Anda di halaman 1dari 137

Kuliah

Morfologi dan Diagnosis


pada Kulit

ASRAWATI SOFYAN

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


Pendahuluan

• Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh


permukaan luar tubuh
• Organ terberat dan terbesar dari tubuh
• Berat kulit 16% berat tubuh
Orang dewasa : 2,7-3,6 kg
• Luas 1,5-1,9 meter persegi
• Tebal kulit bervariasi mulai dari 0,5-6 mm
tergantung dari letak, umur, dan jenis kelamin
• Kulit : sangat kompleks,elastis dan
sensitif.
• Variasi bergantung : iklim, umur,
jenis kelamin, ras dan tergantung
lokasi di tubuh.
• Karakter kulit : lembut, keras, tipis,
tebal, perlekatan dengan dasar yg
tidak sama
• Kulit tipis : Muka
• Kulit tebal : Telapak tangan, telapak kaki,
punggung, bahu dan bokong
• Kulit elastis dan longgar : Palpepra, bibir,
preputium
• Kulit lembut : Leher, badan
• Berambut kasar : Kepala
EMBRIOLOGI KULIT

Embriologi kulit :
1. Ektoderm : epidermis
2. Mesoderm :
a. Dermis - corium - cutis
b. Subkutis
Anatomi Berdasarkan Histopatologi

Kulit secara garis besar terdiri atas


3 lapisan :
I . Lapisan epidermis/kutikel
II . Lapisan dermis/korium
III. Lapisan subkutis (Hipodermis)
I. LAPISAN EPIDERMIS
• Paling luar dan pertahanan pertama,
ketebalan < 1 mm
• Melindungi tubuh dari invasi substansi asing
• Terus menerus mengalami pergantian sel
• Sel utama yang berdiferensiasi adalah
keratinosit –> keratin (suatu protein fibrosa)
• Proses migrasi sel epiermis –> 28 hari
• Melanosit –> melanosoma —> melanin
• Tidak terdapat pembuluh darah dan serabut
saraf
I. LAPISAN EPIDERMIS

Epidermis terdiri atas 5 lapisan :


1. Stratum korneum :
• sel gepeng tidak mempunyai inti,
protoplasma berubah menjadi keratin 
desquamatio insensibilis.
• keratinisasi( stratum korneum )
• 2.Stratum lusidum
2 – 3 Lapis  Sel Gepeng tidak berinti
Perubahan protoplasma  Protein
Eleidin
Jelas pada telapak tangan dan telapak
kaki
3. Stratum granulosum
• 2-3 lapis sel gepeng
• Granula sitoplasma, ada inti 
terdiri atas Keratohyalin
• Jelas ditelapak tangan dan kaki
4. Stratum spinosum
• Bentuk poligonal : besarnya berbeda-
beda
• Proses mitosis
• Protoplasma jernih,inti ditengah
• Terdapat jembatan antar sel (inter
cellular bridges)
• Diantara sel spinosum tdpt sel
langerhans
5. Stratum basale
- Sel kubus tersusun vertikal (palisade/pagar)
- Sel-sel basal  mitosis dan fungsi reproduksi
- Lapisan terdiri atas 2 :
1. Sel-sel kolumner
2. Melanosit = clear sel : sel berwarna
muda, sitoplasma basofilik dan inti gelap
dan mempunyai melanosom

Epidermis : tidak ada pembuluh darah dan limfe


II. Lapisan Dermis
Lapisan elastis dan fibrosa dengan elemen
selular dan folikel rambut terdiri atas 2 bagian :
A. Pars papillare  menonjol ke epidermis
mengandung pembuluh darah dan
pembuluh saraf
B. Pars retikulare  menonjol ke subkutis,
lebih tebal dan jar. penyambung
III. Lapisan Subkutis
Kelenjar kulit terdiri atas :
1.

