NEURODERMATITIS
Ditulis Oleh:
Pembimbing :
JAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Liken simpleks kronikus (LSK) merupakan peradangan kulit kronis, gatal, dan
sirkumskrip yang ditandai dangan penebalan kulit dan kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi)
akibat garukan atau gosokan yang berulang-ulang. Liken simpleks kronikus disebut juga sebagai
neurodermatitis sirkumskripta atau liken vidal. Liken simpleks kronikus ini bukanlah suatu
proses yang primer, sebaliknya pasien merasakan gatal pada area kulit tertentu dan menyebabkan
adanya trauma mekanik akibat garukan sehingga timbul likenifikasi. Bentuk lesi dari liken
simpleks kronikus pada awalnya berupa plak eritematosa dan sedikit edematosa, yang lambat
laun edema dan eritema akan menghilang. Pada bagian tengah berskuama dan menebal,
Lokasi lesi paling sering adalah di daerah skapula, samping leher, ekstensor ekstremitas,
pergelangan kaki, dan daerah anogenital. Namun dapat ditemukan juga pada daerah lain terutama
daerah-daerah yang terjangkau oleh tangan. Liken simpleks kronikus lebih sering ditemukan
pada wanita dibandingkan pria dengan perbandingan 2:1. Liken simpleks kronikus jarang terjadi
pada anak-anak. Puncak insidennya adalah pada umur antara 30 dan 50 tahun. Liken simpleks
kronikus dapat ditemui pada semua ras. Namun, sejumlah ahli mengklaim bahwa liken simpleks
2
BAB II
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Pendidikan :SMA
II. ANAMNESIS
1. Keluhan utama
2. Keluhan tambahan
Pasien datang ke IGD RS Budhi Asih dengan keluhan gatal. Gatal muncul sejak 6
bulan yang lalu. Awalnya pasien mengeluh gatal pada tungkai bawah kanan-kiri,
3
berdarah. Pasien merasakan gatal bertambah apabila pasien banyak pikiran dan stres.
salep yang dioleskan pada daerah yang gatal, setelah menggunakan salep tersebut
keluhan membaik namun setelah obat habis keluhan dapat muncul kembali.
Pasien seorang laki-laki yang pekerjaan sehari-harinya sebagai supir taxi online dan
1. Status Umum
4
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36oC
BB : 72
TB :178
2. Status Generalis
Hidung : Discharge (-/-), tidak ada deviasi septum, nafas cuping hidung (-)
Pemeriksaan Thorax
Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-),regular, murmur (-),
gallop (-)
Pemeriksaan Abdomen
5
Inspeksi : Buncit,umbilicus tidak menonjol, striae (-)
3. Status Dermatologikus
o Distribusi : regional
plakat,skuama,ekskoriasi.
V. RESUME
Pasien Tn. I, Laki-laki, usia 43 tahun datang dengan keluhan gatal dikedua tungkai
bawah sejak 6 bulan yang lalu. Gatal semakin bertambah sehingga pasien seringkali tidak
tahan dan akhirnya menggaruk-garuk daerah yang gatal sehingga daerah yang gatal
terkadang sampai berdarah. Pasien merasakan daerah yang gatal lama-kelamaan menjadi
terasa tebal dan bersisik akibat pasien sering menggaruknya. Pasien merasakan gatal
bertambah apabila pasien banyak pikiran dan stres. Sebelumnya pasien sudah pernah berobat
ke puskesmas terdekat dengan keluhan yang sama, pasien diberikan obat berupa salep yang
dioleskan pada daerah yang gatal, setelah menggunakan salep tersebut pasien mengaku
keluhan membaik namun setelah obat habis keluhan dapat muncul kembali. Pada
pemeriksaan status generalis dalam batas normal. Pada pemeriksaan status dermatologikus di
6
regio kruris bilateral tampak plak eritem multiple disertai hiperpigmentasi berbentuk
plakat,skuama,ekskoriasi.
Neurodermatitis
1. Psoriasis
Predileksi: scalp. Tengkuk, interskapula, lumbosakral, bagian ekstensor lutut dan siku, areola,
UKK: makula eritematosa yang merata berbatas tegas dengan skuama tebal diatasnya.
Skuama kasar berlapis-lapis, warna putih transparan, bentuk bulat atau lonjong, ukuran
bervariasi.
2. Dermatitis Atopik
Predileksi: muka, kepala, tengkuk, lipat siku, pergelangan tangan, fosa poplitea.
UKK : edema, vesika/ bula, dapat disertai ekskoriasi. Pada keadaan kronik dapat terjadi
VIII. PENATALAKSANAAN
a. Non medikamentosa
5. Menjaga kebersihan kulit, dan menjaga kelembapan kulit agar kulit tidak kering.
b. Medikamentosa
7
Topikal :Clobetasol propionate 0,05 % Zalf 2 x ue
IX. PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Foto Tn.I
8
9
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA
Definisi
Peradangan kulit kronis,gatal,sirkumskrip,di tandai dengan kulit tebal dan garis kulit
tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai kulit batang kayu,akibat garukan atau gosokan
Etiopatogenesis
Pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya pola reaksi kulit berupa likenifikasi
dan pririgo nodularis.Hipotesis mengenai pruritus dapat oleh karena adanya penyakit yang
Pada prurigo nodularis jumlah eosinophil meningkat. Eosinofil berisi protein X dan
protein kationik yang dapat menimbulkan degranulasi sel mas.Jumlah sel Langerhans juga
bertambah banyak. Saraf yang berisi CGRP (calcitonin gene-related peptide ) dan SP
( substance P), bahan imuno reaktif, jumlahnya di dermis bertambah pada prurigo nodularis,
tetapi tidak pada neurodermatitis sirkumskripta. SP dan CGRP melepaskan histamine dari sel
mas yang selanjutnya akan memicu pruritus.Ekspresi factor pertumbuhan saraf p75 pada
membrane sel schwan dan sel perineurum meningkat,mungkin ini menghasilkan hiperplasi
neural.
10
Gejala klinis
Penderita mengeluh gatal sekali,bila timbul malam hari dapat menganggu tidur. Rasa
gatal memang tidak terus-menerus, biasanya pada waktu tidak sibuk,bila muncul sulit ditahan
untuk tidak di garuk.Penderita merasa enak bila di garuk,setelah luka,baru hilang rasa gatalnya
edema dan eritema menghilang, bagian tengah berskuama dan menebal, likenifikasi dan
ekskoriasi, sekitarnya hiperpigmentasi ,batas dengan kulit tidak normal tidak jelas. Gambaran
Neurodermatitis sirkumskripta tidak biasa terjadi pada anak,tetapi pada usia dewasa ke
atas,puncak insiden pada usia 30 hingga 50 tahun. Wanita lebih sering menderita daripada
pria.Letak lesi dapat timbul dimana saja,tetapi yang biasa ditemukan ialah di scalp,
tengkuk,samping leher, lengan bagian ekstensor, pubis, vulva, skrotum, perianal, paha bagian
medial,lutut, tungkai bawah lateral, pergelangan kaki bagian depan dan punggung kaki.
Histopatologik
dengan rete ridges memanjang teratur.Bersebukan sel radang limfosit dan histiosit di sekitar
11
Diagnosis
dipikirkan kemungkinan penyakit kulit lain yang memberikan gejala pruritus, misalkan liken
Pengobaatan
penyakitnya,oleh karena itu harus dihindari.Untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan
krim doxepin 5% dalam jangka pendek,maksimum 8 hari. Kortikosteroid yang dipakai biasanya
berpotensi kuat,bila perlu ditutup dengan penutup impermeable,kalau masih tidak berhasil dapat
diberikan secara suntik intra lesi. Salep kortikosteroid dapat pula dikombinasikan dengan ter
yang mempunyao efek antiinflamasi.Ada pula yang mengobati dengan UVB dan PUVA.Perlu
dicari kemungkinan ada penyakit yang mendasarinya,bila memang ada harus juga di obati.
Prognosis
Prognosis bergantung pada penyebab pruritus (penyakit mendasari) dan status psikologik
penderita.
12
BAB IV
PEMBAHASAN
Diagnosis neurodermatitis didapatkan dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik terhadap
status dermatologis pasien, yaitu didapatkan hasil pasien mengeluh gatal di kedua tungkai bawah
sejak 6 bulan yang lalu, dan keluhan yang dirasakan pasien bersifat kambuh-kambuhan. Keluhan
gatal tersebut muncul ketika pasien sedang banyak pikiran atau stress.
Hasil anamnesis pada pasien ini sesuai dengan Ilmu Penyakit Kulit FKUI bahwa :
1. Penderita mengeluh gatal sekali, rasa gatal memang tidak terus menerus, biasanya pada
waktu tidak sibuk, bila muncul sulit ditahan untuk tidak digaruk.
Dari pemeriksaan status dermatologis ini sesuai dengan Ilmu Penyakit Kulit FKUI:
2. Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak eritematosa, sedikit edematosa, lambat laun
edema dan eritema menghilang, bagian tengah berskuama dan menebal, likenifikasi dan
Penatalaksanaan pada pasien ini diberikan obat yaitu antihistamin yaitu cetirizine 10 mg 1x1 tab
Prognosis untuk penyakit neurodermatitis adalah pengobatan untuk pencegahan pada stadium-
stadium awal dapat membantu untuk mengurangi proses likenifikasi, rasa gatal dapat diatasi,
likenifikasi yang ringan dan perubahan pigmentasi dapat diatasi setelah dilakukan pengobatan.
Relaps dapat terjadi, apabila dalam masa stress atau tekanan emosional yang meningkat.
13