Anda di halaman 1dari 26

CASE REPORT

“FURUNKULOSIS”
Disusun oleh
Nungki Pramita Sari
1102013217
 
Pembimbing
dr. Chadijah Risti Latief, Sp.KK
 
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
10 SEPTEMBER – 13 OKTOBER 2018
BERKAS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. QA • Alamat : Asrama Pemadam,
• Jenis Kelamin : Perempuan Cilincing
• Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, • Agama : Islam
19 September 2016 • Suku bangsa : Sunda
• Umur : 1 tahun 11 bulan • No RM : 01378245

ANAMNESIS (12-09-2018)
Keluhan Utama Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Sekarang Dahulu Keluarga
Timbul benjolan,
kemerahan di Keluhan serupa
rambut kepala dialami kakak pasien
bagian belakang Terlampir Numular dermatitis 3 bulan yang lalu,
Riwayat atopi :
Keluhan Tambahan . riwayat alergi (+)
riwayat asma (-)
Benjolan dirasa nyeri
dan gatal
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Sekarang
Poli Klinik kulit
5 Hari SMRS dan kelamin
3 bulan SMRS 2 bulan SMRS (7/09/2018) (12/09/2018)

• Timbul bintik • Keluhan • Timbul benjolan • Benjolan tampak


kemerahan hilang lunak, lebih membesar,
didahi kanan, dengan kemerahan, warna agak
kemudian pecah pengobatan awalnya 1 di kekuningan
dan timbul bintik cetirizin rambut kepala • Nyeri bertambah
baru syrup, bagian belakang
• Gatal dexametaso • Kemudian
• Nyeri n 3gr, asam muncul beberapa
salisilat benjolan, nyeri
dan gatal
Riwayat Pengobatan Riwayat Sosial dan Lingkungan Sekitar

Belum dilakukan Riwayat Sosial :


pengobatan • Sosial ekonomi pasien dirasa cukup terpenuhi
• Manndi 2x sehari

Riwayat Lingkungan Sekitar :


• Pasien tinggal dirumah bersama kedua orangtua serta
1 orang kakanya.
• Lingkungan rumah pasien merupakan lingkungan padat
penduduk
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang


Kesadaran
C : Compos mentis. (GCS 15)
Frekuensi nadi : 85 x/menit, teratur, isi cukup.
Frekuensi napas : 20 x/menit
Suhu : 37,0 °C
Tekanan darah: -
Status Gizi :
Klinis : Tampak kurus
Berat badan (BB) : 10 kg
Tinggi badan : 82 cm
BMI : BB(kg)/TB(m2) 45kg/0,82m2
=15kg/m2
Simpulan status gizi : Normal
PEMERIKSAAN FISIK Status Lokalis

Kepala Regio capitis  occipitalis

Mata

Hidung

Mulut

Leher

Dada
Jantung DBN
Paru

Abdomen

Ekstremitas
Status Lokalis
PEMERIKSAAN FISIK
Regio capitis  occipitalis

Lokasi : Regio capitis


Bentuk , ukuran dan penyebaran : bulat multiple,
miliar, regional.
Efloresensi : Nodul eritem
Status Lokalis
PEMERIKSAAN FISIK
Regio capitis  occipitalis

Lokasi : Regio Cervicalils Posterior


Bentuk , ukuran dan penyebaran : bulat multiple,
miliar, regional.
Efloresensi : Pustula
PEMERIKSAAN PENUNJANG

HEMATOLOGI
• LED
• Eosinofil
IMMUNOSEROLOGI
• CRP
DIAGNOSIS

DIAGNOSIS BANDING

• Folikulitis  peradangan dari folikel rambut


• Furunkel radang folikel rambut dan sekitarnya
• Karbunkel kumpulan furunkel yang bergabung menjadi satu

DIAGNOSIS KERJA
• Furunkulosis  furunkel pada berbagai regio yg berbeda
TATALAKSANA

• Erythromycin syr 3x1 cth (125mg) antibiotik golongan makrolida


• Cetirizin syr 1 cth (2,5mg po)  AH2
• Fuladic Acid  antibiotik bakteriostatik.
PROGNOSIS

• Quo ad Vitam : bonam


• Quo ad Functionam : bonam
• Quo ad sanam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

“Furunculosis is a deep infection of the hair follicle leading


to abscess formation with accumulation of pus and
necrotic tissue”

Furunkel  radang folikel rambut dan sekitarnya


Furunkulosis  Jika lebih dari satu buah
Karbunkel  kumpulan dari furunkel
EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini memiliki insidensi yang rendah. Belum


terdapat data spesifik yang menunjukkan prevalensi
furunkel. Furunkel umumnya terjadi pada anak-anak,
remaja sampai dewasa muda. Frekuensi terjadinya lebih
banyak pada pria dibandingkan wanita.
ETIOLOGI

Staphylococcus aureus
PATOGENESIS Luka,
goresan,
iritasi
Iritasi, tekanan, gesekan, Merusak kulit
hiperhidrosis, dermatitis, yang normal
dan faktor lainnya

Respon primer host Kolonisasi di


FN kulit
terhadap infeksi jaringan kulit
S.aureus adalah
pengerahan sel PMN
ke tempat masuk PUS
kuman tersebut untuk Reaksi (sel darah putih,
melawan infeksi yang inflamasi bakteri dan sel
terjadi kulit yang mati)
Nodul erimatosa, Nodus
Lesi mula-mula infltrat melunak
kecil berbentuk kerucut,
tempat rambut (supurasi)
keluar bintik putih

Memecah melalui lokus


sehingga rambut abses
minoris resistensi yaitu
menjadi rontok atau
muara folikel
terlepas

Jaringan nekrotik keluar


sebagai pus dan
terbentuk fistel
GEJALA KLINIK

• Keluhan nyeri.
• predileksi bisa di wajah, kepala, tempat yang
mengalami gesekan (aksila, bokong).
• Kelainan berupa nodus eritematosa
berbentuk kerucut, ditengahnya terdapat
pustul
PEMERIKSAAN FISIK

Terdapat nodul berwarna merah,


hangat dan berisi pus. Supurasi terjadi
setelah kira-kira 5-7 hari dan pus
dikeluarkan melalui saluran keluar
tunggal (single follicular orifices).
Furunkel yang pecah dan kering
kemudian membentuk lubang yang
kuning keabuan ireguler pada bagian
tengah dan sembuh perlahan dengan
granulasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan mikroorganisme dengan


pewarnaan gram, ditemukan kokus Gram-
positif

Hasil Kultur S.aureus dalam Medium Agar


Darah

Gambaran Mikroskopik S.aureus dengan


Pengecatan Gram.

Hasil Kultur S. aureus dalam Medium MSA.


DIAGNOSIS BANDING

• Peradangan dari folikel rambut Folikulitis


• Etiologi : staphylococcus aureus
• Klasifikasi : folikulitis superfisial (terbatas pada epidermis), folikulitis profunda
(mencapai subkutan)
• Tatalaksana : terapi umum : antibiotik sistemik/topikal
Tatalaksana folikulitis profunda (kompres dengan larutan salin hangat, antibiotik lokal
(mupicorin/kindamisin topikal, jika lesi luas berikan antibiotik sistemik)
TATALAKSANA

• Atasi faktor prediposisi  perbaiki higiene diri dan


lingkungan
• Antibiotik topikal
• Antibiotk sistemik
• Jika kelainan sering berulang  cari faktor
predisposisi
PROGNOSIS

• Quo ad Vitam : bonam


• Quo ad Functionam : bonam
• Quo ad sanam : dubia ad bonam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai