran terganggu, pasien tidak ingat disertai automatisme
saat kejang • Mioklonik: gerakan motorik singkat, jerking, < 1
• Umum-sekunder: awalnya kejang fokal kompleks, detik
lalu menjadi kejang umum tonik-klonik • Klonik: pergerakan motorik - ritmik
• Tonik: tonus otot meningkat, tubuh jadi kaku
• Tonik-klonik: campuran tonik dan klonik
• Atonik: tonus otot hilang, tiba-tiba jatuh

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• OAE diberikan bila:


a. Dx epilepsi sudah tegak
b. Pastikan faktor pencerus dapat dihindari (alkohol, stress,
kurang tidur, dan lain-lain)
c. Terdapat minimum 2 bangkitan dalam setahun
d. Pasien dan keluarga sudah menerima penjelasan terhadap
tujuan pengobatan
e. Pasien dan keluarga telah diberitahu kemungkinan efek
samping yang timbul dari OAE
• Terapi dimulai dengan monoterapi menggunakan OAE pilihan
sesuai dengan jenis bangkitan
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan © FDI2020
Kesehatan Primer, Edisi I
Obat Anti Epilepsi
(OAE)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ginsberg, L. 2007. Lecture Notes: Neurologi, Edisi Kedelapan © FDI2020


Status Epileptikus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• bangkitan yang berlangsung lebih dari 30 menit, atau


• adanya dua bangkitan atau lebih dan di antara bangkitan-
bangkitan tadi tidak terdapat pemulihan kesadaran

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2016. Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Epilepsi Parsial Idiopatik → gambaran epilepsi


fokal tanpa diketahui penyebab
C. Epilepsi Parsial Simptomatik → gambaran
epilepsi fokal dengan diketahui penyebabnya
pada otak (infeksi, trauma, tumor)
D. Riwayat Epilepsi Dengan Status Epileptikus →
memenuhi kriteria status epileptikus
E. Epilepsi Umum Idiopatik → gambaran epilepsi
umum/generak tanpa diketahui penyebab

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Epilepsi Umum Simptomatik

© FDI2020
05
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien anak-anak berusia 14 tahun dibawa ke IGD rumah sakit oleh keluarganya
dengan keluhan mulut mengecap-ngecap, kemudian diikuti kaku dan kejang pada kedua
lengan dan tungkai. Selama serangan pasien tidak bereaksi terhadap panggilan. 1 hari
sebelumnya pasien demam suhu 37,9°C, selama panas ini pasien sudah 2 kali serangan
seperti diatas. Riwayat kejang yang sama pernah dialami saat usia 2 tahun dan 3 tahun,
kejang tidak didahului demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456, laju pernafasan
20x/mnt, denyut nadi 89x/menit, suhu 37,4°C. defisit neurologis (-). Apakah diagnosis yang
paling mungkin pada pasien ini ?
A. Kejang demam simpleks
B. Kejang demam kompleks
C. Epilepsi parsial simplex
D. Epilepsi secondarily generalized
E. Epilepsi parsial kompleks

© FDI2020
D. Epilepsi secondarily generalized
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• anak-anak 14 tahun dibawa ke IGD rumah sakit keluhan mulut
mengecap-ngecap, → diikuti kaku dan kejang pada kedua
lengan dan tungkai. Selama serangan pasien tidak bereaksi
terhadap panggilan. 1 hari sebelumnya pasien demam suhu
37,9°C, selama panas ini pasien sudah 2 kali serangan seperti
diatas. Riwayat kejang yang sama pernah dialami saat usia 2
tahun dan 3 tahun, kejang tidak didahului demam. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456, laju pernafasan
20x/mnt, denyut nadi 89x/menit, suhu 37,4°C. defisit neurologis
(-).

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
EPILEPSI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Epilepsi
→ ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang berselang >
24 jam, timbul tanpa provokasi

• Bangkitan epilepsi
→ manifestasi klinis yang disebabkan oleh aktivitas listrik
yang abnormal

• PP: EEG
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2020
Jenis-Jenis Kejang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kejang Fokal/ Parsial Kejang Umum/ Generalized


• Sederhana: kesadaran tidak terganggu • Absans/petit mal: pasien menjadi bengong, dapat
• Kompleks: kesadaran terganggu, pasien tidak ingat disertai automatisme
saat kejang • Mioklonik: gerakan motorik singkat, jerking, < 1
• Umum-sekunder: awalnya kejang fokal kompleks, detik
lalu menjadi kejang umum tonik-klonik • Klonik: pergerakan motorik - ritmik
• Tonik: tonus otot meningkat, tubuh jadi kaku
• Tonik-klonik: campuran tonik dan klonik
• Atonik: tonus otot hilang, tiba-tiba jatuh

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• OAE diberikan bila:


a. Dx epilepsi sudah tegak
b. Pastikan faktor pencerus dapat dihindari (alkohol, stress,
kurang tidur, dan lain-lain)
c. Terdapat minimum 2 bangkitan dalam setahun
d. Pasien dan keluarga sudah menerima penjelasan terhadap
tujuan pengobatan
e. Pasien dan keluarga telah diberitahu kemungkinan efek
samping yang timbul dari OAE
• Terapi dimulai dengan monoterapi menggunakan OAE pilihan
sesuai dengan jenis bangkitan
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan © FDI2020
Kesehatan Primer, Edisi I
Obat Anti Epilepsi
(OAE)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ginsberg, L. 2007. Lecture Notes: Neurologi, Edisi Kedelapan © FDI2020


Status Epileptikus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• bangkitan yang berlangsung lebih dari 30 menit, atau


• adanya dua bangkitan atau lebih dan di antara bangkitan-
bangkitan tadi tidak terdapat pemulihan kesadaran

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2016. Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Kejang demam simpleks → setiap kejang harus


didahului oleh demam
B. Kejang demam kompleks → setiap kejang harus
didahului oleh demam
C.Epilepsi parsial simplex → gambaran kejang fokal
yang tidak berubah menjadi general, tidak
disertai penurunan kesadaran
E. Epilepsi parsial kompleks → gambaran kejang
fokal yang tidak berubah menjadi general, tidak
disertai penurunan kesadaran

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. Epilepsi secondarily
generalized

© FDI2020
06
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 45 tahun diantar keluarga ke IGD rumah sakit dengan keluhan
nyeri kepala hebat sejak 3 hari yang lalu. Pasien diketahui memiliki riwayat sakit telinga sejak
3 bulan yang lalu, dimana pada telinga pasien keluar cairan kental dan berbau. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, tekanan darah 150/90 mmHg, denyut
nadi 60x/menit, laju pernafasan 24x/menit, suhu 37,9OC, didapatkan parese N VI kanan,
pada pemeriksaan telinga didapatkan perforasi atik disertai kolesteatom. Apakah
pemeriksaan penunjang yang diusulkan pada pasien tersebut?
A. Foto Skull AP
B. Foto Waters
C. CT Scan
D. ECG
E. EEG

© FDI2020
C. CT Scan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
perempuan 45 tahun ke IGD rumah sakit dengan keluhan nyeri
kepala hebat sejak 3 hari yang lalu. Pasien diketahui memiliki
riwayat sakit telinga sejak 3 bulan yang lalu, dimana pada
telinga pasien keluar cairan kental dan berbau. didapatkan
kesadaran somnolen, tekanan darah 150/90 mmHg, denyut
nadi 60x/menit, laju pernafasan 24x/menit, suhu 37,9OC, parese
N VI kanan, pada pemeriksaan telinga didapatkan perforasi
atik disertai kolesteatom.

pemeriksaan penunjang pada pasien tersebut…

© FDI2020
MENINGITIS vs ENSEFALITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

MENINGITIS ENSEFALITIS
• TRIAS meningitis: • Penurunan kesadaran (+)
✓ Demam • Kejang
✓ Nyeri kepala hebat • Gejala neurologis fokal (paresis nervus kranialis,
✓ Meningeal sign (+) afasia, dll)
• Penurunan kesadaran (-)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic

© FDI2020
Analisa CSF dari LP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Foto Skull AP → pemeriksaan awal kasus trauma


pada kepala
B. Foto Waters → pemeriksaan untuk sinusitis
D. ECG → pemeriksaan jantung
E. EEG → pemeriksaan epilepsi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan penunjang pada pasien


ini adalah...

C. CT Scan

© FDI2020
07
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 68 tahun dibawa ke poliklinik mengeluh sulit bicara namun
dapat mengerti maksud pembicaraan orang lain dengan baik. Pernah sesekali pasien
dikatakan hanya mengucapkan satu dua patah kata dan kadang diulang dari apa yang
orang lain katakan. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol dan pernah mengalami
serangan lumpuh separuh tubuh kiri 2 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
tekanan darah 150/90, nadi 88 kali/menit, laju pernafasan 16 kali/meit, suhu 36,50C.
Pemeriksaan neurologis dalam batas normal. Dimanakah letak kelainan pada otak yang
terjadi pada pasien ini?
A. Girus postcentralis
B. Area 22
C. Oksipital
D. Area 44-45
E. Pons

© FDI2020
D. Area 44-45
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
perempuan 68 tahun mengeluh sulit bicara namun dapat
mengerti maksud pembicaraan orang lain dengan baik. Pernah
sesekali pasien dikatakan hanya mengucapkan satu dua patah
kata dan kadang diulang dari apa yang orang lain katakan.
Pemeriksaan neurologis dalam batas normal.

Aphasia broca

letak kelainan pada otak yang terjadi pada pasien ini…


© FDI2020
Aphasia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Afasia : tidak dapat berbicara.


• Klasifikasi:
– Afasia sensorik → dia bisa bicara dengan lancar tapi
tidak dapat mengerti dan tidak dapat mengulang
pembicaraan (motorik saja yang bisa)
– Afasia motorik → dia tidak bisa bicara dengan lancar
dan tidak dapat mengulang, tetapi dapat mengerti
(sensorik saja yang bisa)
– Afasia transkortikal → jika diantara keduanya di atas
masih bisa mengulang

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Girus postcentralis→ pusat motorik


B. Area 22→ aphasia Wernicke/sensoris
C.Oksipital → tidak tepat
E. Pons → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, letak kelainan otak pada pasien ini


adalah...

D. Area 44-45

© FDI2020
08
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang ke IGD rumah sakit diantar istrinya dengan
mengeluhkan kelumpuhan pada kedua kakinya. Keluhan disertai kesulitan menahan BAK
dan BAB. Keluhan ini muncul sejak pasien beberapa hari yang lalu mengalami kecelakaan
lalu lintas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456, tekanan darah 130/90 mmHg, laju
pernafasan 20x/mnt, denyut nadi 89x/menit, suhu 37°C, didapatkan plegi pada kedua
tungkai bawah, penurunan modalitas sensoris eksteroseptor dan proprioseptif setinggi
segmen Thoracal X ke bawah disertai hiperhidrosis. Apakah kondisi yang dialami pasien
tersebut ?
A. Brown Sequard Syndrome
B. Sindrom Kolumna Anterior
C. Sindrom Kolumna Posterior
D. Sindrom Kolumna Central
E. Sindrom transeksi medulla spinalis total

© FDI2020
E. Sindrom transeksi medulla spinalis
total
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
laki-laki 54 tahun datang ke IGD rumah sakit kelumpuhan pada
kedua kakinya. Keluhan disertai kesulitan menahan BAK dan
BAB. muncul sejak mengalami kecelakaan lalu lintas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456, tekanan darah 130/90
mmHg, laju pernafasan 20x/mnt, denyut nadi 89x/menit, suhu
37°C, didapatkan plegi pada kedua tungkai bawah, penurunan
modalitas sensoris eksteroseptor dan proprioseptif setinggi
segmen Thoracal X ke bawah disertai hiperhidrosis.

kondisi yang dialami pasien ini…

© FDI2020
CEDERA MEDULA SPINALIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Disebut juga trauma medula spinalis (spinal cord injury) →


trauma langsung atau tidak langsung yang menyebabkan
jejas pada medula spinalis
• Dapat menimbulkan gangguan:
✓ Fungsi sensorik
✓ Fungsi motoril
✓ Fungsi autonom

Sumber: Aninditha dan Wiratman. 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI


© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Klasifikasi Derajat Keparahan Defisit
Neurologis Berdasarkan ASIA/IMSOP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Tipe Keterangan


A Komplet Tidak ada fungsi sensorik maupun motorik sampai segmen S4-5
B Inkomplet Fungsi sensorik masih baik, tetapi fungsi motorik terganggu di bawah
sensorik level cedera dan meluas sampai setinggi segmen S4-5
C Inkomplet Fungsi sensorik masih baik, fungsi motorik di bawah level masih ada dan
motorik lebih dari setengah otot-otot di bawah level memiliki kekuatan < 3
D Inkomplet Fungsi sensorik masih baik, fungsi motorik di bawah level masih ada dan
motorik lebih dari setengah otot-otot di bawah level memiliki kekuatan ≥ 3
E Normal Fungsi sensorik dan motorik normal

Sumber: Aninditha dan Wiratman. 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI


© FDI2020
Klasifikasi Sindrom Medula Spinalis
Sindrom Penyebab Utama Gejala dan Tanda Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sindrom Brown Cedera tembus, kompresi • Paresis UMN (di bawah lesi) dan LMN (setinggi lesi)
Sequard ekstrinsik • Gangguan sensasi propioseptif (raba dan tekan) ipsilateral
• Gangguan sensasi eksteroseptif (nyeri dan suhu) kontralateral
Sindrom Spinalis Iskemik akut, HNP • Paraplegia
Anterior • Gangguan sensasi eksteroseptif
• Sensasi propioseptif normal
• Disfungsi sfingter
Sindrom Spinalis Siringomielia, trauma, tumor • Paresis anggota gerak atas lebih berat dibandingkan anggota
Sentral spinal gerak bawah
• Gangguan sensorik bervariasi (disestesia/hiperestesia) di
lengan
• Disosiasi sensibilitas
• Disfungsi miksi, defekasi, dan seksual
Sindrom spinalis Trauma dan infark spinalis • Paresis ringan
posterior posterior • Gangguan propioseptif bilateral
• Gangguan eksteroseptif pada leher, punggung, dan bokong
Sumber: Aninditha dan Wiratman. 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Brown Sequard Syndrome → paraplegi kanan


dan hipoestesi unilateral yang berkebalikan
B. Sindrom Kolumna Anterior → hanya didapatkan
gangguan motoric dan sensoris nyeri, suhu, tekan
C.Sindrom Kolumna Posterior → hanya didapatkan
gangguan sensoris propioseptif
D.Sindrom Kolumna Central → Paresis anggota
gerak atas lebih berat dibandingkan anggota
gerak bawah

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

E. Sindrom transeksi medulla


spinalis total

© FDI2020
09
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan, 50 tahun diantar ke UGD rumah sakit dengan keluhan sakit kepala
sangat hebat sejak 3 jam yang lalu. Nyeri seperti ini baru pertama kali dirasakan. Pasien
memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak 5 tahun tetapi tidak kontrol teratur. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, tekanan darah 190/100mmHg, frekuensi
nadi 98x/menit, napas 24x/menit, kaku kuduk (+). Apakah terapi yang dapat diberikan untuk
mencegah komplikasi ?
A. rTPA
B. ticagrelor
C. clopidogrel
D. aspirin
E. nimodipin

© FDI2020
E. nimodipin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
Perempuan 50 tahun keluhan sakit kepala sangat hebat
sejak 3 jam yang lalu. Nyeri seperti ini baru pertama kali
dirasakan. Pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi
sejak 5 tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran somnolen, tekanan darah 190/100mmHg,
frekuensi nadi 98x/menit, napas 24x/menit, kaku kuduk (+).
→ SAH
terapi yang dapat diberikan untuk mencegah komplikasi…

© FDI2020
STROKE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: defisit neurologis fokal yang terjadi mendadak,


berlangsung > 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler.
• Klasifikasi:
1. Stroke hemoragik
→ sakit kepala hebat, muntah, penurunan kesadaran,
tekanan darah tinggi (+)
2. Stroke iskemik
→ sakit kepala hebat, muntah, penurunan kesadaran,
tekanan darah tinggi (-)
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I
© FDI2020
Klasifikasi Stroke
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik


• Transient Ischemic Attack (TIA) • Perdarahan intraserebral
• Reversible Ischemic Neurological • Perdarahan subarachnoid
Deficite (RIND)
• Stroke in evolution
• Stroke in resolution
• Completed stroke
Sumber: Dewanto, G. et al. 2009. Panduan Praktik Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf, Cetakan I. Jakarta: EGC

© FDI2020
Iskemik vs Hemoragik
(Siriraj Score Stroke)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

= (2,5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan diastolik) –


(3 x penanda ateroma) – 12

Keterangan:
Derajat kesadaran → 0 = komposmentis; 1 = somnolen; 2 = sopor/koma
Muntah → 0 = tidak ada; 1 = ada
Nyeri kepala → 0 = tidak ada; 1 = ada
Ateroma → 0 = tidak ada; 1 = salah satu atau lebih (DM, angina, penyakit
pembuluh darah)

Hasil:
• Skor > 1 : sroke perdarahan
• Skro < 1 : stroke iskemik

Sumber: Dewanto, G. et al. 2009. Panduan Praktik Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf, Cetakan I. Jakarta: EGC
© FDI2020
Stroke Iskemik vs Stroke Hemoragik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

STROKE ISKEMIK STROKE HEMORAGIK


Klinis: Klinis:
• Defisit neurologis akut • Defisit neurologis akut
• Kesadaran umumnya tidak menurun • Penurunan kesadaran
• Nyeri kepala
• Muntah proyektil
Pemeriksaan Penunjang: Pemeriksaan Penunjang:
CT-Scan Kepala non kontras: lesi hipodens CT-Scan Kepala non kontras: lesi hiperdens

© FDI2020
TERAPI SAH
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB, ACE-


Inhibitor, Calcium
Antagonist, Beta blocker, Diuretik)
• Manajemen gula darah (insulin, anti diabetic oral)
• Pencegahan perdarahan ulang (Vit. K, antifibrinolitik)
• Pencegahan vasospasme (Nimodipin)
• Neuroproektor
• Perawatan di Unit Stroke
• Neurorestorasi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.rTPA → pada kasus stroke infark sebagai


trombolisis
B. Ticagrelor → pada kasus stroke infark sebagai anti
platelet
C.Clopidogrel → pada kasus stroke infark sebagai
anti platelet
D.Aspirin → pada kasus stroke infark sebagai anti
platelet

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang dapat diberikan pada


pasien ini adalah...

E. nimodipin

© FDI2020
10
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 37 tahun diantar ke IGD rumah sakit karena mengalami kecelakaan
lalu lintas 1 jam lalu. Pasien sempat muntah menyemprot. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan penurunan kesadaran dengan GCS 9, tekanan darah 140/90 mmHg, laju
pernafasan 23x/mnt, denyut nadi 55x/menit, suhu 37°C. Gambaran CT scan menunjukan
bentuk crescent di hemisfer kiri. Bagaimanakah manajemen kontrol TIK yang paling tepat
pada pasien ini?
A. Head elevation 30°
B. Furosemide 5 mg/kgBB/IV
C. CPZ
D. Manitol 20% 1g/kgBB/20 menit
E. Manitol 20% 0,25g/kgBB/4-6jam

© FDI2020
D. Manitol 20% 1g/kgBB/20 menit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
laki laki 37 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas 1 jam
lalu. Pasien sempat muntah menyemprot. didapatkan
penurunan kesadaran dengan GCS 9. Gambaran CT scan
menunjukan bentuk crescent di hemisfer kiri.

manajemen kontrol TIK yang paling tepat pada pasien ini…

© FDI2020
STROKE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: defisit neurologis fokal yang terjadi mendadak,


berlangsung > 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler.
• Klasifikasi:
1. Stroke hemoragik
→ sakit kepala hebat, muntah, penurunan kesadaran,
tekanan darah tinggi (+)
2. Stroke iskemik
→ sakit kepala hebat, muntah, penurunan kesadaran,
tekanan darah tinggi (-)
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I
© FDI2020
Klasifikasi Stroke
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik


• Transient Ischemic Attack (TIA) • Perdarahan intraserebral
• Reversible Ischemic Neurological • Perdarahan subarachnoid
Deficite (RIND)
• Stroke in evolution
• Stroke in resolution
• Completed stroke
Sumber: Dewanto, G. et al. 2009. Panduan Praktik Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf, Cetakan I. Jakarta: EGC

© FDI2020
Iskemik vs Hemoragik
(Siriraj Score Stroke)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

= (2,5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan diastolik) –


(3 x penanda ateroma) – 12

Keterangan:
Derajat kesadaran → 0 = komposmentis; 1 = somnolen; 2 = sopor/koma
Muntah → 0 = tidak ada; 1 = ada
Nyeri kepala → 0 = tidak ada; 1 = ada
Ateroma → 0 = tidak ada; 1 = salah satu atau lebih (DM, angina, penyakit
pembuluh darah)

Hasil:
• Skor > 1 : sroke perdarahan
• Skro < 1 : stroke iskemik

Sumber: Dewanto, G. et al. 2009. Panduan Praktik Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf, Cetakan I. Jakarta: EGC
© FDI2020
Stroke Iskemik vs Stroke Hemoragik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

STROKE ISKEMIK STROKE HEMORAGIK


Klinis: Klinis:
• Defisit neurologis akut • Defisit neurologis akut
• Kesadaran umumnya tidak menurun • Penurunan kesadaran
• Nyeri kepala
• Muntah proyektil
Pemeriksaan Penunjang: Pemeriksaan Penunjang:
CT-Scan Kepala non kontras: lesi hipodens CT-Scan Kepala non kontras: lesi hiperdens

© FDI2020
TERAPI STROKE PERDARAHAN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana Umum :
• Stabilisasi jalan nafas dan pernapasan
• Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
• Pengendalian tekanan intrakranial (mannitol 20% 1g/kgBB/20 menit,
furosemide, jika diperlukan)
• Pengendalian kejang (terapi anti kejang jika diperlukan)
• Analgetik dan antipiterik, jika diperlukan
• Gastroprotektor, jika diperlukan
• Manajemen nutrisi
• Pencegahan DVT dan emboli paru : heparin atau LMWH

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Tatalaksana Spesifik
• Koreksi koagulopati (PCC/Prothrombine Complex
Concentrate, jika perdarahan karena antikoagulan)
• Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB, ACE-Inhibitor,
Calcium
Antagonist, Beta blocker, Diuretik)
• Manajemen gula darah (insulin, anti diabetik oral)
• Pencegahan stroke hemoragik (manajemen factor risiko)
• Neuroprotektor
• Perawatan di Unit Stroke
• Neurorestorasi / Neurorehabilitasi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Head elevation 30° → penanganan umum


B. Furosemide 5 mg/kgBB/IV → dosis tidak tepat
C.CPZ→ obat anti psikotika
E. Manitol 20% 0,25g/kgBB/4-6jam→ dosis tidak
tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, manajemen kontrol TIK pada pasien ini


adalah...

D. Manitol 20% 1g/kgBB/20


menit

© FDI2020
11
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 26 tahun, datang ke UGD rumah sakit dengan keluhan kelemahan
gerak pada kedua tungkai sejak 3 jam yang lalu setelah jatuh dari pohon. Pasien juga
mengeluh tidak terasa dengan rangsangan nyeri dan suhu dari ujung kaki sampai setinggi
puting susu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456, tekanan darah 120/70 mmHg, laju
pernafasan 18x/mnt, denyut nadi 80x/menit, suhu 37°C. Pemeriksaan neurologi : hipoestesi
dari papilla mammae hingga ujung kaki. Kekuatan motorik tungkai bawah 2222/2222. Tonus
otot meningkat, Refleks fisiologis meningkat, Refleks patologis +/+. Manakah kemungkinan
letak diagnosis topis yang sesuai dengan kasus tersebut ?
A. Medulla spinalis T4
B. Medulla spinalis T6
C. Medulla spinalis T10
D. Medulla spinalis L1
E. Medulla spinalis T1

© FDI2020
A. Medulla spinalis T4
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
laki-laki 26 tahundengan keluhan kelemahan gerak pada
kedua tungkai sejak 3 jam yang lalu setelah jatuh dari pohon.
Pasien juga mengeluh tidak terasa dengan rangsangan nyeri
dan suhu dari ujung kaki sampai setinggi puting susu.
Pemeriksaan neurologi : hipoestesi dari papilla mammae hingga
ujung kaki. Kekuatan motorik tungkai bawah 2222/2222. Tonus
otot meningkat, Refleks fisiologis meningkat, Refleks patologis
+/+.

letak diagnosis topis yang sesuai dengan kasus tersebut…

© FDI2020
PENYAKIT MEDULLA SPINALIS (MIELUM)
• Gejala klinis sesuai dengan segmen mielum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

SEGMEN MIELUM GEJALA KLINIS


C1 – C4 Diafragma dan otot pernapasan terganggu, sehingga pernapasan terhenti dan pasien mati
C5 Deltoid tidak dapat diangkat, gangguan sensibilitas di deltoid
C6 Gangguan pada biseps
C7 Gangguan pada triseps
C8 – T1 Gangguan otot interosei, Horner’s syndrome
T4 Gangguan sensibilitas setinggi papilla mammae
T7 Gangguan sensibilitas setinggi arkus aorta
T10 Gangguan sensibilitas setinggi umbilicus
T12 – L1 Gangguan sensibilitas setinggi lipatan paha
L3 Refleks tendon patella negatif
L5 – S1 Gangguan dorsofleksi kaki (m. tibialis anterior)
Sumber: Bahrudin, M. 2016. Neurologi Klinis. Malang: UMM Press
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Medulla spinalis T6→ tidak tepat


C. Medulla spinalis T10 → hipoestesi setinggi
umbilical
D. Medulla spinalis L1 → hipoestesi setinggi lipat
paha
E. Medulla spinalis T1 → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, letak diagnosis topis pada pasien ini


adalah...

A. Medulla spinalis T4

© FDI2020
12
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 64 tahun diantar oleh keluarga ke UGD rumah sakit karena tidak
sadarkan diri. Pada pemeriksaan, saat dipanggil pasien berbicara kata - kata yang tidak
beraturan, saat diberi rangsang nyeri pasien dapat melokalisasi dan membuka mata. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, laju pernafasan 18x/mnt, denyut
nadi 82x/menit, suhu 37°C. Berapakah GCS pasien pada kasus di atas?
A. 6
B. 8
C. 10
D. 12
E. 14

© FDI2020
C. 10
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
Perempuan usia 64 tahun diantar oleh keluarga ke UGD
rumah sakit karena tidak sadarkan diri.
Pada pemeriksaan, saat dipanggil pasien berbicara kata -
kata yang tidak beraturan, saat diberi rangsang nyeri
pasien dapat melokalisasi dan membuka mata.
E 2, V 3, M5 → 10

GCS pasien pada kasus di atas…

© FDI2020
Glasgow Coma Scale (GCS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 6 → tidak tepat
B. 8 → tidak tepat
D. 12 → tidak tepat
E. 14 → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, GCS pada pasien ini adalah...

C. 10

© FDI2020
13
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke IGD rumah sakit setelah kecelakaan lalu
lintas 2 jam lalu. Pasien mengendarai sepeda motor tanpa helm. Menurut keterangan saksi,
kepala pasien bagian belakang terbentur. Pasien sempat hilang kesadaran 5 menit,
kemudian sadar lagi. Keluhan muntah disangkal. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan
tekanan darah 110/70mmHg, nadi 110x/menit, napas 22x/menit, GCS 13, teraba hematom
di regio oksipital dekstra, tidak ada kelainan neurologis. Apakah diagnosis yang tepat pada
pasien ini?
A. Cedera kepala berat
B. Cedera kepala sedang
C. Cedera kepala ringan
D. Cedera kepala minimal
E. Cedera kepala sangat berat

© FDI2020
C. Cedera kepala ringan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
perempuan 26 tahun kecelakaan lalu lintas 2 jam lalu. Pasien
mengendarai sepeda motor tanpa helm. Menurut keterangan
saksi, kepala pasien bagian belakang terbentur. Pasien sempat
hilang kesadaran 5 menit, kemudian sadar lagi. muntah
disangkal. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah
110/70mmHg, nadi 110x/menit, napas 22x/menit, GCS 13,
teraba hematom di regio oksipital dekstra, tidak ada kelainan
neurologis.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Klasifikasi Cidera Otak (ANLS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Cedera kepala berat → GCS 3-8


B. Cedera kepala sedang → GCS 9-12
D. Cedera kepala minimal → tidak tepat
E. Cedera kepala sangat berat → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Cedera kepala ringan

© FDI2020
14
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 40 tahun datang ke poliklinik syaraf dengan keluhan nyeri pada
wajahnya. Pasien mengatakan nyeri pada wajah sebelah kanan seperti terisis. Keluhan ini
dirasakan setiap kali pasien menggosok gigi, makan dan sentuhan pada wajah kanannya.
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/70 mmHg, laju pernafasan
18x/mnt, denyut nadi 82x/menit, suhu 37°C. pemeriksaan neurologis dalam batas normal.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
A. Tension type headache
B. Migrain classic
C. Common migraine
D. Tic Douloureux
E. Cluster Headache

© FDI2020
D. Tic Douloureux
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
laki laki 40 tahun keluhan nyeri pada wajahnya, nyeri pada
wajah sebelah kanan seperti terisis. Keluhan ini dirasakan
setiap kali pasien menggosok gigi, makan dan sentuhan
pada wajah kanannya. Pemeriksaan neurologis dalam
batas normal.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
TRIGEMINAL NEURALGIA (TIC
DOULOUREUX)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Rasa nyeri tajam di daerah persarafan n. Trigeminus (N. V), dapat


merupakan suatu kondisi idiopatik maupun simtomatik.
• Gejala dan tanda:
✓ Serangan nyeri paroksismal berlangsung beberapa detik sampai
< 2 menit.
✓ Nyeri dirasakan sepanjang inervasi satu atau lebih cabang n V
✓ Awitan nyeri yang tiba-tiba, berat, tajam seperti ditikam, panas
atau kesetrum dan superfisial.
✓ Alodinia (rangsangan antara lain: menggosok gigi, makan ,
mengunyah, mencukur, atau mencuci wajah dan tiupan angin,
bicara)
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Kriteria Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Serangan nyeri paroksismal yang bertahan selama beberapa


detik sampai 2 menit, mengenai satu atau lebih daerah
persarafan cabang saraf trigeminal
2. Nyeri harus memenuhi satu dari dua kriteria berikut:
a. Intensitas tinggi, tajam, terasa di permukaan, atau seperti ditusuk-tusuk
b. Berawal dari trigger zone atau karena sentuhan pemicu
3. Pola serangan sama terus
4. Defisit neurologis (-)
5. Penyakit terkait lain (-)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Tatalaksana
Non-Invasif Minimal Invasif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Non Farmakologis Farmakologis (atas indikasi)


• Rehabilitasi medik Antikonvulsan: • Ganglion Gasserian
• Karbamazepine (lini pertama) Radiofrekuensi Ablasi
− Dosis inisial: 200 mg/hari terbagi dalam 1 – 2 dosis • Glycerol rhizolisis
− Dosis maintenance: 400 – 1200 mg/hari terbagi
dalam 2 dosis
• Oxkarbazepine 600-3000 mg/hari yang secara
bertahap ditingkatkan untuk mengontrol rasa sakitnya.
• Gabapentine 300-3600 mg/hari dan ditambah hingga
dosis maksimal.
• Phenitoin 100-200 mg / hari
• Phenobarbital 50-100 mg / hari
• Clobazam 10 mg / hari
• Topiramate 100 – 400 mg / hari
• Pregabaline 50-75 mg / hari
• Mecobalamine 500 – 1000 mcg/hari
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Tension type headache → nyeri kepala seperti


terikat
B. Migrain classic → nyeri kepala sebelah disertai
dengan aura
C.Common migraine → nyeri kepala sebelah
tanpa disertai aura
E. Cluster Headache → nyeri kepala pada daerah
periorbital, unilateral

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. Tic Douloureux

© FDI2020
15
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 45 tahun datang diantar suaminya karena sering mengamuk dan
membanting barang-barang di rumah. Sejak satu tahun terakhir, pasien yakin bahwa
suaminya telah berselingkuh di tempat kerjanya. Pasien selalu menelepon suami dan rekan
kerja suaminya, untuk memastikan bahwa suaminya berada di tempat kerja. Suami pasien
sudah menjelaskan kepada pasien bahwa dirinya tidak berselingkuh, bahkan membiarkan
pasien untuk ikut ke tempat kerjanya, namun pasien tetap menolak untk percaya. Apakah
tatalaksana yang tepat pada pasien ini?
A. Diazepam 50 mg IV
B. Haloperidol 2 x 20 mg PO
C. Lithium karbonat 3 x 500mg PO
D. Risperidone 3 x 2 mg PO
E. Risperidone 2 x 2 mg PO

© FDI2020
E. Risperidone 2 x 2 mg PO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : mengamuk dan membanting barang di rumah.
Meyakini suami selingkuh dan menolak unutk percaya
walau sudah dijelaskan.
• Keluhan sudah satu tahun

Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Konsep Gangguan Jiwa menurut
PPDGJ
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang,


yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala
oenderitaan (distress) atau hendaya (impairment/disability)
di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia.
Sebagai tambahan, disimpulkan bahwa disfungsi itu
adalah disfungsi dalam segi perilaku, psikologik, atau
biologic, dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di
dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakat

Sumber : PPDGJ III


© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria diagnosis menurut PPDGJ


• Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas klinik.
Waham tersebut menetap setidaknya 3 bulan lamanya
dan harus bersifat khas pribadi (personal) dan bukan
budaya setempat
• Gejala-gejala depresi atau bahkan suatu episode depresi
yang lengkap mungkin terjadi secara intermitten, dengan
syarat waham yang ada menetap meski pada fase
tanpa gangguan afek (depresi)

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria diagnosis menurut PPDGJ


• Tidak boleh ada bukti tentang adanya penyakit otak
• Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-
kadang saja namun bersifat sementara
• Tidak ada riwayat gejala skizofrenia (waham dikendalikan,
siar pikiran, penumpulan afek dsb)

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria diagnosis menurut DSM V


• Ada satu (atau lebih) waham dengan durasi lebih dari
sama dengan 1 bulan
• Kriteria skizofrenia tidak boleh ada (Jika ada halusinasi,
halusinasi tidak boleh menonjol)
• Terpisah dari waham, pasien tidak boleh mengalami
gangguan dalam kehidupannya dan tidak ditemukan
perilaku yang ganjil

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria diagnosis menurut DSM V


• Jika terdapat episode manik atau depresi hanya terjadi
daam durasi singkat dibandingkan periode waham
• Gangguan tidak disebabkan oleh penyakit lain atau
penggunaan zat yang tidak dapat dijelaskan oleh
penyakit kejiwaan lainnya

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana :
• Anti psikotik→ Lebih terpilih anti psikotik generasi 2,
dengan efek samping yang minimal.
• Dapat dipertimbangkan penggunaan anti psikotik
dengan efek samping seminimal mungkin (aripripazol
atau ziprasidone). Mulai dari dosis terendah dan
tingkatkan secara bertahap untuk menilai toleransi
pasien. Ketika sudah mencapai dosis teraupetik, evaluasi
setiap 2 minggu sebelum meningkatkan dosis atau
mengubah obat

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana :
• Beberapa obat lain yang dapat digunakan:
• Olanzapin 3 x 10 mg PO
• Risperidone 2 x 2 mg PO
• Clozapine 1 x 12,5 mg PO
• Haloperidol 3 x 5 mg PO
Tatalaksana non-medikamentosa :
• Psikoterapi supportif

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Diazepam 50 mg IV → minor tranquilizer, unutk


insomnia, dosis salah
B. Haloperidol 2 x 20 mg PO → dapat digunakan,
dosis salah
C. Lithium karbonat 3 x 500mg PO→mood stabilizer,
untuk manik
D. Risperidon 3 x 2 mg PO→dosis salah

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien


ini adalah...

E. Risperidone 2 x 2 mg PO

© FDI2020
16
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 39 tahun datang ke klinik dengan keluhan selalu merasa curiga
dengan adik iparnya. Pasien akan langsung curiga saat melihat adik iparnya berbicara
dengan tetangga dan kerabatnya yang lain. Pasien mencurigai adik iparnya berencana
untuk membunuh dirinya. Pasien sudah mencurigai adik iparnya sejak 6 bulan terakhir.
Pasien tidak mengalami perubahan perilaku maupun halusinasi. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan kesadaran kompos mentis, tekanan darah 110/70, nadi 88 kali/menit,
pernafasan 17 kali/menit, suhu 36,8 C. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini ?
A. Skizofrenia
B. Psikosis akut
C. Gangguan waham menetap
D. Gangguan cemas menyeluruh
E. Skizoafektif tipe mania

© FDI2020
C. Gangguan waham menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Curiga kepada adik iparnya bahwa pasien
akan dibunuh oleh adik iparnya.
• Keluhan sudah 6 bulan
• Tidak ada halusinasi dan perubahan perilaku

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria diagnosis menurut PPDGJ


• Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas klinik.
Waham tersebut menetap setidaknya 3 bulan lamanya
dan harus bersifat khas pribadi (personal) dan bukan
budaya setempat
• Gejala-gejala depresi atau bahkan suatu episode depresi
yang lengkap mungkin terjadi secara intermitten, dengan
syarat waham yang ada menetap meski pada fase
tanpa gangguan afek (depresi)

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria diagnosis menurut PPDGJ


• Tidak boleh ada bukti tentang adanya penyakit otak
• Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-
kadang saja namun bersifat sementara
• Tidak ada riwayat gejala skizofrenia (waham dikendalikan,
siar pikiran, penumpulan afek dsb)

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria diagnosis menurut DSM V


• Ada satu (atau lebih) waham dengan durasi lebih dari
sama dengan 1 bulan
• Kriteria skizofrenia tidak boleh ada (Jika ada halusinasi,
halusinasi tidak boleh menonjol)
• Terpisah dari waham, pasien tidak boleh mengalami
gangguan dalam kehidupannya dan tidak ditemukan
perilaku yang ganjil

© FDI2020
Jenis Gangguan Waham Menetap
DSM V
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Erotomanic type : delusions that another person, usually of


higher status, is in love with the individual
• Grandiose type : delusions of inflated worth, power,
knowledge, identity, or special relationship to a deity or a
famous person
• Jealous type : delusions that the individual’s sexual partner
is unfaithful
• Persecutory type : delusions that the person (or someone
to whom the person is close) is being malevolently treated
in someway
© FDI2020
Jenis Gangguan Waham Menetap
DSM V
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Somatic type : delusions that the person has some


physical defect or general medical condition
• Mixed type : delusions characteristic of more than one of
the above types but no one theme predominates
• Unspecified type

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Skizofrenia→ tidak ada halusinasi, minimal 1


bulan
B. Psikosis akut→ tidak ada halusinasi, gejala max. 2
minggu
D. Gangguan cemas menyeluruh→ kurang tepat
E. Skizoafektif tipe mania→ gejala skizofrenia dan
gejala afektif mania muncul bersamaan dan
sama menonjol

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Gangguan waham menetap

© FDI2020
17
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 25 tahun datang diantar keluarganya karena sering tertawa
sendiri, melompat-lompat dan terkadang menangis. Pasien merasa akan dibunuh oleh
mantan pacarnya yang sudah meninggal 2 minggu lalu. Pasien juga sering mendengar
suara pacarnya yang menyuruh pasien untuk bunuh diri. Pada pemeriksaan psikiatri, pasien
kooperatif, mood labil, afek kesan terbatas. Menurut keluarga pasien, keluhan ini sudah
muncul sejak 12 hari terakhir. Pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Skizofrenia Paranoid
B. Gangguan waham
C. Gangguan psikotik akut
D. Gangguan Bipolar Episode Mania dengan Gangguan Psikotik
E. Gangguan Skizoafektif tipe mania

© FDI2020
C. Gangguan Psikotik Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : tertawa sendiri, melompat-lompat, terkadang
menangis. Merasa akan dibunuh oleh mantan yang telah
meninggal.Mendengar suara mantan yang menyuruh untuk
bunuh diri .
• Keluhan sudah 12 hari
• Pemeriksaan psikiatri: kooperatif, mood labil, afek terbatas.

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Kriteria Gangguan Psikotik Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Onset yang akut (2 minggu atau kurang) gejala Psikotik


nyata dan mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari
• •Adanya sindrom yang khas “polimorfik” dan
“Schizophrenia-like”
• •Adanya stress akut
• •Tidak diketahui akan berlangsung berapa lama
• •Tidak ada gangguan organik

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Skizofrenia Paranoid→ terdapat gejala


halusinasi, onset 1 bulan atau lebih, waham
menonjol
B. Gangguan waham → waham menetap, onset 3
bulan, tidak ada halusinasi
D. Gangguan Bipolar Episode Mania dengan
Gangguan Psikotik→ Terdapat gejala mania
dengan riwayat gejala depresi, disertai gejala
psikotik
E. Gangguan Skizoafektif tipe mania→ gejala
skizofrenia dan gejala afektif mania muncul
bersamaan dan sama menonjol
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Gangguan Psikotik Akut

© FDI2020
18
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 35 tahun datang ke poliklinik psikiatri setelah dikonsulkan oleh
bagian penyakit dalam karena mengeluh perutnya terasa tidak nyaman, sering kembung,
sulit buang air besar dan merasa ada sesuatu yang bergerak dalam ususnya. Pasien yakin
bahwa terdapat tumor ganas dalam perutnya. Pasien sudah merasakan keluhan ini
selama 7 bulan. Pada pemeriksaan ditemukan kesadaran kompos mentis, tekanan darah
120/90, nadi 90 kali/menit, pernafasan 20 kali/menit suhu 37,1 C. Pemeriksaan lain dalam
batas normal. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini ?
A. Somatisasi
B. Psikosomatik
C. Hipokondriasis
D. Gangguan konversi
E. Gangguan waham menetap

© FDI2020
C. Hipokondriasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Merasa tidak nyaman, sering kembung, kesulitan
buang air besar, dan ada sesuatu yang bergerak dalam
perut.
• Yakin memiliki tumor ganas di perut
• Sudah 7 bulan
• Pada pemeriksaan tidak ditemukan kelainan

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Kriteria Hipokondriasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Memiliki keyakinan yang tetap pada satu penyakit fisik


yang serius. Serta preokupasi yang menetap mengenai
kemungkinan perubahan pada bentuk fisiknya (tidak
sampai waham)
• Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dokter

© FDI2020
Perbedaan Hipokondriasis dan
somatisasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipokondriasis Somatisasi
Keyakinan 1 penyakit yang serius Keluhan penyakit yang
bermacam-macam
Sudah berjalan 6 bulan Sampai 1 tahun
Tidak mau menerima nasehat dokter (shopping doctor)
Preokupasi : terhadap Terjadi disabilitas dalam fungsinya
penyakitnya, sehingga muncul di masyarakat dan keluarga
disabilitas karena keluhan fisiknya

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Somatisasi → keluhan fisik lebih dari satu, tidak


menerima penjelasan dokter, disabilitas sosial
B. Psikosomatik→ Terdapat penyakit pada Aksis III,
eksaserbasi jika terdapat stressor atau gangguan
psikologis
D. Gangguan konversi → Gangguan psikiatri dalam
bentuk suatu gangguan neurologi, dan biasanya
muncul setelah ada stressor berat → tiba-tiba pasien
sesak nafas tanpa ada kelainan organik
E. Gangguan waham menetap→ Waham dominan,
waham bersifat pribadi, umumnya dapat
menceritakan waham tersebut, onset 3 bulan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Hipokondriasis

© FDI2020
19
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke IGD RS diantar oleh keluarganya karena
mengeluh nyeri pada perut kanan bawahnya sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan ini
disertai beberapa keluhan yang lain seperti gatal-gatal pada paha, nyeri kepala sebelah
kanan, pusing berputar, pergal-pegal dan nyeri tangan kanan atas. Pasien sudah
mencoba berobat ke beberapa dokter spesialis syaraf, spesialis bedah, spesialis penyakit
dalam, bahkan sampai keluar negeri, namun keluhan masih tetap dirasakan. Pada
pemeriksaan fisik dan penunjang tidak ditemukan kelainan. Apakah diagnosis pada
pasien ini?
A. Gangguan konversi
B. Factitious disorder
C. Gangguan somatisasi
D. hipokondriasis
E. Malingering

© FDI2020
C. Gangguan somatisasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : nyeri perut, gatal pada paha, nyeri kepala
sebelah kanan, pusing berputar, pegal tangan kanan
atas.
• Sudah berobat ke berbagai dokter
• Pemeriksaan fisik dan penunjang dalam batas normal

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Gangguan Somatoform
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gangguan somatoform → kelainan psikologis yang ditandai


dengan sekumpulan gejala fisik yang tidak menentu dan tidak
tampak pada pemeriksaan fisik.
• Dibagi menjadi :
• Konversi→ terdapat deficit neurologi (missal : buta, lumpuh), namun
pada pemeriksaan tidak ada kelainan
• Somatisasi → banyak keluhan (subjektif), hasil pemeriksaan fisik dan
penunjang normal → “shopping doctor”
• Hipokondriasis → Yakin menderita 1 penyakit tertentu (biasanya
penyakit parah, missal : kanker), namun pada pemeriksaan tidak ada
kelainan
• Psikosomatik → penyakit fisik muncul, biasanya ada pemicu berupa
stress

© FDI2020
Gangguan Somatoform
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Malingering → pura-pura sakit dengan tujuan eksternal, seperti


malas kerja atau mendapat narkoba → bukan penyakit
• Factitious disorder → pura-pura sakit karena ingin mendapat
perhatian atau perawatan, bukan karena tujuan eksternal →
penyakit

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gangguan konversi→ deficit neurologis setelah


ada trigger tertentu
B. Factitious disorder → berpura-pura sakit untuk
mencari perhatian
D. Hipokondriasis → meyakini terkena suatu
penyakit (biasanya menyebut diagnosis)
E. Malingering → berpura-pura sakit unutk tujuan
eksternal

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Gangguan Somatisasi

© FDI2020
20
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke poliklinik jiwa RS dengan keluhan sulit
memulai tidur sejak 1 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh sering terbangun dan sulit
untuk memulai tidur kembali pada malam hari, pasien juga sering terbangun terlalu pagi.
Saat ini pasien mengeluh jika badannya sering lelah dan tidak bersemangat jika pagi hari.
Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Apakah diagnosis
pada pasien ini adalah...
A. Parasomnia
B. Hypersomnia
C. Insomnia
D. Somnabulisme
E. Gangguan jadwal tiudr jaga non organik

© FDI2020
C. Insomnia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Susah memulai tidur, sering terbangun, sulit
memulai tiddur lagi, sering terbangun terlalu pagi, badan
terasa lelah dan tidak bersemangat di pagi hari.
• Keluhan sudah 1 bulan

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gangguan Tidur (F51)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dyssomnia Parasomnia
Insomnia Hypersomnia Gangguan jadwal tidur- Peristiwa
jaga episodic
Kriteria Minimal 3 kali / 1 Setiap hari dalam Setiap hari dalam waktu abnormal
waktu minggu selama 1 bulan waktu 1 bulan 1 bulan yang
terjadi
Penemuan • Sulit masuk • Sleep attacks • Pola tidur-jaga tidak pada saat
Klinis tidur/mempertahank • Tidak ada seirama dengan tidur
an/kualitas tidur yang gejala pola tidur-jaga yang
buruk tambahan normal
• Preokupasi tidak bisa narcolepsy • Insomnia pada waktu
tidur atau bukti klinis orang tidur,
• Ketidakpuasan baik sleep apnea hypersomnia pada
kualitas/kuantitas • Tidak ada waktu orang jaga
tidur gejala • Ketidakpuasan baik
neurologis kualitas/kuantitas
tidur © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Parasomnia→ Peristiwa episodik abnormal yang


terjadi pada saat jam tidur
B. Hypersomnia→ Rasa kantuk yang berlebihan,
sleep attacks, setiap hari selama 1 bulan
D. Somnabulisme→sleep walking
E. Gangguan jadwal tiudr jaga non organik
→pola tidur individu beda dengan individu pada
umumnya, setiap hari dalam 1 bulan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Insomnia

© FDI2020
21
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mudah lupa. Setiap
selesai mengerjakan sesuatu, ia selalu lupa apakah ia sudah melakukannya atau belum,
sehingga ia mengulang dan mengulang lagi apa yang dilakukannya tadi untuk
meyakinkan. Perbuatan mengulang yang dilakukan seperti mengunci pintu rumah saat
hendak pergi ke kantor. Ia mengeluh lelah mengulang-ulang perbuatannya tersebut
tetapi jika tidak diulang-ulang maka ia akan merasa tidak tenang dan cemas. Apakah
diagnosis pada pasien ini?
A. Demensia
B. Gangguan amnestik
C. Gangguan cemas menyeluruh
D. Delirium
E. Gangguan Obssif-kompulsif

© FDI2020
E. Gangguan Obsesif Kompulsif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : selalu mengulang-ulang lagi apa yang telah
dilakukan. Akan merasa cemas bila tidak dilakukan
berulang-ulang
• Pemeriksaan penunjang: gambaran seperti mata burung
hantu.

