Anda di halaman 1dari 5

● DKA Lokalisata = batas tegas, bentuk sesuai bahan

DKA (Kontak Alergi) penyebab


● DKA Sitemik = tersebar luas (generalisata)
= Reaksi Hipersensitivitas tipe 4 (Lambat)
● POLIMORFIK, tergantung stadium
A. AKUT
ETIOLOGI
1. Eritema batas jelas
= Bahan kimia sederhana yg berat molekul rendah
2. Edema
(HAPTEN)
3. Papul - Vesikel
1. Lipofilik
4. Vesikel / Bula
2. Sgt reaktif
5. Jika vesikel-bula pecah => Erosi/ Eksudasi
3. Menembus stratum korneum
(basah)
6. DKA di kelopak mata, Penis, Skrotum =
PATOGENESIS
Eritema & Edema +++
= Reaksi Hipersensitivitas tipe 4 !! (Tipe lambat)
● Hanya terjadi pd pasien yg telah SENSITISASI !!!
● Sensitisasi = pajanan pertama
● Elistisasi = pajanan ulang dgn alergen (Hapten)

PREDISPOSISI
1. Potensi sensitisasi alergen (pekerjaan, kebiasaan, dsb)
2. Lama pajanan
3. Oklusi
4. Suhu-kelembaban lingkungan
5. Vehikulum
6. PH
7. Faktor individu (ketebalan epidermis, sakit, kena sinar
matahari)
8. Dosis per unit per area
B. SUBAKUT
9. Luas daerah yg kena
1. Eritema
2. Eksudatif (madidans/basah)
PREDILEKSI
3. Krusta
= sesuai lokasi tubuh yg terkena.
1. Wajah = kosmetik, obat topikal, udara, nikel (tangkai
C. KRONIS
kacamata), lipstik, cat rambut, dsb
1. Likenifikasi
2. Telinga = anting, obat topikal, cat rambut, gagang telp, dsb
2. Fisura
3. Leher = kalung, parfum, udara, zat warna pakaian
3. Skuama
4. Badan = zat warna, kancing logam, detergen, bahan
pelembut/ pewangi pakaian
5. Tangan = deterjen, antiseptik, getah sayur, semen, pestisida
6. Lengan = tangan, jam tangan, sarung tangan karet, tanaman
7. Aksila = deodoran, dsb
8. Genital = pembalut, parfum, kontrasepsi, obat topikal,
kondom, dsb
9. Paha tungkai bawah = dompet, kunci, kaos kaki, nilon,
sepatu PENUNJANG
10. Kaki = deterjen, bahan pembersih lantai 1. Uji Tempel/ Patch Test (+)
● Lokasi = punggung
KLINIS/EFLORESENSI ● Bahan = antigen
● Riwayat terpajan dgn bahan alergen ● Dibaca 48, 72, 92 jam
● Terpajan ulang => reaksi berupa Dermatitis ● Syarat =
● Jika pajanan dihentikan => lesi membaik a. Dermatitis sudah tenang (sembuh)
● Gatal b. Min. 1 minggu telah penghentian kortikosteroid
sistemik
c. Jgn aktivitas berlebihan & mandi
d. Penderita + riwayat tipe urtikaria dadakan tidak
boleh gunakan bahan standar.

DIAGNOSIS BANDING
DKI (Kontak Iritan)
1. Dermatitis Kontak Iritan = Reaksi radang kulit non-imunologik!! TANPA SENSITISASI
2. Dermatitis Atopik ETIOLOGI
3. Dermatitis Numular = Bahan Iritan
4. Dermatitis Seboroik 1. Bahan pelarut
5. Psoriasis 2. Deterjen
6. Dermatitis statis 3. Alkohol
4. Serbuk kayu
TATALAKSANA 5. Asam
● Hindari kontak ulg dgn alergen !!! 6. Minyak pelumas
● Anjurkan APD
A. SISTEMIK: PATOGENESIS
1. Simtomatik = kerusakan sel akibat bahan iritan melalui kerja kimiawi/ fisis
2. Prednison 20 mg/hari , 3 hari (jangka pendek) utk 1. Merusak lapisan tanduk
atasi radang 2. Terjadi denaturasi keratin
B. TOPIKAL 3. Menyingkirkan lemak lapisan tanduk
1. Pelembab (Vaseline) 4. Mengubah daya ikat air kulit
2. Basah => Kompres terbuka NaCl 0,9% (2-3 lapis kain
kasa) PREDISPOSISI
3. Kering => Krim Mometasone furoate, Fluticasone 1. Ukuran molekul, daya larut, konsentrasi
propionate, Clobetasol butyrate (Krim kortikosteroid 2. Lama pajanan (detik/menit)
potensi sedang-tinggi) 3. Gesekan dan trauma fisis
4. Kronis => Clobetasol propionate 4. Oklusi
5. Makrolaktam topikal => DKA ringan / Akut yg telah 5. Ketebalan kulit, Ras, Usia, Jenis kelamin
reda pasca kortikosteroid oral 6. Penyakit yg sedang dialami

EPID
= semua org, DKI cukup banyak terutama berkaitan dgn
Pekerjaan.

PREDILEKSI
= sesuai lokasi tubuh yg terkena.

KLINIS/EFLORESENSI
● Iritan Kuat => Gejala akut = Eritema, Edema, Panas,
Nyeri
● Iritan lemah => Gejala kronis = beberapa kali kontak baru
muncul

A. DKI AKUT
1. Iritan kuat, Biasa krn kecelakaan
 Asam kuat = Asam sulfat, Asam Hidroklorida
 Basa kuat = Natrium & Kalium hidroksida
 Cth = Luka bakar o.k Bahan kimia
2. Reaksi segera timbul!!
3. Kulit pedih, panas, terbakar
4. Eritematosa, Edema
5. Bula, Nekrosis
6. BASAH! ● Vesikel
7. Batas tegas ● Pustul
8. Asimetris umumnya (target lokasi yg terkena) ● Erosi
● Skuama
2. Umumnya dapat sembuh sendiri/ berlanjut
menimbulkan
3. Kadang berlanjut jadi kumulatif (Kronis)

E. DKI TRAUMATIK
= berkembang lambat setelag Trauma Panas/
Laserasi
1. Gatal ringan-berat
2. Plak Eritematosa, Numular, Batas tegas
B. DKI AKUT LAMBAT
3. Papul & Papulovesikel yg berkonfluens
1. Etiologi = Podofilin, Antralin, Tretinoid, Etilen
4. Vesikel pecah => Eksudasi bentuk "Pinpoint"
oksida, Benzalkonium klorida, Asam hidrofluorat
5. Penyembuhan lambat, paling cepat 6 minggu
2. Contoh = Dermatitis venenata
6. Tangan sering
 Karena bulu serangga yg terbang malam hari
 Rasa pedih besok hari F. DKI NON-ERITEMATOSA
3. Muncul >= 8-24 jam setelah kontak = bentuk subklinis DKI
4. Awalnya Eritematosa, lalu Vesikel, Nekrosis 1. Perubahan fungsi sawar stratum korneum
5. Klinis sama dgn DKI Akut. 2. Kelainan klinis (-)

C. DKI KRONIS (KUMULATIF) G. DKI SUBYEKTIF (DKI SENSORI)


1. Paling sering terjadi 1. Kelainan kulit tidak terlihat
2. Berhubungan dgn kerja!! = Tukang cuci, Kuli 2. Tersengat (pedih) / terbakar (panas) setelah
bangunan, Juru masak, Tukang kebun, penata kontak dgn bahan kimia mis. Asam laktat
rambut. 3. Tidak ada lesi
3. Lebih banyak ditemukan di tangan
4. Etiologi = PENUNJANG
 Kontak berulang iritan lemah = Deterjen, 1. Uji Tempel/ Patch Test (-)
Sabun, Tanah, air, Pelarut ● Lokasi = punggung
 Faktor fisis = Gesekan, Trauma mikro, ● Bahan = antigen
Kelembaban rendah, Panas/dingin ● Dibaca 48, 72, 92 jam
5. Kulit kering, Eritema ● Syarat =
6. Skuama, Hiperkeratosis (kulit tebal) - Dermatitis sudah tenang (sembuh)
7. Likenifikasi difus - Min. 1 minggu telah penghentian kortikosteroid
8. Bila terus menerus = Fisura (retak) sistemik
9. Gatal / nyeri karena fisura - Jgn aktivitas berlebihan & mandi
- Penderita + riwayat tipe urtikaria dadakan tidak
boleh gunakan bahan standar.

