Anda di halaman 1dari 79

Persiapan OSCE UKMPPD

Integumen
Mediko made the med-easy!
KASUS DI PPT:
1. Virus: Rubeola, herpes zoster
2. Jamur: Tinea
3. Bakteri : Erisipelas, Eritrasma, Morbus Hansen, acne vulgaris ringan
4. Parasit: scabies
5. Dermatitis: dermatitis atopi, dermatitis numularis
6. Alergi : Fixed drug eruption
7. PMS: Sifilis ulkus durum
Daftar Ketrampilan Klinis Sistem Integumen
(SKDI 2012)
NO KETRAMPILAN
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi: kulit, membran mukosa, daerah perianal, kuku, rambut dan skalp
2. Palpasi kulit
3. Deskripsi lesi kulit dengan perubahan primer & sekunder, missal: ukuran, penyebaran,
distribusi, konfigurasi
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
1. Pemeriksaan dermografisme
2. Penyiapan & penilaian sediaan KOH, metilen biru, gram
3. Pemeriksaan dengan lampu Wood
TERAPEUTIK
1. Pemilihan obat topikal
2. Kompres
Struktur OSCE Integumen

Anamnesis PF PP Dx Tx

1. Perkenalan + identitas 1. Keadaan umum, Usul PP bisa • Diagnosis • Farmako


2. Keluhan utama kesadaran berupa • Diagnosis (resep)
3. Riw. Penyakit Sekarang: 2. TTV pemeriksaan: banding • Non
Sacred 7 dari keluhan 3. Status generalis → 1. Bakteriologi farmako
utama head to toe singkat 2. Mikologi • Edukasi
4. Riw. Penyakit Dahulu 4. Status lokalis 3. Parasitologi
(DM, HT, Alergi) a. Inspeksi 4. Virologi
5. Riw. Penyakit Keluarga b. Palpasi 5. Histopatologi
6. Riw. Sosial Ekonomi 6. Alergi-
Imunologi
7. Serologi
PEMERIKSAAN FISIK
SYARAT INSPEKSI PALPASI
• Cahaya yang cukup Pemeriksaan 1. Konsistensi
• Penderita melepaskan pakaiannya menggunakan lup 2. Indurasi
sehingga seluruh kulit dapat diperiksa + senter 3. Suhu
• Pendamping (tenaga medis lain, 1. Lokasi 4. Nyeri
misal perawat) → terutama pada 2. Jenis lesi Sesuaikan kasus:
pemeriksaan genitalia
3. Ukuran 1. Diaskopi
• Cuci tangan → sebelum & sesudah
pemeriksaan 4. Bentuk 2. Tanda Nikolsky
• Gunakan handscoon 5. Warna 3. Tanda Auspitz
6. Distribusi 4. Fenomena Koebner
ALAT 7. Konfigurasi 5. Fenomena tetesan lilin
• Gelas obyek → untuk diaskopi 6. Pemeriksaan saraf tepi
• Kaca pembesar (lup) 7. Pemeriksaan sensorik
• Lampu Wood
• Dermoskopi
Cara Deskripsi Eflorosensi (UKK)
Efloresensi = Kelainan kulit yang dapat dilihat dengan mata telanjang (secara obyektif)

LOKASI JENIS LESI WARNA JUMLAH BATAS

SUSUNAN
KONSISTENSI BENTUK UKURAN DISTRIBUSI
(KONFIGURASI)
Status Dermatologi
1. Lokasi ……..
2. Tipe Makula, papul, plak, pustule, skuama, erosi, ulkus.
Eflorosensi
3. Warna Pink, merah, ungu
4. Jumlah Tunggal/multiple
Linier
5. Batas Tegas/tidak tegas
6. Konsistensi Konsistensi, suhu, perkiraan kedalaman (dermal/subkutan)
7. Bentuk • Linier → garis lurus
• Diskoid / numuler → lingkaran penuh
• Sirsiner / anuler → lingkaran yang daerah sentral berbeda
dengan tepinya
• Arsiner → bulan sabit
• Polisiklik → bentuk pinggiran yang sambung-menyambung
• Retikuler → seperti jala
• Stelata → berbentuk bintang
• Serpiginosa → menyerupai ular, menjalar Diskoid
• Targetoid → terdiri dari ≥3 cincin konsentris
Arkuata Anuler Serpiginosa

Polisiklik Targetoid
Status Dermatologi
8. Ukuran • Milier (sebesar kepala jarum pentul)
• Lentikuler (sebesar biji jagung)
• Numuler (sebesar uang logam)
• Plakat (lebih besar dari numuler)
9. Susunan Berkelompok (herpetiform, arsiniform,
anuler) HERPETIFORM ANNULARE
10. Konfluensi
11. Distribusi • Unilateral / bilateral
• Dermatomal = zosteriform →
unilateral dan sesuai dermatom
• Lokalisata → terbatas pada satu
bagian tubuh
• Generalisata → menyebar mengenai
sebagian besar tubuh
UNIVERSALIS
• Universalis → mengenai seluruh
permukaan kulit (>90%)
LOKALISATA
EFLOROSENSI :
PRIMER SEKUNDER TERSIER
Makula-Patch Skuama Komedo
Papula-Plak Krusta Burrow
Urtikaria-Nodul Ekskoriasi Millia
Vesikel-Bula Erosi Telangiektasis
Pustula Ulkus Hiperkeratosis
Kista Fisura
Likenifikasi
Jaringan parut
Fistula-gangren
Eflorosensi Primer

MAKULA URTIKARIA ANGIOEDEMA

PAPUL-PLAKAT
NODUL KISTA
Eflorosensi Primer

PURPURA
VESIKEL DAN PUSTULA
BULA

KOMEDO
Makula
• Lesi datar
• Berbatas tegas
• Berbeda dari kulit sekitar
karena perubahan
warnanya

Hipopigmentasi Hiperpigmentasi Eritem


Papul Plakat
• Lesi kecil, padat, dan • Peninggian dengan permukaan
meninggi datar
• Diameter <0,5 cm • Luas permukaan relatif lebih
luas dibandingkan tingginya di
atas permukaan kulit
• Biasanya diameter 2 cm / >
Nodul
Tumor
• Lesi padat dan palpabel
• Penonjolan kulit berbatas
• Diameter > 0,5 cm tegas
• Dibedakan dari papul • Diameter > 2,5 cm
atau plakat karena
kedalaman keterlibatan • Kadang digunakan untuk
kulit dan/atau substantif menunjukkan nodul yang
palpabilitas besar
• Dapat jinak maupun ganas
Urtika
• Papul atau plakat
beratap rata yang
merupakan edema
dermis bagian atas
• Berwarna merah muda
/ merah pucat, bagian
tengah dapat berwarna
putih
• Menghilang dalam
hitungan jam
• Beragam ukuran dan
bentuk
• Biasanya menunjukkan
urtikaria (biduran)
Vesikel
• Gelembung kecil (≤
0,5 cm)
• Berisi cairan jernih
(serum)
• Apabila berisi darah
→ vesikel hemoragik

Bula
• Vesikel dengan ukuran
> 0,5 cm
Vesikel Bula
Pustula Kista
• Rongga yg meninggi • Ruangan
dan berbatas tegas berdinding yang
• Berisi pus / eksudat berisi cairan atau
purulen bahan semi-solid
• Pada epidermis atau
infundibulum
Eflorosensi Sekunder

FISURA

SKUAMA

ULKUS
KRUSTA EROSI
Eflorosensi Sekunder

EKSKORIASI LIKENIFIKASI

Atrofi Keloid
Skuama
Krusta
• Pengelupasan abnormal
atau akumulasi stratum • Cairan badan yang
korneum dalam bentuk mengering
sisik • Serum / darah/ pus
Erosi
• Kelainan kulit yang
disebabkan kehilangan
jaringan yang tidak
melampaui stratum basale
• Keluar cairan serous
Erosi

Ekskoriasi
• Kehilangan jaringan
sampai ujung papila
dermis
• Keluar darah Ekskoriasi

Ulkus
• Kehilangan jaringan yang
lebih dalam dari ekskoriasi

Ulkus
Likenifikasi
• Penebalan kulit disertai
relief kulit yang semakin
jelas

Skar
• Jaringan parut
• Penggantian jaringan
fibrosa yang timbul
sebagai konsekuensi
penyembuhan luka

Atropi
• Pengecilan ukuran sel,
jaringan, atau organ
INSPEKSI MEMBRAN MUKOSA
Lesi oral dapat dijumpai pada morbili, liken planus dan pemfigus vulgaris

erosi

Bercak koplik
Plakat eritem

Liken planus oral


Erosi
mukosa
Lesi oral pemfigus vulgaris
INSPEKSI KUKU
• Inspeksi dilakukan secara menyeluruh di
ruangan terang
• Lakukan penilaian Paronikia
kuku:
1. Warna
2. Konsistensi
3. Kehalusan
4. Kesimetrisan
5. Keretakan
6. Kebersihan
7. Panjang kuku
8. Ujung kuku
Makula eritem,
Edema periungual
onikodistrofi
Kuku normal & sehat Onikomikosis
INSPEKSI RAMBUT & KULIT KEPALA

Penilaian RAMBUT: Penilaian KULIT KEPALA:


1. Kepadatan rambut 1. Adanya skuama
2. Distribusi rambut 2. Erosi

3. Kerontokan rambut (lokalisata 3. Krusta

atau generalisata) 4. Pustul


PALPASI

Tekstur Suhu Nyeri tekan Konsistensi

Diaskopi
Palpasi
Tanda Dimple

Tanda Nikolsky: menggeser kulit di antara 2 bula → kulit


terkelupas → tanda Nikolsky (+) pada penyakit bulosa
dengan patologi diatas zona membrana basalis

Tanda Auspitz: mengelupas skuama pada plakat psoriasis


→ titik-titik perdarahan → (+) pada psoriasis

Finger nail sign


Tanda dimple: mencubit kulit dengan ibu jari dan jari
telunjuk → dimple → (+) pada dermatofibroma

Finger nail sign: menggoreskan lesi → terbentuk skuama


→ (+) pada pitiriasis versicolor
PEMERIKSAAN SARAF TEPI
PADA MORBUS HANSEN
1. Palpasi n. auricularis magnus
2. Palpasi n. ulnaris
3. Pemeriksaan fungsi motorik dan
sensorik rasa raba pada:
1. N. ulnaris
2. N. medianus Palpasi n. auricularis magnus
4. Pemeriksaan n. radialis
5. Pemeriksaan perabaan n. peroneus
communis & fungsinya
6. Pemeriksaan perabaan n. tibialis
posterior & fungsinya

Palpasi n. ulnaris
Pemeriksaan sensoris raba
Pemeriksaan motorik n. ulnaris n. ulnaris & n. medianus

Pemeriksaan motorik n. medianus


Pemeriksaan n. radialis
Pemeriksaan n. peroneus communis

Pemeriksaan fungsi n. peroneus communis

Pemeriksaan perabaan n. peroneus communis


Pemeriksaan n. tibialis posterior

Pemeriksaan perabaan n. tibialis posterior


Pemeriksaan fungsi n. tibialis posterior
Pemeriksaan sensoris raba, nyeri & suhu
PEMERIKSAAN SENSORIS RABAAN:
• Penderita disentuh ringan menggunakan kapas pada 1 titik
• Dengan mata tertutup, penderita diminta untuk menunjukkan lokasi yang telah disentuh
menggunakan kapas
• Lakukan pada 3 titik / lokasi yang berbeda
PEMERIKSAAN SENSORIS NYERI:
• Pemeriksaan menggunakan jarum pentul yang mempunyai ujung tumpul & tajam
• Dengan mata tertutup, penderita diminta untuk menebak apakah pemeriksa mengaplikasikan ujung
tajam atau ujung tumpul dari jarum pentul
• Lakukan secara berulang
PEMERIKSAAN SUHU:
• Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan 2 tabung reaksi
• Tabung reaksi: panas (40°C) & dingin (20°C)
• Penderita diminta untuk menutup mata
• Pemeriksa menempelkan tabung reaksi pada kulit
• Penderita diminta untuk menyebutkan, apakah tabung reaksi yang ditempelkan berupa tabung panas
atau tabung dingin
PEMERIKSAAN DERMOGRAFISME

• Pemeriksaan untuk mengetahui bentuk


urtikaria fisik
• Cara
o Melakukan penggoresan pada kulit
o Akan muncul linear wheal dengan
daerah yang tampak lebih terang pada
daerah yang dilakukan goresan
menggunakan benda dengan ujung
tumpul
• Gambaran tersebut:
o Muncul segera setelah penggoresan
o Menghilang dalam 30 menit
Pemeriksaan Penunjang

Bakteriologi
• Pengecatan Gram
• Kultur Histopatologi
• Tes sensitivitas
• Biopsi
Mikologi • Imunofluoresensi
• Lampu Wood
• Preparat KOH Alergi-Imunologi
• Kultur • Prick test
• Patch test
Parasitologi
• Kerokan Serologi

Virologi • ELISA
• Tes ANA
• Apusan Tzanck
• Kultur
PERSIAPAN & PENILAIAN SEDIAAN
KALIUM HIDROKSIDA (KOH)
• Pemeriksaan mikroskopik dengan KOH 10-20% → kasus dermatomikosis
• Disinfeksi lesi dengan alkohol 70%
• Pengambilan spesimen:
1. Kulit: Spesimen diambil dari lesi kulit yang aktif (tepi lesi) menggunakan sisi tumpul skalpel steril
2. Rambut: Rambut dicabut menggunakan pinset
3. Kuku: Kuku dipotong seproksimal mungkin pada seluruh ketebalan kuku yg mengalami kerusakan
(distrofi)
• Spesimen diletakkan pada gelas objek → ditetesi larutan KOH 10-20% → ditutup dengan gelas penutup
• Sediaan didiamkan selama 5-15 menit/ dihangatkan di atas api bunsen → meningkatkan penetrasi
larutan KOH ke keratin.
• Sediaan dilihat dengan mikroskop

Dermatofita : hifa, spora (artrokonidia)


Malassezia furfur : yeast dan hifa pendek (spaghetti and meatball)
Candida : budding cell, pseudohifa
Sediaan dilihat di bawah mikroskop Gambaran mikroskopik
dengan pembesaran 400 kali dari pitiriasis versicolor:
hifa pendek dengan
spora (Arthrospora)
bergerombol

Gambaran mikroskopik
dari kandidiasis:
Gambaran mikroskopik dari budding cell, pseudohifa
dermatofitosis tampak hifa bersepta
PENGECATAN
GRAM
Spesimen diambil dari
cairan tubuh yang
terinfeksi
PEMERIKSAAN LAMPU WOOD

• Pemeriksaan dilakukan di ruangan atau tempat gelap


• Menggunakan alat berupa Lampu Wood
• Arahkan Lampu Wood pada lesi
• Lihat pendaran sinar lampu Wood
• Interpretasi hasil pemeriksaan

Warna Etiologi
Kuning emas Tinea versicolor
Hijau kekuningan Microsporum
Merah bata (coral red) Eritrasma
Putih Vitiligo/albinisme
Tosca biru Pseudomonas
Pemeriksaan Penunjang Alergi

1. Pemeriksaan kadar IgE, eosinophil, komplemen


Ice Cube Test
2. Tes kulit : Scratch test, skin prick test, patch test
• Positif = muncul eritema dan edema

3. Tes eliminasi makanan


• Menghentikan makanan yang dicurigai
kemudian mencobanya kembali

4. Pemeriksaan histopatologi
• Vasodilatasi kapiler, edema dermis, infiltrasi
leukosit
Pemeriksaan Penunjang Alergi vs Iritan

Patch Test
Patch yang mengandung antigen ditempel pada punggung → Dibiarkan selama
48 jam → Dilepaskan → Dibaca 15 – 30 menit setelah dilepas

Jika positif dapat muncul eritema, edema, vesikel, bulla, papula

Lesi decrescendo Lesi crescendo


DKI DKA
(Cresendo : muncul
(Decresendo : muncul kemerahan lalu
kemerahan lalu bertambah)
menghilang)
Pemeriksaan Penunjang: Tzanck Test
Pemeriksaan Tzanck dengan pewarna Giemsa
Sel datia berinti banyak / Multinucleated Giant Cell

Kasus: Herpes zooster,


Varicella
Pemeriksaan Penunjang: PMS

DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan lapangan gelap dengan specimen dari lesi → T. pallidum (+)
Sifilis Pemeriksaan antibodi dalam serum:
• Non treponemal: VDRL (+) 1/16
• Treponemal: TPHA (+) 1/80
Gold standard: Kultur urin specimen
ISK • Urin pancar tengah
• Pungsi suprapubic
Uretritis GO Pengecatan gram
Status Lokalis PEMERIKSAAN FISIK
ANAMNESIS
Lokasi Dorsal regio thoracal
RPS Vesikel berkelompok
Efloresensi primer
• Onset : sejak kapan? dengan dasar eritema
Efloresensi sekunder Krusta, erosi
• lokasi: lesi dimana?
Jumlah Multiple
• Kronologis: awal mula Teratur, oval atau bulet,
munculnya s.d. skrg? Bentuk
herpetiformis
• Kualitas, kuantitas: hilang Ukuran Lentikular
timbul/terus-terusan? Distribusi Dermatomal, unilateral PEMERIKSAAN PENUNJANG
Makin luas? Ganggu
Tzank Test
aktivitas (+)?
• Memperberat: riw. sakit
Seorang laki-laki usia 50 tahun
batuk, pilek, demam? dengan bintil-bintil gatal dan
Kelelahan? nyeri (UKMPPD 2022 Batch II,
• Keluhan lain: plenting- 2019 Batch III)
plenting (+), kemerahan (+),
demam (-), gangguan TERAPI
R/ Acyclovir 400mg tab No. LXX Dx: Herpes zooster
pendengaran (-), pandangan S5ddtab II α Dd/ Varicella, herpes simplex
kabur (-) R/ Cetirizine 10mg tab No. VII EDUKASI
RPD: riw. cacar (+) S1dd tab I α 1. Diagnosis, komplikasi penyakit
RPK: keluhan serupa (-) R/ Parasetamol 500mg tab No. XX 2. Cara pakai obat, durasi pengobatan
RSE S3dd tab I α
(gentamisin krim hanya untuk vesikel yang sudah
R/ Gentamisin cream tube No. I
S2dd ue α pecah)
ANAMNESIS KU, kesadaran: GCS E4V5M6 PEMERIKSAAN
Identitas: nama, usia (7 tahun) BB: 20kg, TB: 110cm FISIK
RPS TTV: T 38,0C HR 90 RR 20
• Onset : sejak kapan? Status generalis
• lokasi: Bintik merah dimana saja? Mata : injeksi konjungtiva (+/+),
• Kronologis: urutan timbul gejala? sekret serous (+), edem palpebra (-)
• Kualitas, kuantitas: bintik merah Hidung: secret (-), epistaksis (-)
timbul dari badan lalu ke tungkai Mulut: koplik spot (-)
• Memperberat & memperingan: Thorax: ronki (-) Status Lokalis
Lokasi Wajah, leher, trunkus, ekstremitas
obat? Abdomen: datar, BU (+) N, timpani, Efloresensi Makula, papul
• Keluhan lain: pilek (-), batuk (-), nyeri tekan (-) Warna Eritem
mata merah (+) berair (+), Ekstremitas: akral hangat, CRT <2dtk Jumlah multiple
penurunan penglihatan (-), Batas Batas tegas
pusing (-), lemas (-), mual Seorang anak dengan gatal dan bintik Ukuran Milier, lentikuler
muntah (-), nyeri otot (-), merah pada seluruh badan, diawali Distribusi generalisata
mimisan (-), gusi berdarah (-), dengan demam (UKMPPD 2022 Batch IV) Lokasi Wajah, leher, trunkus, ekstremitas
diare (-)
RPD, Riw. Ibu dan Anak (prenatal,
Dx: Rubeola/Morbili/Campak
perinatal, makan): dbn TERAPI + KIE Dd/ Rubella, dengue fever
RPK: keluhan serupa (-)
Ri. Imunisasi : tidak lengkap R/ Vitamin A 200.000 caps No. II
Riw. Tumb kembang: pertumbuhan S1dd tab I α 1. Diagnosis, cara pakai obat, durasi
normal R/ Parasetamol 500mg tab No. X pengobatan, komplikasi
RSE S3dd tab ½ prn demam α 2. Tirah baring, isolasi anak
Morbili/Rubeola/Campak
Stadium Pre-erupsi Tatalaksana Campak:
• Demam, catatarrhal symptoms (coryza, • 50.000 IU pada < 6 bulan (1/2 kap biru)
conjunctivitis), gejala respirasi (batuk) • 100.000 IU pada 6-11 bulan (1 kap biru)
Stadium Erupsi
• Tanda exanthema
• 200.000 pada 12 bulan-5 tahun (1 kap merah)
• Ruam makulopapular: muncul 2-7 • Pemberian pengobatan 1x/hari selama 2 hari
hari setelah onset • Pada gizi buruk diberikan 3 kali: hari 1, hari 2,
• Demam tinggi yang menetap dan 2-4 minggu setelah pemberian kedua
• Anoreksia dan iritabilitas
Komplikasi campak:
• Diare, pruritis, letargi, dan
limfadenopati oksipital • Pneumonia
Stadium Konvalesens • Dehidrasi
• Ruam menghilang sama dengan urutan • Gizi buruk
munculnya (muka lalu ke tubuh bagian • Ensefalitis
bawah) → membekas kecoklatan
• Demam akan perlahan menghilang saat
• OMA
erupsi di tangan dan kaki memudar
Lokasi Regio inguinal & cruris dextra et sinistra
Plakat
ANAMNESIS Efloresensi primer • Bagian tepi : Lesi aktif, terdapat papula dan vesikel
• Bagian tengah : Lesi lebih tenang (central healing)
RPS
Efloresensi sekunder Skuama di tepi plakat
• Onset : sejak kapan? Warna Eritem, Coklat kehitaman (hiperpigmentasi)
• lokasi: gatal dimana? Jumlah tunggal
• Kronologis: awal mula munculnya Batas Batas tegas
PF
s.d. skrg? Bentuk Geographic-like
• Kualitas : menyebar / melebar? Ukuran Plakat
ganggu aktivitas? Distribusi lokal
• Memperberat: keringetan makin Seorang laki-laki dengan PEMERIKSAAN PENUNJANG
gatal (+), gatal malam hari (-)
keluhan gatal pada paha
• memperingan: obat? KOH 10% & Wood Lamp
• Keluhan lain: Ruam merah (+),
(UKMPPD 2022 Batch II)
nyeri (-), panas (-)
RPD: DM (-), HT (-), alergi (-) TERAPI + KIE
RPK: keluhan serupa (-) R/ Ketokonazole 2% cream tube No. I
RSE: Kebiasaan mandi dan ganti S2dd ue α
celana dalam: 1x/hari, celana dalam R/ Ketokonazole 200mg tab No. XX
ketat (+) S2dd tab I α
R/ Cetirizin 10mg tab No. X DIAGNOSIS
S1dd tab I α
EDUKASI Dx: Tinea cruris
1.Diagnosis, cara pakai obat, durasi pengobatan Dd/ Candidiasis cutis, dermatitis
2. Hygiene: mandi, ganti pakaian, jangan tukar pakaian/handuk
TTV: Suhu 37,9C Status Lokalis
Status Generalis Lokasi Cruris dextra
• Extremitas: Efloresensi primer makula
ANAMNESIS Pembesaran nnl. Warna Eritem
RPS Inguinalis dx (+) Jumlah tunggal
• Onset : sejak kapan? Batas Batas tegas
Ukuran Plakat
• lokasi: nyeri dimana? PF
Distribusi lokal
• Kronologis: awal mula
munculnya s.d. skrg? • Palpasi: nyeri tekan (+), hangat
• Kualitas, kuantitas: seperti (+), fluktuatif (-), pus (-)
tertusuk? nyeri menjalar
Seorang laki-laki datang
seperti tersetrum? DIAGNOSIS
• Memperberat & dengan keluhan nyeri pada
kaki hingga tidak bisa berjalan Dx: Erisipelas
memperingan: obat? Riwayat
(UKMPPD 2022 Batch IV) Dd/ Selulitis, flegmon
digigit serangga?
• Keluhan lain: Merah (+),
Demam (+), benjolan? Luka? TERAPI
Nanah? Lepuh? EDUKASI R/ Paracetamol 500mg tab No. X
RPD: DM (-), HT (-), alergi (-), S3dd tab I α
operasi (-), trauma (-) 1. Diagnosis, cara pakai obat, durasi
R/ Amoxiclav 625mg tab No. XV
RPK, RSE pengobatan
So8h tab I α
2. Kompres dingin untuk membantu
mengurangi nyeri dan peradangan
Selulitis
Erisipelas Phlegmon

Erisipelas Selulitis Phlegmon


Etiologi GABHS GABHS dan S. Aureus GABHS dan S. Aureus
Area yang Epidermis-dermis Dermis-subcutan Dermis-subcutan
terkena superficial
Deskripsi Eritema, BATAS Eritema, BATAS TIDAK Selulitis + supurasi
UKK TEGAS dan merah TEGAS, bullae atau (fluktuasi +)
terang erosi
TATALAKSANA PIODERMA
TOPIKAL
• Bila banyak pus/krusta : kompres dengan permanganas kalikus 1/5000 atau atau
rivanol 1% atau povidone iodine 1%.
• Bila tidak : salep/krim asam fusidat 2%, mupirosin 2%. Dioleskan 2-3 kali sehari,
selama 7-10 hari
SISTEMIK : Selama 5-7 hari, jika ada selulitis atau demam
• Kloksasilin/dikloksasilin : 4x250-500 mg/hari PO
• Amoksisilin + asam clavulanate : 3x250-500 mg/hari

ERITRASMA
• Disebabkan corynebacterium minutissimum
• Sering pada lipatan, UKK : makula eritema dengan
skuama halus dan berbatas tegas.
• Wood lamp : coral red
• Tx : (ERI obatnya ERI) Eritromisin 4x250 mg
selama 7-14 hari
Status Lokalis PEMERIKSAAN FISIK
Lokasi Inguinal
Efloresensi primer Makula
ANAMNESIS Efloresensi sekunder Skuama halus
Warna Eritem
RPS Jumlah tunggal
• Onset : sejak kapan? Batas Batas tegas
• lokasi: ruam merah dimana? Bentuk Central healing (-)
• Kronologis: awal mula Ukuran Plakat PEMERIKSAAN PENUNJANG
munculnya s.d. skrg? Distribusi lokal
Wood Lamp : Coral red
• Kualitas, kuantitas: semakin
luas?
Seorang perempuan dengan
• Memperberat & memperingan:
obat? ruam kemerahan di paha
• Keluhan lain: Gatal (+), gatal (UKMPPD 2022 Batch IV)
memberat saat berkeringat (-),
Demam (-), nyeri (-), Luka?
RPD: DM (-), HT (-), alergi (-) TERAPI + KIE
Dx: Eritrasma
RPK: keluhan serupa (-) R/ Eritromisin 250mg tab No. XXX Dd/ Tinea cruris
RSE: Kebiasaan mandi dan ganti So6h tab I α
celana dalam: min. 2x/hari, celana R/ Eritromisin 2% cream tube No. I EDUKASI
dalam ketat (-) → FR jamur (-) S2dd ue α 1. Diagnosis, cara pakai obat, durasi
R/ Cetirizin 10mg tab No. V pengobatan
S1dd tab I α 2. Hygiene
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Status Lokalis
• Regio brachii & antebrachia dextra et Pemeriksaan BTA
sinistra: makula hipopigmentasi multipel
(6), batas tegas, numuler, lokal, sensoris (-)
• Pem. Saraf tepi: penebalan nervus radialis
ANAMNESIS disertai drop hand (+)
RPS
PEMERIKSAAN FISIK
• Onset : sejak kapan?
• lokasi: bercak putih dimana?
• Kronologis: awal mula
munculnya s.d. skrg? Dx: Lepra Multibaciler
Seorang laki-laki dengan Dd/ pitiriasis versicolor, vitiligo
• Kualitas, kuantitas: semakin keluhan bercak putih pada
luas? Mati rasa (+)? lengan (UKMPPD 2022 Batch TERAPI
• Memperberat & R/ Dapson 100 mg tab No I
II, 2019 Batch III)
memperingan: obat? S 1 dd tab 1 (hari 1) α
• Keluhan lain: Gatal (-), rasa R/ Rifampicin 300 mg tab No II
kesemutan (+), gangguan S 1 dd tab 2 (hari 1) α
R/ Clofazimine 100 mg tab No III
gerak tangan / kaki?
KIE S 1 dd tab 3 (hari 1) α
RPD: keluhan serupa? DM (-), HT
(-), alergi (-) 1. Diagnosis, cara pakai obat,
R/ Dapson 100 mg tab No XXVII
RPK: keluhan serupa (-) durasi pengobatan, komplikasi S1 dd tab 1 (hari 2-28) α
RSE: tempat tinggal 2. Kontrol R/ Clofazimine 50 mg tab No XXVII
S 1 dd tab 1 (hari 2-28) α
LEPRA

KLASIFIKASI WHO
Clinical Paucibacillary Multibacillary
features (PB) (MB)
Skin lesions 1-5 >5
Nerve damage 1 >1
AFB (-) (+)
Tuberculoid lepromatous
Status Lokalis PEMERIKSAAN FISIK
Lokasi Wajah
Komedo 10 buah,
Efloresensi primer
ANAMNESIS papul 5 buah
Warna Papul eritem
RPS Jumlah Multiple
• Onset : sejak kapan? Batas Batas tegas
• lokasi: lesi dimana? Ukuran milier
• Kronologis: awal mula Distribusi lokal
munculnya s.d. skrg? Pustula (-), nodul (-), kista (-)
• Kualitas, kuantitas: semakin
luas? Mlenting? Isi nanah? DIAGNOSIS
Seorang wanita usia 20 tahun
• Memperberat & memperingan: Dx: Acne vulgaris ringan
datang ke klinik dengan keluhan
obat? Dd/ Erupsi akneiformis
jerawat pada wajah (UKMPPD
• Keluhan lain: nyeri? Bintik Akne rosasea
hitam? Gatal? Sedang hamil 2022 Batch III, 2017 Batch IV)
(tidak)?
RPD: keluhan serupa (+), DM (-), TERAPI + KIE
HT (-), alergi (-) R/ Asam retinoat 0,1% cream tube No. I
RPK: keluhan serupa (-) Sue α
RSE: Kebiasaan mandi dan cuci Edukasi:
muka 1. Diagnosis, cara pakai obat, durasi pengobatan
2. Hygiene
ACNE VULGARIS
Ringan Sedang Berat
• Penyakit peradangan kronik folikel pilosebasea. Komedo <20 20 - 100 > 100
• Diakibatkan oleh peningkatan jumlah flora folikel
Lesi Inflamasi <15 15-50 >50
(Propionibacterium acne).
• Predileksi : muka, bahu, dada atas, punggung atas Kista / nodul - <5 >5
• Tipe erupsi : Total Lesi <30 30 -125 >125
• Non-inflamasi : komedo, papul TOPIKAL TOPIKAL + ORAL
• Inflamasi : pustula, nodul, kista

