Integumen
Mediko made the med-easy!
KASUS DI PPT:
1. Virus: Rubeola, herpes zoster
2. Jamur: Tinea
3. Bakteri : Erisipelas, Eritrasma, Morbus Hansen, acne vulgaris ringan
4. Parasit: scabies
5. Dermatitis: dermatitis atopi, dermatitis numularis
6. Alergi : Fixed drug eruption
7. PMS: Sifilis ulkus durum
Daftar Ketrampilan Klinis Sistem Integumen
(SKDI 2012)
NO KETRAMPILAN
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi: kulit, membran mukosa, daerah perianal, kuku, rambut dan skalp
2. Palpasi kulit
3. Deskripsi lesi kulit dengan perubahan primer & sekunder, missal: ukuran, penyebaran,
distribusi, konfigurasi
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
1. Pemeriksaan dermografisme
2. Penyiapan & penilaian sediaan KOH, metilen biru, gram
3. Pemeriksaan dengan lampu Wood
TERAPEUTIK
1. Pemilihan obat topikal
2. Kompres
Struktur OSCE Integumen
Anamnesis PF PP Dx Tx
SUSUNAN
KONSISTENSI BENTUK UKURAN DISTRIBUSI
(KONFIGURASI)
Status Dermatologi
1. Lokasi ……..
2. Tipe Makula, papul, plak, pustule, skuama, erosi, ulkus.
Eflorosensi
3. Warna Pink, merah, ungu
4. Jumlah Tunggal/multiple
Linier
5. Batas Tegas/tidak tegas
6. Konsistensi Konsistensi, suhu, perkiraan kedalaman (dermal/subkutan)
7. Bentuk • Linier → garis lurus
• Diskoid / numuler → lingkaran penuh
• Sirsiner / anuler → lingkaran yang daerah sentral berbeda
dengan tepinya
• Arsiner → bulan sabit
• Polisiklik → bentuk pinggiran yang sambung-menyambung
• Retikuler → seperti jala
• Stelata → berbentuk bintang
• Serpiginosa → menyerupai ular, menjalar Diskoid
• Targetoid → terdiri dari ≥3 cincin konsentris
Arkuata Anuler Serpiginosa
Polisiklik Targetoid
Status Dermatologi
8. Ukuran • Milier (sebesar kepala jarum pentul)
• Lentikuler (sebesar biji jagung)
• Numuler (sebesar uang logam)
• Plakat (lebih besar dari numuler)
9. Susunan Berkelompok (herpetiform, arsiniform,
anuler) HERPETIFORM ANNULARE
10. Konfluensi
11. Distribusi • Unilateral / bilateral
• Dermatomal = zosteriform →
unilateral dan sesuai dermatom
• Lokalisata → terbatas pada satu
bagian tubuh
• Generalisata → menyebar mengenai
sebagian besar tubuh
UNIVERSALIS
• Universalis → mengenai seluruh
permukaan kulit (>90%)
LOKALISATA
EFLOROSENSI :
PRIMER SEKUNDER TERSIER
Makula-Patch Skuama Komedo
Papula-Plak Krusta Burrow
Urtikaria-Nodul Ekskoriasi Millia
Vesikel-Bula Erosi Telangiektasis
Pustula Ulkus Hiperkeratosis
Kista Fisura
Likenifikasi
Jaringan parut
Fistula-gangren
Eflorosensi Primer
PAPUL-PLAKAT
NODUL KISTA
Eflorosensi Primer
PURPURA
VESIKEL DAN PUSTULA
BULA
KOMEDO
Makula
• Lesi datar
• Berbatas tegas
• Berbeda dari kulit sekitar
karena perubahan
warnanya
Bula
• Vesikel dengan ukuran
> 0,5 cm
Vesikel Bula
Pustula Kista
• Rongga yg meninggi • Ruangan
dan berbatas tegas berdinding yang
• Berisi pus / eksudat berisi cairan atau
purulen bahan semi-solid