A. Glandula sudorifera (kelenjar keringat) :


• kelenjar ekrin
 tbntk 28 mgg kehamilan dan berfungsi 40 mgg
stlh kelhran.
 sal. bntk spiral dan bermuara lgs di per -
mukaan kulit
 T’dpt dislrh p’mukaan kulit t’bnyk di telapak tgn
dan kaki,dahi dan aksila
 Dipengaruhi kolinergik,stres dan emosional
• kelenjar apokrin
 Dipengaruhi saraf adrenergik
 T’dpt di aksila,areola mammae,pubis,labia
minora dan sal.telinga luar
Keringat mengandung : air,elektrolit,asam laktat
dan glukosa
pH sktr 4-6,8
B. Glandula sebasea (kelenjar palit)
• Terletak seluruh permukaan kulit kec telapak tgn
dan kaki.
• Disbt jg kel holokrin krn tdk berlumen
• T’dpt dismpg akar rmbt
• Muara terdapat di akar rmbt/fol.rmbt
• Sebum mengandung trigriserida,asam lemak
bebas,skualen,wax,ester dan kolesterol.
• Dipengaruhi hormon adrogen
• Pd ank2 sdkt  pubertas menjadi lbh bsr,bnyk dan
berfungsi aktif
Kelenjar sebasea : berwarna kuning
Disebelahnya kelenjar keringat
2. Rambut
• Terdiri dr akar rmbt dan batang rmbt
• 2 tipe rmbt yi :
 Lanugo : rmbt halus,tdk mengandung
pigmen,pd bayi
 Terminal : rmbt yg lbh ksr,bnyk
pigmen,m’pnyi medula,pd
org dws
• Dipengaruhi hormon adrogen
• Siklus rmbt yi:
®Anagen/p’tmbhan : 2-6 thn,kecepatan tmbh
±0,35 mm/hr
®Katagen/involusi temporer
®Telogen/istirahat
• Komposisi rmbt yi : karbon 50,60 %, Hidrogen
6,36 %,Nitrogen 17,14 %, Sulfur 5,0
%,oksigen 20,80 %
• 3. Kuku
®Adl bag terminal lap tanduk/str.korneum
®Nail root : bag kuku yg terbenam dlm kulit
jari
®Nail plate : bag yg terbuka diatas dsr jar
lunak lunak kulit pd ujung jari tersebut
®Nail groove : sisi kulit agak mencekung
m’bntk alur kulit
®Eponikium : kulit tipis yg menutupi kuku
proksimal
®Hiponikium : kulit yg ditutupi bag kuku bebas
FISIOLOGI KULIT
Fungsi utama :
1. Proteksi
 menjaga bag dlm tbh terhdp ggn
fisis/mekanis,ggn kimiawi,ggn yg bersifat pns
2. Persepsi
 mengandung ujung saraf sensorik didermis
dan subkutis
 Pns (bdn rufini),Dingin (bdn krause), Rabaan
(bdn meissner),Tekanan (bdn vater paccini)
3. Pengaturan suhu tubuh
 Dgn cara mengeluarkan keringat dan
mengerutkan/kontraksi pemb drh kulit.
 Tonus vaskuler dipengaruhi saraf
simpatis/asetilkolin
4. Absorpsi
Dipengaruhi tebal tipis kulit, hidrasi,
kelembaban, metabolisme dan jns vehikulum
5. Ekskresi
 oleh kel kulit utk mengeluarkan
zat-zat yg tdk berguna spt NaCl,
urea,as urat, amonia
6. Pembentukan pigmen
Diperankan oleh sel melanosit
Wrn kulit dipengaruhi oleh pigmen
kulit, tebal tipisnya kulit, reduksi Hb,
oksi Hb, karoten
7. Fungsi keratinisasi
Proses keratinisasi : mulai dr sel basal
berubah keatas menjadi spinosum,mkn
keatas mkn gepeng,mkn lm inti sel
menghilang.Keratinosit menjadi sel tanduk
yg amorf
8. Fungsi Pembentukan vit.D
Mengubah 7 dehidroksi kolesterol dgn
pertolongan snr matahari.
Berikut adalah panduan umum pertanyaan sesuai aspek
kompetensi yang diuji:

1. Lakukan anamnesis pada pasien!


2. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien/manekin!
3. Usulkan jenis pemeriksaan penunjang dan lakukan interpretasi
atas data yang didapatkan!
4. Tegakkan diagnosis dan dua (2) diagnosis banding!
5. Berikan tatalaksana farmakoterapi, tuliskan resep, serahkan
pada penguji/jelaskan pada pasien!
6. Lakukan tatalaksana non farmakoterapi yang relevan!
7. Komunikasikan dan berikan edukasi pada pasien terkait
penyakit/tatalaksana/prognosisnya!
1. Lakukan anamnesis pada pasien!