DERAJAT TIDAK HAMIL HAMIL/MENYUSUI


• Asam retinoat 0,01-0,1% atau benzoil peroxide • Benzoil peroxide
RINGAN
• Asam azelaic 20%
• Asam retinoat 0,01-0,1% dan/atau benzoil • Benzoil peroxide + eritromisin 500-1000
SEDANG peroxide mg/hari
• Doksisiklin 50-100 mg PO
• Antibiotik topikal dan/atau benzoil peroxide • Benzoil peroxide + eritromisin 500-1000
BERAT • Azitromisin pulse dose (hari 1: 500 mg, dilanjutkan mg/hari
2-4 250 mg)
Status Lokalis PEMERIKSAAN FISIK
ANAMNESIS Lokasi Sela-sela jari tangan
Efloresensi primer Papul, makula eritem
RPS Efloresensi Erosi, ekskoriasi, skuama,
• Onset : sejak kapan? sekunder kanalikuli
• lokasi: gatal dimana? Warna Eritem
• Kronologis: awal mula munculnya Jumlah multiple
s.d. skrg? Batas Batas tidak tegas
• Kualitas, kuantitas: hilang timbul Ukuran milier PEMERIKSAAN PENUNJANG
/ terus menerus? Semakin Distribusi lokal
meluas? Ganggu aktivitas?
• Memperberat: gatal >>> saat
malam (+) Seorang remaja pria dengan
• Memperingan: sudah berobat? gatal-gatal di tangannya
• Keluhan lain: merah (+), nyeri? (UKMPPD 2022 Batch III)
Plenting-plenting? Demam? Ink burrow
RPD: keluhan serupa? DM (-), HT (-),
TERAPI + KIE
alergi (-)
R/ Permetrin 5% cream tube No. I DIAGNOSIS
RPK: keluhan serupa (-)
RSE: tinggal dimana (Asrama / Suc α Dx: Skabies
rumah)? Orang serumah ada yang R/ Cetirizin 10mg tab No. V Dd/ dermatitis kontak iritan,
terkena? Riw. Pakai handuk / S1dd tab I α EDUKASI tinea manus
pakaian / sarung / sprei bergantian? 1. Diagnosis, cara pakai obat, durasi pengobatan
2. Hygiene diri + Cuci seprai + Jemur ranjang
DERMATITIS
Peradangan = Dermatitis

BUKAN ALERGI PROSES ALERGI


- Dermatitis kontak iritan - Dermatitis atopi
- Dermatitis statis - Dermatitis alergika
- Dermatitis seboroik - Dermatitis kontak alergika
- Liken simpleks kronik
Apabila didapatkan:
- Dishidrosis
1. Rasa gatal
- Dermatitis numularis
2. UKK yang polimorf
3. Steril (tidak ada parasit kecuali dermatitis numularis)
4. Pemeriksaan histo PA terdapat radang non spesifik
Maka patut berpikir bahwa itu adalah dermatitis.
DERMATITIS/ECZEMA
JENIS KATA KUNCI
Dermatitis atopi Tergantung usia, lesi macula eritema terutama pada daerah malar
DKI Akibat benda iritan seperti detergen, sabun dll
DKA Alergi terdapat benda non iritan : emas, karet, hena dll
Dermatitis venenata Akibat gigitan serangga, central necrosis dan kissing lesion

Dermatitis seborrhoik Lesi terutama batas rambut, skuama kuning dan berminyak
Dermatitis numularis Lesi berbentuk koin
Neurodermatitis Akibat stress, akibat digaruk dan pada lokasi yang sama, terdapat
likenifikasi
Dermatitis statis Akibat stasis yang lama : berdiri dalam waktu yang lama
CONTOH POIN ANAMNESIS CONTOH POIN ANAMNESIS
Dermatitis Atopi Liken Simpleks Kronis
• Sering muncul, kambuh-kambuhan • Sangat gatal. Sering digaruk, kulit menjadi tebal seperti
• Sudah sering muncul sejak kecil kulit kayu

• Muncul di tempat yang sama • Batas tegas, biasanya muncul di tengkuk, leher, tungkai,
atau pergelangan kaki
• Riwayat atopi (misal asma, rhinitis alergi)
Dermatitis Venenata
Dermatitis Alergika (non medikamentosa)
• Tiba-tiba saat bangun tidur muncul lepuhan terasa
• Kalau makan keluar bintik-bitnik seperti luka bakar
Dermatitis Alergika Medikamentosa • Berbentuk seperti garis lurus
• Muncul setelah minum obat tertentu Dermatitis Numularis
Dermatitis Kontak Alergika • Berbentuk seperti uang logam
• Keluar bintik-bintik merah setelah memakai kaos kaki • Biasanya muncul di tungkai bawah, punggung tangan,
(atau barang lain yang biasanya tidak menyebabkan lengan bawah
muncul keluhan pada orang lain)
Dishidrosis
Dermatitis Kontak Iritan
• Bisa muncul di telapak kaki, seperti ada sisik, koreng
• Kulit melepuh setelah terkena bahan kimia
PEMERIKSAAN FISIK
BB: 25kg, TB: 125cm Status Lokalis
TTV: pipi, ekstremitas superior
ANAMNESIS Lokasi
sisi fleksor, dada
RR, TD, HR, T: dbn
RPS Status generalis: Efloresensi
Papul, makula eritem,
• Onset : sejak kapan? K/L : allergic likenifikasi, ekskoriasi
• lokasi: bentol dimana? Warna Eritem
shiners? nasal
Jumlah Multiple
• Kronologis: awal mula crease? Papul: milier, makula
munculnya s.d. skrg? Thorax: wheezing? Ukuran
eritem: plakat
• Kualitas: Ganggu aktivitas? Distribusi Simetris
• Kuantitas: semakin luas?
Memperberat memperingan: Seorang anak usia 10 tahun datang
obat? dengan keluhan bentol - bentol di DIAGNOSIS
• Keluhan lain: Gatal (+), nyeri (-), muka, dada dan tangan (UKMPPD Dx: Dermatitis atopi
sesak (-), bersin-bersin (+), pilek 2022 Batch II, 2017 Batch IV) Dd/ Dermatitis kontak alergi,
(-) liken simpleks kronik
RPD: keluhan serupa (+) sejak
kapan? , asma (+), bersin-bersin (+) TERAPI + KIE
tiap malam, riw. Alergi (+) → alergi R/ Cetirizine 10mg tab No. V
apa ? S1dd tab 1/2 α
RPK: riwayat keluhan serupa, R/ Hidrokortison 2,5% cream tube No. I EDUKASI
alergi, asma S2dd ue α 1. Diagnosis, cara pakai obat, durasi
RSE R/ Emolien urea 10% cream tube No. I pengobatan
S2dd ue α 2. Hindari pencetus, jangan digaruk
DERMATITIS ATOPI
• UKK : eritema dengan papul dan vesikel yang halus,
Fase bayi (2 bulan-2 eksudatif (basah) → menjadi krusta
tahun) • Predileksi : pipi, leher, ekstremitas sisi ekstensor

• UKK : lesi subakut, lebih kering, papuler, batas tdk


Fase anak (2 tahun- tegas, ada sedikit likenifikasi
pubertas) • Predileksi : lipat siku, lipat lutut, fleksural
pergelangan tangan
• Lesi kronis : likenifikasi jejas, hiperpigmentasi dan
hyperkeratosis.
Fase dewasa
• Predileksi : fleksural, wajah, leher, lengan
atas,punggung dorsum tangan & kaki
TATALAKSANA :
• Hindari pencetus
• Mengurangi gatal : antihistamin
• Menekan inflamasi : pada anak-anak memakai steroid potensi lemah
• Menjaga kelembapan kulit : emolien (urea 10%)
Status Lokalis
ANAMNESIS Lokasi lengan kanan bawah
Efloresensi Plakat, ekskoriasi, skuama
RPS Warna Eritem
• Onset : sejak kapan? Jumlah Multiple
• Lokasi: gatal dimana? Bentuk Diskoid
• Kronologis: awal mula munculnya Ukuran Numuler
s.d. skrg? Distribusi lokal
PEMERIKSAAN FISIK
• Kualitas kuantitas: Ganggu
aktivitas (+), bentuk seperti uang
logam (+), Hilang timbul (-)
Perempuan usia 25 tahun
• Memperberat memperingan: DIAGNOSIS
obat (-), Membaik dengan di
dengan keluhan gatal Dx: Dermatitis numularis
garuk (+), Gatal malam hari (-), (UKMPPD 2022 Batch III, Dd/ Tinea, fixed drug eruption
Makin gatal saat berkeringat (-) 2017 Batch IV)
• Keluhan lain: nyeri (+), ruam
kemerahan (+), luka (-), nanah (-), TERAPI + KIE
demam (-) R/ Cetirizine 10mg tab No. V
RPD: keluhan serupa (-), riw. Alergi (- S1dd tab 1/2 α
), DM (-), HT (-), asma (-) R/ Clobetasol propionate 0,05% oint tube No. I
RPK: riwayat keluhan serupa (-), S2dd ue α
alergi (-), asma (-)
RSE 1. Diagnosis, cara pakai obat, durasi pengobatan
2. Jangan digaruk
Status Lokalis PEMERIKSAAN FISIK
Lokasi Abdomen
• Makula batas tegas,
ANAMNESIS Efloresensi
warna merah s.d.
primer
RPS merah gelap
Jumlah tunggal
• Onset : sejak kapan?
Bentuk Numuler
• lokasi: bercak dimana?(Di perut) Ukuran Numuler
• Kronologis: awal mula Distribusi lokal
munculnya s.d. skrg? PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kualitas: Ganggu aktivitas? • Skin prick test (+)
• Kuantitas: semakin luas?
Seorang laki-laki usia 55 tahun
Memperberat: riwayat
konsumsi obat baru-baru ini (+) datang dengan keluhan bercak DIAGNOSIS
• Keluhan lain: Gatal (+), nyeri (-), merah keunguan
Dx: Fixed drug eruption
demam (-), lemas (-), meriang (-) (UKMPPD 2022 Batch IV) Dd/ dermatitis numularis,
RPD: keluhan serupa (+), di tempat tinea corporis
yang sama (+), riw. Alergi (+) → TERAPI + KIE
alergi apa ? R/ Dexametason 0,5mg tab No. X
RPK: riwayat alergi? S3ddtab I α EDUKASI
RSE R/ Loratadine 10mg tab No. VII 1. Diagnosis, cara pakai obat, durasi
S1dd tab I α pengobatan
R/ Hidrokortison 2,5% cream tube No. I 2. Jangan konsumsi obat X →
S2dd ue α sesuaikan dengan hasil anamnesis
Fixed Drug Eruption

• Faktor Risiko: obat sistemik. SISTEMIK


• Lesi SELALU FIX → muncul di tempat yang sama • Prednison 0,5-1 mg/kg/hari
• Hipersensitifitas tipe IV • Antihistamin (selama 7 hari):
• UKK : eritema, vesikel, bercak, dengan lokasinya • loratadin 1x10 mg atau
selalu berulang. • hidroksin 2x10 mg
• Lokasi : mulut, bibir, daerah penis atau vulva. TOPIKAL
• Kering : menthol 0,5-1%
• Basah : kompres larutan as.
Salisilat 1%
• Kortikosteroid topical ringan-
sedang : hidrokortison 2,5% atau
mometasone 0,1%
KU, Kesadaran, TTV, Status Lokalis
BB/TB: dbn Korpus penis
ANAMNESIS Status generalis: Efloresensi: Ulkus, nyeri (-), dasar
K/L: gumma (-) bersih, tepi tidak menggaung, batas
RPS
Ekstremitas: copper tegas, tunggal
• Onset : sejak kapan?
penny rash (-), Inguinal
• lokasi: luka di bagian mana? PEMERIKSAAN FISIK
pembesaran nnll Nnll inguinalis Dx et S: pembesaran
• Kronologis: awal mula
inguinal dx & s. (+) (+), nyeri tekan (-), hiperemis (-),
munculnya s.d. skrg?
hangat (-)
• Kualitas: kering / basah?
Nanah (-), mlenting isi air (-)
Seorang laki-laki usia 30 PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kuantitas: semakin luas?
Memperberat/ringan: obat? tahun dengan keluhan luka • Pemeriksaan lapangan gelap:
• Keluhan lain: Nyeri (-), gatal (- pada alat kemaluannya
), demam (-), benjolan di (UKMPPD 2019 Batch III)
selangkangan kanan (+) nyeri
(-), penurunan BB (-)
RPD: keluhan serupa (-), DM (-), TERAPI + KIE • Antibodi TPHA: 1/80
HT (-) R/ Doksisiklin 100mg tab No. LX
RPK: riwayat keluhan serupa (-) S012h tab 1 α
RSE: berhubungan seks berisiko Dx: Sifilis, Ulkus durum
1. Diagnosis, cara pakai obat, durasi Dd/ Ulkus mole, herpes genitalis
(+), pekerjaan? pengobatan
2. Jangan berhubungan seks dulu, pasangan
dibawa ke dokter untuk diobati
Chancre Chancroid
Herpes Genitalis
(ulkus durum) (ulkus mole)
Tidak nyeri, bersih, Ulkus nyeri dengan Lesi vesikobulosa
Lesi batas tegas dasar kotor dan dan nyeri,
batas tidak tegas disertai demam.
Tidak nyeri, non Nyeri tekan dan Nyeri tekan,
Limfa-
suppurative dan bilateral regional dan
denopati
bilateral suppuratif

Treponemma Pallidum

School of fish (H. Ducreyi)


Copper penny rash

Gumma
Secondary Lata
Tatalaksana PMS
KONDISI REKOMENDASI OBAT DOSIS EDUKASI
Uretritis GO* Ceftriaxone 125 mg IM dosis tunggal 1. Diagnosis
Uretritis Non 2. cara pakai obat
Doksisiklin PO 2x100 mg, 7 hari 3. Durasi
GO
pengobatan
Herpes
Asiklovir PO 5 x 200 mg, 5 hari 4. Jangan
genitalia
berhubungan
Penicillin G benzatine 2,4 juta unit IM SD, atau seks dulu
Sifilis (Ulkus
Penicillin G procaine 600.000 unit 1x IM, 10 hari, atau 5. Pasangan
Durum)
Doksisiklin PO 2x100mg, 30 hari dibawa ke
Ciprofloxacin PO 2x500mg/hari, 3 hari, atau dokter untuk
Eritromisin PO 4x500mg/hari, 7 hari, atau diobati
Ulkus Mole
Azitromisin PO 1gram SD, atau
Ceftriaxone 250mg IM SD
*Pada Uretritis GO yang belum dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan kuman Non GO, maka
pengobatannya ditambahkan obat Non GO.
Sehingga pengobatannya menjadi : Ceftriaxone (GO) + Doksisiklin (Non GO)
Dermatoterapi
TERAPI TOPIKAL Bahan Dasar (Vehikulum)
Terapi topikal memiliki pengaruh Bahan Dasar
fisik : mengeringkan, membasahi 1. Cairan
(hidrasi), melembutkan, lubrikasi,
2. Bedak
mendinginkan, memanaskan,
dan melindungi terhadap 3. Salep
pengaruh buruk dari luar. Campuran 2 atau lebih bahan dasar
4. Bedak kocok (lotion) : campuran cairan dan bedak
Prinsip obat topical secara
umum terdiri dari 2 bagian : 5. Krim : campuran cairan dan bedak
1. Bahan dasar : vehikulum 6. Pasta : campuran salep dan bedak
2. Bahan aktif 7. Linimen (pasta pendingin) : campuran cairan, bedak dan salep

• Terdiri atas solusio (larut dalam air) dan tingtura (larut dalam alcohol)
• Solusio terdiri atas : kompres, rendam (bath) dan mandi (full batch)
CAIRAN
• Prinsip : membersihkan kulit yang sakit dari debris (pus, krusta, dll) dan sisa obat topikal
yang pernah dipakai.
Dermatoterapi

TERAPI TOPIKAL
Prinsip obat topical secara umum
terdiri dari 2 bagian :
1. Bahan dasar : vehikulum
2. Bahan aktif

Pedoman perawatan kulit :


• Dermatosis basah → digunakan
bahan dasar cair/basah,
misalnya kompres.
• Dermatosis kering → digunakan
bagan dasar padat/kering,
misalnya salep.
• Efek: mendinginkan, anti inflamasi ringan, anti pruritus lemah, mengurangi pergesekan pada
kulit yang berlipat, proteksi mekanis.
Bedak • Indikasi: dermatosis kering dan superfisial, mempertahankan vesikel dan bulla agar tidak
pecah.
• KI: dermatitis yang basah dan infeksi sekunder.
• Bahan dasar: vaselin, lanolin atau minyak.
Salep • Indikasi: dermatosis kering dan kronik, dermatosis dalam dan kronik (daya penetrasi salep
paling kuat).
Bedak • Bahan: Campuran air + bedak + gliserin (sebagai bahan perekat)
Kocok • Indikasi : dermatosis kering, superfisial dan luas
• Bahan: campuran water + oil + emulgator.
Krim
• Indikasi: indikasi kosmetik, dermatosis subakut dan luas, krim boleh pada daerah berambut.
• Bahan: campuran bedak + vaselin.
Pasta
• Indikasi: dermatitis yang agak basah. (Pasta bersifat protektif dan mengeringkan)
• Bahan: campuran cairan, bedak dan salep
Linimen
• Indikasi: dermatosis subakut
KOMPRES

Kompres terdiri dari 2 jenis


1. Kompres terbuka
• Prinsip dasar : penguapan cairan kompres disusul absorbsi eksudat atau pus
• Indikasi : dermatosis madidans, infeksi kulit dgn eritem yang mencolok, ulkus kotor
dgn pus & krusta
2. Kompres tertutup
• Prinsip dasar : vasodilatasi, bukan untuk penguapan
• Indikasi : kelainan yang dalam (limfogranuloma venereum)
Beberapa Resep
Sediaan Obat Stase DV
NAMA OBAT SEDIAAN Antibiotik Sistemik
Antibiotik Sistemik Cotrimoxazole Tab 480 mg, 960 mg (Forte)
Amoxcicilin Tab 500 mg Ciprofloxacin Tab 500 mg
Amoxcicilin + As. Caps 625 mg Levofloxacin Tablet 500 mg, 750 mg
Klavulanat
Cefadroxil Caps 500 mg, Syr 125 mg/5 ml Antibiotik Topikal
Ceftriaxone Injeksi vial 1 gr Mupirocin 2% Krim salep 5 gr, 10 gr
Cefotaxime Injeksi vial 1 gr Gentamicin sulfat 0,1% Krim salep 5 gr, 10 gr
Cefixime Caps 100 mg, syr 100 mg/5 ml Asam fusidat 2% Krim salep 5 gr
Metronidazole Tab 500 mg, Infus 500 mg Clindamycin phosphate Larutan 30 ml, gel 15 gr
Klindamisin Caps 300 mg
Eritromisin Tab 500 mg
Azithromicin Caps 250 mg, 500 mg
Kanamisin Injeksi vial 1 gr
Doksisiklin Caps 100 mg
Minosklin Tab 50 mg, 100 mg
Sediaan Obat Stase DV
Anti Jamur Sistemik Antivirus Sistemik
Ketoconazole Tab 200 mg Asiklovir Tab 200 mg, 400 mg
Itraconazole Caps 100 mg Valasiklovir Tab 500 mg
Fluconazole Caps 50 mg
Griseofulvin Caps 125 mg, 500 mg Anti Parasit Sistemik

Terbinafine Tab 250 mg Pirantel Pamoat Tab 125 mg, 250 mg

Nistatin Suspensi 100.000 IU Albendazole Tab 400 mg


Mebendazole Tab 500 mg
Antijamur Topikal
Permethrin 5% Krim 10 gr, 30 gr Steroid Topikal
Hidrokortison asetat % Krim 5 gr
Gameksan 10 mg Krim 10 gr
Bethamethasone valerat Krim salep 5 gr, 10 gr
Desonide 0,05% Krim 5 gr
Desoksimethasone 0,25% Krim 5 gr

Anda mungkin juga menyukai