• Pada epidermis atau
infundibulum
Eflorosensi Sekunder
FISURA
SKUAMA
ULKUS
KRUSTA EROSI
Eflorosensi Sekunder
EKSKORIASI LIKENIFIKASI
Atrofi Keloid
Skuama
Krusta
• Pengelupasan abnormal
atau akumulasi stratum • Cairan badan yang
korneum dalam bentuk mengering
sisik • Serum / darah/ pus
Erosi
• Kelainan kulit yang
disebabkan kehilangan
jaringan yang tidak
melampaui stratum basale
• Keluar cairan serous
Erosi
Ekskoriasi
• Kehilangan jaringan
sampai ujung papila
dermis
• Keluar darah Ekskoriasi
Ulkus
• Kehilangan jaringan yang
lebih dalam dari ekskoriasi
Ulkus
Likenifikasi
• Penebalan kulit disertai
relief kulit yang semakin
jelas
Skar
• Jaringan parut
• Penggantian jaringan
fibrosa yang timbul
sebagai konsekuensi
penyembuhan luka
Atropi
• Pengecilan ukuran sel,
jaringan, atau organ
INSPEKSI MEMBRAN MUKOSA
Lesi oral dapat dijumpai pada morbili, liken planus dan pemfigus vulgaris
erosi
Bercak koplik
Plakat eritem
Diaskopi
Palpasi
Tanda Dimple
Palpasi n. ulnaris
Pemeriksaan sensoris raba
Pemeriksaan motorik n. ulnaris n. ulnaris & n. medianus
Bakteriologi
• Pengecatan Gram
• Kultur Histopatologi
• Tes sensitivitas
• Biopsi
Mikologi • Imunofluoresensi
• Lampu Wood
• Preparat KOH Alergi-Imunologi
• Kultur • Prick test
• Patch test
Parasitologi
• Kerokan Serologi
Virologi • ELISA
• Tes ANA
• Apusan Tzanck
• Kultur
PERSIAPAN & PENILAIAN SEDIAAN
KALIUM HIDROKSIDA (KOH)
• Pemeriksaan mikroskopik dengan KOH 10-20% → kasus dermatomikosis
• Disinfeksi lesi dengan alkohol 70%
• Pengambilan spesimen:
1. Kulit: Spesimen diambil dari lesi kulit yang aktif (tepi lesi) menggunakan sisi tumpul skalpel steril
2. Rambut: Rambut dicabut menggunakan pinset
3. Kuku: Kuku dipotong seproksimal mungkin pada seluruh ketebalan kuku yg mengalami kerusakan
(distrofi)
• Spesimen diletakkan pada gelas objek → ditetesi larutan KOH 10-20% → ditutup dengan gelas penutup
• Sediaan didiamkan selama 5-15 menit/ dihangatkan di atas api bunsen → meningkatkan penetrasi
larutan KOH ke keratin.
• Sediaan dilihat dengan mikroskop
Gambaran mikroskopik
dari kandidiasis:
Gambaran mikroskopik dari budding cell, pseudohifa
dermatofitosis tampak hifa bersepta
PENGECATAN
GRAM
Spesimen diambil dari
cairan tubuh yang
terinfeksi
PEMERIKSAAN LAMPU WOOD
Warna Etiologi
Kuning emas Tinea versicolor
Hijau kekuningan Microsporum
Merah bata (coral red) Eritrasma
Putih Vitiligo/albinisme
Tosca biru Pseudomonas
Pemeriksaan Penunjang Alergi
4. Pemeriksaan histopatologi
• Vasodilatasi kapiler, edema dermis, infiltrasi
leukosit
Pemeriksaan Penunjang Alergi vs Iritan
Patch Test
Patch yang mengandung antigen ditempel pada punggung → Dibiarkan selama
48 jam → Dilepaskan → Dibaca 15 – 30 menit setelah dilepas
ERITRASMA
• Disebabkan corynebacterium minutissimum
• Sering pada lipatan, UKK : makula eritema dengan
skuama halus dan berbatas tegas.