A. Identitas

Nama
Usia
Jenis kelamin
Pekerjaan
Status pernikahan
Pendidikan terakhir
1. Lakukan anamnesis pada pasien!

B. Riwayat kesehatan

• Keluhan utama
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Lingkungan sosial
• Riwayat tumbuh kembang
1. Lakukan anamnesis pada pasien!

Riwayat Penyakit Sekarang


B. Riwayat kesehatan
 Keluhan Utama Riwayat penyakit dahulu
 Sejak kapan/onset  penyakit relevan
 Lokasi  tindakan bedah/terapi lain
 Durasi/frekuensi Riwayat penyakit keluarga
 Karakteristik
Riwayat pribadi (relevan)
 Progresi
 Alkohol
 Skala nyeri (bila perlu)
 Rokok
 Yang memperparah
 Narkoba
 Yang mengurangi
 Seksual
 Usaha yang dilakukan
 Alergi obat
 Obat dipakai saat ini
2. Lakukan pemeriksaan fisik pada
pasien/manekin!
• INSPEKSI :
a. Lokasi : tempat dimana ada lesi
generalisata, regional, universal, bilateral unilateral
b. Jenis Effloresensi / ujud kelainan kulit (UKK) Primer dan Sekunder
c. Ukuran lesi
d. Bentuk / susunan lesi
e. Distribusi lesi
f. Batas lesi
Kaca Pembesar, Lampu wood
2. Lakukan pemeriksaan fisik pada
pasien/manekin!
• PALPASI = Handscoen
Raba : nodul, kista, tumor  permukaan kasar (verukous) / lembut, 
kedalaman lesi (epi, dermis,subkutis)== krusta/skuama/hiprkeratosis
nyeri tekan (+), darah(+), krusta(+).
Efloresensi
Ujud Kelainan Kulit
Menurut terjadinya efloresensi terdiri
atas :
• E. primer : kelainan kulit yang pertama timbul yang
disebabkan oleh penyakit kulit tersebut, contoh :
makula, urtika, vesikel, pustula, papula, bulla,
nodulus, nodus.

• E. sekunder : kelainan kulit yang terjadi setelah


perubahan perkembangan e. primer, contoh :kista,
abses, sikatriks, erosi, ekskoriasi, ulkus, skuama,
krusta.

• E. primer dan sekunder : pustula, kista.


MAKULA: Perubahan warna pada kulit tanpa perubahan bentuk
PAPULA: Penonjolan padat di atas permukaan kulit
diameter <0,5 CM
NODUL: Penonjolan padat di atas permukaan kulit
diameter >0,5 CM
Plakat : peninggian diatas permukaan kulit seperti dataran tinggi atau
mendatar (plateau-like) yang biasanya terbentuk dari
bersatunya (konfluen) beberapa papul, diameter lebih
dari > 0.5 cm
PUSTULA: PENONJOLAN KULIT BERISI PUS/ NANAH
URTIKA
URTIKA

Urtika : edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan


Makula Urtika

Vesikel Pustul
VESIKEL/
BULA

KR
E
US
R
TA
O
S
I

PENONJOLAN KULIT BERISI CAIRAN


UKURAN < 1 CM (VESIKEL); UKURAN > 1 CM (BULA)
Pemfigus Vulgaris Bulla intra epidermal

Pemfigoid Bullosa Bulla sub epidermal


Purpura :
warna merah dengan
batas tegas yang tidak
hilang jika
ditekan, terjadi karena
adanya ekstravasasi
dari pembuluh
darah ke jaringan
Kista : ruangan/ kantong berdinding dan berisi cairan atau
material semi solid (sel atau sisa sel), biasanya pada lapisan
dermis
Efloresensi Sekunder
• kelainan kulit yang terjadi setelah perubahan
perkembangan e. primer
• contoh :
kista,
abses,
sikatriks,
erosi,
ekskoriasi,
ulkus,
skuama,
krusta.
• Kista : ruangan yang
berdinding dan berisi
cairan, sel maupun sisa
sel
• Abses : kumpulan Sikatriks : terdiri atas
nanah dalam jaringan jaringan yang tak utuh, relief
kulit tidak normal, permukaan
kulit licin, dan tak terdapat
adneksa, dapat atrofik atau
hipertrofik, bila hipertrofik
patologis disebut: Keloid
Kista
Abses

