No. Kode
Terbitan :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
5. Prosedur / 1. Anamnesis :
- Keluhan utama gatal dapat hilang timbul sepanjang hari,
langkah-
umumnya lebih hebat pada malam hari.
langkah
- Terdapat riwayat sering merasa cemas, frustasi.
- Faktor resiko penderita wanita lebih banyak dibandingkan
pria, riwayat sensitif terhadap wol, bulu kucing, anjing, ayam,
burung.
2. Pemeriksaan Fisik : kulit penderita dermatitis atopik :
- Perabaan kering
- Pucat/redup
- Jari tangan teraba dingin
- Terdapat papul, likenifikasi, eritema, erosi, eksoriasi,
eksudasi dan krusta pada lokasi predileksi.
3. Diagnosis differensial :
- Dermatitis seboroik
- Dermatitis numularis
- Scabies
4. Pemeriksaan penunjang :
- Serum IgE,
- skin prick test
5. Terapi :
- Modifikasi gaya hidup : menghindari wol/bahan sintetik,
memakai sabun dengan pH netral dan mengandung
pelembab, menghindari pemakaian bahan kimia tambahan,
menghindari stress psikis, menghindari bahan pakaian
tebal/ketat/kotor, menjaga kebersihan daerah popok (bayi),
hindari penggunaan babyoil.
- Farmakoterapi :
- Topical : kortikosteroid topical 2x sehari (desonid krim 0,05%
atau fluosinolon asetonidkrim 0,025%) selama 2 minggu.
Untuk likenifikasi dan hiperpigmentasi diberikan golongan
betametason valerat krim 0,1% atau mometason furoat krim
0,1%.
1
DERMATITIS ATOPIK
No. Kode
Terbitan :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
Tanggal mulai di
No Yang di ubah Isi ubahan
berlakukan