DIAGNOSIS BANDING
1. Dermatitis atopi
2. Dermatitis kontak alergi
3. Dermatitis seboroik
4. Dermatitis stasis
D. REAKSI IRITAN (DKI SUBKLINIS)
TATALAKSANA
= individu terpajan pekerjaan basah pada beberapa
● Hindari kontak iritan
bulan pertama spt = Penata rambut, Pekerja logam
● Gunakan APD
1. Monomorf (1 jenis)
● Singkirkan faktor memperberat
● Eritema
A. SISTEMIK: ● >¼ anak dari ibu Atopi alami DA 3 bulan pertama.
1. Simtomatik = Antihistamin ● Cth penyakit atopi :
2. Prednison 20 mg/hari , 3 hari (jangka pendek) utk 1. Asma bronkial
atasi radang 2. Rinitis alergi
B. TOPIKAL 3. Dermatitis atopik
1. Pelembab (Vaseline) setelah kerja 4. Konjungtivitis alergik
2. Basah => Kompres terbuka NaCl 0,9% (2-3 lapis kain
kasa) KLINIS/ EFLORESENSI
3. Kering => krim Fluocinolone Acetonide (Krim ● umumnya = Gatal & Kering
kortikosteroid potensi sedang) A. DA INFANTIL (2 bulan - 2 tahun)
4. Kronis => Mometason furoate intermitten ● Predileksi
1. Wajah
2. Kedua pipi
3. Simetris
4. Meluas ke dahi, kulit kepala, telinga, leher,
pergelangan tangan, dan tungkai terutama volar dan
fleksor
5. Anak mulai merangkak = daerah ekstensor (lutut,
siku, tempat yg alami trauma)
● Klinis/Efloresensi
1. Eritema
2. Papul- Vesikel halus dan gatal
3. Jika digaruk akan pecah = eksudat = Krusta
4. Dapat reda dan sembuh, sebagian dapat
berkembang jadi tipe anak-dewasa

B. DA ANAK (2 tahun - 10 tahun)


= kelanjutan dari DA Infantil/ timbul sendiri
● Predileksi
1. Fossa cubiti
2. Poplitea
3. Fleksor pergelangan tangan
4. Kelopak mata
5. Leher
6. Simetris
● Klinis/Efloresensi
1. Kering
DA (Atopi) 2. Hiperkeratosis
3. Hiperpigmentasi
= peradangan kulit kronis residif. 4. Erosi, Ekskoriasi
● Gatal 5. Krusta, Skuama
● Bagian tubuh tertentu
- Wajah (fase infantil) C. DA REMAJA - DEWASA
- Fleksural ekstremitas (fase anak) = kelanjutan dari DA infantil/ anak
ETIOLOGI ● Predileksi
1. Genetik 1. Mirip anak
2. Lingkungan 2. Dapat meluas ke kedua telapak tangan, jari,
3. Sawar kulit pergelangan tangan bibir, leher bagian anterior,
4. Imunologik kulit kepala, puting susu.
5. Psikologis ● Klinis/Efloresensi
1. Gatal lebih hebat saat beristirahat, udara panas,
EPIDEMIOLOGI berkeringat
● cenderung diturunkan genetik
2. Plak hiperpigmentasi ● Fase Dewasa
3. Hiperkeratosis 1. Neurodermatitis
4. Likenifikasi
5. Erosi TATALAKSANA
6. Skuama ● Hindari Faktor pencetus!!
A. TOPIKAL
1. Pelembab = Humektan (Gliserin, propilen, glikol), Urea
10%, Emolien (Lanolin 10%, Petrolatum) , dll
2. Kortikosteroid = bayi dan anak => gol. VII - VI
3. Pimekrolimus / Takrolimus (penghambat kalsineurin)

B. SISTEMIK
1. Antihistamin
2. Imunosupresi = Kortikosteroid, siklosporin (pilihan
DIAGNOSIS terakhir)

PENUNJANG
= hanya jika ada keraguan klinis
1. IgE serum
2. Uji kulit

DIAGNOSIS BANDING
● Fase Bayi (2 bln- 2 th)
1. Dermatitis seboroik
2. Dermatitis popok
3. Psoriasis
● Fase Anak
1. Dermatitis numularis
2. Dermatitis intertriginosa
3. Dermatitis kontak
4. Dermatitis traumatik

Anda mungkin juga menyukai