Sikatriks
KRUSTA
KRUSTA

Krusta : cairan badan yang mengering, dapat bercampur


dengan jaringan nekrotik atau benda asing
SKUAMA: PENGELUPASAN KULIT BERLEBIHAN.
TAMPAK./ PATOLOGIS
SKUAMA
SKUAMA

Skuama : lapisan stratum korneum yang


terlepas dari kulit.
Terdiri dari : ptiriasiformis (halus),
psoriasiformis (berlapis-lapis), iktiosiformis
(seperti sisik ikan), kutikular (tipis), dan
lamelar (berlapis)
I: Penebalan Kulit Dg Konfigurasi Lebih Jelas
Erosi :
Kehilangan jaringan kulit yang tidak
melampaui stratum basal
Eksoriasi :bila garukan lebih dalam
sampai ujung papil, terlihat darah dan
serum
• Erosi : Kehilangan
jaringan kulit yang tidak
melampaui stratum
basal
• Ekskoriasi : bila
garukan lebih dalam
sampai ujung papil,
terlihat darah dan
serum
• Ulkus : Hilangnya
jaringan yang lebih
dalam dari ekskoriasi.
Ulkus mempunyai tepi,
dinding, dasar dan isi.
Erosi
Ulkus

Ekskoriasi
Fissura : goresan tipis yang linear pada
dermis
• Tumor : istilah umum untuk benjolan
yang berdasar pada pertumbuhan sel
maupun jaringan
• Infiltrat : tumor yang terdiri atas
kumpulan sel radang
TUMOR
TUMOR
Tumor : Istilah umum untuk benjolan yg
berdasarkan pertumbuhan sel maupun jaringan
• Komedo terbuka (open comedo/ blackhead): unit
pilosebasea terbuka pada permukaan kulit dan terlihat
sumbatan keratin berwarna hitam.
• Komedo tertutup: unit pilosebasea tertutup pada permukaan
kulit dan terlihat berwarna putih (close comedo/ whitehead)
Teleangiektasi :
dilatasi pembuluh
darah superfisialis
Berbagai istilah untuk ukuran, susunan,
kelainan/bentuk serta penyebaran dan
lokalisasi

1. Ukuran
• Miliar : sebesar kepala jarum pentul
• Lentikular : Sebesar biji jagung
• Numular : Sebesar uang logam
• Plakat : Lebih besar dari numular
miliar lentikular
numular
plakat
2.Susunan kelainan/bentuk
• Liniar : seperti garis lurus
• Sirsinar anular : seperti lingkaran
• Arsinar : berbentuk bulan sabit
• Polisiklik : bentuk pinggiran yang sambung
menyambung
• Korimbiformis : susunan seperti induk ayam
yang dikelilingi anak-anaknya
liniar Sirsinar/ anular
polisiklik Korimbiformis
Numular

Lesi arkuata

Lesi anular

Serpiginosa
3. Bentuk
• Teratur : misalnya bulat, lonjong, dsb

• Tidak teratur
4. Penyebaran dan Lokalisasi
• Sirkumskrip : berbatas tegas
• Difus : tidak berbatas tegas
• Generalisata : tersebar pada sebagian besar
badan
• Universalis : seluruh atau hampir seluruh badan
difus

sirkumskrip
generalisata universalis
• Solitar : hanya satu lesi
• Herpetiformis : vesikel berkelompok seperti
pada H. Zoster
• Konfluens : 2 atau lebih lesi yang menjadi
satu
• Diskret : terpisah satu dengan yang lain
soliter

herpeti
formis

kunfluens

diskret
• Serpiginosa : proses
yang menjalar ke satu
jurusan, diikuti oleh
penyembuhan bagian
yang ditinggalkan
• Irisformis : Eritema yang
berbentuk bulat lonjong
dengan vesikel yang
berwarna lebih gelap di
tengahnya
irisformis serpiginosa
• Simetrik : mengenai kedua belah badan
yang sama
• Bilateral : mengenai kedua belah badan
• Unilateral : mengenai sebelah badan
bilateral unilateral

simetris
3.Usulkan jenis pemeriksaan penunjang dan
lakukan interpretasi atas data yang didapatkan!

1. Mikrobiologi
A. Mikologi
• Pemeriksaan kerokan kulit dengn larutan KOH 10% atau 20%
• Kultur jamur
B. Bakteriologi
• Pewarnaan gram
• Kultur bakteri
C. Virologi
• Tzank test
• Kultur virus
3.Usulkan jenis pemeriksaan penunjang dan
lakukan interpretasi atas data yang didapatkan!

2. Histopatologi
a. Pewarnaan Hematoxyllin – Eosin
b. Imunopatologi
c. Imunofluoresensi direk dan indirek

3. Molekuler

4. Penunjang lain :
Lampu wood Tes Tempel
Radiologi Tes Tusuk
BTA Tes darah
Lampu wood
Informed consent (ruangan tertutup yg gelap/ tidak
berjendela/ memakai penutup hitam)
meletakkan 4-5inchi dari lesi
Pengambilan kerokan kulit
• Minta kesedian
• Siapkan alat & bahan
• No register pasien  bag. Belakng kaca,
cawan petri/ bag/luar lipatan kertas steril
• Duduk / berbaring  lesi
• Cuci tanganarung tangan
Scalpel/ bisturi, air mengalir, sabun, kapas,
alkohol, objek gelas,
Kalium Hidroksida 10% + metilen
blue
• Kaca objek  lewatkn diatas api bunchen
• Lesi  kapas alkohol dari dalam ke luar
• Kerok dengan scalpel - lesi eritem (jangan
berdarah)
• Skuama di objek gelas  tetesi dgn KOH
10% + tetesi methilen blue  tutup dgndeck
gelas
• Periksa dibawah mikroskop = hifa atau spora
IMS Laboratorium

1. Preparat basah NaCl 0,9 % (Saline)


2. KOH 10 % (candida)
3. Amine Test(whiff test)
4. pH vagina
5. Pemeriksaan Gram
6. Dark field Microscop
Clue Cell Trikomonas vaginalis
Trichomonas in a saline wet mount
Clue cells of G. vaginalis vaginitis
on a saline wet mount

Candida in a saline wet mount


INTERPRETASI NaCl / KOH

Cari :
Epitel vagina normal dengan NaCl 0,9 %
Clue sel : epitel vagina yang lepas pada
permukaan terdapat bintik – bintik keabu –
abuan  Gardanella vaginalis 
patognomonis untuk bacterial vaginosis
Trikomonas vaginalis  dapat dilihat pada
sediaan basah  motilitas dengan flagella
Candida  pseudohifa & atau blastospora 
kandidiasis vaginitis, Budding yeast
PEMERIKSAAN TEST AMINE
(WHIFF TEST) DENGAN KOH 10 %

• Cairan yang berasal dari spekulum


ditetesi KOH 10 % Bau amis
• Cara lain : KOH ditetesi pada objek gelas
ditetesi cairan vagina bau amis
Tes Amin Set
Detecting the release of volatile amines. The mixture of
10% KOH and vaginal secretions is immediately placed
under the nose and sniffed. A positive "whiff" test is one
of the four crieria for diagnosing bacterial vaginosis
PENENTUAN PH VAGINA
• Letakkan kertas pH pada dinding vagina
• Cocokkan dengan skala warna pH
Kertas pH
arrow-range pH tape for testing vaginal pH. "Whiff" or amine test. A drop of 10% KOH is
The healthy vagina is acidic, between 3.8 and placed on a glass slide. This is then mixed with
4.5 (yellow or pale green). An alkaline pH a sample of the vaginal secretions. In a positive
(blue) is found with bacterial vaginosis and test there will be an immediate release of fishy
trichomoniasis amines when the two are mixed
kasus
Plak eritem, krusta, berbatas tegas, bentuk koin
Makula hipopigmentasi, skuama halus, polisiklik
dan berbatas tegas
Makula hipopigmentasi, skuama halus, soliter
dan berbatas tegas
Papul eritem, multipel, skuama, diskrit, sebagian
konfluens
Urtika di sertai eritem
Vesikel berkelompok dengan dasar eritem,
unilateral
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai