Anda di halaman 1dari 62

Laporan Kasus Panjang

Dengue Hemmoragic Fever Gr. I

Tory Ilonda Ramadhana


210141010181

Residen Pembimbing:
dr. Arman Kartha Panggalo

Supervisor Pembimbing:
Dr. dr. Novie H. Rampengan, Sp.A(K), DTM&H, MCTM (TP)
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
 Dengue Hemmoragic Fever → disebabkan oleh virus Dengue (DEN-1, DEN-2, DEN-3, DAN DEN-4).

 Transmisi → nyamuk Aedes aegypti & Aedes albopictus.

 DHF menyerang anak-anak → demam tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri retroorbital, myalgia, artralgia, dan ruam)

dan ada hasil laboratorium:

1. trombositopenia <100.000

2. peningkatan hematokrit ≥ 20%

 Infeksi virus Dengue merupakan self limitting disease tetapi perjalanan penyakitnya tidak dapat diramalkan dan dapat

menjadi berat

 Setiap tahun diasumsikan sekitar 250 – 500.000 penderita DHF.


LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

Nama : An. KFG

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal lahir / Usia : 11 Mei 2015 / 6 tahun 11 bulan

Berat Badan : 25 kg
Agama : Kristen
Tinggi Badan : 122 cm
Kebangsaan : Indonesia

Suku Bangsa : Minahasa

Anak ke :2

Masuk Rumah Sakit : 26 Maret 2022, pukul 14.57 WITA

Alamat : Sawangan
Identitas Orang Tua
LAPORAN KASUS

Nama Ibu : Ny. SO

Usia : 39 tahun

Perkawinan : I Nama Ayah : Tn. DK

Pendidikan : D3 Usia : 34 tahun

Pekerjaan : IRT Perkawinan : I

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta
FAMILY TREE
Keterangan:

Laki-laki

Perempuan

Pasien
ANAMNESIS

Keluhan utama:

 Demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit

 Mual dan muntah selama sakit

 Nyeri perut
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke IGD anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado diantar oleh orang tuanya dengan keluhan demam sejak 3

hari sebelum masuk rumah sakit. Demam naik turun walaupun sudah diberi obat penurun panas. Menurut keluarganya, pasien

tidak ada mimisan atau gusi berdarah. Pasien juga mengeluh mual dan muntah selama sakit. Pasien menolak untuk makan

sejak sakit seperti ini. Menurut keluarga, pasien tidak ada mengeluh nyeri perut 3 hari yang lalu tetapi tiba-tiba 1 hari sebelum

masuk rumah sakit pasien mengeluh nyeri perut. Menurut keluarga pasien, BAK tidak ada keluhan. Pasien juga tidak ada

mengeluh BAB hitam. Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnya. Pasien mengeluh belum BAB sejak hari senin.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

 Morbili : tidak pernah

 Varisela : tidak pernah

 Pertusis : tidak pernah

 Diare : pernah

 Cacing : tidak pernah

 Batuk/Pilek : pernah

 Lain-lain : tidak pernah


RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Kakak kandung pasien juga pernah mengalami seperti ini.


RIWAYAT ANTENATAL

 Selama masa kehamilan, ibu pasien ANC secara teratur sebanyak 9 kali di Rumah Sakit

Ibu dan Anak

 Selama hamil ibu imunisasi Tetanus Toxoid (TT) sebanyak 2 kali

 Selama masa kehamilan, ibu pasien sehat


RIWAYAT PEMBERIAN MAKANAN

 ASI : lahir - 2 tahun

 PASI : tidak di berikan

 Bubur susu : tidak diberikan

 Bubur saring : 6 bulan - 12 bulan

 Bubur halus : 6 bulan - 12 bulan

 Nasi lembek : 18 bulan


RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

 Pertama kali membalik : 5 bulan

 Pertama kali tengkurap : 7 bulan


 Pertama kali berjalan : 12 bulan
 Pertama kali duduk : 8 bulan
 Pertama kali tertawa : 3 bulan
 Pertama kali merangkak : 10 bulan
 Pertama kali berceloteh : 8 bulan
 Pertama kali berdiri : 11 bulan
 Pertama kali memanggil mama : 10 bulan

 Pertama kali memanggil papa : 10 bulan


RIWAYAT IMUNISASI

I II III I II III

BCG +

Polio + + + + +

DPT + + + + +

Campak + +

Hepatiti
+ + + + +
s
KEADAAN SOSIAL, EKONOMI,
KEBIASAAN, DAN LINGKUNGAN

Pasien tinggal di rumah permanen, beratap seng, berdinding beton, dan berlantai tehel/keramik. Jumlah

kamar tidur 5 kamar yang dihuni oleh 8 orang, terdiri dari 5 orang dewasa dan 3 orang anak-anak.

 Kamar mandi/WC terletak di dalam rumah.

 Sumber air minum dari air kemasan.

 Sumber penerangan listrik dari PLN.

 Penanganan sampah dengan cara dibuang ke tempat sampah dan ada sebagian sampah yang dibakar dan

dibuang begitu saja di belakang rumah.


PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan Umum : tampak sakit sedang


 Kesadaran : compos mentis

 Status Antropometri
Berat Badan : 25 kg
Panjang Badan : 122 cm

 Status Gizi
BB/U : Berat badan baik
TB/U : Normal
BB/TB : Gizi baik
PEMERIKSAAN FISIK

 Tanda Vital

Tekanan Darah : 120/90 mmHg

Nadi : 104 kali per menit, reguler, isi cukup, kuat angkat

Respirasi : 30 kali per menit

Suhu badan : 38,6 C

Saturasi : 99%
PEMERIKSAAN FISIK
 Kulit

Warna : Sawo matang


Efloresensi : Tidak ada
Pigmentasi : Tidak ada
Jaringan Parut : Tidak ada
Lapisan Lemak : Lebih
Turgor : Kembali cepat
Tonus : Eutonia
Edema : Tidak ada
Ikterik : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

 Kepala

Bentuk : Normocephal

Ubun-ubun : Datar menutup

Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut


PEMERIKSAAN FISIK
 Mata

Eksoftalmus : (-/-)

Tekanan bola mata : Normal pada perabaan

Kongjungtiva : Anemis (-/-)

Sklera : Ikterik (-/-)

Refleks kornea : Normal

Pupil : Bulat, isokor, Ø 3 mm – 3 mm, RC (+/+)

Lensa : Jernih

Fundus dan visus : Tidak dievaluasi

Gerakan : Normal ke segala arah

Lain-lain : Edema periorbital (-/-)


PEMERIKSAAN FISIK
 Telinga
Sekret : (-/-)

 Hidung
Sekret : (-/-)

 Mulut
Bibir : Sianosis (-)
Selaput mulut : Mukosa basah
Lidah : Beslag (-)
Gusi : Perdarahan (-)
Gigi : Karies (-)
Bau pernapasan : Foetor ex Ore (-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Tenggorokan
Tonsil : T1-T1, hiperemis (-)
Faring : Hiperemis (-)

 Leher
Trakea : Letak tengah
Kelenjar : Pembesaran KGB (-)
Kaku kuduk : Tidak ditemukan
Lain-lain : Tidak ditemukan
PEMERIKSAAN FISIK

 Thoraks

Inspeksi : Simetris, retraksi (-)

Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri

Perkusi : Sonor kanan = kiri

Auskultasi : Suara pernapasan bronkial, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)


PEMERIKSAAN FISIK
 Cor
Iktus kordis : Tidak tampak
Batas kiri : ICS V linea midklavikularis sinistra
Batas kanan : ICS III-IV linea parasternalis dextra
Batas atas : ICS II-III
Detak jantung : 100 kali per menit
Bunyi jantung apeks : M1 > M2
Bunyi jantung aorta : A1 > A2
Bunyi jantung pulmo : P1 < P2
Bising : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
 Abdomen
Bentuk : Datar, lemas
Hepar : Tidak teraba besar
Lien : Tidak teraba besar
Lain-lain : Bising usus (+) normal, nyeri tekan abdomen (+)

 Genitalia
Laki-laki, normal

 Kelenjar
Pembesaran KGB : (-)
PEMERIKSAAN FISIK

 Anggota Gerak

Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-)

 Tulang Belulang

Deformitas : (-)
PEMERIKSAAN FISIK

 Otot-otot

Atrofi : (-)

 Refleks-refleks

Refleks fisiologis : (+/+)

Refleks patologis : (-/-)

Spastis : (-)