• Wood lamp : coral red
• Tx : (ERI obatnya ERI) Eritromisin 4x250 mg
selama 7-14 hari
Status Lokalis PEMERIKSAAN FISIK
Lokasi Inguinal
Efloresensi primer Makula
ANAMNESIS Efloresensi sekunder Skuama halus
Warna Eritem
RPS Jumlah tunggal
• Onset : sejak kapan? Batas Batas tegas
• lokasi: ruam merah dimana? Bentuk Central healing (-)
• Kronologis: awal mula Ukuran Plakat PEMERIKSAAN PENUNJANG
munculnya s.d. skrg? Distribusi lokal
Wood Lamp : Coral red
• Kualitas, kuantitas: semakin
luas?
Seorang perempuan dengan
• Memperberat & memperingan:
obat? ruam kemerahan di paha
• Keluhan lain: Gatal (+), gatal (UKMPPD 2022 Batch IV)
memberat saat berkeringat (-),
Demam (-), nyeri (-), Luka?
RPD: DM (-), HT (-), alergi (-) TERAPI + KIE
Dx: Eritrasma
RPK: keluhan serupa (-) R/ Eritromisin 250mg tab No. XXX Dd/ Tinea cruris
RSE: Kebiasaan mandi dan ganti So6h tab I α
celana dalam: min. 2x/hari, celana R/ Eritromisin 2% cream tube No. I EDUKASI
dalam ketat (-) → FR jamur (-) S2dd ue α 1. Diagnosis, cara pakai obat, durasi
R/ Cetirizin 10mg tab No. V pengobatan
S1dd tab I α 2. Hygiene
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Status Lokalis
• Regio brachii & antebrachia dextra et Pemeriksaan BTA
sinistra: makula hipopigmentasi multipel
(6), batas tegas, numuler, lokal, sensoris (-)
• Pem. Saraf tepi: penebalan nervus radialis
ANAMNESIS disertai drop hand (+)
RPS
PEMERIKSAAN FISIK
• Onset : sejak kapan?
• lokasi: bercak putih dimana?
• Kronologis: awal mula
munculnya s.d. skrg? Dx: Lepra Multibaciler
Seorang laki-laki dengan Dd/ pitiriasis versicolor, vitiligo
• Kualitas, kuantitas: semakin keluhan bercak putih pada
luas? Mati rasa (+)? lengan (UKMPPD 2022 Batch TERAPI
• Memperberat & R/ Dapson 100 mg tab No I
II, 2019 Batch III)
memperingan: obat? S 1 dd tab 1 (hari 1) α
• Keluhan lain: Gatal (-), rasa R/ Rifampicin 300 mg tab No II
kesemutan (+), gangguan S 1 dd tab 2 (hari 1) α
R/ Clofazimine 100 mg tab No III
gerak tangan / kaki?
KIE S 1 dd tab 3 (hari 1) α
RPD: keluhan serupa? DM (-), HT
(-), alergi (-) 1. Diagnosis, cara pakai obat,
R/ Dapson 100 mg tab No XXVII
RPK: keluhan serupa (-) durasi pengobatan, komplikasi S1 dd tab 1 (hari 2-28) α
RSE: tempat tinggal 2. Kontrol R/ Clofazimine 50 mg tab No XXVII
S 1 dd tab 1 (hari 2-28) α
LEPRA
KLASIFIKASI WHO
Clinical Paucibacillary Multibacillary
features (PB) (MB)
Skin lesions 1-5 >5
Nerve damage 1 >1
AFB (-) (+)
Tuberculoid lepromatous
Status Lokalis PEMERIKSAAN FISIK
Lokasi Wajah
Komedo 10 buah,
Efloresensi primer
ANAMNESIS papul 5 buah
Warna Papul eritem
RPS Jumlah Multiple
• Onset : sejak kapan? Batas Batas tegas
• lokasi: lesi dimana? Ukuran milier
• Kronologis: awal mula Distribusi lokal
munculnya s.d. skrg? Pustula (-), nodul (-), kista (-)
• Kualitas, kuantitas: semakin
luas? Mlenting? Isi nanah? DIAGNOSIS
Seorang wanita usia 20 tahun
• Memperberat & memperingan: Dx: Acne vulgaris ringan
datang ke klinik dengan keluhan
obat? Dd/ Erupsi akneiformis
jerawat pada wajah (UKMPPD
• Keluhan lain: nyeri? Bintik Akne rosasea
hitam? Gatal? Sedang hamil 2022 Batch III, 2017 Batch IV)
(tidak)?
RPD: keluhan serupa (+), DM (-), TERAPI + KIE
HT (-), alergi (-) R/ Asam retinoat 0,1% cream tube No. I
RPK: keluhan serupa (-) Sue α
RSE: Kebiasaan mandi dan cuci Edukasi:
muka 1. Diagnosis, cara pakai obat, durasi pengobatan
2. Hygiene
ACNE VULGARIS
Ringan Sedang Berat
• Penyakit peradangan kronik folikel pilosebasea. Komedo <20 20 - 100 > 100
• Diakibatkan oleh peningkatan jumlah flora folikel
Lesi Inflamasi <15 15-50 >50
(Propionibacterium acne).
• Predileksi : muka, bahu, dada atas, punggung atas Kista / nodul - <5 >5
• Tipe erupsi : Total Lesi <30 30 -125 >125
• Non-inflamasi : komedo, papul TOPIKAL TOPIKAL + ORAL
• Inflamasi : pustula, nodul, kista
Dermatitis seborrhoik Lesi terutama batas rambut, skuama kuning dan berminyak
Dermatitis numularis Lesi berbentuk koin
Neurodermatitis Akibat stress, akibat digaruk dan pada lokasi yang sama, terdapat
likenifikasi
Dermatitis statis Akibat stasis yang lama : berdiri dalam waktu yang lama
CONTOH POIN ANAMNESIS CONTOH POIN ANAMNESIS
Dermatitis Atopi Liken Simpleks Kronis
• Sering muncul, kambuh-kambuhan • Sangat gatal. Sering digaruk, kulit menjadi tebal seperti
• Sudah sering muncul sejak kecil kulit kayu
• Muncul di tempat yang sama • Batas tegas, biasanya muncul di tengkuk, leher, tungkai,
atau pergelangan kaki
• Riwayat atopi (misal asma, rhinitis alergi)
Dermatitis Venenata
Dermatitis Alergika (non medikamentosa)
• Tiba-tiba saat bangun tidur muncul lepuhan terasa
• Kalau makan keluar bintik-bitnik seperti luka bakar
Dermatitis Alergika Medikamentosa • Berbentuk seperti garis lurus
• Muncul setelah minum obat tertentu Dermatitis Numularis
Dermatitis Kontak Alergika • Berbentuk seperti uang logam
• Keluar bintik-bintik merah setelah memakai kaos kaki • Biasanya muncul di tungkai bawah, punggung tangan,
(atau barang lain yang biasanya tidak menyebabkan lengan bawah
muncul keluhan pada orang lain)
Dishidrosis
Dermatitis Kontak Iritan
• Bisa muncul di telapak kaki, seperti ada sisik, koreng
• Kulit melepuh setelah terkena bahan kimia
PEMERIKSAAN FISIK
BB: 25kg, TB: 125cm Status Lokalis
TTV: pipi, ekstremitas superior
ANAMNESIS Lokasi
sisi fleksor, dada
RR, TD, HR, T: dbn
RPS Status generalis: Efloresensi
Papul, makula eritem,
• Onset : sejak kapan? K/L : allergic likenifikasi, ekskoriasi
• lokasi: bentol dimana? Warna Eritem
shiners? nasal
Jumlah Multiple
• Kronologis: awal mula crease? Papul: milier, makula
munculnya s.d. skrg? Thorax: wheezing? Ukuran
eritem: plakat
• Kualitas: Ganggu aktivitas? Distribusi Simetris
• Kuantitas: semakin luas?
Memperberat memperingan: Seorang anak usia 10 tahun datang
obat? dengan keluhan bentol - bentol di DIAGNOSIS
• Keluhan lain: Gatal (+), nyeri (-), muka, dada dan tangan (UKMPPD Dx: Dermatitis atopi
sesak (-), bersin-bersin (+), pilek 2022 Batch II, 2017 Batch IV) Dd/ Dermatitis kontak alergi,
(-) liken simpleks kronik
RPD: keluhan serupa (+) sejak
kapan? , asma (+), bersin-bersin (+) TERAPI + KIE
tiap malam, riw. Alergi (+) → alergi R/ Cetirizine 10mg tab No. V
apa ? S1dd tab 1/2 α
RPK: riwayat keluhan serupa, R/ Hidrokortison 2,5% cream tube No. I EDUKASI
alergi, asma S2dd ue α 1. Diagnosis, cara pakai obat, durasi
RSE R/ Emolien urea 10% cream tube No. I pengobatan
S2dd ue α 2. Hindari pencetus, jangan digaruk
DERMATITIS ATOPI
• UKK : eritema dengan papul dan vesikel yang halus,
Fase bayi (2 bulan-2 eksudatif (basah) → menjadi krusta
tahun) • Predileksi : pipi, leher, ekstremitas sisi ekstensor
Treponemma Pallidum
Gumma
Secondary Lata
Tatalaksana PMS
KONDISI REKOMENDASI OBAT DOSIS EDUKASI
Uretritis GO* Ceftriaxone 125 mg IM dosis tunggal 1. Diagnosis
Uretritis Non 2. cara pakai obat
Doksisiklin PO 2x100 mg, 7 hari 3. Durasi
GO
pengobatan
Herpes
Asiklovir PO 5 x 200 mg, 5 hari 4. Jangan
genitalia
berhubungan
Penicillin G benzatine 2,4 juta unit IM SD, atau seks dulu
Sifilis (Ulkus
Penicillin G procaine 600.000 unit 1x IM, 10 hari, atau 5. Pasangan
Durum)
Doksisiklin PO 2x100mg, 30 hari dibawa ke
Ciprofloxacin PO 2x500mg/hari, 3 hari, atau dokter untuk
Eritromisin PO 4x500mg/hari, 7 hari, atau diobati
Ulkus Mole
Azitromisin PO 1gram SD, atau
Ceftriaxone 250mg IM SD
*Pada Uretritis GO yang belum dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan kuman Non GO, maka
pengobatannya ditambahkan obat Non GO.
Sehingga pengobatannya menjadi : Ceftriaxone (GO) + Doksisiklin (Non GO)
Dermatoterapi
TERAPI TOPIKAL Bahan Dasar (Vehikulum)
Terapi topikal memiliki pengaruh Bahan Dasar
fisik : mengeringkan, membasahi 1. Cairan
(hidrasi), melembutkan, lubrikasi,
2. Bedak
mendinginkan, memanaskan,
dan melindungi terhadap 3. Salep
pengaruh buruk dari luar. Campuran 2 atau lebih bahan dasar
4. Bedak kocok (lotion) : campuran cairan dan bedak
Prinsip obat topical secara
umum terdiri dari 2 bagian : 5. Krim : campuran cairan dan bedak
1. Bahan dasar : vehikulum 6. Pasta : campuran salep dan bedak
2. Bahan aktif 7. Linimen (pasta pendingin) : campuran cairan, bedak dan salep
• Terdiri atas solusio (larut dalam air) dan tingtura (larut dalam alcohol)
• Solusio terdiri atas : kompres, rendam (bath) dan mandi (full batch)
CAIRAN
• Prinsip : membersihkan kulit yang sakit dari debris (pus, krusta, dll) dan sisa obat topikal
yang pernah dipakai.
Dermatoterapi
TERAPI TOPIKAL
Prinsip obat topical secara umum
terdiri dari 2 bagian :
1. Bahan dasar : vehikulum
2. Bahan aktif