Anda di halaman 1dari 73

PENDEKATAN KLINIS PENYAKIT

KULIT

dr. Uun Khusnul Khotimah, SpKK


KLASIFIKASI PENYAKIT KULIT

Infeksi dan infestasi


• Bakteri: Impetigo, ektima, selulitis, erisipelas
• Jamur: Tinea, kandidiasis, pitiriasis versicolor, sporotrikosis
• Virus: varicela, veruka, herpes zoster, moluskum kontagiosum
• Parasit: skabies, pedikulosis, creeping eruption
Neoplasia:
• Jinak: Hemangioma, milium, trikoepitelioma, siringoma
• Pra kanker: Keratosis aktinik, penyakit Paget
• Ganas: Karsinoma sel basal, melanoma maligna

Alergi-immunologi: Urtikaria, dermatitis atopik

Genetik (Genodermatosis): Neurofibromatosis, tuberosklerosis

Kongenital: Sifilis kongenital

Idiopatik: Pitiriasis rosea, flu Singapura


Faktor risiko penyakit kulit:

Genetika

Higiene yang kurang

Daya tahan tubuh yang menurun

Lingkungan: radiasi UV, polusi

Adanya penyakit lain di kulit


IDENTITAS, KELUHAN, SACRED 7,
ANAMNESIS
FUNDAMENTAL 4

STATUS DERMATOLOGIK: LOKASI,


UKK, PALPASI
PEMERIKSAAN
FISIK
STATUS VENEREOLOGIK:
LOKASI, INSPEKSI
DERMATOVENEREOLOGIK

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN GRAM, TZANK,


PENUNJANG HISTOPATOLOGI, KOH
DIAGNOSIS

DIAGNOSIS
BANDING

DIAGNOSIS
TOPIKAL
KERJA

TERAPI DAN
SISTEMIK
EDUKASI

EDUKASI

QUO AD VITAM, QUO AD SANAM,


PROGNOSIS
QUO AD KOSMETIKAM
DIAGNOSIS PENYAKIT KULIT:

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang

• Sacred 7 • Inspeksi • Bakteriologi


• Fundamental 4 • Palpasi • Mikologi
• Parasitologi
• Virologi
• Histopatologi
• Alergi-Imunologi
• Serologi
ANAMNESIS:
(Auto/Alloanamnesis)??

Sacred 7 Fundamental 4

Onset/awitan: Sejak kapan??? Riwayat Penyakit Sekarang:


apakah berhubungan dengan
Lokasi: Dimana kelainan pekerjaan, musim atau faktor
pertama kali timbul? lingkungan? Kebiasaan?
Kualitas: Apakah gatal, nyeri? Riwayat Penyakit Dahulu:
riwayat operasi, alergi?
Kuantitas: Apakah menjalar
atau tidak, hilang timbul? Riwayat Penyakit Keluarga:
riwayat atopi, penyakit serupa
Kronologi: Awalnya bagaimana?
dalam keluarga?
berair?
Pengobatan sebelumnya: dioles Riwayat Sosial Ekonomi:
atau diminum? Membaik? pekerjaan, cara hidup?

Faktor yg memperberat /
memperingan: berkeringat
bertambah gatal tidak?
Syarat
• Cahaya yang cukup  terbaik : cahaya matahari
• Penderita melepaskan pakaiannya sehingga seluruh
kulit dapat diperiksa (terkadang tidak diperlukan)
• Kehadiran pendamping (tenaga medis lain, misal
perawat)  terutama pd pemeriksaan genitalia

Alat pembantu
• Gelas obyek  untuk diaskopi
• Kaca pembesar
• Lampu Wood
• Dermoskopi
Inspeksi Palpasi
• Lokasi • Indurasi
• Jenis lesi • Nyeri
• Ukuran • Konsistensi
• Bentuk • Diaskopi
• Warna • Tanda Nikolsky
• Distribusi • Tanda Auspitz
• Konfigurasi • Fenomena
Koebner
• Fenomena
tetesan lilin
Bakteriologi
• Pengecatan Gram
• Kultur Histopatologi
• Tes sensitivitas
• Biopsi
Mikologi • Imunofluoresensi
• Lampu Wood
• Preparat KOH Alergi-Imunologi
• Kultur • Prick test
• Patch test
Parasitologi
• Kerokan Serologi

Virologi • ELISA
• Tes ANA
• Apusan Tzanck
• Kultur
= Ujud Kelainan Kulit (UKK)

Primer Sekunder
• Makula • Skuama
• Papul • Krusta
• Plakat • Erosi
• Nodul • Ekskoriasi
• Tumor • Ulkus
• Urtika • Likenifikasi
• Vesikel • Skar
• Bula • Atropi
• Pustula
• Kista
Makula
• Lesi datar
• Berbatas tegas
• Berbeda dari kulit
sekitar karena
perubahan warnanya

Hipopigmentasi Hiperpigmentasi Eritem


Papul
• Lesi kecil, padat, dan
meninggi
• Diameter <0,5 cm
Plakat
• Peninggian dengan
permukaan datar
• Luas permukaan
relatif lebih luas
dibandingkan
tingginya di atas
permukaan kulit
• Biasanya diameter 2
cm / >
Nodul
• Lesi padat dan
palpabel
• Diameter >0,5 cm
• Dibedakan dari papul
atau plakat karena
kedalaman
keterlibatan kulit
dan/atau substantif
palpabilitas
Tumor
• Penonjolan kulit
berbatas tegas
• Diameter >2,5 cm
• Kadang digunakan
untuk menunjukkan
nodul yang besar
• Dapat jinak maupun
ganas
Urtika
• Edema setempat
yang timbul
mendadak
• Berwarna merah
muda / merah pucat,
bagian tengah dapat
berwarna putih
• Menghilang dalam
hitungan jam
• Beragam ukuran dan
bentuk
• Biasanya
menunjukkan
urtikaria (biduran)
Vesikel
• Gelembung kecil
(≤0,5 cm)
• Berisi cairan jernih
(serum)
• Apabila berisi darah
 vesikel hemoragik

Bula
• Vesikel dengan
ukuran >0,5 cm

Vesikel Bula
Kista
• Ruangan berdinding
yang berisi cairan
atau bahan semi-
solid
Pustula
• Rongga yg meninggi
dan berbatas tegas
• Berisi pus / eksudat
purulen
• Pada epidermis atau
infundibulum
Skuama
• Pengelupasan
abnormal atau
akumulasi stratum
korneum dalam
bentuk sisik
Krusta
• Cairan badan yang
mengering
• Serum / darah/ pus
Krusta

Telangiektasis

• Pelebaran pembuluh darah


kapiler yang menetap pada
kulit Telangiektasis
Erosi
• Kelainan kulit yang
disebabkan kehilangan
jaringan yang tidak
melampaui stratum basale
• Keluar cairan serous

Ekskoriasi
• Kehilangan jaringan
sampai ujung papila
dermis
Erosi
• Keluar darah

Ulkus
• Kehilangan jaringan yang
lebih dalam dari ekskoriasi
Ekskoriasi Ulkus
Likenifikasi
• Penebalan kulit
disertai relief kulit
yang semakin jelas

Likenifikasi

Fisura
• Diskontinuitas
/robekan permukaan
kulit berbentuk linier

Fisura
Skar
• Jaringan parut
• Penggantian jaringan
fibrosa yang timbul
Skar hipertropik
sebagai konsekuensi
penyembuhan luka
• Skar hipertropik, Skar
atropi

Skar atropi
Atropi
• Pengecilan ukuran
sel, jaringan, atau
organ.

Atropi kulit
Eksantema
• Kelainan pada kulit
yang timbul serentak
dalam waktu singkat,
dan tidak
berlangsung lama,
umumnya didahului Eksantema
oleh demam

Roseola
• Eksantema yang
lentikuler berwarna
merah tembaga pada
sifilis dan frambusia
Roseola
Eskar
• Jaringan
mati/nekrosis
yang menutupi
luka
Eskar

Purpura
• Lesi kemerahan akibat
adanya ekstravasasi sel
darah merah ke kulit atau
membran mukosa

Purpura
UKURAN

• Milier  sebesar kepala jarum pentul

• Lentikuler  sebesar biji jagung Numuler

• Numuler  sebesar uang logam

• Plakat  lebih besar dari numuler

Plakat

Milier Lentikuler
BENTUK /
KONFIGURASI

• Linier  garis lurus


• Diskoid / numuler  lingkaran penuh
• Sirsiner / anuler  lingkaran yang daerah sentral berbeda
dengan tepinya
• Arsiner  bulan sabit
• Polisiklik  bentuk pinggiran yang sambung-menyambung
• Retikuler  seperti jala
• Stelata  berbentuk bintang
• Serpiginosa  menyerupai ular, menjalar
• Targetoid  terdiri dari ≥3 cincin konsentris
• Korimbiformis/lesi satelit  susunan seperti induk ayam
yang dikelilingi anak-anaknya
Diskoid

Linier

Anuler Arsiner
Polisiklik

Retikuler

Targetoid
Lesi satelit

Serpiginosa
Susunan Lesi
• Berkelompok / herpetiformis
• Diskret  terpisah satu sama lain
• Konfluens  bergabung
• Soliter  hanya satu lesi
• Multipel  lebih dari satu lesi

Herpetiformis Diskret Konfluen Soliter


Distribusi

• Unilateral  mengenai salah satu sisi Simetris


tubuh
• Bilateral  mengenai kedua belah badan
• Simetrik  mengenai kedua belah sisi
tubuh yang sama
• Dermatomal = zosteriform  unilateral
dan sesuai dermatom
• Lokalisata  terbatas pada satu bagian Lokalisata
tubuh
• Generalisata  menyebar mengenai
sebagian besar tubuh
• Universalis  mengenai seluruh
permukaan kulit (>90%)
• Sirkumskrip  berbatas tegas
• Difus  tersebar sehingga berbatas tidak
tegas Unilateral
Dermatomal /
zosteriform
Generalisata
Universalis

Sirkumskrip Difus
TERAPI
DERMATOVENEREOLOGI

35
Terapi dermatovenereologi

Terapi untuk Terapi untuk


penyakit kulit penyakit kelamin

Terapi topikal
Terapi sistemik
Modalitas fisik/
terapi bedah 36
Prinsip umum:
Tujuan terapi

Mendengarkan keluhan
pasien
Untuk menyembuhkan
Melihat pasien secara
keseluruhan tidak hanya
pada ruam kulitnya saja
Untuk memperbaiki
Realistik

Untuk meminimalisasi
kecacatan
Tegakkan diagnosis
sebelum memberikan terapi
Untuk mencegah komplikasi
Jelaskan mengenai
penyakit atau kelainan yang
terjadi pada pasien

Dahulukan terapi untuk


kelainan yang akut 37
Prinsip terapi topikal Pedoman terapi topikal

Basah dengan basah:


Bahan dasar
(vehikulum) • Kelainan kulit yang
basah digunakan bahan
• Cairan dasar yang basah (cair)
• Bedak contoh kompres
• Salep (ointment)

Kering dengan kering


• Keadaan kering
digunakan bahan dasar
Bahan aktif yang kering, misalnya
salep (ointment)
Gel:
Kompres:
Sediaan hidrokoloid
 Terbuka
atau hidrofilik yang
 Tertutup
dibuat dari senyawa
Salep organik

Pasta
Krim berlemak
Pasta
pendingin

Cairan Bedak
Bedak
 Solutio: larutan kocok
dalam air
 Tingtura: larutan
dalam alkohol
Bedak: membuat lapisan Krim Salep : penetrasi
tipis di kulit yang tidak paling kuat
melekat erat sehingga
penetrasi sedikit sekali Indikasi:
• Kosmetik Indikasi:
• Dermatosis subakut • Dermatosis
Indikasi:
dan luas yang kering
• Dermatosis yang • Daerah berambut
kering dan dan kronik
superfisial • Dermatosis
• Mempertahanka yang bersisik
n vesikel?bula dan berkrusta
agar tidak pecah
Kontra indikasi:
Kontra indikasi:
Kontra indikasi: • Daerah
• Dermatitis yang berambut
basah • Dermatisis
madidans
• Seluruh tubuh
Dermatitis madidans
Bahan aktif

Sulfur

Urea

Asam salisilat

Sulfur

kortikosteroid
ANTIHISTAMIN
IMUNOLOGI DASAR
Pembagian sistem imun:

1. Sistem imun bawaan (innate): NON SPESIFIK


- Sawar mekanis: kulit (epidermis)
- Sawar kimiawi: lapisan mukus, lisosim, as lambung
- Sawar biologik: flora normal tubuh
- Komponen humoral: komplemen
- Komponen seluler: sel NK, limfosit, makrofag
2. Sistem imun adaptif: SPESIFIK (Ag, patogen)
- Limfosit T
- Limfosit B
Kelainan sistem imun
• Imunodefisiensi: defek pada sistem imun,
sehingga tak dapat membentuk respon imun
yang memadai
• Otoimunitas: respon imun terhadap antigen
self
• Hipersensitivitas: respon imun yang
berlebihan sehingga merusak jaringan host
Reaksi Hipersensitivitas

• Tipe I (Immediate): syok anafilaktik, urtikaria, dermatitis atopik


Alergen diikat IgE pada dinding sel mast  degranulasi sel mast:
penglepasan histamin, prostaglandin, bradikinin, leukotrien
• Tipe 2 (Sitotoksik): pemfigus vulgaris, LED, SLE
Ag bagian dari host  ikatan IgG dan IgM dgn Ag  menarik sel T
sitotoksik  kerusakan jaringan
• Tipe 3 (Kompleks Imun): erupsi obat, vaskulitis, SSJ-TEN
Ag dari luar  ikatan IgG dan IgM  aktivasi komplemen  kerusakan
jaringan
• Tipe 4 (tipe lambat): DKA, SSJ-TEN
Fase elisitasi: Ag masuk  pembentukan-proliferasi sel T spesifik
Fase sensitisasi: Ag masuk ditangkap oleh sel T spesifik  kerusakan
jaringan
Arigato

Kob Xie
Khun Xie

kap
Ukuran
Bentuk/konfigurasi
Bentuk/konfigurasi
Susunan lesi
DISTRIBUSI
DISTRIBUSI
Ukuran
Bentuk/konfigurasi
Bentuk/konfigurasi
Susunan lesi
DISTRIBUSI
DISTRIBUSI
Status
dermatologik

Lokasi: punggung kanan bagian atas

UKK: vesikel berkelompok dengan dasar eritematosa, bula,


krusta, dermatomal
Status
dermatologik

Lokasi: dahi

UKK: papul eritem, pustul, diskret, komedo (+)


Dibawah ini yang termasuk efloresensi sekunder adalah......
A. Makula
B. Papul
C. Nodul
D. Tumor
E. Eksoriasi

Kelainan sistem imun dimana terjadi defek pada sistem imun sehingga
tidak dapat membentuk respon imun yang memadai disebut dengan.......
A. Autoimun
B. Imunodefisiensi
C. Hipersensitivitas
D. Imunokompeten
E. Autoreaktif

Ukuran lesi sebesar biji jagung dalam dermatologi disebut dengan........


A. Milier
B. Lentikuler
C. Numuler
D. Plakat
E. Papul

Anda mungkin juga menyukai