Klonus : (-)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(26 MARET 2022)
Parameter Hasil Nilai Rujukan

DARAH    
Parameter Hasil Nilai Rujukan

Leukosit 3.100/uL 5.000 – 15.000/uL


Albumin 3.64 g/dL 3.50 – 5.70 g/dL
Eritrosit 5,11 x 10^6/uL 4,00 – 5,20 x 10^6/uL

Anti Dengue Ig G Negatif Negatif


Hemoglobin 14,6 g/dL 11,0 – 14,0 g/dL

Hematokrit 39,5 % 34.0 – 40.0% Anti Dengue Ig M Positif Negatif

Trombosit 52.000/uL 200 – 490 x 10^3/uL CRP 48.00 mg/dL < 6.00 mg/dL

MCH 28.5 pg 27,0 – 35,0 pg


NS 1 Positif Negatif
MCHC 36.9 g/dL 31,0 – 37,0 g/dL
SGOT (AST) 78 U/L < 33 U/L
MCV 77.3 fL 75.0 – 87.0 fL

SGPT ((ALT) 28 U/L < 43 U/L


001 Eosinofil 0% 1–5

002 Basofil 0% 0–1 Ureum Serum 13 mg/dL 10 - 40 mg/dL

003 Netrofil Batang 7% 2–8


Creatinine Serum 0.4 mg/dL 0.5 – 1.5 mg/dL

004 Netrofil Segmen 36% 50 – 70


Natrium Serum 124 mmol/L 135 – 153 mmol/L
005 Limfosit 34% 20 – 40

Kalium Serum 4.7 mmol/L 3.5 – 5.1 mmol/L


006 Monosit 23% 2–8

Gula Darah Sewaktu 104 mg/dL 70 – 140 mg/dL Klorida Serum 91 mmol/L 97 – 111 mmol/L

Calsium Total 8.03 mg/dL 8.62 – 10.31 mg/dL


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(27 MARET 2022)
Parameter Hasil Nilai Rujukan
DARAH    
Leukosit 5.000/uL 5.000 – 15.000/uL
Eritrosit 4,86 x 10^6/uL 4,00 – 5,20 x 10^6/uL
Hemoglobin 12,9 g/dL 11,0 – 14,0 g/dL
Hematokrit 34,8 % 34.0 – 40.0%
Trombosit 32.000/uL 200 – 490 x 10^3/uL
MCH 26.5 pg 27,0 – 35,0 pg
MCHC 37.1 g/dL 31,0 – 37,0 g/dL
MCV 71.6 fL 75.0 – 87.0 fL
001 Eosinofil 0% 1–5
002 Basofil 0% 0–1
003 Netrofil Batang 2% 2–8
004 Netrofil Segmen 30% 50 – 70
005 Limfosit 60% 20 – 40
006 Monosit 8% 2–8
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(28 MARET 2022)
Parameter Hasil Nilai Rujukan
DARAH    
Leukosit 7.300/uL 5.000 – 15.000/uL
Eritrosit 5,20 x 10^6/uL 4,00 – 5,20 x 10^6/uL
Hemoglobin 14,9 g/dL 11,0 – 14,0 g/dL
Hematokrit 39,5 % 34.0 – 40.0%
Trombosit 27.000/uL 200 – 490 x 10^3/uL
MCH 28.7 pg 27,0 – 35,0 pg
MCHC 37.8 g/dL 31,0 – 37,0 g/dL
MCV 75.9 fL 75.0 – 87.0 fL
001 Eosinofil 0% 1–5
002 Basofil 1% 0–1
003 Netrofil Batang 0% 2–8
004 Netrofil Segmen 35% 50 – 70
005 Limfosit 30% 20 – 40
006 Monosit 34% 2–8
CRP 48.00 mg/L < 6.00
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(29 MARET 2022)
Parameter Hasil Nilai Rujukan
DARAH    
Leukosit 8.000/uL 5.000 – 15.000/uL
Eritrosit 5,27 x 10^6/uL 4,00 – 5,20 x 10^6/uL
Hemoglobin 13,8 g/dL 11,0 – 14,0 g/dL
Hematokrit 37,6 % 34.0 – 40.0%
Trombosit 48.000/uL 200 – 490 x 10^3/uL
MCH 26.2 pg 27,0 – 35,0 pg
MCHC 36.7 g/dL 31,0 – 37,0 g/dL
MCV 71.3 fL 75.0 – 87.0 fL
001 Eosinofil 0% 1–5
002 Basofil 0% 0–1
003 Netrofil Batang 0% 2–8
004 Netrofil Segmen 37% 50 – 70
005 Limfosit 52% 20 – 40
006 Monosit 11% 2–8
CRP <6 mg/L < 6.00
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(30 MARET 2022)
Parameter Hasil Nilai Rujukan
DARAH    
Leukosit 6.900/uL 5.000 – 15.000/uL
Eritrosit 5,07 x 10^6/uL 4,00 – 5,20 x 10^6/uL
Hemoglobin 13,6 g/dL 11,0 – 14,0 g/dL
Hematokrit 36,5 % 34.0 – 40.0%
Trombosit 118.000/uL 200 – 490 x 10^3/uL
MCH 26.8 pg 27,0 – 35,0 pg
MCHC 37.3 g/dL 31,0 – 37,0 g/dL
MCV 72.0 fL 75.0 – 87.0 fL
001 Eosinofil 2% 1–5
002 Basofil 0% 0–1
003 Netrofil Batang 0% 2–8
004 Netrofil Segmen 40% 50 – 70
005 Limfosit 49% 20 – 40
006 Monosit 9% 2–8
CRP >6 mg/L < 6.00
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
(26 MARET 2022)