Diagnosisyang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gangguan Obsesif Kompulsif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Harus ada gejala obsesif / kompulsif/ keduanya


• Setiap hari selama 2 minggu
• Menyebabkan distress yang bemakna
• Gejala Obsesif
• Disadari dari pikiran atau impuls diri sendiri
• Ada 1 pikiran atau tindakan yang tidak dapat dilawan
• Memeberikan perasaan lega atau ketenangan
• Pengulangan yang tidak menyenangkan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Demensia → Perjalanan penyakit lebih panjang,


ditandai dengan gangguan kemampuan daya
ingat dan daya pikir, tidak ada gangguan
kesadaran
B. Gangguan amnestic → gangguan daya ingat,
tetapi tidak didapatkan gangguan kognitif lain, dan
pada umumnya dikarenakan penyakit organic →
trauma kepala, gangguan metabolik
C. Gangguan cemas menyeluruh → cemas terus
menerus, tidak diketahui penyebab cemasnya,
tidak melakukan kegiatan yang repetitif
D. Delirium → penurunan kesadaran, kesadaran
bersifat fluktuatif, gangguan persepsi, ganggaun
memusatkan, mempertahankan perhatian

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

E. Gangguan Obsesif Kompulsif

© FDI2020
22
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 40 tahun diantar oleh keluarganya ke IGD RS karena lemas seluruh
tubuh disertai nyeri terutama pada daerah persendian. Pasien tampak gelisah,
berkeringat dan menggigil. Menurut keluarga pasien, pasien menggunakan obat-obatan
tertentu dengan cara disuntikkan sejak 8 bulan yang lalu. Pasien terakhir terlihat
menggunakan obat-obatan tersebut 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik pupil
menjadi midriasis, tangan tremor. Apakah yang terjadi pada pasien ini
A. Gejala panik
B. Gejala waham
C. Keadaan putus zat
D. Intoksikasi akut
E. Sindrom ketergantungan

© FDI2020
C. Keadaan Putus Zat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Lemas seluruh tubuh disertai nyeri terutama
pada daerah persendian. Tampak gelisah, berkeringat
dan menggigil
• Riwayat menggunakan obat-obatan melalui suntikan
sejak 8 bulan
• Pupil midriasis, tangan tremor

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Gangguan Mental dan Perilaku
Akibat Penggunaan Zat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Intoksikasi Akut Sindrim Ketergantungan Keadaan Putus Zat


•Dose dependent •Pola pemakaian zat mal adaptif → •Sindrom spesifik zat akibat
•Atau pada individu kelainan organ menyebabkan gangguan / penghentian (atau penurunan)
(insufisiensi hepar atau ginjal) → penderitaan yang bermakna secara pemakaian zat yang telah
dosis kecil akan intoksikasi klinis dengan ciri(> 3); digunakan dalam waktu yang lama
•Kondisi peralihan yang timbul •Kompulsif untuk mengunakan zat dan berat.
setelah mengkonsumsi •Kesulitan mengedalikan perilaku •Gejala putus zat akan mereda
•Intensitas intoksikasi berkurang menggunakan zat dengan meneruskan kembali
dengan berlalunya waktu dan •Toleransi penggunaan zat.
efeknya hilang jika tidak •Didapatkan gejala putus zat bila
mengkonsumsi penggunaan dihentikan
•Secara progresif mengabaikan
kesenangan / minat lain
•Tetap menggunakan zat, meski
menyadari ada akibat merugikan

© FDI2020
Keadaan Putus Zat Opioid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penggunaan Opiat /opioid injeksi terutama untukMorfin dan Heroin. Sindrom putus zat
morfin dan heroin dimulai dalam 6 –8 jam setelah dosis terakhir, umumnya setelah periode
pemakaian kontinu atau pemberian antagonisnya.
• Adapun gejala putus zat opiat/opioid meliputi;
• Tanda vital meningkat, midriasis pupil
• Mood disforik
• Mualdanmuntah
• Nyeriotot
• Lakrimasi/rinorea
• Dilatasi pupil, piloereksi, atau berkeringat
• Diare
• Menguap
• Demam
• Insominia

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gejala Panik → terdapatnya fase cemas yang


berat → dengan over aktivitas autonomik
B. Gejala Waham → keyakinan atau fikiran yang
salah, karena bertentangan dengan kenyataan
(Realita)
C. Intoksikasi Akut → kondisi yang muncul
merupakan peralihan setelah mengkonsumsi
suatu zat)
D. Sindrom Ketergantungan → perilaku
maladaptive yang menyebabkan seseorang
akan mengkonsumsi zat terus menerus

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Keadaan Putus Zat

© FDI2020
23
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 38 tahun datang ke Rumah Sakit bersama dengan


keluarganya. Pasien sering mengeluh nyeri kepala. Nyeri kepala hilang timbul. Pasien
merasa otaknya seperti keluar setelah hakim memutuskan perkaranya ketika siding
terakhir. Dokter kesulitan dalam memahami perkataan pasien. Ketika ditanya apakah ada
permasalahan psikologis, pasien hanya menjawab bahwa dia sedang sakit kepala.
Berapakah tilikan pasien ini?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

© FDI2020
C. 3
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Nyeri kepala, merasa otaknya keluar setelah
hakim memutuskan perkaranya.
• Ketika ditanya ada permasalahan psikologis, pasien
hanya menjawab sakit kepala

© FDI2020
Insight / Tilikan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemahaman seseorang terhadap kondisi dan situasi dirinya dalam konteks realitas
sekitarnya (pemahaman pasien terhadap penyakitnya)
• I : Penyangkalan total terhadap penyakitnya (true denial)
• II :Ambivalensi, agak menyadari dirinya sakit dan membutuhkan bantuan, tetapi dalam
waktu yang bersamaan menyangkal penyakitnya
• III : menyadari dirinya sakit, namun menyalahkan orang lain, factor eksternal, factor
organic sebagi penyebab sakit
• IV :menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan, tetapi tidak tahu sebab penyakit
• V : menyadari penyakitnya dan factor yang berhubungan dengan sakit, tetapi tidak
menerapkan saran dalam perilaku praktisnya.
• VI : tilikan sehat. Sadar penuh tentang situasi diri untuk mencapai perbaikan. True
Emotional Insight

Sumber: BukuAjar PsikiatriKlinis: Kaplan danSadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, © FDI2020


Virginia A. Sadock; EGC; 2010
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 1 → Penyangkalan total terhadap penyakitnya (true


denial)
B. 2 → Ambivalensi, agak menyadari dirinya sakit dan
membutuhkan bantuan, tetapi dalam waktu yang
bersamaan menyangkal penyakitnya
D. 4 → menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan,
tetapi tidak tahu sebab penyakit
E. 5 → menyadari penyakitnya dan factor yang
berhubungan dengan sakit, tetapi tidak
menerapkan saran dalam perilaku praktisnya

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tilikan pada pasien ini adalah...

C. 3

© FDI2020
24
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan, 39 tahun, diantar oleh keluarganya, karena keluhan pasien sering
menyendiri dan menjadi pendiam. Menurut keluarga, dirinya jarang sekali kontak dan
berhubungan dengan keluarga maupun orang lain di sekitar rumah. Sejak 1 tahun terakhir,
dirinya berobat rutin di RSJ untuk gangguan jiwa yang dialaminya yaitu skizofrenia.
Menurut pengakuan pasien, dirinya tak lagi mendengar suara-suara bisikan yang aneh-
aneh. Pasien masih belum dapat berfungsi dengan baik di masyarakat. Diagnosis yang
tepat pada pasien ini adalah...
A. Skizofrenia Residual
B. Depresi Paska Skizofrenia
C. Skizofrenia Katatonik
D. Skizofrenia Simpleks
E. Skizofrenia tak terinci

© FDI2020
A. Skizofrenia Residual
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Sering menyendiri dan menjadi pendiam, jarang
kontak dengan keluarga maupun orang lain.
• Riwayat pengobatan skizofrenia dan sudah menjalani
pengobatan 1 tahun, sudah tidak mendengar suara-suara
aneh

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Kriteria Skizofrenia Residual
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala negative menonjol


• Perlambatan psikomotorik
• Aktivitas menurun
• Afek tumpul
• Sikap pasif dan tidak ada inisiatif
• Miskin dalam kuantitas atau isi pembicaraan
• Komunikasi non-verbal yang buruk
• Perawatan diri dan kinerja social yang buruk
• Ada riwayat 1 episode psikotik
• Sudah melampaui waktu 1 tahun → gejala positif berkurang, dan muncul sindrom
gejala negatif
• Tidak ada gangguan organik

Sumber: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa(PPDGJ III) © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Depresi paska skizofrenia → paska melewati 1 episode


full blown skizofrenia, muncul gejala depresi
C. Skizofrenia Katatonik → memenuhi kriteria skizofrenia
dengan gangguan sikap perilaku seperti stupor, gaduh
gelisah, fleksibilitas cerea, rigiditas, negativisme
D. Skizofrenia Simpleks → gejala negative dari skizofrenia
residual tanpa didahului riwayat halusinasi, waham, atau
manifestasi lain dari episode psikotik
E. Skizofrenia Tak Terinci → memenuhi kriteria skizofrenia
tapi tidak memenuhi kriteria skizofrenia paranoid,
hebefrenik, atau katatonik)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

A. Skizofrenia Residual

© FDI2020
25
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorangl aki-laki usia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan berat badan menurun
sejak 6 bulan terakhir. Selain itu pasien mengeluh sering kencing pada malam hari dan
kesemutan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi 88x/ menit, laju
pernafasan 20x/ menit, suhu 37 C. Pemeriksaan penunjang didapatkan hasil laboratorium
Gula Darah Sewaktu 150 mg/dl, Gula Darah Puasa 89 mg/dl , Tes Toleransi Glukosa Oral
175 mg/dl. Apakah Diagnosis pada pasien ini adalah…?
A. Normal
B. Diabetes Melitus tipe 1
C. Diabetes Melitus tipe 2
D. Toleransi Glukosa Terganggu
E. Gula Darah Puasa Terganggu

© FDI2020
D Toleransi Glukosa Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan berat badan menurun sejak 6 bulan terakhir.
sering kencing pada malam hari dan kesemutan.
• PF: TD 110/80 mmHg, nadi 88x/ menit, laju pernafasan 20x/
menit, suhu 37 C.
• Hasil laboratorium Gula Darah Sewaktu 150 mg/dl, Gula
Darah Puasa 89 mg/dl, Tes Toleransi Glukosa Oral 175
mg/dl.
Apakah Diagnosis pada pasien ini adalah…?

© FDI2020
Diabetes Melitus
Gejala Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala Khas Gejala Tidak Khas


Kriteria Diagnosis DM
Poliuria Lemas
Polidipsia Kesemutan (Rasa baal diujung 1. Gejala Khas DM + Glukosa plasma
ekstremitas) sewaktu ≥ 200 mg/dL
Polifagia Gatal
Berat badan menurun Mata kabur 2. Atau Gejala Khas DM + Glukosa plasma
yang tidak jelas
puasa ≥ 126 mg/dL
penyebabnya
Disfungsi ereksi pada pria 3. Atau Glukosa plasma 2 jam pada TTGO ≥
Pruritus vulva pada vagina
200 mg/dL
Luka yang sulit sembuh
4. Atau Pemeriksaan HbA1C ≥ 6,5 %)

© FDI2020
Algoritme Diagnosis Diabetes Melitus Tipe 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
• Hasil pemeriksaan yang tidak memenuhi
kriteria normal atau kriteria DM digolongkan Kadar Tes laboratorium darah untuk
ke dalam kelompok prediabetes yang diagnosis diabetes dan prediabetes
meliputi: toleransi glukosa terganggu (TGT)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dan glukosa darah puasa terganggu(GDPT). HbA1c Glukosa Glukosa

• Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT): Hasil (%) Darah Puasa plasma 2 jam
pemeriksaan glukosa plasma puasa antara (mg/dL) setelah TTGO
100-125 mg/dl dan pemeriksaan TTGO (mg/dL)
glukosa plasma 2-jam <140 mg/dl
Diabetes ≥ 6,5 ≥126 mg/dL ≥200 mg/dL
• Toleransi Glukosa Terganggu (TGT): Hasil Prediabetes 5,7-6,4 100-125 140-199
pemeriksaan glukosa plasma 2 -jam setelah Normal < 5,7 < 100 <140
TTGO antara 140-199 mg/dl dan glukosa
plasma puasa <100 mg/dl
• Bersama-sama didapatkan GDPT dan TGT
• Diagnosis prediabetes dapat juga
ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan
HbA1c yang menunjukkan angka 5,7-6,4%.
Sumber:
1. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015
2. Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
3. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Normal → HbA1C < 5,7, Gula darah puasa < 100mg/dL, Gula darah plasma setelah TTGO <140
mg/dL.
B. Diabetes Melitus tipe 1 → tidak tepat
C. Diabetes Melitus tipe 2 → HbA1C≥ 6,5, Gula darah puasa ≥126 mg/dL, Gula darah plasma
setelah TTGO ≥200 mg/dL
E. Gula Darah Puasa Terganggu → Hasil pemeriksaan glukosa plasma puasa antara 100-125
mg/dl dan pemeriksaan TTGO glukosa plasma 2-jam <140 mg/dl

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D Toleransi Glukosa Terganggu

© FDI2020
26
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan ingin menurunkan
berat badan. Pasien sering mengkonsumsi makanan manis dan makanan rendah serat.
Pasien juga jarang berolahraga. Pemeriksaan Fisik didapatkan TB 155 cm, BB 90 kg, LP 103
cm, TD 150/90 mmHg, nadi 88 x/menit, laju pernafasan 20 x/menit, suhu 37 C. Pemeriksaan
penunjang didapatkan hasil Gula Darah Puasa 140 mg/dL, G2PP 210 mg/dL, HbA1C 6,1,
kolesterol 355 mg/dL, HDL 35 mg/dL, Trigliserida 260 mg/dL. Apakah diagnosis pada pasien
ini…?
A. DM tipe 2
B. DM tipe I
C. Sindroma Metabolik
D. Dislipidemia
E. Hipertensi grade I

© FDI2020
C. Sindroma Metabolik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan ingin menurunkan berat badan, sering
mengkonsumsi makanan manis dan makanan rendah
serat,jarang berolahraga.
• PF: TB 155 cm, BB 90 kg, LP 103 cm, TD 150/90 mmHg
• Lab: GDP: 140 mg/dL, G2PP 210 mg/dL, HbA1C 6,1,
kolesterol 355 mg/dL, HDL 35 mg/dL, Trigliserida 260
mg/dL.

Apakah diagnosis pada pasien ini…?

© FDI2020
Sindroma Metabolik
Kriteria Klinis WHO (1998) EGIR ATP III AACE (2003) IDF (2005)
Resistensi insulin TGT, GDPT, DMT2, atau Insulin plasma Tidak ada, tetapi TGT atau GDPT Tidak ada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sensitivitas insulin menurun persentil ke-75 mempunyai 3 dari 5 ditambah salah


Ditambah 2 dari kriteria berikut Ditambah dua kriteria berikut satu dari criteria
dari criteria berikut
berikut berdasarkan
penilaian klinis
Berat badan Pria: rasio pinggang panggul LP≥ 94 cm pada LP≥ 102 cm pada pria IMT≥ 25 kg/m 2 LP yang meningkat (spesifik
>0,90 pria atau ≥ 80 atau ≥ 88 cm pada tergantung populasi)
Wanita: rasio pinggang panggul cm pada wanita ditambah dua dari criteria
> 0,85 dan atau IMT > 30 kg/m 2 wanita berikut

Lipid TG≥ 150 mg/dL dan atau HDL-C TG≥150 mg/dL TG≥150 mg/dL dan TG≥150 mg/dL TG≥150 mg/dL atau dalam
<35mg/dL pada pria atau <39 dan atau HDL-C HDL-C < 40 mg/dL dan HDL-C < 40 pengobatan TG HDL-C < 40
mg/dL pada wanita < 39 mg/dL pada pria dan <50 mg/dL pada pria mg/dL pada pria atau <50
pada pria atau mg/dL pada wanita dan <50 mg/dL mg/dL pada wanita atau
wanita pada wanita dalam pengobatan HDL-C
Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg ≥ 140/90 mmHg/ ≥ 130/85 mmHg ≥ 130/85 mmHg ≥ 130 mmHg sistolik atau
dalam ≥/85 mmHg diastolic atau
pengobatan dalam pengobatan
hipertensi hipertensi
Glukosa TGT,GDPT, atau DM Tipe 2 TGT/GDPT ≥ 110 mg/dL(termasuk TGT atau ≥100 mg/dL(termasuk
(tetapi bukan penderita diabetes) GDPT(tetapi diabetes)
diabetes) bukan diabetes)
Lainnya Mikroalbuminuria Kriteria resistensi
insulin lainnya
© FDI2020
Penatalaksanaan Sindroma metabolik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Perubahan gaya hidup sehat


• Menurunkan berat badan sehingga tercapai IMT <25kg/m2
• Aktifitas fisik teratur secara kontinyu 30 menit perhari
• Diet aterogenik: mengurangi asupan lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol
2. Kontrol hipertensi dengan target tekanan darah untuk pasien dengan DM dan penyakit
ginjal 130/80 mmHg sedangkan pada yang bukan DM dan penyakit ginjal <140/90
mmHg.
3. Kontrol glukosa darah dengan perubahan gaya hidup, aktifitas fisik, dan modifikasi diet
dapat menurunkan berat badan dan TGT ( gangguan toleransi glukosa)
4. Pilihan terapi untuk dislipiddemia disesuaikan dengan target yaitu penurunan TG dan
peningkatan kolesterol HDL dengan perubahan gaya hidup sehat dan terapi
medikamentosa.

Sumber: :
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. DM tipe 2→ termasuk kriteria sindroma metabolik


B. DM tipe I → kurang tepat
D. Dislipidemia → termasuk kriteria sindroma metabolik
E. Hipertensi grade I → termasuk kriteria sindroma
metabolik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien ini adalah. . .

C. Sindroma Metabolik

© FDI2020
27
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang pria usia 30 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan sering
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

berdebar sejak 2 bulan yang lalu. Selain itu pasien juga mengeluh tangannya
gemetar dan berkeringat. Diketahui pasien memiliki benjolan di leher sejak 1
tahun yang lalu, awalnya benjolan sebesar bola pingpong dan sekarang
sebesar telur ayam. Pasien juga merasa berat badannya semakin menurun
padahal nafsu makannya meningkat. Pasien juga sering diare. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan TD: 120/80 mmHg, nadi 90 x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit,
Suhu 36,8 C. Mata didapatkan eksoftalmus (+), benjolan di leher difus, konsistensi
kenyal, ikut bergerak saat menelan, tidak ada tanda peradangan, nyeri tekan (-),
bruit (+). Bagaimanakah hasil pemeriksaan laboratorium darah yang mungkin
didapatkan pada pasien ini?
A.Kadar TRH dan TSH tinggi, T3 dan T4 rendah
B.Kadar TRH dan TSH rendah, T3 dan T4 tinggi
C.Kadar TRH dan TSH tinggi, T3 dan T4 tinggi
D.Kadar TRH dan TSH rendah, T3 dan T4 rendah
E.Kadar TRH ,TSH , T3 dan T4 dalam batas normal
© FDI2020
B. Kadar TRH dan TSH rendah, T3 dan T4
tinggi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•keluhan berdebar sejak 2 bulan yang lalu,tangannya gemetar
dan berkeringat,benjolan di leher sejak 1 tahun yang lalu,
awalnya benjolan sebesar bola pingpong dan sekarang
sebesar telur ayam, berat badannya menurun padahal nafsu
makannya meningkat,diare.
•PF: TD: 120/80 mmHg, nadi 90 x/ menit, laju pernafasan 20x/
menit, Suhu 36,8 C. Mata eksoftalmus (+), benjolan di leher
difus, konsistensi kenyal, ikut bergerak saat menelan, tidak ada
tanda peradangan, nyeri tekan (-), bruit (+).
•Bagaimanakah hasil pemeriksaan laboratorium darah yang
mungkin didapatkan pada pasien ini?
© FDI2020
Hipertiroidisme Gejala dan
Tirotoksikosis
Tanda Spesifik
graves
penyakit

Gejala: • Oftalmopati (Eksoftalmus,


Hipertiroidisme Primer Hipertiroidisme Sekunder
• Berdebar-debar lid lag retraction)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Contoh: Penyakit graves, Contoh: adenoma hipofisis • Tremor • Edema peretibial


• Intoleransi panas • Kemosis
struma multinodusa toksik, yang mensekresi TSH
• Mudah berkeringat • Ulkus kornea
adenoma toksik
• Palpitasi • Dermopati
Lab: T3↑,T4↑, TSH ↓ Lab: T3↑,T4↑, TSH↑
• Lemah dan lesu • Akropati
• Berat badan turun dengan • Bruit
nafsu makan meningkat
• Daire
• Poliuria
• Oligomenorea
• Hilang libido
• Sukar tidur
• Rambut rontok
Tanda/ Pemeriksaan fisik
• Benjolan di leher depan
• Takikardia
• Demam
• Eksoftalmus
• Tremor

© FDI2020
• Pemeriksaan penunjang
Awal : TSH/TSHS, FT4
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana Farmakologis
1. Obat anti tiroid: (12-24 bulan)
Metimazol/ Carbimazole dosis awal 20-40 mg/hari 1x sehari atau Propiltiouracil (PTU) 300-600 mg
hari 3x sehari .
Obat diberikan sampai eutiroid kemudian dosis diturunkan dilanjutkan dosis maintenance.
Metimazol dapat digunakan pada semua pasien, kecuali PTU diberikan pada trimester 1
kehamilan, atau pada krisis tiroid, atau pasien yang kurang berhasil dengan metimazol
2. Penyekat adrenergic beta ( Propanolol dosis 40-200 mg dalam 2-3 dosis)

• Tatalaksana nonfarmakologis :
• Bedah, Indikasi :
•Pasien usia muda dengan struma besar dan tidak respon dengan antitiroid
•Wanita hamil trimester kedua yang memerlukan obat dosis tinggi
•Alergi obat antitiroid, dan tidak dapat menerima terapi iodium radioaktif
•Adenoma toksik, struma multinodusa toksik
•Graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul

Sumber:
1. Konsensus Perkeni tentang Pedoman Pengelolaan Penyakit Hipertiroid
2. Panduan Praktek Kllinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,2017.
3. Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Kadar TRH dan TSH tinggi, T3 dan T4 rendah→ Hipotiroid


C.Kadar TRH dan TSH tinggi, T3 dan T4 tinggi → Hipertiroid sekunder
D. Kadar TRH dan TSH rendah, T3 dan T4 rendah → kurang tepat
E. Kadar TRH ,TSH , T3 dan T4 dalam batas normal → Kurang tepat

© FDI2020
Jadi, hasil pemeriksaan laboratorium darah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

yang mungkin didapatkan pada pasien ini?

B. Kadar TRH dan TSH rendah, T3 dan


T4 tinggi

© FDI2020
28
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 44 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan kedua tangan
dan kakinya kram sejak 4 hari yang lalu. Diketahui 1 bulan sebelumnya pasien
melakukan operasi pengangkatan tiroid. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
110/70 mmHg, HR 60x/ menit, RR 20 x/ menit, suhu 37,2 C. Pada pemeriksaan EKG
ditemukan pemanjangan interval QT. Apakah pemeriksaan fisik lain yang
mungkin dapat ditemukan pada pasien ini?
A. Tanda chvostek
B. Buffalo hump
C. Tanda warternberg
D. Peningkatan berat badan
E. Moon face

© FDI2020
A. Tanda chvostek
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•Keluhan kedua tangan dan kakinya kram sejak 4 hari yang
lalu. Post op tiroidektomi 1 bulan yll.
•PF: TD 110/70 mmHg, HR 60x/ menit, RR 20 x/ menit, suhu
37,2 C.
•EKG : pemanjangan interval QT.

Apakah pemeriksaan fisik lain yang mungkin dapat


ditemukan pada pasien ini?

© FDI2020
Hipoparatiroidisme
Adalah keadaan berkurangnya sekresi hormon paratiroid.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala Klinis
• Kebas
• Kram otot
• Parestesia jari kaki, tangan, region circumoral
• Peningkatan reflek
• Jika sudah berat bisa terjadi tetani dan kejang
Faktor Risiko: Riwayat Tiroidektomi
Pemeriksaan Fisik

Tanda Trosseau’s: spasme karpal karena iskemia

Tanda Chvoste’s: kontraksi unilateral dari wajah dan otot kelopak mata karena iritasi saraf fasial dengan
memperkusi wajah tepat di depan telinga. Cara: mengetukkan ringan saraf wajah didaerah anterior telinga.
Hipokalsemia berat: spasme carpopedal, bronkospasme, laringospasme, kejang

© FDI2020
Pemeriksaan penunjang
• Awal : Kadar kalsium total < 8,5 mg/dL, Mg ↓, Fosfat ↑
• EKG : interval QT memanjang, Torsade de Pointes
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Akut Kronis
a. Ca Glukonas 10 % 10 ml diencerkan dalam 50 a. Suplemen kalsium 1000-1500 mg/ hari
ml D5%/ NaCl 0,9% intravena selama 5 menit b. Vitamin D2/ D3 25000-100.000 U/hari
b. Dilanjut infuse 10 ampul Ca glukonas ( 900 mg c. Kalsitriol 0,23-2 gram/ hari
Ca dalam 1 liter D5%/NaCl 0,9%) dalam 24 jam
c. Jika hipomagnesemia dengan fx ginjal normal:
MgSO4 10% sebesar 2 gram selama 10 menit,
dilanjutkan dengan 1 gram dalam 100 cc
cairan per 1 jam

Sumber: Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Buffalo hump→ Sindrom cushing


C. Tanda warternberg → Tidak tepat
D. Peningkatan berat badan → Tidak tepat
E. Moon face → Sindrom cushing

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan fisik lain yang mungkin


dapat ditemukan pada pasien ini?

A. Tanda chvostek

© FDI2020
29
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 25 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluha berdebar


dan tangannya berkeringat. Pasien juga mengeluh adanya benjolan di leher
sejak 1 tahun yang lalu. Awalnya sebesar bola pingpong, sekarang sebesar telur
ayam. Selain itu pasien mengeluh badannya bertambah kurus padahal pasien
sering makan, serta siklus menstruasinya tidak teratur. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 100 x/ menit, RR 20x/ menit. Suhu 37 C.
Eksoftalmus (+), Benjolan dileher difus, konsistensi kenyal, ikut bergerak saat
menelan, tanda radang (-), nyeri tekan (-), bunyi jantung S1 dan S2 irreguler.
Apakah pemeriksaan penunjang yang penting dilakukan pada pasien ini?
A. Antibodi TSH
B. Antibodi TSHr
C. Anti TPO
D. Triiodotironin
E. Hormon Tiroksin

© FDI2020
B. Antibodi TSHr
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan berdebar dan tangannya berkeringat. benjolan di leher
sejak 1 tahun yang lalu. Awalnya sebesar bola pingpong,
sekarang sebesar telur ayam. badannya bertambah kurus
padahal pasien sering makansiklus menstruasinya tidak teratur.
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 100 x/ menit, RR 20x/ menit. Suhu 37 C
• Eksoftalmus (+).
• Benjolan dileher difus, konsistensi kenyal, ikut bergerak saat
menelan.
• Bunyi jantung S1 dan S2 irreguler.

Apakah pemeriksaan penunjang yang penting dilakukan pada


pasien ini?
© FDI2020
Hipertiroidisme Gejala dan
Tirotoksikosis
Tanda Spesifik
graves
penyakit

Gejala: • Oftalmopati (Eksoftalmus,


Hipertiroidisme Primer Hipertiroidisme Sekunder
• Berdebar-debar lid lag retraction)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Contoh: Penyakit graves, Contoh: adenoma hipofisis • Tremor • Edema peretibial


• Intoleransi panas • Kemosis
struma multinodusa toksik, yang mensekresi TSH
• Mudah berkeringat • Ulkus kornea
adenoma toksik
• Palpitasi • Dermopati
Lab: T3↑,T4↑, TSH ↓ Lab: T3↑,T4↑, TSH↑
• Lemah dan lesu • Akropati
• Berat badan turun dengan • Bruit
nafsu makan meningkat • Penunjang lab: Antibodi
• Daire pada reseptor TSH
• Poliuria
• Oligomenorea
• Hilang libido
• Sukar tidur
• Rambut rontok
Tanda/ Pemeriksaan fisik
• Benjolan di leher depan
• Takikardia
• Demam
• Eksoftalmus
• Tremor

© FDI2020
• Pemeriksaan penunjang
Awal : TSH/TSHS, FT4
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana Farmakologis
1. Obat anti tiroid: (12-24 bulan)
Metimazol/ Carbimazole dosis awal 20-40 mg/hari 1x sehari atau Propiltiouracil (PTU) 300-600 mg
hari 3x sehari .
Obat diberikan sampai eutiroid kemudian dosis diturunkan dilanjutkan dosis maintenance.
Metimazol dapat digunakan pada semua pasien, kecuali PTU diberikan pada trimester 1
kehamilan, atau pada krisis tiroid, atau pasien yang kurang berhasil dengan metimazol
2. Penyekat adrenergic beta ( Propanolol dosis 40-200 mg dalam 2-3 dosis)

• Tatalaksana nonfarmakologis :
• Bedah, Indikasi :
•Pasien usia muda dengan struma besar dan tidak respon dengan antitiroid
•Wanita hamil trimester kedua yang memerlukan obat dosis tinggi
•Alergi obat antitiroid, dan tidak dapat menerima terapi iodium radioaktif
•Adenoma toksik, struma multinodusa toksik
•Graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul

Sumber:
1. Konsensus Perkeni tentang Pedoman Pengelolaan Penyakit Hipertiroid
2. Panduan Praktek Kllinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,2017.
3. Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Antibodi TSH→kurang tepat


C. Anti TPO→ Hashimoto disease
D. Triiodotironin → Hormon T3
E. Hormon Tiroksin→ Hormon T4

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan penunjang yang penting


dilakukan pada pasien ini?

B. Antibodi TSHr

© FDI2020
30
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan lemas sejak 4 bulan
yang lalu. Pasien juga mengalami penurunan berat badan 7 kg dalam 3 bulan terakhir.
Keluhan disertai dengan kerontokan rambut ketiak dan kemaluan, perubahan warna kulit
menjadi lebih gelap pada telapak tangan. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/70 mmHg,
nadi 78 x/menit, RR 20x/ menit, suhu 37 C. Pemeriksaan penunjang didapatkan kadar
kortisol 3 mcg/dL, Natrium 129 mEq, Hb 10 g/dL. Apakah diagnosis pada pasien ini
adalah?
A. Penyakit Addison
B. Sindrom Cushing
C. Cushing’s disease
D. Adenoma Hipofisis
E. Insufisiensi adrenal sekunder

© FDI2020
A. Penyakit Addison
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•keluhan badan lemas sejak 4 bulan yang lalu. Pasien juga
mengalami penurunan berat badan 7 kg dalam 3 bulan
terakhir. kerontokan rambut ketiak dan kemaluan, perubahan
warna kulit menjadi lebih gelap pada telapak tangan.
•PF: TD 90/70 mmHg, nadi 78 x/menit, RR 20x/ menit, suhu 37 C
•Lab: kadar kortisol 3 mcg/dL ( N: 6-23 mcg/dL), Natrium 129
mEq(N: 135-145 mEq) Hb 10 g/dL ( N > 13- 16 g/dL)

Apakah diagnosis pada pasien ini adalah?

© FDI2020
Addison Disease/ Insufisiensi adrenal
Primer
Gejala Klinis •Pemeriksaan Fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Lemah, lelah, tak bertenaga • Berat badan turun


• Anoreksia • Hiperpigmentasi
• Gejala Gastrointestinal: mual, muntah, konstipasi, nyeri
• Hipotensi (<110 mmHg sistolik)
abdomen, diare
• Vitiligo
• Senang garam/makanan asin
• Kalsifikasi auricular
• Kepusingan postural
• Nyeri otot/ sendi

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
Insufisiensi adrenal Primer Insufisiensi adrenal sekunder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Lab: Kortisol ↓ ACTH↑ Lab: Kortisol↓ ACTH↓


Gangguan elektrolit: Hiponatremia, hiperkalemia,
hiperkalsemia
Azotemia, Anemia, eosinofilia
Contoh: Addison disease Contoh: Terapi glukokortikoid eksogen/ withdrawal
steroid, Ca Hipofisis

Penatalaksanaan Addison disease terdapat 2 cara:


•Hidrocortison bolus 100 mg intra vena→ 200 mg infuse selama 24 jam atau
•Hidrocortison bolus 100 mg intra vena→ 100 intra vena/6 jam→ maintenance 100mg/ hari

Sumber: Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Sindrom Cushing → Hormon ACTH↓ Kortisol↑


C. Cushing’s disease → Hormon ACTH↑ Kortisol ↓
D. Adenoma Hipofisis →Lab: Kortisol↓ ACTH↓
E. Insufisiensi adrenal sekunder →Lab: Kortisol↓ ACTH↓

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Penyakit Addison

© FDI2020
31
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pinggang
kanan bawah sejak 4 hari yang lalu. Nyeri bertambah saat BAK, dan disertai
demam menggigil. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 80x/
menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu 38 C. Nyeri ketok CVA (-).Pasien jarang
mengkonsumsi air putih . Urinalisis eritrosit 0-1 lpb, leukosit 30 lpb, Darah lengkap:
HB 12, leukosit 17.000 . Bagaimana cara pengambilan spesimen urine yang sesuai
adalah?
A. Urine kateter
B. Urine dari pungsi supra pubik
C. Urine porsi tengah
D. Urine pagi hari
E. Urine 24 jam

© FDI2020
C Urine porsi tengah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• nyeri pinggang kanan bawah sejak 4 hari yang lalu. Nyeri
bertambah saat BAK, dan disertai demam menggigil.
• PF: suhu 38 C. Nyeri ketok CVA (-).Pasien jarang
mengkonsumsi air putih .
• Urinalisis eritrosit 0-1 lpb, leukosit 30 lpb, Darah lengkap: HB
12, leukosit 17.000

Bagaimana cara pengambilan spesimen urine yang sesuai


adalah?

© FDI2020
SISTITIS
• Gejala saluran kemih bagian bawah (LUTS) iritatif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Disuria, frekuensi, urgensi


• Nyeri suprapubik atau nyeri pinggang bawah
• Urine keruh
• Faktor risiko: wanita
Pemeriksaan penunjang:
Gold standard: kultur urine
Urinalisis: leukosituria, bakteriuria, nitrit atau leukosit esterase (+)
Pengambilan sampel Jumlah koloni
Urine porsi tengah ≥ 10⁵/ml
Pungsi suprapubik Berapapun jumlah koloni
Kateter 102-104
© FDI2020
Penatalaksanaan
• Non farmakologis:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Asupan cairan yang banyak


Penggantian kateter yang teratur pada pasien yang
menggunakan
Pencegahan rekurensi ISK dengan menjaga kebersihan dan
higine daerah uretra
Farmakologis:
• Sistitis akut non komplikata:
Kotrimoksazol 2x 960 mg selama 3 hari ( Terapi empiris)
Ciprofloxacin 2 x 250 mg selama 3 hari ( Terapi utama)

Sumber: Guideline penatalaksanaan infeksi saluran kemih dan genitalia pria 2015

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Urine kateter→ tidak tepat


B. Urine dari pungsi supra pubik → tidak tepat
D. Urine pagi hari → tidak tepat
E. Urine 24 jam → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bagaimana cara pengambilan spesimen


urine yang sesuai adalah?

C Urine porsi tengah

© FDI2020
32
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 30 tahun diantar oleh keluarganya ke IGD dengan keluhan sesak nafas
sejak 1 jam yang lalu. Sebelumnya 30 menit yang lalu makan udang. Dua hari
sebelumnya, pasien sempat gatal-gatal pada tubuhnya dan juga mengkonsumsi seafood.
Saat ini pasien mengeluh bibir terasa tebal dan kedua kelopak mata bengkak sejak
bangun tidur. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis , TD 90/60
mmHg, nadi 90 x/menit, RR 35x/ menit, suhu 36,8 C, bibir dan palpebra tampak edema
dan eritema. Apa tatalaksana yang tepat diberikan pada pasien saat ini?
A. Deksametason intravena 10 mg
B. inj. Diphenhydramin 10 mg intramuskular
C. Aminofilin intravena 1 ampul
D. Epinefrin intravena 0,01 cc/kg/kali 1: 10.000 0,3-0,5 cc
E. Epinefrin intramuscular 0,01 cc/kg/kali 1: 1000 0,3-0,5 cc

© FDI2020
E. Epinefrin intramuscular 0,01 cc/kg/kali 1: 1000 0,3-0,5 cc
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan sesak nafas sejak 1 jam yang lalu. Sebelumnya
makan udang. Dua hari sebelumnya, gatal-gatal pada
tubuhnya dan juga mengkonsumsi seafood, bibir terasa
tebal dan kedua kelopak mata bengkak
• PF: compos mentis, TD 90/60 mmHg, nadi 90 x/menit, RR
35x/ menit, suhu 36,8 C, bibir dan palpebra tampak
edema dan eritema.
Apa tatalaksana yang tepat diberikan pada pasien saat
ini?
© FDI2020
Syok Anafilaktik
Syok anafilaktik adalah reaksi hipersensitivitas tipe 1 beronset cepat, sistemik, dan mengancam
nyawa. Insiden terbanyak karena gigitan serangga, zat kontras radiografi, dan antibiotic
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

penicillin.

Gejala Klinis
• Gejala respirasi Bersin, hidung tersumbat, kemudian sesak nafas

• Gejala kulit Gatal, kulit kemerahan

• Gejala gastrointestinal Perut kram, mual, muntah sampai diare

Faktor Risiko
•Riwayat atopi
•Wanita dewasa < 39 tahun
•Anak <15 tahun
•Rute pajanan parenteral
© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
• Frekuensi nafas meningkat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sianosis karena edema laring dan bronkospasme


• Hipotensi, takikardia
• Mata berair, hiperemi konjungtiva
• Kulit: urtikaria dan edema

Pemeriksaan Penunjang
Awal Eosinofil dan IgE total meningkat

Gold standard Skin prick test saat pasien sehat

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
Panduan Praktek Kllinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,2017.
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Amankan Airway, Breathing, Circulation, Dissability, Exposure


2. Diagnosis, identifikasi:
•Onset kesakitan akut
•Kondisi yang mengancam jiwa, gangguan airway, breathing, circulation
•Perubahan warna dan gejala kulit
3. Panggil bantuan, letakkan pasien di tempat datar dan posisikan pasien trendelenburg
dengan kedua tungkai diangkat
4. Pemberian oksigen 3-5 liter/ menit
5. Berikan adrenalin / Epinefrin secara intramuscular dosis 1:1000 ( dapat diulangi setelah 5
menit)
6. Pemasangan infus kristaloid
7. Antihistamin dan kortikosteroid

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Resuscitation Council UK

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Deksametason intravena 10 mg→ Kurang tepat


B. inj. Diphenhydramin 10 mg intramuskular → Kurang tepat
C. Aminofilin intravena 1 ampul → Kurang tepat
D. Epinefrin intravena 0,01 cc/kg/kali 1: 10.000 0,3-0,5 cc → Kurang tepat

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat diberikan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pada pasien saat ini?


E. Epinefrin intramuscular 0,01 cc/kg/kali 1: 1000 0,3-
0,5 cc

© FDI2020
33
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan lemas
sejak 3 bulan lalu. Pasien juga mengeluh demam, batuk berdahak, dan diare
sejak 2 bulan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 80x/
menit, laju pernafasan 22x/ menit, suhu 37 C, Kandidiasis oral(+), rhonki basah
kasar dikedua paru. Pemeriksaan penunjang laboratorium CD4 <100, anti HIV (+),
sputum sps (+/+/-). Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. HIV stadium 0
B. HIV stadium I
C. HIV stadium II
D. HIV stadium III
E. HIV stadium IV

© FDI2020
D. HIV stadium III
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Badan lemas sejak 3 bulan lalu, demam, batuk berdahak,
dan diare sejak 2 bulan.
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 80x/ menit, laju pernafasan 22x/
menit, suhu 37 C, Kandidiasis oral(+), rhonki basah kasar
dikedua paru.
• Lab: CD4 <100, anti HIV (+), sputum sps (+/+/-).

Apakah diagnosis pasien tersebut?

© FDI2020
HIV/ AIDS
Stadium Klinis menurut WHO
Stadium 1 Asimptomatik, limfadenopati generalisata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Stadium 2 • BB turun < 10%


• Manifestasi mukokutan minor ( dermatitis seboroik, prurigo, infeksi
jamur kuku, ulkus oral rekuren, cheleitis angularis
• Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
• Infeksi saluran nafas atas rekuren
Stadium 3 • BB turun > 10%
• Diare tanpa sebab >1 bulan
• Demam > 1 bulan
• Kandidiasis oral
• Oral hairy leukoplakia
• TB Paru
• Infeksi baktei berat ( pneumonia, piomiositis)
Stadium 4 • HIV wasting syndrome
• Pneumocystis carinii
• Toksoplasmosis serebral
• Kriptosporidiosis dengan diare > 1bulan
• Retinitis CMV
© FDI2020
Faktor Risiko Pemeriksaan Fisik
• Penjaja seks laki-laki atau
• Keadaan BB turun, demam
perempuan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

umum
• Pengguna NAPZA suntik
• Kulit Kulit kering, dermatitis seboroik,
• Homoseksual tanda herpes simplek/ zoster

• Hubungan seksual beresiko • Pembesaran


KGB
• Pernah menderita infeksi • Mulut Kandidiasis oral, keleitis angularis
menular seksual
• Transfusi darah • Dada Ronki basah akibat infeksi paru

• Pembuatan tato/ alat medis


• Abdomen Hepatosplenomegali, nyeri/
tercemar HIV
massa
• Bayi dengan ibu HIV/AIDS
• Anogenital Tanda herpes simplek, duh
• Pasangan serodiskor ( yang vagina/ uretra
satu terinfeksi HIV, lainnya • Neurologi Tanda neuropati/ kelemahan
tidak) neurologis
© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
Sebelum tes HIV dilakukan 1) Konseling dan tes HIV sukarela (KTS-VCT)
konseling, ada 2 macam 2) Tes HIV dan konseling atas inisiasi petugas kesehatan (TIPK-PITC)
pendekatan tes untuk HIV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laboratorium • Hitung jenis leukosit: limfopenia, dan CD4 <500


• Tes HIV
• Pemeriksaan DPL
Radiologi • Rontgen toraks

Tatalaksana
Populasi Rekomendasi
Dewasa dan anak ≥5 Inisiasi ART pada orang terinfeksi HIV stadium klinis 3 dan 4 atau jika jumlah CD4 ≤ 350 sel/mm3
tahun
Inisiasi ART tanpa melihat stadium klinis dan berapapun jumlah CD4
• Koinfeksi TB a
• Koinfeksi Hepatitis B
• Ibu hamil dan menyusui terinfeksi HIV
• Orang terinfeksi HIV yang pasangannya HIV negative (pasangan serodiskordan), untuk
mengurangi risiko penularan
• LSL, PS, Waria, atau Penasunb
• Populasi umum pada daerah dengan epidemic HIV meluas
Anak < 5 tahun Inisiasi ART tanpa melihat stadium klinis WHO dan berapapun jumlah CD4c

Sumber:
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015 © FDI2020
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. HIV stadium 0→ Kurang tepat


B. HIV stadium I → Kurang tepat
C. HIV stadium II → Kurang tepat
E. HIV stadium IV → Kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi , diagnosis pasien tersebut?

D. HIV stadium III

© FDI2020
34
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 56 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan muncul benjolan pada
leher dan ketiak sejak 1 bulan yang lalu. Benjolan tidak nyeri. Pasien juga mengatakan
berat badannya menurun sejak 1 bulan ini. Keluhan batuk lama dan keringat malam hari
disangkal, tidak ada demam. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 88
x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 37 C. Status lokalis: benjolan mulyipel di regio colli dan axilla
diameter 6-9 cm, konsistensi keras, nyeri tekan (-), tanda radang (-). Dokter melakukan
FNAB didapatkan hasil gambaran owl’s eyes. Apakah etiologi yang berkaitan dengan
kasus pasien tersebut?
A. Infeksi HPV
B. Infeksi EBV
C. Infeksi RSV
D. Infeksi M. Tuberculosis
E. Infeksi HSV

© FDI2020
B. Infeksi EBV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan muncul benjolan pada leher dan ketiak sejak 1 bulan
yang lalu, tidak nyeri. berat badannya menurun sejak 1 bulan
ini. batuk lama(-), demam (-) dan keringat malam hari (-)
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 88 x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 37 C.
• Status lokalis: benjolan multipel di regio colli dan axilla
diameter 6-9 cm, konsistensi keras, nyeri tekan (-), tanda
radang (-).
• FNAB didapatkan hasil gambaran owl’s eyes
Apakah etiologi yang berkaitan dengan kasus pasien tersebut?
© FDI2020
Limfoma Hodgkin
Gejala Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Demam
• Keringat malam
• Penurunan berat badan
• Lemah badan
• Pruritus
• Pembesaran KGB tidak nyeri
• Nyeri abdomen/ nyeri tulang
• Faktor Risiko
• Infeksi virus onkogenik: virus Eipstein-Barr (EBV), Sitomegalovirus, HIV, Herpes Virus-6
• Defisiensi imun: pasien transplantasi organ dengan pemberian imunosupresif
• Riwayat keluarga

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
• Limfadenopati dengan konsistensi rubbery dan tidak nyeri
• Demam tipe Pel-Ebstein
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hepatosplenomegali
• Neuropati
• Tanda obstruksi: edema ekstremitas, sindrom vena kava, kompresi medulla spinalis,
disfungsi hollow viscera
Pemeriksaan Penunjang
• Awal: Laboratorium
• Gold Standard: Biopsi dan sitologi KGB/ Histopatologi: sel reed-stenberg/ Owl cell

Sumber:
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A Infeksi HPV→ tidak tepat


C. Infeksi RSV→tidak tepat
D. Infeksi M. Tuberculosis →tidak tepat
E. Infeksi HSV →tidak tepat

© FDI2020
Jadi, etiologi yang berkaitan dengan kasus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien tersebut

B Infeksi EBV

© FDI2020
35
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 24 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam sejak 2
hari yang lalu. Demam dirasakan terus-menerus disertai menggigil dan nyeri otot,
diketahui 2 minggu sebelumnya banjir bandang melanda rumah psien.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 76 x/menit, RR 20 x/menit,
Suhu 38,7 C, didapatkan sufusiion konjungtiva, sklera ikterik, nyeri tekan otot
gastrocnemius. Pemeriksaan penunjang leukosit 5000 sel/mm3, Urea 50 mg/dl,
Serum Kreatinin 3 mg/dl, dan Kalium 3 mEq/L. Apakah pernyataan yang tepat
pada kasus ini?
A. Diagnosis pada pasien adalah Hepatitis A
B. Pemeriksaan bakteri penyebab dapat dilihat melalui mikroskop
C. Penyakit ini adalah penyakit geofilik
D. Etiologi penyebab keadaan pasien adalah bakteri berbentuk Spirocheta
E. Penyakit pasien terdiri atas fase sensitasi dan elisitasi

© FDI2020
D. Etiologi penyebab keadaan pasien
adalah bakteri berbentuk Spirocheta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• demam sejak 2 hari yang lalu. terus-menerus disertai
menggigil dan nyeri otot, diketahui 2 minggu sebelumnya
banjir bandang melanda rumah psien.
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 76 x/menit, RR 20 x/menit, Suhu
38,7 C, didapatkan sufusiion konjungtiva, sklera ikterik,
nyeri tekan otot gastrocnemius.
• Pemeriksaan penunjang leukosit 5000 sel/mm3, Urea 50
mg/dl, Serum Kreatinin 3 mg/dl, dan Kalium 3 mEq/L.
Apakah pernyataan yang tepat pada kasus ini?
© FDI2020
Leptospirosis
Gejala Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Demam mendadak, bersifat bifasik yaitu demam


remitten tinggi di fase awal leptospiremia (3-10 hari)
kemudian demam turun dan muncul kembali pada fase
imun.
• Sakit kepala, anoreksia, nyeri otot, mata merah, mual-
muntah, nyeri abdomen
Faktor Risiko
• Riwayat kontak dengan air yang tergenang
terkontaminasi hewan terinfeksi.
• Pekerja sawah, pertanian, perkebunan, peternakan,
pekerja tambang, pekerja rumah potong hewan
© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
• Demam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Redup pada perkusi dada diatas area perdarah paru


• Injeksi konjungtiva/ sklera ikterik
• Ruam
• Bradikardia
• Ikterus
• Eritema faring
• Meningismus
• Nyeri tekan otot betis
• Hipo/ arefleksia terutama pada tungkai
• Ronki
• Weil’s disease (ikterus, gagal ginjal akut, hipotensi, perdarahan, meningitis aseptic,
uveitis, pancreatitis, hepatomegali)
© FDI2020
Pemeriksaan penunjang
• Awal: Kultur ganda darah/ LCS pada 7-10 hari pertama,
kultur urin minggu ke 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gold standard: Pemeriksaan langsung urine/ darah


dengan mikroskop lapangan gelap ditemukan bakteri
berbentuk spirocheta

1) Pengobatan suportif
Terapi
2) Leptospirosis ringan:
Farmakologis • Doksisiklin oral 2x100 mg selama 7 hari
• Amoksisillin oral 4x500 mg selama 7 hari
• Ampisilin oral 4x500-750 mg selama 7 hari
1) Leptospirosis sedang-berat:
• Penisilin G intravena 1,5 juta unit/ 6 jam selama 7 hari
• Seftriakson intravena 1 gram/24 jam selama 7 hari
Sumber::
Panduan Praktek Kllinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,2017.
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Diagnosis pada pasien adalah Hepatitis A→ marker IgM anti HAV


B. Pemeriksaan bakteri penyebab dapat dilihat melalui mikroskop→
mikroskop lapangan gelap/ dark field
C. Penyakit ini adalah penyakit geofilik → kurang tepat
E. Penyakit pasien terdiri atas fase sensitasi dan elisitasi → kurang
tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pernyataan yang tepat pada kasus


ini?
D. Etiologi penyebab keadaan pasien
adalah bakteri berbentuk Spirocheta

© FDI2020
36
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 40 tahun mengeluh badannya lemah sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan
disertai lebam di sekujur tubuh dan psien tampak pucat. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/80 mmHg, nadi 88 x/menit, RR 20 x/ menit, Suhu 37 C, konjungtiva anemis (+), ekimosis
pada lengan, badan, dan kaki. Pememriksaan penunjang didapatkan hasil lab: Hb 7
mg/dL, Leukosit 120.000, Trombosit 20.000. Hapusan darah tepi detemukan gambaran auer
rod. Pada aspirasi sumsum tulang ditemukan sek blas 26%, myeloperoksidase (+) Apakah
Diagnosis pada pasien ini adalah?
A. Leukemia Limfositik Kronis
B. Leukemia Limfoblastik akut
C. Immune Thrombocytopenic purpura
D. Leukemia myeloid akut
E. Leukemia myeloid kronis

© FDI2020
D. Leukemia myeloid akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• badannya lemah sejak 1 bulan yang lalu. lebam di sekujur
tubuh dan pasien tampak pucat.
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 88 x/menit, RR 20 x/ menit, Suhu 37
C, konjungtiva anemis (+), ekimosis pada lengan, badan, dan
kaki.
• hasil lab: Hb 7 mg/dL, Leukosit 120.000, Trombosit 20.000.
Hapusan darah tepi detemukan gambaran auer rod. Pada
aspirasi sumsum tulang ditemukan sek blas 26%,
myeloperoksidase (+)
Apakah Diagnosis pada pasien ini adalah?

© FDI2020
Leukemia myeloid akut
Gejala: mudah lelah, gusi berdarah, mimisan, anoreksia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

berat, berat badan menurun


Pemeriksaan Fisik:
• Ptekie/ purpura / ekimosis
• Tanda infeksi: tenggorokan, paru, kulit, daerah perirektal
• Demam
• Gejala leukostatis: gangguan kesadaran, sesak nafas,
nyeri dada, priapismus, hepatomegali, splenomegali.

