Anda di halaman 1dari 86

Complete UKMPPD Mei 2022

Forensik-Etik
Mediko made the med-easy!
FORENSIK
Visum et Repertum
• Visum et repertum (VeR) dibuat atas permintaan dari penyidik melalui surat
resmi.
• Surat permintaan VeR harus diantar oleh kepolisian dan diserahkan langsung
kepada penyidik.
• Salinan VeR tidak boleh diserahkan kepada siapapun kecuali penyidik POLRI.

• Keterangan ahli → tidak


1. Keterangan saksi hanya terbatas pada “apa
yang dilihat dan ditemukan

VeR
2. Keterangan ahli oleh si pembuat”
• Visum et Repertum→
digunakan 3. Surat terbatas pada “apa yang
sebagai alat dilihat dan ditemukan oleh si
bukti surat 4. Petunjuk pembuat”, sehingga
dimasukkan ke dalam alat
5. Keterangan terdakwa bukti surat
Klasifikasi Visum
Jenis Luka

Luka ringan (pasal 352 KUHP)


Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atua halangan untuk menjalankan
pekerjaan jabatan

Luka sedang (pasal 351 KUHP)


Luka menyebabkan penyakit atau menghalangi pekerjaan korban untuk sementara waktu,
tetapi tidak memenuhi kriteria berat
Luka berat (pasal 90 KUHP)
Memenuhi satu atau lebih kriteria berikut
• Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan sembuh, atau yang
menimbulkan bahaya maut
• Tidak mampu terus menerus menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan
• Kehilangan salah satu panca indera
• Mendapat cacat berat
• Menderita sakit lumpuh
• Terganggunya daya piker selama >4 minggu
• Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
Traumotologi Lecet gores

Vulnus eksoriatum Lecet serut


Tumpul
Contusio/memar Lecet tekan

Vulnus Lecet geser


laceratum/robek

Stab/tusuk

Tajam Vulnus incisum

Chop/bacok
Benda tajam

LUKA IRIS
Panjang luka lebih besar dari dalamnya
luka, jembatan jaringan (-)

LUKA TUSUK
• Dalam luka lebih besar dari panjangnya luka.
• Memar yang terjadi diakibatkan oleh gagang
pisau.
• Panjang luka = lebar senjata maks yang
masuk
• Dalam luka = panjang minimum senjata
yang masuk
Luka Tusuk
Sudut luka dapat memperkirakan benda penyebabnya, bila satu sudut luka lancip dan yang
lain tumpul, berarti benda tajam bermata satu, bila kedua sudut luka lancip, berarti benda
tajam bermata dua.

Luka tusuk pisau mata satu Luka tusuk pisau mata dua
LUKA BACOK
• Ukuran luka besar dan menganga
• Panjang luka kurang lebih sama dengan
dalam luka
• Biasanya tulang-tulang dibawahnya ikut
menderita luka

Trauma Tumpul

Luka Lecet Luka Memar Luka robek


Memar

Terjadi pada subkutan tanpa diskontinuitas kulit

Haemosiderin (iron
Haematoidin (iron- Normal color
pigment), dark brown Bilirubin, yellow
color to blue color (2-
free pigment), green of skin (15-20
color (5-7 days) color (7-10 days)
4 days) days)
Thanatologi
Pada visum mati yang harus ditentukan oleh dokter adalah sebab, cara dan mekanisme kematian.
• Sebab Kematian
Penyakit atau cedera/luka yang bertanggung jawab atas terjadinya kematian.
• Mekanisme Kematian
Gangguan fisiologik dan atau biokimiawi yang ditimbulkan oleh penyebab kematian sedemikian rupa
sehingga seseorang tidak dapat terus hidup.
• Cara Kematian
Macam kejadian yang menimbulkan penyebab kematian. Dibagi menjadi wajat (akibat suatu
penyakit).
Contoh Kasus :
Seorang yang dibunuh dengan cara ditusuk pada dada kanan yang kemudian meninggal akibat
perdarahan hebat :
• Sebab kematian : luka tusuk pada dada kanan.
• Mekanisme kematian : perdarahan hebat.
• Cara kematian : tidak wajar
1. Lebam Mayat/livor mortis
Livor mortis pada bagian
terendah

Bagian yang mengalami


penekanan

Terjadi Ketika sirkulasi berhenti, arteri dan vena berhenti


menjalankan fungsinya yang kemudian gravitasi akan berperan
menarik aliran darah yang menetap tadi kebawah mengikuti gata
gravitasi bumi.

20-30 menit 30 menit-8 jam 8-12 jam


Livor mortis mulai Hilang dengan Menetap/tidak hilang
muncul penekanan dengan penekanan
Cherry-pink pada keracunan
carbon monoxide

Merah terang
Cyanide

• Biru gelap → Asfiksia


• Dark brown → keracunan fosfor Kehitaman pada opioid
• Kehitaman → keracunan opiodi
2. Kaku Mayat (Rigor Mortis)
1. Periode Relaksasi Primer
Terjadi segera setelah kematian, berlangsung selama 2-3 jam, seluruh otot
mengalami relaksasi dan dapat digerakkan ke segala arah Kaku mayat palsu
2. Kaku Mayat (Rigor Mortis)
Kematian tingkat seluler → Oksigen → asam laktat terbentuk → ATP tidak Heat stiffening
dihasilkan → pH menurun → serabut aktin myosin berikatan → kekakuan
dimulai dari bagian luar tubuh (otot-otot kecil) ke arah dalam (sentripetal) dan
menjalar kraniokaudal. Cold stiffening
3. Periode Relaksasi Sekunder
Terjadi relaksasi kembali karena telah terjadi dekomposisi dari serabut aktin dan
myosin.
Cadaveric spasm

10-24 jam
0-2 jam 2 jam 24 -36 jam
Kaku mayat
Terjadi relaksasi Kaku mayat Terjadi relaksasi
lengkap seluruh
primer mulai tampak sekunder
tubuh
Kaku Mayat Palsu
Heat stiffening Cold stiffening Cadaveric spasm
koagulasi protein sehingga otot suhu yang sangat dingin, terjadi sebelum meninggal, korban
menjadi kaku akibat terkena suhu pembekuan jaringan lemak dan melakukan aktivititas tinggi,
diatas 75oC otot sehingga lebih cepat mengalami
kekakuan setelah meninggal

Mayat menunjukan postur tertentu Bila sendi ditekuk akan terdengar bentuk kekakuan menunjukkan
yang disebut dengan pugilistic bunyi pecahnya es dalam rongga aktivitas terakhir korban
attitude (flexi dan tangan terkepal) sendi

Pugilistic attitude
Aktivitas
terakhir korban
3. Pembusukan (Decomposition)
Proses degradasi jaringan yang terjadi akibat autolisis dan putrefaksi
• Autolisis pelunakan dan pencairan jaringan yang terjadi dalam keadaan steril oleh kerja enzim digestif yang
dilepaskan sel pasca mati.
• Putrefaksi Clostridium welchii melakukan proses pembusukan dan sebagai media pertumbuhan dan
menghasilkan gas-gas alkane, H2S, dan HCN, serta asam amino dan lemak.
• Pertama kali tampak pada perut kanan bawah berwarna hijau kekuningan oleh karena terbentuknya sulf-
met-hemoglobin.

Dekomposisi Dekomposisi
24 jam 36 jam 3-5 hari organ cepat organ lambat
Pembusukan Kulit melepuh Pupa dan membusuk membusuk
mulai terjadi (blister) belatung (laring, trakea, (uterus non
otak, GI tract) gravid, prostat)
ADIPOSERA MUMIFIKASI
• Terjadi bila temperatur naik, kelembaban
• Terjadi karena hidrogenisasi asam lemak turun → dehidrasi visceral → terjadi
tidak jenuh (asam palmitat, asam pembusukan.
stearate, asam oleat). • Proses penguapan cairan atau dehidrasi
• Syarat terjadinya adiposera : jaringan yang cukup cepat sehingga terjadi
• Suhu lebih rendah pengeringan.
• Kelembaban tinggi. • Syarat terjadi mumifikasi :
• Lemak cukup • Suhu relatif tinggi
• Aliran udara rendah • Kelembaban udara rendah
• Waktu yang lama • Aliran udara baik
• Waktu yang lama
• Proses : pada awal muncul pucat,
• Penyusutan bentuk tubuh, kulit padat hitam
berminyak, berbau tengik → hidrolisis.
seperti kertas perkamen.
Thanatologi
Soal No. 1
Nn. Anila, 24 tahun, datang ke IGD langsung setelah disiram dengan bahan kimia pada
lengan kanannya oleh teman pasien. Pasien datang dengan keluhan nyeri hebat dan
meminta dokter untuk membuat surat visum.
Apakah yang sebaiknya dilakukan oleh dokter?
a. Menolak permintaan pasien
b. Meminta pasien segera melapor ke kantor polisi
c. Membuatkan surat visum sesuai permintaan pasien
d. Segera merujuk pasien ke dokter spesialis bedah plastik
e. Merawat luka pada lengan pasien dan mencatatnya di rekam medis
Soal No. 2
Beberapa fenomena kematian yang perlu menjadi perhatian adalah adiposera dan
mumifikasi. Kedua hal ini saling berkebalikan dan dipengaruhi lingkungan untuk proses
kimiawi yang terjadi. Pernyataan yang kurang tepat mengenai fenomena kematian
gambar di samping adalah …
a. Merupakan kondisi hidrolisis lemak jenazah
b. Tampak bahan keputihan, lunak atau berminyak berbau tengik
c. Dipengaruhi oleh kelembaban tinggi dan suhu hangat
d. Lemak tubuh cukup perlu sebagai syart fenomena ini
e. Terjadi akibat habisnya ATP
Soal No. 3
Tn. Yongki merupakan korban begal yang diduga dilakukan oleh saingan bisnisnya. Saat ini
ia harus dirawat di rumah sakit untuk luka-luka yang dialaminya. Polisi kemudian ingin
meminta surat keterangan untuk proses penyelidikan lanjutan.
Dokumen yang diberikan adalah...
a. Visum sementara
b. Visum lanjutan
c. Visum tetap
d. Surat keterangan
e. Surat sakit
Soal No. 4
Seorang perempuan dibawa tetangganya ke IGD setelah dipukul oleh suaminya. Korban mengalami
luka robek di pelipis kiri yang meluas sampai ke mata. Dari hasil pemeriksaan visus, didapatkan VOD
6/6 dan VOS no light projection. Selain itu, juga terdapat luka lecet dan memar di bahu dan lengan
kanan.
Apakah derajat luka yang dialami korban tersebut ?
a. Luka berat
b. Luka sangat berat
c. Luka ringan
d. Luka sedang
e. Luka sangat ringan
Soal No. 5
Seorang pria usia 25 tahun dibawa keluarga ke IGD karena tidak sadarkan diri sejak 2 jam yang lalu. Anda
sebagai dokter jaga segera melakukan pemeriksaan. Pada pemeriksaan didapatkan TD -/-, HR 0, RR 0, T tidak
terbaca termometer, kulit tampak pucat, tonus otot menghilang dan kornea mata mulai sedikit keruh. Tidak
ada lebam mayat pada pasien. Berdasarkan pernyatan yang ada, tanda pasti kematian yang ada pada pasien
adalah …
a. Algor mortis
b. Livor mortis
c. Rigor mortis
d. Putrefaction
e. Kulit pucat
Soal No. 6
Tim forensik kepolisian sedang melakukan pemeriksaan terhadap jenazah yang ditemukan di kolong
jembatan. Di samping jenazah ditemukan beberapa pisau yang diduga merupakan alat
pembunuhan. Dari hasil visum, didapatkan sebuah luka tusuk dengan lebar 4 cm dan kedalaman 12
cm.
Kemungkinan benda tajam yang sesuai adalah...
a. lebar 3 cm panjang 6 cm
b. lebar 3 cm panjang 8 cm
c. lebar 4 cm panjang 7 cm
d. lebar 4 cm panjang 10 cm
e. lebar 4 cm panjang 14 cm
Soal No. 7
Seorang dokter memeriksa jenazah seorang lelaki yang ditemukan tewas di pinggir jalan.
Pasien diduga meninggal akibat stroke mendadak. Saat ditemukan pasien sudah meninggal
dan ditemukan di pinggir jalan sepi dengan kondisi kaku & sendi-sendi tidak bisa digerakkan
pada bagian panggul, lutut, dan bahu saja. Sendi-sendi kecil bisa digerakkan. Lebam mayat
sudah ditemukan menetap.
Kondisi seperti ini terjadi pada pasien karena pasien sudah meninggal berapa jam?
a. 2 - 12 Jam
b. 12 - 24 jam
c. 24 - 36 jam
d. Lebih dari 36 jam
e. Lebih dari 1 tahun
SOAL NO. 8
Seorang wanita datang ke IGD dengan keluhan perdarahan pervaginam sejak 1 jam yang
lalu. Pasien mengaku sedang hamil 14 minggu. Sebelumnya pasien sedang berkelahi
dengan tetangganya dan didorong hingga terjatuh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan DJJ
(-).
Pasal yang sesuai pada kasus ini adalah
a. Pasal 351 KUHP
b. Pasal 90 KUHP
c. Pasal 91 KUHP
d. Pasal 352 KUHP
e. Pasal 353 KUHP
SOAL NO. 9
Seorang wanita usia 35 tahun datang ke IGD RS dengan membawa surat permintaan visum
hidup. Wanita ini mengaku sebagai korban kekerasan rumah tangga oleh suaminya. Ia
mengaku dipukul dengan panci pada lengan bagian dalam saat bertengkar. Saat dilakukan
pemeriksaan ditemukan gambar berikut.
Pernyataan yang kurang tepat terkait kondisi ini adalah …
a. Terjadi subkutan tanpa diskontinuitas kulit
b. Contusia superfisial muncul lebih awal dari contusion profunda
c. Pada hari 2-4 pigmen yang berperan adalah hemosiderin/deoksihemoglobin
d. Pada hari 5-7 pigmen yang berperan adalah biloverdin
e. Pada hari 7-10 pigmen yang berperan adalah klorofil
Soal No. 10
Seorang laki-laki datang diantar oleh warga ke UGD karena terdapat luka tusuk pada
bagian perutnya setelah terlibat tawuran?
Pemerikasaan yang didapatkan pada korban tersebut adalah
A. Kedalaman luka lebih panjang daripada panjang luka
B. Kedalaman luka lebih pendek daripada panjang luka
C. Kedalaman luka sama dengan panjang luka
D. Kedalaman luka ukuran maksimal dari lebar senjata
E. Panjang luka ukuran minimal dari panjang senjata

Soal UKMPPD Batch IV 2021


Fase Asfiksia
Penurunan O2, kenaikan CO2 plasma, pernapasan
Dispnea meningkat, nadi cepat, tanda sianosis (muka dan tangan)

Konvulsi Peningkatan CO2 → rangsangan SSP → konvulsi (klonik


Fase → tonik) → spasme opistotonik
Asfiksia
Pernapasan melemah, relaksasi sfingter → pengeluaran
Apnea
cairan sperma, urin, dan tinja

Akhir Paralisis lengkap pusat pernapasan


ASFIKSIA MEKANIK
Pembekapan (smothering)

• Penutupan lubang hidung dan mulut


yang mengambat pemasukan udara
ke paru-paru.
• Suicidal smothering → misal
penderita penyakit jiwa
menggunakan bantal untuk
menutupi hidung dan mulut.
• Homicidal smothering → missal
kasus pembunuhan anak sendiri.
• Accidental smothering → pada bayi
bulan pertama kehidupanya.
• Luka lecet pada hidung bibir, dagu
dan gusi.
Penyumbatan (Gagging dan Choking)

• Gagging → sumbatan jalan nafas


pada orofaring.
• Choking → sumbatan pada
laringofaring.
• Suicidal choking → jarang, karena
ada reflex batuk dan muntah.
• Homicial choking → umunya
korbanya bayi/orang yang lemah.
• Accidental choking → tersedak saat
berbicara atau tertawa (bolus death)
• Pemeriksaan luar → ditemukan
benda asing.
Pencekikan (Manual Strangulation)

• Penekanan leher dengan tangan,


yang menyebabkan dinding saluran
nafas bagian atas tertekan dan
terjadi penyempitan saluran nafas
sehingga udara pernafasan tidak
dapat lewat.
• Pemeriksaan luar :
• Pembendungan muka dan
kepala akibat tertekanya
pembuluh vena.
• Luka lecet kecil dangkal,
berbentuk bulan sabit.
• Fraktur tulang lidah (os.hyoid)
dan kornu superior kartilago
thyroid unilateral.
Penjeratan (Strangulation)

• Penekanan leher memakai benda


asing berupa tali, ikat pinggang,
rantai dan sebagainya.
• Self strangulation → pengikatan oleh
korban sendiri dengan simpul
dengan jumlah lilitan lebih dari satu.
• Pembunuhan → pengikatan biasanya
simpul mati.
• Kecelakaan
• Pemeriksaan luar :
• Jejas jerat biasanya mendatar.
• Luka lecet tekan di sekitar jejas
jerat.
Gantung/hanging
Klasifikasi
Berdasaran Letak Simpul
• Typical hanging → titik gantung terletak di
atas daerah oksiput dan tekanan pada a.
carotis paling besar.
• Atypical hanging → titik gantung terdapat
disamping,sehingga leher dalam posisi
sangat miring.
Berdasarkan posisi korban
• Complete → kaki tidak menyentuh lantai.
• Partial → kaki masih menyentuh lantai.

Pemeriksaan Luar :
Jejas jerat yang meninggi dibagian simpul atau
berbentuk seperti huruf “V” terbalik
Drowning Air Tawar
• Hemodilusi darah
Mekanisme Asfiksia • Pelepasan ion K⁺→ terjadi
Kematian perubahan keseimbangan ion K⁺
(Wet Drowning)
dan Ca⁺⁺ dalam serabut otot
jantung dan mendorong
terjadinya fibrilasi ventrikel

Air Asin
oedem pulmonal,
hemokonsentrasi, hipovolemi→
syok hipovolemik dan henti
jantung
Spasme Laring
(Dry Drowning)
• I → Dry Drowning or Immersion
Syndrome.
Refleks Vagal • IIa → Fresh water
(Immersion Syndrome) • IIb → Salt water
Washer woman hand Cutis anserina

Buih Halus
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Diatom
• Merupakan alga bersel satu dengan dinding
terdiri dari silikat (SiO2) yang tahan panas dan
asam kuat.
• Pemeriksaan destruksi asam paru
• Pemeriksaan getah paru

Pemeriksaan Darah Jantung


(Getler Chloride Test)

• Kadar klorida lebih tinggi di kanan jantung → tenggelam di air tawar


• Kadar klorida lebih tinggi di kiri jantung → tenggelam karena air laut
Luka Tembak
0 cm 15 cm 30 cm 60 cm

Api

Asap

Butir mesiu

Anak peluru
Sangat
dekat
Dekat

Jauh

Tempel
Jarak Tembak dan Manifestasi
Jarak Lubang Kelim Kelim Kelim Kelim Luka Jejak
Tembak Lecet Lemak Tatto Jelaga Bakar Laras

Tempel + + + + + + +
Sangat Dekat + + + + + + -
Dekat + + + + -/+ - -
Jauh + + + - - - -
SOAL NO. 11
Seorang laki – laki ditemukan menggantung di kamar kos. Dari hasil olah TKP
didapatkan lemari korban terbuka, isi lemari berceceran di lantai, ditemukan pisau di
dekat kasur, tampak beberapa bercak darah pada lantai, dan jendela kamar tampak
terbuka. Jenazah kemudian dibawa ke bagian forensic untuk dilakukan otopsi. Hasil
otopsi ditemukan wajah berwarna biru gelap, terdapat tali pada leher yang terikat
meninggi ke arah simpul, saliva menetes, dan lidah tidak terjulur. Selain itu, juga
ditemukan beberapa luka memar pada lengan bawah serta luka tusuk pada perut.
Apakah kemungkinan penyebab kematiannya ?
a. Pembunuhan
b. Bunuh diri
c. Asfiksia
d. Strangulation by ligature
e. Hanging
Soal No. 12
Seorang warga menemukan jenazah seorang wanita lansia yang mengambang di sungai.
Ketua RT kemudian melaporkan temuan tersebut ke kantor polisi untuk ditindaklanjuti. Polisi
kemudian datang dengan tim forensik yang kemudian diminta untuk memeriksa sebab
kematian pada jenazah tersebut. Pada temuan awal tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan
sehingga diduga kuat jenazah tersebut diduga meninggal karena hanyut di sungai .
Pemeriksaan yang tepat untuk menentukan korban tenggelam adalah
a. Pemeriksaan luka tembak
b. Pemeriksaan apung paru
c. Pemeriksaan getah paru
d. Pemeriksaan toksikologi
e. Pemeriksaan fornix posterior dan vagina
SOAL NO. 13
Tn. Yugi, 38 tahun, dibawa ke IGD dengan luka di tungkai kanan bawah. Luka terbuka
berbentuk bulat dan di sekitar luka terdapat kelim tato serta kelim lecet, juga terdapat
kelim jelaga.
Berapakah jarak tembak yang sesuai dengan kasus Tn. Yugi?
a. Tidak ada jarak
b. < 15 cm
c. 15 – 30 cm
d. 30 – 60 cm
e. > 60 cm
SOAL NO. 14
Seorang perempuan ditemukan tenggelam di sungai. Jenazah kemudian dibawa ke bagian
forensic untuk dilakukan otopsi. Pada pemeriksaan luar didapatkan luka robek pada pelipis
kiri, busa pada mulut, kulit pucat dan mengerut, serta tangan dalam posisi mengenggam
dan sulit dibuka. Pada pemeriksaan dalam didapatkan pasir dan kerikil di saluran napas,
dan tes diatom (+).
Apakah kemungkinan mekanisme kematiannya ?
a. Total drowning
b. Partial drowning
c. Fibrilasi ventrikel
d. Edema paru
e. Emboli paru
SOAL NO. 15
Di salah satu kamar kos, ditemukan jenazah laki-laki berusia sekitar 20-30 tahun. TKP
tidak beraturan, pakaian jenazah tidak rapi, dan ditemukan tali tambah di dekat jenazah.
Dari pemeriksaan forensik ditemukan jejas datar di leher dan terdapat luka lecet tekan di
sekitar jejas. Apakah kejadian yang dialami jenazah yang menyebabkan asfiksia dan
meninggal?
a. Pembekapan
b. Penyumbatan
c. Pencekikan
d. Penjeratan
e. Gantung diri

Soal UKMPPD Batch Februari 2021


Hukuman Abortus
• Wanita yang sengaja menggugurkan
kandungannya atau menyuruh orang lain
Abortus yang diperbolehkan
melakukannya (KUHP pasal 346)
• Indikasi kedaruratan medis;
• Kehamilan yang mengancam nyawa dan kesehatan ibu;
• Seseorang yang menggugurkan kandungan
dan/atau
wanita lain tanpa (KUHP 347) atau dengan
• Kehamilan yang mengancam nyawa dan kesehatan janin,
seizinnya (KUHP 348)
termasuk yang menderita penyakit genetik berat dan/atau
cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga
• Dokter, bidan atau juru obat yang melakukan
menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan.
kejahatan tsb (KUHP 349)
• Kehamilan akibat perkosaan.
Kehamilan akibat perkosaan dibuktikan dengan:
• Orang yang mempertunjukkan alat/cara
- usia kehamilan sesuai dengan kejadian perkosaan, yang
mengugurkan kandungan pada anak dibawah 17
dinyatakan oleh surat keterangan dokter;
tahun (KUHP 283)
- keterangan penyidik, psikolog, dan/atau ahli lain mengenai
adanya dugaan perkosaan
• Barangsiapa merawat/memberi obat kepada
- Hanya dapat dilakukan apabila usia kehamilan paling lama
seseorang wanita dengan memberi harapan agar
berusia 40 hari dihitung sejak hari pertama haid terakhir.
gugur kandungannya (KUHP 299)
Infanticide
Pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu atas anaknya pada saat dilahirkan atau tidak berapa lama
setelah dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa ia melahirkan anak.

Pasal 341 : Kinderdoodslag


Ibu dengan sengaja merampas nyawa anaknya karena takut ketahuan diancam karena pembunuhan anak
sendiri dengan pidana penjara 7 tahun.

Pasal 342 : Kindermoord


Apabila didahului oleh niat atau rencana membunuh sebelumnya, diancam melakukan pembunuhan anak
sendiri dengan rencana dgn pidana penjara 9 tahun.

• Pelaku IBU KANDUNG


• Korban ANAK KANDUNG
• Motif TAKUT DIKETAHUI
• Waktu SESAAT SETELAH DILAHIRKAN
Dasar Hukum
• KUHP PASAL 341 TIDAK DIRENCANAKAN KINDERDOODSLAG

• KUHP PASAL 342 DIRENCANAKAN KINDERMOORD

• KUHP PASAL 343


ORANG LAIN TURUT SERTA

KUHP 341
“Seorang ibu yang karena takut akan diketahui bahwa ia melahirkan anak dengan sengaja menghilangkan nyawa anaknya
pada saat anak itu dilahirkan atau tidak lama kemudian, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara
paling lama 7 (tujuh)”

KUHP 341
Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak
pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam karena melakukan pembunuhan
anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Jasad Bayi
Tanda lahir hidup Tanda maturasi
• Dada mengembang • Berat badan >=2500 gram, panjang badan >=48
• Diafragma turn ke sela iga 4 atau 5 cm, lingkar kepala >= 34 cm, diameter putting
• Tepi paru tumpul hampir menutup kantung susu 7 mm
jantung, total berat paru 1/35 BB • Lanugo sedikit, kuku melewati ujung jari
• Paru mirip mozaik dan marmer (dasar merah • Gambaran sidik jari sudah jelas
tua dengan bercak merah muda) • Testis sudah turun ke skrotum
• Krepitasi (+) • Labia minor tertutup labia mayor
• Tes apung paru (+), tes apung usus (+) • Pusat penulangan epifisis (+) di sternum, femur,
kuboid, tibia

Tanda perawatan
Tali pusat terpotong rata dan diikat ujungnya, jalan nafas bebas, vernix kaseosa sudah dibersihkan,
berpakaian, air susu dalam slauran cerna (+)
Perhitungan umur bayi intra-ekstrauterin
• Rumus de has (usia 5 bulan pertama) → panjang kepala tumit (cm) = kuadrat usia gestasi (dalam bulan)
• Usia >5 bulan → usia gestasi (bulan) x 5

Usia Panjang badan (kepala-tumit) Pusat Penulangan Umur (bulan)


1 bulan 1 x 1 = 1 cm Klavikula 1.5
2 bulan 2 x 2 = 4 cm Diafisis (tulang panjang) 2
3 bulan 3 x 3 = 9 cm Iskium 3
4 bulan 4 x 4 = 16 cm Pubis 4
5 bulan 5 x 5 = 25 cm Kalkaneus 5-6
6 bulan 6 x 5 = 30 cm Manubrium sterni 6
7 bulan 7 x 5 = 35 cm Talus Akhir 7
8 bulan 8 x 5 = 40 cm Sternum bawah Akhir 8
9 bulan 9 x 5 = 45 cm Distal femur, proksimal tibia, kuboid Akhir 9/lahir
Hari 2 : pengeringan,pelisutan
Hari 4 : Red Line of Separation
Hari 6 : pemisahan /puput
Hari 9-12 : Epitelisasi
Soal No. 16
Ditemukan mayat di dalam kardus berupa bayi dalam kondisi sudah membusuk.
Bayi tampak basah dan sudah pucat. Salah satu pemeriksaan penunjang untuk
memastikan apakah bayi sudah pernah hidup atau belum adalah …
a. Uji apung paru
b. Tes getah paru
c. Uji diatom
d. Tes diatom dengan teknik destruksi asam
e. Pengambilan sampel tulang
Soal No. 17
Ditemukan jasad bayi perempuan dengan plasenta masih terhubung di kantong
plastik hitam kamar mandi umum. Pada pemeriksaan, didapatkan panjang
badan 35 cm dengan berat badan 2000 gram. Pusat penulangan ditemukan
pada talus. Tepi paru tumpul. Tidak ditemukan air susu dalam saluran cerna.
Perkiraan usia jasad bayi saat ini adalah
a. 5 bulan
b. 6 bulan
c. 7 bulan
d. 8 bulan
e. 9 bulan
Soal No. 18
Seorang wanita 24 tahun datang bersama polisi ke praktek kandungan sambail
menangis menyatakan bahwa ia telah diperkosa oleh ayahnya sendiri dan telah
mengandung, karena malu dan takut ia ingin menggugurkan kandungannya.
Berapakah usia kehamilan diperbolehkannya abortus pada kasus perkosaan ?
a. 36 minggu
b. Kapan saja
c. 25 minggu
d. <6 minggu
e. < 5 minggu
BIOETIKMEDIKOLEGAL
Autonomi
Respect the Protect Obtain consent
Tell the for
privacy of confidential interventions
voluntary
truth others information with patients

