1
Materi
Tanatologi
Identifikasi Forensik
Trauma/Luka
Asfiksia
Toksikologi
Kejahatan Seksual
Infanticide
Visum et Repertum
Surat Kematian
2
SKDI
3
4
5
Tanatologi
Somatic Death/ systemic death/ clinical death
• Hilangnya pergerakan dan sensibilitas
• Berhentinya pernafasan
• Berhentinya denyut jantung dan peredaran darah
Apparent Death
6
Lebam Mayat
• Nama lain:
• Livor mortis
• Post-mortem staining
• Post-mortem lividity
• Perwanaan kulit jenazah akibat bendungan darah
di bagian terendah tubuh.
• Mulai muncul ±15-20 mnt setelah kematian
• Setelah ±4 jam setelah kematian Lebam mayat
menetap walau posisi dirubah
• Mulai bintik-bintik melebar menjadi satu
7
Lebam Mayat
• Warna:
• Normal : merah ungu
• Asfiksia (CO2): merah gelap/kebiruan
• CO, HCN, dingin : merah terang/cherry red
• Potassium chlorat, nitro benzena : merah
coklat/ chocolate brown
• Mirip dengan warna memar.
8
Lebam Mayat
9
Lebam Mayat VS Luka Memar
Lebam Mayat Luka Memar
Lokalisasi Bagian tubuh Sembarang tempat
terendah
Ditekan Tergantung waktu Tidak ada
kematian
Pembengkakan Tidak ada Sering ada
Incisi Bintik-bintik darah Bintik-bintik darah
intravaskular ekstravaskular
Tanda intra vital Tidak ada Ada
10
Kaku Mayat
• Nama lain: - Rigor mortis
- Postmortem rigidity
- Postmortem stiffening
• Kekakuan otot pada jenazah
• Terjadi ±2 jam setelah kematian
• Terjadi secara serentak tapi manifestasinya tidak
bersamaan. Secara cranio-caudal
• Dipertahankan dalam ±12 jam.
• Hilang perlahan berurutan seperti pada waktu
timbulnya, kecuali otot rahang bawah yg paling
akhir
11
Kedaan mirip Kaku Mayat
Cadaveric Spasm (Instantenous Rigor)
• Terjadi korban yang tegang dan stress emosional sesaat
sebelum meninggal
• Pada kelompok otot tertentu
Heat Stiffening
• Akibat koagulasi protein otot akibat suhu tinggi
• Jenazah dg heat stiffening Pugilistic attitude
Cold Stiffening (Freezing)
• Akibat cairan sinovial yg membeku
• Dapat hilang jika dihangatkan
12
Pugilistic attitude
13
Pembusukan
(Dekomposisi/Putrefaction)
• Umumnya terjadi 18-24 jam setelah meninggal
• Tanda-tanda:
• Warna kehijauan pada dinding perut
• Distensi dinding abdomen
• Pembengkakan pada wajah dan bibir serta vulva/scrotum
• Vena-vena superfisialis pada kulit berwarna kehijuan (marbling)
• Pembentukan gas-gas pembusukan
• Medium udara: air: tanah = 8: 2 : 1
• Cepat membusuk : otak, lambung & usus, uterus hamil/post partum
• Lambat membusuk : jantung, paru, ginjal dan diafragma
• Paling lambat membusuk : prostat dan uterus yang tidak hamil
• Tahan membusuk : rambut, kuku, tulang dan gigi
14
Modifikasi Pembusukan
• Mummifikasi
• Adipocere/ Saponifikasi
15
Diagram Tanatologi
Pembusukan
16
Pemeriksaan Jenazah
Penentuan Hasil dari Contoh
Cara Kematian Olah TKP • Wajar
• Tidak Wajar
Sebab Kematian Otopsi • Tenggelam
(sebab dari luar tubuh) • Hanging
• Strangulation
• Luka tusuk
• Luka tembak
• Trauma listrik
• Penyakit
• DLL
Mekanisme Kematian Otopsi • Asfiksia
(sebab dari dalam tubuh) • Perdarahan
• Emboli
• Ventrikel fibrilasi
• DLL
17
Otopsi
•Otopsi Klinik
•Otopsi Forensik
•Otopsi Anatomi
18
Identifikasi Forensik
• Data primer dan data sekunder
• 5 tahapan DVI
− Scene/TKP
− Mortuary/post-mortem identification
− Ante-mortem information
− Rekonsiliasi
− Debriefing (evaluasi keempat tahap)
19
Trauma/Luka
Trauma Tajam
Trauma Tumpul
Trauma Tembak
Trauma Listrik
Trauma Suhu
20
Trauma Tumpul
Jenis Luka Luka lecet Luka memar Luka robek
(abrasion) (contusion) (laceration)
Penyebab Gesekan Benturan benda Benturan benda
tumpul tumpul yg memiliki
pinggiran
Ciri-ciri Sebagian/seluruh Bedakan dengan Terdapat
epitel hilang, lebam mayat. diskontinuitas
terdapat krusta, jaringan.
timbul reaksi
radang Bedakan dengan
Perkiraan umur luka Hari 1-3 coklat Merah trauma tajam.
kemerahan ungu/gelap
Hari 4-7 coklat Hijau (4-5)
kehitaman Kuning (7-10)
1-2 minggu Menghilang (14-15)
pembentukan
epidermis baru 21
Beda Luka robek dg Luka iris
Ciri-ciri Luka Robek Luka iris
Memar dan lecet + -
Rambur utuh terpotong
Jembatan jaringan + -
Sudut/tepi luka tumpul tajam
22
Luka Robek VS Luka Iris
23
Trauma Tajam
• Tepi luka rata
• Ujung luka tajam
• Luka tidak terdapat jembatan jaringan
• Akar rambut terpotong
• Sekitar luka bersih (tidak ada babras/memar)
• Perdarahan >>
24
Jenis-jenis Trauma Tajam
Jenis Luka Luka iris Luka tusuk Luka bacok
(incised wound) (stab wound) (chop wound)
Batasan Akibat alat/benda Akibat alat/benda Akibat alat/benda
tajam dg tekanan ujung runcing dg tajam yang berat
ringan tekanan tegak lurus
Bentuk luka Panjang > Dalam Dalam > Panjang Struktur dibawah
kulit rusak
25
Perkiraan senjata tajam
Perkiraan ukuran senjata tajam yang digunakan pada
korban trauma tajam:
26
Luka Tembak
Luka Tembak Masuk
Jarak sangat dekat • Akibat api (Flame effect) Kelim api (+)
• Akibat asap (Smoke effect) Kelim Jelaga (+)
<15 cm • Akibat bubuk mesiu (Gunpowder effect) Kelim Tato (+)
Jarak jauh
• Efek anak peluru (Bullet effect) Luka terbuka (+)
>60 cm 27
Luka Tembak
28
Luka Tembak
• Luka tembak keluar terdapat 2 luka
• Pemeriksaan penunjang
- Foto rontgen
- Firing test arah, jarak dan pabrik
pembuatannya
29
Trauma Listrik
• Alam petir
– Surface burn : luka bakar permukaan
– Linear burn : luka bakar (kulit dg tahanan rendah)
– Arborescence mark/Filigree burn : pohon gundul
• Buatan industri, rumah tangga
– Current mark/Electric mark/Stroommerk Van Jellineck
– Joule burn/ Endogenous burn
– Exogenous burn
– Metalisasi
30
Trauma Listrik
Joule Burn
Arborescence
31
Trauma listrik
• Mekanisme kematian
• Cardiac arrest
• Ventrikel fibrilasi
• Respiratory paralysis
• Paralese pusat pernafasan
32
Trauma Suhu
Trauma dingin
• Frostbite & immersion foot
(hypothermis)
33
Derajat Luka
Ringan
• Tidak ada gangguan pekerjaan, dan
• Tidak menimbulkan penyakit
• KUHP pasal 352 ayat (1)
Sedang
• Ada gangguan pekerjaan, dan/atau
• Menimbulkan penyakit
• KUHP pasal 351 ayat (1)
Berat
• Ada gangguan pekerjaan, dan/atau
• Menimbulkan penyakit, dan
• + KUHP 90 (deskripsi luka berat)
• KUHP pasal 351 ayat (2)
34
Kriteria Luka Berat (KUHP 90)
• Tidak ada harapan sembuh lagi/menimbulkan
bahaya maut
• Tidak cakap untuk seterusnya menjalankan
pekerjaan/jabatannya
• Hilangnya salah satu panca indra
• Rompong/buruk muka
• Lumpuh
• Hilang akal/ kesadaran lebih dari 4 minggu
• Gugurnya buah kehamilan
35
Asfiksia
• Hanging
• Strangulation
– Strangulation by ligature
– Throttling (Manual Strangulation/Cekik)
• Suffocation
– Smothering (Pembekapan)
– Chocking
– Gagging
• Traumatic Asfiksia (eksternal pressure on the chest)
– Burking
• Drowning
• Inhalation of Suffocating Gasses
36
Hanging
38
Hanging vs Strangulation
Hanging Strangulation
Arah jerat atas-bawah/ Arah jerat horizontal/
vertikal (v) mendatar (ᴧ)
Diatas kartilago cricoid Dibawah kartilago cricoid
Simpul hidup Simpul mati
Jeratan 1 kali Jeratan >1 kali
39
Drowning
41
Drowning
Air Tawar Air Laut/Asin
Hiperkalemi Hipermagnesia
Hemodilusi & Hemolisis Hemokonsentrasi Hipovolemi
Hipervolemi
Paru-paru lebih kering lebih Paru-paru lebih basah lebih
ringan berat
Mekanisme kematian : Mekanisme kematian :
ventrikel fibrilasi Decomp cordis/pulmonary oedem
Pemeriksaan penunjang:
• Elektrolit (Test Gettler & Test Durlacher)
• Lonsap proef test (Tes getah paru)
• Analisa diatom (Destruction test)
42
Inhalation Of Suffocating Gasses
• Korban menghirup gas tertentu dalam jumlah
berlebihan kebutuhan oksigen tidak
terpenuhi asphyxia
• CO2,
• CO
• H2S
43
Toksikologi
Karbon Monoksida • Pembakaran tidak sempurna
• Lebam mayat khas : merah terang
(CO)
44
Kejahatan Seksual
Pemeriksaan :
• Fisik
− TKP: Tempat, Pakaian (barang bukti)
− Tanda kekerasan
− Tanda persetubuhan
45
Kejahatan Seksual
Tanda
Persetubuhan
• Ditemukan
sperma di liang • Hamil
vagina (fornix Tidak • Tertular
posterior) Langsung
langsung penyakit
• 4-5 jam post menular seksual
koitus: sperma
dapat bergerak
• 24-36 jam post
koitus: sperma
tidak dapat Pasti Tidak pasti •Hymen robek
•Erosi liang vagina
bergerak
46
Kejahatan Seksual
• Laboratorium
− Penentuan sperma
• Sediaan Basah (tanpa pewarnaan)
(cairan vagina langsung diperiksa dibawah mikloskop)
• Pewarnaan dg Malachite green
• Pewarnaan dg Baeechi
− Penentuan air mani (tidak ditemukan sperma)
• Asam fosfatase
47
Aborsi
• Pada korban pemerkosaan menurut UU No. 36
tahun 2009 diperbolehkan dengan
batasan usia kehamilan 40 hari.
48
Infanticide
• Pembunuhan dimana:
• Pelaku = ibu kandung
• Korban = anak kandung yg baru dilahirkan
• Alasan = takut ketahuan telah melahirkan anak
• Waktu = pada waktu melahirkan atau beberapa
saat melahirkan
• Tidak ada tanda perawatan
• Tali pusar masih menempel
• Bayi viable
49
Pemeriksaan viabilitas
• ≥28 mgg intra uterin
• Tidak ada cacat bawaan yg menimbulkan
kematian
• PB > 35 cm
• BB > 1500 gram
• Lingkar kepala frontooksipital > 32 cm
50
Pemeriksaan viabilitas
• Pemeriksaan tes apung paru
• Bila positif sudah pernah bernafas lahir
hidup (live birth)
• Bila negatif :
• Belum pernah bernafas lahir mati (still birth)
• Pernafasan lemah & udara diresorbsi kembali
• Atelectase
• Pneumonia
51
Pembunuhan Anak
• Ada tanda asfiksia
• Tanda-tanda kekerasan (+)
• Tidak memenuhi infanticide
52
Visum et Repertum
• Alat bukti pengganti barang bukti dibuka saat
pengadilan
• Harus ada surat pengantar (SPVeR) dari polisi penyidik
(Aipda), pembantu penyidik (Bribda) & Hakim
• Dibuat / disusun oleh dr umum/ dr spasialis (tergantung
kasus, mis: kasus pemerkosaan dr obgyn,
penganiayaan dr bedah) /dr. Sp.F (paling berwenang)
• Tanggal pemeriksaan = tanggal SPVeR
• Isi VeR adalah hasil pemeriksaan saat itu
• Memakai bahasa pasien (orang awam)
53
Jenis-jenis VeR
• VeR Definitif Px datang dan langsung pulang
(tidak rawat inap)
• VeR Sementara dilakukan saat px di
IGD/rawat inap
• VeR Lanjutan dilakukan saat px KRS/sembuh
atau saat kontrol (dapat dilakukan oleh dokter
lain), pindah RS, pulang paksa
• VeR Jenazah Px datang saat meninggal
54
Penggalian Jenazah
(Exhumation)
• Dilakukan atas permintaan penyidik secara
tertulis beserta SPVeR
• Dapat terjadi karena:
• Terdakwa mengaku telah membunuh sesorang dan
dikubur di suatu tempat
• Kecurigaan bahwa jenazah yg telah dikubur meninggal
secara tidak wajar
• Permintaan hakim untuk melakukan pemeriksaan
ulang
• Untuk menentukan cara dan sebab kematian
55
Surat Kematian
Formulir A Identifikasi kematian
Formulir B Lapor DKK (Dinas Kesehatan Kota)
Formulir M Menular/tidak (di makamkan diluar kota)
Formulir I Meninggal di RS
Formulir CS Berdasar reglemen catatan sipil di RS pemerintah
Formulir KIP Perijinan pemakaman berdsar reglemen catatan
sipil gol. Eropah dan Cina (WNA)
56
Tetap Semangat
Sukses UKMPPD!!
57