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan morfologi sel: tampak blast, banyak granul,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

auer rods
• Pengecatan sitokimia
• Immunofenotip: CD13 dan CD33, CD41 berkaitan dengan
M7

Sumber:
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Leukemia Limfositik Kronis→ tidak ada tanda perdarahan,


dominan sel limfoblast
B. Leukemia Limfoblastik akut→ada tanda perdarahan,
dominan sel limfoblast
C. Immune Thrombocytopenic purpura
E. Leukemia myeloid kronis → tidak ada tanda perdarahan,
auer rod (+)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. Leukemia myeloid akut

© FDI2020
37
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 35 tahun datang ke dokter dengan keluhan badan lemas sejak 1 bulan
yang lalu. Perut juga dirasakan semakin membesar, kulit pasien juga pucat dan kuning.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 89 x/ menit, RR 20 x/menit, Suhu 37 C,
konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (+/+), hepar teraba 3 cm dibawah arcus costa, lien
teraba di schuffner II. Pemeriksaann penujang didapatkan kadar Hb 8 g/dl, leukosit 5000
sel/µL, Trombosit 150.000 sel/µL, dan terdapat sel retikulosit 30%. Apakah diagnosis pada
pasien adalah . . . ?
A. Anemia defisiensi besi
B. Anemia akibat penyakit kronis
C. Anemia megaloblastik
D. Anemia defisiensi asam folat
E. Anemia hemolitik

© FDI2020
E anemia hemolitik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan: badan lemas sejak 1 bulan yang lalu. Perut juga
dirasakan semakin membesar, pucat dan kuning.
• PF: TD 110/70 mmHg, nadi 89 x/ menit, RR 20 x/menit, Suhu 37
C, konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (+/+),
hepatomegali, splenomegaIi.
• Pemeriksaann penujang didapatkan kadar Hb 8 g/dl,
leukosit 5000 sel/µL, Trombosit 150.000 sel/µL, dan terdapat
sel retikulosit 30%.
Apakah diagnosis pada pasien adalah . . . ?

© FDI2020
Anemia
Anemia didefinisikan sebagai penurunan massa eritrosit ( kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung eritrosit).
Kriteria anemia menurut WHO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kelompok Kriteria anemia (Hb)


Laki-laki dewasa < 13 g/dL
Wanita dewasa tidak hamil <12 g/dL
Wanita hamil < 11 g/dL

Anemia hipokromik mikrositik Anemia normokromik normositer Anemia megaloblastik


MCV < 80 fl MCV 80-95 MCV > 95 fl
MCH < 27 pg MCH 27-34

a. Anemia defisiensi besi a. Anemia pasca perdarahan akut 1. Anemia megaloblastik


b. Thalasemia mayor b. Anemia aplastik • Anemia defisensi asam folat
c. Anemia akibat penyakit c. Anemia hemolitik didapat • Anemia defisiensi B12, termasuk
kronik d. Anemia akibat penyakit kronik pernisiosa
d. Anemia sideroblastik e. Anemia pada gagal ginjal kronik 1. Anemia non-megaloblastik
f. Anemia pada keganasan • Anemia pada penyakit hati kronik
hematologik • Anemia pada hipotiroidisme
• Anemia pada sindrom
mielodisplastik

© FDI2020
Gejala Klinis dan Pemeriksaan Fisik
Gejala Lemah, lesu, cepat lelah, telinga berdenging, mata berkunang-kunang,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

umum kaki terasa dingin, sesak nafas dan dyspepsia.


Pemeriksaan: pasien tampak pucat terlihat pada konjungtiva, mukosa
mulut, telapak tangan, dan jaringan diabawah kuku

Gejala • Anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis,
Khas dan kuku sendok (koilonychias)
• Anemia megaloblastik: glositis, gangguan neurologic pada defisiensi
B12
• Anemia hemolitik: ikterus, splenomegali dan hepatomegali

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang khusus

Awal • Hb < 10 g/dL,


• HCT < 30%,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hapusan darah tepi dan Indeks Eritrosit


Anemia Serum iron, TIBC, saturasi transferin, feritin serum
defisiensi besi
Anemia Folat serum, vitamin B12, tes Schilling
megaloblastik
Anemia Bilirubin serum, tes Coom, elektroforesis Hb
Hemolitik
Anemia aplastik Biopsi sumsum tulang

Sumber:
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Anemia defisiensi besi → anemia hipokromik mikrositer


B. Anemia akibat penyakit kronis → anemia hipokromik mikrositer
C. Anemia megaloblastik
D. Anemia defisiensi asam folat → anemia megaloblastik namun
bukan karena gastrectomi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis menurut hasil hapusan darah


tepi pasien ini adalah...

E Anemia hemolitik

© FDI2020
38
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan perdarahan pada
hidung yang tidak berhenti sejak 2 jam yang lalu. Riwayat trauma disangkal.
Diketahui pasien memiliki sirosis hepatis sejak 2 tahun yang lalu Pemeriksaan fisik TD
100/60 mmHg, nadi 80x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37 C, kulit tampak pucat,
konjungtivsa anemis (+/+), ptekiae (+) . Pemeriksaan penunjang laboratorium
ditemukan Hb 7 g/dL, leukosit 7000 sel/mm3, Trombosit 55.000 sel/mm3, PT dan aPTT
memanjang, kadar fibrinogen rendah, kadar D-Dimer tinggi. Apakah Diagnosis
pada pasien ini adalah. . .?
A. Anemia aplastik
B. Von Willebrand disease
C. Immune Thrombocytopenic Purpura
D. Disseminated Intravascular Coagulation
E. Anemia hemolitik

© FDI2020
D. Disseminated Intravascular Coagulation
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan perdarahan pada hidung sejak 2 jam yang lalu.
Riwayat trauma disangkal. Riwayat Sirosis hepatis (+)
• PF: TD 100/60 mmHg, nadi 80x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37 C,
kulit tampak pucat, konjungtivsa anemis (+/+), ptekiae (+) .
• Lab:Hb 7 g/dL, leukosit 7000 sel/mm3, Trombosit 55.000
sel/mm3, PT dan aPTT memanjang, kadar fibrinogen rendah,
kadar D-Dimer tinggi.

Apakah diagnosis pada pasien ini adalah?


© FDI2020
Disseminated Intravascular Coagulation
Gejala Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perdarahan • Perdarahan kulit dan mukosa luas


• Perdarahan dari insisi operasi, lika kateter/ tusukan jarum

Trombosis • Purpura fulminan


• Akrosianosis perifer
• Perubahan pregangrenous pada jari, genital, dan jantung

Manifestasi disfungsi • Perubahan penanda serum dari liver, ginjal, dan fungsi
organ jantung
• Ikterus
• Gangguan irama jantung
• Perdarahan alveolar difus
• Adult respiratory distress syndrome
• Abnormalitas SSP
• Ulcerasi mukosa GIT
• Insufisiensi adrenal
• Petekiae dan purpura fulminan
© FDI2020
Faktor Risiko
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sepsis Bakterial, viral, mikotik, parasit, rickettsia

Trauma dan jejas Luka tembak, luka bakar, emboli lemak,


jaringan rhabdomiolisis
Gangguan vascular Giant hemangioma, aneurisma pembuluh darah
besar
Komplikasi obstetric Solusio placenta, emboli air ketuban, abortus
septik
Keganasan Adenokarsinoma, leukemia
Gangguan imunologis Reaksi tranfusi he,olisis akut, reaksi penolakan
organ
Obat Warfarin, agen fibrinolisis
Toksin Bisa ular, serangga
Penyakit hati Gagal hati fulminan, sirosis
Lainnya Syok, sindrom distress nafas, transfus masif

© FDI2020
Penilaian risiko: apakah pasien punya kelainan komorbid
• Bila ya = lanjut
• Bila tidak = hentikan algoritma
Lakukan pemeriksaan Koagulasi ( hitung trombosit, prothrombin time/PT, fibrinogen, marker
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

fibrin
Berikan skor untuk hasil pemeriksaan
Hitung Trombosit >100 x 109 /L Skor= 0
<100 x 109 /L Skor= 1
<50 x 109 /L Skor= 2
Marker fibrin(D-dimer, produk Tidak meningkat Skor= 0
degradasi fibrin Sedikit meningkat Skor= 1
Sangat meningkat Skor= 2
PT memanjang < 3 detik Skor= 0
3-6 detik Skor= 1
>6 detik Skor= 2
Level fibrinogen >1 g/L Skor= 0
<1 g/L Skor= 1
Perhitungan skor
≥ 5 sesuai dengan gambaran DIC;skor diulang tiap hari
<5 sugestif; skor diulang tiap 1-2 hari

Sumber:
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015 © FDI2020
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Anemia aplastik→ pansitopenia


B. Von Willebrand disease→ BT memanjang, hitung trombosit, PT, dan
APTT memanjang, tes ristotetin terganggu
C. Immune Thrombocytopenic Purpura → riwayat infeksi (+),
trombositopenia
E. Anemia hemolitik → anemis, ikterus, splenomegali

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...


D. Disseminated Intravascular
Coagulation

© FDI2020
39
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 20 tahun diantar keluarganya datang ke poliklinik RS dengan keluhan
badan lemas. Pasien sedang menstruasi 14 hari namun belum berhenti. pasien juga sering
mengalami memar walapun terkena benturan yang ringan. Pemeriksaan fisik didapatkan
TD 110/70 mmHg, nadi 78x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37 C, konjungtiva anemis(+/+).
Pemeriksaan penunjang hematologi didepatkan Hb 10 g/dL, leukosit 7500 sel/mm3,
trombosit 250.000 sel/mm3, Bleeding Time memanjang, PT dan aPTT normal,tes ristosetin
terganggu. Apa kemungkinan diagnosis pada pasien saat ini adalah?
A. Hemofilia A
B. Hemofilia B
C. Von Willebrand Disease
D. Immune Thrombocytopenic Purpura
E. Anemia hemolitik

© FDI2020
C. Von Willebrand Disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•keluhan badan lemas, sedang menstruasi 14 hari namun belum
berhenti. memar walapun terkena benturan ringan.
•PF: TD 110/70 mmHg, nadi 78x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37 C,
konjungtiva anemis(+/+).
•Pemeriksaan penunjang hematologi didepatkan Hb 10 g/dL,
leukosit 7500 sel/mm3, trombosit 250.000 sel/mm3, Bleeding Time
memanjang, PT dan aPTT normal,tes ristosetin terganggu.

Apa kemungkinan diagnosis pada pasien saat ini adalah?


© FDI2020
Von Willebrand Disease
Gejala Klinis dan Pemeriksaan Fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala paling sering: perdarahan gusi, hematuria, epistaksis, darah dalam feses, mudah memar, dan
menoragi.

Pemeriksaan Penunjang
Awal BT memanjang, hitung trombosit, PT, dan APTT memanjang
Gold standard Penurunan aktivitas faktor von willebrand plasma dengan tes
ristosetin terganggu.
Tatalaksana
Awal • Menghentikan obat yang menghambat fungsi trombosit: aspirin dan NSAID
• Secara empiris memberikan FVW
• Transfusi trombosit
Jangka panjang • Desmopresin : merangsang pengeluaran FVW
• Faktor von willebrand: transfuse plasma segar, kriopresipitat.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hemofilia A→disfungsi pembekuan FVIII


B. Hemofilia B → defisiensi atau disfungsi FIX
D. Immune Thrombocytopenic Purpura →riwayat
infeksi (+), trombositopenia
E. Anemia hemolitik→ anemis, ikterus, splenomegali

© FDI2020
Jadi, kemungkinan diagnosis pada pasien saat ini
adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Von Willebrand Disease

© FDI2020
40
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam sejak
6 hari yang lalu. Demam dirasakan naik turun terutama malam hari. Selain
demam pasien juga mengeluhkan mual dan kesulitan BAB. Nafsu makan
menurun. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 89 x/ menit, RR 20
x/menit, suhu 38,3 C, lidah berselaput ditengah dengan pinggir putih, nyeri tekan
epigastrium (-). Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 14 g/dL, leukosit
4000/mm3, trombisit 190.000/mm3. Apa pemeriksaan gold standard yang paling
sesuai pada pasien ini?
A. Hapusan darah tebal
B. Hpusan darah tipis
C. Uji Tubex
D. Kultur darah di minggu 1
E. Kultur darah minggu 3

© FDI2020
D. Kultur darah di minggu 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•Keluhan demam sejak 6 hari yang lalu. Demam dirasakan
naik turun terutama malam hari.,mengeluhkan mual dan
kesulitan BAB. Nafsu makan menurun.
•PF: TD 120/80 mmHg, nadi 89 x/ menit, RR 20 x/menit, suhu
38,3 C, lidah berselaput ditengah dengan pinggir putih,
nyeri tekan epigastrium (-).
•Lab: Hb 14 g/dL, leukosit 4000/mm3, trombisit 190.000/mm3

Apa pemeriksaan gold standard yang paling sesuai


pada pasien ini? © FDI2020
Demam Tifoid
Etiologi: bakteri Salmonella thypi/ paratyphi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala Klinis:
• Demam turun naik terutama sore dan malam hari dengan pola
intermiten dan kenaikan suhu step-ladder. Demam tinggi dapat
terus menerus (demam kontinyu) hingga minggu ke-2
• Sakit kepala
• Gangguan gastrointestinal: konstipasi dan meteorismus atau diare,
mual, muntah, nyeri abdomen dan BAB berdarah
Faktor Risiko
• Higine personal kurang baik, terutama jarang mencuci tangan.
• Higine makanan dan minuman yang kurang baik, misal makanan
yang dicuci dengan air terkontaminasi, sayuran yang dipupuk
dengan tinja manusia, makanan yang tercemar lalat.

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum: sakit sedang/ berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kesadaran: compos mentis, jika sangat berat bisa


delirium/koma
• Demam: suhu > 37,50C
• Bradikardi relative ( Peningkatan suhu 1oC tidak diikuti
peningkatan denyut nadi 8x/ menit.
• Lidah tifoid/ lidah berselaput (kotor ditengah, tepi dan
ujung merah serta tremor)
• Abdomen: nyeri epigastrik, hepatosplenomegali

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
Awal:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Uji Tubex/ Serologi IgM Salmonella thypi (4-5 hari pertama demam),
• Darah lengkap (leucopenia, limfositosis relative, trombositopenia, anemia)
• Tes Widal ( tidak direkomendasikan)
• Interpretasi positif : Titer aglutinin O/H 1/320 atau terdapat kenaikan 4x titer antibody O dan
H yang diambil jarak 2 minggu.
Gold Standard:
• Kultur darah ( Minggu 1-2)
• Kultur urine (Minggu 2-3)
• Kultur feses ( Minggu ke 3-4)

Komplikasi tersering: perforasi usus/ peritonitis

© FDI2020
Tatalaksana
Lini 1: Kloramfenikol 4 x 500 mg selama 10 hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Alternatif lain:
Tiamfenikol 4 x 500 mg ( komplikasi hematologi lebih
Kotrimoksazol rendah)
Ampisilin dan Amoksisilin 2 x 960 mg selama 2 minggu
1.5-2 gr/hari (aman untuk ibu hamil)

Lini 2:
Ceftriaxone 3-4 gram dalam dextrose 100 cc selama
½ jam per infuse sekali sehari, 3-5 hari
Ciprofloxacin 2 x 500 mg/ hari selama 6 hari

Cefixime 2x 100 mg selama 10 hari

Sumber:
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Panduan Praktik klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. 2017
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hapusan darah tebal→malaria


B. Hpusan darah tipis →malaria
C. Uji Tubex→ pemeriksaan awal
E. Kultur darah minggu 3→ kultur feses

© FDI2020
Jadi, pemeriksaan gold standard yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

paling sesuai pada pasien ini adalah. . .

D. Kultur darah di minggu 1

© FDI2020
41
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri ulu hati. Selain itu
pasien mengeluh rasa terbakar di ulu hati sampai mulut terasa asam. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 80x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu 37 C.
Setiap pagi pasien sering minum kopi . Pemeriksaan endoskopi didapatkan erosi esofagus.
Apakah Diagnosis pada pasien ini adalah.?
A. Dispepsia
B. Gastroesofageal reflux disease
C. Gastritis akut
D. Ulkus gaster
E. Ulkus duodenum

© FDI2020
B Gastroesofageal reflux disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan nyeri ulu hati. Selain itu pasien mengeluh rasa
terbakar di ulu hati sampai mulut terasa asam. Setiap pagi
pasien sering minum kopi
• Endoskopi: erosi esofagus

Apakah Diagnosis pada pasien ini adalah.?

© FDI2020
Gastroesofageal reflux disease / GERD
Gejala Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Rasa panas dan terbakar di retrosternal atau epigastrik dan dapat menjalar ke leher
disertai muntah/ timbul rasa asam di mulut.
• Keluhan terjadi terutama setelah makan
• Diperberat dengan posisi berbaring terlentang
• Sering muncul pada malam hari

Faktor Risiko
• Usia >40 tahun
• Obesitas
• Kehamilan
• Merokok
• Konsumsi alcohol, kopi, coklat, makanan berlemak.
• Konsumsi obat nitrat, teofilin, verapamil
© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
• Tidak terdapat gejala spesifik, tindakan untuk pemeriksaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dengan pemeriksaan menggunakan kuisioner GERD. Bila hasil


positif dilakukan tes PPI (Proton Pump Inhibitor)
Pemeriksaan Penunjang
• Awal di faskes tingkat pertama: Terapi dengan tes PPI, bila
respon (+) maka diagnosis GERD tegak
• Gold standard : Endoskopi saluran cerna bagian atas → erosi
esophagus/ mucosal break , barret esophagus ( jika sudah
komplikasi)

© FDI2020
Penatalaksanaan
Pengobatan GERD dapat dimulai dengan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PPI setelah diagnosis GERD ditegakkan.


Dosis inisial PPI adalah dosis tunggal per
pagi hari sebelum makan selama 2 sampai
4 minggu. Apabila masih ditemukan gejala
GERD (PPI failure), sebaiknya PPI diberikan
secara berkelanjutan dengan dosis ganda
sampai gejala menghilang. Umumnya
terapi dosis ganda dapat diberikan sampai
4-8 minggu

Sumber:
Panduan Praktek Kllinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,2017.
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam . 2015
Konsensus Penatalaksanaan Penyakit GERD di Indonesia. 2013
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Dispepsia→ rasa tidak nyaman yang berasal dari


daerah abdomen bagian atas. Gold standard:
Urea breath test (+)
C. Gastritis akut = Dispepsia
D. Ulkus gaster → Nyeri epigastrium, nyeri tidak
menghilang dengan pemberian makanan
E. Ulkus duodenum →Nyeri epigastrium, nyeri
menghilang dengan antasida atau makanan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B Gastroesofageal reflux disease

© FDI2020
42
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki usia 25 tahun datang dengan keluhan kedua telinganya mengalami penurunan
pendengaran, kepala berdenging yang disertai kepala pusing berputar. Pasien
mengatakan dapat mendengar lebih baik jika dilingkungan yang bising. Pemeriksaan fisik :
membrane timpani tampak normal, saat diaudiometri ditemukan notch 2000 hz pada BC.
Diagnosa yang paling tepat adalah ?...
A. Otosklerosis
B. Aurosklerosis
C. Prebiaskusis
D. NIHL
E. Trauma akustik

© FDI2020
A. OTOSKLEROSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : kedua telinga = penurunan pendengaran,
kepala berdenging yang disertai kepala pusing berputar.
Pasien mengatakan dapat mendengar lebih baik jika
dilingkungan yang bising.
pemeriksaan fisik : membrane timpani = normal, audiometri
= notch 2000 hz pada BC. Diagnosis pada pasien ini adalah
?...

© FDI2020
OTOSKLEROSIS
• Gejala Klinis :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Penurunan pendengaran kedua telinga secara progresid


2. Tinnitus
3. Vertigo
4. Tidak ada riwayat penyakit telinga atau trauma.
5. Mendengar lebih baik dilingkungan yang bising (Paracusis Willisii).

• Pemeriksaan :
Fisik (otoskopi): Membran timpani tampak normal.
• Penunjang : Garputala => Tuli Konduktif / campuran.
Audiometri => Notch 2000 hz pada BC.
• Tatalaksana:
Operatif: Stapedektomi/ Stapedotomi
Alat bantu dengar jika tidak dapat dilakukan operasi.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B.Aurosklerosis => tidak ada istilah ini


C.Prebiaskusis => pada usia tua, tidak jelas
mendengar pada lingkungan bising.
D.NIHL => dipicu oleh bising dalam jangka waktu
lama.
E.Trauma akustik => mendadak.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

A. OTOSKLEROSIS

© FDI2020
43
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki usia 25 tahun datang dengan keluhan kedua telinganya mengalami penurunan
pendengaran, kepala berdenging yang disertai kepala pusing berputar. Pasien
mengatakan dapat mendengar lebih baik jika dilingkungan yang bising. Pemeriksaan fisik :
membrane timpani tampak normal, saat diaudiometri ditemukan notch 2000 hz pada BC.
Daerah tulang yang terkena adalah ?
a. Incus
b. Stapes
c. Maleus
d. Incus & stapes
e. Maleus & stapes

© FDI2020
B. STAPES
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : kedua telinga = penurunan pendengaran,
kepala berdenging yang disertai kepala pusing berputar.
Pasien mengatakan dapat mendengar lebih baik jika
dilingkungan yang bising.
pemeriksaan fisik : membrane timpani = normal, audiometri
= notch 2000 hz pada BC. Daerah tulang yang terkena
adalah ?

© FDI2020
OTOSKLEROSIS
• DEFINISI:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penyakit pada kapsul tulang labirin yang mengalami spongiosis didaerah kaki stapes.

• GEJALA KLINIS:
1. Penurunan pendengaran kedua telinga secara progresid
2. Tinnitus
3. Vertigo
4. Tidak ada riwayat penyakit telinga atau trauma.
5. Mendengar lebih baik dilingkungan yang bising (Paracusis Willisii).

• Pemeriksaan :
Fisik (otoskopi): Membran timpani tampak normal.
• Penunjang : Garputala => Tuli Konduktif / campuran.
Audiometri => Notch 2000 hz pada BC.
• Tatalaksana:
Operatif: Stapedektomi/ Stapedotomi
Alat bantu dengar jika tidak dapat dilakukan operasi.
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, daerah yang tulang terkena adalah...

B.STAPES

© FDI2020
44
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien usia 65 tahun datang dengan keluhan penurunan pendengaran secara perlahan
pada kedua telinganya, pasien mengatakan masih dapat mendengar suara percakapan
namun sulit mengerti terutama juka ditempat bising. Pemeriksaan fisik : Membran timpani
tampak suram dan mobilitasnya berkurang. Diagnosa yang tepat adalah ?...
A. Otosklerosis
B. Aurosklerosis
C. Prebiaskusis
D. NIHL
E. Trauma akustik

© FDI2020
C.PRESBIAKUSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : penurunan pendengaran perlahan pada kedua
telinganya, pasien mengatakan masih dapat mendengar
suara percakapan namun sulit mengerti terutama juka
ditempat bising. pemeriksaan fisik : membrane timpani =
normal, audiometri = notch 2000 hz pada BC. Diagnosis
pada pasien ini adalah ?...

© FDI2020
OTOSKLEROSIS
• Gejala Klinis:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1.Penurunan pendengaran secara perlahan,progresif dan simetris pada kedua


telinga.
2.Tinitus nada tinggi.
3.Pasien dapat mendengar suara pecakapan tapi sulit memahaminya,terutama
jika diucapkan ditempat yang bising (Cocktail party deafness). Bila intensitas suara
ditinggikan maka akan menimbulkan rasa nyeri telinga.
• Pemeriksaan :
Fisik (otoskopi) : tampak membrane timpani suram dan mobilitas berkurang.

• Penunjang : tes garputala dan audiometri : tuli sensorineural bilateral dan simetris.
• Tatalaksana :
Pemasangan alat bantu dengar.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Otosklerosis => mendengar lebih jelas pada


lingkungan bising.
B.Aurosklerosis => tidak ada istilah ini
D.NIHL => dipicu oleh bising dalam jangka waktu
lama.
E.Trauma akustik => mendadak.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. PRESBIAKUSIS

© FDI2020
45
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Laki-laki usia 12 tahun datang ke puskesmas bersama kedua orang tuanya dengan keluhan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

hidung terasa buntu dan pasien kesulitan bernafas lewat hidung sehingga selalu bernafas
lewat mulut. Pemeriksaan fisik : ditemukan massa bertangkai dengan permukaan licin,
berbentuk bulat berwarna putih keabuan di daerah meatus medius . Diagnosa yang paling
tepat adalah ?...
A. Polip Nasi
B. Benda asing
C. Ca Nasofaring
D. Angiofibroma juvenile
E. Tumor nasi

© FDI2020
A. POLIP NASI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : hidung terasa buntu dan pasien kesulitan
bernafas lewat hidung sehingga selalu bernafas lewat
mulut.
• pemeriksaan fisik : massa bertangkai dengan permukaan
licin, berbentuk bulat berwarna putih keabuan di daerah
meatus medius . Diagnosis pada pasien ini adalah ?...

© FDI2020
POLIP NASI
• Gejala Klinis :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Hidung buntu
2. Rhinorea jernih - purulen
3. Hiposmia / anosmia
4. Bersin-bersin ,nyeri hidung atau sakit kepala bagian frontal
5. Gejala sekunder: bernafas melalui mulut,suara sengau,halitosis, gangguan tidur,
kualitas hidup menurun.

• Pemeriksaan :
Fisik : RA=> massa bertangkai dengan permukaan licin,berbentuk bulat /
lonjong,warna putih keabuan agak bening,lobular,tunggal/multiple,mobile,
tidak nyeri.
• Penunjang : Nasoendoskopi,CT Scan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Stadium :
• Stadium 1 : polip masih terbatas di meatus medius.
• Stadium 2 : polip sudah keluar dari meatus medius,tampak
dirongga hidung tapi belum memenuhi rongga hidung.
• Stadium 3 : polip yang massif.

• Penatalaksanaan :
Polipektomi medikamentosa (kortikosteroid
topikal/sistemik) ,operatif.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

A. POLIP NASI

© FDI2020
46
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki usia 12 tahun datang ke puskesmas bersama kedua orang tuanya dengan keluhan
hidung terasa buntu dan pasien kesulitan bernafas lewat hidung sehingga selalu bernafas
lewat mulut. Pemeriksaan fisik : ditemukan massa bertangkai dengan permukaan licin,
berbentuk bulat berwarna putih keabuan di daerah meatus medius .grade berapakah
pada kasus ini ?...
A. Grade 1
B. Grade 2
C. Grade 3
D. Grade 4
E. Grade 5

© FDI2020
A. GRADE 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : hidung terasa buntu dan pasien kesulitan
bernafas lewat hidung sehingga selalu bernafas lewat
mulut.
• pemeriksaan fisik : massa bertangkai dengan permukaan
licin, berbentuk bulat berwarna putih keabuan di daerah
meatus medius . grade berapakah pada kasus ini ?...

© FDI2020
POLIP NASI
• Gejala Klinis :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Hidung buntu
2. Rhinorea jernih - purulen
3. Hiposmia / anosmia
4. Bersin-bersin ,nyeri hidung atau sakit kepala bagian frontal
5. Gejala sekunder: bernafas melalui mulut,suara sengau,halitosis, gangguan tidur,
kualitas hidup menurun.

• Pemeriksaan :
Fisik : RA=> massa bertangkai dengan permukaan licin,berbentuk bulat /
lonjong,warna putih keabuan agak bening,lobular,tunggal/multiple,mobile,
tidak nyeri.
• Penunjang : Nasoendoskopi,CT Scan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Stadium :
• Stadium 1 : polip masih terbatas di meatus medius.
• Stadium 2 : polip sudah keluar dari meatus medius,tampak
dirongga hidung tapi belum memenuhi rongga hidung.
• Stadium 3 : polip yang massif.

• Penatalaksanaan :
Polipektomi medikamentosa (kortikosteroid
topikal/sistemik) ,operatif.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, GRADE POLIP NASI pada pasien ini


adalah...

A. GRADE 1

© FDI2020
47
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien usia 5 tahun diantar ibunya ke poliklinik umum oleh karena hidungnya berdarah, ibu
pasien mengatakan bahwa anaknya memiliki kebiasaan suka korek-korek hidung . Saat
hidung ditekan makan perdarahannya dapat berhenti. Apakah diagnosanya ?
A. Epistaksis
B. Epistaksis anterior
C. Epistaksis posterior
D. Trauma nasal
E. Deviasi septum nasi

© FDI2020
B. EPISTAKSIS ANTERIOR
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : hidung Berdarah , kebiasaan korek-korek hidung
Diagnosis pada pasien ini adalah ?...

© FDI2020
EPISTAKSIS ANTERIOR
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sumber perdarahan : Little area (pleksus kiesselbach) =>


a.ethmoidalis anterior, a.sfenopalatina, a.labialis superior,
a. palatina mayor.
• Penyebab : Trauma
• Tatalaksana :

1. Metode trotter
2. Kaustik menggunakan AgNO3 25-30%
3. Tampon Anterior 2 x 24 jam

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B.EPISTAKSIS ANTERIOR

© FDI2020
48
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien usia 25 tahun datang dengan keluhan nyeri tenggorokan dan sulit menelan , keluhan
ini dirasakan kambuh-kambuhan sejak 1 tahun yang lalu, jika di hitung keluhan sudah lebih
dari 5x. Pemeriksaan fisik : tonsil : hiperemi (+), detritus (+). Tatalaksana yang tepat adalah
?…
A. Antibiotik
B. Antipiretik
C. Analgesik
D. Rujuk + tonsilektomi
E. observasi

© FDI2020
D. RUJUK + TONSILEKTOMI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : nyeri tenggorok dan sulit menelan dan kambuh-
kambuhan sejak 1 tahun yang lalu , 5x / tahun
• Pemeriksaan fisik : suhu = 38c, tonsil = T2/T2, hiperemi (+),
detritus (+). Tatalaksana yang tepat pada pasien ini
adalah...

© FDI2020
TONSILITIS AKUT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Etiologi : SBHGA (tersering), staphylococcus,


pneumococcus, H.influenza
2. Gejala klinis : Nyeri tenggorok,sulit menelan,
demam , nyeri alih telinga.
Sistemik : nyeri seluruh tubuh, nyeri
kepala, malaise

© FDI2020
Pemeriksaan :
Fisik :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tonsil : hiperemi, detritus folikularis/lakunaris (+)


• Pembesaran kelenjar limfe sub mandibula + nyeri tekan
• Suhu badan febris
Tatalaksana :
1.Antibiotik :Gol.Penicillin,Makrolide.
2.Analgetik
3.Antipiretik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Indikasi Tonsilektomi
• Tonsilitis rekuren lebih dari 3x setahun walaupun sudah terapi
adekuat.
• Pembesaran tonsil yang menyebabkan maloklusi gigi dan
menyebabkan gangguan pertumbuhan orofasial.
• Obstruksi jalan nafas, Sleep Apnea, Gangguan Menelan,
Gangguan Berbicara dan Cor pulmonale.
• Abses peritonsil yang tidak kunjung sembuh.
• Nafas bau
• Tonsilitis berulang yang disebabkan oleh bakteri SBHGA.
• Curiga keganasan pada tonsil
• Otitis media efusi/supuratif.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksan yang tepat pada pasien ini


adalah...

D. RUJUK + TONSILEKTOMI

© FDI2020
49
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Pasien dewasa usia 35 tahun ke puskesmas dengan keluhan suara parau dan lama-
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

kelamaan suara menjadi hilang, rasa tidak nyaman dan sulit menelan . Pemeriksaan fisik :
faring : DBN , tonsil : DBN, Laring = mukosa laring oedema(+) dan hiperemi (+). Diagnosa
yang tepat adalah?...
A. Faringitis akut
B. Laringitis akut
C. Tonsilitis akut
D. Faringitis kronis
E. Laringitis kronis

© FDI2020
B.LARINGITIS AKUT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : suara parau dan lama-kelamaan suara menjadi
hilang, rasa tidak nyaman dan sulit menelan
• pemeriksaan fisik : Laring = mukosa laring oedema(+) dan
hiperemi (+). Diagnosis pada pasien ini adalah ?...

© FDI2020
LARINGITIS AKUT
• Gejala Klinis :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Suara parau sampai tidak bersuara sama sekali.


2. Rasa tidak nyaman dan nyeri pada tenggorok(saat menelan/berbicara)
3. Batuk kering bisa disertai dahak.
4. Gejala sumbatan laring.

• Pemeriksaan :
Laringoskopi: Mukosa laring hiperemi dan oedema, terutama
diatas dan bawah pita suara.

• Tatalaksana : Antibiotik, kortikosteroid,Analagesik,Antipiretik


Jika ada sumbatan laring : ETT , Treakeostomi.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. LARINGITIS AKUT

© FDI2020
50
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien dewasa usia 35 tahun ke puskesmas dengan keluhan suara parau menetap , rasa
tersangkut di tenggorok. Pemeriksaan fisik : faring : DBN , tonsil : DBN, Laring = mukosa laring
menebal dan permukaan tidak rata. Diagnosa yang tepat adalah ? …
A. Faringitis akut
B. Laringitis akut
C. Tonsilitis akut
D. Faringitis kronis
E. Laringitis kronis

© FDI2020
E.LARINGITIS KRONIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : suara parau menetap , rasa tersangkut di
tenggorok.
• Pemeriksaan fisik : faring : DBN , tonsil : DBN, Laring =
mukosa laring menebal dan permukaan tidak rata.
Diagnosis pada pasien ini adalah ?...

© FDI2020
LARINGITIS KRONIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala Klinis :
1. Suara parau yang menetap
2. Rasa tersangkut ditenggorokan sehingga pasien sering berdehem tanpa
mengeluarkan sekret.
3. Pemeriksaan :
Laringoskopi: Mukosa menebal, permukaannya tidak rata dan
hiperemi.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

E. LARINGITIS KRONIS

© FDI2020
51
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 19 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak
napas, sesak sering kambuh dalam 1 bulan ini, keluhan sering timbul terutama setelah
pasien menyapu, pasien sering mengalami hal serupa sejak umur 5 tahun, dalam
keluarga, kakak pasien juga memiliki keluhan sesak napas sejak usia 5 tahun. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 77x/menit, laju
pernapasan 25x/menit, suhu 36,8oC. Apakah patofisiologi yang mendasari keluhan pada
pasien?
A. Adanya hipersensitivitas tipe I yang menyebabkan terikatnya alergen pada IgE
B. Adanya hipersensitivitas tipe II yang menyebabkan obstruksi bronkus bagian atas
C.Adanya hipersensitivitas tipe III yang menyebabkan hiperesponsivitas jalan napas
D.Adanya hipersensitivitas tipe IV yang menyebabkan terikatnya alergen pada sel mast
E. Adanya hipersensitivitas tipe V yang menyebabkan histamin release

© FDI2020
A. Adanya hipersensitivitas tipe I yang
menyebabkan terikatnya alergen pada IgE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien sesak napas
- Sesak kambuh-kambuhan sejak kecil, sering kambuh 1 bulan
ini terutama saat menyapu -> debu
- Kakak pasien memiliki keluhan sesak napas sejak kecil
- Pemeriksaan fisik laju pernapasan 25x/menit

Apakah patofisiologi yang mendasari keluhan pada pasien?


© FDI2020
Asma Bronkiale
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Asma merupakan penyakit gangguan inflamasi kronis saluran pernapasan yang
dihubungkan dengan adanya hiperresponsivitas, keterbatasan aliran udara yang
reversibel, dan adanya gejala pernapasan.

Gejala klinis:
• Terdapat lebih dari satu gejala (mengi, sesak, dada terasa berat)
• SESAK yang diawali faktor pencetus berupa pajanan alergen, infeksi virus, latihan,
perubahan cuaca, paparan iritan, rokok atau bau yang sangat tajam
• Bersifat :
• 1. Episodik, umumnya muncul dan memburuk saat malam hari atau awal pagi hari
• 2. Reversibel dengan atau tanpa diberikan pengobatan
• 3. Kronik

© FDI2020
Patofisiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipersensitivitas tipe I Hipersensitivitas tipe IV


reaksi tipe cepat karena reaksi tipe lambat karena
terikatnya allergen oleh terikatnya allergen oleh
IgE yang menyebabkan sel T CD4+, eosinophil,
degranulasi sel mast neutrophil dan makrofag.
sehingga terjadi
histamine, prostaglandin,
leukotrien release

otot polos bronkus


kontraksi, stimulasi
sekresi mucus dan
vasodilatasi

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
• Adanya penggunaan otot – otot bantu nafas mengindikasikan adanya obstruksi
• Pada pemeriksaan auskultasi paru akan didapatkan wheezing +, namun
wheezing akan tidak didapatkan pada kondisi asma eksaserbasi berat karena
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adanya penurunan aliran napas / silent chest.

Pemeriksaan Penunjang
• Spirometri sebagai gold standard untuk mengetahui derajat obstruksi
• Arus Puncak Ekspirasi (APE) menggunakan Peak Flowmeter
• Foto rontgen thorax umumnya didapatkan hasil normal
• Skin prick test untuk menentukan jenis alergen
• Pemeriksaan darah (eosinophil dalam darah)

Diagnosis Asma
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang, yaitu terdapat kenaikan ≥ 12% rasio APE sebelum dan
sesudah pemberian inhalasi salbutamol.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Adanya hipersensitivitas tipe II yang menyebabkan


obstruksi bronkus bagian atas -> tidak tepat
C. Adanya hipersensitivitas tipe III yang menyebabkan
hiperesponsivitas jalan napas -> tidak tepat
D. Adanya hipersensitivitas tipe IV yang menyebabkan
terikatnya alergen pada sel mast -> tidak tepat
E. Adanya hipersensitivitas tipe V yang menyebabkan
histamin release -> tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, patofisiologi yang mendasari keluhan


pada pasien ini adalah...
A. Adanya hipersensitivitas tipe I
yang menyebabkan terikatnya
alergen pada IgE

© FDI2020
52
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 21 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak
napas dan nyeri dada sebelah kiri sejak 1 jam yang lalu, nyeri dirasakan memberat saat
pasien menarik napas, pasien tidak memiliki riwayat sesak kambuh-kambuhan dan saat ini
sedang haid. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut
nadi 97x/menit, laju pernapasan 31 x/menit, suhu 36,7oC, dan saat dilakukan pemeriksaan
fisik paru didapatkan gerak dada sebelah kiri tertinggal, perkusi didapatkan suara
hipersonor, auskultasi didapatkan suara napas melemah . Apakah diagnosis yang tepat
pada pasien ini?
A. Pneumothorax primer
B. Pneumothorax sekunder
C. Pneumothorax tertier
D. Pneumothorax katamenial
E. Pneumothorax sarkoidosis

© FDI2020
D. Pneumothorax katamenial
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien sesak dan nyeri dada sejak 1 jam yang lalu
- Sesak kambuh-kambuhan disangkal
- Pasien sedang masa haid
- Pemeriksaan fisik didapatkan RR 31x/menit
- PF :
Inspeksi : gerak dada sebelah kiri tertinggal,
Perkusi didapatkan suara hipersonor,
Auskultasi didapatkan suara napas melemah

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien saat ini?

© FDI2020
Pneumothorax
Definisi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pneumotoraks adalah kumpulan dari udara atau gas dalam rongga pleura dari dada
antara paru-paru dan dinding dada. Hal ini dapat terjadi secara primer yaitu spontan
pada orang tanpa kondisi paru-paru kronis dan sekunder pada kondisi adanya penyakit
paru.

Gejala Klinis
Gejala yang dirasakan ditentukan oleh ukuran kebocoran udara dan kecepatan
terjadinya pneumothorax, termasuk nyeri dada mendadak bersifat tajam pada sisi yang
sakit, terasa semakin nyeri saat menarik napas dalam atau terbatuk dan disertai sesak
napas.

Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : gerakan asimetris tertinggal pada sisi yang sakit
• Palpasi : penurunan fremitus pada sisi yang sakit
• Perkusi : hipersonor, dan pergeseran mediastinum ke arah yang sehat
• Auskultasi : suara napas melemah dan menjauh
© FDI2020
Faktor Resiko
• Dibagi menjadi dua yakni primer dan sekunder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Primer
• Penyebab pasti pneumotoraks spontan primer tidak diketahui, tetapi faktor risiko
yang dibuat termasuk jenis kelamin laki-laki, merokok, dan riwayat keluarga
pneumotoraks berbagai mekanisme yang mendasari

Sekunder
• Penyakit saluran udara: Penyakit paru obstruktif kronik (terutama ketika terdapat
emfisema dan bula paruparu), asma, fibrosis kistik.
• lnfeksi Paru: pneumonia (PCP), Tuberculosis, necrotizing pneumonia, penyakit
paru-paru interstisial
• Sarkoidosis, fibrosis paru idiopatik, histiocytosis , lymphangioleiomyomatosis (LAM)
Jaringan ikat
• penyakit: reumatoid artritis, ankylosing spondilitis, polimiositis dan dermatomiositis,
sklerosis sistemik, sindrom Marfan dan sindrom Ehlers-Danlos
• Kanker: kanker paru-paru, sarkoma melibatkan paru - paru
• Katamenial (terjadi dalam kaitannya dengan siklus haid): endometriosis di dada
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Pneumothorax primer -> tidak tepat


B. Pneumothorax sekunder -> benar namun tidak spesifik
C. Pneumothorax tertier -> tidak tepat
E. Pneumothorax sarkoidosis -> tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. Pneumothorax katamenial

© FDI2020
53
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 74 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas
disertai mengi dan batuk berdahak. Pasien memiliki riwayat sudah merokok sejak 35 tahun
yang lalu dan menghabiskan sekitar 3 pak perhari, pasien sudah sering mengalami sesak
napas hilang timbul sejak 4 tahun yang lalu dan saat ini sesak kembali. Keluhan nyeri dada
dan batuk darah disangkal. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90
mmHg, denyut nadi 87x/menit, laju pernapasan 30x/menit, suhu 36,7oC. Apakah
patofisiologi yang mendasari keluhan pada pasien ini?
A. Hiperesponsivitas bronkus
B. Hambatan aliran udara reversibel
C. Hambatan aliran udara ireversibel
D. Peningkatan pencetusan histamin
E. Peningkatan respon pengeluaran IgE

© FDI2020
C. Hambatan aliran udara ireversibel
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien sesak napas disertai mengi dan batuk produktif
- Usia 74 tahun
- Riwayat merokok 35 tahun
- Nyeri dada dan batuk darah disangkal
- Laju pernapasan 30x/menit

Apakah patofisiologi yang mendasari keluhan pada pasien ini?

© FDI2020
Penyakit Paru Obstruktif Kronis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Merupakan penyakit paru kronik yang ditandai dengan adanya hambatan aliran
udara pada saluran pernapasan yang bersifat progresif non reversibel atau reversibel
parsial.

Faktor Resiko
• USIA TUA (Umumnya lebih dari 45 tahun) • Polusi udara bebas
• Genetik • Jenis kelamin
• Pajanan partikel • Infeksi paru
• Riwayat merokok lama
• Debu kerja, organic dan inorganic • Status sosial-ekonomi
• Polusi udara dalam rumah dari pemanas • Nutrisi
• atau biomassa dengan ventilasi yang buruk
• Komorbiditas

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
• Abnormalitas dinding dada yang menunjukkan hiperinflasi paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

termasuk iga yang tampak horizontal, barrel chest (diameter


anteroposterior dan transversal yang sebanding)
• Hemidiafragma mendatar
• Pursed lips breathing dengan laju ekspirasi lebih lambat untuk
mengefisienkan pengosongan paru
Palpasi dan Perkusi
• Irama jantung di apex mungkin sulit ditemukan karena adanya
hiperinflasi paru
Auskultasi
• Pasien dengan PPOK sering mengalami penurunan suara napas
namun tidak spesifik untuk PPOK
• Mengi selama pernapasan
• Ronki basah kasar saat inspirasi
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Hiperesponsivitas bronkus -> patofisiologi asma


B. Hambatan aliran udara reversibel -> patofisiologi asma
D. Peningkatan pencetusan histamin -> patofisiologi asma
E. Peningkatan respon pengeluaran IgE -> patofisiologi
asma

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, patofisiologi yang mendasari keluhan


pada pasien ini adalah...

C. Hambatan aliran udara


ireversibel

© FDI2020
54
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 38 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mual dan muntah
hebat, pasien juga mengeluh batuk sejak 3 minggu, keringat malam hari disertai badan
semakin kurus, pasien sudah terdiagnosis tuberkulosis dan mengkonsumsi obat anti
tuberkulosis selama 2 minggu dan dinyatakan sembuh. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi 76x/menit, laju pernapasan
25x/menit, suhu 37,6oC, sklera ikterik (+). Pada pemeriksaan fungsi liver didapatkan AST
1300 IU/L, ALT 370 IU/L. Bagaimanakah tindakan yang tepat dilakukan pada pasien ini?
A. Melanjutkan pemberian OAT
B. Melanjutkan pemberian OAT + antasida dan metoclopramide
C. Melanjutkan pemberian OAT + hepatoprotektor
D. Menghentikan OAT sementara
E. Mengganti regimen OAT kategori 2

© FDI2020
D. Menghentikan OAT sementara
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
• Mual muntah hebat, sklera ikterik
- Pasien batuk darah 3 minggu, penurunan berat badan
- mengkonsumsi OAT 2 minggu
- RR 25x/menit , suhu 37,6oC
- AST 1300 IU/L, ALT 370 IU/L

Bagaimanakah tindakan yang tepat dilakukan pada pasien ini?

© FDI2020
Tuberkulosis Paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru, namun memungkinkan untuk
mengenai organ tubuh yang lain.

Gejala Klinis
• Suspek TB adalah orang dengan gejala atau tanda TB, yang meliputi adanya batuk
produktif disertai :
• Gejala pernapasan (nyeri dada, sesak napas, hemoptisis) dan / atau,
• Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, keringat
malam, dan mudah lelah)

© FDI2020
Drug Induced Hepatotoxicity
• Apabila diperkirakan bahwa gangguan fungsi hepar disebabkan oleh OAT, pemberian
semua OAT yang bersifat hepatotoksik harus dihentikan. Diberikan Streptomisin dan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etambutol sambil menunggu perbaikan fungsi hepar. Bila fungsi hepar normal atau
mendekati normal, diberikan Rifampicin secara bertahap, setelah 3-7 hari isoniazid
dapat ditambahkan, pada pasien yang pernah mengalami icterus akan tetapi dapat
menerima kembali rifampicin dan isoniazid, tetap dianjurkan untuk menghindari
pirazinamid.
• Pada kasus TB yang berat, diberikan paduan pengobatan non hepatotoksik terdiri dari
Streptomisin, Etambutol, dan salah satu OAT dari golongan fluorokuinolon.
• Apabila tidak dapat melakukan pemeriksaan fungsi hepar, dianjurkan untuk menunggu
sampai 2 minggu setelah icterus atau mual dan lemas serta pemeriksaan palpasi hepar
sudah tidak teraba sebelum memulai kembali pengobatan.
• Jika keluhan dan geja tidak hilang serta ada gangguan fungsi hati berat, paduan
pengobatan non hepatotoksik terdiri dari Streptomisin, Etambutol, dan salah satu OAT
dari golongan fluorokuinolon dapat diberikan sampai 18 – 24 bulan.
• Setelah gangguan fungsi hepar teratasi, paduan pengobatan OAT semula dapat
dimulai satu persatu. Jika kemudian keluhan dan gejala fungsi hepar kembali muncul
atau hasil pemeriksaan fungsi hepar kembali tidak normal, OAT yang ditambahkan
terakhir harus dihentikan. © FDI2020
Drug Induced Hepatotoxicity
• Paduan pengganti tergantung OAT apa yang telah menimbulkan gangguan
fungsi hepar :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Apabila R penyebab, diberikan 2HES/10HE


• Apabila H penyebab, diberikan 6-9 RZE
• Apabila Z dihentikan sebelum selesai pengobatan tahap awal, total lama
pengobatan dengan H dan R dapat diberikan sampai 9 bulan
• Apabila H dan R tidak dapat diberikan, paduan pengobatan non hepatotoksik
terdiri dari Streptomisin, Etambutol, dan salah satu OAT dari golongan
fluorokuinolon dapat diberikan sampai 18 – 24 bulan.
• Apabila gangguan fungsi hepar dan gejala icterus terjadi pada fase
pengobatan tahap intensif (Kategori I) dengan H, R, Z, E, pengobatan dapat
dilanjutkan kembali setelah gangguan fungsi hepar teratasi namun Z diganti
dengan S untuk fase intensif diikuti R dan H selama 6 bulan fase lanjutan
• Apabila gangguan fungsi hepar dan icterus terjadi pada fase pengobatan tahap
lanjutan (Kategori I), setelah gangguan fungsi hepar teratasi, diberikan
pengobatan H dan R selama 4 bulan lengkap.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Melanjutkan pemberian OAT


B. Melanjutkan pemberian OAT + antasida dan
metoclopramide
C. Melanjutkan pemberian OAT + hepatoprotektor
E. Mengganti regimen OAT kategori 2

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat dilakukan pada


pasien ini adalah...

D. Menghentikan OAT sementara

© FDI2020
55
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 61 tahun yang sedang dirawat di ICU dikonsulkan ke spesialis
paru dengan keluhan sesak napas sejak 1 jam yang lalu, pasien juga mengalami demam
tinggi, pasien sudah dirawat di ICU sejak 1 bulan dengan menggunakan ventilator .
Riwayat konsumsi OAT 2 tahun yang lalu dan sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. Dari
hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, denyut nadi 108x/menit,
laju pernapasan 32x/menit, suhu 39,8oC, Dari hasil pemeriksaan foto thorax didapatkan
gambaran konsolidasi pada parenkim paru kiri dengan air bronchogram, darah lengkap
didapatkan leukositosis. Apakah kemungkinan bakteri penyebab kondisi diatas?
A. Pseudomonas aeruginosa
B. Streptococcus beta hemoliticus
C. Staphylococcus pneumonia
D. Clostridium perfringens
E. Staphylococcus aureus

© FDI2020
A. Pseudomonas aeruginosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien sesak napas, demam tinggi
- PF : laju pernapasan 32x/menit, suhu 39,8oC
- Pasien dirawat di ICU dengan ventilator sejak 1 bulan
- Foto thorax : konsolidasi pada parenkim paru kiri dengan air
bronchogram
- DL : leukositosis

Apakah kemungkinan bakteri penyebab kondisi diatas?


© FDI2020
Pneumonia
Definisi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pneumonia adalah suatu peradangan yang mengenai


parenkim paru, bronkiolus terminalis bagian distal yang
mencakup bronkiolus respiratori dan alveoli serta menimbulkan
konsolidasi jaringan paru dan gangguan pada pertukaran gas
setempat.

• Pneumonia komuniti adalah pneumonia yang terjadi akibat


infeksi yang terjadi di luar rumah sakit.
• Pneumonia nosocomial adalah pneumonia yang terjadi >48
jam atau lebih setelah dirawat di rumah sakit baik di ruang
rawat umum atau ICU tetapi tidak sedang memakai
ventilator dengan manifestasi gejala demam >38oC, sekret
purulent saluran pernapasan, dan leukositosis.
© FDI2020
• PBV adalah pneumonia yang terjadi setelah 48 sampai dengan 72 jam atau lebih
setelah intubasi tracheal, termasuk pula pasien yang dirawat oleh perawatan
akut di rumah sakit selama 2 hari atau lebih dalam waktu 90 hari dari proses
infeksi, tinggal di rumah perawatan, mendapat antibiotik intravena, kemoterapi,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

perawatan luka dalam waktu 30 hari proses infeksi, atau menjalani hemodialisa.
• Cara terjadinya penularan berkaitan dengan jenis kuman, umumnya infeksi
melalui :
- droplet sering disebabkan oleh Streptococcus pneumonia,
- melalui selang infus oleh Staphylococcus aureus, sedangkan
- pada pemakaian ventilator oleh Pseudomonas aeruginosa dan Enterobacter.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Pseudomonas aeruginosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Streptococcus beta hemoliticus -> tidak tepat


C. Staphylococcus pneumonia -> tidak tepat
D. Clostridium perfringens -> tidak tepat
E. Staphylococcus aureus -> tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, bakteri penyebab pada kondisi pasien


ini adalah...

A. Pseudomonas aeruginosa

© FDI2020
56
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 54 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk sejak 3
bulan yang lalu disertai sesak napas dan demam ringan, batuk berdahak berwarna jernih.
Riwayat batuk lama dan sesak kambuh-kambuhan disangkal, dari anamnesis suami pasien
merupakan perokok berat sejak 20 tahun yang lalu. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 150/90 mmHg, denyut nadi 96x/menit, laju pernapasan 23x/menit, suhu
37,2oC, pada pemeriksaan auskultasi didapatkan adanya rhonki. Saat dilakukan
pemeriksaan foto thorax didapatkan hasil sebagai berikut: Apakah diagnosis yang tepat
pada pasien ini?
A.Bronkiektasis akut
B.Bronkitis kronik
C.Karsinoma mediastinum
D.TB paru
E. Pneumothorax

© FDI2020
B. Bronkitis kronik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Batuk berdahak jernih sejak 3 bulan yang lalu disertai demam
ringan dan sesak napas
- Pemeriksaan fisik laju pernapasan 23x/menit, suhu 37,2oC
- Auskultasi rhonki +
- Suami merupakan perokok berat sejak 20 tahun
- Foto thorax didapatkan adanya gambaran peningkatan
corakan bronkovaskular

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Bronkitis
Definisi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan proses radang akut pada bronkus yang umumnya paling sering
disebabkan oleh virus dibandingkan dengan infeksi karena bakteri.
• Radang dapat berupa hipersekresi mucus dan batuk produktif kronis berulang
– ulang minimal selama 3 bulan pertahun atau paling sedikit dalam 2 tahun
berturut – turut pada pasien yang diketahui tidak terdapat penyebab lain.

Gejala Klinis
• Batuk berdahak maupun tidak berdahak selama 2 – 3 minggu
• Dahak dapat berwarna jernih, putih, kekuningan atau kehijauan
• Sesak napas
• Rasa berat dan tidak nyaman di dada
• Demam ringan/tidak terlalu tinggi
• Sering ditemukan bunyi nafas mengi terutama setelah batuk
• Bila terjadi iritasi saluran, maka dapat terjadi batuk darah.
© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
• Pada pemeriksaan fisik umumnya didapatkan hasil normal
• Inspeksi : Gerakan dada simetris tidak ada yang tertinggal
• Palpasi : Fremitus taktil dada normal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : suara napas vesikuler atau bronkovesikuler dengan
ekspirasi panjang, terdapat ronki basah kasar yang tidak tetap (dapat
hilang atau pindah selesai batuk), wheezing degan berbagai gradasi

Pemeriksaan Penunjang
• Foto thorax tidak didapatkan kelainan pada bronchitis akut, apabila
sudah pada bronchitis kronik akan didapatkan peningkatan corakan
bronkovaskular
• Pemeriksaan serologi untuk melihat infeksi Mycoplasma atau
Chlamydia
• Pemeriksaan sputum dengan pengecatan gram banyak didapatkan
leukosit PMN dan mungkin bakteri
• Tes fungsi paru dapat memperlihatkan obstruksi jalan napas yang
reversibel menggunakan bronkodilator

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Bronkiektasis akut-> tidak ada gejala bronkiektasis


C.Karsinoma mediastinum -> tidak ada tanda
keganasan
D.TB paru -> tidak ada gejala TB
E.Pneumothorax -> tidak ada gejala pneumothorax

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Bronkitis kronik

© FDI2020
57
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 54 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas,
pasien juga mengeluh nyeri dada saat menarik dan membuang napas. Pasien memiliki
riwayat sakit kuning sebelumnya. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
150/90 mmHg, denyut nadi 93x/menit, laju pernapasan 28x/menit, suhu 37,8oC Pada
pemeriksaan palpasi didapatkan penurunan fremitus, didapatkan edema ekstremitas +/+,
asites +, spider naevi +. Pemeriksaan penunjang didapatkan opasitas dengan
penumpulan sudut kostofrenikus, setelah dilakukan pungsi didapatkan data berat jenis
1,007, LDH 170, rivalta - . Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Karsinoma paru
B.Efusi pleura transudat
C.Efusi pleura eksudat
D.Karsinoma mediastinum
E. Tuberkulosis milier

© FDI2020
B. Efusi pleura transudat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Sesak napas, nyeri dada saat menarik dan membuang napas
- RPD sakit kuning sebelumnya
- PF : laju pernapasan 28x/menit, suhu 37,8oC
- Palpasi didapatkan penurunan fremitus,
- PF : edema ekstremitas +/+, asites +, spider naevi +.
- Xray : opasitas dengan penumpulan sudut kostofrenikus
- Hasil pungsi : berat jenis 1,007, LDH 170, rivalta -
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Efusi Pleura
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Efusi pleura ditandai dengan adanya penumpukan cairan pada rongga
pleura.

Gejala Klinis
Sering menyebabkan nyeri dada saat menarik dan membuang napas,
batuk, demam, dan sesak napas, gejala yang dirasakan dikaitkan
dengan tingkat efusi pleura, pada kasus penumpukan cairan yang masih
ringan umumnya masih tidak menimbulkan gejala.

© FDI2020
Faktor Resiko
Efusi cairan dapat terbagi menjadi dua bentuk :
• Transudat
Terjadi karena penyakit lain bukan primer dari paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Eksudat
Terjadi bila didapatkan proses peradangan yang menyebabkan peningkatan permeabilitas
kapiler pembuluh darah pleura sehingga sel mesotelial berubah menjadi bulat atau
kuboidal dan terjadi pengeluaran cairan ke dalam rongga pleura. Penyebab paling sering
adalah karena Mycobacterium tuberculosis.
Transudat Eksudat
1. Gagal jantung kongestif, 1. Tuberkulosis
2. Parapneumonia
2. Sirosis hati, 3. Parasit (amuba, paragonimiosis,
3. Sindrom nefrotik, ecinococcus)
4. Dialysis peritoneum, 4. Jamur
5. Hipoalbuminemia, 5. Pneumona atipik
6. Keganasan paru
6. Pericarditis konstriktif, 7. Pleuritis lupus
7. Keganasan, 8. Pleuritis rematoid
8. Atelectasis paru dan 9. Sarkoidosis
9. Pneumothorax. 10. Asbestosis
11. Pleuritis uremia
12. Akibat radiasi
© FDI2020
Efusi pleura transudat dan eksudat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Parameter Transudat Eksudat


Warna Kuning muda Purulen/darah/chyloid
Bau Tidak berbau Kadang berbau busuk
Kejernihan Jernih Keruh hingga menggumpal
Berat Jenis < 1,018 (1,005 – 1,015) ≥ 1,018
Bekuan Tidak ada Membeku spontan karena
adanya fibrinogen
Protein < 3gr/ dL ≥ 3 gr/dL
Glukosa ± sama dengan plasma Kurang dari glukosa plasma
LDH < 200 IU/L > 200 IU/L
Rivalta (-) (+)
Leukosit < 1000/mm3 > 1000/mm3
25% neutrophil
Bakteri (-) (+)
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Karsinoma paru -> tidak didapatkan tanda keganasan


C. Efusi pleura eksudat -> sering disebabkan penyakit
primer paru dan rivalta test positif
D. Karsinoma mediastinum -> tidak didapatkan tanda
keganasan
E. Tuberkulosis milier -> pada foto thorax tidak
didapatkan gambaran milier

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Efusi pleura transudat

© FDI2020
58
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 46 tahun datang ke poliklinik paru dengan keluhan sesak napas dan
batuk kering sejak 3 bulan yang lalu. Riwayat sesak kambuh- kambuhan sebelumnya
disangkal. Dari anamnesis pasien merupakan pekerja tambang sejak 20 tahun dan jarang
memakai masker saat bekerja. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/70
mmHg, denyut nadi 87x/menit, laju pernapasan 25x/menit, suhu 36,7oC, pemeriksaan
penunjang foto thorax didapatkan gambaran ground glass appearance. Apakah faktor
resiko yang paling mungkin pada pasien ini?
A. Debu silika
B. Paparan kapas
C. Paparan asbes
D. Infeksi bakteri
E. Paparan karbon

© FDI2020
C. Paparan asbes
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
Keluhan :
• Sesak napas dan batuk kering sejak 3 bulan yang lalu.
• Pasien bekerja di suatu perusahaan tambang sejak 20 tahun
yang lalu dan jarang memakai masker
• Pemeriksaan fisik laju pernapasan 25x/menit
• Pada rontgen thorax tampak gambaran ground glass
appearance

Apakah faktor resiko yang paling mungkin pada pasien ini?

© FDI2020
Asbestosis
Definisi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Merupakan penyakit yang timbul dengan respon paru berupa fibrosis/pneumonitis


interstitial sebagai akibat inhalasi debu asbes.

Gejala klinis
• Batuk kronis
• Sesak nafas
• Nyeri dada
• Berat badan menurun
• Sering komplikasi menjadi efusi pleura

Radiologi:
• Gambaran mula – mula paru bersih lalu timbul bercak infiltrate, ground glass
appearance, pada kasus kronis tampak nodul kecil, bila berlanjut tampak nodul
besar dengan gambaran retikuler difus dan tidak tampak adenopati hilus.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Debu silika → pada silikosis, gambaran egg shell calcification


B. Paparan kapas → tidak tepat
D. Infeksi bakteri → tidak tepat
E. Paparan karbon → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, faktor resiko pada pasien ini adalah...

C. Paparan asbes

© FDI2020
59
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang dengan keluhan sering pusing sejak 1 bulan yang
lalu. Keluhan tersebut disertai dengan cepat lelah sehingga pasien sering merasa terganggu
ketika sedang beraktivitas. Saat ini pasien tidak mengalami keluhan apapun. Pada saat
dilakukan pemeriksaan tanda vital, ditemukan TD 110/80 mmHg, HR 50x/menit, reguler dan
RR 18x/menit, akral hangat. Pemeriksaan lain dalam batas normal. Tatalaksana yang sesuai
untuk pasien adalah?
A. Atropin IV 0,5 mg bolus

B. Dopamin IV 20 mcg/kg/menit

C. Epinefrin IV 20 mcg/kg/menit
D. Manuver vagal

E. Observasi klinis dan tanda vital pasien

© FDI2020
E. Observasi klinik dan tanda pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Saat ini pasien tidak mengalami keluhan apapun
• HR 50x/menit, reguler → Dx : Sinus Bradikardi
• Stabil karena tidak ada keluhan

Tatalaksana pada pasien tersebut adalah

© FDI2020
Monitor dan
Stabil
observasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Sulfas Atropin
0,5mg maks 6x

Bradikardi Tidak stabil 2. Dopamine

3. Epinefrine

Tidak Stabil bila ada salah satu keluhan di Pace maker (Av
Definitive (tidak
bawah Block II tipe 2,
stabil)
K– kepala– kesadaran turun TAVB)
D– Dada – Nyeri dada (gx iskemia)
D– Dada– Sesak, Ronchi
T– Tangan– hipotensi
T– Tangan–akral dingin, CRT > 2 det

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Atropin IV 0,5 mg bolus → pasien bradikardi tidak


stabil

B. Dopamin IV 20 mcg/kg/menit → pasien bradikardi
tidak stabil 

C.Epinefrin IV 20 mcg/kg/menit → pasien bradikardi tidak
stabil
D.Manuver vagal → pasien SVT stabil


© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Tatalaksana farmakologis yang tepat


pasien ini adalah...

E. Observasi klinik dan tanda


pasien

© FDI2020
60
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke praktek dokter, ingin medical check up.
Keluhan pasien sering mengalami pusing dan lemas. dari pemeriksaan fisik didapatkan TD
90/70, N 45x/m, RR 20x/m, T 36,7. Dilakukan pemeriksaan EKG didapatkan hasil sebagai
berikut. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?
A. Sulfat Atropin 3mg
B. Sulfat Atropin 0,5mg
C. Observasi Monitoring
D. Pacemaker 

E. Epineprin 1mg

© FDI2020
D. Pacemaker
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/70, N 45x/m
• EKG ditemukan AV block derajat II mobitz 2
• Tidak stabil karena TD 90/70


Tatalaksana yang tepat pada kasus di atas adalah

© FDI2020
Monitor dan
Stabil
observasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Sulfas Atropin
0,5mg maks 6x

Bradikardi Tidak stabil 2. Dopamine

3. Epinefrine

Tidak Stabil bila ada salah satu keluhan di Pace maker (Av
Definitive (tidak
bawah Block II tipe 2,
stabil)
K– kepala– kesadaran turun TAVB)
D– Dada – Nyeri dada (gx iskemia)
D– Dada– Sesak, Ronchi
T– Tangan– hipotensi
T– Tangan–akral dingin, CRT > 2 det

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Sulfat Atropin 3mg


B. Sulfat Atropin 0,5mg
C.Observasi Monitoring
D.Pacemaker 

E. Epineprin 1mg

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Tindakan yang tepat untuk pasien ini


adalah...

D. Pacemaker

© FDI2020
61
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 32 tahun ke poli jantung dengan keluhan sesak napas 1 bulan ini,
bengkak di wajah dan ekstremitas. Riwayat rawat inap dengan keluhan serupa 6 bulan
yang lalu namun tidak rutin minum obat karena setelah minum obat sering kencing.
Pemeriksaan tanda vital 90/60 mmHg, Nadi 75 x/m, RR 24 x/m, Suhu 37oC. Pemeriksaan fisik
didapatkan JVP meningkat, batas jantung kiri normal, bising diastolik grade IV/VI dan thrill di
apeks. Hepar 4 jari dibawah arkus costae, lien sulit teraba karena ascites, edema extremitas
bawah. Dari pemeriksaan EKG didapatkan irama sinus 75 kali reguler, RAD, P-mitral, RVH.
Diagnosis paling tepat kasus pasien tersebut adalah ?
a.Gagal jantung kronis
b.Gagal jantung maligna
c.Gagal jantung sistolik
d.Gagal jantung kanan
e.Gagal jantung kiri

© FDI2020
D. Gagal Jantung kanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : keluhan sesak napas 1 bulan ini, bengkak di
wajah dan ekstremitas
• Pemeriksaan fisik didapatkan JVP meningkat, batas
jantung kiri normal, bising diastolik grade IV/VI dan thrill di
apeks. Hepar 4 jari dibawah arkus costae, lien sulit teraba
karena ascites, edema extremitas bawah
Dari pemeriksaan EKG didapatkan irama sinus 75 kali
reguler, RAD, P-mitral, RVH
Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
D. Gagal Jantung kanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Gagal Jantung
Kongestif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gagal Jantung Gagal Jantung


Kanan Kiri

Gejala
Gejala • Sesak Nafas
• Bengkak pada • Riwayat HT
ekstremitas, • Pemeriksaan
• JVP meningkat Fisik Ronkhi
• Ascites (+) Basah(+)
• Hepatomegali • LAH / LVH
RAH / RVH

+ Gejala PPOK
Dx : Cor Pulmonale

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Gagal jantung kronis → tidak tepat


b. Gagal jantung maligna → tidak tepat
c. Gagal jantung sistolik → tidak tepat
d. Gagal jantung kanan
e. Gagal jantung kiri → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. Gagal Jantung kanan

© FDI2020
62
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 65 tahun datang untuk kontrol penyakit hipertensi dan diabetes ke
puskesmas. Pasien memiliki riwayat stroke 3 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan tanda vital TD
150/90 mmHg, Nadi 88 x/m, RR 20x/m. Pasien membawa hasil pemeriksaan laboratorium
kolesterol total 220 mg/dL, LDL 135 mg/dL, HDL 50 mg/dL, dan Trigliserida 175 mg/dL. Target
penurunan kadar kolesterol pada pasien ini adalah sebesar?
A. < 30%
B. ≥ 30%
C. ≥ 50%
D. 70-80%
E. 100%

© FDI2020
C. ≥ 50%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : hipertensi dan diabetes ke puskesmas. Pasien
memiliki riwayat stroke 3 tahun yang lalu
• Pasien membawa hasil pemeriksaan laboratorium
kolesterol total 220 mg/dL, LDL 135 mg/dL, HDL 50 mg/dL,
dan Trigliserida 175 mg/dL

Jawaban yang paling tepat adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. ≥ 50%

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. ≥ 50%

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. < 30% ( bukan target )


B. ≥ 30% ( bukan target )
C. ≥ 50%
D. 70-80% ( bukan target )
E. 100% ( bukan target )

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, target yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. ≥ 50%

© FDI2020
63
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak perempuan 15 tahun datang dengan keluhan demam hilang timbul sejak 2 minggu
yang lalu disertai nyeri tenggorok, sesak, berdebar-debar, serta muncul benjolan
kemerahan di lengan. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 115x/menit, RR
28x/menit dan suhu 38°C. Ditemukan membran putih yang mudah berdarah di rongga
mulut. Terdengar bising holosistolik di apeks jantung. Pemeriksaan laboratorium didapatkan
ASTO 300 IU. Diagnosis yang tepat pada pasien adalah…
A. Penyakit jantung rematik
B. Perikarditis
C. Miokarditis
D. Demam rematik akut
E. Infective Endocarditis

© FDI2020
D . Demam Rematik Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : keluhan demam hilang timbul sejak 2 minggu
yang lalu disertai nyeri tenggorok, sesak, berdebar-debar,
serta muncul benjolan kemerahan di lengan
• Ditemukan membran putih yang mudah berdarah di
rongga mulut. Terdengar bising holosistolik di apeks
jantung. Pemeriksaan laboratorium didapatkan ASTO 300
IU
Jawaban yang paling tepat adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Gejala Karditis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Murmur (+) Murmur (+/-)

Echo : EKG ST Elevasi


Vegetasi (+) Semua Lead

Endokarditis Pericardial
Pericardial
Friction
Friction Rub(+)
Rub(-)

Demam(+) Demam(-)
KAPOCHES(-)
KAPOCHES(+) KAPOCHES(+)
Perikarditis Miokarditis

Demam Penyakit Endokarditis


Rematik Akut Jantung Infektif
Rematik

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Penyakit jantung rematik → Kurang Tepat


B. Perikarditis → Kurang Tepat
C.Miokarditis → Kurang Tepat
D.Demam rematik akut
E. Infective Endocarditis → Kurang Tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

D . Demam Rematik Akut

© FDI2020
64
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perempuan 35 tahun datang ke IGD RS karena lemas seluruh tubuh


sejak 7 hari terakhir. Dari hasil pemeriksaan ditemukan TD 90/60
mmHg, Nadi 125 x/menit ireguler, RR 24 x/menit, suhu afebris. Dari
hasil pemeriksaan fisik ditemukan murmur mid-diastolik grade III/VI di
apex. Apa diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
A.Stenosis mitral
B. Insufisiensi mitral
C.Stenosis trikuspid
D.Insufisiensi trikuspid
E. Regurgitasi aorta

© FDI2020
A. Stenosis mitral
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : lemas seluruh tubuh sejak 7 hari terakhir. Dari
• Hasil pemeriksaan ditemukan TD 90/60 mmHg, Nadi 125
x/menit ireguler, RR 24 x/menit, suhu afebris.
• Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan murmur mid-
diastolik grade III/VI di apex

Diagnosa apa yang paling tepat dilakukan...

© FDI2020
Penyakit Katup Jantung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hukum Murmur

• Sistolik Murmur Sistolik Di:


• stenosis perifer A P Stenosis
(aorta/pulmonal); T M Regurgitasi/
• regurgitasi sentral Insufisiensi
(mitral/trikuspid) Murmur Diastolik Di:
• Diastolik: A P Regurgitasi
• stenosis sentral; T M Stenosis
• regurgitasi perifer

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Stenosis mitral
B. Insufisiensi mitral → Kurang Tepat
C.Stenosis trikuspid → Kurang Tepat
D.Insufisiensi trikuspid → Kurang Tepat
E. Regurgitasi aorta → Kurang Tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang pada pasien ini


adalah...

A. Stenosis mitral

© FDI2020
65
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki usia 43 tahun dibawa ke dokter karena nyeri dada yang muncul tiba-tiba saat
sedang bermain tennis. Dilakukan pemeriksaan EKG dan didapatkan gambaran sebagai
berikut. Pembuluh darah yang manakah yang menyebabkan keluhan pada kasus diatas?
A. Arteri koronaria kanan
B. Arteri koronaria kiri
C. Arteri sirkumfleksa
D. Arteri pulmonalis
E. Arteri desenden kiri

© FDI2020
A. Arteri Koronaria Kanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• nyeri dada yang muncul tiba-tiba saat sedang bermain
tennis.
• pemeriksaan EKG didapatkan ST Elevasi lead II, III, aVF

© FDI2020
Lokasi ACS Berdasarkan Gambaran EKG
Lokasi Perubahan Gambar EKG
Anterior Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V3-V4
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Septal Elevasi segmen ST dan/atau gel. Q di V1-V2


Anteroseptal Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V1-V4
Anterior extensif Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V1-V6 dan I dan aVL.
Klo anterolateral V3-V4 dan V5-6 I aVL
Lateral Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V5-V6 dan inversi
gelombang T/elevasi ST/gelombang Q di I dan aVL
Inferolateral Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di II, III, aVF, dan V5-V6
(kadang-kadang I dan aVL).
Inferior Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di II, III, dan aVF
Inferoseptal Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di II, III, aVF, V1-V3
True posterior Gelombang R tinggi di V1-V2 dengan segmen ST depresi di V1-V3.
Gelombang T tegak di V1-V2
RV infarction (infark Elevasi segmen ST di precordial lead (V3R-V4R). Biasanya
ventrikel kanan) ditemukan bersamaan pada infark inferior. Keadaan ini hanya
tampak dalam beberapa jam pertama infark.

© FDI2020
Lead I Lateral AVR V1 Septal V4 Anterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Circumflex Artery Left Anterior Left Anterior


Descending Artery Descending Artery

Lead II Inferior AVL Lateral V2 Septal V5 Lateral

Right Coronary Circumflex Artery Left Anterior Circumflex Artery


Artery Descending Artery

Lead III Inferior AVF Inferior V3 Anterior V6 Lateral

Right Coronary Right Coronary Left Anterior Circumflex Artery


Artery Artery Descending Artery

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Arteri koronaria kanan


B. Arteri koronaria kiri → tidak sesuai
C.Arteri sirkumfleksa → I, aVL, V5, V6
D.Arteri pulmonalis → tidak sesuai
E. Arteri desenden kiri → V1, V2, V3,V4

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Jawaban yang tepat pasien ini


adalah...

A. Arteri Koronaria Kanan

© FDI2020
66
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 65 tahun datang dengan keluhan bengkak di kedua kaki. Pasien
riwayat menderita diabetes melitus dan mengkonsumsi glibenklamid 5 mg sekali sehari. BB
pasien 68 kg. Pada pemeriksaan tanda vital TD 160/110 mmHg, edema pitting kedua
tungkai, GDA 110 mg/dL, BUN 70 mg/dL, serum kreatinin 3,6 mg/dL. Obat antihipertensi
yang paling sesuai diberikan pada pasien adalah ?
A. Furosemid
B. Klonidin
C. Thiazid
D. Candesartan
E. Spironolakton

© FDI2020
D. Candesartan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• riwayat menderita diabetes melitus
• Pada pemeriksaan tanda vital TD 160/110 mmHg

Obat antihipertensi yang paling sesuai diberikan pada


pasien adalah ?

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Furosemid → tidak tepat


B. Klonidin → tidak tepat
C. Thiazid → tidak tepat
D. Candesartan
E. Spironolakton → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Tatalaksana yang tepat pasien ini


adalah...

D. Candesartan

© FDI2020
67
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 30 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan benjolan


kemerahan pada tepi kelopak mata bawah kanan sejak 2 hari dan terasa nyeri. Dari
pemeriksaan oftalmologi didapatkan benjolan dengan ukuran 3x4 mm di palpebra inferior
bagian nasal, fluktuasi (+). Tatalaksana yang tepat untuk kasus tersebut adalah . . . .
A. Eksisi
B. Drainase insisi
C. Antibiotik topikal
D. Dakriosistotomi
E. Antibiotik sistemik

© FDI2020
C. Antibiotik Topikal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Benjolan kemerahan, terasa nyeri
• Fluktuasi (+)

Tatalaksana yang tepat adalah . . . .

© FDI2020
Hordeolum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ditemukan tanda radang (+), terasa nyeri


• Fase infiltratif :
• Pemeriksaan fisik : fluktuasi (+), hiperemi (+), nyeri (+)
• Tatalaksana : antibiotik topikal
• Fase supuratif :
• Pemeriksaan fisik : ditemukan bintik nanah
• Tatalaksana : drainase insisi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Eksisi → tatalaksana chalazion, tanda radang (-),


fluktuasi (-)
B. Drainase insisi → tatalaksana hordeolum fase
supuratif, ditemukan bintik nanah
D. Dakriosistotomi → tatalaksana obstruksi duktus
nasolakrimalis
E. Antibiotik sistemik → tidak tepat, untuk hordeolum
menggunakan antibiotik topikal

© FDI2020
Jadi, tatalaksana pada kasus tersebut adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Antibiotik Topikal

© FDI2020
68
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan pandangan kabur ketika
melihat jarak jauh. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan hasil kornea jernih,
konjungtiva tidak hiperemis, VODS 6/15 dengan koreksi S-1.50 menjadi 6/6. Diagnosis
pasien ini adalah …..
A. Presbiopia
B. Hipermetropia
C. Astigmatisme
D. Miopia
E. Konjungtivitis

© FDI2020
D. Miopia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pandangan kabur saat melihat jauh
• VODS 6/15 dengan koreksi S-1.50 menjadi 6/6

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Kelainan Refraksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Miopia Hipermetropia Astigmatisme


• Rabun jauh • Rabun dekat • Kelengkungan kornea atau lensa tidak rata
• Sumbu bola mata lebih panjang • Sumbu bola mata lebih • Koreksi : lensa silinder (C +/-)
pendek
• Titik focus jatuh di depan retina • Titik focus jatuh di • Jenis:
belakang retina 1. Astigmatisme Miopia Simplek → C-
• Lensa terlalu cembung, • Lensa terlalu datar, 2. Astigmatisme Hipermetropia Simplek → C+
akomodasi kuat akomodasi susah 3. Astigmatisme Miopia Kompositus → C-S-
4. Astigmatisme Hipermetropia Kompositus →
• Koreksi : lensa sferis (-) terkecil • Koreksi : lensa sferis (+) C+S+
terbesar 5. Astigmatisme Miktus → C-S+ atau
C+S(C>S)

Sumber: Oftalmologi Umum, Vaughan & Asbury, Ed 17, hal.393-395


Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.77-84
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Presbiopia → rabun tua, usia > 40 th, kabur melihat jarak


dekat
B. Hipermetropia → koreksi dengan lensa sferis (+)
C. Astigmatisme
E. Konjungtivitis → tidak menyebabkan pandangan kabur,
konjungtiva hiperemis

© FDI2020
Jadi, diagnosa pada pasien tersebut adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Miopia

© FDI2020
69
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki usia 19 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan pandangan kabur ketika melihat
jauh. Dari hasil pemeriksaan didapatkan VOD 6/15 dikoreksi dengan S-2.00 menjadi 6/6. VOS
6/10 dikoreksi dengan S-1.00 menjadi 6/6. Jenis lensa apakah yang tepat digunakan pada
pasien tersebut ?
A. Lensa monokular
B. Lensa konveks
C. Lensa Binokular
D. Lensa konkaf
E. Lensa Afakia

© FDI2020
D. Lensa konkaf
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pandangan kabur saat melihat jauh
• VOD 6/15 dikoreksi dengan S-2.00 menjadi 6/6
• VOS 6/10 dikoreksi dengan S-1.00 menjadi 6/6

Jenis lensa yang tepat adalah...

© FDI2020
Kelainan Refraksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Miopia Hipermetropia Astigmatisme


• Rabun jauh • Rabun dekat • Kelengkungan kornea atau lensa tidak rata
• Sumbu bola mata lebih panjang • Sumbu bola mata lebih • Koreksi : lensa silinder (C +/-)
pendek
• Titik focus jatuh di depan retina • Titik focus jatuh di • Jenis:
belakang retina 1. Astigmatisme Miopia Simplek → C-
• Lensa terlalu cembung, • Lensa terlalu datar, 2. Astigmatisme Hipermetropia Simplek → C+
akomodasi kuat akomodasi susah 3. Astigmatisme Miopia Kompositus → C-S-
4. Astigmatisme Hipermetropia Kompositus →
• Koreksi : lensa sferis (-) • Koreksi : lensa sferis (+) C+S+
terkecil/konkaf/cekung terbesar 5. Astigmatisme Miktus → C-S+ atau
C+S(C>S)

Sumber: Oftalmologi Umum, Vaughan & Asbury, Ed 17, hal.393-395


Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.77-84
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Lensa monokular → tidak tepat


B. Lensa konveks → lensa untuk hipermetropi
C. Lensa Binokular → tidak tepat
E. Lensa Afakia → afakia : keadaan dimana mata tidak
memiliki lensa

© FDI2020
Jadi, lensa yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Lensa konkaf

© FDI2020
70
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki usia 60 tahun dating ke praktik dokter dengan keluhan mata kanan nyeri,merah,
dan buram sejak 7 hari yang lalu. Pasien mengatakan 2 minggu lalu menjalani operasi
katarak, setelah operasi penglihatan jelas namun menjadi buram kembali setelah terkena
air. Pada pemeriksaan didapatkan VOD 1/∞, kemosis (+), hipopion (+), injeksi siliar (+),
konjungtiva hiperemis, pupil sulit dievaluasi, TIOD n+2. Diagnosis yang tepat adalah . . .
A. Konjungtivitis
B. Keratitis
C. Uveitis anterior
D. Panoftalmitis
E. Endoftalmitis

© FDI2020
E. Endoftalmitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Nyeri, merah, dan buram sejak 7 hari yang lalu
• 2 minggu lalu operasi katarak
• VOD 1/∞, kemosis (+), hipopion (+), injeksi siliar (+),
konjungtiva hiperemis, pupil sulit dievaluasi, TIOD n+2

Diagnosa yang tepat adalah...

© FDI2020
Endoftalmitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Radang pada seluruh bola mata, nyeri yang sangat, tidak


ada hambatan pergerakan bola mata
• Etiologi :
• Ekosegen :post trauma, post operasi katarak
• Endogen : infeksi sistemik
• Pemeriksaan :
• Palpebra edema, konjungtiva hiperemis, kornea keruh, hipopion,
vitreus keruh

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Konjungtivitis → CVI (+), visus normal


B. Keratitis → PCVI (+), visus menurun
C. Uveitis anterior → PCVI (+), CVI(+), sinekia posterior,
hipopion
D. Panoftalmitis → gejala endoftalmitis + hambatan
gerakan bola mata

© FDI2020
Jadi, diagnosa yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Endoftalmitis

© FDI2020
71
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 17 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata kanan nyeri,
penghilatan buram dan berair. Beberapa jam sebelunya mata kanan pasien terkena
shuttlecock. Pada pemeriksaan didapatkan darah mengisi bilik mata depan, VOD 6/21,
korena edem. Diagnosis yang tepat adalah . . .
A. Hifema grade I
B. Hifema grade II
C. Hifema grade III
D. Hifema grade IV
E. Hifema grade V

© FDI2020
B. Hifema grade II
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Mata nyeri, penglihatan menurun, mata berair
• Terkena shuttlecock (riwayat trauma)
• Darah mengisi bilik mata depan
• VOD 6/21, kornea edem

Diagnosa yang tepat adalah...

© FDI2020
Hifema
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan suatu kondisi terdapat darah di dalam bilik


mata depan
• Gejala : nyeri, visus menurun, epifora, blefarospasme
• Pemeriksaan : darah mengisi bilik mata depan
• Tatalaksana :
• Tirah baring dengan kepala posisi head up 30o
• Menghentikan perdarahan : as. Traneksamat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hifema
Grading

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hifema grade I → < 33% bilik mata depan


C. Hifema grade III → > 50% bilik mata depan
D. Hifema grade IV → 100% bilik mata depan
E. Hifema grade V → tidak ada derajat hifema grade V

© FDI2020
Jadi, diagnosa yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Hifema grade II

© FDI2020
72
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 60 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan penglihatan mata


kanan kabur dan nyeri berdenyut. Pasien memiliki riwayat katarak sejak 1 tahun lalu namun
menolak dioperasi. Sejak 1 hari ini mata kanan terasa nyeri berdenyut, merah, berair.
Pemeriksaan fisik didapatkan VOD 3/60, injeksi perikorneal, injek konjungtiva, edema kornea,
COA dangkal, lensa keruh. TIO OD 33 mmHg. Apakah tindakan awal yang tepat?
A. Asetazolamid 500 mg
B. Latanoprost
C. Timolol 0,5% tetes mata + analgesik oral
D. Rujuk Sp. M operasi katarak
E. Rujuk Sp. M untuk iridektomi

© FDI2020
A. Asetazolamid 500 mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Nyeri berdenyut, penglihatan kabur, merah, dan berair
• Riwayat katarak dan tidak dioperasi
• VOD 3/60, CVI (+), PCVI (+), edema kornea, bilik mata
depan dangkal, TIO OD 35 mmHg

Tindakan awal yang tepat adalah...

© FDI2020
Glaukoma Akut (3B)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keluhan : penurunan visus mendadak, mata merah, nyeri,


muntah
• Pemeriksaan : CVI (+), PCVI (+), edema kornea, bilik mata
depan dangkal,TIO meningkat, pupil mid midriasis
• Terapi : asetazolamide 500 mg (loading dose), selanjutnya
4x 250mg/hari, simptomatik

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Latanoprost → prostaglandin analago : untuk


terapi glaucoma kronis
C. Timolol 0,5% tetes mata + analgesik oral → untuk
glaukoma kronis
D. Rujuk Sp. M operasi katarak → bukan tindakan
awal
E. Rujuk Sp. M untuk iridektomi →bukan tindakan
awal

© FDI2020
Jadi, tindakan awal yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Asetazolamid 500 mg

© FDI2020
73
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 18 tahun mengeluh pandangan kabur ketika melihat jarak jauh. Pada
pemeriksaan visus didapatkan VOD 1/60, uji pinhole 6/6. VOS 2/60, uji pinhole 6/6. Kemudian
dilakukan koreksi sebagai berikut :
S-1.50 → VOD 6/60 S-1.00 → VOS 6/60
S-1.00 → VOD 6/6 S-1.25 → VOS 6/7.5
S-1.25 → VOD 6/6 S-1.50 → VOS 6/6
S-0.75 → VOD 6/7.5 S-1.75 → VOS 6/6
Resep kacamata untuk pasien tersebut adalah . . . .
A. OS S-1.00 OD S-1.00
B. OS S-1.00 OD S-1.50
C. OS S-1.50 OD S-1.00
D. OS S-1.75 OD S-1.50
E. OS S-1.50 OD S-1.25

© FDI2020
C. OS S-1.50 OD S-1.00
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pandangan kabur
• VOD 1/60, uji pinhole 6/6
• VOS 2/60, uji pinhole 6/6

Resep kacamata untuk pasien adalah...

© FDI2020
Kelainan Refraksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Miopia Hipermetropia Astigmatisme


• Rabun jauh • Rabun dekat • Kelengkungan kornea atau lensa tidak rata
• Sumbu bola mata lebih panjang • Sumbu bola mata lebih • Koreksi : lensa silinder (C +/-)
pendek
• Titik focus jatuh di depan retina • Titik focus jatuh di • Jenis:
belakang retina 1. Astigmatisme Miopia Simplek → C-
• Lensa terlalu cembung, • Lensa terlalu datar, 2. Astigmatisme Hipermetropia Simplek → C+
akomodasi kuat akomodasi susah 3. Astigmatisme Miopia Kompositus → C-S-
4. Astigmatisme Hipermetropia Kompositus →
• Koreksi : lensa sferis (-) terkecil • Koreksi : lensa sferis (+) C+S+
terbesar 5. Astigmatisme Miktus → C-S+ atau
C+S(C>S)

Sumber: Oftalmologi Umum, Vaughan & Asbury, Ed 17, hal.393-395


Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.77-84
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. OS S-1.00 OD S-1.00 → tidak tepat


B. OS S-1.00 OD S-1.50 → tidak tepat
D. OS S-1.75 OD S-1.50 → tidak tepat
E. OS S-1.50 OD S-1.25 → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, resep kacamata untuk pasien tersebut adalah
...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. OS S-1.50 OD S-1.00

© FDI2020
74
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 66 tahun dating dengan keluhan pandangan tidak jelas saat membaca.
Dari pemeriksaan visus dengan Snellen chart VODS 6/6. Pemeriksaan segmen anterior dan
posterior dalam batas normal.
Berapakah ukuran kacamata yang diberikan pada pasien ?
A. + 1.50 D
B. + 2.00 D
C. + 2.50 D
D. + 3.00 D
E. + 3.50 D

© FDI2020
D. +3.00 D
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Usia 66 tahun
• Pandangan tidak jelas saat membaca
• Segmen anterior dan posterior dalam batas normal

Ukuran kacamata untuk pasien adalah...

© FDI2020
Presbiopia (4A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Suatu kondisi yang berhubungan


dengan faktor usia sehingga
penglihatan kabur saat melihat
objek yang dekat
• Etiologi : proses degeneratif yang
dimulai pada usia > 40 tahun
dimana lensa mata kehilangan
elastisitas dan mengalami
penurunan kemampuan untuk
berakomodasi

© FDI2020
Pemeriksaan dan Tatalaksana
Koreksi dengan kacamata baca
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jaeger Reading Test lensa positif


Card
Usia Koreksi Lensa
40 tahun + 1.00 D

45 tahun + 1.50 D

50 tahun + 2.00 D

55 tahun + 2.50 D

60 tahun + 3.00 D
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. + 1.50 D → tidak tepat, untuk usia 45 tahun


B. + 2.00 D → tidak tepat, untuk usia 50 tahun
C. + 2.50 D → tidak tepat, untuk usia 55 tahun
E. + 3.50 D → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, ukuran kacamata yang diberikan adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. + 3.00 D

© FDI2020
75
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bengkak di


kelopak mata kiri yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Bengkak dirasakan nyeri,
penglihatan tidak kabur, air mata sering keluar. Pada pemeriksaan didapatkan bengkak
pada kelopak mata kiri bagian atas. Diagnosis pada pasien adalah . . .
A. Dakriosistitis
B. Dakrioadenitis
C. Hordeolum interna
D. Hordeolum eksterna
E. Blefaritis anterior

© FDI2020
B. Dakrioadenitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bengkak kelopak mata kiri bagian atas sejak 2 hari
• Pandangan tidak kabur
• Air mata sering keluar

Diagnosis pada pasien adalah...

© FDI2020
Dakrioadenitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : inflamasi pada glandula lakrimal,


terletak di orbita supratemporal
• Klinis : nyeri unilateral, kemerahan dan
bengkak pada orbita superior (sisi temporal)
dengan ptosis berbentuk S
• Terapi : kompres hangat, antibiotik/anti
inflamasi topical dan sistemik

© FDI2020
Dakriosistitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : inflamasi pada sakus lakrimalis


• Klinis : nyeri mendadak, eritema dan edem pada bagian
medial/nasal (daerah sakus lakrimalis), epifora
• Terapi : kompres hangat, antibiotik topikal dan sistemik

© FDI2020
Dakrioadenitis Dakriosistitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

inframedial, bagian
nasal/medial
radang pada sakus
lakrimal
Regio supratemporal,
radang pada glandula
lakrimal

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Dakriosistitis → radang pada sakus nasolakrimal,


bagian nasal/medial
C. Hordeolum interna → radang pada kelenjar
meibom, bisa didapatkan fluktuasi (+) atau bintik
nanah (+)
D. Hordeolum eksterna → radang pada kelenjaar
zeiss-moll, bisa didapatkan fluktuasi (+) atau bintik
nanah (+)
E. Blefaritis anterior → radang pada tepi kelopak
mata, madarosis (+), krusta (+)

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada pasien adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Dakrioadenitis

© FDI2020
76
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 22 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri


pada payudara sebelah kanan disertai demam. Pasien paska melahirkan dua
minggu yang lalu. Pasien aktif menyusui bayi nya, namun saat ini tidak menyusui
dengan payudara sebelah kanan karena terasa nyeri. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 18
x/menit, dan suhu 37,4oC. Pemeriksaan payudara kanan didapatkan odem (+),
eritema (+), teraba keras, nyeri tekan (+), fluktuasi (-). Payudara kiri normal. Apakah
diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Bendungan Payudara
b. Mastitis
c. Galaktokel
d. Ca Mammae
e. Abses Mammae

© FDI2020
B. Mastitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 22 tahun
• Nyeri pada payudara sebelah kanan dan disertai demam
• Pasien post melahirkan dua minggu yang lalu
• Aktif memberikan ASI kepada bayi
• Payudara kanan terasa nyeri
• Pemeriksaan payudara kanan: odem (+), eritema (+), teraba
keras, nyeri tekan (+), fluktuasi (-)

Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?


© FDI2020
Kelainan Payudara Saat Nifas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bendungan Air Susu


(zogstuwing, breast Mastitis Galaktokel
engorgetment)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Bendungan Air Susu
(zogstuwing, breast engorgetment)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Bendungan air susu dapat terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 ketika payudara telah memproduksi air susu.
Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup sering
menyusu, produksi meningkat, terlambat menyusukan, hubungan dengan bayi (bonding) kurang baik,
dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu menyusui
Gejala • Pembengkakan payudara bilateral
• Palpasi teraba keras
• Kadang terasa nyeri
• Peningkatan suhu badan ibu
• Tidak terdapat tanda-tanda kemerahan dan demam
Tatalaksana • Pemakaian kutang untuk menyangga payudara
• Pemberian analgetika
• Dianjurkan menyusui segera dan lebih sering
• Kompres hangat
• Air susu dikeluarkan dengan pompa dan dilakukan pemijatan (masase) serta perawatan payudara
• Kalau perlu diberi supresi laktasi untuk sementara (2 - 3 hari) agar bendungan terkurangi dan
memungkinkan air susu dikeluarkan dengan pijatan

Sarwono, 2008 © FDI2020


Mastitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Infeksi dan peradangan parenkim kelenjar payudara


Gejala • Demam yang disertai menggigil, mialgia, nyeri, dan takikardia.
• Payudara membengkak, mengeras, lebih hangat, kemerahan dengan batas tegas,
dan disertai rasa sangat nyeri.
• Dapat berkembang menjadi ABSES (fluktuasi +, nyeri dan eritema).
Tatalaksana • Tetap laktasi dan pengosongan payudara.
• Antibiotik (penisilin tahan penisilinase (dikloksasilin) atau sefalosporin), bila alergi
penisilin berikan eritromisin atau sulfa-.
• Bed-rest, pemberian cairan yang cukup, antinyeri dan antiinflamasi.
• Untuk ABSES → insisi drainase.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Galaktokel
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Walaupun jarang dapat terjadi sumbatan saluran oleh


air susu yang membeku.
• Air susu terkumpul pada satu lobus atau lebih dan
dapat menyebabkan timbulnya massa kistik.
• Massa tersebut bisa hilang secara spontan atau
memerlukan aspirasi.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Bendungan Payudara → tidak tepat(terjadi


bilateral, payudara mengeras, tidak disertai
demam dan tanda-tanda radang)
c. Galaktokel→ tidak tepat (Air susu terkumpul
pada satu lobus atau lebih dan dapat
menyebabkan timbulnya massa kistik)
d. Ca Mammae→ tidak tepat (tidak ada tanda-
tanda keganasan)
e. Abses Mammae→ tidak tepat (tanda mastitis
disertai fluktuasi (+))

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah....


B. Mastitis

© FDI2020
77
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 32 tahun datang ke RS karena merasakan nyeri pada


area kemaluan sejak seminggu yang lalu. Keluhan sudah dirasakan sejak seminggu
yang lalu, sebelumnya pasien memiliki riwayat keputihan. Riwayat pengobatan
cefixime. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg,
denyut nadi 84 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, suhu 37,2oC. Pemeriksaan
genetalia didapatkan benjolan pada labium mayor sinistra diameter ± 4 cm,
eritema, konsistensi licin, permukaan rata, mobile, nyeri (+), fluktuasi (+). Apakah
diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Myoma uteri
b. Polip Serviks
c. Kista Nabothi
d. Kista Gartner
e. Kista Bartholin

© FDI2020
E. Kista Bartholin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 32 tahun
• Nyeri di daerah kemaluan
• Riwyat keputihan dan pengobatan cefixime
• Benjolan pada labium mayor sinistra diameter ± 4 cm,
eritema, konsistensi licin, permukaan rata, mobile, nyeri (+),
fluktuasi (+)

Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Kista Bartholin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Kista berukuran relatif besar yang paling sering dijumpai. Kelenjar bartholini terletak
pada 1/3 posterior dari setiap labium mayus dan muara dari duktus sekretorius dari
kelenjar ini, berada tepat di depan (eksternal) himen pada posisi jam 4 dan 8
Etiologi • Infeksi (terutama nisereria gonore, dan kadang streptokok & stafilokok)
• Trauma → sumbatan saluran eksresi kelenjar bartholin
• Bila terjadi pascamenopause → curiga keganasan
Gambaran Bila disertai infeksi: nyeri sentuh, dispareunia dan demam
• Pada tahap supuratif: dinding kista berwarna kemerahan, tegang, dan nyeri.
klinis
• Tahap eksudatif: di mana sudah terjadi abses, maka rasa nyeri dan ketegangan
dinding kista menjadi sedikit berkurang disertai dengan penipisan dinding di area
yang lebih putih dari sekitarnya.
Terapi • Insisi dinding kista dan drainase cairan kista atau abses, yang disebut
dengan prosedur marsupialisasi.
• Berikan juga antibiotika untuk mikro-organisme yang sesuai dengan hasil
pemeriksaan apus atau kultur bakteri.

Sarwono, 2011 © FDI2020


Kista Gartner
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi • Kista ini berasal dari sisa kanalis Wolfii (disebut juga Duktus Gartner) yang berjalan di
sepanjang permukaan anterior dan bagian atas vagina.
• Diameter relatif kecil (tidak ada penonjolan) hingga besar mendorong dinding vagina ke
arah tengah lumen atau malahan dapat memenuhi lumen dan mencapai introitus
vagina
Gejala klinis • Lokasi utama: bagian anterolateral puncak vagina
• Palpasi: bersifat kistik, dilapisi oleh dinding translusen tipis yang tersusun dari epitel
kuboid atau kolumner, baik dengan atau tanpa silia dan kadang-kadang tersusun dalam
beberapa lapisan (stratified)
Tatalaksana Insisi dinding anterolateral vagina dan eksisi untuk mengeluarkan kista dari sisa kanalis
Wolfii ini

Sarwono, 2011 © FDI2020


Kista Nabothi (Kista Retensi)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi • Epitel kelenjar endoserviks tersusun dari jenis kolumner tinggi yang sangat rentan
terhadap infeksi atau epidermidisasi skuamosa
• Infeksi/restrukturisasi endoserviks → metaplasia skuamosa → muara kelenjar
endoserviks akan tertutup → terbentuk kantong kista
• Ukuran: mikro hingga makro
Gambaran • Tidak menimbulkan gangguan sehingga penderita juga tidak pernah mengeluhkan
klinis sesuatu terkait dengan adanya kista ini.
• Inspekulo: kista nabothi terlihat sebagai penonjolan kistik di area endoserviks
dengan batas yang relatif tegas dan berwarna lebih muda dari jaringan di
sekitarnya
• Pembuluh darah di mukosa endoserviks (di atas kista) meniadi terlihat lebih nyata
karena pembuluh darah berwarna merah menjadi kontras di atas dasar yang
berwarna putih kekuningan
• Yang berada pada pars vaginalis endoserviks menunjukkan adanya epitel
kolumner yang ektopik dan kemudian mengalami metaplasia skuamosa
Tatalaksana Tidak diperlukan terapi khusus untuk kista Nabothi

Sarwono, 2011 © FDI2020


Polip Serviks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Lesi atau tumor padat serviks yang paling sering dijumpai. Tumor ini merupakan
penjuluran dari bagian endoserviks atau intramukosal serviks dengan variasi eksternal
atau regio vaginal serviks.
Gambaran klinis • Polip serviks bervariasi dari tunggal hingga multipel, berwarna merah terang, rapuh,
dan strukturnya menyerupai spons
• Penjuluran berwarna merah terang yang teriepit atau keluar dari ostium serviks
• Panjang tangkai polip juga bervariasi dari ukuran di bawah 1 cm (protrusi melalui
ostium serviks) hingga mencapai beberapa sentimeter sehingga memungkinkan ujung
distal polip mencapai atau keluar dari introitus vagina
• Bila polip serviks berasal dari ektoserviks maka warna polip menjadi lebih pucat dan
strukturnya lebih kenyal dari polip endoserviks
• Tidak jarang, ujung polip mengalami nekrotik atau ulserasi sehingga dapat
menimbuikan perdarahan terutama sekali pascasanggama
• Bertangkai, dengan panjang tangkai < 1 cm hingga beberapa cm

Sarwono, 2011 © FDI2020


Polip Serviks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Histopatologi • Sama dengan jaringan asalnya, permukaan polip tersusun dari selapis epitel kolumner
yang tinggi (seperti halnya endoserviks), epitel kelenjar serviks, dan stroma jaringan
ikat longgar yang diinfiltrasi oleh sel bulat dan edema
• Epitel endoserviks pada polip seringkali mengalami metaplasia skuamosa dan serbukan
sel radang sehingga menyerupai degenerasi ganas
Tatalaksana • Ekstirpasi

Sarwono, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Myoma uteri → Tidak Tepat (Lokasi massa di uteri,


keluhan metroragi, infertilitas, dan dapat ditemukan
massa pada pemeriksaan abdomen)
b.Polip Serviks → Tidak Tepat (Penjuluran berwarna
merah terang yang teriepit atau keluar dari ostium
serviks)
c. Kista Nabothi → Tidak Tepat (kista nabothi terlihat
sebagai penonjolan kistik di area endoserviks dengan
batas yang relatif tegas dan berwarna lebih muda
dari jaringan di sekitarnya)
d.Kista Gartner → Tidak Tepat (Kista ini berasal dari sisa
kanalis Wolfii (disebut juga Duktus Gartner) yang
berjalan di sepanjang permukaan anterior dan
bagian atas vagina)

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah ....


E. Kista Bartholin

© FDI2020
78
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 27 tahun datang ke puskesmas untuk kontrol kehamilan


pertamanya, saat ini usia kehamilannya 20 minggu. Pasien saat ini mengeluhkan perut
terasa nyeri dan nafsu makan pasien berkurang sejak 5 hari. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan TFU 2 jari dibawah pusar, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88 x/menit, frekunsi
nafas 20 x/menit, suhu 38,3 C, didapatkan coated tounge. Pada pemeriksaan dalam
didapatkan pembukaan serviks (-), darah (-), nyeri goyang portio (-). Dokter melakukan
pemeriksaan penunjang didapatkan leukosit 9800, trombosit 320.000, HCT 35%, Hb 14,1. widal
O; 1/320, H; 1/160, PA; 1/160, PB;-. Dokter berencana untuk memberikan antibiotik. Berikut
merupakan antibiotik yang dapat diberikan pada pasien tersebut adalah?
a. Seftriakson
b. Chloramphenicol
c. Ciprofloksasin
d. Cotrimoksazole
e. Strptomicin

© FDI2020
A. Seftriakson
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 27 tahun
• Usia kehamilan 20 minggu
• Perut terasa nyeri dan nafsu makan berkurang sejak 5 hari
• Suhu 38,3 C, didapatkan coated tounge
• pemeriksaan penunjang didapatkan leukosit 9800, trombosit
320.000, HCT 35%, Hb 14,1. widal O; 1/320, H; 1/160, PA; 1/160,
PB;-

Apakah pilihan antibiotik yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Demam Tifoid Pada Ibu Hamil
Definsi Demam tifoid merupakan penyakit infeksi usus halus yang disebabkan
oleh bakteri Salmonella typhi.
Etiologi ▪ Faktor kebersihan makanan
▪ Faktor kebersihan lingkungan
▪ Imunitas tubuh buruk
Gambaran Klinis ▪ Demam > 38 C
▪ Sakit kepala
▪ Nyeri perut
▪ Nafsu makan berkurang
▪ Diare atau konstipasi
▪ Coated tongue
▪ Nyeri otot
Diagnosis ▪ Uji Widal (titer O atau H = 1/320)
▪ Kultur darah

Kemenkes RI, 2013


Penatalaksanaan Demam Tifoid
• Berikan sefotaksim 200 mg/kgBB IV per 24 jam dibagi menjadi 3-4
dosis
• Seftriakson 100 mg/kgBB IV per 24 jam (maksimal 4 g/24 jam) dibagi
menjadi 1-2 dosis.
• Berikan parasetamol 3x500 mg per oral bila demam.

Kemenkes RI, 2013


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Chloramphenicol → tidak tepat (masuk kategori


C)
c.Ciprofloksasin → tidak tepat (masuk kategori C)
d.Cotrimoksazole → tidak tepat (masuk kategori C)
e.Strptomicin → tidak tepat (masuk kategori D)

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, antibiotik yang tepat pada kasus ini adalah ....


A. Seftriakson

© FDI2020
79
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 27 tahun G3P2A1 usia kehamilan 37 minggu dibawa ke


IGD RS oleh suaminya karena tidak sadarkan diri dan perdarahan dari jalan lahir
disertai nyeri perut hebat sebelumnya. Riwayat persalinan sebelumnya anak
pertama lahir kembar. Riwayat tekanan darah tinggi (+), Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 22
x/menit, suhu 36,5oC. DJJ 170 x/menit. Pemeriksaan inspekulo didapatkan serviks
terbuka 2 cm, perdarahan aktif, darah berwarna kehitaman. Apakah tatalaksana
yang tepat untuk pasien ini?
a. Drip Oksitosin
b. Persalinan pervaginam
c. Ekstraksi vakum
d. SC
e. Rujuk

© FDI2020
D. SC
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 27 tahun G3P2A1 UK 37 minggu dibawa ke IGD RS
• Tidak sadarkan diri
• Perdarahan dari jalan lahir dan nyeri perut hebat
• Riwayat gemelli dan HT
• Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 22
x/menit, suhu 36,5oC. DJJ 170 x/menit.
• Pemeriksaan inspekulo: serviks terbuka 2 cm, perdarahan aktif,
darah berwarna kehitaman

Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?


© FDI2020
Solusio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya

Faktor Predisposisi Diagnosis


❑ Hipertensi ❑ Perdarahan nyeri intermiten atau menetap
❑ Versi Luar ❑ Warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin ada bekuan
❑ Trauma abdomen jika solusio relatif baru
❑ Hidramnion ❑ Syok tidak sesuai dengan jumlah darah keluar (tersembunyi)
❑ Gemeli ❑ Anemia berat
❑ Defisiensi besi ❑ Gawat janin atau hilangnya denyut jantung janin
❑ Uterus tegang terus menerus dan nyeri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Solusio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
➢ Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) dengan tanda-tanda awal syok pada ibu, lakukan persalinan
segera:
• Jika pembukaan servix lengkap, lakukan persalinan dengan ekstraksi vakum
• Jika pembukaan servix belum lengkap, lakukan persalinan dengan SC

➢ Jika perdarahan ringan atau sedang dan belum terdapat tanda-tanda syok, tindakan bergantung pada DJJ:
• DJJ normal → SC
• DJJ tidak terdengar namun nadi dan TD ibu normal → pertimbangkan pervaginam
• DJJ tidak terdengar dan nadi serta TD ibu bermasalah, pecahkan ketuban dengan kokher:
o Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian oksitosin
o Jika servix kenyal, tebal, dan tertutup → SC
o DJJ abnormal ( < 100 atau > 180 x/menit) lakukan persalinan pervaginam segera atau SC bila pervaginam
tidak memungkinkan
Note: kasus ini tidak boleh ditatalaksana di FASKES dasar, harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
Tatalaksana di atas hanya boleh dilakukan di FASKES yang lengkap !!

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Drip Oksitosin → tidak tepat


b. Persalinan pervaginam → tidak tepat
c. Ekstraksi vakum → tidak tepat
e. Rujuk → tidak tepat (bila berada di Faskes I)

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat untuk pasien ini adalah....


D. SC

© FDI2020
80
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 27 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke


IGD Puskesmas karena nyeri perut dan keluar cairan dari jalan lahir. Saat dilakukan
pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan lengkap, ketuban (-), letak kepala,
dan di dapatkan HIS adekuat. Pasien akhirnya dipimpin untuk persalinan
pervaginam. Setelah bayi dan plasenta dilahirkan terjadi perdarahan terus
menerus dari jalan lahir. Saat dilakukan pemeriksaan genetalia ditemukan adanya
robekan jalan lahir mencapai otot perinei transversal. Apakah diagnosis pada
pasien ini?
a. Ruptur perineum grade 2
b. Ruptur perineum grade 1
c. Ruptur perineum grade 2A
d. Ruptur perineum grade 3A
e. Ruptur perineum grade 3B

© FDI2020
A. Ruptur Perineum Grade 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 27 tahun G2P1A0 UK 38 minggu datang ke
IGD puskesmas
• Pembukaan lengkap, ketuban (-), letak kepala, dan HIS
adekuat
• Dipimpin untuk persalinan pervaginam
• Pemeriksaan genetalia: robekan jalan lahir mencapai otot
perinei transversal

Apakah diagnosis pada pasien ini?

© FDI2020
Robekan Jalan Lahir
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Robekan Jalan Lahir

Derajat I Derajat II Derajat III Derajat IV

Laserasi epitel vagina Sebatas Musculus Kerusakan pada otot Sampai sfingter ani
atau laserasi pada perinei transversal, sfingter ani externa dan interna
kulit perineum saja tidak melibatkan a. < 50% sfingter ani hingga mukosa
sfingter ani externa rektum
b. > 50% sfingter ani
externa
c. Sfingter ani
Kemenkes RI, 2013 externa dan interna © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tidak perlu dilakukan


Derajat 1
penjahitan

Ruptur Perlu dilakukan


Derajat 2
Perineum penjahitan

Derajat 3 RUJUK, untuk ditangani oleh dokter speisalis


dan 4 (harus dilakukan di kamar operasi)

IDI, 2017 © FDI2020


Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Ruptur perineum grade 1 → Laserasi epitel vagina atau


laserasi pada kulit perineum saja
c. Ruptur perineum grade 2A → tidak ada
d. Ruptur perineum grade 3A → < 50% sfingter ani externa
e. Ruptur perineum grade 3B → > 50% sfingter ani externa

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...


A. Ruptur Perineum Grade 2

© FDI2020
81
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 24 tahun P1A0 datang ke Puskesmas karena panas sejak
2 hari yang lalu. Pasien paska melahirkan di rumah sakit 1 minggu yang lalu.
Riwayat persalinan SC disertai infeksi korioamnionitis. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 20
x/menit, dan suhu 40,0oC. Pemeriksaan genetalia didapatkan lokhia berbau.
Apakah diagnosis pada kasus ini?
a. Vaginitis
b. Servisitis
c. Metritis
d. Endometriosis
e. Korioamnionitis

© FDI2020
C. Metritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 24 tahun P1A0
• Panas sejak 2 hari yang lalu
• Riwayat persalinan di rumah sakit SC disertai korioamnionitis
• Suhu 40,0oC
• Lokhia berbau

Apakah diagnosis pada kasus ini?


© FDI2020
Metritis (dikenal sebagai Endometritis,
Endomiometritis, dan Endoparametritis)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Infeksi uterus pada saat pascapersalinan


Faktor Persalinan pervaginam
predisposisi o Ketuban pecah prematur yang lama
o Partus lama
o Pemeriksaan dalam berulang
o Korioamnionitis intrauterin

Persalinan SC
o Lamanya proses persalinan dan ketuban pecah
o Pemeriksaan dalam berulang
o Pemakaian alat monitoring janin internal

Sarwono, 2008 © FDI2020


Metritis (dikenal sebagai Endometritis,
Endomiometritis, dan Endoparametritis)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala klinis • Demam > 38 derajat celcius


• Nyeri abdomen yang pada pemeriksaan bimanual teraba agak membesar, nyeri, dan
lembek
• Lokhia bau menyengat
Tatalaksana • Antibiotik oral (ringan)
• Antibiotik IV (sedang-berat)
• Antipiretik
• Pembedahan (drainase abses dan/atau evakuasi jaringan rusak) → bila
demam menetap

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Vaginitis → tidak tepat


b. Servisitis → tidak tepat
d. Endometriosis → tidak tepat
e. Korioamnionitis → tidak tepat

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah....


C. Metritis

© FDI2020
82
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang wanita usia 28 tahun datang ke UGD puskesmas dengan keluahn perut terasa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

nyeri, dan disertai keluar cairan bening dari jalan lahir. Diketahui pasien hamil anak kedua,
saat ini usia kehamilan 38 minggu. Riwayat tekanan darah tinggi dan diabetes mellitus
disangkal. Riwayat ANC selama ini di bidan. Riwayat persalinan pertama lahir pervaginam
dengan berat bayi 2900 gr Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 88 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,3 C, HIS 3x/10’/30”, DJJ 155
x/menit, taksiran berat bayi 2700 gr. pada pemeriksaan dalam lengkap didapatkan
pembukaan serviks 10 cm, ketuban (-), letak kepala, Hodge III. Apakah tindakan selanjutnya
yang dilakukan dokter?
a. Manuver crede
b. Rujuk
c. Pimpin persalinan
d. Injeksi oksitosin 10 IU
e. SC

© FDI2020
C. Pimpin Persalinan
KEYWORD

• Pasien 28 tahun ke UGD puskesmas dengan keluhan nyeri perut dan keluar cairan bening
• Hamil anak kedua, anak pertama lahir pervaginam dengan BBL 2900 gr
• HIS 3x/10’/30”, DJJ 155 x/menit, taksiran berat bayi 2700 gr
• pada pemeriksaan dalam lengkap didapatkan pembukaan serviks 10 cm, ketuban (-), letak
kepala, Hodge III

APAKAH TINDAKAN BERIKUTNYA YANG DILAKUKAN DOKTER?


Persalinan Normal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Fase laten: pembukaan serviks 1 hingga 3 cm, sekitar 8 jam


1 Fase aktif: pembukaan serviks 4 cm hingga sampai lengkap
(+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam

Pembukaan lengkap sampai bayi lahir

KALA 2 Primigravida → 2 jam


Multigravida → 1 jam

Segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir lengkap,


3 sekitar 30 menit

4 Segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam post-partum

Sarwono, 2008 © FDI2020


KALA II
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kala II adalah dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir


lengkap. Pada primigravida bayi lahir dalam waktu 2 jam,
sedangkan multigravida bayi lahir dalam waktu 1 jam

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Manuver Crede → tidak tepat (tekanan fundus


uteri dari atas)
B. Rujuk → tidak tepat (bayi dapat dilahirkan
secara pervaginam dan dapat dilakukan di
puskesmas)
D. Injeksi oksitosin 10 IU → tidak tepat (dilakukan
setelah kala II selesai, untuk melahirkan
plasenta)
E. SC → tidak tepat (bayi dapat dilahirkan secara
pervaginam, SC harus dilakukan di faskes
lanjutan)

© FDI2019
Jadi, tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh dokter
adalah….

C. Pimpin persalinan
83
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 12 minggu, datang ke


rumah sakit untuk memeriksakan kehamilannya. Pasien tidak ada keluhan. Riwayat
persalinan sebelumnya tidak ada kelainan dan semua dalam batas normal Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88 x/menit,
frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,5 C. Pemeriksaan laboratorium didapatkan IgM
toxoplasma (+) dan IgG toxoplasma (+). Apakah tatalaksana yang paling tepat
diberikan?
a. Pemberian asam folat dosis tinggi
b. Spiramycin + asam folat
c. Spiramycin + sulfadiazine
d. Primetamin + sulfadiazine
e. Primetemin + spiramycin

© FDI2020
B. Spiramycin + Asam Folat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita berusia 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 12
minggu
• Riwayat persalinan sebelumnya dalam batas normal
• IgM toxoplasma (+) dan igG toxoplasma (+)

Apakah tatalaksana yang paling tepat diberikan?

© FDI2020
Toksoplasmosis pada Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis
• Kordosentesis (pengambilan sampel darah janin melalui tali
pusat) ataupun Amniosentesis (aspirasi cairan ketuban)
dengan tuntunan USG. Kordosentesis atau Amniosentesis
dilakukan apabila:
✓Antibodi IgM+
✓Serokonversi dengan interval waktu 2 sampai 3 minggu,
perubahan dari seronegatif menjadi seropositif IgM dan IgG
✓Titer IgG yang tinggi 2 l/1,024 (ELISA)
✓Aviditas IgG < 200an ultrasonografi
Sarwono, 2008 © FDI2020
Toksoplasmosis pada Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Spiramisin (gol. makrolide) 2 - 4 g/hari PO dibagi dalam 4 dosis untuk 3 minggu,
diulangi setelah 2 minggu sampai kehamilan aterm.
• Kombinasi piremitamin, sulfadiazin, dan asam folinik sebagai penggunaan
simultan diberikan selama 21 hari. Piremitamin (fenilpirimidin obat antimalaria).
Dosis piremitamin diberikan sebesar 1 mg/kg/hari PO untuk 3 - 4 hari. Sulfadiazin
50 - 100 mg/kg/hari PO dibagi 2 dosis serta asam folinik 2 kali 5 mg IM tiap
minggu selama pemakaian piremitamin. Pemberian Piremitamin dan
Sulfadiazin disarankan setelah UK 14 minggu (trimester II), dikarenakan efek
teratogenik.
• Sulfadiazin menimbulkan reaksi hematuria dan hipersensitivitas. Piremitamin
menyebabkan depresi sumsum tulang secara gradual dan reversibel dengan
akibat penunlnan platelet, leukopenia, dan anemia yang menyebabkan
tendensi perdarahan. Untuk mengantisipasi hal ini perlu pemeriksaan sel darah
tepi dan platelet 2 kali seminggu serta penggunaan asam folinik dalam bentuk
kalsium leukovorin yang menghambat efek depresi sumsum tulang dari
piremitamin.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Pemberian asam folat dosis tinggi → kurang


tepat, pemberian asam folat untuk mencegah
efek teratogenik dari piremitamin dan sulfadiazin
c. Spiramycin + sulfadiazine → tidak tepat (untuk
trimester 2)
d. Primetamin + sulfadiazine → tidak tepat (untuk
trimester 2)
e. Primetamin + spiramycin → tidak tepat (untuk
trimester 2)

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang paling tepat diberikan adalah ....


B. Spiramycin + Asam Folat

© FDI2020
84
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 32 tahun G4P3A0 usia kehamilan saat ini 37 minggu, dibawa
suaminya ke UGD RS karena perdarahan yang keluar terus menerus dari jalan lahir
sejak 3 jam yang lalu. Nyeri perut sebelumnya disangkal. Riwayat persalinan
pertama secara normal dan anak kedua serta ketiga secara SC. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 106 x/menit, frekuensi
nafas 20 x/menit, suhu 36,7oC. Pemeriksaan fisik didapatkan anemis +/+, kontraksi (-
), DJJ 169 x/menit. Tampak perdarahan aktif dari jalan lahir, darah berwarna merah
segar. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini?
a. Solusio plasenta
b. Plasenta previa
c. Abortus imminens
d. Abortus inkomplit
e. Abortus komplit

© FDI2020
B. Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 32 tahun G4P3A0 UK 37 minggu
• Perdarahan dari jalan lahir sejak 3 jam yang lalu
• Nyeri perut disangkal
• Riwayat persalinan anak kedua dan ketiga secara SC
• Anemis +/+, kontraksi (-), DJJ 169 x/menit
• Perdarahan aktif dari jalan lahir, darah berwarna merah segar

Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini?

© FDI2020
Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi di atas atau


mendekati ostium servix interna.

Klasifikasi Plasenta Previa


1. Plasenta previa totalis: ostium internal ditutupi seluruhnya oleh
plasenta
2. Plasenta previa parsialis: ostium internal ditutupi sebagian oleh
plasenta
3. Plasenta previa marginalis: tepi plasenta di tepi ostium internal
4. Plasenta previa letak rendah: plasenta berimplantasi di segmen
bawah uterus sehingga tepi plasenta terletak dekat dengan
ostium

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Predisposisi Diagnosis


❖ Kehamilan dengan ibu usia lanjut ❖ Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan > 22 minggu
❖ Multiparitas ❖ Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya anemia
❖ Riwayat SC sebelumnya ❖ Syok
❖ Tidak ada kontraksi uterus
❖ Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul
❖ Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
❖ Penegakkan diagnosis dibantu dengan USG

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
1. Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus Syarat Konservatif:
cairan IV NaCl 0,9% atau RL 1. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit
2. Lakukan penilaian jumlah perdarahan yang kemudian berhenti dengan atau tanpa
3. Jika perdarahan banyak dan berlangsung, pengobatan tokolitik
persiapkan SC tanpa memperhitungkan usia 2. Belum ada tanda inpartu
kehamilan 3. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dbn)
4. Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin 4. Janin masih hidup dan kondisi janin baik
hidup tetapi prematur, pertimbangkan untuk
konservatif
Note: TIDAK dianjurkan melakukan PEMERIKSAAN DALAM sebelum tersedia kesiapan untuk SC. Pemeriksaan
inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk menentukan sumber perdarahan.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Solusio plasenta → tidak tepat (perdarahan,


darah warna kehitaman, nyeri perut hebat)
c. Abortus imminens → tidak tepat (perdarahan
berupa flex, tidak ada pembukaan serviks)
d. Abortus inkomplit → tidak tepat (perdarahan
berupa flux, terdapat pembukaan serviks,
terdapat jaringan sebagian, TFU tidak sesuai)
e. Abortus komplit → tidak tepat (perdarahan
berupa flux, terdapat pembukaan serviks/tidak,
terdapat jaringan seluruh, TFU tidak sesuai)

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini


adalah....
B. Plasenta Previa

© FDI2020
85
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 37 tahun, G3P2A0 usia kehamilan 36 minggu datang ke RS


karena nyeri kepala sejak 1 hari yang lalu. Riwayat tekanan darah tinggi sebelum
hamil. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 170/100 mmHg, denyut
nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,5oC. Pada pemeriksaan urin
lengkap diperoleh protein negative. Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Hipertensi kronik
b. Preeklamsia ringan
c. Preeklamsia berat
d. Superimposed eklamsia
e. Eklamsia

© FDI2020
A. Hipertenis Kronik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 36 tahun, G2P1A0 UK 36 minggu
• Nyeri kepala, sejak 1 hari
• Riwayat tekanan darah tinggi sebelum hamil
• TD 170/100 mmhg
• Protein negative

Apakah diagnosis pasien tersebut?

© FDI2020
FAKTOR RISIKO HDK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kehamilan kembar
• Penyakit trofoblas
• Hidramnion
• Diabetes melitus
• Gangguan vaskuler plasenta
• Faktor herediter
• Riwayat preeklampsia sebelumnya
• Obesitas sebelum hamil

© FDI2020
HIPERTENSI dalam Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipertensi Kronik • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan
dan menetap setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Sudah ada riwayat HT sebelum hamil atau diketahui HT pada UK <
20 minggu
Hipertensi Gestasional • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20
minggu dan menghilang setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Tidak ada riwayat HT sebelum hamil, TD normal di usia kehamilan <
12 minggu

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Preeklamsia ringan • TD ≥ 140/90 mmHg pada UK > 20 minggu


• Proteinuria + 1 atau pemeriksaan protein kuantitatif > 300 mg/24
jam
Preeklamsia Berat • TD > 160/110 mmHg pada UK > 20 minggu
• Proteinuria ≥ +2 atau protein kuantitatif > 5 g/24 jam
• Atau disertai keterlibatan organ lain:
o Trombositopenia (< 100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati
o Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
o Sakit kepala, skotoma penglihatan
o Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
o Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
o Oligouria (< 500 ml/24 jam), kreatinin > 1,2 mg/dL

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Superimposed preeklamsia • Ibu dengan riwayat HT kronik (sudah ada sebelum UK 20 minggu)
pada hipertensi kronik • Proteinuria > +1 atau trombosit < 100.000 sel/uL pada UK > 20
minggu
Eklamsia • Kejang umum dan/atau koma
• Ada tanda dan gejala preeklamsia
• Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misal: epilepsi, perdarahan
subarakhnoid, meningitis)

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Bila terjadi kejang, perhatikan jalan Cara pemberian MgSO4
nafas, pernafasan (oksigen) dan sirkulasi • Berikan dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk
(cairan IV) mencegah kejang atau kejang berulang
• Berikan MgSO4 secara IV pada ibu yang • Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4
eklamsia dan preeklamsia berat dalam 6 jam sesuai prosedur
• Pada kondisi dimana MgSO4 tidak dapat
diberikan seluruhnya, berikan dosis awal
lalu RUJUK ibu ke FASKES yang lebih Syarat pemberian MgSO4
memadai • Tersedia Ca Glukonas 10%
• Lakukan intubasi bila kjang berulang → • Ada refleks patella
ICU • Jumlah urin minimal 0,5 ml/kgbb/jam

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemberian MgSO4
Cara pemberian dosis awal Cara pemberian dosis rumatan
• Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 • Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan
40%) dan larutkan dengan 10 ml aquades larutkan dalam 500 ml RL?RA, lalu berikan secara IV
• Berikan larutan tersebut secara IV pelan selama dengan kecepatan 28 tpm selama 6 jam dan diulang
20 menit 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila
• Jika akses IV sulit, berikan masing-masing 5 g eklamsia)
MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM
bokong kanan dan kiri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Preeklamsia ringan → tidak tepat (TD ≥ 140/90


mmHg pada UK > 20 minggu, proteinuria +1)
c.Preeklamsia berat → tidak tepat (TD > 160/110
mmHg pada UK > 20 minggu, proteinuria ≥ +2)
d.Superimposed eklamsia → tidak tepat (riwayat
tekanan darah tinggi sebelumnya, disertai
protein > +1)
e.Eklamsia → tidak tepat (kejang, gejala
preeklamsia)

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien tersebut adalah ....


A. Hipertensi Kronik

© FDI2020
86
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 34 tahun G4P2A1 diantar suaminya ke IGD RS karena


perdarahan dari jalan lahir sejak 2 jam yang lalu. Pasien post terpeleset di kamar
mandi dan jatuh terduduk, lalu terjadi perdarahan. Usia kehamilan 15 minggu.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 88
x/menit, RR 18 x/menit, suhu 36,5oC. Pemeriksaan dalam didapatkan serviks
terbuka, jaringan (-), perdarahan (+). Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Abortus imminens
b. Abortus insipiens
c. Abortus inkomplit
d. Abostus komplit
e. Solusio plasenta

© FDI2020
B. Abortus insipiens
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 34 tahun G4P2A1
• Perdarahan dari jalan lahir sejak 2 jam yang lalu
• Post terpeleset di kamar mandi kemudian terjadi perdarahan
• UK 14 minggu
• Pemeriksaan dalam: serviks terbuka, jaringan (-), perdarahan
(+)

Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?


© FDI2020
Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Abortus adalah suatu ancaman atau pengeluaran hasil


konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dengan
usia kehamilan di bawah 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.

Abortus dibagi menjadi:


o Abortus iminens
o Abortus insipiens
o Abortus inkomplit
o Abortus komplit
o Missed abortion

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS PERDARAHAN CERVIX KONSEPSI TINGGI TATALAKSANA


FUNDUS
IMMINENS FLEX TERTUTUP - SESUAI Konservatif

INSIPIENS FLUX TERBUKA - SESUAI Evakuasi isi uterus

INKOMPLIT FLUX TERBUKA + TIDAK


(SEBAGIAN) SESUAI

KOMPLIT FLUX TERBUKA/ + TIDAK Observasi


TERTUTUP (SELURUH) SESUAI
MISSED +/- TERBUKA/ > 8 MINGGU MENGECIL Evakuasi isi uterus
ABORTION TERTUTUP

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS TATALAKSANA
INSIPIENS • UK < 16 minggu: gunakan jari atau forceps cincin, bila perdarahan hebat → AVM
atau kuret
• UK > 16 minggu: infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau RL 40 tpm

INKOMPLIT • UK < 16 minggu: AVM atau kuret


• UK > 16 minggu: tunggu pengeluaran hasil konsepsi spontan atau dengan AVM

MISSED ABORTION • UK < 12 minggu : AVM atau kuret


• UK > 12 - < 16 minggu : pastikan cervix tetbuka → kuret
• UK > 16 minggu : pematangan cervix (infus oksitosin 20 unit dalam 500 cc NaCl
0,9% atau RL → 40 tpm

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Abortus imminens → tidak tepat (flex, serviks


tertutup, jaringan (-), TFU sesuai)
c. Abortus inkomplit → tidak tepat (flux, serviks
terbuka, jaringan sebagian, TFU tidak sesuai)
d. Abostus komplit → tidak tepat (flux, serviks
terbuka, jaringan seluruh, TFU tidak sesuai)
e. Solusio plasenta → tidak tepat (perdarahan,
darah warna kehitaman, nyeri perut hebat, UK >
20 minggu)

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah...


B. Abortus Insipiens

© FDI2020
87
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 29 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 34 minggu datang ke RS


untuk kontrol kehamilan. Pasien mengatakan sering keluar flex sejak 2 hari ini.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84 x/menit,
frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,4oC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TFU 31
cm, letak kepala, DJJ 150 x/menit, his (-). Pemeriksaan USG didapatkan tepi
plasenta terletak dekat dengan ostium. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien
ini?
a. Plasenta previa
b. Plasenta previa letak rendah
c. Plasenta previa marginalis
d. Plasenta previa parsial
e. Plasenta previa totalis

© FDI2020
B. Plasenta previa letak rendah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 29 tahun, G2P1A0, UK 34 minggu datang ke RS
untuk kontrol kehamilan
• Sering keluar flex sejak 2 hari ini
• TFU 31 cm, letak kepala, DJJ 148 x/menit, his (-)
• Pemeriksaan USG: tepi plasenta terletak dekat dengan ostium

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi di atas atau


mendekati ostium servix interna.

Klasifikasi Plasenta Previa


1. Plasenta previa totalis: ostium internal ditutupi seluruhnya oleh
plasenta
2. Plasenta previa parsialis: ostium internal ditutupi sebagian oleh
plasenta
3. Plasenta previa marginalis: tepi plasenta di tepi ostium internal
4. Plasenta previa letak rendah: plasenta berimplantasi di segmen
bawah uterus sehingga tepi plasenta terletak dekat dengan
ostium

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Predisposisi Diagnosis


❖ Kehamilan dengan ibu usia lanjut ❖ Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan > 22 minggu
❖ Multiparitas ❖ Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya
❖ Riwayat SC sebelumnya anemia
❖ Syok
❖ Tidak ada kontraksi uterus
❖ Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul
❖ Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
❖ Penegakkan diagnosis dibantu dengan USG

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
1. Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus Syarat Konservatif:
cairan IV NaCl 0,9% atau RL 1. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit
2. Lakukan penilaian jumlah perdarahan yang kemudian berhenti dengan atau tanpa
3. Jika perdarahan banyak dan berlangsung, pengobatan tokolitik
persiapkan SC tanpa memperhitungkan usia 2. Belum ada tanda inpartu
kehamilan 3. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dbn)
4. Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin 4. Janin masih hidup dan kondisi janin baik
hidup tetapi prematur, pertimbangkan untuk
konservatif
Note: TIDAK dianjurkan melakukan PEMERIKSAAN DALAM sebelum tersedia kesiapan untuk SC. Pemeriksaan
inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk menentukan sumber perdarahan.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Plasenta previa → kurang tepat (tidak lengkap)


c. Plasenta previa marginalis → tidak tepat (tepi
plasenta di tepi ostium internal)
d. Plasenta previa parsial → tidak tepat (ostium
internal ditutupi sebagian oleh plasenta)
e. Plasenta previa totalis → tidak tepat (ostium
internal ditutupi seluruhnya oleh plasenta)

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah....


B. Plasenta previa letak rendah

© FDI2020
88
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 32 tahun G3P1A1 usia kehamilan 35 minggu dibawa ke IGD
Puskesmas karena keluar cairan banyak dari jalan lahir sejak 3 jam yang lalu, tidak
disertai dengan nyeri perut. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
110/70 mmHg, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit dan suhu 36,4°C.
Pemeriksaan fisik didapatkan TFU 30 cm, letak kepala, his (-), DJJ 155 x/menit.
Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan serviks 1 cm, ketuban (-) berwarna
jernih. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?
a. Rujuk
b. Drip oksitosin
c. SC
d. Injeksi deksametason 12 mg setiap 24 jam selama 2 hari
e. Injeksi deksametason 6 mg setiap 12 jam selama 2 hari

© FDI2020
A. Rujuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 33 tahun G3P1A1 UK 35 minggu dibawa ke IGD
puskesmas
• Keluar cairan banyak dari jalan lahir sejak 1 jam yang lalu
• Nyeri perut (-)
• TFU 30 cm, letak kepala, his (-), DJJ 155 x/menit
• Pemeriksaan dalam: pembukaan serviks 1 cm, ketuban (-)
berwarna jernih

Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Ketuban Pecah Dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah keadaan pecahnya


selaput ketuban sebelum persalinan atau dimulainya
tanda inpartu.

Faktor Predisposisi
▪ Riwayat KPD pada kehamilan sebelumnya
▪ Infeksi traktus genital
▪ Perdarahan antepartum
▪ Merokok
Kemenkes RI, 2013 © FDI2020
Ketuban Pecah Dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis
❖ Anamnesis:
Penderita merasa keluar cairan yang banyak secara tiba-tiba
❖ Inspekulo:
Adanya cairan yang keluar dari servix atau menggenang di fornix posterior. Jika tidak ada, gerakkan
sedikit bagian bawah janin atau minta ibu untuk mengedan atau batuk.
❖ Pemeriksaan dalam sebaiknya tidak dilakukan kecuali akan dilakukan penanganan aktif (melahirkan bayi)
karena dapat mengurangi latensi dan meningkatkan kemungkinan infeksi.
❖ Bau cairan ketuban khas
❖ Tes Nitrazin (+):
Kertas lakmus berubah dari merah menjadi biru. Ingat !!! Darah, semen dan infeksi dapat menyebabkan
hasil positif palsu
❖ Gambaran pakis yang terlihat di mikroskop ketika mengamati sekret servikovaginal yang mengering

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Ketuban Pecah Dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana umum Tatalaksana khusus (di RS Rujukan)
• Berikan eritromisin 4 x 250 mg • ≥ 34 minggu
selama 10 hari ✓ lakukan induksi persalinan dengan oksitosin bila tidak ada KI
• Segera rujuk ke FASKES yang
memadai • 24 – 33 minggu
✓ Bila terdapat amnionitis, abrupsio plasenta dan kematian janin
→ persalinan segera
✓ Dexamethasone 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam atau
Betamethasone 12 mg IM tiap 24 jam selama 48 jam → untuk
pematangan paru
✓ Bila paru sudah matang → bayi dilahirkan

• < 24 minggu
✓ Bila terjadi infeksi (korioamnionitis) → lakukan tatalaksana
Korioamnionitis

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Drip oksitosin → tidak tepat (dilakukan di Faskes


lanjutan, bila UK ≥ 34 minggu dan tidak ada KI)
c. SC → tidak tepat
d. Injeksi deksametason 12 mg setiap 24 jam
selama 2 hari → tidak tepat (dosis salah)
e. Injeksi deksametason 6 mg setiap 12 jam selama
2 hari → tidak tepat (dilakukan di Faskes
lanjutan)

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah ....


A. Rujuk

© FDI2020
89
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 24 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri


pada payudara sebelah kanan disertai demam. Pasien post melahirkan seminggu
yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, nadi
80 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, dan suhu 37,4oC. Pemeriksaan payudara
kanan didapatkan odem (+), eritema (+), teraba keras, nyeri tekan (+), fluktuasi (-).
Payudara kiri normal. Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?
a. Antibiotik
b. Antibiotik + analgetik
c. Kompres payudara dengan air hangat
d. Insisi drainase abses
e. Stop ASI sementara

© FDI2020
D. Insisi drainase abses
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 24 tahun
• Nyeri pada payudara, disertai demam
• Pasien post melahirkan seminggu yang lalu
• Pemeriksaan payudara kanan: odem (+), eritema (+),
teraba keras, nyeri tekan (+), fluktuasi (+)

Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Kelainan Payudara Saat Nifas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bendungan Air Susu


(zogstuwing, breast Mastitis Galaktokel
engorgetment)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Bendungan Air Susu
(zogstuwing, breast engorgetment)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Bendungan air susu dapat terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 ketika payudara telah memproduksi air
susu. Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup
sering menyusu, produksi meningkat, terlambat menyusukan, hubungan dengan bayi (bonding)
kurang baik, dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu menyusui
Gejala • Pembengkakan payudara bilateral
• Palpasi teraba keras
• Kadang terasa nyeri
• Peningkatan suhu badan ibu
• Tidak terdapat tanda-tanda kemerahan dan demam
Tatalaksana • Pemakaian kutang untuk menyangga payudara
• Pemberian analgetika
• Dianjurkan menyusui segera dan lebih sering
• Kompres hangat
• Air susu dikeluarkan dengan pompa dan dilakukan pemijatan (masase) serta perawatan payudara
• Kalau perlu diberi supresi laktasi untuk sementara (2 - 3 hari) agar bendungan terkurangi dan
memungkinkan air susu dikeluarkan dengan pijatan

Sarwono, 2008 © FDI2020


Mastitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Infeksi dan peradangan parenkim kelenjar payudara


Gejala • Demam yang disertai menggigil, mialgia, nyeri, dan takikardia.
• Payudara membengkak, mengeras, lebih hangat, kemerahan dengan batas tegas, dan
disertai rasa sangat nyeri.
• Dapat berkembang menjadi ABSES (fluktuasi +, nyeri dan eritema).
Tatalaksana • Tetap laktasi dan pengosongan payudara.
• Antibiotik (penisilin tahan penisilinase (dikloksasilin) atau sefalosporin), bila alergi
penisilin berikan eritromisin atau sulfa-.
• Bed-rest, pemberian cairan yang cukup, antinyeri dan antiinflamasi.
• Untuk ABSES → insisi drainase.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Galaktokel
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Walaupun jarang dapat terjadi sumbatan saluran oleh


air susu yang membeku.
• Air susu terkumpul pada satu lobus atau lebih dan
dapat menyebabkan timbulnya massa kistik.
• Massa tersebut bisa hilang secara spontan atau
memerlukan aspirasi.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Antibiotik → tidak tepat (diberikan setelah


dilakukan insisi)
b.Antibiotik + analgetik → tidak tepat (diberikan
setelah dilakukan insisi)
c.Kompres payudara dengan air hangat → tidak
tepat (tatalaksana untuk bendungan payudara)
e. Stop ASI sementara → tidak tepat (ASI harus
dikeluarkan)

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah....


D. Insisi drainase abses

© FDI2020
90
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 44 tahun P4A0 dirujuk ke IGD RS karena perdarahan post
partum yang belum berhenti. Plasenta lahir lengkap. Robekan jalan lahir hanya
pada kulit perineum saja . Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
90/60 mmHg, nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,5oC.
Pemeriksaan abdomen didapatkan TFU setinggi pusat dan kontraksi lembek.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
a. Ruptur perineum grade 3B
b. Ruptur perineum grade 3A
c. Retensio plasenta
d. Atonia uteri
e. Ruptur uteri

© FDI2020
D. Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 44 tahun P4A0 dirujuk ke IGD RS karena
perdarahan post partum yang belum berhenti
• Plasenta lahir lengkap
• Robekan jalan lahir kulit perineum
• TFU setinggi pusat dan kontraksi lembek

Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?

© FDI2020
Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu
menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta
lahir
Faktor predisposisi • Regangan rahim berlebihan karena kehamilan gemeli, polihidramnion, atau anak
terlalu besar
• Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep
• Kehamilan grande-multipara
• Ibu dengan keadaan umum yang jelek, anemis, atau menderita penyakit menahun
• Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim
• Infeksi intrauterin (korioamnionitis)
• Ada riwayat pernah atonia uteri sebelumnya
Diagnosis Bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata perdarahan masih aktif dan banyak,
bergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih
dengan kontraksi yang lembek

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Sikap Trendelenburg, memasang venous line, dan memberikan oksigen
• Sekaligus merangsang kontraksi uterus dengan cara:
✓ Masase fundus uteri dan merangsang puting susu.
✓ Pemberian oksitosin dan turunan ergot secara IM, IV atau SC
✓ Memberikan derivat prostaglandin F2α (carboprost trometbamine), ES: diare, hipertensi, mual munrah,
febris, dan takikardia
✓ Pemberian misoprostol 800 - 1.000 ug per-rektal
✓ Kompresi bimanual eksternal dan/atau internal
✓ Kompresi aorta abdominalis
✓ Pemasangan "tampon kondom", kondom dalam kalum uteri disambung dengan kateter, difiksasi dengan
karet gelang dan diisi cairan infus 200 ml yang akan mengurangi perdarahan dan menghindari tindakan
operatif (tindakan memasang tampon kasa utero-vaginal tidak dianjurkan dan hanya bersifat temporer
sebelum tindakan bedah ke rumah sakit rujukan)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Bila semua tindakan itu gagal, maka dipersiapkan untuk dilakukan tindakan operarif laparotomi dengan
pilihan bedah konservatif (mempertahankan uterus) atau melakukan histerektomi. Alternatifnya berupa:
✓ Ligasi aneria uterina atau arteria ovarika
✓ Operasi ransel B lynch
✓ Histerektomi supravaginal
✓ Histerektomi total abdominal

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Ruptur perineum grade 3B → tidak tepat


b. Ruptur perineum grade 3A → tidak tepat
c. Retensio plasenta → tidak tepat
e. Ruptur uteri → tidak tepat

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah ....


D. Atonia Uteri

© FDI2020
91
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Wanita usia 24 tahun, hamil anak pertama dengan usia kehamilan 10 minggu
datang ke RS untuk memeriksakan kandungan. Ini merupakan kunjungan pertama
dan telah direncanakan untuk dilakukan pemeriksaan USG. Pada pemeriksaan
USG, pada usia kehamilan 10 minggu apakah yang diperiksakan?
a. Gestasional sac
b. Crown Rump Length
c. Femur length
d. Humerus length
e. Biparietal diameter

© FDI2020
B. Crown Rump Length
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 24 tahun, hamil anak pertama
• Usia kehamilan 10 minggu
• Kunjungan pertama, direncanakan untuk dilakukan
pemeriksaan USG

Pada pemeriksaan USG, pada usia kehamilan 26 minggu


apakah yang diperiksakan?

© FDI2020
Antenatal Care (ANC)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADWAL KUNJUNGAN
Trimester Jumlah kunjungan Waktu kunjungan yang dianjurkan
minimal
1 1x Sebelum minggu ke-16
2 1x Antara minggu ke 24-28
3 2x Antara minggu ke 30-32
Antara minggu ke 36-38

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Usia Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perkiraan Usia
Kehamilan

HPHT
Hari Pertama Haid Terakhir

TFU
Tinggi Fundus Uteri
Dapat dihitung dengan Rumus McDonald

USG Sarwono, 2008

© FDI2020
Pemeriksaan USG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gestasional Sac. Diameter (usia kehamilan 5-8 minggu)

Crown Rump Length (usia kehamilan 8-12 minggu)

Biparietal Diameter (usia kehamilan Trimester 2)

Femur Length (usia kehamilan Trimester 3)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Gestasional sac → 5-8 minggu.


c. Femur length → trimester 3
d. Humerus length → tidak tepat, tidak diperiksakan
e. Biparietal Diameter → trimeseter 2

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, USG yang diperiksakan pada usia kehamilan 26


minggu adalah...
B. Crown Rump Length

© FDI2020
92
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 33 tahun, G3P1A1 usia kehamilan 14 minggu dibawa


keluarganya ke IGD RS karena pasien mengeluh nyeri perut sejak semalam. Keluar
darah sedikit dari daerah genetalia sejak tadi pagi. Pasien post jatuh dari tangga
semalam. Riwayat persalinan sebelumnya anak pertama abortus dan anak kedua
lahir SC. Pasien tampak pucat. Pemeriksaan tanda vital ditemukan tekanan darah
90/60 mmHg, nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, Suhu 36,7oC.
Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan serviks (-), flex (+), jaringan (-), nyeri
goyang portio (+). Apakah penyebab terjadinya kasus tersebut?
a. Riwayat trauma
b. Riwayat pemakaian AKDR
c. Riwayat SC
d. Usia lanjut
e. Multipara

© FDI2020
C. Riwayat SC
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 32 tahun, G3P1A1 UK 12 minggu
• Nyeri perut sejak semalam
• Keluar darah sedikit dari daerah genetalia
• Anak pertama abortus dan anak kedua lahir secara SC
• Tampak pucat, TD 90/60 mmhg
• Pemeriksaan dalam: pembukaan serviks (-), flex (+), jaringan (-
), nyeri goyang portio (+)

Apakah penyebab terjadinya kasus tersebut?


© FDI2020
Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

✓ Kehamilan Ektopik adalah kehamilan di luar rahim


(uterus).
✓ Kehamilan Ektopik Terganggu adalah kehamilan ektopik
yang ruptur di lokasi implantasi kehamilan, dan
menyebabkan terjadinya perdarahan masif dan nyeri
abdiomen akut.
✓ Hampir 95% kehamilan ektopik terjadi di berbagai
segmen tuba falopii, dengan sisa 5% sisanya terdapat di
ovarium, rongga peritoneum atau di dalam servix.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Predisposisi Diagnosis


▪ Riw. Kehamilan ektopik sebelumnya ▪ Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah
▪ Riw. Operasi di daerah tuba dan/atau tubektomi sedang
▪ Riw. Penggunaan AKDR ▪ Kesadaran menurun
▪ Infertilitas ▪ Pucat
▪ Riw. Inseminasi buatan atau teknologi bantuan ▪ Hipotensi dan hipovolemia
reproduktif (ART) ▪ Nyeri abdomen dan pelvis
▪ Merokok ▪ Nyeri goyang portio
▪ Riw. Abortus sebelumnya ▪ Servix tertutup
▪ Riw. Promiskuitas ▪ Penegakkan diagnosis dibantu dengan pemeriksaan
▪ Riw. SC sebelumnya USG

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana Umum: Tatalaksana Khusus:
✓ Restorasi cairan tubuh dengan cairan kristaloid ✓ Uji silang darah → persiapan LAPARATOMI.
NaCl 0,9% atau RL (500 ml dalam 15 menit ✓ Saat laparotomi → eksplorasi kedua ovarium dan
pertama) atau 2 L dalam 2 jam pertama. tuba falopii:
✓ Segera rujuk ke RS (untuk dilakukan laparatomi). • Bila terjadi kerusakan berat pada tuba →
SALPINGEKTOMI.
• Bila terjadi kerusakan ringan pada tuba →
SALPINGOSTOMI.
✓ Sebelum memulangkan, konseling penggunaan
kontrasepsi. Jadwalkan kunjungan ulang 4 minggu
kemudian. Atasi anemia dengan sulfas ferosus 60
mg/hari selama 6 bulan.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Riwayat trauma → tidak tepat


b. Riwayat pemakaian AKDR → tidak tepat (disoal
tidak di jelaskan)
d. Usia lanjut → tidak tepat
e. Multipara → tidak tepat

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, penyebab terjadinya kasus tersebut adalah ....


C. Riwayat SC

© FDI2020
93
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 35 tahun datang ke RS, dengan terasa nyeri saat
berhubungan dengan suami dan keluhan keluar darah paska bersenggama
dengan suami. Riwayat keluarga ibu sebelumnya memiliki Ca Serviks. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 82 x/menit,
frekuensi nafas 16 x/menit, suhu 36,5oC. Pada pemeriksaan inspekulo ditemukan
multiple nodul di sekitar ostium uteri, ukuran ± 1-3 cm, berwarna merah terang,
bentukan mirip spons dan bertangkai. Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Kista bartholin
b. Kista gartner
c. Kista nabothi
d. Polip servix
e. Ca servix

© FDI2020
D. Polip Servix
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang wanita usia 35 tahun
• nyeri saat berhubungan dengan suami
• Keluar darah pasca bersenggama dengan suami
• Riwayat keluarga menderita Ca servix
• Pemeriksaan inspekulo: ditemukan benjolan di sekitar ostium
uteri, ukuran ± 1 cm, berwarna merah terang, bentukan mirip
spons dan bertangkai

Apakah diagnosis yang paling tepat?

© FDI2020
Kista Bartholin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Kista berukuran relatif besar yang paling sering dijumpai. Kelenjar bartholini terletak
pada 1/3 posterior dari setiap labium mayus dan muara dari duktus sekretorius dari
kelenjar ini, berada tepat di depan (eksternal) himen pada posisi jam 4 dan 8
Etiologi • Infeksi (terutama nisereria gonore, dan kadang streptokok & stafilokok)
• Trauma → sumbatan saluran eksresi kelenjar bartholin
• Bila terjadi pascamenopause → curiga keganasan
Gambaran Bila disertai infeksi: nyeri sentuh, dispareunia dan demam
• Pada tahap supuratif: dinding kista berwarna kemerahan, tegang, dan nyeri.
klinis
• Tahap eksudatif: di mana sudah terjadi abses, maka rasa nyeri dan ketegangan
dinding kista menjadi sedikit berkurang disertai dengan penipisan dinding di area
yang lebih putih dari sekitarnya.
Terapi • Insisi dinding kista dan drainase cairan kista atau abses, yang disebut
dengan prosedur marsupialisasi.
• Berikan juga antibiotika untuk mikro-organisme yang sesuai dengan hasil
pemeriksaan apus atau kultur bakteri.

Sarwono, 2011 © FDI2020


Kista Gartner
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi • Kista ini berasal dari sisa kanalis Wolfii (disebut juga Duktus Gartner) yang berjalan di
sepanjang permukaan anterior dan bagian atas vagina.
• Diameter relatif kecil (tidak ada penonjolan) hingga besar mendorong dinding vagina ke
arah tengah lumen atau malahan dapat memenuhi lumen dan mencapai introitus
vagina
Gejala klinis • Lokasi utama: bagian anterolateral puncak vagina
• Palpasi: bersifat kistik, dilapisi oleh dinding translusen tipis yang tersusun dari epitel
kuboid atau kolumner, baik dengan atau tanpa silia dan kadang-kadang tersusun dalam
beberapa lapisan (stratified)
Tatalaksana Insisi dinding anterolateral vagina dan eksisi untuk mengeluarkan kista dari sisa kanalis
Wolfii ini

Sarwono, 2011 © FDI2020


Kista Nabothi (Kista Retensi)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi • Epitel kelenjar endoserviks tersusun dari jenis kolumner tinggi yang sangat rentan
terhadap infeksi atau epidermidisasi skuamosa
• Infeksi/restrukturisasi endoserviks → metaplasia skuamosa → muara kelenjar
endoserviks akan tertutup → terbentuk kantong kista
• Ukuran: mikro hingga makro
Gambaran • Tidak menimbulkan gangguan sehingga penderita juga tidak pernah mengeluhkan
klinis sesuatu terkait dengan adanya kista ini.
• Inspekulo: kista nabothi terlihat sebagai penonjolan kistik di area endoserviks
dengan batas yang relatif tegas dan berwarna lebih muda dari jaringan di
sekitarnya
• Pembuluh darah di mukosa endoserviks (di atas kista) meniadi terlihat lebih nyata
karena pembuluh darah berwarna merah menjadi kontras di atas dasar yang
berwarna putih kekuningan
• Yang berada pada pars vaginalis endoserviks menunjukkan adanya epitel
kolumner yang ektopik dan kemudian mengalami metaplasia skuamosa
Tatalaksana Tidak diperlukan terapi khusus untuk kista Nabothi

Sarwono, 2011 © FDI2020


Polip Serviks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Lesi atau tumor padat serviks yang paling sering dijumpai. Tumor ini merupakan
penjuluran dari bagian endoserviks atau intramukosal serviks dengan variasi eksternal
atau regio vaginal serviks.
Gambaran klinis • Polip serviks bervariasi dari tunggal hingga multipel, berwarna merah terang, rapuh,
dan strukturnya menyerupai spons
• Penjuluran berwarna merah terang yang teriepit atau keluar dari ostium serviks
• Panjang tangkai polip juga bervariasi dari ukuran di bawah 1 cm (protrusi melalui
ostium serviks) hingga mencapai beberapa sentimeter sehingga memungkinkan ujung
distal polip mencapai atau keluar dari introitus vagina
• Bila polip serviks berasal dari ektoserviks maka warna polip menjadi lebih pucat dan
strukturnya lebih kenyal dari polip endoserviks
• Tidak jarang, ujung polip mengalami nekrotik atau ulserasi sehingga dapat
menimbuikan perdarahan terutama sekali pascasanggama
• Bertangkai, dengan panjang tangkai < 1 cm hingga beberapa cm

Sarwono, 2011 © FDI2020


Polip Serviks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Histopatologi • Sama dengan jaringan asalnya, permukaan polip tersusun dari selapis epitel kolumner
yang tinggi (seperti halnya endoserviks), epitel kelenjar serviks, dan stroma jaringan
ikat longgar yang diinfiltrasi oleh sel bulat dan edema
• Epitel endoserviks pada polip seringkali mengalami metaplasia skuamosa dan serbukan
sel radang sehingga menyerupai degenerasi ganas
Tatalaksana • Ekstirpasi

Sarwono, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Kista bartholin → terletak pada 1/3 posterior dari


setiap labium mayus dan muara dari duktus
sekretorius dari kelenjar ini, berada tepat di
depan (eksternal) himen pada posisi jam 4 dan 8
b. Kista gartner → kista yang berlokasi di bagian
anterolateral puncak vagina
c. Kista nabothi → penonjolan kistik di area
endoserviks dengan batas yang relatif tegas dan
berwarna lebih muda dari jaringan di sekitarnya;
epitel kolumnar → metaplasi skuamosa
e. Ca servix → keganasan pada servix

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat adalah....


D. Polip Servix

© FDI2020
94
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien dirujuk oleh Puskesmas ke rumah sakit umum dikotanya karena komplikasi
dari penyakit diabetes mellitus yang dideritanya. Rumah Sakit tersebut memiliki dokter
spesialis penyakit dalam, kandungan dan kebidanan, bedah umum, dan anak, Rumah sakit
tersebut memiliki pelayanan radiologi dan laboratorium. Apakah tipe rumah sakit yang tepat
pada kasus diatas ?
A. RS tipe C
B. RS tipe D
C. RS tipe E
D. RS tipe B
E. RS tipe A

© FDI2020
A. RS tipe C
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang pasien dirujuk oleh Puskesmas ke rumah sakit umum
dikotanya karena komplikasi dari penyakit diabetes mellitus
yang dideritanya.
• Rumah Sakit tersebut memiliki dokter spesialis penyakit dalam,
kandungan dan kebidanan, bedah umum, dan anak, Rumah
sakit tersebut memiliki pelayanan radiologi dan laboratorium.

Tipe rumah sakit tersebut adalah...


© FDI2020
TIPE-TIPE RUMAH SAKIT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Berdasarkan Tipenya rumah sakit dibagi atas beberapa tipe yaitu:


• Tipe A : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dan sub spesialistik
yang luas.
• Tipe B : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan
subspesialistik terbatas.
• Tipe C: mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik sekurang-kurangnya
spesialistik 4 dasar lengkap (penyakit dalam, anak, bedah, kebidanan dan kandungan).
• Tipe D: mempunyai fasilitas dan kemampuan sekurang-kurangnya pelayanan medik dasar
(pelyanan kesehatan umum dan kedokteran gigi).
• Tipe E: rumah sakit khusus yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran
saja.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. RS tipe D → tidak tepat


C. RS tipe E → tidak tepat
D. RS tipe B → tidak tepat
E. RS tipe A → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tipe rumah sakit tersebut adalah...

A. RS tipe C

© FDI2020
95
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 40 tahun peserta BPJS Kesehatan yang sedang melakukan
perjalanan dinas luar. Di kota tujuan, dia sakit dan harus dirawat di rumah sakit, namun
pasien tersebut tetap dapat menggunakan BPJS yang dia miliki meskipun di luar kota
tempat dia terdaftar. Apakah prinsip BPJS kesehatan yang berlaku pada kasus di atas ?
A. Akuntabilitas
B. Nirlaba
C. Keterbukaan
D. Portabilitas
E. Kegotongroyongan

© FDI2020
D. Portabilitas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki berusia 40 tahun peserta BPJS Kesehatan
yang sedang melakukan perjalanan dinas luar.
• Di kota tujuan, dia sakit dan harus dirawat di rumah sakit,
namun pasien tersebut tetap dapat menggunakan BPJS
yang dia miliki meskipun di luar kota tempat dia terdaftar

Prinsip BPJS Kesehatan yang berlaku adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Akuntabilitas → tidak tepat


B. Nirlaba → tidak dimaksudkan untuk mencari laba tetapi
untuk memenuhi kepentingan peserta
C. Keterbukaan → tidak tepat
E. Kegotongroyongan → gotong royong dari peserta yang
mampu ke peserta yang kurang mampu

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, prinsip BPJS Kesehatan yang berlaku adalah...

D. Portabilitas

© FDI2020
96
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Di sebuah SD yang terdiri dari 150 orang siswa didapatkan 12 siswa yang menderita mata
merah dan berair, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata dokter mendiagnosa siswa
tersebut menderita konjungtivitis. Penularan penyakit diduga kuat terjadi di sekolah.
Ternyata, dalam kurun waktu kurang dari seminggu kasus konjungtivitis itu menular ke 20
siswa sekolah lain. Berapakah nilai secondary attack rate kasus konjungtivitis tersebut?
A. 12/150 x 100 %
B. 12/138 x 100 %
C. 20/150 x 100 %
D. 20/138 x 100 %
E. 12/20 x 100 %

© FDI2020
D. 20/138 x 100%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Di sebuah SD yang terdiri dari 150 orang siswa didapatkan 12
siswa yang menderita mata merah dan berair, setelah
dilakukan pemeriksaan ternyata dokter mendiagnosa siswa
tersebut menderita konjungtivitis.
• Penularan penyakit diduga kuat terjadi di sekolah. Ternyata,
dalam kurun waktu kurang dari seminggu kasus konjungtivitis
itu menular ke 20 siswa sekolah lain.

Secondary attack rate kasus tersebut adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟


𝑥100%
𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟 − 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟
Secondary attack 20
rate 150 − 12
x100%
20
𝑥100%
138

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 12/150 x 100 % → tidak tepat


B. 12/138 x 100 % → tidak tepat
C. 20/150 x 100 % → tidak tepat
E. 12/20 x 100 % → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, secondary attack rate kasus tersebut


adalah...

D. 20/138 x 100%

© FDI2020
97
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Demi untuk membangun kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku hidup sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Pemerintah Indonesia
mencanangkan program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) melalui 7 langkah
dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat secara luas. Apakah Contoh
tindakan dibawah ini yang tidak termasuk dalam GERMAS ?
A. Melakukan aktifitas fisik dengan rutin
B. Tidak merokok
C. ASI Eksklusif
D. Periksa kesehatan rutin berkala
E. Tidak mengonsumsi alkohol

© FDI2020
C. ASI Eksklusif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pemerintah Indonesia mencanangkan program GERMAS
(Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) melalui 7 langkah
dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat
secara luas.

Tindakan yang tidak termasuk dalam 7 langkah GERMAS


adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Melakukan aktifitas rutin → tidak tepat


B. Tidak merokok → tidak tepat
D. Periksa kesehatan rutin berkala → tidak tepat
E. Tidak mengkonsumsi alkohol → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Tindakan yang tidak termasuk dalam 7


langkah GERMAS adalah...

C. ASI Ekslusif

© FDI2020
98
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pada suatu wilayah terdapat peningkatan kejadian diare di anak sekolah dasar. Kepala
puskesmas memerintahkan untuk segera mengumpulkan data kejadian diare dan faktor
risikonya yang digunakan untuk penanganan selanjutnya. Apakah program yang dapat
dilakukan kasus tersebut?
A. Promosi kesehatan
B. Upaya masyarakat berbasis kejadian
C. Surveilans berbasis kejadian
D. Surveilans berbasis indikator
E. Pengumpulan data pasif

© FDI2020
C. Surveilans berbasis kejadian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pada suatu wilayah terdapat peningkatan kejadian diare
di anak sekolah dasar. Kepala puskesmas memerintahkan
untuk segera mengumpulkan data kejadian diare dan
faktor risikonya yang digunakan untuk penanganan
selanjutnya.

Program yang dapat dilakukan adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Promosi kesehatan → tidak tepat


B. Upaya masyarakat berbasis kejadian → tidak
tepat
D. Surveilans berbasis indikator → tidak tepat
E. Pengumpulan data pasif → surveilans pasif

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, program yang dapat dilakukan


adalah...

C. Surveilans berbasis kejadian

© FDI2020
99
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke puskesmas untuk pemeriksaan rutin gula darah.
Pasien mengatakan penglihatan semakin kabur sehingga dokter mencurigai komplikasi
retinopati diabeticum. Dokter puskesmas merujuk ke dokter spesialis mata di RSUD. Namun
dokter puskesmas tetap merawat penyakit diabetes pasien. Apakah jenis pelimpahan
wewenang yang sesuai pada kasus diatas ?
A. cross
B. interval
C. kolateral
D. horizontal
E. split

© FDI2020
C. Kolateral
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien mengatakan penglihatan semakin kabur sehingga
dokter mencurigai komplikasi retinopati diabeticum.
• Dokter puskesmas merujuk ke dokter spesialis mata di RSUD.
Namun dokter puskesmas tetap merawat penyakit diabetes
pasien.

Jenis rujukan yang sesuai adalah...

© FDI2020
Pelimpahan wewenang dalam sistem rujukan :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Interval (titip pasien sementara)


Ex : dr A merujuk px ke dr B dalam kurun waktu tertentu, nanti akan di kembalikan
lagi ke dr A
• Kolateral (konsul)
Ex : px hipertensi dirawat oleh dr A kemudian dirujuk ke dr Sp. S karena mengalami
stroke
• Cross (alih rawat)
Dr Sp.P sudah selesai merawat px yang akan di lakukan operasi kemudian
melimpahkan px dr Sp.OT untuk dilakukan operasi.
• Split (rawat bersama)
Ex : dr A merawat pasien X dengan penyakit a dan dr B juga merawat pasien X tapi
dengan penyakit b secara bersamaan dan tidak saling menginterventi terapi.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Cross → tidak tepat


B. Interval → tidak tepat
D. Horisontal → tidak tepat
E. Split → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jenis pelimpahan wewenang yang


tepat adalah...

C. Kolateral

© FDI2020
100
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke klinik dengan keluhan sulit menelan yang
memberat 2 minggu terakhir. Pasien mengatakan awalnya sulit menelan benda padat
tetapi sekarang hanya bisa memakan benda cair. Pemeriksaan radiologi tampak dilatasi
esofagus bagian distal. Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Esofagitis
b. Ca esofagus
c. Akalasia
d. Esofageal web
e. Atresia esofagus

© FDI2020
C. AKALASIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien keluhan sulit menelan yang memberat 2 minggu
terakhir.
• Pasien mengatakan awalnya sulit menelan benda padat
tetapi sekarang hanya bisa memakan benda cair.
• Pemeriksaan radiologi tampak dilatasi esofagus bagian
distal

Apa diagnosis yang paling tepat?

© FDI2020
AKALASIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gangguan motilitas berupa hilangnya peristaltik


esofagus sehingga makanan tertahan di esofagus
Etiologi: Gagalnya sfingter esofagokardia
berelaksasi
Gejala klinis
• Sulit menelan(disfagia)
• Nyeri tenggorok
• Regurgitasi
Pemerksaan penunjang
• Esofagografi
Bird beak appearance ( penyempitan daerah
esofagogaster dan dilatasi bagian distal

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Esofagitis → Ada tanda-tanda radang


b. Ca esofagus → ada tanda keganasan
d.Esofageal web →adanya membran pada esofagus,
radiologi tampak gambaran radioluscent yang
menandakan letak membran
e.Atresia esofagus → biasanya pada bayi baru lahir dengan
sesak dan muntah jika diberi ASI

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI DIAGNOSIS YANG PALING TEPAT PADA


PASIEN INI ADALAH…

C. AKALASIA

© FDI2020
101
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang bayi laki-laki usia 1 bulan diantar ke UGD dengan keluhan kuning. Riwayat pernah
kuning pada usia 2 hari dan menghilang pada usia 10 hari. Keluhan disertai feses yang
berwarna seperti dempul, urin yang berwarna gelap dan perut pasien tampak kembung.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan radiologi tampak triangular cord
sign. Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Atresia duodenum
b. Atresia billier
c. Hepatitis kongenital
d. Breast milk jaundice
e. Kolelitiasis primer

© FDI2020
B. ATRESIA BILLIER
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien keluhan kuning.
• Riwayat pernah kuning pada usia 2 hari dan menghilang
pada usia 10 hari.
• Keluhan disertai feses yang berwarna seperti dempul, urin
yang berwarna gelap dan perut kembung.
• Pemeriksaan radiologi tampak triangular cord sign

Apa diagnosis yang paling tepat?


© FDI2020
ATRESIA BILLIER
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tidak terbentuknya saluran empedu


Gejala dan tanda klinis
• Ikterus yang muncul setelah icterus fisiologik
• Urine berwarna gelap
• Tinja seperti dempul
Komplikasi sirosis hepatis
Diagnosis:
• USG ( Triangular cord sign)
• Kadar bilirubin
• Kolesistokolangiografi
Tatalaksana
• Pembedahan ( bedah kasai, bedah cangkok
hati)

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Atresia duodenum → tidak tepat


c.Hepatitis kongenital → tidak tepat
d.Breast milk jaundice → tidak tepat
e.Kolelitiasis primer → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI DIAGNOSIS YANG PALING TEPAT PADA


PASIEN INI ADALAH…

B. ATRESIA BILLIER

© FDI2020
102
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki – laki berusia 40 tahun datang ke lGD dengan keluhan nyeri pada
uluhati tembus ke belakang, pasien merupakan peminum alkohol berat. Pasien di
diagnosa sebagai Pankreatitis. Hasil pemeriksaan yang menunjang diagnosa
pasien ini, kecuali ?

A. Serum amylase 1200 IU/ L


B. Butterfly Hematom
C. Serum Lipase 450U/ L
D. Cullen Sign
E. Grey Turner Sign

© FDI2020
B. Butterfly Hematom
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki – laki datang ke lGD dengan keluhan nyeri
pada uluhati tembus ke belakang, pasien merupakan
peminum alkohol berat,
• Pasien di diagnosa sebagai Pankreatitis.

Hasil pemeriksaan yang menunjang diagnosa pasien ini,


kecuali ?

© FDI2020
Pankreatitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi
• Batu empedu (yang mikrolitiasis) dan alkohol
Klinis :
• Serangan timbul setelah makan kenyang / setelah minum alkohol
• Nyeri peut muncul tiba – tiba
• Nyeri di daerah tengah epigastrium menjalar menembus ke belakang
• Nyeri berkurang saat duduk membungkuk
• Nyeri memberat saat terlentang
• Muntah tanpa didahului mual , sering terjadi saat lambung sudah kosong

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Pankreatitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laboratorium :
• Serum Amylase >1000IU/L
• Serum Lipase meningkat

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Pankreatitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan fisik
• Perut tegang dan sakit ketika ditekan
• Bisa ditemukan ikterus
• Gray turner → perubahan warna di perut samping berupa bercak darah
• Tanda cullen → bercak darah di daerah pusar

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Serum amylase 1200 IU/ L


C. Serum Lipase 450U/ L
D. Cullen Sign
E. Grey Turner Sign

Semua pilihan jawaban merupakan tanda dan gejala


pada Pankreatitis.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Hasil pemeriksaan yang menunjang


diagnosa pasien ini, kecuali ?

B. Butterfly Hematom

© FDI2020
103
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasangan suami istri datang ke dokter karena buah zakar suaminya membengkak
sejak 7hari lalu. Pasien sudah menikah 5tahun dan belum mempunyai anak. Pada
pemeriksaan fisik suami, didapatkan massa berkelok – kelok pada testis kiri. Letak
kelainan pada pasien ini?

A. V. Pampiniformis
B. V. Testikularis
C. A. Spermatikus
D. V. Spermatikus
E. A. Testikularis

© FDI2020
A. V. Pampiniformis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasangan suami istri datang ke dokter karena buah zakar
suaminya membengkak sejak 7hari lalu.
• Pasien sudah menikah 5tahun dan belum mempunyai
anak → komplikasi tersering dari varikokel
• Pada pemeriksaan fisik suami, didapatkan massa berkelok
– kelok pada testis kiri → Varicocele

Letak kelainan pada pasien ini?

© FDI2020
Varikokel Hidrokel Kista Epididimis Orkitis Luetika

• Kesan teraba berkelok- • Transluminasi (+) → • Kista pada epididimis • Sifilis stadium IV
kelok seperti kumpulan berisi cairan pada bersifat tembus cahaya • Pembengkakan testis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

cacing → akibat tunika vaginalis sekitar pada transluminasi . kronik di seluruh testis
disfungsi katup vena → skrotum
dilatasi vena
pampiniformis
• Varises Venan pada
korda spermatika
• Faktor kausal gangguan
fertilitas

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. V. Testikularis
C. A. Spermatikus
D. V. Spermatikus
E. A. Testikularis

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Letak kelainan pada pasien ini?

A. V. Pampiniformis

© FDI2020
104
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 7thn datang dengan keluhan nyeri dan
bengkak pada tungkai kiri bawah sejak 3 bulan lalu sehingga pasien semakin sulit
berjalan. Pasien memliki riwayat terjatuh dan ada luka pada kakinya , dan hanya
dibawa ke sangkal putung. Dari pemeriksaan fisik : tungkai kiri bawa teraba hangat
, bengkak dan kemerahan. Dari pemeriksaan radiologi : peradangan pada
jaringan lunak, penebalan periosteum disertai sklerosis pada 1/3 tibia kiri. Apakah
penyebab tersering penyakit pasien?

A. Streptococcus
B. Pneumococcus
C. Staphylococcus
D. Mycobacterium
E. Eschericia

© FDI2020
C. Staphylococcus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• nyeri dan bengkak pada tungkai kiri bawah sejak 3 bulan lalu sehingga
pasien semakin sulit berjalan.
• riwayat terjatuh dan ada luka pada kakinya
• pemeriksaan fisik : tungkai kiri bawa teraba hangat , bengkak dan
kemerahan.
• Dari pemeriksaan radiologi : peradangan pada jaringan lunak,
penebalan periosteum disertai sklerosis pada 1/3 tibia kiri.

→ Dx : Osteomyelitis

Penyebab tersering penyakit pasien?

© FDI2020
Osteomyelitis
• Peradangan pada tulang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Adanya riwayat trauma


→Port de entry dari kulit akibat luka terbuka
• Klinis :
• Nyeri pada tulang, dan saat diraba
• Edema, eritema, teraba hangat
• Gejala sistemik (+)
• Discharge purulen
• Radiologi :
• soft tissue swelling
• Sequestrum → nekrosis tulang
• Involucrum → tulang baru (penebalan periosteum mengelilingi
sequestrum)

© FDI2020
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC
Osteomyelitis
• Etiologi :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terbanyak adalah Staphylococcus, terjadi pada 90% kasus acute


hemotogenous osteomyelitis, portal of entry biasanya melalui infeksi
sekunder kulit yang luka, kadang dari infeksi saluran nafas bagian atas.
Penyebab lain bisa Streptococcus atau pneumococcus.

© FDI2020
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC
Osteomyelitis
• Osteomielitis Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• < 2minggu
• Tanda radang (+)
• Terdapat gambaran soft tissue swelling

• Osteomielitis Kronik
• > 1bulan
• Tidak ada tanda radang
• Pus (+)
• Gambaran sequestrum, involucrum , cloaca

© FDI2020
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Streptococcus
B. Pneumococcus
D. Mycobacterium
E. Eschericia

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Penyebab tersering penyakit pasien?

C. Staphylococcus

© FDI2020
105
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 20 tahun diantar warga ke UGD post KLL. Pasien kesadaran menurun
dan tampak sesak. TD 90/60mmHg, nadi 110x/m, RR 28x/m. tampak jejas pada dada kanan.
Pemeriksaan fisik gerak dada kanan tertinggal, perkus hemithoraks dekstra di atas ICS 4
hipersonor sedangkan dibawah ICS 4 redup dan auskultasi suara nafas menurun di bawah
ICS 4. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

a. Hemothoraks
b. Pneumothoraks
c. Tension pneumothoraks
d. Hematopneumothoraks
e. Tamponade jantung

© FDI2020
D. HEMATOPNEUMOTHORAKS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien post KLL.
• TD 90/60mmHg, nadi 110x/m, RR 28x/m.
• Tampak jejas pada dada kanan. Pemeriksaan fisik gerak dada
kanan tertinggal, perkus hemithoraks dekstra di atas ICS 4
hipersonor sedangkan dibawah ICS 4 redup dan auskultasi suara
nafas menurun

Apa diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
HEMATOPNEUMOTHORAKS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Adanya darah dan udara secara


bersamaan didalam kavum pleura
Gejala dan tanda klinis
• Post trauma
• Sesak nafas
• Bisa syok
• Dada yang sakit tertinggal
• Perkusi : diatas ICS yang sakit hipersonor, di
bawah ICS yang sakit redup
Pemeriksaan penunjang
Gambaran radioopaq pada paru disertai
meniscus sign
Disertai hiperluscen avascular pada atas
meniscus

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Hemothoraks → hanya tanda hemothoraks saja


(diatas ICS 4 sonor)
b.Pneumothoraks → perkusi hipersonor pada
seluruh hemithoraks dekstra
c.Tension pneumothoraks→ perkusi hipersonor
pada seluruh hemithoraks dekstra disertai
gangguan hemodinamik
e. Tamponade jantung → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI DIAGNOSIS YANG TEPAT PADA PASIEN


INI ADALAH…

D. HEMATOPNEUMOTHORAKS

© FDI2020
106
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 25 tahun diantar ke UGD post KLL 20 menit yang lalu. Pasien sempat
pingsan sekitar 5 menit kemudian sadar lagi. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik tampak hematom pada temporal sinistra, defisit neurologi (-). Apakah
tindakan selanjutnya yang tepat pada pasien ini?

a. Dilakukan CITO operatif


b. Dilakukan CT scan,jika tidak ada kelainan langsung dipulangkan
c. Jika CT scan normal, pasien diobservasi dulu
d. Dilakukan observasi 1x24 jam di UGD
e. Pasien langsung di rujuk

© FDI2020
C. JIKA CT SCAN NORMAL PASIEN
DIOSBERVASI DULU
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien post KLL
• Pasien sempat pingsan sekitar 5 menit kemudian sadar
lagi.
• Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
• Pemeriksaan fisik tampak hematom pada temporal
sinistra, defisit neurologi (-).
Apa tindakan selanjutnya yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
KOMOSIO CEREBRI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Merupakan kondisi kehilangan fungsi otak sesaat tanpa


ada kerusakan jaringan otak
Gejala klinis
• Pingsan sekitar 5-10 menit
Tanda khas:
CT Scan tidak ada kelainan /normal
Tatalaksana
• Observasi selama 2 jam
• Jika tidak ada kelainan pasien boleh di pulangkan
Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Dilakukan CITO operatif → pastikan dengan CT Scan dulu


b. Dilakukan CT scan,jika tidak ada kelainan langsung
dipulangkan → harus observasi dulu sebelum
dipulangkan
d.Dilakukan observasi 1x24 jam di UGD →cukup observasi 2
jam
e.Pasien langsung di rujuk→tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI TINDAKAN SELAJUTNYA YANG TEPAT


PADA PASIEN INI ADALAH…

C. JIKA CT SCAN NORMAL


PASIEN DIOSBERVASI DULU

© FDI2020
107
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 30 tahun diantar ke UGD oleh perawat puskesmas dengan keluhan
sesak nafas setelah disuntik oleh perawat. Pemeriksaan tanda vital TD 90/60 mmHg, nadi
100x/m, RR 28x/m, suhu 37 C. Akral dingin. Telah diberikan suntikan epinefrin berkali-kali
dengan dosis maksimal tetapi tensi tidak membaik. Apakah tatalaksana selanjutnya yang
tepat pada pasien ini?

a. Dosis epinefrin ditingkatkan


b. Pemberian dipenhidramin
c. Diberikan vasopressin
d. Diberikan hidrokortison
e. Observasi saja

© FDI2020
C. DIBERIKAN VASOPRESSIN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien diantar ke UGD oleh perawat puskesmas dengan keluhan
sesak nafas setelah disuntik oleh perawat.
• Pemeriksaan tanda vital TD 90/60 mmHg, nadi 100x/m, RR 28x/m,
suhu 37 C. Akral dingin.
• Telah diberikan suntikan epinefrin berkali-kali dengan dosis maksimal
tetapi tensi tidak membaik.

Apa tatalaksana selanjutnya yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
SYOK ANAFILAKTIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Reaksi alergi berat yang mengancam nyawa


Gejala dan tanda klinis
• Riwayat paparan obat atau tersengat tawon
• Hipotensi
• Urticaria
• Sesak nafas, wheezing
• Mual muntah
Tatalaksana
• Awal
Airway, breathing ,circulation, disabilty, exposure
• Definitif
Epinefrin
Jika terjadi anaphylactic refrakter dipakai vasopressin

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Dosis epinefrin ditingkatkan → pada kasus ini


sudah maksimal
b.Pemberian dipenhidramin → bukan terapi utama
d.Diberikan hidrokortison → bukan terapi utama
e.Observasi saja → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI TATALAKSANA SELANJUTNYA YANG


PALING TEPAT PADA PASIEN INI ADALAH…

C. DIBERIKAN VASOPRESSIN

© FDI2020
108
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang anak laki-laki usia 6 th datang bersama ibunya ke dokter dengan keluhan muncul
benjolan pada daerah bokong disertai demam sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan
didapatkan nodul ukuran 3 cm hiperemis, hangat pada perabaan, disertai punctate
pustule sebanyak 6 buah diatasnya. Apakah diagnosis yang paling mungkin:
A. Impetigo bulosa
B. Impetigo ulceratif
C. folikulitis
D. karbunkle
E. selulitis

© FDI2020
D. Karbunkle
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• nodul ukuran 3 cm hiperemis, hangat pada perabaan,
disertai punctate pustule sebanyak 6 buah diatasnya
• Gejala konstitusi

© FDI2020
Pioderma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Karbuknel
• Etiologi Stafilokokus
• Klinis: Peradangan folikel rambut beserta jaringan di sekitrarnya.
Lesi berupa nodus eritematosa, awalnya keras, nyeri tekan,
setelah beberapa hari terdapat fluktuasi, bila pecah keluar pus.
Predileksi di leher, wajah, aksila, bokong.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Impetigo bulosa → tidak tepat


B. Impetigo ulcerative → tidak tepat
C.folikulitis→ tidak tepat
D.karbunkle
E. selulitis→ tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. Karbunkle

© FDI2020
109
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Anak 5 tahun diantar ibunya ke RS dengan keluhan muncul bintil-bintil sewarna kulit pada
lengan atas. Awalnya sedikit dan lama –kelamaan terus bertambah. Pada pemeriksaan
ditemukan papul multiple bagian sentral bintil berlekuk dan jika ditekan keluar massa
berwarna putih. Tatalaksan pada pasien ini?
A. Eksisi
B. Insisi
C. Esktirpasi
D. Kuretase
E. eviserasi

© FDI2020
D. Kuretase
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• Ditemukan papul multiple bagian sentral bintil berlekuk
dan jika ditekan keluar massa berwarna putih

© FDI2020
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : Moluskum kontagiosum adalah penyakit yang disebabkan oleh virus


poks yang menginfeksi sel epidermal.
• Faktor predisposisi : Penyakit ini terutama menyerang anak dan kadang-kadang
juga orang dewasa. Pada orang dewasa, penyakit ini digolongkan kedalam
penyakit akibat hubungan seksual. Penularan melalui kontak langsung dengan
agen penyebab.
• Pemeriksaan fisik: Papul miliar, kadang-kadang lentikular dan berwarna putih
seperti lilin, berbentuk kubah yang kemudian di tengahnya terdapat lekukan
(delle). Jika dipijat akan tampak keluar massa yang berwarna putih seperti nasi.
• Pemeriksaan Penunjang Bila diperlukan, melakukan tindakan enukleasi pada
papul untuk menemukan badan moluskum.
• Tatalaksana : mengeluarkan massa yang mengandung badan moluskum
dengan menggunakan alat seperti ekstraktor komedo, jarum suntik, atau alat
kuret kulit. Komplikasi Lesi dapat mengalami infeksi sekunder. Jika moluskum
mengenai kelopak mata (jarang terjadi), dapat terjadi konjungtivitis kronis. Pada
individu dengan AIDS, moluskum seringkali tidak mudah dikenali, banyak, dan
penatalaksanaannya membutuhkan ketrampilan khusus.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Eksisi → pengangkatan jaringan dengan memotong


B. Insisi → mengiris/membuat irisan pada jaringan
C.Esktirpasi → pengangkatan jaringan bersamaan
dengan kapsul
D.Kuretase
E. Eviserasi → pengangkatan organ visera/ pengankatan
isi bola mata dengan menyisakan sklera

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana pasien ini dalah

D. Kuretase

© FDI2020
110
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien laki-laki 60 th datang dengan keluhan adanya benjolan pada hidung sebelah kiri
sejak 8 bulan yang lalu. Benjolan ini makin lama makin bergaung. Pada pemeriksaan
ditemukan nodul mengkilat, ulkus rodent, tepi mengeras pearly white. Apa diagnose
pasien ini
A. Melanoma maligna
B. Neurofibroma
C. Basal sel karsinoma
D. Skuamous sel karsinoma
E. melasma

© FDI2020
C. Basal sel karsinoma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• benjolan pada hidung sebelah kiri sejak 8 bulan yang lalu.
Benjolan ini makin lama makin bergaung.
• Pada pemeriksaan ditemukan nodul mengkilat, ulkus
rodent, tepi mengeras pearly white

© FDI2020
Basal sel karsinoma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Karsinoma sel basal Karsinoma sel Melanoma Maligna


skuamosa
Factor predisposisi Sinar matahari Sinar matahari Iritasi berulang,
Sinar matahari
Sifat Dearah berambut Laki-laki 20-50 -
luka→ residif tungkai bawah
Klinis Ulkus dengan dasar Ulserasi luka Hiperpigmentasi
kotor (ulkus roden) mudah berdarah cepat
seperti mutiara
Metastase Jarang Jarang-bisa Sering, tidak boleh
FNAB
Histo PA Sel Palisade Horn pearl Sel melanosit
berdiferensiasi
ganas

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Melanoma maligna → tidak tepat


B. Neurofibroma → tidak tepat
C.Basal sel karsinoma
D.Skuamous sel karsinoma → tidak tepat
E. Melasma → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis pada pasien ini?

C. Basal sel karsinoma

© FDI2020
111
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang anak 7 tahun mengeluh gatal dan panas pada kaki, pada pemeriksaan fisik
didapatkan papul konfluens berbentuk serpiginosa. Riwayat bermain di pantai 4 hari yang
lalu. Organisme terbanyak penyebab penyakit tersebut?
A. Necator americanus
B. Bunostomum phlebotomum
C. Ancylostoma duodenale
D. Ancylostoma braziliensis
E. Uncinaria stenocephala

© FDI2020
D. Ancylostoma braziliensis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Gatal dan panas pada kaki,
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan papul konfluens
berbentuk serpiginosa
Diagnosis CLM

© FDI2020
Cutaneus larva Migran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Cutaneus Larva Migrans (Creeping Eruption) merupakan kelainan kulit


berupa peradangan berbentuk linear atau berkelok-kelok disebabkan
oleh invasi larva cacing tambang yang berasal dari anjing dan kucing.
• Etiologi : Ancylostoma caninum/ Ancylostoma braziliense
• Khas: Gatal, aktivitas kontak dengan tanah
• Pemeriksaan : Lesi awal berupa papul eritema yang menjalar dan tersusun
linear atau berkelok-kelok meyerupai benang dengan kecepatan 2 cm
per hari. Predileksi penyakit ini terutama pada daerah telapak kaki,
bokong, genital dan tangan.
• Penunjang : umumnya tidak dilakukan
• Tatalaksana : Albendazole 1x400mg selama 3 hari
• KIE: Memodifikasi gaya hidup dengan menggunakan alas kaki dan sarung
tangan pada saat melakukan aktifitas yang berkontak dengan
tanah, seperti berkebun dan lain-lain.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Necator americanus → tidak tepat


B. Bunostomum phlebotomum → tidak tepat
C.Ancylostoma duodenale → tidak tepat
D.Ancylostoma braziliensis
E. Uncinaria stenocephala→ tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi penyakit ini adalah?

D. Ancylostoma braziliensis

© FDI2020
112
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan keluar cairan dari kemaluan berwarna
kekuningan, pasien memiliki riwayat melakukan hubungan seksual dengan beberapa
wanita. Pernah diobati namun tidak sembuh. Pada pemeriksaan ditemukan orifisium uretra
eksterna tampak eritem, discharge mukopurulen. Terapi yang tepat adalah
A. Gentamisin
B. Benzyl penisilin
C. Seftriaxon
D. Imipenem
E. Amikasin

© FDI2020
C. ceftriaxone
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• keluar cairan dari kemaluan berwarna kekuningan,
• riwayat melakukan hubungan seksual dengan beberapa
wanita.
• Pernah diobati namun tidak sembuh.
• Pada pemeriksaan ditemukan orifisium uretra eksterna
tampak eritem, discharge mukopurulen.

© FDI2020
Sindrom discharge
Gonore Infeksi Genital Non Trikomoniasis BV
Spesifik
Penularan Aktivitas seks Aktivitas seks Aktivitas seks Aktivitas seks
Etiologi Neisseria gonorrhea Chlamydia Trikomonas Vaginalis Gardnerella vaginalis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

trachomatis (stadium trofozoit) Bacteriodes spp


Ureaplasma
urealyticum
Pemeriksaan Fisik Cairan kental Cairan encer Cairan berbusa Asimptomatik
(mukopurulen) jernih/keruh kuning kehijauan Berbau, cairan putoh
Disertai tanda radang (seropurulen) berbau homogeny
akut Morning drop Strawberry app Warna putih abu
Gejala UTI (+) Gejala UTI (-/+)
Penunjang Sediaan langsung Sediaan langsung Pewarnaan Whiff test (amin test)
Pewarnaan gram : Inclusion bodies giemsa/gram : fishy odor
bakteri gram Ditemukan trofozoid Sediaan langsung :
negative diplokokus berflagel clue cel
Tatalaksana Cefixim 400 DT atau azitromisin 2 g DT Metronidazole 2 g Metronidazole 2 g DT
Kanamisin 2 g IM DT doksisiklin 2x100 mg DT Tinidazole 2 g DT
atau (7hari) Tinidazole 2 g DT
Ceftriaxone 250 mg
IM DT
Kombinasi :
Cefixim 400 DT &
azitromisin 2 g DT /
doksisiklin 2x100 mg
(7hari)
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Gentamisin → tidak tepat


B. Benzyl penisilin → tidak tepat
C.Seftriaxon
D.Imipenem → tidak tepat
E. Amikasin → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

terapi yang tepat adalah

C. ceftriaxone

© FDI2020
113
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien laki-laki 38 thn datang dengan keluhan muncul bercak putih dengan pinggiran
kemerahan di bagian tangan dan dada disertai rasa kebas/mati rasa. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan 4 plak sebagian konfluens, dengan tepi eritema berbatas tegas.
Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan:
A. KOH test
B. Patch test
C. Uji sensibilitas
D. Skin prick tes
E. Pemeriksaan motorik

© FDI2020
E. Penisilin Prokain 0,6 juta IU (10 hari)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Luka pada kelamin,
• Riwayat berganti pasangan (+)
• Pada pemeriksaan didapatkan ulkus soliter, indurasi (+),
tepi rata, tidak nyeri

diagnosis ulkus durum

© FDI2020
LEPRA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Lepra adalah penyakit menular, menahun dan disebabkan oleh Mycobacterium


leprae yang bersifat intraselular obligat. Penularan kemungkinan terjadi melalui
saluranpernapasan atas dan kontak kulit pasien lebih dari 1 bulan terus menerus.
• Pemeriksaan Fisik
• Tanda-tanda pada kulit Perhatikan setiap bercak, bintil (nodul), bercak
berbentuk plakat dengan kulit mengkilat atau kering bersisik. Kulit tidak
berkeringat dan berambut. Terdapat baal pada lesi kulit, hilang sensasi nyeri dan
suhu. Dilakukan uji sensibilitas untuk konfirmasi.
• Tanda-tanda pada saraf Penebalan nervus perifer, nyeri tekan dan atau spontan
pada saraf, kesemutan, tertusuk-tusuk dan nyeri pada anggota gerak,
kelemahan anggota gerak dan atau wajah, adanya deformitas, ulkus yang sulit
sembuh
• Ekstremitas dapat terjadi mutilasi
• Penunjang Pemeriksaan mikroskopis kuman BTA pada sediaan kerokan jaringan
kulit (Slit skin Smear), pewarnaan ziehl Neelsen/ Kinyoun Gabet/ Tan Thiam Hok.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.KOH test → dermatofitosis/non


B. Patch test → Dermatitis kontak
C.Uji sensibilitas
D.Skin prick tes → alergi
E. Pemeriksaan motorik → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan lanjutan pasien tersebut?

C. Uji sensibilitas

© FDI2020
114
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang wanita 45 tahun datang dengan tangan kering dan terasa panas. Riwayat
pasien mencuci pakaian dengan menggunakan deterjen setiap hari. Pada pemeriksaan
fisik tampak lesi xerotic dengan skuama batas tegas. Reaksi hipersensitivitas tipe berapa
yang dialami pasien?
A. Tipe I
B. Tipe II
C. Tipe III
D. Tipe IV
E. Non imunologi

© FDI2020
E. Non imunologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Riwayat pasien mencuci pakaian dengan menggunakan
deterjen setiap hari. Pada pemeriksaan fisik tampak lesi
xerotic dengan skuama batas tegas

Diagnosis DKI

© FDI2020
Etiologi ada pasien tersebut adalah kontak dengan bahan
iritan dan bukan merupakan reaksi hipersensitivas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dermatitis Kontak
Iritan Alergi
Iritan Primer Napkin Rash
Etiologi Iritan kuat Kontak feses+urin Sensitizer
Akibat kerja (masalah higine) (Hapten)
RH tipe IV
Pemeriksaan fisik Tergantung Macula eritema, Tergantung
kondisi papulovesikel, kondisi
akut/kronis erosi, lesi satelit akut/kronis
Batas jelas Batas tidak jelas
Predileksi Tergantung Area genitokrural, Tergantung
perianal
Penunjang Patch Test (-) / KOH Patch test (+)
decrescendo Cresendo
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Tipe I → tidak tepat


B. Tipe II → tidak tepat
C.Tipe III → tidak tepat
D.Tipe IV → tidak tepat
E. Non imunologi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jawaban yang tepat adalah?

E. Non imunologi

© FDI2020
115
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien mengeluh terdapat bercak berskuama pada lengan, siku kanan dan kiri. 1 tahun
yang lalu pasien memiliki keluhan yang sama. Pada pemeriksaan ditemukan macula
eritema dengan skuama dan auspitz sign (+) . Terapi yang tepat adalah?
A. Kortikosteroid potensi rendah
B. Salep antibiotik
C. Krim antijamur
D. Preparat TAR
E. Bedak salicyl

© FDI2020
D. Preparat TAR
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• bercak berskuama
• macula eritema dengan skuama dan auspitz sign (+)

Diagnosis psoriasis vulgaris

© FDI2020
Psoriasis vulgaris Ptiriasis rossea Dermatitis Seboroik
Pengertian Penyakit kronik-residifNon infeksius, self Keradangan superfisial
limiting desease pada daerah seboroik
Etiologi Idiopatik Idiopatik Idiopatik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Factor predisposisi genetik/imunologi/tra Infeksi virus/pakaian Neonates, stress,


uma/infeksi/stress baru belum higine buruk, AIDS
dicuci/lama
disimpan/sering
berenang
Pemeriksaan fisik lesi eritema dengan Eritema dengan Eritema, skuama
skuama tebal skuama halus, berminyak
transparam, fenomena ditemukan
tetesan lilin, Auspitz herald/mother patch,
sign, Koebner, tanda pohon cemara
geographic tongue, terbalik
Dystrofic nail
Predileksi Daerah yang sering Trunkus dan Area seboroik
terkena trauma ekstremitas
Penunjang HistoPA HistoPA HistoPA, KAOH, Wood
lamp
Tatalaksan Topikal KIE, talcum salisil, Bayi→ as salisilat 3%
Kortikosteroid/TAR antihistamin Dewasa → selenium
Lesi >10 % Rujuk sulfi
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Kortikosteroid potensi rendah → tidak tepat


B. Salep antibiotic → tidak tepat
C.Krim antijamur → tidak tepat
D.Preparat TAR
E. Bedak salicyl → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana yang paling tepat adalah

D. Preparat TAR

© FDI2020
116
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki2 27th datang dengan keluhan gatal pada dada kiri. Memberat saat
berkeringat. Pasien bekerja sebagai personal trainer dan sering menggunakan baju ketat.
Pada pemeriksaan ditemukan plak eritema, skuama halus, central healing (+). Tatalaksana
pada pasien ini?
A. Hidrokortison 1 % cream
B. Terbinafin 1% cream
C. Betametason cream
D. Nistatin cream
E. Bedak salicyl

© FDI2020
B. Terbinafin 1% cream
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• Gatal pada dada kiri.
• Memberat saat berkeringat.
• Pada pemeriksaan ditemukan plak eritema, skuama
halus, central healing (+).

© FDI2020
DERMATOFITOSIS (T. Korporis)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tingkat Kemampuan 4A
• Etiologi Jamur Dermatofit: Microsporum, Epidermophyton, Tricophyton
• Berdasarkan Lokasi
• Tinea Korporis Plak eritema berbatas tegas berskuama dengan tepi aktif
(central healing). Lokasi selain di kepala, selangkangan, tangan dan kaki.
• Klinis : Gatal
• Pemeriksaan : Pengambilan sampel dari lesi aktif
• Penunjang : Lampu Wood dan KOH (KOH 10% utk Rambut & 20% untuk
kulit dan kuku) hifa panjang bersepta/ double contour/dikhotomi &
arthospora/ arthokonidia
• Terapi topical Klotrimazol 1%/ Mikonazol 2%/ Terbinafin 1% kecuali Tinea
Capitis dan Barbae

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Hidrokortison 1 % cream → tidak tepat


B. Terbinafin 1% cream
C.Betametason cream → tidak tepat
D.Nistatin cream → tidak tepat
E. Bedak salicyl → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana untuk pasien ini?

B. Terbinafin 1% cream

© FDI2020
117
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien perempuan berusia tahun datang dengan keluhan bercak kemerahan di tangan
yang tidak berasa/baal. Dari pemeriksaan dermatologi didapatkan makula eritema
sebanyak 7 buah, dengan ukuran 1-3 cm. selain itu ditemukan juga pembesaran saraf di
submandibular dan ekstremitas. Pada kerokan cuping telinga ditemukan kuman tahan
asam. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah?
A. MH tipe BB
B. MH tipe BL
C. MH tipe PB
D. MH tipe MB
E. MH tipe LL

© FDI2020
D. MH tipe MB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• bercak kemerahan di tangan tidak berasa/baal.
• Dari pemeriksaan dermatologi didapatkan makula
eritema sebanyak 7 buah, dengan ukuran 1-3 cm.
• pembesaran sraf di submandibular dan ekstremitas.
• BTA (+)
• Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah

© FDI2020
Morbus Hansen/Lepra/kusta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Lepra adalah penyakit menular, menahun dan disebabkan oleh Mycobacterium leprae
yang bersifat intraselular obligat. Penularan kemungkinan terjadi melalui
saluranpernapasan atas dan kontak kulit pasien lebih dari 1 bulan terus menerus.
• Pemeriksaan Fisik
• Tanda-tanda pada kulit Perhatikan setiap bercak, bintil (nodul), bercak berbentuk plakat
dengan kulit mengkilat atau kering bersisik. Kulit tidak berkeringat dan berambut. Terdapat
baal pada lesi kulit, hilang sensasi nyeri dan suhu, vitiligo. Pada kulit dapat pula ditemukan
nodul.
• Tanda-tanda pada saraf Penebalan nervus perifer, nyeri tekan dan atau spontan pada
saraf, kesemutan, tertusuk-tusuk dan nyeri pada anggota gerak, kelemahan anggota
gerak dan atau wajah, adanya deformitas, ulkus yang sulit sembuh
• Ekstremitas dapat terjadi mutilasi
• Penunjang Pemeriksaan mikroskopis kuman BTA pada sediaan kerokan jaringan kulit (Slit
skin Smear), pewarnaan ziehl Neelsen/ Kinyoun Gabet/ Tan Thiam Hok. Lepromin Test untuk
mengukur pertahanan tubuh guna menklasifikasikan tipe kusta

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.MH tipe BB → tidak tepat


B. MH tipe BL → tidak tepat
C.MH tipe PB → tidak tepat
D.MH tipe MB
E. MH tipe LL → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis pasien ini adalah?

C. MH tipe MB

© FDI2020
118
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki, 20 tahun, datang ke puskemas dengan keluhan timbul bercak merah
dan gatal-gatal pada lipat paha sejak 1 bulan lalu. Kelainan timbul mulai pada lipat paha
dan meluas hingga bokong. Mula-mula berupa satu buah bercak merah bulat kemudian
bergabung membentuk lesi yang besar. Bertambah gatal jika berkeringat. Penunjang
yang dilakukan :
A. BTA tes
B. Patch test
C. Uji sensibilitas
D. KOH 10%
E. Lampu Wood

© FDI2020
E. Lampu Wood
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• Timbul bercak merah dan gatal-gatal pada lipat paha
sejak 1 bulan lalu. Kelainan timbul mulai pada lipat paha
dan meluas hingga bokong. Bertambah gatal jika
berkeringat.

© FDI2020
DERMATOFITOSIS tinea kruris
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tingkat Kemampuan 4A
• Etiologi Jamur Dermatofit: Microsporum, Epidermophyton, Tricophyton
• Berdasarkan Lokasi
• Tinea Kruris Lesi sama seperti tinea korporis. Lokasi lesi di selangkangan dapat menjalar ke perineum dan bokong.
• Klinis : Gatal
• Pemeriksaan : Pengambilan sampel dari lesi aktif
• Penunjang : Lampu Wood dan KOH (KOH 10% utk Rambut & 20% untuk kulit dan kuku) hifa panjang bersepta/
double contour/dikhotomi & arthospora/ arthokonidia
• Terapi topical Klotrimazol 1%/ Mikonazol 2%/ Terbinafin 1% kecuali Tinea Capitis dan Barbae
• T Capitis, T Barbae, lesi kronis, residif luas : Griseovulvin 2 x 500 mg/ ketoconazole 1x200/itrakonazole 1 x (100-200 mg)
selama 10 -14 hari

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.BTA tes → tidak tepat


B. Patch test → tidak tepat
C.Uji sensibilitas → tidak tepat
D.KOH 10% → tidak tepat 20%
E. Lampu Wood

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis penyakit ini?

E. Lampu Wood

© FDI2020
119
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien laki-laki 21 tahun datang dengan keluhan gatal-gatal dan terasa panas di
punggung setiap selesai bekerja. Pasien bekerja sebagai pengangkat beras di pasar,
pada punggung pasien muncul bentol-bentol berwarna pucat dengan kemerahan
disekitarnya. Pada pemeriksaan scratch test didapatkan hasil (+). Apakah diagnosis pasien
ini?
A. Dermatitis Kontak iritan
B. Eritema multiforme
C. Dermatitis atopi
D. Urtikaria
E. Insect bites

© FDI2020
D. Urtikaria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• gatal dan terasa panas di punggung setiap selesai
bekerja.
• pengangkat beras di pasar,
• muncul bentol-bentol berwarna pucat dengan
kemerahan disekitarnya. Pada pemeriksaan scratch test
(+).

Apakah diagnosis pasien ini?

© FDI2020
Urtikaria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pengertian singkat Reaksi kulit/vaskuler superfisial


(RH tipe 1)
Etiologi Obat, infeksi, makanan, fisik
(suhu,tekanaan)
Pemeriksaan fisik Papul-plak, macula-patch,
warna pucat kemerahan, halo
sign
Penunjang Scratch test (dermatografisme)
Tes eliminasi makanan, tes foto
temple

Komplikasi -
Tatalaksana Hindari factor resiko
Anti Histamin
Lotio menthol

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Dermatitis Kontak iritan → tidak tepat


B. Eritema multiforme → tidak tepat
C.Dermatitis atopi → tidak tepat
D.Urtikaria
E. Insect bites → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis pasien ini

D. Urtikaria

© FDI2020
120
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang anak perempuan 13 tahun mengeluh gatal-gatal terutama saat berkeringat.


Pada pemeriksaan bercak putih berskuama halus di bahu dan punggung. Pemeriksaan
dengan KOH 10% terdapat hifa yang pendek, organisme penyebab adalah:
A. Mycobacterium leprae
B. Microsporum canis
C. maleszesia furfur
D. Candida albicans
E. Stapylococcus albicans

© FDI2020
C. maleszesia furfur
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• Gatal-gatal terutama saat berkeringat.
• Pada pemeriksaan bercak putih berskuama halus di bahu
dan punggung.
• Pemeriksaan dengan KOH 10% terdapat hifa yang
pendek, organisme penyebab adalah:

Diagnosis ptiriasis versikolor

© FDI2020
Ptiriasis Vesikolor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tinea versikolor adalah penyakit infeksi pada superfisial kulit dan


berlangsung kronis yang disebabkan oleh jamur Malassezia furfur.
• Faktor Risiko 1. Sering dijumpai pada dewasa muda (kelenjar sebasea
lebih aktif bekerja). 2. Cuaca yang panas dan lembab. 3. Tubuh yang
berkeringat. 4 Imunodefisiensi
• Pemeriksaan Fisik : Tanda patognomonis Lesi berupa makula
hipopigmentasi, berskuama halus, berbentuk bulat atau tidak beraturan
dengan batas tegas atau tidak tegas.
• Penunjang : Lampu wood : warna keemasan, KOH ditemukan gambaran
seperti spaghetti meatball
• Tatalaksana Topikal : Suspensi selenium sulfida 1,8%, dalam bentuk
shampo yang digunakan 2-3 kali seminggu. Obat ini digosokkan pada lesi
dan didiamkan selama 15-30 menit sebelum mandi.
• Tatalaksana Sistemik : ketoconazole 1 x200/ itrakonazole 2x200/ selama 7-
10hari

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Mycobacterium leprae → tidak tepat


B. Microsporum canis → tidak tepat
C. maleszesia furfur
D. Candida albicans → tidak tepat
E. Stapylococcus albicans → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Organisme penyebab adalah

C. maleszesia furfur

© FDI2020
121
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Wanita 50 tahun mengeluh terdapat bintil-bintil merah di dada dan punggung sebelah
kanan sejak 7 hari yang lalu dan terasa nyeri. Diketahui terdapat vesikel dengan dasar
makua eritema. Lesi unilateral dan dermatomal. Apa diagnose penyakit ini....
A. HSV 1
B. HSV 2
C. Varicella
D. Herpes simpleks
E. Herpes zoster

© FDI2020
E. Herpes zoster
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• bintil-bintil merah di dada dan punggung sebelah kanan
sejak 7 hari yang lalu dan terasa nyeri.
• Diketahui terdapat vesikel dengan dasar makua eritema.
Lesi unilateral dan dermatomal

© FDI2020
Herpes Zoster
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : Herpes Zoster adalah infeksi kulit dan mukosa yang disebabkan oleh virus Varisela-
zoster. Infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer.
• Faktor predisposisi: Herpes Zoster jarang terjadi pada anak- anak dan dewasa muda,
kecuali pada pasien muda dengan AIDS, limfoma, keganasan, penyakit imunodefisiensi
dan pada pasien yang menerima transplantasi sumsum tulang atau ginjal.
• Pemeriksaan fisik : ditemukan sekelompok vesikel dengan dasar eritem yang terletak
unilateral sepanjang distribusi saraf spinal atau kranial. Lesi bilateral jarang ditemui, namun
seringkali, erupsi juga terjadi pada dermatom di dekatnya.
• Pemeriksaan Penunjang : Tzank smear ditemukan sel datia berinti banyak
• Pengobatan topikal: a. Stadium vesikel: bedak salisil 2% atau bedak kocok kalamin agar
vesikel tidak pecah. b. Apabila erosif, diberikan kompres terbuka. Apabila terjadi ulserasi,
dapat dipertimbangkan pemberian salep antibiotik.
• Pengobatan antivirus oral, antara lain dengan : a. Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak-
anak 4 x 20 mg/kgBB (dosis maksimal 800 mg), selama 7 hari, atau b. Valasiklovir: dewasa 3
x 1000 mg/hari. c. Pemberian obat tersebut selama 7-10 hari dan efektif diberikan pada 24
jam pertama setelah timbul lesi.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.HSV 1 → tidak tepat


B. HSV 2 → tidak tepat
C.Varicella → tidak tepat
D.Herpes simpleks → tidak tepat
E. Herpes zoster

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis pada pasien ini

E. Herpes zoster

© FDI2020
122
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki tanpa identitas, dibawa warga ke Rumah Sakit karena terlibat kecelakaan
lalu lintas. Pasien tidak sadar sejak ditemukan oleh warga. Pada pemeriksaan, dokter
menduga terdapat perdarahan intracranial dan merencanakan tindakan craniotomi.
Keluarga pasien masih dicari oleh pihak polisi. Dokter memutuskan untuk melakukan
tindakan tanpa persetujuan dari pasien. Apakah jenis informed consent yang dilakukan
dokter tersebut?
A. Implied consent
B. Expressed consent
C. Presumed consent
D. Emergency consent
E. Proxy consent

© FDI2020
C. Presumed consent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Dokter memutuskan untuk melakukan tindakan tanpa
persetujuan dari pasien

Apakah jenis informed consent yang dilakukan dokter


tersebut?

© FDI2020
Presumed Consent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pada kondisi gawat darurat, dokter dapat melakukan


tindakan tanpa persetujuan dari pasien, karena
diasumsikan pasien akan setuju dengan tindakan tersebut
(presumed consent). Istilah emergency consent tidak
ada.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Implied consent
B. Expressed consent
D. Emergency consent
E. Proxy consent

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, informed consent pada pasien ini


adalah...

C. Presumed Consent

© FDI2020
123
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 56 tahun dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya dengan keluhan
batuk lebih dari satu bulan dan curiga terinfeksi TBC. Pasien kemudian dilakukan
pemeriksaan lengkap, bahkan dilakukan pemeriksaan yang tidak diperlukan dan tidak
sesuai indikasi, sehingga pasien harus membayar mahal untuk biaya pemeriksaan. Apakah
kaidah bioetik yang dilanggar pada kasus tersebut?
A. Non-maleficence
B. Beneficence
C. Justice
D. Autonomy
E. Honesty

© FDI2020
A. Non-malficence
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• dilakukan pemeriksaan yang tidak diperlukan dan tidak
sesuai indikasi, sehingga pasien harus membayar mahal
untuk biaya pemeriksaan

Apakah kaidah bioetik yang dilanggar pada kasus


tersebut?

© FDI2020
Kaidah dasar bioetik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tindakan penatalaksanaan segera pada kasus gawat


darurat untuk menyelamatkan nyawa pasien termasuk
dalam asas non maleficence
• Tidak berbuat yang merugikan (nonmaleficence)
• Praktik Kedokteran haruslah memilih pengobatan yang
paling kecil risikonya dan paling besar manfaatnya.
• Pernyataan kuno: first, do no harm, tetap berlaku dan
harus diikuti.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Beneficence
C. Justice
D. Autonomy
E. Honesty

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kaidah bioetik yang dilanggar pada


kasus tersebut adalah...

A. Non-maleficence

© FDI2020
124
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 28 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan sakit perut berulang
disertai sakit kepala dan punggung, terkadang disertai penurunan nafsu seksual. Dari hasil
pemeriksaan tidak didapatkan kelainan dan pasien drencanakan untuk dirujuk ke psikiater.
Pasien menolak karena merasa dirinya tidak sakit jiwa dan menuntut agar dirujuk ke dokter
penyakit dalam untuk dilakukan endoskopi. Pasien tersebut tetap tidak dirujuk karena tidak
ada indikasi serta justru akan merugikan pasien karena hal tersebut sebenarnya tidak perlu
dan hanya membuang biaya serta waktu pasien. Apakah dilema etik yang terjadi pada
kasus ini?
A. Beneficence
B. Non-maleficence
C. Justice
D. Prima Facie
E. Autonomy

© FDI2020
D. Prima Facie
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien menolak karena merasa dirinya tidak sakit jiwa dan
menuntut agar dirujuk ke dokter penyakit dalam untuk
dilakukan endoskopi
• Pasien tersebut tetap tidak dirujuk karena tidak ada
indikasi serta justru akan merugikan pasien karena hal
tersebut sebenarnya tidak perlu dan hanya membuang
biaya serta waktu pasien
Apakah dilema etik yang terjadi pada kasus ini?

© FDI2020
Kaidah Bioetik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Dokter merujuk pasien ke psikiatri sesuai dengan


pertimbangan hal yang terbaik untuk pasien. Hal ini sesuai
dengan prinsip beneficence yang mementingkan
kebaikan untuk orang lain, akan tetapi hal ini
bertentangan dengan hak autonomy pasien yang
meminta dirujuk ke penyakit dalam.
• Terjadinya dilema etis yang bertentangan seperti ini
dimana seorang dokter harus mengambil satu keputusan
yang terabsah berdasarkan situasi disebut prima facie,
dimana pada kasus ini dokter mengutamakan
beneficience untuk tetap tidak merujuk pasien.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Beneficence
B. Non-maleficence
C. Justice
E. Autonomy

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, dilema etik yang terjadi pada kasus ini


adalah...

D. Prima Facie

© FDI2020
125
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke Rumash Sakit dibawa oleh anaknya yang berusia
23 tahun dan pamannya dengan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan kesadaran
didapatkan hasil GCS 10. Pasien diketahui telah meminum alkohol oplosan. Anak pasien
mengatakan bahwa ayahnya jadi sering mabuk-mabukan setelah bercerai 1 tahun yang
lalu. Dokter meminta persetujuan untuk melakukan tindakan. Siapakah yang harus
memberikan informed consent?
A. Anak Pasien
B. Suami Pasien
C. Saudara kandung pasien
D. Orangtua pasien
E. Emergency jadi tidak perlu informed consent

© FDI2020
A. Anak pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• datang ke Rumah Sakit dibawa oleh anaknya yang
berusia 23 tahun dan pamannya
• pemeriksaan kesadaran didapatkan hasil GCS 10

Siapakah yang harus memberikan informed consent?

© FDI2020
Informed Consent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Yang Berhak Memberikan Informed Consent


• Pasien yang telah dewasa (≥21 tahun atau sudah
menikah, menurut KUHP) dan dalam keadaan sadar.
Bila tidak memenuhi syarat di atas, dapat diwakilkan oleh
keluarga/ wali dengan urutan:
• Suami/ istri
• Orang tua (pada pasien anak)
• Anak kandung (bila anak kandung sudah dewasa)
• Saudara kandung
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Suami Pasien
C. Saudara kandung pasien
D. Orangtua pasien
E. Emergency jadi tidak perlu informed consent

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, yang harus memberikan informed


consent pada pasien ini adalah...

A. Anak pasien

© FDI2020
126
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuani usia 26 tahun dibawa ke Rumah Sakit setelah mengalami kecelakaan.
Pada pemeriksaan, didapatkan keadaan umum gelisah, kesadaran somnolen, tekanan
darah 90mmHg/palpasi, frekuensi nafas 30x/menit, akral dingin, pekak hepar menghilang,
nyeri tekan seluruh lapang abdomen. Diagnosis sementara pada pasien ini diduga sebagai
pneumoperitoneum dan dilakukan tindakan bedah dan resusitasi. Apakah asas yang sesuai
pada tindakan tersebut?
A. Justice
B. Fidelity
C. Autonomy
D. Non maleficence
E. Beneficence

© FDI2020
D. Non maleficence
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Diagnosis sementara pada pasien ini diduga sebagai
pneumoperitoneum dan dilakukan tindakan bedah dan
resusitasi

Apakah asas yang sesuai pada tindakan tersebut?

© FDI2020
Kaidah dasar bioetik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tindakan penatalaksanaan segera pada kasus gawat


darurat untuk menyelamatkan nyawa pasien termasuk
dalam asas non maleficence
• Tidak berbuat yang merugikan (nonmaleficence)
• Praktik Kedokteran haruslah memilih pengobatan yang
paling kecil risikonya dan paling besar manfaatnya.
• Pernyataan kuno: first, do no harm, tetap berlaku dan
harus diikuti.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Justice
B. Fidelity
C. Autonomy
E. Beneficence

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, asas yang sesuai pada tindakan


tersebut adalah...

D. Non maleficence

© FDI2020
127
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki bekerja sebagai perawat di rumah sakit tipe A. Rumah sakit ini merupakan
rumah sakit pendidikan sehingga banyak kasus rujukan yang datang ke rumah sakit tersebut.
Karena rumah sakit pendidikan juga banyak mahasiswa baik dari fakultas kedokteran
maupun keperawatan hingga PPDS yang bekerja maupun belajar di sana. Siapakah
pegawai rumah sakit yang tidak punya kewajiban menyimpan rahasia kedokteran?
A. Mahasiswa kedokteran
B. Satpam
C. Staff Administrasi Rawat Inap
D. Dokter Spesialis
E. Forensik kamar Jenazah

© FDI2020
B. Satpam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Rumah sakit ini merupakan rumah sakit pendidikan
sehingga banyak kasus rujukan

Siapakah pegawai rumah sakit yang tidak punya


kewajiban menyimpan rahasia kedokteran?

© FDI2020
Rahasia Kedokteran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1966, yang


wajib menyimpan rahasia kedokteran adalah:
• Dokter/Dokter ahli
• Mahasiswa Kedokteran
• Perawat/Bidan
• Petugas Administrasi Kedokteran
• Forensik/kamar jenazah

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Mahasiswa kedokteran
C. Staff Administrasi Rawat Inap
D. Dokter Spesialis
E. Forensik kamar Jenazah

© FDI2020
Jadi, pegawai rumah sakit yang tidak punya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

kewajiban menyimpan rahasia kedokteran


adalah...

B. Satpam

© FDI2020
128
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak 5 th dibawa ke RS dengan keluhan demam selama 6


hari, mual, muntah, nyeri perut disertai susah buang air besar. Pada
pemeriksaan tanda vital nadi: 72x/ menit, RR: 19x/ menit, suhu: 38.7 C.
Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan lidah kotor bagian tengah dan
hiperemis bagian tepi dan terdapat rose spot. Apakah pemeriksaan
penunjang yang dapat dilakukan pada pasien ini?

A. kultur darah
B. Pemeriksaan NS 1
C. IgM / IgG anti salmonella
D. kultur feces
E. Tes Widal

© FDI2020
E. Tes Widal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan demam selama 6 hari, mual, muntah, nyeri perut disertai
susah buang air besar.
• pemeriksaan fisik : lidah kotor bagian tengah dan hiperemis bagian
tepi dan terdapat rose spot.
diagnosis pasien adalah demam thypoid
• demam > 5 hari : tes widal

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien ini


adalah…

© FDI2020
Demam Thypoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : Salmonella typii


• Klinis : demam > 7 hari terutama malam hari, gejala GIT,
nyeri sendi, organomegaly.
• Tanda: lidah kotor, bradikardi relativ, rose spot
• Pemeriksaan penunjang :
- Widal : jika demam > 5 hari
- IgM/IgG anti salmonella : jika demam < 5 hari
- Kultur : gold standart / baku emas

© FDI2020
• Terapi : Chloramphenicol 100 mg/kgBB
Amoxicillin 100 mg/ kg/BB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Cotrimoxazole 6mg/kgBB

• Komplikasi : peritonitis akibat perforasi ileum bagian


terminal yaitu payer patch

© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. kultur darah → gold standar (minggu ke 1-2)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Pemeriksaan NS 1→ pemeriksaan infeksi virus dengue


(hari ke 1-3)
c. IgM / IgG anti salmonella→ jika demam < 5 hari
d. kultur feces → gold standar (demam minggu ke 2)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

E. Tes Widal

© FDI2020
129
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak 4 th dibawa oleh ibunya ke rumah sakit dengan keluhan batuk dan sesak
napas sejak 3 hari. sebelumnya pasien juga demam sejak 6 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan tanda vital nadi: 125x/ menit, RR: 38x/ menit, suhu: 38.6 C. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan konjuntiva tampak kemerahan dan ruam makulopapular berkonfluen pada
leher. Apakah temuan lain dan diagnosis pada anak ini?

A. limfadenopati, german measles


B. strawberry tongue, roseola
C. koplik spot, rubeola
D. butterfly rash, SLE
E. koplik spot, rubella

© FDI2020
C. Koplik spot, Rubeola
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Keluhan demam, batuk dan sesak napas
• Pemeriksaan fisik : konjungtivitis, ruam makulopapular
berkonfluen

Temuan lain dan diagnosis pada anak ini adalah…

© FDI2020
Rubeola
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : paramyxovirus
• Klinis : demam, batuk pilek, tampak ruam kemerahan
pada daerah leher, mata tampak merah.
• Tanda: ruam makulopapular berkonfluen, konjungtivitis,
cough, coryza, koplik spot pada mukosa bucal
• Tatalaksana : tirah baring, nutrisi cukup, simptomatis dan
vit. A
• Komplikasi : bronkopneumonia, diare, otitis media

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. limfadenopati, german measles → ruam


makulopapular tidak berkonfluen
B. strawberry tongue, roseola → strawberry tongue
pada scarlet fever, bukan roseola. Roseola
ditemukan Nagayama spot +
D. butterfly rash, SLE →penyakit autoimun
E. koplik spot, rubella → rubella / german measles,
koplik spot -, forchheimer spot +

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, temuan lain dan diagnosis pada


pasien ini adalah...

C. koplik spot, rubeola

© FDI2020
130
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang bayi usia 6 bulan dibawa ke IGD rumah sakit dengan keluhan BAB cair 15x dan
muntah sejak 2 hari yang lalu. demam disangkal, riwayat alergi tidak diketahui. saat ini bayi
tampak lemah dan tidak mau menyusu, terkesan mengantuk. Pada pemeriksaan tanda
vital nadi: 78x/ menit lemah, RR: 22x/ menit, suhu: 35.7 C. Apakah tatalaksana awal pada
pasien ini?

a. oralit 75 cc/kgBB selama 3 jam dan dilanjutkan ASI dan zinc


b. oralit 50-100 cc tiap diare 20 mg tablet zinc
c. RL 20 cc/kgBB/ jam selama 6 jam
d. Oralit 30 ml/kgBB selama 1 jam pertama dilanjutkan 70 cc/kgBB selama 2.5 jam
e. NaCl 0.9% 30 cc/kgBB selama 1 jam dilanjutkan 70 cc/kgBB selama 5 jam

© FDI2020
E. NaCl 0.9% 30 cc/kgBB selama 1 jam
dilanjutkan 70 cc/kgBB selama 5 jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan BAB cair 15x sehari selama 2 hari disertai muntah.
Tampak lemah kesan mengantuk dan tidak mau menyusu.
• Tanda vital nadi lemah.

Kondisi pasien saat ini adalah dehidrasi berat

Tatalaksana awal pada pasien ini adalah…

© FDI2020
Derajat Dehidrasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Rencana Terapi A / Tanpa Dehidrasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Cairan oralit :
- < 1 tahun: 50-100 cc tiap diare
- 1-5 tahun: 100-200 cc tiap diare
- > 5 tahun: semaunya
Zinc :
- < 6 bulan: 1/2 tablet (10 mg)
- > 6 bulan: 1 tablet (20 mg)
selama 10 hari
Lanjutkan ASI / nutrisi lainnya
Edukasi

© FDI2020
Rencana Terapi B / Dehidrasi Ringan-
Sedang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Rencana Terapi C / Dehidrasi Berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. oralit 75 cc/kgBB selama 3 jam dan dilanjutkan ASI


dan zinc → rencana terapi dehidrasi ringan-sedang

B. oralit 50-100 cc tiap diare 20 mg tablet zinc →


rencana terapi diare tanpa dehidrasi

C. RL 20 cc/kgBB/ jam selama 6 jam → bukan RL, tapi


oralit. dosis oralit dalam NGT jika gagal pasang iv line.

D. Oralit 30 ml/kgBB selama 30 menit pertama


dilanjutkan 70 cc/kgBB selama 2.5 jam → bukan oralit,
tapi RL atau NaCl 0.9%, dosis ini diberikan pada anak
usia 12 bulan atau lebih.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana awal pada pasien ini


adalah...
E. NaCl 0.9% 30 cc/kgBB selama 1 jam
dilanjutkan 70 cc/kgBB selama 5 jam

© FDI2020
131
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak berusia 10 th diantar ke rumah sakit oleh ibunya dengan keluhan demam
sejak 4 hari yang lalu disertai warna air kencing menjadi seperti teh dan nyeri perut bagian
kanan atas. Didapatkan hasil tanda vital TD: 100/70 mmHg, nadi: 90x/ menit, RR: 22x/ menit,
suhu: 38.5 C. pemeriksaan fisik ditemukan ikterik +. Riwayat anak suka beli jajan di pinggir
jalan sekitar sekolah dan menurut penuturan anaknya ada 5 orang temannya yang
mengalami gejala serupa. di keluarga tidak ada yg memiliki riwayat penyakit seperti ini.
Apakah diagnosis pada pasien ini?

A. Hepatitis B
B. Hepatitis A
C. Kolesistitis
D. Atresia bilier
E. Kern icterus

© FDI2020
B. Hepatitis A
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Keluhan demam disertai warna air kencing menjadi
seperti teh dan nyeri perut bagian kanan atas.
• Pemeriksaan fisik ditemukan ikterik +
• Riwayat anak suka beli jajan di pinggir jalan dan ada
temannya yang mengalami gejala serupa.

Diagnosis pada pasien ini…

© FDI2020
Hepatitis A
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : Virus Hepatitis A (HAV). Penularannya melalui


fecal oral
• Klinis : demam, mual, muntah, anoreksia, nyeri perut
kanan atas, ikterik, urine seperti teh. Dapat sembuh dalam
< 1 bulan.
• Hepatitis A fulminan --- hepatitis A berat, ditandai dengan
ikterus berat, ensefalopati
• Diagnosis melalui Uji serologi, SGOT/SGPT meningkat
• Terapi : Supportif dan simptomatik

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. hepatitis B → penularan parenteral, kehamilan,


persalinan
c. kolesistitis → radang pada kandung empedu
d. atresia bilier → kelainan kongenital, terlihat sejak
lahir.
e. kern icterus → bilirubin encefalopati →
penurunan kesadaran

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Hepatitis A

© FDI2020
132
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan usia 1 tahun diantar ke IGD rumah sakit oleh ibunya dengan
keluhan sesak hebat dan batuk menggonggong. sebelumnya ada riwayat demam 3 hari
dan batuk pilek. Pada pemeriksaan tanda vital nadi 130x/ menit, RR 37x/ menit, suhu: 38.0 C.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan dyspneu (+), bibir sianosis, stridor (+) dan retraksi dada
(+), ronki dan wheezing (-). Apakah diagnosis pada pasien tersebut?

A. bronkitis akut
B. pertusis
C. tuberkulosis
D. laringotracheobronkitis
E. asma bronkiale

© FDI2020
D. laringotracheobronkitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Keluhan sesak hebat, batuk menggonggong dan demam.
• Pemeriksaan fisik didapatkan dyspneu (+), bibir sianosis,
stridor (+) dan retraksi dada (+), ronki dan wheezing (-).

Diagnosis pada pasien ini adalah…

© FDI2020
Laringotracheobronkitis / croup
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : Virus (SRV)


• Meliputi laring, trachea dan bronkus
• Pemeriksaan rontgen : cervical AP → Steeple sign
• Terapi : nebul epinefrin dan kortikosteroid

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. bronkitis akut → pada usia > 2 tahun, pada pemeriksaan


foto thorax normal
b. pertusis → batuk paroksismal disertai nada yang
melengking, mata merah
c. tuberkulosis → demam, batuk, sesak napas dan
penurunan berat badan, rhonki +, wheezing +/-, ada
riwayat kontak dengan penderita TB.
e. asma bronkiale → sesak napas yang episodik/ berulang,
riwayat kontak dengan bahan alergen +, riwayat atopi
pada diri sendiri maupun pada keluarga +, wheezing ++

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. Laringotracheobronkitis

© FDI2020
133
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak usia 8 th dibawa ibunya ke IGD RS dengan keluhan pucat, menurut ibunya
pasien sering terlihat lemas dan mengantuk, gurunya pun mengeluhkan bahwa pasien
terlihat tidak konsentrasi saat pelajaran karena mengantuk. keluhan dirasakan sejak 3 bulan
dan memberat sejak 1 minggu yang lalu. menurut ibunya, pasien sulit makan dan tidak suka
minum susu. pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva dan ektremitas anemis, atrofi
papil lidah, dan cheilitis. dari hasil lab Hb 7.8 g/dl, leukosit 7800, trombosit 370.000, MCV 65% ,
MCH 15% dan MCHC 23%. Apakah diagnosis pasien ini?

A. Anemia aplastik
B. Thalasemia mayor
C. Anemia defisiensi besi
D. Anemia penyakit kronis
E. Anemia hemolitik autoimun

© FDI2020
C. Anemia defisiensi besi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Keluhan lemas dan mengantuk, tidak konsentrasi sulit makan
dan tidak suka minum susu.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva dan ektremitas
anemis, atrofi papil lidah, dan cheilitis.
• Hasil lab Hb 7.8 g/dl, leukosit 7800, trombosit 370.000, MCV 65% ,
MCH 15% dan MCHC 23%.

Diagnosis pada pasien tersebut adalah…

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anemia

© FDI2020
Anemia defisiensi besi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang Anemia
Defisiensi Besi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Anemia aplastik → pansitopeni +, hiposeluler


terisi vakuol lemak pada hasil biopsi sumsum tulang.
b. talasemia mayor → riwayat transfusi berulang,
facies cooley/ rodent face, gangguan tumbuh
kembang, ikterik+
d. anemia penyakit kronis → anemia disebabkan
riwayat penyakit lain yang kronis
e. Anemia hemolitik autoimun → anemis +, ikterik +,
riwayat transfusi tidak pernah cocok sehingga Hb
tidak pernah naik. coombs test +

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Anemia Defisiensi Besi

© FDI2020
134
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki laki usia 9 tahun datang ke IGD RS diantar ibunya dengan keluhan
perdarahan pada ibu jari setelah terkena pisau sejak 3 jam yang lalu. darah terus mengalir
tanpa berhenti. diketahui anak tersebut sering mengalami memar di beberapa bagian
tubuh dan bengkak pada sendi. diketahui paman dan kakek pasien juga mengalami hal
serupa. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 9 gr/dl, leukosit 8000, trombosit
350.000, PT normal, aPTT memanjang. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?

A. Transfusi TC
B. Transfusi konsentrat faktor pembekuan
C. Cryopresipitate
D. Imunosupresif agent
E. Deferoksamin

© FDI2020
B. Transfusi konsentrat faktor
pembekuan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan darah terus mengalir tanpa berhenti setelah
terkena pisau sejak 3 jam yang lalu, sering mengalami
memar, bengkak pada sendi.
• Riwayat keluarga : paman dan kakek pasien juga
mengalami hal serupa.
• Hasil lab didapatkan Hb 9 gr/dl, leukosit 8000, trombosit
350.000, PT normal, aPTT memanjang

Tatalaksana yg tepat pada pasien ini adalah…

© FDI2020
Hemofilia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• merupakan penyakit defisiensi faktor koagulasi. Ditandai


dengan memar, perdarahan yang tidak berhenti,
bengkak pada persendian.

• Hemofilia A → defisiensi faktor VIII


• Hemofilia B → defisiensi faktor IX

Diwariskan secara X-linked recessive (riwayat keluarga


laki-laki)

© FDI2020
Hemofilia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan Penunjang :
- aPTT memanjang
- Clotting time memanjang

• Terapi : 1. Transfusi faktor pembekuan


2. Cryopresipitate
3. Transfusi FFP (Fresh Frozen Plasma)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. transfusi TC → terapi ITP


c. cryopresipitate → terapi kedua hemofilia seteal transfusi
faktor pembekuan
d. imunosupresif agent → terapi anemia aplastik
e. deferoksamin → terapi thalasemia

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien


ini adalah...

B. Transfusi konsentrat faktor


pembekuan

© FDI2020
135
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan usia 12 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan kencing seperti
coca cola sejak kemarin. menurut ibunya, pasien tidak pernah seperti ini sebelumnya.
demam saat ini disangkal, namun 2 minggu yang lalu pasien didiagnosis scarlet fever. dari
pemeriksaan fisik TD: 150/90 mmHg, nadi: 92x/ menit, RR: 22x/ menit, Suhu: 36.9 C, oedem
minimal pada tungkai. Pada pemeriksaan darah didapatkan Hb 8.5 g/dl, leukosit 6200,
trombosit 325.000, albumin 3 g/dl. hasil urinalisis: proteinuria +2, eritrosit +3, leukosit -. Apakah
tatalaksana yang tepat pada kasus ini?

a. antihipertensi, diuretik, antibiotik


b. antibiotik, albumin, kortikosteroid
c. diuretik, kortikosteroid, antihipertensi
d. antibiotic broad spectrum
e. antihipertensi, antibiotik

© FDI2020
A. Antihipertensi, diuretik, antibiotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Keluhan kencing seperti coca cola. 2 minggu yang lalu
pasien didiagnosis scarlet fever.
• Tanda vital : TD: 150/90 mmHg, oedem minimal pada
tungkai
• Pemeriksaan penunjang : Hb 8.5 g/dl, albumin 3 g/dl,
urinalisis : proteinuria +2, eritrosit +3

Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah…

© FDI2020
Glomerulonefritis Acute Post Streptococcus (GNAPS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sindroma nefritik dengan adanya riwayat infeksi Streptococcus Beta Hemolyticus


Grup A

• Akan terbentuk reaksi Antigen-Antibodi kemudian menjadi kompleks imun dan


mengakibatkan inflamasi lalu merusak glomerulus ginjal

Diagnosis :
- Sindroma Nefritik (+)
- ASTO (+)
- Penurunan Complement C3
- Urine lengkap (eritrosit + masif, proteinuria + minimal)

Tatalaksana : -Antibiotik gol. Penisilin


- Anti hipertensi
- Diuretik (oedem)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. antibiotik, albumin, kortikosteroid → steroid dan albumin


(terapi definitif sindroma nefrotik)
c. diuretik, kortikosteroid, albumin → terapi sindroma
nefrotik
d. antibiotic broad spectrum → hanya mengatasi infeksi
e. antihipertensi, antibiotik → tidak mengatasi oedem

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien


ini adalah...

A. Antihipertensi, diuretik,
antibiotik

© FDI2020
136
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki laki usia 6 tahun diantar oleh ibunya ke IGD RS dengan keluhan BAB cair
bercampur lendir dan darah sejak 4 hari yg lalu. diare 6-7x sehari. kesadaran compos mentis,
nadi 100x/ menit, RR 22x/ menit, suhu 37.2 C. pemeriksaan fisik nampak mata cowong, lidah
kering, nyeri tekan epigastric dan turgor kulit kembali melambat. pada pemeriksaan feces
ditemukan kista bulat inti 4 berisi eritrosit dan bentuknya irreguler. Apakah diagnosis pasien
ini?

A. balantidium coli
B. shigellosis
C. amoebiasis
D. vibrio cholera
E. giardiasis

© FDI2020
C. Amoebiasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Keluhan BAB cair bercampur lendir dan darah
• Pemeriksaan fisik nampak mata cowong, lidah kering, nyeri
tekan epigastric dan turgor kulit kembali melambat.
• Pemeriksaan feces ditemukan kista bulat inti 4 berisi eritrosit
dan bentuknya irreguler.

Diagnosis pasien ini adalah…

© FDI2020
Amoebiasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : Entamoeba hystolitica


• Klinis : diare lendir darah tanpa atau dengan dehidrasi
ringan.
• Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan feces →
ditemukan :
- Kista bulat inti 4
- Tropozoit irreguler berisi eritrosit
• Tatalaksana : Metronidazole
• Komplikasi : Abses hepar

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. balantidium coli → feces : tropozoid dan kista bulat, memiliki


mikro dan makronukleus

b. shigellosis → diare >10x, tenesmus ++


feces: leukosit++, eritrosit++

d. vibrio cholera → dehidrasi berat ++, woman washer hand +,


diare seperti cucian beras

e. giardiasis → diare cair berlemak.


feces: kista oval inti 4, tropozoit seperti layang-layang.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Amoebiasis

© FDI2020
137
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan usia 7 th diantar ibunya ke poli praktek dokter dengan keluhan
sering lemas sejak sebulan ini. keluhan disertai sering BAK, cepat haus dan lapar namun
berat badan terus menurun sejak 2 bulan terakhir. pemeriksaan tanda vital TD 110/80 mmHg,
nadi 98x/ menit, RR 22x/ menit, suhu 37.2 C. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan
kelainan. Hasil lab GDS 345 mg/dl, insulin antibody (+). Apakah diagnosis pada pasien ini?

A. KAD
B. Diabetes insipidus
C. HHS
D. DM tipe 1
E. DM tipe 2

© FDI2020
D. DM Tipe 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Sering lemas sejak sebulan ini.
• Sering BAK, cepat haus dan lapar namun berat badan
terus menurun sejak 2 bulan terakhir.
• Hasil lab GDS 345 mg/dl, insulin antibody (+)

Diagnosis pasien ini adalah…

© FDI2020
Diabetes Mellitus
(klinis: Polidipsi, polifagi, poliuri, BB turun, gejala hiper/hipoglikemi)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

DM Tipe 1
• Etiologi : Kerusakan sel B pancreas karena autoimun
maupun idiopatik. Defisiensi insulin absolut.
• Pemeriksaan penunjang :
- GDS >200; GDP > 126; TTGO >200
- HbA1c >6.5
- C peptide rendah
- Autoantibodi (+)

• Tatalaksana : Insulin injeksi


© FDI2020
DM Tipe 2
• Resistensi insulin/ insulin relatif.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Faktor resiko: Riwayat keluarga DM, obesitas, dislipidemia,


kurang aktivitas fisik.

• Pemeriksaan penunjang :
- GDS >200; GDP > 126; TTGO >200
- HbA1c >6.5
- C peptide normal

• Tatalaksana : Oral Anti Diabetes atau Insulin

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. KAD → penurunan kesadaran, gula darah >200 nafas bau


aseton, pernapasan Kussmaul, ketonuria (+)
b. Diabetes insipidus → gejala seperti DM tapi gula darah normal.
c. HHS → penurunan kesadaran, gula darah mencapai >600
e. DM tipe 2 → insulin antibody (-)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. DM Tipe 1

© FDI2020
138
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki laki usia 5 th diantar ke IGD oleh gurunya dengan keluhan penurunan
kesadaran. Menurut gurunya awalnya pasien tampak lemah, lalu gemetaran dan
berkeringat dingin kemudian tidak sadarkan diri. Riwayat penggunaan insulin (+). Pada
pemeriksaan tanda vital nadi 80x/ menit, RR 15x/ menit, suhu 35.7 C. Pemeriksaan fisik
didapatkan akral dingin. Pemeriksaan lab GDS 60 mg/dl. Apakah tatalaksana awal pada
pasien ini?

A. Pemberian secara intravena D10% 2cc/ kgBB


B. Pemberian secara intravena D10% 6mg/kgBB/ menit
C. Pemberian secara intravena D10% 5 cc/kgBB
D. Pemberian secara oral D10% 50cc
E. Pemberian secara intravena bolus D10% 2cc/ kgBB

© FDI2020
A. Pemberian secara intravena D10%
2cc/ kgBB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Awalnya pasien tampak lemah, lalu gemetaran dan
berkeringat dingin kemudian tidak sadarkan diri.
• Riwayat penggunaan insulin(+)
• Pemeriksaan fisik didapatkan akral dingin. Pemeriksaan lab
GDS 60 mg/dl.

Diagnosis pasien DM Hipoglikemi

Tatalaksana awal pada pasien ini adalah…

© FDI2020
Hipoglikemi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Klinis : lemah, berkeringat dingin, gemetar, rewel,


penurunan kesadaran, kejang (hipoglikemi berat)
• GDA <70 mg/dl

Tergantung keadaan pasien saat ini :


• Sadar (ringan-sedang) → Glukosa oral
• Tidak sadar (berat) → D10% 2cc/ kgBB (iv)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Pemberian secara intravena D10% 6mg/kgBB/ menit → terapi


hipoglikemi pada neonatus dengan GDA <45 tanpa gejala.

c. Pemberian secara intravena D10% 5 cc/kgBB → terapi


hipoglikemi pada kasus gizi buruk yang pasiennya tidak sadar

d. Pemberian secara oral D10% 50cc → terapi hipoglikemi pada


kasus gizi buruk dengan pasien sadar.

e. Pemberian secara intravena bolus D10% 2cc/ kgBB → terapi


hipoglikemi pada kasus neonatus dengan gejala.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana awal pada pasien ini


adalah...

A. Pemberian secara intravena


D10% 2cc/ kgBB

© FDI2020
139
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang bayi perempuan usia 9 bulan dibawa ibunya ke poli anak dengan keluhan batuk
berdahak sejak 20 hari yang lalu disertai demam ringan. dari hasil tanda vital nadi
125x/menit, suhu 37.5 C, RR 30x/ menit. dari pemeriksaan fisik BB : 6 kg dan terdengar rhonki
pada apex paru kanan. Menurut ibu pasien sebelumnya BB sebulan yang lalu 7.5 kg. riwayat
keluarga di rumah yaitu nenek pasien sedang sakit batuk lama dan dalam masa
pengobatan. riwayat imunisasi lengkap. Apakah pemeriksaan selanjutnya yang tepat pada
pasien ini?

a. pemeriksaan sputum BTA


b. Mantoux test
c. kultur dahak
d. Foto rontgen thorax
e. uji resisten antibiotik

© FDI2020
D. Foto Rontgen Thorax
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Batuk berdahak sejak 20 hari yang lalu disertai demam ringan.
menurut ibu pasien sebelumnya BB sebulan yang lalu 7.5 kg.
• Riwayat keluarga di rumah yaitu nenek pasien sedang sakit
batuk lama dan dalam masa pengobatan. riwayat imunisasi
lengkap.
• Pemeriksaan fisik BB : 6 kg, terdengar rhonki pada apex paru
kanan.

Pemeriksaan selanjutnya yang tepat pada pasien ini adalah…

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TB pada Anak

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TB pada Anak

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TB pada Anak

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. pemeriksaan sputum BTA → bayi tidak bisa


mengeluarkan dahaknya
b. mantoux test → bila imunisasi BCG belum dilakukan
c. kultur dahak → pada bayi tidak bisa dilakukan periksa
dahak
e. uji resisten antibiotik → pada pasien yang rentan
resisten (putus obat, gagal pengobatan)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan selanjutnya yang tepat


pada pasien ini adalah...

D. Foto Rontgen Thorax

© FDI2020
140
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki laki usia 12 tahun dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan sesak
napas sejak 4 jam yang lalu dan semakin memberat. keluhan muncul saat pasien sedang
ada kegiatan sekolah untuk aksi bersih bersih di sekitar pinggir jalan. keluhan berulang
dalam 1 minggu ini sebanyak 4x. pada pemeriksaan tanda vital TD 110/80 mmHg, nadi 130x/
menit, RR 35x/ menit, suhu 37.0 C. Pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak gelisah,
sianosis (+), retraksi dada (+), wheezing (+). Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

A. asma persisten ringan serangan berat


B. asma intermitten
C. asma persisten sedang serangan berat
D. asma persisten ringan serangan sedang
E. asma persisten berat serangan sedang

© FDI2020
C. asma persisten sedang serangan
berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Sesak napas sejak 4 jam yang lalu dan semakin memberat.
keluhan muncul saat bersih bersih.
• Keluhan berulang dalam 1 minggu ini sebanyak 4x.
• Pemeriksaan fisik didapatkan RR 35x/menit
• Pasien tampak gelisah, sianosis (+), retraksi dada (+),
wheezing (+)

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah…

© FDI2020
Asma Bronkhiale
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis :
• Anak usia > 2 tahun
• Batuk, sesak napas yang bersifat episodik, reversibel.
• Timbul atau memburuk terutama malam hari.
• Dipicu oleh faktor pencetus seperti alergen. Riwayat atopi
(+), riwayat keluarga (+).

• Pemeriksaan fisik didapatkan takipneu dan wheezing (+)


• Hasil foto X ray : normal/ hiperinflasi paru (saat akut)

© FDI2020
Klasifikasi Derajat Asma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Klasifikasi Serangan Asma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Tatalaksana serangan asma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. asma persisten ringan serangan berat → gejala muncul


>1x/ bulan, <1x/ minggu
b. asma intermitten → gejala muncul <6x/ tahun atau
jarak antar gejala >6 minggu
d. asma persisten ringan serangan sedang → gejala
muncul >1x/ bulan, <1x/ minggu
e. asma persisten berat serangan sedang → gejala asma
muncul tiap hari

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. asma persisten sedang


serangan berat

© FDI2020
141
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki laki usia 5 tahun dibawa ibunya ke poli anak dengan keluhan anaknya
sering mengalami kebiruan terutama saat aktivitas. pada saat bayi pasien memiliki riwayat
kelainan jantung bawaan. pada pemeriksaan fisik didapatkan sianosis + dan murmur pada
saat auskultasi jantung. pada hasil foto thorax didapatkan gambaran jantung bootshape.
Manakah yang bukan kelainan dari kondisi penyakit pasien tersebut?

A. right ventricular hypertophy


B. ventricular septal defect
C. pulmonary stenosis
D. left ventricular hypertrophy
E. overriding aorta

© FDI2020
D. Left ventricular hypertrophy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Sering kebiruan terutama saat aktivitas.
• Riwayat kelainan jantung bawaan.
• Pemeriksaan fisik : sianosis (+) dan murmur pada saat
auskultasi jantung.
• Foto thorax didapatkan gambaran jantung bootshape

Manakah yang bukan kelainan dari kondisi penyakit


pasien ini…
© FDI2020
Tetralogy of Fallot / TOF
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kelainan pada TOF :

- right ventricular hypertophy


- ventricular septal defect
- pulmonary stenosis
- overriding aorta

Gejala : sesak napas terutama setelah aktivitas


Pemeriksaan fisik: sianosis, RVH, murmur sistolik pada katup
pulmonal
Radiologis : jantung boot shape
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. right ventricular hypertophy


b. ventricular septal defect
c. pulmonary stenosis
e. overriding aorta

Semua kelainan di atas adalah kelainan pada TOF

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, yang bukan kelainan dari kondisi


penyakit pada pasien ini adalah...

D. Left ventricular hypertrophy

© FDI2020
142
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan usia 6 tahun dibawa ke poli anak oleh orang tuanya dengan
keluhan sering mimisan sejak seminggu yang lalu, pasien juga sering demam tanpa sebab
sejak 4 bulan yang lalu. pasien tampak lemas dan pucat. Dari pemeriksaan fisik TD 100/70,
nadi 110x/ menit, RR 20x/menit, suhu 37.5 C, konjungtiva tampak anemis, teraba lien
Schuffner II. dari hasil lab Hb 7 gr/dl, leukosit 50.000, trombosit 115.000, hapusan darah tepi
didapatkan sel berbentuk batang. Apakah diagnosis pasien tersebut?

a. thalasemia beta mayor


b. acute limfoblastik leukemia
c. acute myelositik leukemia
d. chronic myelo leukemia
e. dengue fever

© FDI2020
C. Acute myelositik leukemia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Sering mimisan sejak seminggu yang lalu, sering demam
tanpa sebab sejak 4 bulan. pasien tampak lemas dan
pucat.
• Pemeriksaan fisik : Konjungtiva anemis, teraba lien
Schuffner II.
• Hasil lab Hb 7 gr/dl, leukosit 50.000, trombosit 115.000
• Hapusan darah tepi didapatkan sel berbentuk batang
(auer rod)

Diagnosis pasien tersebut adalah…

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Leukemia

© FDI2020
143
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. thalasemia beta mayor → ikterik+, anemia, rodent


face/ facies cooley
b. acute limfoblastik leukemia → sel limfoblast meningkat
++
d. chronic myelogenous leukemia → philadelphia
cromosome +
e. dengue fever → leukopeni

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah …

C. Acute myelositik leukemia

© FDI2020
143
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki laki usia 9 th diantar ibunya ke IGD RS dengan keluhan sesak napas.
sebelumnya pasien batuk dan mengeluarkan cacing dari mulutnya. anak tampak pucat
dan kurus. didapatkan tanda vital nadi : 130x/ menit, RR 35x/ menit, suhu 37.2 C. Pada
pemeriksaan FL ditemukan telur dinding tebal 3 lapis dengan lapisan luar albuminoid.
Apakah diagnosis pasien tersebut?

A. trichuriasis
B. enterobiasis
C. taeniasis
D. ascariasis
E. filariasis

© FDI2020
D. Ascariasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Keluhan sesak napas. Sebelumnya pasien batuk dan
mengeluarkan cacing dari mulutnya. Anak tampak pucat
dan kurus.
• Tanda vital nadi : nadi 130x/ menit, RR 35x/ menit.
• Pemeriksaan FL ditemukan telur dinding tebal 3 lapis
dengan lapisan luar albuminoid.

Diagnosis pasien tersebut adalah…

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ascariasis

© FDI2020
Ascariasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Telur Ascaris lumbricoides :

• Telur dinding tebal 3 lapis


Lapisan luar albuminoid/
tidak rata.
• Telur decorticated

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. trichuriasis → diare berdarah, telur bentuk tempayan / barrel


shape
b. enterobiasis → gatal disekitar anus, telur berbentuk plano
konveks
c. taeniasis → riwayat makan sapi atau babi, gejala: nyeri perut, BB
turun, diare, bahkan sampai penurunan kesadaran dan kejang.
pada feces ditemukan proglotid, telur bulat dengan striae radier.
e. filariasis → bengkak pada kaki, scrotum, hapusan darah tepi →
mikrofilaria

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. Ascariasis

© FDI2020
144
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan usia 7 th dibawa ke IGD RS oleh orang tuanya dengan keluhan
kejang 30 menit yang lalu sebelum kejang paien mengeluh sakit kepala. menurut ibunya,
pasien demam sejak 5 hari dan mengeluh batuk sejak 2 minggu yang lalu. pasien
sebelumnya tidak ada riwayat kejang. pasien di rumah kejang 1x, tidak berulang, setelah
kejang pasien sadar kembali namun tampak lemah. muntah disangkal. pada hasil
pemeriksaan fisik TD 100/80 mmHg, nadi 98x/ menit, RR 23x/ menit, suhu 38.6 C, kaku kuduk
(+). Dari hasil analisa cairan lumbal pungsi didapatkan warna xantochrom, sel dominan MN,
protein meningkat, glukosa menurun. Apakah diagnosis pada pasien ini?

A. encephalitis
B. meningitis TB
C. meningitis viral
D. meningitis bakteri
E. kejang demam sederhana

© FDI2020
B. Meningitis TB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Kejang 1 kali, setelah kejang pasien sadar kembali namun
tampak lemah, demam sejak 5 hari sebelum kejang paien
mengeluh sakit kepala, batuk sejak 2 minggu yang lalu.
• Tidak ada riwayat kejang
• Pemeriksaan fisik kaku kuduk (+)
• Analisa cairan lumbal pungsi didapatkan warna :
xantochrom, sel dominan MN, protein meningkat, glukosa
menurun.

Diagnosis pasien tersebut adalah…

© FDI2020
Meningitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Klinis : demam, nyeri kepala, muntah, kejang.


• Pemeriksaan fisik : meningeal sign +
• Pemeriksaan penunjang : Lumbal pungsi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. thalasemia beta mayor → ikterik+, anemia, rodent face/ facies


cooley
b. acute limfoblastik leukemia → sel limfoblast meningkat ++
d. chronic myelogenous leukemia → philadelphia chromosome +
e. kejang demam sederhana → usia 6 bulan - 5 tahun

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Meningitis TB

© FDI2020
122
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki tanpa identitas, dibawa warga ke Rumah Sakit karena terlibat kecelakaan
lalu lintas. Pasien tidak sadar sejak ditemukan oleh warga. Pada pemeriksaan, dokter
menduga terdapat perdarahan intracranial dan merencanakan tindakan craniotomi.
Keluarga pasien masih dicari oleh pihak polisi. Dokter memutuskan untuk melakukan
tindakan tanpa persetujuan dari pasien. Apakah jenis informed consent yang dilakukan
dokter tersebut?
A. Implied consent
B. Expressed consent
C. Presumed consent
D. Emergency consent
E. Proxy consent

© FDI2020
C. Presumed consent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Dokter memutuskan untuk melakukan tindakan tanpa
persetujuan dari pasien

Apakah jenis informed consent yang dilakukan dokter


tersebut?

© FDI2020
Presumed Consent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pada kondisi gawat darurat, dokter dapat melakukan


tindakan tanpa persetujuan dari pasien, karena
diasumsikan pasien akan setuju dengan tindakan tersebut
(presumed consent). Istilah emergency consent tidak
ada.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Implied consent
B. Expressed consent
D. Emergency consent
E. Proxy consent

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, informed consent pada pasien ini


adalah...

C. Presumed Consent

© FDI2020
123
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 56 tahun dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya dengan keluhan
batuk lebih dari satu bulan dan curiga terinfeksi TBC. Pasien kemudian dilakukan
pemeriksaan lengkap, bahkan dilakukan pemeriksaan yang tidak diperlukan dan tidak
sesuai indikasi, sehingga pasien harus membayar mahal untuk biaya pemeriksaan. Apakah
kaidah bioetik yang dilanggar pada kasus tersebut?
A. Non-maleficence
B. Beneficence
C. Justice
D. Autonomy
E. Honesty

© FDI2020
A. Non-malficence
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• dilakukan pemeriksaan yang tidak diperlukan dan tidak
sesuai indikasi, sehingga pasien harus membayar mahal
untuk biaya pemeriksaan

Apakah kaidah bioetik yang dilanggar pada kasus


tersebut?

© FDI2020
Kaidah dasar bioetik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tindakan penatalaksanaan segera pada kasus gawat


darurat untuk menyelamatkan nyawa pasien termasuk
dalam asas non maleficence
• Tidak berbuat yang merugikan (nonmaleficence)
• Praktik Kedokteran haruslah memilih pengobatan yang
paling kecil risikonya dan paling besar manfaatnya.
• Pernyataan kuno: first, do no harm, tetap berlaku dan
harus diikuti.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Beneficence
C. Justice
D. Autonomy
E. Honesty

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kaidah bioetik yang dilanggar pada


kasus tersebut adalah...

A. Non-maleficence

© FDI2020
124
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 28 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan sakit perut berulang
disertai sakit kepala dan punggung, terkadang disertai penurunan nafsu seksual. Dari hasil
pemeriksaan tidak didapatkan kelainan dan pasien drencanakan untuk dirujuk ke psikiater.
Pasien menolak karena merasa dirinya tidak sakit jiwa dan menuntut agar dirujuk ke dokter
penyakit dalam untuk dilakukan endoskopi. Pasien tersebut tetap tidak dirujuk karena tidak
ada indikasi serta justru akan merugikan pasien karena hal tersebut sebenarnya tidak perlu
dan hanya membuang biaya serta waktu pasien. Apakah dilema etik yang terjadi pada
kasus ini?
A. Beneficence
B. Non-maleficence
C. Justice
D. Prima Facie
E. Autonomy

© FDI2020
D. Prima Facie
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien menolak karena merasa dirinya tidak sakit jiwa dan
menuntut agar dirujuk ke dokter penyakit dalam untuk
dilakukan endoskopi
• Pasien tersebut tetap tidak dirujuk karena tidak ada
indikasi serta justru akan merugikan pasien karena hal
tersebut sebenarnya tidak perlu dan hanya membuang
biaya serta waktu pasien
Apakah dilema etik yang terjadi pada kasus ini?

© FDI2020
Kaidah Bioetik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Dokter merujuk pasien ke psikiatri sesuai dengan


pertimbangan hal yang terbaik untuk pasien. Hal ini sesuai
dengan prinsip beneficence yang mementingkan
kebaikan untuk orang lain, akan tetapi hal ini
bertentangan dengan hak autonomy pasien yang
meminta dirujuk ke penyakit dalam.
• Terjadinya dilema etis yang bertentangan seperti ini
dimana seorang dokter harus mengambil satu keputusan
yang terabsah berdasarkan situasi disebut prima facie,
dimana pada kasus ini dokter mengutamakan
beneficience untuk tetap tidak merujuk pasien.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Beneficence
B. Non-maleficence
C. Justice
E. Autonomy

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, dilema etik yang terjadi pada kasus ini


adalah...

D. Prima Facie

© FDI2020
125
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke Rumash Sakit dibawa oleh anaknya yang berusia
23 tahun dan pamannya dengan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan kesadaran
didapatkan hasil GCS 10. Pasien diketahui telah meminum alkohol oplosan. Anak pasien
mengatakan bahwa ayahnya jadi sering mabuk-mabukan setelah bercerai 1 tahun yang
lalu. Dokter meminta persetujuan untuk melakukan tindakan. Siapakah yang harus
memberikan informed consent?
A. Anak Pasien
B. Suami Pasien
C. Saudara kandung pasien
D. Orangtua pasien
E. Emergency jadi tidak perlu informed consent

© FDI2020
A. Anak pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• datang ke Rumah Sakit dibawa oleh anaknya yang
berusia 23 tahun dan pamannya
• pemeriksaan kesadaran didapatkan hasil GCS 10

Siapakah yang harus memberikan informed consent?

© FDI2020
Informed Consent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Yang Berhak Memberikan Informed Consent


• Pasien yang telah dewasa (≥21 tahun atau sudah
menikah, menurut KUHP) dan dalam keadaan sadar.
Bila tidak memenuhi syarat di atas, dapat diwakilkan oleh
keluarga/ wali dengan urutan:
• Suami/ istri
• Orang tua (pada pasien anak)
• Anak kandung (bila anak kandung sudah dewasa)
• Saudara kandung
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Suami Pasien
C. Saudara kandung pasien
D. Orangtua pasien
E. Emergency jadi tidak perlu informed consent

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, yang harus memberikan informed


consent pada pasien ini adalah...

A. Anak pasien

© FDI2020
126
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuani usia 26 tahun dibawa ke Rumah Sakit setelah mengalami kecelakaan.
Pada pemeriksaan, didapatkan keadaan umum gelisah, kesadaran somnolen, tekanan
darah 90mmHg/palpasi, frekuensi nafas 30x/menit, akral dingin, pekak hepar menghilang,
nyeri tekan seluruh lapang abdomen. Diagnosis sementara pada pasien ini diduga sebagai
pneumoperitoneum dan dilakukan tindakan bedah dan resusitasi. Apakah asas yang sesuai
pada tindakan tersebut?
A. Justice
B. Fidelity
C. Autonomy
D. Non maleficence
E. Beneficence

© FDI2020
D. Non maleficence
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Diagnosis sementara pada pasien ini diduga sebagai
pneumoperitoneum dan dilakukan tindakan bedah dan
resusitasi

Apakah asas yang sesuai pada tindakan tersebut?

© FDI2020
Kaidah dasar bioetik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tindakan penatalaksanaan segera pada kasus gawat


darurat untuk menyelamatkan nyawa pasien termasuk
dalam asas non maleficence
• Tidak berbuat yang merugikan (nonmaleficence)
• Praktik Kedokteran haruslah memilih pengobatan yang
paling kecil risikonya dan paling besar manfaatnya.
• Pernyataan kuno: first, do no harm, tetap berlaku dan
harus diikuti.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Justice
B. Fidelity
C. Autonomy
E. Beneficence

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, asas yang sesuai pada tindakan


tersebut adalah...

D. Non maleficence

© FDI2020
127
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki bekerja sebagai perawat di rumah sakit tipe A. Rumah sakit ini merupakan
rumah sakit pendidikan sehingga banyak kasus rujukan yang datang ke rumah sakit tersebut.
Karena rumah sakit pendidikan juga banyak mahasiswa baik dari fakultas kedokteran
maupun keperawatan hingga PPDS yang bekerja maupun belajar di sana. Siapakah
pegawai rumah sakit yang tidak punya kewajiban menyimpan rahasia kedokteran?
A. Mahasiswa kedokteran
B. Satpam
C. Staff Administrasi Rawat Inap
D. Dokter Spesialis
E. Forensik kamar Jenazah

© FDI2020
B. Satpam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Rumah sakit ini merupakan rumah sakit pendidikan
sehingga banyak kasus rujukan

Siapakah pegawai rumah sakit yang tidak punya


kewajiban menyimpan rahasia kedokteran?

© FDI2020
Rahasia Kedokteran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1966, yang


wajib menyimpan rahasia kedokteran adalah:
• Dokter/Dokter ahli
• Mahasiswa Kedokteran
• Perawat/Bidan
• Petugas Administrasi Kedokteran
• Forensik/kamar jenazah

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Mahasiswa kedokteran
C. Staff Administrasi Rawat Inap
D. Dokter Spesialis
E. Forensik kamar Jenazah

© FDI2020
Jadi, pegawai rumah sakit yang tidak punya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

kewajiban menyimpan rahasia kedokteran


adalah...

B. Satpam

© FDI2020
128
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang anak 5 th dibawa ke RS dengan keluhan demam selama 6
hari, mual, muntah, nyeri perut disertai susah buang air besar.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

didapatkan hasil tanda tanda vital nadi: 72x/ menit, RR: 19x/ menit,
suhu: 38.7 C.
Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan lidah kotor bagian tengah dan
hiperemis bagian tepi dan terdapat rose spot.

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien ini adalah


?

A. kultur darah
B. Pemeriksaan NS 1
C. IgM / IgG anti salmonella
D. kultur feces
E. Tes Widal © FDI2020
E. Tes Widal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan demam selama 6 hari, mual, muntah, nyeri perut disertai
susah buang air besar.
pemeriksaan fisik : lidah kotor bagian tengah dan hiperemis bagian
tepi dan terdapat rose spot.

diagnosis pasien adalah demam thypoid


demam > 5 hari : tes widal
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien ini
adalah ?

© FDI2020
Thypoid fever
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• etiologi : Salmonella typii


• klinis : demam > 7 hari terutama malam hari, gejala GIT,
nyeri sendi, organomegaly.
• tanda: lidah kotor, bradikardi relativ, rose spot
• pemeriksaan penunjang :
widal : jika demam > 5 hari
IgM/IgG anti salmonella : jika demam < 5 hari
Kultur : gold standart / baku emas

© FDI2020
• terapi : Chloramphenicol 100 mg/kgBB
Amoxicillin 100 mg/ kg/BB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Cotrimoxazole 6mg/kgBB

komplikasi : peritonitis akibat perforasi ileum bagian


terminal yaitu payer patch

© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. kultur darah → gold standar (minggu ke 1-2)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Pemeriksaan NS 1→ pemeriksaan infeksi virus dengue


(hari ke 1-3)
c. IgM / IgG anti salmonella→ jika demam < 5 hari
d. kultur feces → gold standar (demam minggu ke 2)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

E. Tes Widal

© FDI2020
129
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang anak 4 th dibawa oleh ibunya ke rumah sakit dengan keluhan
batuk dan sesak napas sejak 3 hari. sebelumnya pasien juga demam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sejak 6 hari yang lalu.


didapatkan hasil tanda vital TD: nadi: 125x/ menit, RR: 38x/ menit, suhu:
38.6 C
dari pemeriksaan fisik didapatkan konjuntiva tampak kemerahan dan
ruam makulopapular berkonfluen pada leher.
apakah temuan lain dan diagnosis pada anak ini ?

A. limfadenopati, german measles


B. strawberry tongue, roseola
C. koplik spot, rubeola
D. butterfly rash, SLE
E. koplik spot, rubella
© FDI2020
C. koplik spot, rubeola
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan demam, batuk dan sesak napas
pemeriksaan fisik : konjungtivitis, ruam makulopapular berkonfluen

diagnosis pasien adalah rubeola/ morbili/ campak/ measles dengan


komplikasi bronkopneumonia

apakah temuan lain dan diagnosis pada anak ini ?

© FDI2020
Rubeola
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• etiologi : paramyxovirus
• klinis : demam, batuk pilek, tampak ruam kemerahan
pada daerah leher, mata tampak merah.
• tanda: ruam makulopapular berkonfluen, konjungtivitis,
cough, coryza, koplik spot pada mukosa bucal
• terapi : tirah baring, nutrisi cukup, simptomatis dan vit. A
komplikasi : bronkopneumonia, diare, otitis media

© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. limfadenopati, german measles → ruam makulopapular tidak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

berkonfluen
b. strawberry tongue, roseola → strawberry tongue pada scarlet
fever, bukan roseola. Roseola ditemukan Nagayama spot +
d. butterfly rash, SLE →penyakit autoimun
e. koplik spot, rubella → rubella / german measles, koplik spot -,
forchheimer spot +

© FDI2020
Jadi, temuan lain dan diagnosis pada pasien ini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah...
C. koplik spot, rubeola

© FDI2020
130
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang bayi usia 6 bulan dibawa ke IGD rumah sakit dengan keluhan BAB cair 15x dan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

muntah sejak 2 hari yang lalu. demam disangkal, riwayat alergi tidak diketahui. saat ini
bayi tampak lemah dan tidak mau menyusu, terkesan mengantuk. didapatkan hasil
tanda vital nadi: 78x/ menit lemah, RR: 22x/ menit, suhu: 35.7 C. Tatalaksana awal pada
pasien ini adalah ?

a. oralit 75 cc/kgBB selama 3 jam dan dilanjutkan ASI dan zinc


b. oralit 50-100 cc tiap diare 20 mg tablet zinc
c. RL 20 cc/kgBB/ jam selama 6 jam
d. Oralit 30 ml/kgBB selama 1 jam pertama dilanjutkan 70 cc/kgBB selama 2.5 jam
e. NaCl 0.9% 30 cc/kgBB selama 1 jam dilanjutkan 70 cc/kgBB selama 5 jam

© FDI2020
E. NaCl 0.9% 30 cc/kgBB selama 1 jam dilanjutkan 70
cc/kgBB selama 5 jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan BAB cair 15x sehari selama 2 hari disertai muntah. tampak
lemah kesan mengantuk dan tidak mau menyusu.
tanda vital nadi lemah.

kondisi pasien saat ini adalah dehidrasi berat

tatalaksana awal pada pasien ini adalah ?

© FDI2020
Derajat Dehidrasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Rencana Terapi A / Tanpa Dehidrasi
Cairan oralit:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

< 1 tahun: 50-100 cc tiap diare


1-5 tahun: 100-200 cc tiap diare
> 5 tahun: semaunya
Zinc
< 6 bulan: 1/2 tablet (10 mg)
> 6 bulan: 1 tablet (20 mg)
selama 10 hari
Lanjutkan ASI / nutrisi lainnya
Edukasi

© FDI2020
Rencana Terapi B / Dehidrasi Ringan- Sedang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Rencana Terapi C / Dehidrasi Berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. oralit 75 cc/kgBB selama 3 jam dan dilanjutkan ASI dan zinc → rencana terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dehidrasi ringan-sedang

B. oralit 50-100 cc tiap diare 20 mg tablet zinc → rencana terapi diare tanpa dehidrasi

C. RL 20 cc/kgBB/ jam selama 6 jam → bukan RL, tapi oralit. dosis oralit dalam NGT jika
gagal pasang iv line.

D. Oralit 30 ml/kgBB selama 30 menit pertama dilanjutkan 70 cc/kgBB selama 2.5 jam

bukan oralit, tapi RL atau NaCl 0.9%, dosis ini diberikan pada anak usia 12 bulan atau
lebih.

© FDI2020
Jadi, tatalaksana awal pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien ini adalah...


E. NaCl 0.9% 30 cc/kgBB selama 1 jam
dilanjutkan 70 cc/kgBB selama 5 jam

© FDI2020
131
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang anak usia 10 th diantar ke rumah sakit oleh ibunya dengan keluhan demam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sejak 4 hari yang lalu disertai warna air kencing menjadi seperti teh dan nyeri perut
bagian kanan atas. Didapatkan hasil tanda vital TD: 100/70 mmHg, nadi: 90x/ menit, RR:
22x/ menit, suhu: 38.5 C
pemeriksaan fisik ditemukan ikterik +
riwayat anak suka beli jajan di pinggir jalan sekitar sekolah. dan menurut penuturan
anaknya ada 5 orang temannya yang mengalami gejala serupa. di keluarga tidak ada
yg memiliki riwayat penyakit seperti ini.

diagnosis pada pasien ini adalah ?

A. hepatitis B
B. hepatitis A
C. kolesistitis
D. atresia bilier
E. kern icterus
© FDI2020
B. Hepatitis A
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan demam disertai warna air kencing menjadi seperti teh dan
nyeri perut bagian kanan atas.
pemeriksaan fisik ditemukan ikterik +
riwayat anak suka beli jajan di pinggir jalan dan ada temannya yang
mengalami gejala serupa.

diagnosis pada pasien ini adalah ?

© FDI2020
Hepatitis A
Etiologi: Virus Hepatitis A (HAV)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penularannya melalui fecal oral


Klinis: demam, mual, muntah, anoreksia, nyeri perut kanan atas,
ikterik, urine seperti teh
dapat sembuh dalam < 1 bulan.
Hepatitis A fulminan --- hepatitis A berat, ditandai dengan ikterus
berat, ensefalopati
penegakan diagnosis melalui Uji serologi, SGOT/SGPT meningkat
Terapi: Supportif dan simptomatik

© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. hepatitis B → penularan parenteral, kehamilan, persalinan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

c. kolesistitis → radang pada kandung empedu


d. atresia bilier → kelainan kongenital, terlihat sejak lahir.
e. kern icterus → bilirubin encefalopati → penurunan kesadaran

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada pasien ini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah...
B. Hepatitis A

© FDI2020
132
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang anak perempuan usia 1 th diantar ke IGD rumah sakit oleh


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ibunya dengan keluhan sesak hebat dan batuk menggonggong.


sebelumnya ada riwayat demam 3 hari dan batuk pilek.
dari tanda vital nadi 130x/ menit, RR 37x/ menit, suhu: 38.0 C
pada pemeriksaan fisik didapatkan dyspneu +, bibir sianosis, stridor + dan
retraksi dada +, ronki dan wheezing -

apa diagnosis pada pasien tersebut ?

A. bronkitis akut
B. pertusis
C. tuberkulosis
D. laringotracheobronkitis
E. asma bronkiale
© FDI2020
D. laringotracheobronkitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan sesak hebat, batuk menggonggong dan demam.
pemeriksaan fisik didapatkan dyspneu +, bibir sianosis, stridor + dan
retraksi dada +, ronki dan wheezing -

diagnosis pada pasien ini adalah ?

© FDI2020
Laringotracheobronkitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

etiologi: Virus (SRV)


meliputi laring, trachea dan bronkus.
pada pemeriksaan X ray cervical AP akan
tampak steeple sign.
terapi: nebul epinefrin
kortikosteroid

© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. bronkitis akut → pada usia > 2 tahun, pada pemeriksaan foto
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

thorax normal
b. pertusis → batuk paroksismal disertai nada yang melengking,
mata merah
c. tuberkulosis → demam, batuk, sesak napas dan penurunan berat
badan, rhonki +, wheezing +/-, ada riwayat kontak dengan
penderita TB.
e. asma bronkiale → sesak napas yang episodik/ berulang, riwayat
kontak dengan bahan alergen +, riwayat atopi pada diri sendiri
maupun pada keluarga +, wheezing ++

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada pasien ini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah...
D. Laringotracheobronkitis

© FDI2020
133
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang anak usia 8 th dibawa ibunya ke IGD RS dengan keluhan pucat, menurut
ibunya pasien sering terlihat lemas dan mengantuk, gurunya pun mengeluhkan bahwa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien terlihat tidak konsentrasi saat pelajaran karena mengantuk. keluhan dirasakan
sejak 3 bulan dan memberat sejak 1 minggu yang lalu. menurut ibunya, pasien sulit
makan dan tidak suka minum susu.
pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva dan ektremitas anemis, atrofi papil lidah,
dan cheilitis.
dari hasil lab Hb 7.8 g/dl, leukosit 7800, trombosit 370.000, MCV 65% , MCH 15% dan
MCHC 23%

Apakah diagnosis pasien ini?

A. Anemia aplastik
B. talasemia mayor
C. anemia defisiensi besi
D. anemia penyakit kronis
E. Anemia hemolitik autoimun
© FDI2020
C. Anemia defisiensi besi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan lemas dan mengantuk, tidak konsentrasi sulit makan dan
tidak suka minum susu.
pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva dan ektremitas anemis,
atrofi papil lidah, dan cheilitis.
dari hasil lab Hb 7.8 g/dl, leukosit 7800, trombosit 370.000, MCV 65% ,
MCH 15% dan MCHC 23%

apa diagnosis pada pasien tersebut ?

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anemia

© FDI2020
Anemia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tanda anemia defisiensi Besi

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang Anemia
Defisiensi Besi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. Anemia aplastik → pansitopeni +, hiposeluler terisi vakuol lemak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pada hasil biopsi sumsum tulang.


b. talasemia mayor → riwayat transfusi berulang, facies cooley/
rodent face, gangguan tumbuh kembang, ikterik+
d. anemia penyakit kronis → anemia disebabkan riwayat penyakit
lain yang kronis
e. Anemia hemolitik autoimun → anemis +, ikterik +, riwayat transfusi
tidak pernah cocok sehingga Hb tidak pernah naik. coombs test +

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada pasien ini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah...
C. Anemia Defisiensi Besi

© FDI2020
134
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang anak laki laki usia 9 tahun datang ke IGD RS diantar ibunya dengan keluhan
perdarahan pada ibu jari setelah terkena pisau sejak 3 jam yang lalu. darah terus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mengalir tanpa berhenti. diketahui anak tersebut sering mengalami memar di


beberapa bagian tubuh dan bengkak pada sendi.
diketahui paman dan kakek pasien juga mengalami hal serupa.
dari hasil lab didapatkan Hb 9 gr/dl, leukosit 8000, trombosit 350.000, PT normal, aPTT
memanjang.

Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?

A. transfusi TC
B. transfusi konsentrat faktor pembekuan
C. cryopresipitate
D. imunosupresif agent
E. deferoksamin

© FDI2020
B. transfusi konsentrat faktor pembekuan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan darah terus mengalir tanpa berhenti setelah terkena pisau
sejak 3 jam yang lalu, sering mengalami memar, bengkak pada sendi.
riwayat keluarga: paman dan kakek pasien juga mengalami hal
serupa.
Dari hasil lab didapatkan Hb 9 gr/dl, leukosit 8000, trombosit 350.000,
PT normal, aPTT memanjang

tatalaksana yg tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Hemofilia
merupakan penyakit defisiensi faktor koagulasi.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ditandai dengan memar, perdarahan yang tidak berhenti, bengkak


pada persendian
Hemofilia A --- defisiensi faktor VIII
Hemofilia B --- defisiensi faktor IX

diwariskan secara X-linked recessive


riwayat keluarga laki-laki.

Penunjang: aPTT memanjang


Clotting time memanjang
Terapi: 1. transfusi faktor pembekuan
2. cryopresipitate
3. FFP Transfusi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. transfusi TC → terapi ITP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

c. cryopresipitate → terapi kedua hemofilia seteal transfusi faktor


pembekuan
d. imunosupresif agent → terapi anemia aplastik
e. deferoksamin → terapi thalasemia

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien ini adalah...


B. transfusi konsentrat faktor
pembekuan

© FDI2020
135
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang anak perempuan usia 12 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan kencing
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

seperti coca cola sejak kemarin. menurut ibunya, pasien tidak pernah seperti ini
sebelumnya. demam saat ini disangkal, namun 2 minggu yang lalu pasien didiagnosis
scarlet fever. dari pemeriksaan fisik TD: 150/90 mmHg, nadi: 92x/ menit, RR: 22x/ menit,
Suhu: 36.9 C, oedem minimal pada tungkai.
pemeriksaan lab didapatkan Hb 8.5 g/dl, leukosit 6200, trombosit 325.000, albumin 3 g/dl.
hasil urinalisis: proteinuria +2, eritrosit +3, leukosit -.

terapi yang tepat pada kasus ini?

a. antihipertensi, diuretik, antibiotik


b. antibiotik, albumin, kortikosteroid
c. diuretik, kortikosteroid, antihipertensi
d. antibiotic broad spectrum
e. antihipertensi, antibiotik

© FDI2020
A. Antihipertensi, diuretik, antibiotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan kencing seperti coca cola. 2 minggu yang lalu pasien
didiagnosis scarlet fever.
tanda vital : TD: 150/90 mmHg
pemeriksaan fisik: oedem minimal pada tungkai
pemeriksaan lab Hb 8.5 g/dl, albumin 3 g/dl
hasil urinalisis: proteinuria +2, eritrosit +3

terapi yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Glomerulonefritis Acute Post Streptococcus (GNAPS)
sindroma nefritik dengan adanya riwayat infeksi Streptococcus Beta
Hemolyticus Grup A
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Infeksi dari Streptococcus Beta Hemolyticus Grup A ini akan


membentuk reaksi Antigen-Antibodi kemudian menjadi kompleks
imun dan mengakibatkan inflamasi lalu merusak glomerulus ginjal.
Diagnosis: Sindroma Nefritik + ASTO (+)
Urine lengkap (eritrosit + masif, proteinuria + minimal)
Terapi: Antibiotik gol. Penisilin
Anti hipertensi
Diuretik (oedem)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
b. antibiotik, albumin, kortikosteroid → steroid dan albumin (terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

definitif sindroma nefrotik)

c. diuretik, kortikosteroid, albumin → terapi sindroma nefrotik

d. antibiotic broad spectrum → hanya mengatasi infeksi

e. antihipertensi, antibiotik → tidak mengatasi oedem

© FDI2020
Jadi, terapi yang tepat pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien ini adalah...


A. Antihipertensi, diuretik, antibiotik

© FDI2020
136
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang anak laki laki usia 6 tahun diantar oleh ibunya ke IGD RS dengan keluhan BAB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

cair bercampur lendir dan darah sejak 4 hari yg lalu. diare 6-7x sehari. kesadaran compos
mentis, nadi 100x/ menit, RR 22x/ menit, suhu 37.2 C. pemeriksaan fisik nampak mata
cowong, lidah kering, nyeri tekan epigastric dan turgor kulit kembali melambat. pada
pemeriksaan feces ditemukan kista bulat inti 4 berisi eritrosit dan bentuknya irreguler.

diagnosis pasien ini adalah?

A. balantidium coli
B. shigellosis
C. amubiasis
D. vibrio cholera
E. giardiasis

© FDI2020
C. Amubiasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
-keluhan BAB cair bercampur lendir dan darah
-pemeriksaan fisik nampak mata cowong, lidah kering, nyeri tekan
epigastric dan turgor kulit kembali melambat.
-pemeriksaan feces ditemukan kista bulat inti 4 berisi eritrosit dan
bentuknya irreguler.

diagnosis pasien ini adalah?

© FDI2020
Amoebiasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

etiologi: Entamoeba hystolitica


klinis: diare lendir darah tanpa atau dengan dehidrasi
ringan.
pemeriksaan feces: ditemukan
-kista bulat inti 4
-tropozoit irreguler berisi eritrosit
terapi: metronidazole
komplikasi : Abses hepar

© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. balantidium coli → feces : tropozoid dan kista bulat, memiliki
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mikro dan makronukleus


b. shigellosis → diare >10x, tenesmus ++
feces: leukosit++, eritrosit++
d. vibrio cholera → dehidrasi berat ++, woman washer hand +,
diare seperti cucian beras

e. giardiasis → diare cair berlemak.


feces: kista oval inti 4, tropozoit seperti layang-layang.

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien ini adalah...


C. Amubiasis

© FDI2020
137
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Anak perempuan usia 7 th diantar ibunya ke poli praktek dokter dengan keluhan sering
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

lemas sejak sebulan ini. keluhan disertai sering BAK, cepat haus dan lapar namun berat
badan terus menurun sejak 2 bulan terakhir. pemeriksaan tanda vital TD 110/80 mmHg,
nadi 98x/ menit, RR 22x/ menit, suhu 37.2 C
pemeriksaan fisik tidaka ditemukan kelainan. hasil lab GDS 345 mg/dl, insulin antibody +

diagnosis pasien ini adalah?

A. KAD
B. Diabetes insipidus
C. HHS
D. DM tipe 1
E. DM tipe 2

© FDI2020
D. DM Tipe 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan sering lemas sejak sebulan ini. keluhan disertai sering BAK, cepat haus dan
lapar namun berat badan terus menurun sejak 2 bulan terakhir.
hasil lab GDS 345 mg/dl, insulin antibody +

diagnosis pasien ini adalah?

© FDI2020
Diabetes Mellitus
klinis: Polidipsi, polifagi, poliuri, BB turun, gejala hiper/hipoglikemi.

DM Tipe 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

etiologi: Kerusakan sel B pancreas karena autoimun


maupun idiopatik.
penunjang:
GDS >200 Terapi: Insulin
GDP > 126
OGTT >200
HbA1c >6.5
C peptide rendah
Autoantibodi +

© FDI2020
Diabetes Mellitus
klinis: Polidipsi, polifagi, poliuri, BB turun, gejala hiper/hipoglikemi.

DM Tipe 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Resistensi insulin/ insulin relatif.


Faktor resiko: Riwayat keluarga DM, obesitas, dislipidemia,
kurang aktivitas fisik.
penunjang:
GDS >200 Terapi: OAD atau insulin
GDP >126
OGTT >200
HbA1c >6.5
C peptide normal

© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. KAD → penurunan kesadaran, gula darah >200 nafas bau
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

aseton, pernapasan Kussmaul, ketonuria (+)


b. Diabetes insipidus → gejala seperti DM tapi gula darah normal.
c. HHS → penurunan kesadaran, gula darah mencapai >600
e. DM tipe 2 → insulin antibody (-)

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada pasien ini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah...
D. DM Tipe 1

© FDI2020
138
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Anak laki laki usia 5 th diantar ke IGD oleh gurunya dengan keluhan
penurunan kesadaran. menurut gurunya awalnya pasien tampak lemah,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

lalu gemetaran dan berkeringat dingin kemudian tidak sadarkan diri.


Riwayat penggunaan insulin+
dari pemeriksaan vital nadi 80x/ menit, RR 15x/ menit, suhu 35.7 C
pemeriksaan fisik didapatkan akral dingin. pemeriksaan lab GDS 60 mg/dl.
tatalaksana awal pada pasien ini adalah?

A. Pemberian secara intravena D10% 2cc/ kgBB


B. Pemberian secara intravena D10% 6mg/kgBB/ menit
C. Pemberian secara intravena D10% 5 cc/kgBB
D. Pemberian secara oral D10% 50cc
E. Pemberian secara intravena bolus D10% 2cc/ kgBB

© FDI2020
A. Pemberian secara intravena D10% 2cc/
kgBB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan awalnya pasien tampak lemah, lalu gemetaran dan berkeringat dingin
kemudian tidak sadarkan diri.
Riwayat penggunaan insulin+
pemeriksaan fisik didapatkan akral dingin. pemeriksaan lab GDS 60 mg/dl.

diagnosis pasien DM Hipoglikemi

tatalaksana awal pada pasien ini adalah?

© FDI2020
Hipoglikemi
Klinis: lemah, berkeringat dingin, gemetar, rewel,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

penurunan kesadaran, kejang (hipoglikemi berat)


GDA <70 mg/dl

Sadar (ringan-sedang) → Glukosa oral

Tidak sadar (berat) → D10% 2cc/ kgBB (iv)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
b. Pemberian secara intravena D10% 6mg/kgBB/ menit → terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

hipoglikemi pada neonatus dengan GDA <45 tanpa gejala.

c. Pemberian secara intravena D10% 5 cc/kgBB → terapi


hipoglikemi pada kasus gizi buruk yang pasiennya tidak sadar

d. Pemberian secara oral D10% 50cc → terapi hipoglikemi pada


kasus gizi buruk dengan pasien sadar.

e. Pemberian secara intravena bolus D10% 2cc/ kgBB → terapi


hipoglikemi pada kasus neonatus dengan gejala.

© FDI2020
Jadi, tatalaksana awal pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien ini adalah...


A. Pemberian secara intravena
D10% 2cc/ kgBB

© FDI2020
139
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang bayi perempuan usia 9 bulan dibawa ibunya ke poli anak
dengan keluhan batuk berdahak sejak 20 hari yang lalu disertai demam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ringan. dari hasil tanda vital nadi 125x/menit, suhu 37.5 C, RR 30x/ menit.
dari pemeriksaan fisik BB : 6 kg dan terdengar rhonki pada apex paru
kanan.
menurut ibu pasien sebelumnya BB sebulan yang lalu 7.5 kg. riwayat
keluarga di rumah yaitu nenek pasien sedang sakit batuk lama dan dalam
masa pengobatan. riwayat imunisasi lengkap.
pemeriksaan selanjutnya yang tepat pada pasien ini adalah?

a. pemeriksaan sputum BTA


b. Mantoux test
c. kultur dahak
d. Foto rontgen thorax
e. uji resisten antibiotik
© FDI2020
D. Foto Rontgen Thorax
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan batuk berdahak sejak 20 hari yang lalu disertai demam
ringan. menurut ibu pasien sebelumnya BB sebulan yang lalu 7.5 kg.
riwayat keluarga di rumah yaitu nenek pasien sedang sakit batuk
lama dan dalam masa pengobatan. riwayat imunisasi lengkap.

pemeriksaan fisik BB : 6 kg, terdengar rhonki pada apex paru kanan.

pemeriksaan selanjutnya yang tepat pada pasien ini adalah?

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TB pada Anak

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM TB pada Anak

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TB pada Anak

© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. pemeriksaan sputum BTA → bayi tidak bisa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mengeluarkan dahaknya
b. mantoux test → bila imunisasi BCG belum dilakukan
c. kultur dahak → pada bayi tidak bisa dilakukan periksa
dahak
e. uji resisten antibiotik → pada pasien yang rentan
resisten (putus obat, gagal pengobatan)

© FDI2020
Jadi, pemeriksaan selanjutnya yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tepat pada pasien ini adalah...


D. Foto Rontgen Thorax

© FDI2020
140
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang anak laki laki usia 12 tahun dibawa orang tuanya ke IGD dengan
keluhan sesak napas sejak 4 jam yang lalu dan semakin memberat.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

keluhan muncul saat pasien sedang ada kegiatan sekolah untuk aksi
bersih bersih di sekitar pinggir jalan. keluhan berulang dalam 1 minggu ini
sebanyak 4x. pada pemeriksaan tanda vital TD 110/80 mmHg, nadi 130x/
menit, RR 35x/ menit, suhu 37.0 C
pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak gelisah, sianosis +, retraksi
dada +, wheezing +
diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah?

A. asma persisten ringan serangan berat


B. asma intermitten
C. asma persisten sedang serangan berat
D. asma persisten ringan serangan sedang
E. asma persisten berat serangan sedang
© FDI2020
C. asma persisten sedang serangan
berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan sesak napas sejak 4 jam yang lalu dan semakin memberat.
keluhan muncul saat pasien sedang ada kegiatan sekolah untuk aksi
bersih bersih di sekitar pinggir jalan. keluhan berulang dalam 1
minggu ini sebanyak 4x.
pemeriksaan fisik didapatkan RR 35x/ menit
pasien tampak gelisah, sianosis +, retraksi dada +, wheezing + +

diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah?

© FDI2020
Asma Bronchial
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagosis asma:
batuk, sesak napas yang bersifat episodik, reversibel.
timbul atau memburuk saat malam hari.
timbulnya dipicu oleh faktor pencetus seperti alergen.
riwayat atopi +, riwayat keluarga +
pada pemeriksaan fisik didapatkan takipneu dan wheezing +
pada hasil foto X ray: normal/ hiperinflasi paru (saat akut)

© FDI2020
Klasifikasi Derajat Asma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM Klasifikasi Serangan Asma

© FDI2020
Tatalaksana serangan asma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. asma persisten ringan serangan berat → gejala muncul
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

>1x/ bulan, <1x/ minggu


b. asma intermitten → gejala muncul <6x/ tahun atau
jarak antar gejala >6 minggu
d. asma persisten ringan serangan sedang → gejala
muncul >1x/ bulan, <1x/ minggu
e. asma persisten berat serangan sedang → gejala asma
muncul tiap hari

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien ini adalah...


C. asma persisten sedang
serangan berat

© FDI2020
141
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
seorang anak laki laki usia 5 tahun dibawa ibunya ke poli anak dengan
keluhan anaknya sering mengalami kebiruan terutama saat aktivitas. pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

saat bayi pasien memiliki riwayat kelainan jantung bawaan. pada


pemeriksaan fisik didapatkan sianosis + dan murmur pada saat auskultasi
jantung. pada hasil foto thorax didapatkan gambaran jantung bootshape.

manakah yang bukan kelainan dari kondisi penyakit pasien ?

A. right ventricular hypertophy


B. ventricular septal defect
C. pulmonary stenosis
D. left ventricular hypertrophy
E. overriding aorta

© FDI2020
D. Left ventricular hypertrophy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan anak sering mengalami kebiruan terutama saat aktivitas.
pada saat bayi pasien memiliki riwayat kelainan jantung bawaan.
pada pemeriksaan fisik didapatkan sianosis + dan murmur pada saat
auskultasi jantung.
pada hasil foto thorax didapatkan gambaran jantung bootshape

manakah yang bukan kelainan dari kondisi penyakit pasien ?

© FDI2020
Tetralogy of Fallot / TOF

Kelainan pada TOF :


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

right ventricular hypertophy


ventricular septal defect
pulmonary stenosis
overriding aorta

gejala: sesak napas terutama setelah aktivitas


pemeriksaan fisik: sianosis, RVH, murmur sistolik pada
katup pulmonal
radiologis: jantung boot shape
© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. right ventricular hypertophy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. ventricular septal defect


c. pulmonary stenosis
e. overriding aorta

semua kelainan di atas adalah kelainan pada TOF

© FDI2020
Jadi, yang bukan kelainan dari kondisi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

penyakit pada pasien ini adalah...


D. Left ventricular hypertrophy

© FDI2020
142
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
seorang anak perempuan usia 6 tahun dibawa ke poli anak oleh orang
tuanya dengan keluhan sering mimisan sejak seminggu yang lalu, pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

juga sering demam tanpa sebab sejak 4 bulan yang lalu. pasien tampak
lemas dan pucat. Dari pemeriksaan fisik TD 100/70, nadi 110x/ menit, RR
20x/menit, suhu 37.5 C, konjungtiva tampak anemis, teraba lien Schuffner II.
dari hasil lab Hb 7 gr/dl, leukosit 50.000, trombosit 115.000, hapusan darah
tepi didapatkan sel berbentuk batang. Apakah diagnosis pasien tersebut?

a. thalasemia beta mayor


b. acute limfoblastik leukemia
c. acute myelositik leukemia
d. chronic myelo leukemia
e. dengue fever

© FDI2020
C. Acute myelositik leukemia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan sering mimisan sejak seminggu yang lalu, pasien juga sering
demam tanpa sebab sejak 4 bulan yang lalu. pasien tampak lemas
dan pucat.
Dari pemeriksaan fisik konjungtiva tampak anemis, teraba lien
Schuffner II.
Dari hasil lab Hb 7 gr/dl, leukosit 50.000, trombosit 115.000
Hapusan darah tepi didapatkan sel berbentuk batang (auer rod)

apakah diagnosis pasien tersebut?

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Leukemia

© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. thalasemia beta mayor → ikterik+, anemia, rodent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

face/ facies cooley


b. acute limfoblastik leukemia → sel limfoblast meningkat
++
d. chronic myelogenous leukemia → philadelphia
cromosome +
e. dengue fever → leukopeni

© FDI2020
143
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
seorang anak laki laki usia 9 th diantar ibunya ke IGD RS dengan keluhan
sesak napas. sebelumnya pasien batuk dan mengeluarkan cacing dari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mulutnya. anak tampak pucat dan kurus. didapatkan tanda vital nadi :
130x/ menit, RR 35x/ menit, suhu 37.2 C. Pada pemeriksaan FL ditemukan
telur dinding tebal 3 lapis dengan lapisan luar albuminoid. Apakah
diagnosis pasien tersebut?

A. trichuriasis
B. enterobiasis
C. taeniasis
D. ascariasis
E. filariasis

© FDI2020
D. Ascariasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan sesak napas. sebelumnya pasien batuk dan mengeluarkan
cacing dari mulutnya. anak tampak pucat dan kurus.
didapatkan tanda vital nadi : nadi 130x/ menit, RR 35x/ menit
pemeriksaan FL ditemukan telur dinding tebal 3 lapis dengan lapisan
luar albuminoid.

apakah diagnosis pasien tersebut?

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ascariasis

© FDI2020
Ascariasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Telur Ascaris lumbricoides

Telur dinding tebal 3 lapis


Lapisan luar albuminoid/ tidak rata
Telur decorticated

© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. trichuriasis → diare berdarah, telur bentuk tempayan / barrel
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

shape
b. enterobiasis → gatal disekitar anus, telur berbentuk plano
konveks
c. taeniasis → riwayat makan sapi atau babi, gejala: nyeri perut, BB
turun, diare, bahkan sampai penurunan kesadaran dan kejang.
pada feces ditemukan proglotid, telur bulat dengan striae radier.
e. filariasis → bengkak pada kaki, scrotum, hapusan darah tepi →
mikrofilaria

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada pasien ini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah...
D. Ascariasis

© FDI2020
144
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang anak perempuan usia 7 th dibawa ke IGD RS oleh orang tuanya dengan keluhan
kejang 30 menit yang lalu sebelum kejang paien mengeluh sakit kepala. menurut ibunya,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien demam sejak 5 hari dan mengeluh batuk sejak 2 minggu yang lalu. pasien
sebelumnya tidak ada riwayat kejang. pasien di rumah kejang 1x, tidak berulang, setelah
kejang pasien sadar kembali namun tampak lemah. muntah disangkal. pada hasil
pemeriksaan fisik TD 100/80 mmHg, nadi 98x/ menit, RR 23x/ menit, suhu 38.6 C, kaku kuduk
(+). Dari hasil analisa cairan lumbal pungsi didapatkan warna xantochrom, sel dominan
MN, protein meningkat, glukosa menurun. Apakah diagnosis pasien ini?

A. encephalitis
B. meningitis TB
C. meningitis viral
D. meningitis bakteri
E. kejang demam sederhana

© FDI2020
B. Meningitis TB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
keluhan kejang, demam sejak 5 hari sebelum kejang paien mengeluh
sakit kepala, batuk sejak 2 minggu yang lalu.
sebelumnya tidak ada riwayat kejang. pasien di rumah kejang 1x,
tidak berulang, setelah kejang pasien sadar kembali namun tampak
lemah.
pada hasil pemeriksaan fisik kaku kuduk +
hasil analisa cairan lumbal pungsi didapatkan warna xantochrom, sel
dominan MN, protein meningkat, glukosa menurun.

apakah diagnosis pasien tersebut?

© FDI2020
Meningitis
Klinis: demam, nyeri kepala, muntah, kejang.
pemeriksaan fisik : meningeal sign +
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

penunjang: Lumbal pungsi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. thalasemia beta mayor → ikterik+, anemia, rodent face/ facies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

cooley
b. acute limfoblastik leukemia → sel limfoblast meningkat ++
d. chronic myelogenous leukemia → philadelphia chromosome +
e. kejang demam sederhana → usia 6 bulan - 5 tahun

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada pasien ini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah...
B. Meningitis TB

© FDI2020
145
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 37 tahun ditemukan meninggal di kamar kosnya dalam keadaan
tergantung. Mayat tersebut ditemukan saat pagi hari oleh teman kosnya yang curiga
karena korban tidak keluar kamar selama 1 hari dan tercium bau busuk dari kamar korban.
Diketahui bahwa perempuan tersebut memang sedang depresi karena bercerai dengan
suaminya. Pada pemeriksaan luar forensik ditemukan perdarahan bitnik-bintik pada
konjungtiva dan busa halus pada mulut. Apakah kemungkinan mekanisme kematian
pasien tersebut?
A. Refleks Vagal
B. Malingering
C. Asfiksia
D. Hanging
E. Tidak Wajar

© FDI2020
C. Asfiksia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• meninggal di kamar kosnya dalam keadaan tergantung
• Pada pemeriksaan luar forensik ditemukan perdarahan
bitnik-bintik pada konjungtiva dan busa halus pada mulut

Apakah kemungkinan mekanisme kematian pasien


tersebut?

© FDI2020
Asfiksia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Mekanisme kematian menunjukkan bagaimana korban


itu mati setelah umpamanya tertembak atau tenggelam.
Mekanisme lebih bersifat teoritis dan tidak selalu dapat
diketahui pasti
• Asfiksia sendiri adalah kondisi yang disebabkan adanya
hambatan respirasi atau kurangnya oksigen pada udara
yang dihirup, sehingga organ dan jaringan mengalami
deprivasi oksigen (disertai gangguan eliminasi
karbondioksida) yang menyebabkan pingsan atau
kematian.

© FDI2020
Asfiksia vs Vagal Reflek
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Refleks vagal terjadi sebagai akibat rangsangan pada


nervus vagus pada corpus caroticus (carotid body) di
percabangan arteri karotis interna dan eksterna yang
akan menimbulkan bradikardi dan hypotensi yang
akhirnya menyebabkan sudden cardiac arrest.
• Tidak ada pemeriksaan yang khas yang ditemukan pada
vagal reflex. Oleh karena itu, secara sederhana umumnya
disimpulkan bila tidak ada tanda asfiksia yang ditemukan,
maka mekanisme kematian adalah karena vagal reflex.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Refleks Vagal
B. Malingering
D. Hanging
E. Tidak Wajar

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kemungkinan mekanisme kematian


pasien tersebut adalah...

C. Asfiksia

© FDI2020
146
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 39 tahun ditemukan tewas di kamar kosnya. Jenazah kemudian
dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan. Pada pemeriksaan ditemukan lebam
mayat di seluruh tubuh bagian bawah berwarna gelap dan hilang dengan penekanan,
serta luka lecet tekan melingkari leher mendatar secara keseluruhan. Apakah jenis asfiksia
yang terjadi pada kasus ini?
A. Strangulation
B. Chcocking
C. Hanging
D. Throtling
E. Smoothering

© FDI2020
A. Strangulation
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• luka lecet tekan melingkari leher mendatar secara
keseluruhan

Apakah jenis asfiksia yang terjadi pada kasus ini?

© FDI2020
Asfiksia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Asfiksia adalah kondisi yang disebabkan adanya hambatan


respirasi atau kurangnya oksigen pada udara yang dihirup,
sehingga organ dan jaringan mengalami deprivasi oksigen
(disertai gangguan eliminasi karbondioksida) yang
menyebabkan pingsan atau kematian.
• Jenis asfiksia ada 3 diantaranya
• gantung (hanging)
• penjeratan (strangulation)
• pencekikan (manual strangulation)
• Pada penjeratan dengan alat, alat penjerat berjalan
mendatar, luka lecet umumnya melingkari leher secara
keseluruhan.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Chocking
C. Hanging
D. Throtling
E. Smoothering

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jenis asfiksia yang terjadi pada kasus ini


adalah...

A. Strangulation

© FDI2020
147
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki tanpa identitas ditemukan tewas dalam sebuah truk yang terkunci di
pinggir jalan. Jenazah tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan
pemeriksaan. Pada pemeriksaan luar, ditemukan adanya lebam mayat berwarna merah
bata pada jenazah tersebut. Apakah kemungkinan penyebab kematian pada jenazah
tersebut?
A. Keracunan O2
B. Keracunan CO2
C. Keracunan CO
D. Keracunan arsen
E. Keracunan Nitrogen

© FDI2020
C. Keracunan CO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• ditemukan tewas dalam sebuah truk yang terkunci
• Pada pemeriksaan luar, ditemukan adanya lebam mayat
berwarna merah bata pada jenazah tersebut

Apakah kemungkinan penyebab kematian pada jenazah


tersebut?

© FDI2020
Keracunan Gas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ada 3 cara kematian pada korban kasus inhalation of


suffocating gasses, yaitu menghisap gas :
• CO, banyak pada kebakaran hebat
• CO2, banyak pada sumur tua dan gudang bawah tanah
• H2S, pada tempat penyamakan kulit
• Perbedaan antara CO dan CO2 terutama terlihat pada
warna darah korban.
• Pada keracunan CO, darah berwarna merah bata (cherry red)
• Pada keracunan CO2, darah berwarna merah gelap.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Keracunan O2
B. Keracunan CO2
D. Keracunan arsen
E. Keracunan Nitrogen

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kemungkinan penyebab kematian


pada jenazah tersebut adalah...

C. Keracunan CO

© FDI2020
148
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 39 tahun ditemukan tewas oleh warga dengan dada ditusuk
oleh sebuah golok. Mayat tersebut dalam posisi terduduk dengan tangan kanan mayat
tampak kaku memegang bilah golok yang menusuknya tersebut. Dari warga sekitar
diduga korban dibunuh oleh perampok yang masuk ke rumahnya semalam. Mayat
dievakuasi lalu diantar polisi ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi. Pada pemeriksaan,
dokter forensik menemukan mayat meninggal dengan lengan dan tangan kanan
memegang golok tersebut, tapi pada bagian lengan kiri dan kedua paha tidak ada
kekakuan, diduga mayat meninggal sekitar 2-3 jam yang lalu. Berdasarkan hasil
pemeriksaan, apakah fase pada mayat tersebut?
A. Rivor mortis
B. Ligor mortis
C. Stiffening
D. Cadaveric spasm
E. Pugilistic attitude

© FDI2020
D. Cadaveric spasm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• posisi terduduk dengan tangan kanan mayat tersebut
tampak kaku memegang bilah golok yang menusuknya
tersebut
• mayat meninggal dengan lengan dan tangan kanan
memegang golok tersebut, tapi pada bagian lengan kiri
dan kedua paha tidak ada kekakuan

Apakah fase pada mayat tersebut?

© FDI2020
Thanatologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Cadaveric spasme atau instantaneous rigor adalah suatu


keadaan dimana terjadi kekakuan pada sekelompok otot dan
kadang-kadang pada seluruh otot, segera setelah terjadi
kematian somatis dan tanpa melalui relaksasi primer.
• Berhubungan dengan kehabisan cadangan glikogen dan ATP
yang bersifat setempat pada saat mati klinis karena kelelahan
atau emosi yang hebat sesaat sebelum meninggal.
• Cadaveric spasm dapat terjadi pada semua otot di tubuh
akan tetapi biasanya pada grup – grup otot tertentu, misalnya
otot lengan atas.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Rivor mortis
B. Ligor mortis
C. Stiffening
E. Pugilistic attitude

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, fase pada mayat tersebut adalah...

D. Cadaveric spasm

© FDI2020
149
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan tanpa identitas ditemukan tewas tergeletak di pinggir jalan dengan
baju berlumuran darah di bagian dada kiri. Mayat dibawa ke rumah sakit dan diduga
meninggal akibat tembakan senjata api. Pada pemeriksaan ditemukan luka bulat tepi rata
dengan diameter 9 mm. Pada daerah sekitar luka tampak gambaran bulat dengan kulit
yang menghitam terbakar jelas melingkari tepi luka. Apakah jenis jarak tembak pada
mayat tersebut?
A. Dekat
B. Tempel
C. Sangat dekat
D. Jauh
E. Sangat jauh

© FDI2020
B. Tempel
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• luka bulat tepi rata dengan diameter 9 mm
• luka tampak gambaran bulat dengan kulit yang
menghitam terbakar jelas melingkari tepi luka

Apakah jenis jarak tembak pada mayat tersebut?

© FDI2020
Luka Tembak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Adanya gambaran bulat dengan kulit yang menghitam


terbakar melingkar di sekitar tepi luka menandakan jejas
laras atau bentuk senjata yang menempel pada tepi kulit
saat peluru ditembakkan
Jarak Anak peluru Mesiu utuh Mesiu yang Gas panas Perkiraan
terbakar jarak (cm)

Lubang Lecet Lemak Tatto Jelaga Api Jejak laras


Jauh + + + >50
Dekat + + + + 20-50
Sangat Dekat + + + + + + <20

Tempel + + + + 0

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Dekat
C. Sangat dekat
D. Jauh
E. Sangat jauh

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jenis jarak tembak pada mayat


tersebut adalah...

B. Tempel

© FDI2020
150
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia lanjut ditemukan mengambang di tepi sungai. Jenazah tersebut
kemudian dibawa poisi ke Rumah Sakit untuk diidentifikasi penyebab kematian jenazah
tersebut. Pada pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, kemungkinan
korban diduga meninggal tenggelam hanyut di sungai. Apakah pemeriksaan yang dapat
dilakukan untuk menentukan korban tenggelam?
A. Pemeriksaan adakah luka tembak
B. Pemeriksaan tes apung paru
C. Pemeriksaan getah paru
D. Pemeriksaan toksikologi
E. Pemeriksaan vagina dan forniks posterior

© FDI2020
C. Pemeriksaan getah paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, kemungkinan
korban diduga meninggal tenggelam hanyut di sungai

Apakah pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk


menentukan korban tenggelam?

© FDI2020
Tenggelam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pada kasus dugaan tenggelam, dapat dilakukan


pemeriksaan luar, serta pemeriksaan dalam dan
pemeriksaan laboratorium seperti:
• Percobaan getah paru (lonset proef)
• Pemeriksaan diatome (destruction test)
• Pemeriksaan kimia darah (gettler test & Durlacher test).

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Pemeriksaan adakah luka tembak


B. Pemeriksaan tes apung paru
D. Pemeriksaan toksikologi
E. Pemeriksaan vagina dan forniks posterior

© FDI2020
Jadi, pemeriksaan yang dapat dilakukan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

untuk menentukan korban tenggelam


adalah...

C. Pemeriksaan getah paru

© FDI2020

Anda mungkin juga menyukai