KRITERIA
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien.
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (kondisi elektif).
3. Berterus terang.
4. Menghargai privasi
5. Menjaga rahasia pasien
6. Menghargai rasionalitas pasien.
7. Melaksanakan informed consent
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri.
9. Tidak mengintervensi atau menghalangi otonomi pasien
10. Mencegah pihak lain mengintervensi dalam mengambil keputusan termasuk keluarga sendiri
11. Tidak berbohong ke pasien
12. Menjaga hubungan (kontrak)
Beneficence
Kriteria
1. Mengutamakan altruism (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain)
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
3. Memandang pasien/keluarga sebagai sesuatu yang tak hanya menguntungkan dokter
4. Mengusahakan agar kebaikan lebih banyak dibandingkan keburukannya
5. Paternalisme bertanggungjawab/berkasih sayang
6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia
7. Pembatasan goal based (sesuai tujuan/kebutuhan pasien)
8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien
9. Minimalisasi akibat buruk
10. Kewajiban menolong pasien gawat darurat
11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
12. Tidak menarik honorarium di luar kewajaran
13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan
14. Mengembangkan profesi secara terus menerus
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah
16. Menerapkan golden rule principle
Non-Maleficence Do not
Do not cause deprive
Do not kill pain or Do not Do not cause
incapacitate offense
others
suffering of the goods
of life
• Sisi komplementer beneficence dari sudut pandang pasien: tidak boleh berbuat jahat (evil) atau membuat derita (harm)
pasien; minimalisasi akibat buruk
• Primum non nocere: First do no harm
• Kewajiban dokter untuk menganut ini berdasarkan hal-hal:
– Pasien dalam keadaan amat berbahaya atau berisiko hilangnya sesuatu yang penting dan dokter sanggup mencegah
bahaya atau kehilangan tersebut
– Tindakan kedokteran tadi terbukti efektif
– Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami risiko minimal)
– Norma tunggal, isinya larangan
• Contoh tindakan:
– Tidak melakukan malpraktik etik, baik sengaja atau tidak; seperti dokter tidak mempertahankan kemampuan ekspertisnya
atau menganggap pasien sebagai komoditi
– Menghentikan pengobatan yang sia-sia atau pengobatan luar biasa, yaitu pengobatan yang tidak biasa diperoleh atau
digunakan tanpa pengeluaran amat banyak, nyeri berlebihan, atau ketidaknyamanan lainnya
– Juga membiarkan mati (letting die), bunuh diri dibantu dokter, euthanasia, sengaja malpraktik etis
Justice
To each To each To each person
To each person To each person
To each person person person according to
according to according to freemarket
an equal share according to according to
effort contribution exchanges
need merit
• Memberi perlakuan sama untuk setiap orang (keadilan sebagai fairness), yaitu:
– Memberi sumbangan dan menuntut pengorbanan relatif sama terhadap kebahagiaan diukur dari kebutuhan dan kemampuan pasien
• Jenis keadilan:
– Komparatif (perbandingan antarkebutuhan penerima)
– Distributif (membagi sumber): sesuai keselarasan sifat dan tingkat perbedaan jasmani-rohani ; secara material kepada:
• Setiap orang andil yang sama
• Setiap orang sesuai kebutuhannya
• Setiap orang sesuai upayanya
• Setiap orang sesuai jasanya
– Sosial: kebajikan melaksanakan dan memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bersama
• Utilitarian: memaksimalkan kemanfaatan publik dengan strategi menekankan efisiensi sosial dan memaksimalkan nikmat/
keuntungan bagi pasien
• Libertarian: menekankan hak kemerdekaan sosial-ekonomi (mementingkan prosedur adil > hasil
substansif atau materiil)
• Komunitarian: mementingkan tradisi komunitas tertentu
• Egalitarian: kesamaan akses terhadap nikmat dalam hidup yang dianggap bernilai oleh setiap individu rasional (sering menerapkan
kriteria material kebutuhan bersama)
Etika Klinik

Medical Indication

• Prosedur diagnostik dan terapi yang sesuai untuk keadaan


pasien dan mengobatinya
• Menggunakan kaidah beneficence dan nonmaleficence

Patient Preferences

• Memperhatikan nilai dan penilaian pasien tentang manfaat


dan beban yang akan di terimanya
• Kaidah Autonomy.
Sumber: Bioetik dan Hukum Kedokteran. Budi Sampurna dkk. Jakarta, 2005.
Etika Klinik
Quality of Life

• Aktualisasi tujuan kedokteran yaitu memperbaiki , menjaga


atau meningkatkan kualitas hidup insani
• Sekitar prognosis, berkaitan dengan beneficence,
nonmaleficence dan autonomy.

Contextual Features

• Pertanyaan etik di seputar aspek non medis seperti faktor


keluarga, ekonomi, agama, budaya , kerahasiaan , alokasi
sumber daya dan factor hukum
Sumber: Beuchamp TL, Childress JF. The principle of biomedical ethics, ed. 3rd. New York : Oxford University Press; 2001
Klasifikasi Medical Error
Tindakan yang melanggar hukum atau tidak tepat/layak
Malfeasance (unlawful atau improper), misalnya melakukan tindakan
(Comission) medis tanpa indikasi yang memadai.

Melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi dilaksanakan


Misfeasance dengan tidak tepat (improper performance), yaitu misalnya
melakukan tindakan medis dengan menyalahi prosedur.

Nonfeasance Tidak melakukan tindakan medis yang merupakan


(Omission) kewajiban baginya.
Insiden Keselamatan Pasien
Kondisi Potensial • Kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum
Cedera terjadi insiden
Kejadian Nyaris • Terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien
Cedera
Kejadian Tidak • Insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
Cedera • Dapat terjadi karena "keberuntungan" (misal; pasien terima suatu obat kontra
indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), atau "peringanan" (suatu obat dengan
reaksi alergi diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya)

Kejadian Tidak • Insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.


Diharapkan • Akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien.
Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis.

Kejadian Sentinel KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius
Klasifikasi Euthanasia
Berdasarkan Tindakan yang Dilakukan
•Euthanasia Pasif
•Mempercepat kematian dengan cara menolak memberikan atau mengambil tindakan pertolongan, dan menghentikan
pertolongan yang sedang berlangsung
•Contoh: Tidak memberikan antibiotic pada pasien dengan pneumonia berat
•Euthanasia Aktif
•Secara aktif memberikan tindakan yang baik secara langsung atau tidak langsung dapat mengakibatkan kematian
•Contoh: Memberikan tablet sianida pada pasien, menyuntikkan zat-zat yang dapat mematikan tubuh

Berdasarkan Kesukarelaan Penderita


•Euthanasia Voluntary
• Seseorang membuat keputusan sadar untuk mempercepat kematian dan meminta bantuan untuk melakukan hal ini
•Euthanasia Involuntary
• Mempercepat kematian tanpa persetujuan/permintaan pasien yang bertentangan dengan keinginan pasien
•Euthanasia Nonvoluntary
• Seseorang tidak mampu untuk memberikan persetujuan (misalnya: koma) dan orang lain mengambil keputusan atas nama
mereka. Sering karena orang yang sakit sebelumnya mengungkapkan keinginannya untuk hidup mereka akan berakhir
dalam keadaan seperti itu
SOAL NO. 19
Seorang dokter melakukan tindakan sirkumsisi pada pasien anak berusia 4 tahun dengan
indikasi parafimosis. 1 hari kemudian, orang tua pasien membawa anaknya dengan
keluhan demam tinggi dan kemerahan pada luka sirkumsisi. Setelah dilakukan evaluasi,
ternyata terjadi kelalaian dalam sterilisasi alat sirkumsisi sehingga pasien mengalami
infeksi.
Apakah jenis medical error yang terjadi pada kasus di atas?
a. Misconduct
b. Malfeasance
c. Misfeasance
d. Nonfeasance
e. Civil malpractice
SOAL NO 20
Seorang pasien kecelakaan lalu lintas dengan perdarahan berat dan patah femur dekstra et
sinistra datang ke UGD RS diantar warga local di sekitar kejadian. Anda sebagai Dokter
memutuskan segera melakukan tindakan penyelamatan hidup tanpa menunggu persetujuan
keluarga.
Tindakan ini bisa dibenarkan dengan asas …
a. Justice

b. Beneficience
c. Autonomy
d. Non maleficent
e. Risk and benefit
SOAL NO 21
Seorang perawat mengambil spuit berisi obat di trolley untuk pasien perawat terburu – buru
dan tidak melihat nama obat lagi, obat tertukar. Setelah 5 menit obat disuntikkan,pasien
nampak mengalami sesak nafas berat, dan nyawa pasien tidak dapat tertolong.
Kejadian itu disebut dengan ?
A. Kejadian potensi cedera
B. Kejadian tidak cedera
C. Kejadian tidak diharapkan
D. Kejadian nyaris cedera
E. Kejadian sentinel
Bentuk Persetujuan
Bentuk Penyampaian Persetujuan Tindakan Kedokteran
Informed consent Keterangan

Expressed consent Oral consent


Written consent

Implied consent Hal yang sudah umum dilakukan, kode

Inform refusal Penolakan

Presumed consent Dianggap setuju pada kasus emergensi, missal pasien tidak
sadar
Informed Consent tidak berlaku dalam
keadaan:
Pasien Kompeten • Keadaan darurat medis
• Ancaman terhadap kesehatan orang
banyak.
• Pelepasan hak memberikan consent
• Clinical privilege (hanya dapat dilakukan
oleh pasien yang melepaskan haknya
memberikan consent.
• Pasien yang tidak competent memberikan
informed consent.
Informed Consent Pasien Inkompeten
Rekam Medis
Permenkes No. 269 Tahun 2008

Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya


untuk (PERMENKES 36/2012)
• Kepentingan kesehatan pasien
• Memenuhi permintaan aparatur penegak
hukum dalam rangka penegakan hukum
• Permintaan pasien sendiri
• Berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan (rangka
kepentingan penegakan etik atau disiplin,
serta kepentingan umum)
Malpraktik
• Kegagalan dokter untuk melakukan tatalaksana sesuai standar terhadap pasien. Standar yang
dimaksud di sini dapat mengacu pada standar prosedur operasional yang ditetapkan di lembaga
kesehatan tersebut, atau di tempat lain dengan keadaan yang serupa
• Kurangnya keterampilan dokter
• Adanya faktor pengabaian
• Adanya cidera yang merupakan akibat langsung salah satu dari ketiga faktor tersebut

Ethic Malpractice Criminal


Malpractice
Juridicial Malpractice Civil

administration
Criminal Malpractice
Perbuatan seseorang dapat dimasukkan dalam kategori criminal malpractice manakala perbuatan
tersebut memenuhi rumusan delik pidana yakni:
• Perbuatan tersebut (positive act maupun negative act) merupakan perbuatan tercela.
• Dilakukan dengan sikap batin yang salah (mens rea) yang berupa kesengajaan (intentional),
kecerobohan (recklessness) atau kealpaan (negligence).

Kealpaan/kelalaian/negligence
Kesengajaan/dolus

Abortus kriminalis (pasal 338


KUHP, pasal 346 KUHP,
pasal 347 KUHP, pasal 348
KUHP, pasal 349 KUHP) Kematian (pasal
359 KUHP)

/Culpa
Euthanasia (pasal 338 KUHP, Luka berat (pasal
pasal 344 KUHP, pasal 345
KUHP) 360 KUHP, pasal 90
KUHP)
Keterangan palsu (Pasal 267
dan 268 KUHP)
Norma dalam Praktik Kedokteran

Penanganan Pelanggaran
HUKUM DISIPLIN
(Aturan
(Aturan
penetapan
Hukum
keilmuan
Kedokteran)
Kedokteran)

ETIKA
(Aturan Penerapan
Etika Kedokteran)
Etik, Disiplin, dan Hukum
ETIK DISIPLIN HUKUM
1. Dibuat dan disepakati oleh 1. Organisasi Profesi 1. Dibuat oleh Pemerintah dan
organisasi profesi (IDI) 2. Standar Profesi Dewan Perwakilan Rakyat
2. Kode Etik 3. Diatur, Norma Prilaku 2. UU, PP, Keppres, dsb
3. Diatur, norma prilaku pelaksana profesi 3. Diatur, norma prilaku
pelaksanaan profesi 4. Sanksi moral psikologis dan manusia pada umumnya
4. Sanksi, yaitu moral teguran / pencabutan 4. Untuk pidana: mati/
psikologis 5. Yang mengadili : MKDKI kunjungan, penjara, denda
5. Yang mengadili: Ikatan/ Untuk Perdata: ganti rugi
organisasi profesi terkait; Adm : teguran/ pencabutan
Majelis Kehormatan Etik 5. Yang mengadili: pengadilan
Kedokteran (MKEK), Panitia
Pertimbangan dan
Pembinaan Etik Kedokteran
(P3EK)
Norma Etika Kedokteran
Kewajiban
Umum

Kewajiban
Dokter KODE Kewajiban
Dokter
terhadap terhadap
Diri Sendiri KI Pasien

Kewajiban
Dokter
terhadap
teman
sejawat
Kewajiban Umum
Pasal 1
Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dan atau janji dokter.
Pasal 2
Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan profesional secara independen, dan
mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran yang tertinggi.
Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang
mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 4
Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri .
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik, wajib
memperoleh persetujuan pasien/ keluarganya dan hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien tersebut.
Pasal 6
Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan setiap penemuan teknik
atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan
masyarakat.
Pasal 7
Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya.
Kewajiban Umum
Pasal 8
Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan
pelayanan secara kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan
penghormatan atas martabat manusia.
Pasal 9
Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan
sejawatnya pada saat menangani pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan
penipuan atau penggelapan.
Pasal 10
Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman sejawatnya, dan tenaga kesehatan lainnya, serta wajib menjaga
kepercayaan pasien.
Pasal 11
Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungi hidup makhluk insani.
Pasal 12
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan keseluruhan aspek pelayanan kesehatan (promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif ), baik fisik maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusaha menjadi pendidik dan
pengabdi sejati masyarakat.
Pasal 13
Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral di bidang kesehatan, bidang lainnya dan masyarakat,
wajib saling menghormati.
Kewajiban Dokter terhadap Pasien
Pasal 14
Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan dan
ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien/ keluarganya, ia wajib merujuk pasien
kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu.
Pasal 15
Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasa dapat
berinteraksi dengan keluarga dan penasihatnya, termasuk dalam beribadat dan atau
penyelesaian masalah pribadi lainnya.
Pasal 16
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien,
bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal 17
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
Kewajiban Dokter terhadap Teman Sejawat

Pasal 18
Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
Pasal 19
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan persetujuan
keduanya atau berdasarkan prosedur yang etis.

Kewajiban Dokter terhadap Diri Sendiri

Pasal 20
Setiap dokter wajib selalu memelihara kesehatannya, supaya dapat
bekerja dengan baik.
Pasal 21
Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran/ kesehatan.
Norma Disiplin Profesi Kedokteran
1. Melakukan praktik kedokteran dengan tidak kompeten
2. Tidak merujuk pasien kepada dokter atau dokter gigi lain yang memiliki kompetensi sesuai

3. Mendelegasikan pekerjaan kepada tenaga kesehatan tertentu yang tidak memiliki kompetensi
Melanggar aturan yang telah
untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
ditetapkan oleh KKI (Bab 3 4. Menyediakan dokter atau dokter gigi pengganti sementara yang tidak memiliki kompetensi dan
Keputusan Konsil Kedokteran
kewenangan yang sesuai, atau tidak melakukan pemberitahuan perihal penggantian tersebut.
Indonesia Nomor
17/KKI/Per/VIII/2006)
5. Menjalankan praktik kedokteran dalam kondisi tingkat kesehatan fisik ataupun mental sedemikian
rupa sehingga tidak kompeten dan dapat membahayakan pasien
6. Dalam penatalaksanaan pasien, melakukan yang seharusnya tidak dilakukan atau tidak melakukan
yang seharusnya dilakukan, sesuai dengan tanggung jawab profesionalnya, tanpa alasan pembenar
atau pemaaf yang sah, sehingga dapat membahayakan pasien
7. Melakukan pemeriksaan atau pengobatan berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien

8. Tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis dan memadai (adequate information) kepada pasien
atau keluarganya dalam melakukan praktik kedokteran
9. Melakukan tindakan medik tanpa memperoleh persetujuan dari pasien atau keluarga dekat atau
wali pengampunya
SOAL NO 22
Seorang dokter sering terlambat saat praktek. Suatu hari Dokter tidak datang
tanpa alasan dan tertangkap basah sedang minum alkohol di tempat
prakteknya. Pasien merasa dirugikan dan berniat melaporkan.
Badan yang bisa mengurus kondisi ini adalah .....
a. MKEK

b. IDI

c. PDUI

d. KKI

e. BHP2A

Soal UKMPPD Agustus 2021


SOAL NO 23
Seorang laki-laki usia 22 tahun, datang ke dokter umum untuk berobat. Pasien merasa tidak
enak badan dari kemarin. Dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan tanda
vital dan pasien mengatakan “oke dok.” Dokter meminta pasien meluruskan tangannya dan
didapatkan TD 120/80, HR 80x/menit dan RR 20 x/menit, suhu 36.5OC.
Jenis consent yang diberikan oleh pasien ini adalah?
a. Implied consent

b. Presumed consent
c. Auto consent
d. Informed consent
e. Expressed consent
SOAL NO 24
Seorang dokte sudah bekerja di suatu puskesmas selama 20 tahun. Sudah
beberapa tahun ini SIP dokter tersebut mati, tetapi dokter tidak
memperpanjang SIP nya.
Jenis pelanggaran yang dilakukan oleh dokter tersebut adalah
a. Malpraktek disiplin profesi

b. Malpraktek administrative

c. Malpraktek perdata

d. Malpraktek pidana

e. Malpraktek etika
SOAL NO. 25
Seorang pasien dibawa oleh masyarakat setempat ke IGD setelah mengalami kecelakaan
lalu lintas. Kondisi pasien tidak sadarkan diri. Dokter ingin meminta inform consent untuk
melakukan tindakan. Saat di IGD sudah ada keluarga pasien yaitu istri, anak, orang tua,
dan saudara pasien. Istri pasien memiliki riwayat terdiagnosis skizofrenia 3 hari yang lalu
dan kondisi emosi saat ini tidak stabil. Anak pasien berusia 13 tahun.
Siapakah yang paling berhak menandatangani inform consent tersebut?
a. Istri pasien
b. Anak pasien
c. Orang tua pasien
d. Saudara pasien
e. Pengantar pasien

Anda mungkin juga menyukai