Kesan: Tidak tampak kelainan signifikan pada foto


thorax ini.
RESUME MASUK
Subjective

 Demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.


 Demam naik turun walaupun sudah diberi obat penurun panas.
 Menurut keluarganya, pasien tidak ada mimisan atau gusi berdarah.
 Pasien juga mengeluh mual dan muntah selama sakit.
 Pasien menolak untuk makan sejak sakit seperti ini.
 Menurut keluarga, pasien tidak ada mengeluh nyeri perut 3 hari yang lalu tetapi tiba-tiba
1 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh nyeri perut.
 Menurut keluarga pasien, BAK tidak ada keluhan.
 Pasien juga tidak ada mengeluh BAB hitam.
 Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnya.
 Pasien mengeluh belum BAB sejak hari senin.
Objective
RESUME MASUK
KU : tampak sakit, kesadaran : CM

TD : 100/60 mmHg, HR : 104 x/m, RR : 20 x/m, S: 36,3’C, SpO2 : 98%, PCV: 29%

Berat badan : 25 kg

Tinggi badan : 122 cm

Status gizi : BB baik

Kepala : konj. anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)

Thoraks : simetris, retraksi (-), rh (-/-), wh (-/-)

Abdomen : datar, supel, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar, nyeri tekan

abdomen (+)

Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik


Assesment
RESUME MASUK

DHF grade I
Planning
RESUME MASUK
 IVFD RL 3cc/kgBB/jam = 75 ml/jam

 Paracetamol 3x300 mg PO (K/P)

 Domperidone 3x5 mg (K/P)

 Oralit ad libitum

 Informasi dan edukasi keluarga kondisi klinis pasien


FOLLOW UP
  26 Maret 2022 (perawatan hari pertama)
S Demam naik turun, mual (-), muntah (-), mimisan (-), nyeri tekan abdomen (+)
O KU : tampak sakit, kesadaran : CM
TD : 110/70 mmHg, HR : 98 x/m, RR : 22 x/m, S: 37,9’C, SpO2 : 99%
kepala : konj. anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)
thoraks : simetris, retraksi (-), rh (-/-), wh (-/-)
abdomen : datar, supel, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar
ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik

A DHF grade I (F-4 selasa pagi)


P IVFD RL HS 75 ml/jam
Paracetamol 3x300 mg PO (K/P)
Domperidone 3x5 mg (K/P)
Oralit ad libitum
Pro urine lengkap
Pro FL lengkap
PCV/6 jam
Pro DL serial
FOLLOW UP
  27 Maret 2022 (perawatan hari kedua)
S Demam (-), mual (-), muntah (-), mimisan (-), nyeri tekan abdomen (+)
O KU : tampak sakit, kesadaran : CM
TD : 100/70 mmHg, HR : 85 x/m, RR : 25 x/m, S: 36,3’C, SpO2 : 98%
kepala : konj. anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)
thoraks : simetris, retraksi (-), rh (-/-), wh (-/-)
abdomen : datar, supel, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar
ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik

A DHF grade I (F-5 selasa pagi)


P IVFD RL HS 75 ml/jam
Paracetamol 3x300 mg PO (K/P)
Domperidone 3x5 mg (K/P)
Oralit ad libitum
Pro urine lengkap
Pro FL lengkap
PCV/6 jam
Pro DL serial
FOLLOW UP
  28 Maret 2022 (perawatan hari ketiga)
S Demam (-), mual (-), muntah (-), mimisan (-), nyeri tekan abdomen (+)
O KU : tampak sakit, kesadaran : CM
TD : 110/80 mmHg, HR : 90 x/m, RR : 22 x/m, S: 36,7’C, SpO2 : 99%
kepala : konj. anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)
thoraks : simetris, retraksi (-), rh (-/-), wh (-/-)
abdomen : datar, supel, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar
ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik

A DHF grade I (F-6 selasa pagi)


P IVFD RL HS 75 ml/jam
Paracetamol 3x300 mg PO (K/P)
Domperidone 3x5 mg (K/P)
Oralit ad libitum
Pro urine lengkap
Pro FL lengkap
PCV/6 jam
Pro DL serial
FOLLOW UP
  29 Maret 2022 (perawatan hari keempat)
S Demam naik turun, mual (-), muntah (-), mimisan (-), nyeri tekan abdomen (+)
O KU : tampak sakit, kesadaran : CM
TD : 100/70 mmHg, HR : 104 x/m, RR : 24 x/m, S: 38,0’C, SpO2 : 98%
kepala : konj. anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)
thoraks : simetris, retraksi (-), rh (-/-), wh (-/-)
abdomen : datar, supel, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar
ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik

A DHF grade I (F-7 selasa pagi)


P IVFD RL HS 75 ml/jam
Paracetamol 3x300 mg PO (K/P)
Domperidone 3x5 mg (K/P)
Oralit ad libitum
Pro urine lengkap
Pro FL lengkap
PCV/6 jam
Pro DL serial
FOLLOW UP
  30 Maret 2022 (perawatan hari kelima)
S Demam naik turun, mual (-), muntah (-), mimisan (-), nyeri tekan abdomen (-)
O KU : tampak sakit, kesadaran : CM
TD : 110/80 mmHg, HR : 105 x/m, RR : 23 x/m, S: 37,9’C, SpO2 : 98%
kepala : konj. anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)
thoraks : simetris, retraksi (-), rh (-/-), wh (-/-)
abdomen : datar, supel, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar
ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik

A DHF grade I (F-8 selasa pagi)


P IVFD RL HS 75 ml/jam
Paracetamol 3x300 mg PO (K/P)
Domperidone 3x5 mg (K/P)
Oralit ad libitum
Pro urine lengkap
Pro FL lengkap
PCV/6 jam
Pro DL serial
FOLLOW UP
  31 Maret 2022 (perawatan hari keenam)
S Demam (-), mual (-), muntah (-), mimisan (-), nyeri tekan abdomen (-)
O KU : tampak sakit, kesadaran : CM
TD : 110/80 mmHg, HR : 97 x/m, RR : 26 x/m, S: 36,5’C, SpO2 : 99%
kepala : konj. anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)
thoraks : simetris, retraksi (-), rh (-/-), wh (-/-)
abdomen : datar, supel, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar
ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik

A DHF grade I (F-9 selasa pagi)


P IVFD RL HS 75 ml/jam
Paracetamol 3x300 mg PO (K/P)
Domperidone 3x5 mg (K/P)
Oralit ad libitum
Pro urine lengkap
Pro FL lengkap
PCV/6 jam
Pro DL serial
FOLLOW UP
  01 April 2022 (perawatan hari ketujuh)
S Demam (-), mual (-), muntah (-), mimisan (-), nyeri tekan abdomen (-)
O KU : tampak sakit, kesadaran : CM
TD : 100/70 mmHg, HR : 95 x/m, RR : 22 x/m, S: 36,3’C, SpO2 : 97%
kepala : konj. anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)
thoraks : simetris, retraksi (-), rh (-/-), wh (-/-)
abdomen : datar, supel, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar
ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik

A DHF grade I (F-10 selasa pagi)


