Tonsurans
- T. Rubrum
DERMATOMIKOSIS - M. Audouinii
- E. Floccosum
= kelainan kulit akibat jamur Zoofilik (dari binatang)
Kontak langsung/ Serpihan rambut/
Terutama di daerah Tropis Bulu yg terinfeksi.
Klinis = lebih berat & inflamasi akut.
FAKTOR PREDISPOSISI
Contoh:
Untuk penyembuhan sangat penting untuk disingkirkan! 1. T. Interdigitale
1. Penggunaan obat jangka panjang 2. M. Canis
a. Antibiotik (anti bakteri) Geofilik (kontak dengan tanah)
b. Sitostatik (membunuh/ hambat pertumbuhan sel Klinis = lebih berat & inflamasi akut.
kanker) Contoh:
c. Kortikosteroid - M. Gypseum (paling sering)
Mengandung hormone steroid sintesis
Hambat produksi zat yang menimbulkan LOKASI/ BENTUK KLINIS:
peradangan dalam tubuh
Imunosupresan dalam menurunkan aktivitas dan
kerja sistem imun.
d. Kontrasepsi
2. Imunokompromais = keganasan, AIDS
3. Kebiasaan/ pekerjaan yang sering melibatkan air
4. Kelembaban & Keringat berlebih
5. Kontak dgn hewan
6. Hygiene buruk
7. Obesitas 1. Tinea Kapitis = Kulit & Rambut kepala
8. Kehamilan 2. Tinea Faciei = Wajah
KLASIFIKASI 3. Tinea Barbae = Dagu & Janggut
4. Tinea Korporis = Batang tubuh, kulit yg
A. MIKOSIS SUPERFISIALIS tidak berambut, selain tinea lain
= Infeksi jamur mengenai jaringan mati pada Kulit (stratum 5. Tinea Kruris = Genitokrural; sekitar anus,
korneum), Rambut, Kuku. bokong, selangkangan, kadang sampai perut
Tidak terjadi reaksi inflamasi/ Inflamasi ringan. bagian bawah.
6. Tinea Manus = Tangan
a. DERMATOFITOSIS 7. Tinea Pedis = Kaki, sela jari dan telapak
ETIOLOGI = Jamur golongan Dermatofita : kaki sering
1. Microsporum => Kulit, Rambut 8. Tinea Unguium = Kuku
2. Trichophyton => Kulit, Rambut, Kuku
3. Epidermophyton => Kulit, Kuku BENTUK LAIN:
Jamur memiliki enzim Keratinolitik (Protease & 1. Tinea Imbrikata
Lipase) => bersifat keratofilik => Mencerna Etiologi = T. Concentricum
keratin. Skuama susunan konsentris. (genteng)
2. Tinea Favus
CARA PENULARAN: Etiologi = T. Schoenleini
Antropofilik (antar manusia, biasa epidemik) Skutula dan mousy odor (bau tikus)
Melalui kontak langsung benda yang Skutula = Krusta bentuk mangkuk
dipakai bersama = Handuk, Sprei, dsb. warna merah kuning dan berkembang
Jamur telah adaptasi dengan host manusia jadi kuning kecokelatan.
Klinis = biasanya ringan / Non- 3. Tinea Incognito
inflamatorik Etio = Steroid topikal kuat
Contoh: Klinis tidak khas krn steroid
4. Tinea Facialis, Aksilaris 5. Hindari penggunaan handuk/ pakaian bergantian dgn org
5. Tinea Sirsinata, Arkuata lain. Cuci handuk yg kemungkinan terkontaminasi
6. Tatalaksana linen infeksius = Pakaian, Sprei, Handuk, dan
DASAR DIAGNOSIS: Linen lainnya direndam dgn sodium hipoklorit 2% utk
1. Anamnesis membunuh jamur / menggunakan disinfektan lain.
2. PF: Lokasi, Efloresensi 7. Tinea Pedis = Gunakan sandal/ sepatu lebar dan keringkan
3. PP: jari kaki setelah mandi
Lab: KOH 10-20%
- KOH 10% = Kuku
- KOH 20% = Kulit dan Rambut
- Kerokan kulit/ kuku 1.TINEA KAPITIS
Lampu Wood
- Microsporum = Hijau muda (Ringworm of the Scalp)
- Trichphyton = Abu-abu ETIOLOGI
- Epidermophyton = Kuning
= Micosprum, Tricophyton
b. NON-DERMATOFITOSIS / YEAST
ANAMNESIS
Etiologi = Jamur non-dermatofita / Yeast
1. Malassezia Spp 1. Populasi resiko tinggi, Faktor predisposisi
2. Candida Spp Dalam rumah ada berapa orang?
Enzim Keratintolitik (-) Orang dengan penyakit yang sama?
Jamur hanya menyerang lapisan kulit paling luar Lingkungan? dsb
BENTUK KLINIS: 2. Gatal
1. Pitriasis Versikolor 3. Kemerahan
2. Folikulitis Malasezzia 4. Kulit bersisik
3. Kandidosis Kutis 5. Alopesia (rambut rontok)
4. Piedra
KLASIFIKASI
5. Tinea Nigra
A. GREY PATCH Ringworm
B. MIKOSIS SUBKUTAN Etio = Micosporum
= Infeksi jamur pada Dermis dan/atau Subkutan. 1. M.Audoini = biasa dgn tanda inflamasi ringan.
Relatif jarang dijumpai. Hanya sesekali dpt trbentuk kerion.
1. Misetoma Mikotik Epid = Anak sering
2. Kromomikosis Klinis/ Eflo
3. Sporotrikosis 1. Papul eritema, Gatal, Nyeri (Awalnya)
4. Zigomikosis Subkutan 2. Melebar jadi bercak pucat bersisik abu-abu
5. Rinosporidiosis (Grey patch)
3. Skuama
C. DEEP MIKOSIS 4. Hiperkeratosis (kulit menebal)
= Infeksi sistemik 5. Batas tegas
Histoplasmosis 6. Alopesia areata (rambut tidak mengkilap, mudah
Blastomikosis patah)
Sistemik kandidosis Dicabut dgn pingset tanpa rasa nyeri
Kata kunci
EDUKASI INFEKSI JAMUR
= Gatal, Nyeri, Bercak pucat sisik abu-abu, batas
1. Jaga kebersihan tegas, Skuama, Hiperkeratosis, Alopesia areata.
2. Patuh terhadap pengobatan yg diberikan untuk mencegah
resistensi obat
3. Gunakan pakaian yg tidak ketat dan menyerap keringat
4. Pastikan kulit dlm keadaan kering sebelum menutup area yg
rentan terinfeksi jamur
3. Pustul di sekitar (sel radang padat)
4. Jaringan parut => Alopesia menetap
5. Kadang dpt jaringan parut yg menonjol
6. Limfadenopati servikalis posterior
Kata kunci
= Gatal, Nyeri, Edema spt. Sarang lebah, Pustul,
Jaringan parut, Alopesia, Limfadenopati servikalis
Penunjang posterior
1. KOH 20%
2. Lampu Wood = Hijau muda kekuningan
(Micosporum)
Penunjang
1. KOH 20%
2. Lampu Wood
Penunjang
1. KOH 20%
2. Lampu Wood = Abu-abu (Tricophyton)
C. KERION Penunjang
= inflamasi berat 1. KOH 20%
Etio = M. Canis, M. Gypseum => pembentukan 2. Lampu Wood
kerion sering PENUNJANG
- T. Tonsurans => kurang terlihat
- T. Violaceum => sedikit sekali 1. KOH 20%
Klinis/ Eflo: Umum = Hifa Panjang, bersekat & bercabang,
1. Gatal, Nyeri Spora berderet (Artrospora)
2. Edema spt. sarang lebah
Fine particle/microsize 20 – 25 mg/kgBB/hari
Ultramicrosize 10 – 15 mg/kgBB/hari,
6 – 8 minggu (2 bln)
2. Terbinafin
Pilihan utk = Tricophyton, alternatif utk
microsporum
Sediaan rambut, 3 tipe kelainan:
Dewasa = 62,5 – 250 mg/ hari, 2 – 4 mgg (1 bln)
a. Ektotriks = Artrokonidia (spora) kecil/ besar
membentuk lapisan mengelilingi batang rambut. Anak = 3 – 6 mg/kgBB/hari, 2 – 8 mgg (2 bln)
b. Endotriks = Artrokonidia di dalam batang rambut 3. Itrakonazol
c. Favus = Hifa & ruang udara di dalam batang Alternatif
rambut Dewasa-anak = 50 – 100 mg/hari atau 5
mg/kgBB/hari, 2 – 6 mgg
4. Flukonazol
Alternatif
Dewasa-anak = 6 mg/kgBB/hari, 3 – 4 mgg (1 bln)
2.TINEA BARBAE
ETIOLOGI
TATALAKSANA
A. TOPIKAL
B. SISTEMIK
1. Griseofulvin 1000 mg/hari, 6 mgg
2. Terbinafin 250 mg/hari, 2 – 4 mgg
3. Itrakonazol 200 mg/ hari, 2 – 4 mgg
4. Flukonazol 200 mg/hari, 4 – 6 mgg
3. TINEA KORPORIS
(Glabrous Skin/ Tinea Sirsinata)
ETIOLOGI
1. T. Rubrum (sering)
2. M. Canis
TINEA IMBRIKATA:
3. T. Tonsurans
1. Awal infeksi gatal
4. T. Concentricum => Tinea Imbrikata
2. Papul cokelat perlahan membesar
EPID 3. Stratum korneum terlepas dari dasar dan melebar
4. Setelah beberapa waktu proses tsb mulai lagi dari
Semua umur bagian tengah hingga terbentuk => lingkaran”
PREDILEKSI skuama kasar yg konsentris tersusun seperti
susunan genting
1. Kulit tidak berambut 5. Tidak pernah kena rambut
2. Batang tubuh 6. Kronis => radang sgt ringan & asimtomatik
3. Lengan
4. Tungkai
5. Wajah => Tinea Faciei/ facialis
KLINIS/ EFLO
Dewasa = 500 mg/hari
Anak = 10 – 25 mg/kgBB/hari
2 – 4 mggu
Hanya anak >4 th
3. Itrakonazol
Dewasa = 100 mg/hari
Anak = 5 mg/kgBB/hari
1 mggu
4. Flukonazol 150 – 300 mg/minggu, 4 – 6 mggu
5. Ketokonazol 200 mg/hari, 10 hari – 2 mggu
TATALAKSANA IMBRIKATA
DIAGNOSIS BANDING 1. KOH 20% = Hifa Panjang, bersekat & bercabang, Spora
berderet (Artrospora)
1. Eritrasma
2. Lampu Wood = Abu-abu/ Kuning (sesuai etiologi)
2. Kandidiasis
3. Dermatitis intertriginosa DIAGNOSIS BANDING
4. Dermatitis seboroik
1. Dermatitis Atopi
5. Dermatitis kontak
2. Dermatitis Kontak Alergi
6. Psoriasis
3. Dermatitis Kontak Iritan
7. Liken simpleks kronis
4. Liken simpleks kronik
TATALAKSANA 5. Psoriasis
A. TOPIKAL (krim)
1. Gol. Allylamines, 1x/ hari, 1 – 2 mgg. (PILIHAN)
5. TINEA MANUS a. Terbinafin
b. Butenafine
ETIOLOGI 2. Gol. Imidazole, 2x/ hari, 4 – 6 mgg.
a. Mikonazol
1. T. Rubrum (sering) b. Ketokonazol
2. T. Interdigitale c. Klotrimazol
3. E. Flocossum 3. Alternatif
a. Siklospirox gel. 0,77% / krim 1%
KLINIS/ EFLO
1. Gatal B. SISTEMIK
2. Biasa unilateral, sering pd tangan dominan = diberikan bila lesi kronik, luas, atau sesuai indikasi. Lama
3. TIPE HIPERKERATOTIK pemberian sesuaikan dgn diagnosis. Hati-hati efek samping
Patch/ Makula eritema batas tegas khususnya ketokonazol.
Skuama
Hiperkeratosis 1. Terbinafin (PILIHAN)
Fissura pd. Palmar Dewasa = 250 mg/ hari
Central Clearing Anak = 3 – 6 mg/kgBB/hari
4. TIPE DISHIDROTIK 2 mggu
Papul, Vesikel, Bulla Beri hingga klinis membaik & hasil lab (-)
Pada telapak tangan & lateral jari Hanya anak >4 th
2. Itrakonazol
KATA KUNCI Dewasa = 200 mg/hari, 2x/ hari, 1 mggu
= Patch/ Makula eritema batas tegas, Skuama, Anak = 5 mg/kgBB/hari, 2 mggu
Hiperkeratosis, Central clearing. 3. Flukonazol 150 mg/minggu, 3 – 4 mggu
6. TINEA PEDIS
ETIOLOGI
1. T. Rubrum (sering)
2. T. Interdigitale
3. E. Flocossum
PREDISPOSISI
1. Panas
2. Lingkungan lembab
3. Penggunaan alas kaki tertutup
4. Hyperhidrosis
EPID
1. Dermatitis Kontak
2. Psoriasis
3. Skabies
4. Keratoderma
TATALAKSANA
3. TIPE VESIKOBULOSA
Vesikel tegang > 3 mm / Vesiko-pustul / Bulla pd
kulit tipis telapak kaki & Peri plantar
Jarang pd anak
200 mg/hari, 2x/ hari, 1 mggu & istirahat 3 mggu
(1 siklus)
Kuku tangan = 2 denyut
Kuku kaki = 3 – 4 denyut
8.PITIRIASIS
VERSIKOLOR
= Infeksi kulit superficial kronik
2. LEUKONIKIA TRIKOFITA ETIOLOGI
Trichophyton Mentagrophytes
Keputihan di permukaan kuku = Malassezia furfur/ Malassezia spp
Keputihan dapat dikerok => membuktikan ada Terjadi perubahan keseimbangan hubungan antara Hospes
elemen jamur & Ragi sbg. Flora normal kulit (Malassezia)
PREDISPOSISI
3. BENTUK SUBUNGUAL PROKSIMALIS 1. Kelembaban
Dimulai dari pangkal kuku proksimal 2. Penyakit genetic; sindrom cushing/ Malnutrisi
KHAS= kuku distal masih utuh, kuku proksimal
rusak EPID
PREDILEKSI
B. SISTEMIK
Jika lesi luas/ gagal dgn topikal/ sering rekuren!
PENUNJANG
Obat dihentikan jika klinis, lampu wood, dan
1. KOH PARKER/ 20%= Hifa pendek, spora berkelompok pem.mikologis langsung berturut” selang seminggu
di luar hifa. => Spaghetti & Meatballs!! telah (-)
Hifa = tanda infeksi Kasus kronik berulang => topikal tiap 1-2 mggu ATAU
Spora = tanda kolonisasi sistemik Ketokonazol 200 mg, 2x/hari, sekali sebulan
EDUKASI
2. Lampu Wood = Kuning keemasan.
1. Beritahu repigmentasi perlu waktu yg lama bahkan sampai
setelah sembuh
2. Jaga kulit tetap kering
3. Hindari keringat berlebih (aktivitas pencetus)
4. Hindari penggunaan handuk/ pakaian bersama
5. Gunakan pakaian tidak ketat dan menyerap keringat
DIAGNOSIS BANDING
ETIOLOGI
PREDISPOSISI
C. KANDIDIASIS KUTIS
e. Keilosis kandidal (Perleche) a. Kandidosis Intertriginosa
1. Fissura pd sudut mulut 1. Lipatan ketiak, Genitokrural, Intragluteal, Lipat
2. Maserasi, Erosi payudara, Interdigital, Umbilikus, Limpatan
3. Dasar eritematosa dinding perut
4. Nyeri 2. Makula eritematosa
5. Predisposisi= def. riboflavin & kelainan gigi 3. Skuama basah
4. Batas tegas
5. Lesi satelit berupa vesikel & pustul kecil atau
bula yg jika pecah meninggalkan daerah erosive
dgn pinggir kasar & berkembang spt. Lesi primer
B. KANDIDIASIS GENITALIA
a. Vulvovaginitis
1. Gatal daerah vulva (klitoris, labia mayor, labia
minor)
b. Kandidosis Perianal G. REAKSI ID (KANDIDID)
1. Maserasi spt infeksi dermatofit tipe basah 1. Reaksi akibat reaksi alergi terhadap jamur/ antigen
2. Pruritus ani (gatal) lainnya yg terbentuk selama proses inflamasi
c. Diaper Rash (Candidal diaper dermatitis) 2. Vesikel eritematosa bergerombol
1. Etio = oklusi kronik popok yg basah 3. Lateral jari & Telapak tangan.
2. Berawal dari perianal meluas ke perineum dan
lipat inguinal H. KANDIDIASIS KONGENITAL
3. Makula eritematosa cerah 1. Kelainan pd kulit & selaput lendir bayi baru lahir
2. Vesikel/ pustul dasar eritematosa
3. Wajah, dada
4. Dapat meluas jadi generalisata
I. KANDIDIASIS DISEMINATA
1. Akibat penyebaran hematogen Candida spp
2. Dari orofaring/ tractus gastrointestinal dgn barrier
mukosa kompromis
3. Papul eritema dan Pustul hemoragis
4. Bagian tengah badan dan ekstremitas
5. Gejala sistemik = Demam & Mialgia
PENUNJANG
d. Kandidiasis Granulomatosa
1. KOH 10% = Pseudohifa/ typical budding yeast dgn hifa
1. Sering = anak
2. Pemeriksaan biakan dgn Saboraud dextrose agar
2. Sering = wajah, kepala, kuku, badan, tungkai
3. Papul eritematosa tertutup Krusta tebal DIAGNOSIS BANDING
kuning cokelat dan melekat erta pada dasar
4. Krusta dpt menimbul spt tanduk pjg 2 cm A. KANDIDIASIS ORAL
1. Oral hairy leukoplakia
D. KANDIDA PARONIKIA & ONIKOMIKOSIS 2. Kheilitis angular
1. Sering = org dgn kerja berhub. dgn air 3. Liken planus
2. Makula eritematosa 4. Herpes
3. Edema tidak bernanah 5. Eritema multiforme
4. Nyeri di area paronikia 6. Anemia pernisiosa
5. Retraksi kutikula ke arah lipat kuku proksimal B. VULVOVAGINITIS
6. Kelainan kuku = Onikolisis, Lekukan transversal, 1. Trikomoniasis vaginalis
Warna cokelat. 2. Gonore akut
3. Infeksi genital non spesifik
4. Vaginosis bacterial
C. BALANITIS/ BALANOPOSTITIS
1. Infeksi bakteri
2. Herpes simpleks
3. Psoriasis
4. Liken planus
D. KANDIDIASIS KUTIS
E. KANDIDIASIS MUKOKUTAN KRONIK
1. Eritrasma
1. Kulit, kuku, orofaring,
2. Dermatitis intertriginosa
2. Resisten pengobatan
3. Dermatofitosis
3. Eritematosa/ Granulomatosa
4. Dermatitis seboroik
5. Psoriasis
F. KANDIDIASIS SISTEMIK
1. Sgt variasi
2. Demam tanpa kelainan organ hingga sekumpulan
gejala dan tanda termasuk sepsis berat.
TATALAKSANA
A. KANDIDIASIS ORAL
1. Infeksi ringan = Suspensi Nystatin 400.000 – 600.000
U, 4x sehari
2. Infeksi sedang-berat = Flukonazol 100-200 mg/ hari,
1x/hari, selama 7-14 hari
B. VAGINITIS
Pilihan pengobatan:
1. Klotrimazole 200 mg intravaginal/ hari, 3 hari
2. Klotrimazole 500 mg intravaginal dosis tunggal
3. Fluconazole 150 mg oral dosis tunggal
4. Itrakonazol 200 mg oral dosis tunggal
5. Nystatin 100.000 IU, intravaginal/hari, 7 hari
C. BALANITIS
1. Klotrimazol krim 1%, 2x/hari, 2-4 mgg
2. Mikonazol krim 2%, 2x/hari, 2-4 mgg
3. Nystatin krim 100.000 U/gram => jika kemungkinan
resisten/ alergi dgn imidazole
4. Flukonazol 150 mg oral dosis tunggal
D. KANDIDIASIS KUTIS
1. Mikonazol 2%/ Klotrimazol 1% krim, 14-28 hari
2. Flukonazol 50 mg/hari ATAU 150 mg/minggu
3. Itrakonazol 100-200 mg/hari
E. PARONIKIA KANDIDA
1. Timol 4% solusio dlm alkohol absolut/ kloroform
2. Ketokonazol 200 mg, 1x/hari, sampai sembuh
3. Flukonazol 150 mg/minggu, sampai sembuh
EDUKASI