Anda di halaman 1dari 2

SKRINING KATARAK

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Y
Puskesmas Azranofrizal, SKM.MM
Pasar Ahad NIP. 196707271988031005

1.Pengertian 1. Skirining adalah deteksi dini dari suatu penyakit atau usaha untuk
mengidentifikasi penyakit atau kelainan klinis.
2. Katarak adalah perubahan lensa mata yamg seharusnya jernih dan
tembus pandang menjadi keruh, akibatnya obyek yang dilihat menjadi
kabur dan menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas
sehingga dapat menyebabkan kebutaan.
2. Tujuan Mengidentifikasi jenis gangguan mata khususnya penyakit mata katarak
untuk penanganan lebih lanjut dan sebagai dasar untuk melakukan
rujukan ke pelayanan kesehatan.
3. Kebijakan

4. Referensi

5. Alat dan Alat :


Bahan 1. APD (level 2/ Level 3)
2. Senter
3. Handscoon
4. Alat tulis
Bahan:
1. Blanko skrining COVID-19
2. Blanko daftar hadir

6. Prosedur 1. Temu janji dengan lansia yang akan diperiksa untuk skrining katarak
2. Pada saat akan dilakukan pemeriksaan memastikan tempat
pemeriksaan sesuai dengan prinsip PPI
3. Memakai APD level 3 (meningat jarak wajah pemeriksa dan lansia
yang akan diperiksa tidak bisa dengan jarak > 1 m) / memakai APD
level 2 dengan face shield yang terstandar
4. Lansia yang akan diperiksa terlebih dahulu mencuci tangan memakai
sabun
5. Memastikan lansia yang akan diperiksa memakai masker
6. Pengecekan suhu lansia, apabila suhu diatas 37°C maka
pemeriksaan skrining katarak ditunda pada lansia tersebut dan
dilakukan tindakan lebih lanjut sesuai protokol COVID-19.
7. Terlebih dahulu melakukan skrining covid-19 sebelum memulai
pemeriksaan dengan mengisi blanko screening
8. Pengisian blanko daftar hadir
9. Atur posisi lansia /pasien didepan pemeriksa
10. Anjurkan lansia/ pasien membuka mata dan tahan dengan jari
kelopak mata atas dan bawah agar lansia/ pasien tidak berkedip
11. Lakukan pemeriksaan dengan menggunakan senter/ penlight untuk
melihat kekeruhan lensa atau penyakit mata lainnya
12. Mengganti handscoon setiap kali memeriksa lansia/ pasien yang
berbeda
13. Apabila ditemukan kelainan pada mata lansia/ pasien , dianjurkan
untuk berobat lanjut ke Puskesmas untuk pengobatan rujukan ke
Rumah Sakit/ Spesialis Mata. Pengobatan lebih lanjut menyesuaikan
dengan protokol covid-19 dari Rumah Sakit Rujukan.
14. Setelah selesai pemeriksaan, membuka APD sesuai prosedur yang
benar dan desinfektan alat yang digunakan selama pemeriksaan

7. Hal-hal yang Ketepatan dalam pemeriksaan pasien sesuai Petunjuk Teknis


Perlu Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi COVID-19
Diperhatikan
8. Unit Terkait Posyandu Lansia

9.Dokumen
Terkait
11. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
historis 1. Kebijakan Perubahan 28 Januari 2019
perubahan no SK

Anda mungkin juga menyukai