P IVFD RL HS 75 ml/jam
Paracetamol 3x300 mg PO (K/P)
Domperidone 3x5 mg (K/P)
Oralit ad libitum
Pro urine lengkap
Pro FL lengkap
PCV/6 jam
Pro DL serial
PROGNOSIS

Ad vitam : Dubia ad Bonam

Ad Functionam : Dubia ad Bonam

Ad Sanationam : Dubia ad Bonam


PEMBAHASAN
DBD (Demam Berdarah Dengue) atau Dengue Hemmoragic Fever (DHF)

adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue tipe 1-4, dengan

manifestasi klinis demam mendadak 2-7 hari disertai gejala perdarahan

dengan atau tanpa syok, disertai pemeriksaan laboratorium menunjukkan

trombositopenia (trombosit kurang dari 100.000) dan peningkatan

hematokrit 20% atau lebih dari nilai normal


EPIDEMIOLOGI

Sejak 20 tahun terakhir, terjadi peningkatan frekuensi infeksi virus dengue secara global. Di

seluruh dunia 50-100 milyar kasus telah dilaporkan. Setiap tahunnya sekitar 500.000 kasus DBD

perlu perawatan di rumah sakit, 90% diantaranya adalah anak – anak usia kurang dari 15 tahun.

Angka kematian DBD diperkirakan sekitar 5% dan sekitar 25.000 kasus kematian dilaporkan

setiap harinya
ETIOLOGI

 Virus dengue tipe 1, 2, 3, dan 4 (gol. Arthropod borne virus group B)

 Ditularkan melalui gigitan nyamuk spesies Aedes (antara lain Aedes aegypti dan Aedes

albopictus)
GEJALA KLINIS

Gejala umum → demam, nyeri kepala, nyeri retroorbital, nyeri otot,

nyeri sendi dan ditambah pemeriksaan laboratorium:

1. Trombositopenia (<100.000)

2. Peningkatan hematokrit (≥ 20%)


DIAGNOSIS
2 Klinis + 1 laboratorium.
Klinis:
1. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari
2. Terdapat manifestasi perdarahan:
 Uji torniquet (+)
 Petekie, ekimosis, purpurae
 Perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
 Hematemesis dan/atau melena
3. Hepatomegali
4. Syok
DIAGNOSIS
2 Klinis + 1 laboratorium.
Laboratorium:
1. Trombositopenia ≤ 100.000
2. Adanya kebocoran plasma:
 Peningkatan hematokrit ≥ 20%
 Penurunan hematokrit ≥ 20% setelah mendapat terapi cairan
 Efusi pleura/perikardial, ascites, hipoproteinemia, pitting edema
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Torniquet Test / Rumplee Leed Test

2. NS 1

3. IgM dan Ig G
KOMPLIKASI

1. Syok hipovolemik

2. Sindrom syok dengue

3. Ensefalopati dengue

4. Expanded dengue syndrome


TATALAKSANA
Derajat 1:

 Boleh rawat jalan

 Minum banyak, istirahat

 Berikan antipiretik (bukan golongan asetosal, ibuprofen)

 Cek trombosit dan hematokrit, jika Ht naik > 20% rawat inap dan pasang infus

RL/NaCl dengan tetesan maintanace atau 3 cc/kgbb/jam.

 Bila rawat jalan, kontrol teratur.


PROGNOSIS

Ad vitam : dubia ad bonam


Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
PENCEGAHAN
1. Menguras wadah tempat penyimpanan air.
2. Menutup wadah air.
3. Membuang atau membakar semua barang bekas yang bisa menampung air hujan.
4. Memantau semua wadah tempat penampungan air dimana ada kemungkinan
telur nyamuk bisa ada.
5. Jangan menggantung pakaian bekas pakai.
6. Memelihara ikan.
7. Hindari gigitan nyamuk.
KESIMPULAN
KESIMPULAN

Demam berdarah dengue atau Dengue Hemmoragic Fever merupakan penyakit yang

banyak dijumpai pada anak-anak di daerah tropis seperti Indonesia, maka dari itu sudah

sepantasnya kita harus mengetahui bagaimana cara pencegahan hingga pengobatan

pada pasien dengan infeksi virus dengue di rumah sakit ataupun di puskesmas daerah

terpencil.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai